LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN April 2012

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 9-13 April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Juni 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 4-8 Juni 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Maret 2012

MACROECONOMIC & FINANCIAL MARKET WEEKLY REPORT Maret 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 3-7 September 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JANUARI 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK MEI 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JULI 2012

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK MARET 2012

V. KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK APRIL 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

53,1 53,3 50, ,4. Jan-12

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada

Kondisi Perekonomian Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

Ekonomi, Moneter dan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

Laporan Bulan Oktober dan Minggu I November 2011

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011

PENYUSUNAN CATATAN PERDAGANGAN INDONESIA. Edisi : Januari 2010

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komoditas bahan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN FEBRUARI 2002

Ekonomi Global. Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy. March 5 th, Peringkat Utang Yunani Kembali Dipangkas

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK FEBRUARI 2012

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JUNI 2012

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

Analisis Perkembangan Industri

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

PRUlink Quarterly Newsletter

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi Pendahuluan Ekonomi Global...

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

Kinerja CENTURY PRO FIXED

Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal. Jakarta, Kamis 14April 2014

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Economic and Market Watch. (February, 6th, 2012)

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BPS PROVINSI JAWA BARAT

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PRUlink Quarterly Newsletter

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

LPEM LAPORAN TRIWULAN PEREKONOMIAN 2017 Q1

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

Transkripsi:

HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Negara-negara G20 telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman sebesar $430 miliar kepada IMF. Komitmen tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan krisis di Eropa, sehingga pinjaman tersebut akan meningkatkan kemampuan IMF untuk melakukan respon jika masalah di Eropa menyebar ke negara-negara lain dan mengancam ekonomi global. Kawasan Eropa mendapat tekanan untuk segera mengambil langkah-langkah kuat untuk mengatasi masalah utangnya dan mendorong pertumbuhan melalui pemangkasan beban utang, menjalankan reformasi ekonomi yang berani, dan menstabilisasi sistem keuangan. Meskipun Eropa masih dilanda krisis, namun tren terkini cenderung menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi internasional mulai meningkat. Beberapa indikator yang mendukung tren tersebut adalah perdagangan global yang terus meningkat pesat diluar Eropa, perdagangan Selatan- Selatan yang aktif, dan kuatnya permintaan impor dari Amerika Serikat. Perkembangan ini mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi di Selatan secara umum tidak terlalu terpengaruh oleh masalah di Utara. Akan tetapi, permintaan minyak mentah dunia masih tetap rendah, sehingga terdapat prospek terjadinya penurunan harga minyak mentah dunia di bulan-bulan mendatang. Meskipun demikan, harga minyak mentah dunia diperkirakan berada pada tingkat $100 per barel atau lebih. HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL Meskipun prospek ekonomi global mengindikasikan pemulihan, namun terdapat beberapa isu yang perlu mendapat perhatian para pengambil kebijakan dalam negeri, yaitu implikasi dari harga minyak mentah dunia yang diperkirakan tetap di level $100 per barel atau lebih, dan tanda-tanda terjadinya tekanan inflasi terhadap hargaharga komoditas non-energi. Produksi sektor minyak domestik terus mengalami penurunan, dimana produksi minyak 2001 mencapai 1.3 juta barel per hari dan menjadi 950 ribu barel per hari pada tahun ini (turun sebesar 25%). Permasalahan ini semakin serius dikarenakan tingkat eksplorasi sangat rendah, sehingga tampaknya produksi minyak akan terus menurun selama 10 tahun mendatang. Dengan tingkat permintaan domestik yang saat ini tetap tinggi akan bahan bakar minyak dan jika tidak dilakukan perubahan kebijakan, diperkirakan ketergantungan Indonesia pada minyak impor akan terus meningkat. Penanggung Jawab: Pungky Sumadi Tim Penyusun: Intan Natasha Putri intan.natasha@bappenas.go.id Martha Safitri martha.safitri@support.bappenas.go.id Elisabeth Sandra Dewi Oktaviani elisabeth.dewi@support.bappenas.go.id PERKEMBANGAN PASAR SAHAM Kinerja bursa-bursa saham utama dunia secara umum menunjukkan penguatan selama sepekan terakhir, kecuali beberapa pasar di Asia. Rilis data keuangan sejumlah emiten sektor industri yang membaik mendorong kenaikan indeks saham di bursa Amerika Serikat. Selain itu, penguatan indeks-indeks di Eropa dipicu oleh keluarnya data-data ekonomi Jerman, seperti indeks keyakinan bisnis, yang menguat diluar dugaan pasar. Berkebalikan dengan sebagian besar bursa dunia, beberapa indeks di Asia mengalami koreksi, diantaranya Malaysia, Jepang dan Korea Selatan, akibat peringatan G20 yang menyatakan krisis Eropa akan berdampak pada pelambatan pertumbuhan ekonomi global. Pergerakan pasar modal Indonesia cenderung stabil, dimana IHSG naik tipis sebesar 22.1 poin (0.5%) dari minggu lalu hingga mencapai level 4,181.4. Dari faktor internal, penguatan IHSG dipengaruhi oleh klarifikasi bahwa tidak akan ada kenaikan pajak ekspor atas hasil tambang dan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi hanya untuk mobil dengan kapasitas mesin 1.500 cc keatas. (Lihat Tabel 2) PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR Nilai tukar Rupiah ditutup melemah pada akhir minggu sebesar Rp9.184 per USD akibat sentimen pasar terhadap ketidakpastian kenaikan harga BBM. Sebagai respon terhadap indikasi ekspektasi inflasi yang mulai meningkat, Bank Indonesia mengambil langkah penguatan operasi moneter dalam mengendalikan likuiditas. Sementara itu, apresiasi Euro terhadap USD tidak terlepas dari membaiknya hasil survei sentimen bisnis Jerman. Hasil survei tersebut mampu meredam kekhawatiran atas masalah krisis Eropa. Selain itu, Euro mendapat dukungan dari pernyataan resmi G20 yang memperlihatkan komitmen kuat untuk membantu meningkatkan sumber daya pendanaan IMF. Poundsterling juga melambung terhadap USD pasca rilis angka penjualan ritel yang jauh lebih baik dari perkiraan sehingga membuat investor optimis dengan prospek ekonomi Inggris. (Lihat Tabel 5) PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS Harga minyak mentah di pasar internasional turun sebesar 2.52% dari pekan lalu ke posisi USD 118.76/barel. Hal ini didorong oleh kekhawatiran akan penularan krisis utang Yunani ke negara-negara lainnya dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina. Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan turunnya penjualan perumahan dan indeks tingkat kepercayaan konsumen. Komoditas pangan dunia seperti gula, gandum, dan jagung masih terus mengalami penurunan harga pada pekan ini. Penurunan harga gula dan gandum disebabkan membaiknya kondisi cuaca yang membantu meningkatkan produksi. Sedangkan harga komoditas kacang kedelai naik karena meningkatnya permintaan untuk kebutuhan pakan ternak dan minyak tumbuhan yang diiringi dengan menurunnya panen di wilayah Amerika Selatan. (Lihat Tabel 6)

Tabel 1. Indikator Ekonomi Makro Domestik Pertumbuhan PDB Q4-2010 Q1-2011 Q2-2011 Q3-2011 Q4-2011 PDB Kuartalan y-o-y (%) 6.83 6.43 6.45 6.46 6.49 Pertumbuhan PDB Tahunan y-o-y (%) 6.35 6.01 4.55 6.10 6.50 Indikator Bulanan Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Inflasi Bulanan (%) 0.34 0.57 0.76 0.05 0.07 Inflasi y-o-y (%) 4.15 3.79 3.65 3.56 3.97 BI Rate (%) 6.00 6.00 6.00 5.75 5.75 Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Tabel 2. Perkembangan Indeks Saham Dunia Negara Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 Apr '12) (13 Apr '12) mingguan ytd tahunan BRIC Brasil (BVSP) 62,494.0 62,106.0 0.6 10.1 (6.8) Rusia (RTS) 1,619.5 1,612.7 0.4 17.2 (20.3) India (BSE) 17,373.8 17,094.5 1.6 12.4 (10.8) Cina (SSEA) 2,521.1 2,470.9 2.0 9.4 (19.9) ASEAN-4 Indonesia (JSX) 4,181.4 4,159.3 0.5 9.4 10.2 Malaysia (KLSE) 1,591.9 1,603.1 (0.7) 4.0 4.0 Singapura (STI) 2,994.5 2,987.8 0.2 13.2 (5.4) Thailand (SET) 1,194.6 1,169.5 2.2 16.5 7.9 Negara maju Hong Kong (Hang Seng) 21,010.6 20,701.0 1.5 14.0 (12.1) Jepang (Nikkei 225) 9,561.4 9,638.0 (0.8) 13.1 (0.5) Korea Selatan (KOSPI) 1,974.7 2,008.9 (1.7) 8.2 (9.0) Amerika Serikat (DJIA) 13,029.3 12,849.6 1.4 6.6 4.6 Amerika Serikat (S&P 500) 1,378.5 1,370.3 0.6 9.6 3.6 Uni Eropa (STOXX 50) 2,311.3 2,291.5 0.9 (0.2) (18.8) Tabel 3. Aktivitas Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Saham Domestik Aktivitas Perdagangan Total Terakhir Minggu Lalu (16-20 Apr '12) (9-13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Volume (juta saham) 22,166.89 23,329.46 (1,162.56) Nilai (Rp juta) 21,548,395 21,028,533 519,862 Frekuensi (kali) 651,026 644,604 6,422 Kapitalisasi Pasar Terakhir Minggu Lalu (20 Apr '12) (13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Kapitalisasi Pasar Saham (Rp triliun) 3,937 3,916 21 Sumber: Bursa Efek Indonesia

Tabel 4. Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Indonesia Jenis Surat Berharga Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Surat Berharga Negara (Rp triliun) 215 223 236 227 225 (% terhadap total) 29,7 30,8 32,1 30,2 29,5 Sertifikat Bank Indonesia (Rp triliun) 21 8 8 8 4 (% terhadap total) 15,5 6,5 7,2 8,1 4,3 Saham (Rp triliun) 1.224 1.265 1.319 1.329 1.389 (% terhadap total) 55,6 55,4 55,5 54.3 54.9 Sumber: Bapepam-LK dan Bank Indonesia Tabel 5. Perkembangan Nilai Tukar Nilai Tukar Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan USD-JPY 81,52 80,93 (0,11) 0,73 (2,60) USD-EUR 0,756 0,765 (0,66) (1,10) 0,00 USD-GBP 0,62 0,63 (0,43) (1,70) (1,60) USD-CNY 6,31 6,30 0,08 0,09 (0,25) USD-IDR 9184,00 9177,00 0,03 0,08 0,26 USD-MYR 3,06 3,06 (0,03) 0,24 (0,33) USD-SGD 1,25 1,25 (0,30) 0,02 (1,26) USD-THB 30,91 30,77 0,10 0,45 0,39 Tabel 6. Perkembangan Harga Komoditas Internasional Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan Beras 15.505 15.31 1.27 6.16 11.51 Gula 21.93 23.37 (6.16) (5.88) (12.98) Gandum 615.75 623.5 (1.24) (5.67) (21.56) Kacang Kedelai 1446.75 1436.75 0.70 20.71 6.55 Jagung 603 620.75 (2.86) (8.81) (10.40) Cokelat 2269 2200 3.14 5.63 (28.60) Minyak Mentah (Brent Oil) 118.76 121.83 (2.52) 10.60 (4.11) Gas Alam 1.927 1.981 (2.73) (38.45) (60.05) Emas 1642.8 1660.2 (1.05) 4.53 8.98 Tembaga 370.65 363.45 1.98 7.28 (15.35) Perak 31.72 31.39 1.05 13.30 (28.61)

Tabel 7. Perkembangan Harga Komoditas Domestik Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April'12) mingguan mtd tahunan Minyak Goreng Kemasan 9,590 9,588 0.02 (0.38) 1.11 Minyak Goreng Curah 11,839 11,733 0.90 1.27 10.00 Daging Sapi 73,221 73,275 (0.07) (0.33) 6.90 Daging Ayam Broiler 24,081 24,508 (1.74) (0.63) 7.26 Daging Ayam Kampung 47,387 47,233 0.33 0.53 8.43 Telur Ayam Ras 17,074 17,293 (1.27) (1.52) 7.03 Telur Ayam Kampung 37,788 37,724 0.17 1.26 7.48 Tepung Terigu 7,578 7,584 (0.08) 0.20 0.00 Kedelai Impor 8,261 8,278 (0.21) (1.05) (1.60) Kedelai lokal 8,884 8,903 (0.21) 0.45 2.35 Beras Medium 7,936 7,965 (0.36) (0.59) 13.26 Gula Pasir 11,489 11,501 (0.10) 0.89 6.37 Susu Kental Manis 8,734 8,736 (0.02) (0.06) 2.13 Mie Instant 1,551 1,551 0.00 0.65 5.01 Cabe Merah Keriting 25,108 25,739 (2.45) 3.48 39.73 Cabe Merah Biasa 23,274 24,119 (3.50) 0.91 26.45 Bawang Merah 14,004 13,680 2.37 6.71 (25.47) Ikan Teri Asin 48,774 48,427 0.72 1.52 17.50 Kacang Hijau 14,152 14,169 (0.12) (1.20) (17.32) Kacang Tanah 16,746 16,624 0.73 1.61 4.92 Ketela Pohon 3,758 3,682 2.06 0.48 29.68 Sumber: Kementerian Perdagangan Grafik 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia (2 Jan 2008 = 100) 160 140 Indonesia 120 100 AS Inggris 80 Hongkong Jepang 60 Uni Eropa 40 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 AS (DJIA) Uni Eropa (STOXX-50) Inggris (FTSE100) Jepang (Nikkei 225) Hongkong (Hang Seng) Indonesia (IHSG)

Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100) Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia

HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Negara-negara G20 telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman sebesar $430 miliar kepada IMF. Komitmen tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan krisis di Eropa, sehingga pinjaman tersebut akan meningkatkan kemampuan IMF untuk melakukan respon jika masalah di Eropa menyebar ke negara-negara lain dan mengancam ekonomi global. Kawasan Eropa mendapat tekanan untuk segera mengambil langkah-langkah kuat untuk mengatasi masalah utangnya dan mendorong pertumbuhan melalui pemangkasan beban utang, menjalankan reformasi ekonomi yang berani, dan menstabilisasi sistem keuangan. Meskipun Eropa masih dilanda krisis, namun tren terkini cenderung menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi internasional mulai meningkat. Beberapa indikator yang mendukung tren tersebut adalah perdagangan global yang terus meningkat pesat diluar Eropa, perdagangan Selatan- Selatan yang aktif, dan kuatnya permintaan impor dari Amerika Serikat. Perkembangan ini mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi di Selatan secara umum tidak terlalu terpengaruh oleh masalah di Utara. Akan tetapi, permintaan minyak mentah dunia masih tetap rendah, sehingga terdapat prospek terjadinya penurunan harga minyak mentah dunia di bulan-bulan mendatang. Meskipun demikan, harga minyak mentah dunia diperkirakan berada pada tingkat $100 per barel atau lebih. HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL Meskipun prospek ekonomi global mengindikasikan pemulihan, namun terdapat beberapa isu yang perlu mendapat perhatian para pengambil kebijakan dalam negeri, yaitu implikasi dari harga minyak mentah dunia yang diperkirakan tetap di level $100 per barel atau lebih, dan tanda-tanda terjadinya tekanan inflasi terhadap hargaharga komoditas non-energi. Produksi sektor minyak domestik terus mengalami penurunan, dimana produksi minyak 2001 mencapai 1.3 juta barel per hari dan menjadi 950 ribu barel per hari pada tahun ini (turun sebesar 25%). Permasalahan ini semakin serius dikarenakan tingkat eksplorasi sangat rendah, sehingga tampaknya produksi minyak akan terus menurun selama 10 tahun mendatang. Dengan tingkat permintaan domestik yang saat ini tetap tinggi akan bahan bakar minyak dan jika tidak dilakukan perubahan kebijakan, diperkirakan ketergantungan Indonesia pada minyak impor akan terus meningkat. Penanggung Jawab: Pungky Sumadi Tim Penyusun: Intan Natasha Putri intan.natasha@bappenas.go.id Martha Safitri martha.safitri@support.bappenas.go.id Elisabeth Sandra Dewi Oktaviani elisabeth.dewi@support.bappenas.go.id PERKEMBANGAN PASAR SAHAM Kinerja bursa-bursa saham utama dunia secara umum menunjukkan penguatan selama sepekan terakhir, kecuali beberapa pasar di Asia. Rilis data keuangan sejumlah emiten sektor industri yang membaik mendorong kenaikan indeks saham di bursa Amerika Serikat. Selain itu, penguatan indeks-indeks di Eropa dipicu oleh keluarnya data-data ekonomi Jerman, seperti indeks keyakinan bisnis, yang menguat diluar dugaan pasar. Berkebalikan dengan sebagian besar bursa dunia, beberapa indeks di Asia mengalami koreksi, diantaranya Malaysia, Jepang dan Korea Selatan, akibat peringatan G20 yang menyatakan krisis Eropa akan berdampak pada pelambatan pertumbuhan ekonomi global. Pergerakan pasar modal Indonesia cenderung stabil, dimana IHSG naik tipis sebesar 22.1 poin (0.5%) dari minggu lalu hingga mencapai level 4,181.4. Dari faktor internal, penguatan IHSG dipengaruhi oleh klarifikasi bahwa tidak akan ada kenaikan pajak ekspor atas hasil tambang dan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi hanya untuk mobil dengan kapasitas mesin 1.500 cc keatas. (Lihat Tabel 2) PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR Nilai tukar Rupiah ditutup melemah pada akhir minggu sebesar Rp9.184 per USD akibat sentimen pasar terhadap ketidakpastian kenaikan harga BBM. Sebagai respon terhadap indikasi ekspektasi inflasi yang mulai meningkat, Bank Indonesia mengambil langkah penguatan operasi moneter dalam mengendalikan likuiditas. Sementara itu, apresiasi Euro terhadap USD tidak terlepas dari membaiknya hasil survei sentimen bisnis Jerman. Hasil survei tersebut mampu meredam kekhawatiran atas masalah krisis Eropa. Selain itu, Euro mendapat dukungan dari pernyataan resmi G20 yang memperlihatkan komitmen kuat untuk membantu meningkatkan sumber daya pendanaan IMF. Poundsterling juga melambung terhadap USD pasca rilis angka penjualan ritel yang jauh lebih baik dari perkiraan sehingga membuat investor optimis dengan prospek ekonomi Inggris. (Lihat Tabel 5) PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS Harga minyak mentah di pasar internasional turun sebesar 2.52% dari pekan lalu ke posisi USD 118.76/barel. Hal ini didorong oleh kekhawatiran akan penularan krisis utang Yunani ke negara-negara lainnya dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina. Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan turunnya penjualan perumahan dan indeks tingkat kepercayaan konsumen. Komoditas pangan dunia seperti gula, gandum, dan jagung masih terus mengalami penurunan harga pada pekan ini. Penurunan harga gula dan gandum disebabkan membaiknya kondisi cuaca yang membantu meningkatkan produksi. Sedangkan harga komoditas kacang kedelai naik karena meningkatnya permintaan untuk kebutuhan pakan ternak dan minyak tumbuhan yang diiringi dengan menurunnya panen di wilayah Amerika Selatan. (Lihat Tabel 6)

Tabel 1. Indikator Ekonomi Makro Domestik Pertumbuhan PDB Q4-2010 Q1-2011 Q2-2011 Q3-2011 Q4-2011 PDB Kuartalan y-o-y (%) 6.83 6.43 6.45 6.46 6.49 Pertumbuhan PDB Tahunan y-o-y (%) 6.35 6.01 4.55 6.10 6.50 Indikator Bulanan Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Inflasi Bulanan (%) 0.34 0.57 0.76 0.05 0.07 Inflasi y-o-y (%) 4.15 3.79 3.65 3.56 3.97 BI Rate (%) 6.00 6.00 6.00 5.75 5.75 Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Tabel 2. Perkembangan Indeks Saham Dunia Negara Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 Apr '12) (13 Apr '12) mingguan ytd tahunan BRIC Brasil (BVSP) 62,494.0 62,106.0 0.6 10.1 (6.8) Rusia (RTS) 1,619.5 1,612.7 0.4 17.2 (20.3) India (BSE) 17,373.8 17,094.5 1.6 12.4 (10.8) Cina (SSEA) 2,521.1 2,470.9 2.0 9.4 (19.9) ASEAN-4 Indonesia (JSX) 4,181.4 4,159.3 0.5 9.4 10.2 Malaysia (KLSE) 1,591.9 1,603.1 (0.7) 4.0 4.0 Singapura (STI) 2,994.5 2,987.8 0.2 13.2 (5.4) Thailand (SET) 1,194.6 1,169.5 2.2 16.5 7.9 Negara maju Hong Kong (Hang Seng) 21,010.6 20,701.0 1.5 14.0 (12.1) Jepang (Nikkei 225) 9,561.4 9,638.0 (0.8) 13.1 (0.5) Korea Selatan (KOSPI) 1,974.7 2,008.9 (1.7) 8.2 (9.0) Amerika Serikat (DJIA) 13,029.3 12,849.6 1.4 6.6 4.6 Amerika Serikat (S&P 500) 1,378.5 1,370.3 0.6 9.6 3.6 Uni Eropa (STOXX 50) 2,311.3 2,291.5 0.9 (0.2) (18.8) Tabel 3. Aktivitas Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Saham Domestik Aktivitas Perdagangan Total Terakhir Minggu Lalu (16-20 Apr '12) (9-13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Volume (juta saham) 22,166.89 23,329.46 (1,162.56) Nilai (Rp juta) 21,548,395 21,028,533 519,862 Frekuensi (kali) 651,026 644,604 6,422 Kapitalisasi Pasar Terakhir Minggu Lalu (20 Apr '12) (13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Kapitalisasi Pasar Saham (Rp triliun) 3,937 3,916 21 Sumber: Bursa Efek Indonesia

Tabel 4. Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Indonesia Jenis Surat Berharga Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Surat Berharga Negara (Rp triliun) 215 223 236 227 225 (% terhadap total) 29,7 30,8 32,1 30,2 29,5 Sertifikat Bank Indonesia (Rp triliun) 21 8 8 8 4 (% terhadap total) 15,5 6,5 7,2 8,1 4,3 Saham (Rp triliun) 1.224 1.265 1.319 1.329 1.389 (% terhadap total) 55,6 55,4 55,5 54.3 54.9 Sumber: Bapepam-LK dan Bank Indonesia Tabel 5. Perkembangan Nilai Tukar Nilai Tukar Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan USD-JPY 81,52 80,93 (0,11) 0,73 (2,60) USD-EUR 0,756 0,765 (0,66) (1,10) 0,00 USD-GBP 0,62 0,63 (0,43) (1,70) (1,60) USD-CNY 6,31 6,30 0,08 0,09 (0,25) USD-IDR 9184,00 9177,00 0,03 0,08 0,26 USD-MYR 3,06 3,06 (0,03) 0,24 (0,33) USD-SGD 1,25 1,25 (0,30) 0,02 (1,26) USD-THB 30,91 30,77 0,10 0,45 0,39 Tabel 6. Perkembangan Harga Komoditas Internasional Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan Beras 15.505 15.31 1.27 6.16 11.51 Gula 21.93 23.37 (6.16) (5.88) (12.98) Gandum 615.75 623.5 (1.24) (5.67) (21.56) Kacang Kedelai 1446.75 1436.75 0.70 20.71 6.55 Jagung 603 620.75 (2.86) (8.81) (10.40) Cokelat 2269 2200 3.14 5.63 (28.60) Minyak Mentah (Brent Oil) 118.76 121.83 (2.52) 10.60 (4.11) Gas Alam 1.927 1.981 (2.73) (38.45) (60.05) Emas 1642.8 1660.2 (1.05) 4.53 8.98 Tembaga 370.65 363.45 1.98 7.28 (15.35) Perak 31.72 31.39 1.05 13.30 (28.61)

Tabel 7. Perkembangan Harga Komoditas Domestik Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April'12) mingguan mtd tahunan Minyak Goreng Kemasan 9,590 9,588 0.02 (0.38) 1.11 Minyak Goreng Curah 11,839 11,733 0.90 1.27 10.00 Daging Sapi 73,221 73,275 (0.07) (0.33) 6.90 Daging Ayam Broiler 24,081 24,508 (1.74) (0.63) 7.26 Daging Ayam Kampung 47,387 47,233 0.33 0.53 8.43 Telur Ayam Ras 17,074 17,293 (1.27) (1.52) 7.03 Telur Ayam Kampung 37,788 37,724 0.17 1.26 7.48 Tepung Terigu 7,578 7,584 (0.08) 0.20 0.00 Kedelai Impor 8,261 8,278 (0.21) (1.05) (1.60) Kedelai lokal 8,884 8,903 (0.21) 0.45 2.35 Beras Medium 7,936 7,965 (0.36) (0.59) 13.26 Gula Pasir 11,489 11,501 (0.10) 0.89 6.37 Susu Kental Manis 8,734 8,736 (0.02) (0.06) 2.13 Mie Instant 1,551 1,551 0.00 0.65 5.01 Cabe Merah Keriting 25,108 25,739 (2.45) 3.48 39.73 Cabe Merah Biasa 23,274 24,119 (3.50) 0.91 26.45 Bawang Merah 14,004 13,680 2.37 6.71 (25.47) Ikan Teri Asin 48,774 48,427 0.72 1.52 17.50 Kacang Hijau 14,152 14,169 (0.12) (1.20) (17.32) Kacang Tanah 16,746 16,624 0.73 1.61 4.92 Ketela Pohon 3,758 3,682 2.06 0.48 29.68 Sumber: Kementerian Perdagangan Grafik 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia (2 Jan 2008 = 100) 160 140 Indonesia 120 100 AS Inggris 80 Hongkong Jepang 60 Uni Eropa 40 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 AS (DJIA) Uni Eropa (STOXX-50) Inggris (FTSE100) Jepang (Nikkei 225) Hongkong (Hang Seng) Indonesia (IHSG)

Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100) Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia

HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Negara-negara G20 telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman sebesar $430 miliar kepada IMF. Komitmen tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan krisis di Eropa, sehingga pinjaman tersebut akan meningkatkan kemampuan IMF untuk melakukan respon jika masalah di Eropa menyebar ke negara-negara lain dan mengancam ekonomi global. Kawasan Eropa mendapat tekanan untuk segera mengambil langkah-langkah kuat untuk mengatasi masalah utangnya dan mendorong pertumbuhan melalui pemangkasan beban utang, menjalankan reformasi ekonomi yang berani, dan menstabilisasi sistem keuangan. Meskipun Eropa masih dilanda krisis, namun tren terkini cenderung menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi internasional mulai meningkat. Beberapa indikator yang mendukung tren tersebut adalah perdagangan global yang terus meningkat pesat diluar Eropa, perdagangan Selatan- Selatan yang aktif, dan kuatnya permintaan impor dari Amerika Serikat. Perkembangan ini mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi di Selatan secara umum tidak terlalu terpengaruh oleh masalah di Utara. Akan tetapi, permintaan minyak mentah dunia masih tetap rendah, sehingga terdapat prospek terjadinya penurunan harga minyak mentah dunia di bulan-bulan mendatang. Meskipun demikan, harga minyak mentah dunia diperkirakan berada pada tingkat $100 per barel atau lebih. HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL Meskipun prospek ekonomi global mengindikasikan pemulihan, namun terdapat beberapa isu yang perlu mendapat perhatian para pengambil kebijakan dalam negeri, yaitu implikasi dari harga minyak mentah dunia yang diperkirakan tetap di level $100 per barel atau lebih, dan tanda-tanda terjadinya tekanan inflasi terhadap hargaharga komoditas non-energi. Produksi sektor minyak domestik terus mengalami penurunan, dimana produksi minyak 2001 mencapai 1.3 juta barel per hari dan menjadi 950 ribu barel per hari pada tahun ini (turun sebesar 25%). Permasalahan ini semakin serius dikarenakan tingkat eksplorasi sangat rendah, sehingga tampaknya produksi minyak akan terus menurun selama 10 tahun mendatang. Dengan tingkat permintaan domestik yang saat ini tetap tinggi akan bahan bakar minyak dan jika tidak dilakukan perubahan kebijakan, diperkirakan ketergantungan Indonesia pada minyak impor akan terus meningkat. Penanggung Jawab: Pungky Sumadi Tim Penyusun: Intan Natasha Putri intan.natasha@bappenas.go.id Martha Safitri martha.safitri@support.bappenas.go.id Elisabeth Sandra Dewi Oktaviani elisabeth.dewi@support.bappenas.go.id PERKEMBANGAN PASAR SAHAM Kinerja bursa-bursa saham utama dunia secara umum menunjukkan penguatan selama sepekan terakhir, kecuali beberapa pasar di Asia. Rilis data keuangan sejumlah emiten sektor industri yang membaik mendorong kenaikan indeks saham di bursa Amerika Serikat. Selain itu, penguatan indeks-indeks di Eropa dipicu oleh keluarnya data-data ekonomi Jerman, seperti indeks keyakinan bisnis, yang menguat diluar dugaan pasar. Berkebalikan dengan sebagian besar bursa dunia, beberapa indeks di Asia mengalami koreksi, diantaranya Malaysia, Jepang dan Korea Selatan, akibat peringatan G20 yang menyatakan krisis Eropa akan berdampak pada pelambatan pertumbuhan ekonomi global. Pergerakan pasar modal Indonesia cenderung stabil, dimana IHSG naik tipis sebesar 22.1 poin (0.5%) dari minggu lalu hingga mencapai level 4,181.4. Dari faktor internal, penguatan IHSG dipengaruhi oleh klarifikasi bahwa tidak akan ada kenaikan pajak ekspor atas hasil tambang dan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi hanya untuk mobil dengan kapasitas mesin 1.500 cc keatas. (Lihat Tabel 2) PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR Nilai tukar Rupiah ditutup melemah pada akhir minggu sebesar Rp9.184 per USD akibat sentimen pasar terhadap ketidakpastian kenaikan harga BBM. Sebagai respon terhadap indikasi ekspektasi inflasi yang mulai meningkat, Bank Indonesia mengambil langkah penguatan operasi moneter dalam mengendalikan likuiditas. Sementara itu, apresiasi Euro terhadap USD tidak terlepas dari membaiknya hasil survei sentimen bisnis Jerman. Hasil survei tersebut mampu meredam kekhawatiran atas masalah krisis Eropa. Selain itu, Euro mendapat dukungan dari pernyataan resmi G20 yang memperlihatkan komitmen kuat untuk membantu meningkatkan sumber daya pendanaan IMF. Poundsterling juga melambung terhadap USD pasca rilis angka penjualan ritel yang jauh lebih baik dari perkiraan sehingga membuat investor optimis dengan prospek ekonomi Inggris. (Lihat Tabel 5) PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS Harga minyak mentah di pasar internasional turun sebesar 2.52% dari pekan lalu ke posisi USD 118.76/barel. Hal ini didorong oleh kekhawatiran akan penularan krisis utang Yunani ke negara-negara lainnya dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina. Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan turunnya penjualan perumahan dan indeks tingkat kepercayaan konsumen. Komoditas pangan dunia seperti gula, gandum, dan jagung masih terus mengalami penurunan harga pada pekan ini. Penurunan harga gula dan gandum disebabkan membaiknya kondisi cuaca yang membantu meningkatkan produksi. Sedangkan harga komoditas kacang kedelai naik karena meningkatnya permintaan untuk kebutuhan pakan ternak dan minyak tumbuhan yang diiringi dengan menurunnya panen di wilayah Amerika Selatan. (Lihat Tabel 6)

Tabel 1. Indikator Ekonomi Makro Domestik Pertumbuhan PDB Q4-2010 Q1-2011 Q2-2011 Q3-2011 Q4-2011 PDB Kuartalan y-o-y (%) 6.83 6.43 6.45 6.46 6.49 Pertumbuhan PDB Tahunan y-o-y (%) 6.35 6.01 4.55 6.10 6.50 Indikator Bulanan Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Inflasi Bulanan (%) 0.34 0.57 0.76 0.05 0.07 Inflasi y-o-y (%) 4.15 3.79 3.65 3.56 3.97 BI Rate (%) 6.00 6.00 6.00 5.75 5.75 Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Tabel 2. Perkembangan Indeks Saham Dunia Negara Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 Apr '12) (13 Apr '12) mingguan ytd tahunan BRIC Brasil (BVSP) 62,494.0 62,106.0 0.6 10.1 (6.8) Rusia (RTS) 1,619.5 1,612.7 0.4 17.2 (20.3) India (BSE) 17,373.8 17,094.5 1.6 12.4 (10.8) Cina (SSEA) 2,521.1 2,470.9 2.0 9.4 (19.9) ASEAN-4 Indonesia (JSX) 4,181.4 4,159.3 0.5 9.4 10.2 Malaysia (KLSE) 1,591.9 1,603.1 (0.7) 4.0 4.0 Singapura (STI) 2,994.5 2,987.8 0.2 13.2 (5.4) Thailand (SET) 1,194.6 1,169.5 2.2 16.5 7.9 Negara maju Hong Kong (Hang Seng) 21,010.6 20,701.0 1.5 14.0 (12.1) Jepang (Nikkei 225) 9,561.4 9,638.0 (0.8) 13.1 (0.5) Korea Selatan (KOSPI) 1,974.7 2,008.9 (1.7) 8.2 (9.0) Amerika Serikat (DJIA) 13,029.3 12,849.6 1.4 6.6 4.6 Amerika Serikat (S&P 500) 1,378.5 1,370.3 0.6 9.6 3.6 Uni Eropa (STOXX 50) 2,311.3 2,291.5 0.9 (0.2) (18.8) Tabel 3. Aktivitas Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Saham Domestik Aktivitas Perdagangan Total Terakhir Minggu Lalu (16-20 Apr '12) (9-13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Volume (juta saham) 22,166.89 23,329.46 (1,162.56) Nilai (Rp juta) 21,548,395 21,028,533 519,862 Frekuensi (kali) 651,026 644,604 6,422 Kapitalisasi Pasar Terakhir Minggu Lalu (20 Apr '12) (13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Kapitalisasi Pasar Saham (Rp triliun) 3,937 3,916 21 Sumber: Bursa Efek Indonesia

Tabel 4. Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Indonesia Jenis Surat Berharga Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Surat Berharga Negara (Rp triliun) 215 223 236 227 225 (% terhadap total) 29,7 30,8 32,1 30,2 29,5 Sertifikat Bank Indonesia (Rp triliun) 21 8 8 8 4 (% terhadap total) 15,5 6,5 7,2 8,1 4,3 Saham (Rp triliun) 1.224 1.265 1.319 1.329 1.389 (% terhadap total) 55,6 55,4 55,5 54.3 54.9 Sumber: Bapepam-LK dan Bank Indonesia Tabel 5. Perkembangan Nilai Tukar Nilai Tukar Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan USD-JPY 81,52 80,93 (0,11) 0,73 (2,60) USD-EUR 0,756 0,765 (0,66) (1,10) 0,00 USD-GBP 0,62 0,63 (0,43) (1,70) (1,60) USD-CNY 6,31 6,30 0,08 0,09 (0,25) USD-IDR 9184,00 9177,00 0,03 0,08 0,26 USD-MYR 3,06 3,06 (0,03) 0,24 (0,33) USD-SGD 1,25 1,25 (0,30) 0,02 (1,26) USD-THB 30,91 30,77 0,10 0,45 0,39 Tabel 6. Perkembangan Harga Komoditas Internasional Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan Beras 15.505 15.31 1.27 6.16 11.51 Gula 21.93 23.37 (6.16) (5.88) (12.98) Gandum 615.75 623.5 (1.24) (5.67) (21.56) Kacang Kedelai 1446.75 1436.75 0.70 20.71 6.55 Jagung 603 620.75 (2.86) (8.81) (10.40) Cokelat 2269 2200 3.14 5.63 (28.60) Minyak Mentah (Brent Oil) 118.76 121.83 (2.52) 10.60 (4.11) Gas Alam 1.927 1.981 (2.73) (38.45) (60.05) Emas 1642.8 1660.2 (1.05) 4.53 8.98 Tembaga 370.65 363.45 1.98 7.28 (15.35) Perak 31.72 31.39 1.05 13.30 (28.61)

Tabel 7. Perkembangan Harga Komoditas Domestik Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April'12) mingguan mtd tahunan Minyak Goreng Kemasan 9,590 9,588 0.02 (0.38) 1.11 Minyak Goreng Curah 11,839 11,733 0.90 1.27 10.00 Daging Sapi 73,221 73,275 (0.07) (0.33) 6.90 Daging Ayam Broiler 24,081 24,508 (1.74) (0.63) 7.26 Daging Ayam Kampung 47,387 47,233 0.33 0.53 8.43 Telur Ayam Ras 17,074 17,293 (1.27) (1.52) 7.03 Telur Ayam Kampung 37,788 37,724 0.17 1.26 7.48 Tepung Terigu 7,578 7,584 (0.08) 0.20 0.00 Kedelai Impor 8,261 8,278 (0.21) (1.05) (1.60) Kedelai lokal 8,884 8,903 (0.21) 0.45 2.35 Beras Medium 7,936 7,965 (0.36) (0.59) 13.26 Gula Pasir 11,489 11,501 (0.10) 0.89 6.37 Susu Kental Manis 8,734 8,736 (0.02) (0.06) 2.13 Mie Instant 1,551 1,551 0.00 0.65 5.01 Cabe Merah Keriting 25,108 25,739 (2.45) 3.48 39.73 Cabe Merah Biasa 23,274 24,119 (3.50) 0.91 26.45 Bawang Merah 14,004 13,680 2.37 6.71 (25.47) Ikan Teri Asin 48,774 48,427 0.72 1.52 17.50 Kacang Hijau 14,152 14,169 (0.12) (1.20) (17.32) Kacang Tanah 16,746 16,624 0.73 1.61 4.92 Ketela Pohon 3,758 3,682 2.06 0.48 29.68 Sumber: Kementerian Perdagangan Grafik 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia (2 Jan 2008 = 100) 160 140 Indonesia 120 100 AS Inggris 80 Hongkong Jepang 60 Uni Eropa 40 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 AS (DJIA) Uni Eropa (STOXX-50) Inggris (FTSE100) Jepang (Nikkei 225) Hongkong (Hang Seng) Indonesia (IHSG)

Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100) Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia

HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Negara-negara G20 telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman sebesar $430 miliar kepada IMF. Komitmen tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan krisis di Eropa, sehingga pinjaman tersebut akan meningkatkan kemampuan IMF untuk melakukan respon jika masalah di Eropa menyebar ke negara-negara lain dan mengancam ekonomi global. Kawasan Eropa mendapat tekanan untuk segera mengambil langkah-langkah kuat untuk mengatasi masalah utangnya dan mendorong pertumbuhan melalui pemangkasan beban utang, menjalankan reformasi ekonomi yang berani, dan menstabilisasi sistem keuangan. Meskipun Eropa masih dilanda krisis, namun tren terkini cenderung menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi internasional mulai meningkat. Beberapa indikator yang mendukung tren tersebut adalah perdagangan global yang terus meningkat pesat diluar Eropa, perdagangan Selatan- Selatan yang aktif, dan kuatnya permintaan impor dari Amerika Serikat. Perkembangan ini mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi di Selatan secara umum tidak terlalu terpengaruh oleh masalah di Utara. Akan tetapi, permintaan minyak mentah dunia masih tetap rendah, sehingga terdapat prospek terjadinya penurunan harga minyak mentah dunia di bulan-bulan mendatang. Meskipun demikan, harga minyak mentah dunia diperkirakan berada pada tingkat $100 per barel atau lebih. HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL Meskipun prospek ekonomi global mengindikasikan pemulihan, namun terdapat beberapa isu yang perlu mendapat perhatian para pengambil kebijakan dalam negeri, yaitu implikasi dari harga minyak mentah dunia yang diperkirakan tetap di level $100 per barel atau lebih, dan tanda-tanda terjadinya tekanan inflasi terhadap hargaharga komoditas non-energi. Produksi sektor minyak domestik terus mengalami penurunan, dimana produksi minyak 2001 mencapai 1.3 juta barel per hari dan menjadi 950 ribu barel per hari pada tahun ini (turun sebesar 25%). Permasalahan ini semakin serius dikarenakan tingkat eksplorasi sangat rendah, sehingga tampaknya produksi minyak akan terus menurun selama 10 tahun mendatang. Dengan tingkat permintaan domestik yang saat ini tetap tinggi akan bahan bakar minyak dan jika tidak dilakukan perubahan kebijakan, diperkirakan ketergantungan Indonesia pada minyak impor akan terus meningkat. Penanggung Jawab: Pungky Sumadi Tim Penyusun: Intan Natasha Putri intan.natasha@bappenas.go.id Martha Safitri martha.safitri@support.bappenas.go.id Elisabeth Sandra Dewi Oktaviani elisabeth.dewi@support.bappenas.go.id PERKEMBANGAN PASAR SAHAM Kinerja bursa-bursa saham utama dunia secara umum menunjukkan penguatan selama sepekan terakhir, kecuali beberapa pasar di Asia. Rilis data keuangan sejumlah emiten sektor industri yang membaik mendorong kenaikan indeks saham di bursa Amerika Serikat. Selain itu, penguatan indeks-indeks di Eropa dipicu oleh keluarnya data-data ekonomi Jerman, seperti indeks keyakinan bisnis, yang menguat diluar dugaan pasar. Berkebalikan dengan sebagian besar bursa dunia, beberapa indeks di Asia mengalami koreksi, diantaranya Malaysia, Jepang dan Korea Selatan, akibat peringatan G20 yang menyatakan krisis Eropa akan berdampak pada pelambatan pertumbuhan ekonomi global. Pergerakan pasar modal Indonesia cenderung stabil, dimana IHSG naik tipis sebesar 22.1 poin (0.5%) dari minggu lalu hingga mencapai level 4,181.4. Dari faktor internal, penguatan IHSG dipengaruhi oleh klarifikasi bahwa tidak akan ada kenaikan pajak ekspor atas hasil tambang dan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi hanya untuk mobil dengan kapasitas mesin 1.500 cc keatas. (Lihat Tabel 2) PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR Nilai tukar Rupiah ditutup melemah pada akhir minggu sebesar Rp9.184 per USD akibat sentimen pasar terhadap ketidakpastian kenaikan harga BBM. Sebagai respon terhadap indikasi ekspektasi inflasi yang mulai meningkat, Bank Indonesia mengambil langkah penguatan operasi moneter dalam mengendalikan likuiditas. Sementara itu, apresiasi Euro terhadap USD tidak terlepas dari membaiknya hasil survei sentimen bisnis Jerman. Hasil survei tersebut mampu meredam kekhawatiran atas masalah krisis Eropa. Selain itu, Euro mendapat dukungan dari pernyataan resmi G20 yang memperlihatkan komitmen kuat untuk membantu meningkatkan sumber daya pendanaan IMF. Poundsterling juga melambung terhadap USD pasca rilis angka penjualan ritel yang jauh lebih baik dari perkiraan sehingga membuat investor optimis dengan prospek ekonomi Inggris. (Lihat Tabel 5) PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS Harga minyak mentah di pasar internasional turun sebesar 2.52% dari pekan lalu ke posisi USD 118.76/barel. Hal ini didorong oleh kekhawatiran akan penularan krisis utang Yunani ke negara-negara lainnya dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina. Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan turunnya penjualan perumahan dan indeks tingkat kepercayaan konsumen. Komoditas pangan dunia seperti gula, gandum, dan jagung masih terus mengalami penurunan harga pada pekan ini. Penurunan harga gula dan gandum disebabkan membaiknya kondisi cuaca yang membantu meningkatkan produksi. Sedangkan harga komoditas kacang kedelai naik karena meningkatnya permintaan untuk kebutuhan pakan ternak dan minyak tumbuhan yang diiringi dengan menurunnya panen di wilayah Amerika Selatan. (Lihat Tabel 6)

Tabel 1. Indikator Ekonomi Makro Domestik Pertumbuhan PDB Q4-2010 Q1-2011 Q2-2011 Q3-2011 Q4-2011 PDB Kuartalan y-o-y (%) 6.83 6.43 6.45 6.46 6.49 Pertumbuhan PDB Tahunan y-o-y (%) 6.35 6.01 4.55 6.10 6.50 Indikator Bulanan Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Inflasi Bulanan (%) 0.34 0.57 0.76 0.05 0.07 Inflasi y-o-y (%) 4.15 3.79 3.65 3.56 3.97 BI Rate (%) 6.00 6.00 6.00 5.75 5.75 Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Tabel 2. Perkembangan Indeks Saham Dunia Negara Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 Apr '12) (13 Apr '12) mingguan ytd tahunan BRIC Brasil (BVSP) 62,494.0 62,106.0 0.6 10.1 (6.8) Rusia (RTS) 1,619.5 1,612.7 0.4 17.2 (20.3) India (BSE) 17,373.8 17,094.5 1.6 12.4 (10.8) Cina (SSEA) 2,521.1 2,470.9 2.0 9.4 (19.9) ASEAN-4 Indonesia (JSX) 4,181.4 4,159.3 0.5 9.4 10.2 Malaysia (KLSE) 1,591.9 1,603.1 (0.7) 4.0 4.0 Singapura (STI) 2,994.5 2,987.8 0.2 13.2 (5.4) Thailand (SET) 1,194.6 1,169.5 2.2 16.5 7.9 Negara maju Hong Kong (Hang Seng) 21,010.6 20,701.0 1.5 14.0 (12.1) Jepang (Nikkei 225) 9,561.4 9,638.0 (0.8) 13.1 (0.5) Korea Selatan (KOSPI) 1,974.7 2,008.9 (1.7) 8.2 (9.0) Amerika Serikat (DJIA) 13,029.3 12,849.6 1.4 6.6 4.6 Amerika Serikat (S&P 500) 1,378.5 1,370.3 0.6 9.6 3.6 Uni Eropa (STOXX 50) 2,311.3 2,291.5 0.9 (0.2) (18.8) Tabel 3. Aktivitas Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Saham Domestik Aktivitas Perdagangan Total Terakhir Minggu Lalu (16-20 Apr '12) (9-13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Volume (juta saham) 22,166.89 23,329.46 (1,162.56) Nilai (Rp juta) 21,548,395 21,028,533 519,862 Frekuensi (kali) 651,026 644,604 6,422 Kapitalisasi Pasar Terakhir Minggu Lalu (20 Apr '12) (13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Kapitalisasi Pasar Saham (Rp triliun) 3,937 3,916 21 Sumber: Bursa Efek Indonesia

Tabel 4. Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Indonesia Jenis Surat Berharga Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Surat Berharga Negara (Rp triliun) 215 223 236 227 225 (% terhadap total) 29,7 30,8 32,1 30,2 29,5 Sertifikat Bank Indonesia (Rp triliun) 21 8 8 8 4 (% terhadap total) 15,5 6,5 7,2 8,1 4,3 Saham (Rp triliun) 1.224 1.265 1.319 1.329 1.389 (% terhadap total) 55,6 55,4 55,5 54.3 54.9 Sumber: Bapepam-LK dan Bank Indonesia Tabel 5. Perkembangan Nilai Tukar Nilai Tukar Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan USD-JPY 81,52 80,93 (0,11) 0,73 (2,60) USD-EUR 0,756 0,765 (0,66) (1,10) 0,00 USD-GBP 0,62 0,63 (0,43) (1,70) (1,60) USD-CNY 6,31 6,30 0,08 0,09 (0,25) USD-IDR 9184,00 9177,00 0,03 0,08 0,26 USD-MYR 3,06 3,06 (0,03) 0,24 (0,33) USD-SGD 1,25 1,25 (0,30) 0,02 (1,26) USD-THB 30,91 30,77 0,10 0,45 0,39 Tabel 6. Perkembangan Harga Komoditas Internasional Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan Beras 15.505 15.31 1.27 6.16 11.51 Gula 21.93 23.37 (6.16) (5.88) (12.98) Gandum 615.75 623.5 (1.24) (5.67) (21.56) Kacang Kedelai 1446.75 1436.75 0.70 20.71 6.55 Jagung 603 620.75 (2.86) (8.81) (10.40) Cokelat 2269 2200 3.14 5.63 (28.60) Minyak Mentah (Brent Oil) 118.76 121.83 (2.52) 10.60 (4.11) Gas Alam 1.927 1.981 (2.73) (38.45) (60.05) Emas 1642.8 1660.2 (1.05) 4.53 8.98 Tembaga 370.65 363.45 1.98 7.28 (15.35) Perak 31.72 31.39 1.05 13.30 (28.61)

Tabel 7. Perkembangan Harga Komoditas Domestik Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April'12) mingguan mtd tahunan Minyak Goreng Kemasan 9,590 9,588 0.02 (0.38) 1.11 Minyak Goreng Curah 11,839 11,733 0.90 1.27 10.00 Daging Sapi 73,221 73,275 (0.07) (0.33) 6.90 Daging Ayam Broiler 24,081 24,508 (1.74) (0.63) 7.26 Daging Ayam Kampung 47,387 47,233 0.33 0.53 8.43 Telur Ayam Ras 17,074 17,293 (1.27) (1.52) 7.03 Telur Ayam Kampung 37,788 37,724 0.17 1.26 7.48 Tepung Terigu 7,578 7,584 (0.08) 0.20 0.00 Kedelai Impor 8,261 8,278 (0.21) (1.05) (1.60) Kedelai lokal 8,884 8,903 (0.21) 0.45 2.35 Beras Medium 7,936 7,965 (0.36) (0.59) 13.26 Gula Pasir 11,489 11,501 (0.10) 0.89 6.37 Susu Kental Manis 8,734 8,736 (0.02) (0.06) 2.13 Mie Instant 1,551 1,551 0.00 0.65 5.01 Cabe Merah Keriting 25,108 25,739 (2.45) 3.48 39.73 Cabe Merah Biasa 23,274 24,119 (3.50) 0.91 26.45 Bawang Merah 14,004 13,680 2.37 6.71 (25.47) Ikan Teri Asin 48,774 48,427 0.72 1.52 17.50 Kacang Hijau 14,152 14,169 (0.12) (1.20) (17.32) Kacang Tanah 16,746 16,624 0.73 1.61 4.92 Ketela Pohon 3,758 3,682 2.06 0.48 29.68 Sumber: Kementerian Perdagangan Grafik 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia (2 Jan 2008 = 100) 160 140 Indonesia 120 100 AS Inggris 80 Hongkong Jepang 60 Uni Eropa 40 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 AS (DJIA) Uni Eropa (STOXX-50) Inggris (FTSE100) Jepang (Nikkei 225) Hongkong (Hang Seng) Indonesia (IHSG)

Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100) Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia