SKRIPSI. Diajukan kepada : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Oleh WILUDJENG HERAWATI NIM.

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan kepada : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Oleh RIYADI NIM :

SKRIPSI. Diajukan kepada : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Oleh YAYUK WIDIASTUTI NIM.

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN PKn Ekram Pw, Cholisin, M. Murdiono*

(Analisis Semiotika Terhadap Film Garuda di Dadaku)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berperan penting dalam memajukan bangsa, kualitas

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

SKRIPSI. Diajukan kepada : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Oleh TRI NURMIARSIH NIM.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar dan terencana

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND TABLE DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

I. PENDAHULUAN. tujuan pendidikan sangat sarat dengan kompetansi sosial, personal dan

PEMETAAN SK KD. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan pengertian norma, kebiasaan dan adat istiadat. Menjelaskan manfaat norma

KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Nomor Soal. Kelas VII Norma 1. Konstitusi dan Proklamasi. Hak Asasi Manusia 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB SISWA DROP OUT DI SMK PGRI 1 PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKN SD

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

SKRIPSI. Disusun oleh : DIDIK NIM :

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Kompetensi. Guru Mapel

KONSEPSI KAJIAN PKN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARANNYA

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

KATA PENGANTAR. Syawal Gultom NIP

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PPKn

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

PROGRAM TAHUNAN STANDAR KOMPETANSI / 2.2 Mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi yang pertama 2 4

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Skinner dalam Dimyati dan Mujiono (2002:9) belajar adalah suatu. dalam interaksi dengan lingkungannya.

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

REKAPITULASI PROGRAM SEMESTER September' No Uraian Kegiatan Jml. Minggu

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN METODE JIG SAW PADA KELAS V SEMESTER I TENTANG PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI SDN 01 DOPLANG, KARANGPANDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

I. PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa tergantung pada kemajuan sumber daya manusianya.

WIWIK KRISMIYATI NIM :A

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION KELAS IV SD NEGERI 2 GERDU TAHUN 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. diberikan dari Sekolah Dasar sampai pada Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ DALAM PROSES PEMBELAJARAN

SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN SPEEDY DI PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELAUI MODEL MATEMATIKA REALISTIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

kata kunci : konstruktivistik, media gambar, hasil belajar, IPS

PENERAPAN METODE BRAIN STORMING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE BIDAK PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 NGADIROJO PACITAN SKRIPSI.

PERENCANAAN MESINGERGAJI KAYU UNTUK PEMBUATAN RAK MULTI FUNGSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI METODE PEMBELAJARAN INFORMATION SEARCH DENGAN MEDIA KORAN PADA KELAS VI SDN SUMBER VI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEBANGSAAAN MELALUI METODE KOMBINATIF MULTI MEDIA PADA SISWA KELAS V SDN 2 SERANGAN SUKOREJO PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH GEMOLONG

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental bagi

PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. oleh tiap-tiap individu sebagai warga negara. Karena itu, apakah negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KEMIRI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI. Oleh Sartinem NPM

Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana. Strata 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: SRI HARTATIK

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

ZAMRONI A

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia serta keterampilan

PERANAN BUMDES MANDIRI DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DESA JOHO, KECAMATAN PURWANTORO SKRIPSI

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

SILABI MATA KULIAH. 1. Sejaran PKn 2. Visi, misi, fungsi PKn paradigma baru

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII /1. Nama Guru :... Sekolah :...

Transkripsi:

SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI KEUTUHAN NKRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW SISWA KELAS VII SMPN 2 KAUMAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Diajukan kepada : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo Oleh WILUDJENG HERAWATI NIM. 11311751 Dosen Pembimbing Drs. Sariyono, M.Pd. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO 2011 i

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmad dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Peningkatan hasil belajar PKn materi keutuhan NKRI dengan model pembelajaran jigsaw siswa Kelas VII SMPN 2 Kauman Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan baik Penulis menyadari bahwa dalam menyususn skripsi ini, banyak menemui hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak khususnya dari bapak dan ibu pembimbing, akhirnya segala hambatan dan kesulitan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-benyaknya kepada yang terhormat: 1. Bapak Drs. Sulton, M.Si. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo 2. Bapak Drs. Jumadi, M.Pd., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah. 3. Bapak Drs. Mahmud Isro I, M.Pd. selaku ketua jurusan PKn Universitas Muhammadiyah Ponorogo dan Pembimbing II. 4. Bapak Drs. Sariyono, M.Pd. selaku pembimbing I 5. Bapak/Ibu dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 6. Petugas perpustakaan yang dengan sabar dan ramah membantu penulis dalam mencari bukubuku sumber untuk penulisan skripsi ini. 7. Bapak dan Ibu guru SMPN 2 Kauman Ponorogo yang menjadi mitra dalam penelitian ini. 8. Rekan-rekan seangkatan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang telah memberikan saran dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar 9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan moral dan spiritual sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam mewujudkan kesempurnaan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan. ii

Akhir kata semoga ini dapat memberikan sumbangan dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan aagam Islam, serta dapat bermanfaat bagi penulis sendiri Ponorogo, Maret 2012 Penulis iii

ABSTRAK WILUDJENG HERAWATI, 2012 Peningkatan hasil belajar PKn materi keutuhan NKRI dengan model pembelajaran jigsaw siswa Kelas VII SMPN 2 Kauman Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012, Skripsi, Jurusan PKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Pembimbing (1) Drs. Sariyono, M.Pd, Drs. Mahmud Isro I, M.Pd. Kata kunci : hasil belajar, pembelajaran Jigsaw Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Bagaimanakah penerapan model pembelajaran jigsaw dalam peningkatan hasil belajar PKn materi keutuhan NKRI Siswa Kelas VII SMPN 2 Kauman Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012? Bagaimanakah peningkatan hasil belajar PKn materi keutuhan NKRI dengan model pembelajaran jigsaw Siswa Kelas VII SMPN 2 Kauman Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian tindakan kelas. Peneliti berusaha melihat, mengamati, merasakan, menghayati, merefleksi dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian tindakan terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (obseving), dan refleksi (relecting). Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat maka iv

data yang telah terkumpul dianalisis secara statistik yaitu mengunakan rumus mean atau rata-rata Dari hasil pelaksanaan dan pengamatan siswa dan guru cenderung lebih baik setiap siklus, hal ini berdasarkan pada nilai rata-rata pada siklus I 76,05 meningkat pada siklus II menjadi 89,28 dan pada siklus III menjadi 97,03. Maka penelitian ini dapat disimpulkan; Ada peningkatan hasil belajar PKn materi keutuhan NKRI dengan model pembelajaran jigsaw Siswa Kelas VII SMPN 2 Kauman Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012. v

LEMBAR PERSETUJUAN Skripsi oleh WILUDJENG HERAWATI ini Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji Ponorogo, Maret 2012 Pembimbing I Drs. SARIYONO, M.Pd. Pembimbing II Drs. Mahmud Isro i, M.Pd. Mengetahui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan, Drs. JUMADI, M.Pd. NIS. 044.0130 vi

LEMBAR PENGESAHAN Skripsi oleh WILUDJENG HERAWATI ini Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Ponorogo, 29 April 2012 Tim Penguji Drs. Sariyono, M.Pd. Ketua Drs. Mahmud Isro I, M.Pd. Anggota Drs. Sumingin, M.Pd. Anggota Mengetahui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan, Drs. JUMADI, M.Pd. NIS. 044.0130 vii

MOTTO Jangan Takut Gagal Karena kegagalan merupakan kunci keberhasilan, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang yang tidak pernah mencoba lagi. Jangan takut salah karena kesalahan yang pertama bisa dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan pemecahan langkah kedua yang benar (Hamka). viii

PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk : 1. Suamiku tercinta dan anak-anakku tersayang yang telah memberikan doa dan motivasinya kepadaku. 2. Orang tuaku yang tercinta yang senantiasa memberikan doa dan restunya kepadaku. 3. Untuk semua keluargaku yang telah memberikan doa dan mendukungku. 4. Rekan-rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Almamaterku tercinta. ix

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman i ii iv v vi vii viii ix xi xii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 9 C. Tujuan Penelitian... 9 D. Kegunaan Hasil Penelitian... 9 BAB II KAJIAN TEORI... A. Kajian Teori... 12 1. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP... 12 2. Pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia... 15 3. Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia... 20 4. Fungsi Negara Kesatuan Republik Indonesia... 21 5. Penerapan Cooperative Teknik Jigsaw... 24 BAB III METODE PENELITIAN... 35 A. Setting Penelitian... 35 B. Obyek Penelitian... 35 C. Metode Pengumpulan Data... 35 D. Metode Analisis Data... 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 39 x

A. Hasil Penelitian... 39 D. Pembahasan... 58 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 59 B. Saran-saran... 60 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa adalah peserta yang aktif. Titik tolak pemikiran bahwa siswa diajar dan guru mengajar beralih ke pandangan bahwa siswa belajar, siswa mempelajari berbagai hal terusmenerus dalam perjalanan hidupnya. Sekolah merupakan tempat dan kesempatan belajar untuk belajar. Kegiatan belajar adalah kegiatan sepanjang hayat, kegiatan yang tidak berhenti pada saat siswa tamat sekolah. Oleh karena itu, kegiatan di sekolah adalah lebih daripada sekadar pengajaran. Kegiatan di sekolah adalah kegiatan pembelajaran. Siswa belajar, saling belajar, bukan hanya dari guru melainkan juga dari teman-teman sekelas, sesekolah, dari sumber belajar yang lain (media cetak, media elektronis). Mata Pelajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari teori-teori tentang pendidikan kewarganegaraan (PKn) dan pengetahuan pendidikan kewarganegaraan (PKn) dengan menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung sehingga siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami pendidikan kewarganegaraan (PKn). Kurikulum 2004 sebagai kurikulum berbasis kompetensi yang disempurnakan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006 dimaksudkan sebagai kurikulum untuk mengembangkan kompetensi siswa, oleh karena itu penilaian hasil belajar perlu berdasarkan informasi yang selengkap mungkin mengenai siswa yang bersangkutan. Untuk membantu melaksanakan pembelajaran yang efektif selain menerapkan pendekatan pembelajaran tuntas dan penilaian berkelanjutan yang mencakup tiga aspek, guru 1

2 juga perlu mengadakan penilaian dengan cara lain melalui karya tulis, karya non tulis, hasil penyelidikan siswa dan pendekatan bassed learning dengan media massa siswa Penilaian bukan sekedar kumpulan hasil siswa dari kerja yang sengaja dibuat siswa untuk menunjukkan bukti tentang kompetensi, pemahaman dan pencapaian siswa dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn), tetapi juga merupakan kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh guru sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkahlangkah perbaikan pembelajaran dan peningkatan belajar siswa dengan pendekatan bassed learning dengan media massa agar proses belajar mengajar lebih menarik serta berkesan dalam benak siswa. Agar hasil belajar pendidikan kewarganegaraan (PKn) kelas VII lebih optimal maka pada kompetensi dasar menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan penegakan Hak Azasi Manusia (HAM) digunakan model pembelajaran bassed learning dengan media massa, dimana pengetahuan sehari hari sebagai sumber belajar. Dengan demikian siswa mempelajari pendidikan kewarganegaraan (PKn) secara riil. Disamping itu model pembelajaran bassed learning dengan media massa akan mengembangkan berbagai keterampilan dasar (life skills) yang penting bagi kehidupan anak didik, keterampilan keterampilan tersebut antara lain : 1. Pengambilan keputusan 2. Pemecahan masalah 3. Berpikir kritis 4. Berkomunikasi yang efektif 5. Membina hubungan antar pribadi 6. Kesadaran diri 7. Berempati 8. Mengatasi emosi Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan 2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi

3 3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakterkarakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya 4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan 2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturanperaturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional 3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM 4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara

4 5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi 6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi 7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka 8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi. Hasil belajar siswa akan nampak pada perubahan tingkah laku, baik berupa reaksi dan sikap siswa secara fisik maupun mental. Keadaan ini menjadi suatu kesatuan yang menyeluruh pada perubahan tingkah laku sebagai hasil utama dari keseluruhan proses hasil pembelajaran. Dalam hubungan dengan pencapaian hasil belajar ini dalam implementasi suatu materi pelajaran tertentu dapat dijadikan indikator sebagai pencapaian tujuan belajar secara umum. Penyelenggaraan proses belajar yang efekif dan efisien diperlukan untuk memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Misalnya pembelajaran yang mengikutsertakan siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran sehingga siswa akan cenderung untuk terus memahami materi pelajaran. Pendekatan pembelajaran otentik memberikan langkah alternatif bagi seorang guru dalam memberikan materi pelajaran sehingga pelajaran tidak monoton seperti yang terjadi saat ini, misalnya metode konvensional (ceramah). Hal ini sebagai konsekuensi dari keterkaitan antara hasil belajar suatu materi tertentu terhadap tujuan belajar. Demikian pula

5 halnya dalam pencapaian materi tertentu membutuhkan metode yang sesuai dengan materi tertentu membutuhkan metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan bagaimana cara mempelajarinya. Keterampilan intelektual dalam mata pelajaran kewarganegaraan tidak dapat terpisahkan dari materi kewarganegaraan sebab untuk dapat berpikir secara kritis tentang suatu isu, seseorang selain harus mempunyai pemahaman yang baik tentang isu, latar belakang, dan hal-hal kontemporer yang relevan juga harus memiliki perangkat berpikir intelektual. Perangkat berpikir intelektual tersebut meliputi kemampuan untuk menilai posisi, membangun (to construct), dan memberikan justifikasi posisi pada suatu isu. Keterampilan dan kemampuan berpartisipasi dalam proses politik juga diperlukan bagi peserta didik. Hal itu meliputi kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan dan keputusan melalui kerjasama dengan orang lain dengan cara mengetahui tokoh kunci pembuat kebijaksanaan dan keputusan, membangun koalisi, bernegosiasi, mencari konsensus, dan mengendalikan konflik. Hasil dan proses pembelajaran umumnya dipengaruhi oleh variabel metode pembelajaran. Variabel variabel pembelajaran terdiri dari tiga, yaitu variabel kondisi pembelajaran, variabel metode dan variabel hasil pengajaran. Variabel kondisi pembelajaran merupakan faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Variabel metode berinteraksi dengan variabel kondisi pembelajaraan, yang tediri atas tujuan pembelajaran, karakteristik bidang studi, kendala dan karakteristik siswa. Sedangkan hasil pembelajaran dapat berupa hasil pembelajaran yang diinginkan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dan hasil pembelajaran yang nyata. Hal ini sering disebut sebagai perolehan hasil belajar. Karakteristik siswa berupa bakat, motivasi, dan kemampuan yang telah dimiliki siswa mempengaruhi pemilihan strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian, disamping pengaruh utama pada strategi pengelolaan pengajaran. Penelitian tentang tingkat perkembangan kognitif, motivasi berprestasi dan kemampuan awal sebagai variabel prediktor belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, penelitian yang mendeskripsikan variabel veriabel tersebut diatas perlu dilakukan, khususnya pada jenjang pendidikan Sekolah dasar.

6 Sejumlah teori telah dikembangkan untuk menjelaskan perkembangan kognitif anak. Salah satu dari teori teori tersebut yang banyak menaruh perhatian pada masalah bagaimana anak belajar dan memperoleh pengetahuan adalah teori perkembangan intelektual Jean Piaget. Menurut teori ini, struktur intelektual berkembang melalui 4 tahap, yaitu (1) tahap sensori motor, (2) tahap praoperasi, (3) tahap operesi kongkrit, dan (4) tahap operasi formal (Dahar, 1998:87). Keempat tahapan ini terjadi secara berurutan. Seorang anak tidak dapat melangkah dari tahap praoperasi ke tahap operasi formal tanpa melalui tahap operasi konkrit. Penerapan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas, diduga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. Hal ini disebabkan metode pembejalaran berkaitan dengan perlibatan mental secara penuh antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar (Menurut Sudirman N, dkk: 1991: 111), suatu metode yang digunakan oleh guru tidak selamanya berat, namun tergantung pada bagaimana guru dan siswa dapat melibatkan mental sepenuhnya. Berdasarkan hal tersebut maka perlu ditetapkan metode pembelajaran yang sesuai pada setiap kompotensi dasar agar bisa memotifasi siswa dan meningkatkan pemahaman terhadap kesiapan dan ketuntasan belajar siswa di sekolah dasar. Salah satu metode yang dapat dipergunakan sebagai alternatif dalam peningkatan motivasi dan ketuntasan belajar siswa adalah model Tim Ahli (Jigsaw). Berdasarkan hal hal yang telah diuraikan di atas maka peneliti berkeinginan untuk mengadakan penelitian mengenai Peningkatan hasil belajar PKn materi keutuhan NKRI dengan model pembelajaran jigsaw siswa Kelas VII SMPN 2 Kauman Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012. B. Rumusan Masalah Dalam setiap penelitian suatu masalah diperlukan adanya kejelasan dari masalah yang menjadi objek penelitian. Dalam hal ini diperlukan rumusan sehingga tidak terjadi kesalahan. Berdasarkan hal tersebut kemudian dirumuskan pokok pembahasan sebagai berikut:

7 1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran jigsaw dalam peningkatan hasil belajar PKn materi keutuhan NKRI Siswa Kelas VII SMPN 2 Kauman Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar PKn materi keutuhan NKRI dengan model pembelajaran jigsaw Siswa Kelas VII SMPN 2 Kauman Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Penerapan model pembelajaran jigsaw dalam peningkatan hasil belajar PKn materi keutuhan NKRI Siswa Kelas VII SMPN 2 Kauman Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Peningkatan hasil belajar PKn materi keutuhan NKRI dengan model pembelajaran jigsaw Siswa Kelas VII SMPN 2 Kauman Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012. D. Kegunaan Penelitian Diharapkan penelitian ini berguna bagi: 1. Manfaat teoritis Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat untuk peningkatan kemampuan pelajaran PKn di kelas VII SMPN 2 Kauman Ponorogo. 2. Manfaat praktis a. Manfaat bagi guru 1) Diharapkan dapat menambah wawasan guru, setelah membaca hasil penelitian ini diharapkan guru dapat menggunakan model pembelajaran jigsaw sebagai alat bantu mengajar sehingga penyajiannya lebih menarik dan hasil belajar siswa meningkat. 2) Memperoleh pengalaman untuk meningkatkan minat belajar, PKn. 3) Dapat dipergunakan sebagai acuan untuk memotivasi kegiatan belajar siswanya.

8 4) Dapat dipergunakan sebagai acuan untuk menentukan proses belajar dikelas dan mengejar target pembelajaran yang ingin dicapai. 5) Sebagai pertimbangan guna memacu atau meningkatkan prestasi belajar anak didiknya. b. Manfaat bagi siswa antara lain : 1) Siswa memiliki kemampuan memahami arti dan penerapan NKRI 2) Dengan penyajian materi yang lebih menarik karena guru menggunakan model pembelajaran jigsaw, diharapkan minat belajar siswa meningkat sehingga hasil belajar siswa lebih baik.