BAB 3 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
B. KARAKTERISTIK VIRUS

VIRUS. Dyah Ayu Widyastuti

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS

D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB 3 VIRUS

SMA X (SEPULUH) BIOLOGI VIRUS

VIRUS. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM

BAB II VIRUS. Gb. 2.1 Berbagai macam bentuk virus. Virus Hal... 8

Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) virion yang berarti

MAKALAH PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IV VIRUS

VIRUS. SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny. August

VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A

BAB II KAJIAN TEORI. secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Hasil belajar

14.1 Dengan cara apa virus berhubungan dengan jenis lain dari mikroorganisme? 14.2 Apakah virus dianggap organisme hidup dalam pandangan sifat mereka?

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI BAKTERIOFAGE (VIRUS)

Virologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4

Partikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus:

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Media pembelajaran mempermudah atau mengefektifkan proses pembelajaran (Rakhmawati, 2013:12).

VIRUS DEFINISI STRUKTUR Virion Nukleokapsid Kapsid Kapsomer Amplop MORFOLOGI 1. Simetri Heliks

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 BAB II ISI

MAKALAH. Analisis Kritis Buku BSE Kelas X Materi Virus. (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Biologi yang dibina

Riana Yani Musarofah Tintin Atikah Widi Purwianingsih BIOLOGI 1. SMA dan MA Kelas X. Hukum Dasar Kimia 1

ANALISIS CONTENT KNOWLEDGE GURU BIOLOGI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI VIRUS

TINJAUAN PUSTAKA Bakteriofage

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH)

BAB II KAJIAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP VIRUS.

2 VIRUS. Kata Kunci BAB II VIRUS. Transkiptase balik. By Zurnidas, S.Pd 28. Standar Kompetensi Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS. Morfologi dan komponen virus

BAB II KAJIAN TEORITIS. dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERCOBAAN HERSHEY DAN CHASE. RESUME UNTUK MEMENUHU TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah. M.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

MODE SCREEN ONLY DIBAWAH PEMBATASAN UU HAKI TUJUAN EKSPERIMENTAL VIRUS. MAINDEXCHANGE.com Archive

MAKALAH KLASIFIKASI VIRUS BALTIMORE DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015

B a b 3 Virus Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan dapat

Bahan Kuliah. Genetika Molekular. disusun oleh : Victoria Henuhili, MSi FMIPA Jurdik Biologi UNY

V I R U S 1. CIRI UMUM VIRUS

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

REPRODUKSI MIKROORGANISME

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci

Materi UN Bilogi. Cakupannya membran plasma, organel dan ini, termasuk sel pada organnisme uniseluler dan muliseluler.

MIKROBIOLOGI BAKTERI

1. Reproduksi Aseksual pada Bakteri Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner.

BAB V PENUTUP. 1. Hasil belajar siswa secara individu tuntas (rerata 81,75), kelulusan siswa

J. VIRUS TANAMAN DAN VIROID Virus tanaman mirip dengan virus hewan dalam hal morfologi dan tipe dari asam nukleat. Bahkan beberapa virus tanaman

TUGAS TERSTRUKTUR PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN TERPADU

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel

1. ASPEK BIOLOGI MORFOLOGI VIRUS EBOLA:

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

PATOGENISITAS MIKROORGANISME

Mekanisme Pembentukan Kekebalan Tubuh

Kompetensi dasar: Siswa mampu membedakan virus dengan organisme lainnya.

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI PROTOZOA

BAB II BELAJAR, PEMBELAJARAN, HASIL BELAJAR, MULTIMEDIA, PROJECT BASED LEARNING, POWER POINT, CERAMAH

BAB II. PEMBAHASAN MASALAH & SOLUSI MASALAH PERANCANGAN KAMPANYE PENGGUNAAN VAKSIN

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL 28 SEPTEMBER 2015

Pengantar MIKROBIOLOGI

SISTEM PERTAHANAN TUBUH

TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA

DISKUSI BIOKIMIA DIMULAI DENGAN SEL KARENA SEL MERUPAKAN KERANGKA ALAMIAH DARI HAMPIR SEMUA REAKSI BIOKIMIA

Variola vera MORFOLOGI. Group I (dsdna)

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Patogen serangga adalah mikroorganisme infeksius yang membuat luka atau

BIO306. Prinsip Bioteknologi

Standar Isi / Kompetensi Dasar Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi

3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3)

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

REKAYASA GENETIKA. Genetika. Rekayasa. Sukarti Moeljopawiro. Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada

KLONING. dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Kompetensi Dasar Indikator Esensial

REVERSE TRANSKRIPSI. RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Prof. Dr. A. Duran Corebima, M.Pd. Oleh

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Berikut ini beberapa manfaat dan dampak positif perkembangan ilmu biologi :

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

PENGANTAR TENTANG PENGERTIAN DASAR FISIOLOGI MIKROBIA

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es

TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA

BAB II TINJAUAN TEORI. sehat, baik itu pasien, pengunjung, maupun tenaga medis. Hal tersebut

Biologi dan Reproduksi Sel

KuTiL = KankeR LeHEr RaHIM????

ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn.

REGULASI EKSPRESI GEN PADA BAKTERIOFAGE DAN VIRUS

PENGANTAR VIRUS. dr. Fauzia Andrini M.Kes Bagian Mikrobiologi / Unit Ketrampilan Medik FK UR

Proses Penyakit Menular

TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS

Transkripsi:

BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan menjelaskan tentang dasar teori yang akan digunakan sebagai acuan dalam analisis dan perancangan perangakat lunak Aplikasi Pembelajaran Virus dengan Sistem Operasi ios. Pembahasannya meliputi Tinjauan Pustaka, Biologi terutama materi pembelajaran virus, ios dan Multimedia untuk mengimplementasikan perangkat lunak tersebut dan segala sesuatu yang berhubungan dengan implementasi program tersebut. 3.2 Pengertian I Operating System (ios) ios adalah sebuah sistem operasi yang ditanamkan pada produk-produk yang diciptakan perusahaan terkenal, Apple. Awalnya ios hanya dikembangkan untuk iphone. Namun seiring dengan berkembangnya teknologi, ios dapat digunakan pada berbagai jenis perangkat lain seperti ipod Touch, ipad dan Apple TV (Goldstein,2010). 3.3 Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar (Kamus Besar bahasa Indonesia Edisi Kedua, 1991). Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses atau peristiwa yang menjadikan individu dapat belajar dari proses yang dialami. 3.4 Biologi Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda biologie, yang juga 14

diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bios ( hidup ) dan logos ( lambang, ilmu ). Dahulu (sampai tahun 1970-an) digunakan istilah ilmu hayat (yang berarti ilmu kehidupan ), yang diambil dari bahasa Arab (Wahono, dkk, 2011). Dalam penelitian kali ini, akan dibahas mengenai Virus 3.4.1 Pengertian virus Virus adalah gen penyebab infeksi yang hanya dapat hidup di dalam sel hidup, yaitu pada sel hewan (temasuk manusia), tumbuhan, jamur, dan bakteri (Nurhayati, 234:2006). Pada awalnya virus dianggap sebagai zat kimiawi biologis. Bahkan akar bahasa latin untuk kata virus berati racun. Karena virus mampu menyebabkan berbagai macam penyakit dan dapat menyebar di antara organisme, para peneliti pada akhir 1800-an menganggap ada kesamaan antara bakteri dan mengajukan virus sebagai bentuk kehidupan yang paling sederhana. Akan tetapi virus tidak dapat bereproduksi atau melaksanakan aktivitas metabolisme di luar sel inang. Kebanyakan ahli biologi yang mempelajari virus saat ini mungkin akan setuju bahwa virus tidak hidup, namun berada di wilayah abu-abu antara bentuk kehidupan dan zat kimiawi (Campbell, Reece, 2010:412). Virus adalah agen infeksius yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop cahaya dan mereka bukan sel, mereka tidak memiliki inti sel, organel, atau sitoplasma. Ketika mereka menyerang sel-sel pejamu yang rentan, virus menampilkan beberapa sifat organisme hidup sehingga tampak di perbatasan antara hidup dan tak hidup. Virus dapat mereplikasi, atau memperbanyak, hanya di dalam sel inang (Black, 2008:272) 15

3.4.2 Ukuran Virus Virus memiliki ukuran yang sangat renik, yaitu antara 25-300 nm (1 nm = 10-9 m). Virus yang berukuran paling kecil adalah virus polio (Poliovirus). Panjang tubuhnya hanya 25 nm. Virus yang berukuran paling besar adalah virus penyerang bakteri yang panjang tubuhnya 100 nm dan virus mosaik tembakau (TMV) yang panjang tubuhnya 300 nm. Oleh karena ukuran tubuhnya sangat renik, virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Virus dapat diamati dengan mikroskop elektron pada tahun 1930 (Aryulina, dkk, 2010:77). 3.4.3 Bentuk Virus Virus memiliki bentuk bermacam-macam. Ada yang bulat, batang, dan ada yang seperti huruf T. virus yang berbentuk bulat misalnya virus influenza (Influenza virus) dan virus penyebab AIDS (Human immunodeficiency virus/hiv). Virus yang berbentuk oval misalnya virus rabies. Virus yang berbentuk batang misalnya virus mosaik tembakau (Tobacco mosaic virus/tmv). Virus yang berbentuk polihedral misalnya Adenovirus (penyebab penyakit demam). Virus yang berbentuk T misalnya virus yang menyerang bakteri (Bakteriofage atau disingkat fage) (Aryulina, dkk, 2010:77). 3.4.4 Struktur Virus Virus bukan berupa sel (aseluler), virus tidak memiliki bagian-bagian sel seperti membran plasma, sitoplasma, dan inti. Virus berupa partikel kecil yang disebut virion. Virus tersusun dari asam nukleat dan selubung protein yang disebut kapsid. Virus kompleks 16

memiliki bagian yang disebut kepala dan ekor. Kepala virus kompleks memiliki bentuk polihedral, sedangkan bagian ekor terdiri dari tiga struktur yaitu selubung ekor, lempengan dasar, dam serabut ekor. Lempengan dasar dan serabut ekor berfungsi untuk melekat pada sel yang diinfeksi. Contoh virus kompleks adalah virus penyerang bakteri yang berbentuk huruf T (bakteriofoge). Gabungan asam nukleat dan kapsid disebut nukleokapsid. Pada beberapa virus, nukleokapsid diselubungi oleh membran yang disebut sampul virus. Sampul virus tersusun dari lipid dan protein, berfungsi membantu virus memasuki sel. Contoh virus yang memiliki sampul virus adalah virus influenza. Virus yang tidak memiliki sampul virus disebut sebagai virus telanjang (Aryulina, dkk, 2010:77-79). 3.4.5 Asam Nukleat Asam nukleat adalah molekul pembawa informasi genetika. Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat, yaitu DNA saja atau RNA saja, Materi genetic tersebut dapat berbentuk rantai tunggal atau rantai ganda. Rantainya dapat berbentuk melingkar atau linier (Aryulina, dkk, 2010:77). 3.4.6 Selubung protein (Kapsid) Selubung protein (kapsid) adalah pembungkus asam nukleat. Kapsid tersusun dari sub unit protein yang disebut kapsomer. Kapsid inilah yang member bentuk pada virus. Kapsid dapat berbentuk batang yang merupakan susunan heliks (ulir) dari kapsomer, berbentuk poliherdral (segi banyak), atau bentuk yang kompleks (Aryulina, Muslim, Manaf, 2010:77). 17

3.4.7 Reproduksi Virus Virus menunjukan satu ciri kehidupan, yaitu reproduksi. Namun, reproduksi virus hanya terjadi jika berada dalam sel organisme lain. Dengan demikian, virus hanya dapat hidup secara parasit. Pada dasarnya reproduksi virus terjadi melalui lima tahap, yaitu tahap pelekatan, penetrasi, replikasi, sintesis, pematangan dan pelepasan. 1. Tahap pelekatan Tahap pelekatan adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor (protein khusus pada membran plasma sel inang yang mengenali virus). 2. Tahap penetrasi Tahap penetrasi adalah tahap virus atau materi genetik virus masuk kedalam sitoplasma sel inang. 3. Tahap replikasi dan sintesis Tahap replikasi dan sintesis adalah tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel inang. Sel inang akan dikendalikan oleh materi genetik dari virus sehingga sel dapat membuat komponen virus, yaitu asam nukleat dan protein untuk kapsid. 4. Tahap pematangan Tahap pematangan adalah tahap penyusunan asam nikleat dan protein virus menjadi partikel virus utuh. 18

5. Tahap pelepasan Tahap pelepasan adalah tahap partikel virus keluar dari sel inang dengan memecahkan sel tersebut (Aryulina, dkk, 2010: 79-81). 3.4.8 Reproduksi Bakteriofage Virus dapat berkembang biak dalam sel bakteri, sel hewan dan tumbuhan. Untuk menjelaskan perkembangbiakan virus biasanya digunakan contoh virus yang menyerang bakteri (bakteriofage). Misalnya virus yang berkembang biak pada bakteri Escherichia coli. Perkembangbiakan bakteriofage membentuk suatu daur. Daur bakteriofage dibagi menajdi dua, yaitu daur litik dan daur lisogenik. (Nurhayati, 2010:239). 3.4.9 Bakteriofage daur Litik Pada daur ini, sel bakteri hancur (lisis) sehingga disebut daur litik. Perkembangbiakannya dimulai dengan menempelnya virus pada bakteri. Enzim virus melarutkan dinding sel bakteri, sehingga terbentuk lubang, dan melalui lubang tersebut, virus memasukkan DNA-nya ke dalam bakteri. Kemudian DNA virus mengambil alih tugas DNA bakteri dengan menghancurkan DNA bakteri tersbut. Setelah itu di dalam tubuh bakteri disintesis DNA, protein pembungkus, dan bagian-bagian tubuh virus lainnya (satu sel bakteri cukup untuk membentuk 300 virus baru). Setelah virus terbentuk, dinding sel bakteri hancur (lisis) virus yang baru terbentuk keluar dan menginfeksi bakteri lain (Nurhayati, 2010:240). 19

3.4.10 Bakteriofage Daur Lisogenik Pada daur ini, hanya terjadi penempelan DNA virus pada DNA bakteri. DNA virus yang menempel pada DNA bakteri disebut profage. Daur lisogenik terjadi apabila bakteri-bakteri mempunyai daya tahan (imun) sehingga virus tidak menjadi virulen. DNA virus dimasukkan kedalam sel bakteri tetapi tidak terjadi pembentukan bagian-bagian tubuh virus. Jika bakteri berkembang biak (membelah diri), maka profage juga ikut membelah sehingga pada tiap bakteri hasil pembelahan, masing-masing mengandung profage. Apabila imunitas bakteri hilang, profage akan menjadi virulen dan bakteri akan hancur (lisis) karena terbentuknya virus baru (profage). Dengan demikian, daur lisogenik dapat berubah menjadi daur lisis apabila keadaan lingkungan berubah dan daya tahan (imun) bakteri berkurang (Nurhayati, 2010:240-241). 3.4.11 Reproduksi Virus Pada Hewan Salah satu jenis virus hewan adalah virus yang memiliki sampul virus. Pada tahap pelekatan, sampul virus melekat dan berfisi (bergabung) dengan membran sel inang. Pada tahap penetrasi, DNA virus kapsid terpusah. Selanjutnya pada tahap repliaksi dan sintesis, terjadi repliaksi DNA virus, kapsid, dan sampul virus. Pada tahap pematangan, terbentuklah partikel-partikel virus baru. Pada tahap pelepasan, virus baru keluar dari sel inang dan siap menginfeksi sel lain (Aryulina, dkk, 2010:81). 20

3.4.12 Habitat Virus Virus menunjukkan ciri kehidupan hanya jika pada sel organisme lain (sel inang). Sel inang virus berupa bakteri, mikroorganisme eukariot (seperti protozoa dan khamir), sel tumbuhan, sel hewan, dan sel manusia. Virus yang menyerang tumbuhan dapat masuk ke dalam tumbuhan inang, melalui perantara serangga (vektor). Virus yang menyerang hewan atau manusia dapat memasuki tubuh inang misalnya melalui makanan, minuman, udara, darah, luka atau gigitan (Aryulina, dkk, 2010:83). 3.4.13 Kalsifikasi Virus Klasifikasi virus tidak mengikuti system linnaus, melainkan system ICTV (International Committee on Taxonomy of Viruses = Komite Internasional untuk Taksonomi Virus). Klasifiksi virus terbagi dalam tiga tingkat takson, yaitu family, genus, dan spesies. Nama family virus diakhiri dengan viridae, sedangkan nama genus diakhiri dengan virus. Nama spesies menggunakan bahasa inggris dan diakhiri dengan virus. Saat ini, jenis virus yang sudah teridentifikasi adalah lebih dari dua ribu spesies. Contoh klasisfikasi adalah sebagai berikut. Famili Genus Spesies : Retroviridae : Lentivirus : Human Immunodeficiency Virus (HIV) Berbagai jenis virus diklasifikasikan berdasarkan jenis sel inang. Inang spesifik terutama ditemtukan dari kesesuaian reseptor pada permukaan sel inang tempat virus melekat. Berdasarkan jenis sel 21

inangnya, virus diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu virus bakteri, virus mikroorganisme eukariot, virus tumbuhan, dan virus hewan termasuk manusia (Aryulina, 2010:83). 3.4.14 Virus Bakteri Virus bakteri adalah virus yang sel inangnya adalah sel bakteri, virus bakteri disebut juga dengan bakteriofage atau fage (latin, phage = memakan). Virus bakteri mengandung bakteri genetic berupa DNA. Contoh virus bakteri adalah bakteriofage T4 virus yang menyerang bakteri Escherichia coli. E. Coli merupakan bakteri yang hidup pada saluran pencernaan manusia (Aryulina, dkk, 2010:83). 3.4.15 Virus Mikroorganisme Eukariot Virus mikroorganisme eukariot adalah virus yang sel inangnya berupa microorganisme yang tergolong eukariot, seperti protozoa dan khamir. Virus ini terutama mengandung RNA. Virus yang menyerang jamur disebut Mycovirus (Aryulina, dkk, 2010:83). 3.4.16 Virus Pada Tumbuhan Virus tumbuhan adalah virus yang sel inangnya adalah sel tumbuhan. Virus tumbuhan sebagian besar mengandung RNA. Contohnya adalah virus mosaik tembakau (Tobacco Mosaic Virus/TMV) (Aryulina, dkk, 2010:83). 3.4.17 Virus Pada Hewan Virus hewan adalah virus yang menginfeksi hewan atau sel manusia. Virus hewan mengandung DNA atau RNA. Contohnya adalah virus penyakit mulut dan kaki pada 22

sapi, serta virus penyakit rabies pada anjing (Aryulina, dkk, 2010:83). 3.4.18 Jenis Virus Keberadaan virus disekitar manusia memiliki pengaruh yang mampu membawa dampak positif dan negatif, maka terdapat dua jenis virus yang merugikan dan menguntungkan bagi kelangsungan hidup manusia. 3.4.19 Virus yang Menguntungkan Virus berperan penting dalam bidang rekayasa genetika karena dapat digunakan untuk cloning gen (reproduksi DNA yang secara genetis identik). Sebagai contoh adalah virus yang membawa gen untuk mengendalikan pertumbuhan serangga. Virus juga digunakan untuk terapi gen manusia sehingga diharapkan penyakit genetis, seperti diabetes dan kangker dapat disembuhkan (Aryulina, dkk, 2010:85). 3.4.20 Virus yang Merugikan Virus yang dapat merugikan karena menyebabkan berbagai jenis penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan (Aryulina, dkk, 2010:85). 3.4.21 Virus yang Merugikan Bagi Manusia Ada berbagai jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, baik itu penyakit yang tidak berbahaya sampai penyakit yang bisa mengakibatkan kematian. Beberapa contoh virus yang menyebabkan penyakit bagi manusia adalah adalah Influenza Virus, Human immunodeficiency virus, Hepatitis Delta Virus, Ebola Virus, Measles Virus, Polio Virus, Mumps Virus, 23

Herpes Simplex Virus, Human Papillomavirus (Aryulina, dkk, 2010:85). 3.4.22 Virus yang Merugikan Bagi Hewan Selain menyerang manusia, virus juga dapat menyebabkan penyakit pada hewan. Bahaya dan gejala virus memiliki tingkatan dan ciri masing-masing. Virus ini dapat menyerang hewan ternak maupun hewan pliharaan. Beberapa contoh virus pada hewan adalah Rous Sarkoma Virus (RSV), Bovine Papillo Mavirus, Virus Penyakit Sapi, Newcastle Disease, Rabies Virus (Aryulina, dkk, 2010:87). 3.4.23 Virus yang Merugikan Bagi Tumbuhan Selain menyerang manusia dan hewan, virus juga dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan. Ada lebih dari 2000 tipe penyakit virus pada tumbuhan (Campbell, Reece, 2010:242). Virus pada tumbuhan ini biasanya menyebakan kerusakan pada tumbuhan tersebut. Beberapa contoh virus pada tumbuhan adalah Tobacco Mosaic Virus (TMV), Ciptrus Leprosis Virus (CiLV), Virus Tungro, Virus Tanaman Hias (Aryulina, dkk, 2010:87). 3.4.24 Pencegahan terhadap Virus Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan terhadap serangan virus adalah dengan pemberian vaksin. Vaksin adalah suatu zat yang mengandung mikroorganisme pathogen yang sudah dilemahkan. Dalam pembahasan yang lain (Campbell, Reece, 2010:422) menjelaskan bahwa vaksin (vaccine) adalah varian tak berbahaya atau deveratif pathogen yang merangsang sistem kekebalan untuk membangkitkan pertahanan terhadap pathogen yang berbahaya. Pemberian vaksin memberikan kekebalan secara 24

pasif. Beberapa contoh vaksin untuk pencegahan penyakit yang disebabkan oleh virus adalah OVP (Oral Polio Vaccine) atau vaksin polio, Vaksin Rabies, Vaksin Hepatitis B, Vaksin Influenza, Vaksin cacar, Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar, gondong dan campak (Aryulina, dkk, 89:2010:89). 3.5 Multimedia 3.5.1 Definisi Multimedia Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu dan koneksi sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, multimedia juga diadopsi oleh dunia game. Multimedia mencakup program berbasis komputer yang mengkombinasikan antara teks, citra dan suara untuk menyatakan aliran informasi dengan lebih baik (Suyoto, 2003). 3.5.2 Element Multimedia Dalam multimedia terdapat lima elemen. Setiap elemen mempunyai peranan tersendiri dalam menyampaikan informasi yang lebih menarik. Kelima elemen multimedia tersebut adalah teks, grafik, suara, animasi dan video. Hal ini dijelaskan oleh Suyoto (2003). 1. Teks Teks merupakan media yang berisikan keterangan yang disajikan untuk menjelaskan maksud, tujuan serta hal lain yang berguna bagi pengguna. 25

2. Grafik Grafik merupakan suatu media penarik bagi pengguna, karena pada dasarnya pengguna lebih suka melihat gambar daripada membaca teks maupun mendengar suara. Dengan gambar, pengguna akan mempunyai gambaran tentang produk yang ditawarkan. Grafik juga membantu dalam menerangkan sesuatu dengan lebih cepat. 3. Suara Suara merupakan salah satu elemen yang penting dalam multimedia, karena tanpa suara, penyajian multimedia kurang menarik. Dengan suara dapat disampaikan percakapan dari berbagai bahasa, suara musik, maupun efek suara. Dengan adanya suara maka diharapkan adanya suatu perbedaan dari presentasi multimedia biasa menjadi yang lebih menarik. 4. Animasi Animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layar. Animasi merupakan kumpulan gambar-gambar yang bergerak dalam frame pada satuan waktu tertentu. Animasi mampu menarik perhatian pengguna terhadap informasi yang ingin disampaikan. Animasi merupakan kunci utama dari kedinamisan suatu aplikasi multimedia. 5. Video Video merupakan gabungan dari berbagai media (seperti teks, suara, grafik). Dengan adanya video, aplikasi multimedia yang dihasilkan menjadi lebih menarik. 26