BAB I PENDAHULUAN. Telah banyak kebijakan pemberdayaan ekonomi keluarga miskin. yang diprogramkan pemerintah sebagai langkah efektif dalam upaya
|
|
- Sri Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Telah banyak kebijakan pemberdayaan ekonomi keluarga miskin yang diprogramkan pemerintah sebagai langkah efektif dalam upaya penanggulangan kemiskinan, baik itu melalui kelembagaan formal maupun informal. Masyarakat yang tidak dapat memenuhi persyaratan lembaga keuangan formal, memilih lembaga keuangan informal seperti kredit program yang diberikan pemerintah. Keberadaan kredit program bermanfaat untuk mengentaskan kemiskinan tentunya jika dikelola dengan sungguhsungguh dan sesuai aturan, serta dengan melihat kondisi sosial ekonomi masyarakat dan tepat sasaran. Tepat sasaran yang dimaksud adalah perumusan program disesuaikan dengan orang atau keluarga yang menjadi sasaran program. Kredit program adalah kredit yang disediakan melalui programprogram pemerintah dengan tujuan khusus dan diberikan dalam kurun waktu tertentu. Kredit program yang ada sebelum krisis seperti; Badan Usaha Kredit Perdesaan (BKUP), Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), Usaha Ekonomi Desa (UED), Usaha Ekonomi Desa- Simpan Pinjam (UED-SP), dan yang dibentuk untuk membantu masyarakat menghadapi krisis seperti; Pemberdayaan Daerah dalam Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi (PDM-DKE) dan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). Penerima manfaat dari kredit program harus memenuhi
2 syarat yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu tidak semua anggota masyarakat berhak mendapat kredit program. 1 Lokus penelitian adalah wilayah kecamatan Jetis kabupaten Bantul propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sedangkan fokus dari penelitian ini adalah Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Kecamatan Jetis adalah salah satu kecamatan dari 17 kecamatan di kabupaten Bantul, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah kecamatan Jetis dibagi menjadi 4 desa yang mencakup 64 dusun. Desa di kecamatan Jetis meliputi desa Patalan, desa Canden, desa Sumberagung, dan desa Trimulyo. Alasan mengapa kecamatan Jetis menjadi lokus penelitian ini karena masih banyak Kepala Keluarga (KK) Miskin meski tiap tahun mengalami penurunan seperti yang dapat dilihat pada tabel 1 tentang Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Bantul Tahun di halaman berikut ini. 1 Studi Kredit Kecil Perkotaan di Yogyakarta. Diunduh tanggal 10 Juli 2012.
3 Tabel 1. Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Bantul Tahun No Kecamatan Jumlah Kepala Keluarga Miskin 2011 Jiwa Miskin 1 Kretek Sanden Srandakan Pandak Bambanglipur o Pundong Imogiri Dlingo Jetis Bantul Pajangan Sedayu Kasihan Sewon Piyungan Pleret Banguntapan Jumlah Sumber: BKK PP dan KB Bantul 2012 Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa data tahun terakhir mengenai Jumlah Kepala Keluarga Miskin di kecamatan Jetis adalah KK dari total KK, atau jiwa. Meski jika dibandingkan dengan kecamatan Imogiri, Kasihan, Sewon dan Banguntapan angka Kepala Keluarga miskin tersebut terbilang rendah, akan tetapi Jetis merupakan kecamatan yang sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah dengan
4 jumlah penduduk jiwa pada tahun Wilayah kecamatan Jetis juga memiliki akses jalan yang mudah, seperti penjelasan Data Kecamatan Jetis bahwa Kecamatan Jetis berada di dataran rendah. Ibukota Kecamatan Jetis pada ketinggian 45 meter diatas permukaan laut. Jarak Ibukota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan Kabupaten Bantul adalah 6 km. Bentangan wilayah di Kecamatan Jetis 90% berupa daerah yang datar sampai berombak, 10% berombak sampai berbukit dan 0% berbukit sampai bergunung. 3 Fasilitas umum seperti jalan beraspal, pasar, sekolah, puskesmas, lapangan dan fasilitas lainya sudah mencukupi. Hal yang menurut peneliti menarik adalah telah banyak program-program pemberdayaan masyarakat miskin salah satunya Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), namun jumlah KK miskin masih tergolong banyak sehingga perlu diteliti. Pemilihan fokus penelitian Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dilakukan karena dilihat dari karakteristik program yang ditujukkan untuk para perempuan atau ibu rumah tangga. Meski praktek di lapangan ditemui bahwa laki-laki atau kepala keluarga juga menjadi anggota dalam kelompok UPPKS. Berikut adalah tabel 2 tentang Jumlah Keanggotaan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di Kabupaten Bantul termasuk jumlah anggota UPPKS di Kecamatan Jetis. Tabel di halaman berikut ini merupakan tabel singkat yang hanya mencakup jumlah kelompok 2 Peta Keluarga Berencana Jumlah Kepala Keluarga & Jiwa Per Kecamatan Kabupaten Bantul Tahun Sumber data: Data Evaluasi Total Mdk Kabupaten Bantul BKK, PP & KB Kabupaten Bantul, Pemerintah Kabupaten Bantul. Diunduh pada tanggal 24 Juli 2012.
5 UPPKS, anggota UPPKS yang dibagi berdasarkan jenis kelamin. Sedang tabel yang lebih lengkap akan peneliti sertakan pada halaman lampiran. Tabel ini diperoleh dari Database Kelompok UPPKS Online atas rekomendasi dari koordinator UPPKS Badan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana (BKK, PP, & KB) Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Bapak Kodrat Untoro, S.Sos. Tabel 2. Rekapitulasi Singkat Kelompok UPPKS Per-Kecamatan di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta Tahun Jumlah No Nama Kecamatan Kelompok UPPKS Anggota Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 Srandakan Sanden Kretek Pundong Bambanglipuro Pandak Pajangan Bantul Jetis Imogiri Dlingo Banguntapan Pleret Piyungan Sewon Kasihan Sedayu Jumlah Sumber data: Database Kelompok UPPKS Online dan BKK, PP & KB Dari tabel 2 tentang Rekapitulasi Singkat Kelompok UPPKS Per Kecamatan di kabupaten Bantul, DI Yogyakarta Tahun 2012 diatas dapat dilihat bahwa
6 khusus kecamatan Jetis ada 82 kelompok UPPKS dengan jumlah anggota orang yang masing-masing mewakili satu keluarga (KK). Seperti yang dijelaskan didepan bahwa pelaksanaan program UPPKS di lapangan menyangkut keanggotaan yang tergabung dalam kelompok UPPKS tidak selamanya berjenis kelamin perempuan, laki-laki pun ikut dan bergabung dalam kelompok UPPKS. Sesuai dengan apa yang ada pada tabel 2 diatas, jumlah laki-laki sebanyak 112 anggota dan perempuan 892 anggota. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera yang kemudian sering disingkat menjadi UPPKS adalah program pemerintah untuk membantu keluarga miskin dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Saat ini masih banyak keluarga yang menghadapi berbagai kendala dan hambatan untuk dapat hidup sejahtera dan berkualitas, hal ini juga terjadi di kecamatan Jetis kabupaten Bantul propinsi DI Yogyakarta. Masalah utama yang menjadi kendala terbesar dalam keluarga adalah peningkatan kesejahteraan. Kesejahteraan keluarga secara langsung berkaitan erat dengan masalah finansial atau pendapatan keluarga. Hal ini disebabkan banyak kebutuhan keluarga yang harus dicukupi oleh orangtua terutama kepala keluarga, sehingga kepala keluarga harus bekerja ekstra keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga tersebut. Berbagai upaya telah dikembangkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas keluarga agar keluarga mampu mengembangkan prakarsa dan meningkatkan kesejahteraan. Hingga muncul program UPPKS yang merupakan tindak lanjut program Keluarga Berencana (KB) oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
7 UPPKS adalah kegiatan ekonomi produktif keluarga dengan aktor utama kaum ibu rumah tangga untuk meningkatkan derajat kesejahteraan keluarga. Program pemberdayaan keluarga ini berupaya membantu keluarga miskin dalam meningkatkan pendapatan keluarga 4. UPPKS memberikan peluang bagi setiap keluarga yang menjadi anggota untuk belajar berwirausaha, mengelola modal, bermitra usaha, berorganisasi, mempelajari teknis produksi dan belajar menganalisis pasar. Pemerintah membantu dalam hal permodalan yang bersifat hibah maupun pinjaman dengan syarat lunak. Lebih dalam UPPKS berawal dari program "Community Incentive Project" (CIP) tahun Tahun 1979 CIP dikembangkan melalui pendekatan kelompok dengan penyediaan modal kerja dari berbagai sumber dana bagi kelompok-kelompok akseptor KB atau disebut Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA). UPPKA bertujuan mengembangkan potensi peserta KB untuk memantapkan diri dan keluarga sehingga mampu hidup mandiri dalam rangka mempercepat proses pelembagaan dan pembudayaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Awal tahun 1990 UPPKA berkembang dan diubah menjadi UPPKS, karena dengan diubah menjadi UPPKS dirasa akan memiliki cakupan yang lebih luas, tidak terbatas pada keluarga akseptor KB saja. 5 Selanjutnya dalam pelaksanaan program UPPKS, keluarga miskin yang ingin bergabung dalam program UPPKS harus membentuk kelompok 4 5 Sumber data dari BKK, PP dan KB Kabupaten Bantul. Diunduh tanggal 27 April 2012.
8 terlebih dahulu. Kelompok UPPKS dibentuk dengan tujuan mengembangkan usaha produktif ekonomi keluarga baik secara individu maupun secara kolektif dalam satu kelompok. Dengan berkelompok anggota diharapkan akan memiliki minat untuk meningkatkan pendapatan keluarga, memperoleh pengetahuan dan keterampilan, dan mampu mengembangkan usaha setelah lama berinteraksi dengan anggota dalam satu kelompok UPPKS. Kelompok UPPKS juga digunakan sebagai wadah tukar menukar informasi antaranggota dalam bidang, produksi, organisasi, dan pemasaran. Sasaran kelompok UPPKS adalah para keluarga dari Keluarga Pra Sejahtera (KPS) yang merupakan keluarga kurang mampu, yang mempunyai usaha atau memiliki minat untuk melakukan kegiatan ekonomi. Para keluarga dari KPS tersebut bersama-sama dengan Keluarga Sejahtera I (KS I), Keluarga Sejahtera II (KS II), dan atau lebih dari Keluarga Sejahtera (KS III) membentuk kelompok yang terdiri dari 10 sampai 20 anggota, dan memilih kepengurusan kelompok yang minimal terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Adanya KS III dan KS III Plus dalam kelompok dimaksudkan dapat membimbing para keluarga yang kurang mampu 6. Manfaat dari program UPPKS sendiri adalah pendapatan keluarga meningkat, ketahanan ekonomi sekeluarga lebih mantap karena didukung sumber pendapatan yang tetap. Dengan adanya peningkatan pendapatan, maka kebutuhan dasar terpenuhi, anggota juga dapat memanfaatkan waktu luang untuk berkegiatan ekonomi dan memiliki tabungan guna menambah 6 Sumber data dari BKK, PP dan KB kabupaten Bantul.
9 modal usaha. Dengan begitu keluarga lebih bisa mandiri karena mampu mengenali dan memanfaatkan bakat dan kemampuan yang dimiliki, serta dalam hal keuangan atau ekonomi tidak tergantung pada orang lain. Hal ini dapat diketahui melalui kebiasaan hidup sehari-hari, seperti; apabila ada anggota keluarga yang sakit, biaya untuk ke dokter tersedia, serta mau dan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri. Banyak anak usia sekolah yang tidak putus sekolah, tingkat kesehatan keluarga meningkat, hal ini dibuktikan dengan jarangnya anggota keluarga sakit yang berarti ketahanan tubuh keluarga meningkat darena makanan dan gizi semakin terjamin. Manfaat untuk kelompok UPPKS nampak pada kebersamaan, kekeluargaan, gotong-royong, dan kepedulian sosial 7. Bentuk kegiatan program UPPKS berupa penyaluran dana bantuan bergulir bagi kelompok-kelompok UPPKS. Bantuan tersebut kemudian digunakan oleh kelompok UPPKS sebagai modal dalam melakukan kegiatan ekonomi produktif. 8 Kegiatan-kegiatan ekonomi kelompok UPPKS antara lain dalam bidang pertanian, perikanan, peternakan, kerajinan, jasa, produk olahan rumah tangga, dan perdagangan. 9 Pada awalnya modal kegiatan UPPKS diperoleh melalui bantuan Tabungan Keluarga (Takesra) dan Kredit Usaha Keluarga Sejahtera (Kukesra), namun beberapa waktu terjadi pergeseran sehingga bantuan tersebut terhenti. Kemudian UPPKS mendapat bantuan dana dari BKKBN. Adanya otonomi daerah membuat BKKBN Propinsi membentuk Badan Pembina Daerah Asosiasi Kelompok UPPKS jabar/uppks.php. Diunduh tanggal 21 Februari Sumber data dari BKK, PP dan KB kabupaten Bantul. Diunduh tanggal 21 Februari 2011
10 (BPD AKU). Tugas badan ini adalah membantu kelompok UPPKS agar dapat berjalan aktif meskipun BKKBN dihapus. Selain itu, di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta juga dibentuk Koperasi AKU Sejahtera. 10 Program UPPKS di kabupaten Bantul dikelola dan dikoordinasi oleh Badan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BKK, PP & KB). BKK, PP & KB merupakan mitra kerja BKKBN di Kabupaten Bantul. Tujuan BKK, PP & KB pada bidang Kesejahteraan dan Ketahanan Keluarga adalah meningkatkan produktivitas keluarga miskin, meningkatkan kegiatan usaha ekonomi produktif keluarga melalui kelompok UPPKS, meningkatkan kesejahteraan keluarga khususnya keluarga miskin, meningkatkan cakupan sasaran kegiatan UPK dan UPPKS, baik kuantitas maupun kualitas. 11 Program UPPKS di kabupaten Bantul telah ada sejak tahun 1992, khusus di kecamatan Jetis sendiri ada 82 kelompok yang tersebar di wilayah 4 desa, yaitu desa Canden, desa Trimulyo, desa Patalan dan desa Sumberagung. Program UPPKS memiliki dasar hukum UU No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Untuk lebih jelas UU No. 10 tahun 1992 tersebut akan peneliti sertakan di halaman lampiran. Program UPPKS merupakan kredit program dengan bunga lunak yaitu sekitar 10% - 18% per pinjaman yang diangsur selama 1 bulan sekali dalam kurun waktu 1 tahun. 12 Prosentase bunga tersebut mengalami perubahan seiring perkembangan 10 Koperasi AKU Sejahtera mewakili kelompok UPPKS seluruh DIY bertugas membantu perolehan modal usaha melalui jalinan kemitraan dengan perbankan dan instansi terkait. Data ini diperoleh dari Diunduh tanggal 27 April Sumber data BKK, PP dan KB kabupaten Bantul. 12 Sumber data BKK, PP dan KB, Kodrat Untoro koordinator program UPPKS kabupaten Bantul.
11 program UPPKS, termasuk diantaranya disebabkan oleh sumber modal UPPKS. UPPKS dipandang sebagai program yang tepat dan efektif dalam meningkatkan pendapatan keluarga yang menjadi anggota. Selain memberikan pinjaman modal, pemerintah melalui BKK, PP & KB juga memberikan pembinaan tentang Alat Teknologi Tepat Guna (ATTG), kewirausahaan dan pemasaran, serta melakukan pengawasan secara intensif pada kelompok-kelompok UPPKS. Akan tetapi, setelah berjalan cukup lama program UPPKS yang telah memiliki 82 kelompok di kecamatan Jetis Bantul, DI Yogyakarta diketahui tidak berjalan secara optimal. Banyak kredit program atau pinjaman modal kelompok UPPKS di Kecamatan Jetis, Bantul, DI Yogyakarta dikembalikan namun tidak tepat waktu dan bahkan ada pula yang mengalami macet, usaha ekonomi yang dikelola tidak mampu bertahan, dan peningkatan kualitas hidup tidak begitu terlihat. Hal ini dijelaskan oleh Dra. Arini selaku ketua Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) kecamatan Jetis yang juga merupakan koordinator kelompok UPPKS. Untuk itu perlu ada penelitian guna mengetahui pelaksanaan program UPPKS khususnya usaha ekonomi kelompok UPPKS di Kecamatan Jetis, Bantul, DI Yogyakarta serta mencari faktor-faktor yang menyebabkan usaha ekonomi kelompok UPPKS di Kecamatan Jetis, Bantul, DI Yogyakarta tidak berkembang seperti yang diharapkan, sehingga ke depan kelompok mampu berkembang dan program UPPKS lebih efektif dalam mencapai tujuan. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu bagaimana pelaksanaan
12 program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di kecamatan Jetis, Bantul, DI Yogyakarta dengan melihat lebih dekat perkembangan usaha ekonomi yang dikelola kelompok UPPKS dan faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas program tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini ditujukan untuk mencari tahu efektivitas program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di kecamatan Jetis, Bantul, DI Yogyakarta dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan program UPPKS tersebut. Penelitian ini bukan meneliti mengapa program UPPKS tidak atau mampu mensejahterakan anggotanya atau mengapa keluarga miskin yang menjadi anggota kelompok UPPKS tidak atau mengalami peningkatan pendapatan keluarga. Karena kesejahteraan dan peningkatan pendapatan keluarga dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor-faktor yang tidak berkaitan dengan program UPPKS sendiri, meski keluarga tersebut merupakan anggota kelompok UPPKS. Dengan alasan diatas maka penelitian ini lebih menfokuskan penelitian pada usaha ekonomi yang menjadi tonggak utama keberadaan program UPPKS tersebut, mampu bertahan dan berkembang atau tidak. Baik usaha yang dikelola secara kolektif atau usaha yang dikelola oleh anggota secara individu dalam satu kelompok UPPKS. Lebih jauh alasan kenapa peneliti lebih menfokuskan penelitian pada kelompok UPPKS karena program UPPKS tidak mampu mencapai tujuan program tanpa adanya
13 kelompok UPPKS. Usaha ekonomi yang dikelola oleh anggota atau kelompok UPPKS merupakan roda bagi keberlangsungan kelompok UPPKS, dengan faktor-faktor yang mempengaruhi sebagai mesin penggeraknya. Faktor-faktor tersebutlah yang ingin peneliti cari. Berikut adalah Bagan 1 Ilustrasi Penelitian Efektivitas Program UPPKS di kecamatan Jetis, kabupaten Bantul, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. EFEKTIVITAS PROGRAM UPPKS KECAMATAN JETIS, BANTUL, DI YOGYAKARTA Kecamatan Jetis memiliki 82 kelompok UPPKS yang tersebar di 4 kelurahan: Kelurahan Patalan : 23 kelompok Kelurahan Canden : 20 kelompok Kelurahan Sumberagung : 17 kelompok Kelurahan Trimulyo : 22 kelompok Kelompok UPPKS A Kelompok UPPKS B.. Kelompok UPPKS C.. Kelompok UPPKS D Usahausaha ekonomi produktif baik individu maupun kolektif Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha kelompok UPPKS Dari ilustrasi diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana efektivitas program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di kecamatan Jetis Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?
14 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: a. Mengetahui perkembangan kelompok UPPKS di kecamatan Jetis, kabupaten Bantul, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kelompok UPPKS di kecamatan Jetis, kabupaten Bantul, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta c. Mengetahui efektivitas program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di kecamatan Jetis, kabupaten Bantul, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. d. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program UPPKS di kecamatan Jetis, kabupaten Bantul, propinsi Daerah Istimewa Yogykarta. e. Mengetahui pengaruh adanya kelompok UPPKS terhadap kualitas hidup anggota. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat; Bagi Peneliti: a. Menambah pengalaman terutama dalam melakukan penelitian dan menulis proposal dan laporan penelitian. b. Mengetahui program dan kelompok UPPKS serta pelaksanaan program tersebut di kecamatan Jetis Bantul Yogyakarta.
15 c. Mengetahu peran aktor-aktor program UPPKS. d. Menumbuhkan sikap science of research pada diri peneliti. e. Membuka wawasan, lebih responsif, dan peka terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar. Bagi Para Pembaca: pengetahuan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan menambah
16 BAB II LANDASAN TEORI Dalam Penelitian ini, peneliti fokus pada permasalahan pelaksanaan program Pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga terutama keluaga miskin melalui program-program Pemberdayaan Keluarga Miskin. Dalam pelaksanaan program Pemerintah tersebut, peneliti lebih fokus pada salah satu program Pemerintah yaitu Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Keberadaan program UPPKS berkaitan erat dengan kelompok UPPKS. Hal ini dikarenakan keberhasilan pelaksanaan program UPPKS tidak lepas dari peran kelompok UPPKS yang merupakan aktor dan sasaran utama dari program tersebut. Berhasil atau tidak program UPPKS mencapai tujuan bergantung pada partisipasi aktif dari anggota kelompok UPPKS dan aktor lain dalam mengembangkan usaha ekonomi yang dikelola. Aktor lain yang dimaksud adalah aktor yang berada dalam lingkungan pemerintah, seperti diantaranya: 1). PLKB dan koordinator program UPPKS BKK, PP & KB kabupaten Bantul. 2). PLKB tingkat kecamatan Jetis. 3). Petugas tingkat kelurahan Patalan, Canden, Sumberagung, dan Trimulyo. 4). Pemberi kredit atau sumber modal program UPPKS Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) merupakan tim lapangan yang dibentuk oleh BKK, PP & KB kabupaten Bantul yang memiliki tugas penting dalam pelaksanaan setiap program yang ada di BKK, PP & KB kabupaten Bantul. Begitu pula pada tingkat kecamatan Jetis.
KEADAAN UMUM KABUPATEN BANTUL. Kabupaten Bantul terdiri dari 17 kecamatan, 75 desa, dan 933 dusun. Secara
IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN BANTUL A. Letak Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten dari 5 kabupaten/kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terletak di Pulau Jawa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini kemiskinan masih merupakan masalah maupun tantangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini kemiskinan masih merupakan masalah maupun tantangan terbesar yang dihadapi oleh pemerintah pusat maupun daerah, dimana pemerintah daerah bersama
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 132 TAHUN 2016 T E N T A N G
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 132 TAHUN 2016 T E N T A N G PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN
Lebih terperinciBUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 123 TAHUN 2013 TENTANG PENUNJUKAN BAPAK/IBU ASUH PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,
BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 123 TAHUN 2013 TENTANG PENUNJUKAN BAPAK/IBU ASUH PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa kemiskinan merupakan permasalahan
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 143 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 143 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (TKPKH) TAHUN 2015 BUPATI BANTUL Menimbang : a. dalam rangka
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2015 No.52,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul. Perubahan keempat, Peraturan Bupati Bantul, Zona penempatan, menara telekomunikasi. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 150 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 150 TAHUN 2014 TENTANG DATA KELUARGA MISKIN KABUPATEN BANTUL SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER TAHUN 2013 BUPATI BANTUL, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI KECAMATAN SE-KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperkokoh
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak diantara koordinat 110 o o Bujur Timur,
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul adalah salah satu wilayah kabupaten yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dijadikan sebagai objek
Lebih terperinciBUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (TKPKH) KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 BUPATI BANTUL Menimbang : a. dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di
IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai lima Kabupaten dan satu Kotamadya, salah satu kabupaten tersebut adalah Kabupaten Bantul. Secara geografis,
Lebih terperinciGbr.1 Jaringan di Ruang Sekpri Bupati
JARINGAN LAN LINGKUNGAN SEKRETARIAT 1. Bupati (di ruang sekpri) Gbr.1 Jaringan di Ruang Sekpri Bupati 1 dari 74 2. Wakil Bupati (di ruang sekpri) Gbr.2 Jaringan di Ruang Sekpri Wakil Bupati 2 dari 74 3.
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BESARAN UANG PERSEDIAAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 BUPATI BANTUL, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 110 0 12 34 sampai 110 0 31 08 Bujur Timur dan antara 7 0 44 04 sampai 8 0 00 27 Lintang Selatan. Kabupaten
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul. Unit pelaksana, satuan polisi pamong praja, kecamatan.
1 2015 No.09,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul. Unit pelaksana, satuan polisi pamong praja, kecamatan. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari laporan Badan Pusat Statitistik yang menyatakan bahwa jumlah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Profil Kabupaten Bantul Gambar 4.1 Peta Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pusat pemerintahan
Lebih terperinciBUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 104 A TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 104 A TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN TIM GERAKAN KEBANGKITAN DAN PEMBERDAYAAN (GERBANGDAYA) PROJOTAMANSARI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2011 BUPATI BANTUL, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG BESARAN UANG PERSEDIAAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG BESARAN UANG PERSEDIAAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 47 Peraturan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tanaman Pangan merupakan komoditas penting dan strategis, karena pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia, hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk penanggulangan kemiskinan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah kemiskinan memang telah ada sejak kala. Berbagai upaya telah dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk penanggulangan kemiskinan dengan meluncurkan program-program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dan maritim yang masih menghadapi masalah kemiskinan dan kerawanan pangan. Hal tersebut disebabkan oleh pertambahan penduduk Indonesia
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul. Alokasi Kebutuhan, Pupuk Bersubsidi, Sektor Pertanian.
1 2015 No.101,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul. Alokasi Kebutuhan, Pupuk Bersubsidi, Sektor Pertanian. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan berkelanjutan secara terus menerus.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia agar bisa hidup sehat dan bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan berkelanjutan secara terus menerus. Kebutuhan
Lebih terperinciBAMBANGLIPU A. DATA PEMILIH NAMA DAN TANDA TANGAN ANGGOTA KPU KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA PROVINSI SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL DAN RINCIAN PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI SETIAP KECAMATAN DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 diisi
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kabupaten Bantul terletak di sebelah selatan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2000 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KECAMATAN SE- KABUPATEN BANTUL
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2000 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KECAMATAN SE- KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari keberhasilan pembangunan ekonomi, pendidikan dan teknologi di Indonesia adalah kecenderungan seseorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu dampak dari keberhasilan pembangunan ekonomi, pendidikan dan teknologi di Indonesia adalah kecenderungan seseorang untuk menunda usia perkawinan,usia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul merupakan bagian integral dari wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai 17 kecamatan. Letak astronominya antara 110º12 34 sampai 110º31
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DANA REVOLVING KEGIATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MISKIN DAN ALIH PROFESI PENAMBANG PASIR KABUPATEN BANTUL TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbarui adalah sumber daya lahan. Sumber daya lahan sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di Indonesia sekarang masih tergolong tinggi berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu 1,49 % per tahun, akibatnya diperlukan usaha
Lebih terperinciPERMASALAHAN INSTRUMEN YG BERBEDA DIBERBAGAI JENJANG -PENGUMPULAN DATA REDUNDANT -DATA BELUM DI-SHARE
-PENGELOLAAN DATA INFO BELUM TERKOORDINIR -OVERLAP KEGIATAN & PENGELOLAAN DATA PERMASALAHAN INSTRUMEN YG BERBEDA DIBERBAGAI JENJANG -PENGUMPULAN DATA REDUNDANT -DATA BELUM DI-SHARE Deteksi dini Monitoring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempersempit ruang gerak di sebuah wilayah. Dimana jumlah pertumbuhan penduduk tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk semakin hari semakin pesat, yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah populasi dan jumlah berbagai keperluan
Lebih terperinciBUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 205 A TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 205 A TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN STRUKTUR ORGANISASI, PENUNJUKKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI SERTA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 148 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 148 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA KEGIATAN TENTARA MANUNGGAL MEMBANGUN DESA (TMMD) KARYA BHAKTI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PAGU RUMAH TANGGA SASARAN PENERIMA MANFAAT PROGRAM SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH (RASKIN/RASTRA)
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG PAGU RUMAH TANGGA SASARAN PENERIMA MANFAAT BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN DAN DESA SE-KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI SERTA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan pemukiman yang sehat. Terwujudnya suatu kondisi lingkungan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan yang sehat dan sejahtera hanya dapat dicapai dengan lingkungan pemukiman yang sehat. Terwujudnya suatu kondisi lingkungan yang baik dan sehat salah satunya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
51 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis 1. Keadaan Alam Wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 07 o 44 04 08 o 00 27 Lintang Selatan dan 110 o 12 34 110 o 31 08 Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul
IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul terdiri dari 5 desa meliputi Desa Bantul, Desa Palbapang, Desa Trirenggo, Desa Sabdodadi, dan Desa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI KECAMATAN SE-KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperkokoh
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul adalah salah satu dari lima Kabupaten/Kota yang ada di Yogyakarta yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terletak di pulau
Lebih terperinciBUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANTUL,
BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Kabupaten Bantul 1. Tinjauan Geografis Dilihat dari bentang alamnya, wilayah Bantul terdiri dari daerah dataran yang terletak pada bagian tengah dan daerah perbukitan yang
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 34 TAHUN 2016
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MISKIN (PEKM) KECAMATAN SE-
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPADA DESA DI KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PAGU RUMAH TANGGA SASARAN PENERIMA MANFAAT BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN DAN DESA SE-KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 BUPATI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG
1 2016 No.12,2016 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DAERAH. Pembentukan. Susunan. Perangkat Daerah. Kabupaten Bantul. ( Penjelasan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modern pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan memang telah ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Umum Kabupten Bantul a. Geografis Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah seluruhnya
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA DESA ATAS PEMANFAATAN TANAH KAS DESA UNTUK FASILITAS UMUM DALAM BENTUK DANA
Lebih terperinciNama SKPD Alamat Status
Daftar Alamat E-mail Resmi OPD di Lingkungan Pemkab. Bantul Nama SKPD Alamat E-mail Status Dinas 1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dikpora@bantulkab.go.id 2 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Lebih terperinciKEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 229 TAHUN 2011 TENTANG
KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 229 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN HIBAH KEPADA KOPERASI SEKOLAH KESUMA SMP I JETIS, KOPERASI SEKOLAH HERU CAKRA SMP I BANTUL, KOPERASI SEKOLAH BINA MANDIRI SISWA SMP I SEWON,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG
1 2016 No.70,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. PEMBANGUNAN. KESEJAHTERAAN. MASYARAKAT. DESA. Pedoman. Bantuan Keuangan Khusus. BUPATI BANTUL DAERAH
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2014 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.34,2014 Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul. Perubahan,ketiga,Peraturan Bupati Bantul, zona penempatan, menara telekomunikasi. BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul yang didalamnya terdapat
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Sebagaimana yang telah disampaikan pada bab pendahuluan maka pada bab ini akan menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian yaitu profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian di Indonesia bermuara pada pembangunan usaha tani dengan berbagai kebijakan yang memiliki dampak secara langsung maupun tidak langsung dalam mendukung
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah salah satunya berasal dari Dana Alokasi
41 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah salah satunya berasal dari Dana Alokasi Umum, dimana dana Alokasi Umum itu bersumber dari dana perimbangan keuangan antara pemerintah
Lebih terperinciBantul, Desember Kepala. Drs. Trisaktiyana, M.Si Pembina Utama Muda/IVc NIP
KATA PENGANTAR Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam upaya untuk mengentaskan kemiskinan dalam rangka mencapai visi pembangunan Kabupaten Bantul Projotamansari,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dasar hukum koperasi adalah UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Selanjutnya di dalam
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. penelitian, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
257 BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 8.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis terhadap permasalahan yang menjadi fokus kajian penelitian, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Menindaklanjuti ketentuan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH A. Keadaan Fisik Daerah Kabupaten Bantul merupakan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibukotanya adalah Bantul. Motto dari Kabupaten ini adalah Projotamansari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuka unit usaha syariah yang pada akhirnya melakukan spin off (pemisahan).
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan bank syariah di Indonesia dapat dikatakan cukup berkembang. Hal tersebut didukung dengan semakin banyaknya bank konvensional yang membuka unit usaha syariah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang sangat kompleks dan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang sangat kompleks dan dalam penanganannya membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat. Kemiskinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dikembangkan sebagai jenis budidaya. Pasokan ikan di dunia ini sebagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan komoditas potensial yang bernilai ekonomis dan penting untuk dikembangkan sebagai jenis budidaya. Pasokan ikan di dunia ini sebagian besar berasal dari
Lebih terperinciBUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2013
BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 83. 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM TEKNIS PINJAMAN DANA BERGULIR PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MISKIN DI KECAMATAN SE-KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013 BUPATI
Lebih terperinciBAB IV ELIT POLITIK PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BANTUL. IV. 1. Partai Persatuan Pembangunan
BAB IV ELIT POLITIK PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BANTUL IV. 1. Partai Persatuan Pembangunan Partai Persatuan Pembangunan adalah partai politik di Indonesia hasil fusi (penggabungan ) dari beberapa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Seri D Nomor 30 Tahun 2000 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 43 TAHUN 2000 T E N T A N G PEMBENTUKAN DINAS DAN ORANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL DENGAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 1. Penelitian yang relevan dilakukan oleh Ummi Athiyyah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 1. Penelitian yang relevan dilakukan oleh Ummi Athiyyah Yuniarti, dkk dalam jurnal berjudul Aplikasi Sistem Informasi Geografis Penyebaran
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT 3.1. Gambaran umum daerah terkait dengan pelayanan SKPD Posisi geografis
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Upaya penanganan kemiskinan sejak zaman pemerintah Orde Baru sudah dirasakan manfaatnya, terbukti dari jumlah penurunan jumlah penduduk miskin yang terjadi antara tahun 1976
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan masyarakat didominasi ketidakmampuan masyarakat dalam menangani kesehatan diri maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan masyarakat didominasi ketidakmampuan masyarakat dalam menangani kesehatan diri maupun lingkungannya, karena sebagian besar masyarakat masih tergantung
Lebih terperinciP r o f i l K e m i s k i n a n P B D T i
P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T 2 0 1 5 i ii P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T 2 0 1 5 PROFIL KEMISKINAN (PBDT 2015) PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2016
Lebih terperinciREKAPITULASI HARDWARE DAN SOFTWARE PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2012
No. 1 REKAPITULASI HARDWARE DAN SOFTWARE PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2012 Nama SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Jumlah Komputer (PC, Laptop, Server) Koneksi Internet Nama OS Wind XP SP2 Prof, Wind
Lebih terperincitkpk.bantulkab.go.id PENYUSUNAN DATA DAN PELAPORAN TPK DESA DAN PEDUKUHAN KECAMATAN PUNDONG PROFIL GAKIN 2013 JIWA TOTAL
tkpk.bantulkab.go.id PENYUSUNAN DATA DAN PELAPORAN TPK DESA DAN PEDUKUHAN KECAMATAN PUNDONG masbarep88@gmail.com 08819933880/0274-7411464 Fauzan mu arifin PROFIL GAKIN 2013 DESA KK TOTAL JIWA TOTAL KK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari tahun-ketahun, tetapi secara riil jumlah penduduk miskin terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL
BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL 3.1. Tinjauan Kabupaten Bantul 3.1.1. Tinjauan Geografis Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu Kabupaten dari 5 Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta
Lebih terperinciBADAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009
KELUARGA KABUPATEN BANTUL TAHUN 2008 BADAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009 ADMINISTRATIF KAB. BANTUL SECARA ADMINISTRATIF KABUPATEN BANTUL TERDIRI DARI 17
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di pulau Jawa, antara
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten dari 5 Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di pulau Jawa, antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri memiliki daerah-daerah yang terkhusus pada rawan bencana. Sejumlah 301 dari 438 desa di DIY menyandang status rawan bencana alam
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 271 TAHUN 2016 TENTANG PENUNJUKAN BAPAK ANGKAT CABANG OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 271 TAHUN 2016 TENTANG PENUNJUKAN BAPAK ANGKAT CABANG OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL BUPATl BANTUL, Menimbang : a. bahwa untuk membina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Salah satu kebutuhan yang sangat mendorong usaha pembangunan adalah memperbaiki kehidupan rakyat tanpa perbedaan, dalam arti meningkatkan kesejahteraan umum. Untuk mencapai
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK DI KABUPATEN BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa apotek merupakan salah
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2016 No.84,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DESA.KEUANGAN DESA.Pedoman.Bantuan Keuangan. Dana Kompensasi.Pemanfaatan.Tanah
Lebih terperinciPengarusutamaan Gender Berbasis Spasial untuk Pengurangan Risiko Bencana
antarafoto.com salimah.or.id pmibantul Pengarusutamaan Gender Berbasis Spasial untuk Pengurangan Risiko Bencana Lalitya Narieswari, Sri Lestari Munajati, Mone Iye C. Marschiavelli, Habib Subagio National
Lebih terperinciREKAPITULASI HARDWARE DAN SOFTWARE PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014
REKAPITULASI HARDWARE DAN SOFTWARE PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 No. 1 2 3 Nama SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Bagian Pemerintah Desa Bagian Administrasi Pembangunan 4 Bagian Hukum 5 Bagian Kerjasama
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM. 1. Kondisi Geografis dan Luas Wilayah. Bantu l merupakan daerah yang sangat strategis karena memiliki banyak
BAB II GAMBARAN UMUM A. Gambaran Wilayah Kabupaten Bantul 1. Kondisi Geografis dan Luas Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mmiliki 5 Kabupaten Kota diantaranya Kota Yogyakarta. Salah satunya adalah Kabupaten
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
Lebih terperinciWALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN
SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN 201724 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan yang dihadapi oleh Negara Indonesia adalah kemiskinan. Dari tahun ke tahun masalah ini terus menerus belum dapat terselesaikan, terutama sejak
Lebih terperinciDr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga )
Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga ) KONDISI KEPENDUDUKAN SAAT INI TREN JUMLAHPENDUDUK INDONESIA
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek
III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Kecamatan Kretek Kecamatan Kretek merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Bantul. Gambar 5. Peta Administrasi Kecamatan Kretek 17 18 Secara geografis Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam gerakan pembangunan keluarga sejahtera nasional, pemerintah melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah melaksanakan berbagai
Lebih terperinciDATA AGREGAT KEPENDUDUKAN SEMESTER II TAHUN 2016 MENURUT JENIS KELAMIN PER DESA
DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN SEMESTER II TAHUN 2016 MENURUT JENIS KELAMIN PER DESA a. Kecamatan Jetis NO DESA/KELURAHAN L P JUMLAH 1 PATALAN 5,982 6,175 12,157 2 CANDEN 6,005 6,021 12,026 3 SUMBERAGUNG 7,583
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang dibudidayakan dalam hortikultura meliputi buah-buahan, sayur-sayuran,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak pada Lintang Selatan dan 110
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Deskripsi Daerah Daerah hulu dan hilir dalam penelitian ini adalah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Secara geografis Kabupaten Sleman terletak pada 110 33 00
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2015 No.108,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tata, Cara, pengalokasian, besaran alokasi, Pajak Daerah, Retribusi Daerah, desa, Tahun Anggaran
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. Tipe Dan Aras Kajian. Tipe Kajian
METODE KAJIAN Tipe Dan Aras Kajian Tipe Kajian Tipe kajian dalam kajian ini adalah tipe evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan,
Lebih terperinciRestorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:
Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN: 2407-3881 EVALUASI PROGRAM USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS) DI KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA Oleh Noorhayati MT dan Ika Sari
Lebih terperinci