BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. motif perilaku seseorang (Gibson et al., 1994). Teori atribusi mengacu pada

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam memberikan kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan

ABSTRAK. Kata kunci: work-family conflict, kelelahan emosional, intention to leave.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, suatu perusahaan akan memiliki peluang yang relatif kecil untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berbentuk perusahaan. Perusahaan merupakan badan usaha yang

PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA DALAM PENGARUH WORK FAMILY CONFLICT DAN TURNOVER INTENTION PADA KARYAWAN WANITA

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini banyak memunculkan masalah - masalah dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Judul : Pengaruh Keterikatan Kerja, Persepsi Dukungan Organisasional dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Muji Motor

BAB I PENDAHULUAN. Hidup di tempat kerja, pekerjaan dan keluarga, pekerjaan dan pemenuhan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. integrated series of personnel policies to support organization strategy?". Sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah salah satu elemen penting dalam organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dikehendaki, serta mempertahankan guru yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. khusus dan pengkajian yang lebih mendalam karena bagaimanapun juga dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bisa bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempengaruhi kondisi suatu perusahaan. Turnover dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. mesin, metode, dan informasi. Keenam poin ini saling terintegrasi dan membantu

BAB I PENDAHULUAN. berpindah kerja (turnover intention) yang berujung pada keputusan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah faktor yang menentukan keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Sumber daya manusia, dalam hal ini karyawan yang handal, mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bekerja bukanlah suatu hal yang baru di kalangan masyarakat. Berbeda dari

BAB I PENDAHULUAN. salah satu diantaranya adalah turnover intention. Turnover menurut Robbins dan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku karyawan yang dimaksud adalah keinginan untuk keluar (intention to quit) yang

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. karyawan juga merupakan unsur penting yang harus dimiliki perusahaan. Tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi yang modern sekarang ini, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan, dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Lingkungan dari keluarga dan kerja seringkali disimpulkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai target keberhasilan perusahaan guna menghasilkan suatu output yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat

Keterangan : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan tujuan utama untuk mencari keuntungan semaksimal. keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi permasalahan-permasalahan

BAB 2 KAJIAN TEORETIS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leader-member exchange

BAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan yang terjadi di kedua domain (pekerjaan personal).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kondisi ekonomi nasional cenderung mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, lingkup penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga perlu diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. Keinginan keluar menjadi masalah yang sering dialami oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari umat manusia. Karena manusia merupakan makhluk

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan Bank sangatlah cepat, dari waktu ke waktu kondisi, dunia

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menciptakan beberapa hasil yang tidak diinginkan seperti stres, kesehatan memburuk, konflik

RACHMAT TRIMULYA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi bisnis bisa sukses dan tetap eksis serta bertahan hidup (survive)

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. organisasi juga dapat dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia mempunyai banyak perusahaan bank yang sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki, dengan demikian karyawan menjadi aset penting bagi perusahaan. Rasa suka rela

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan Kantor Akuntan Publik (KAP) kini semakin kompetitif.

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.

BAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi merupakan penentu

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susan Setialestari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan roda penggerak dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sedang giatgiatnya

1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... 8

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis keuangan global tak hanya berdampak pada sektor riil, tapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan memberikan kinerja yang optimal bagi perusahaan, sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan serta nasabah merasa terlayani dengan baik dan merasa puas. SDM dalam organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap visi-misi, tujuan, dan sasaran organisasi dimana dia berada di dalamnya (Yuniarsih, 2008). Sumber daya manusia yang berkualitas tentu akan memberikan dampak positif bagi perusahaan, baik bagi perusahaan milik negara maupun perusahaan swasta, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang perbankan. SDM dalam perusahaan saat ini tidak hanya berfokus pada karyawan pria, akan tetapi sudah banyak terdapat perusahaan yang menggunakan tenaga kerja wanita didalam kegiatan operasional perusahaannya. Penggunaan tenaga kerja wanita oleh perusahaan dikarenakan karyawan wanita dianggap memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik dibandingkan tenaga kerja pria, namun disisi lain tenaga kerja wanita cenderung akan menghadapi permasalahan work family conflict yang akan berdampak pada turnover intention. Setiap organisasi menghadapi turnover intention karyawan, beberapa dari mereka meninggalkan organisasi secara sukarela. Turnover intention perusahaan perlu mendapat perhatian yang serius dari pihak manajemen perusahaan terutama divisi Human Resource and

Development (HRD), karena akan berakibat negatif pada perusahaan jika tidak segera ditangani (Prapti et al., 2004). Semua jenis turnover intention memerlukan biaya pengganti terkait rekrutmen dan seleksi. Organisasi dapat mengurangi tingkat turnover intention tetapi mereka tidak dapat menghilangkannya, tingkat turnover intention yang tinggi tidak baik bagi organisasi sehingga, organisasi mencoba untuk mempertahankan karyawan mereka dan menghemat biaya mereka (Saeed et al., 2014). Faktor utama intensitas adalah kepuasan, ketertarikan yang diharapkan terhadap pekerjaan saat ini dan ketertarikan yang diharapkan dari atau pada alternatif pekerjaan atau peluang lain. (Fitriany et al., 2010:13). Menurut Kristanto, dkk.(2014) salah satu penyebab karyawan mengambil keputusan untuk keluar dari organisasi adalah rendahnya kepuasan kerja. Keinginan untuk berpindah kerja dapat dipengaruhi oleh kepuasan kerja yang dirasakan di tempat kerja. Penyebab lain turnover intention adalah work-family conflict, dimana work family conflict dianggap sebagai isu penting dalam dunia bisnis saat ini (Burke dan El-Kot, 2010). Work family conflict nantinya bisa mempengaruhi turnover intention melalui kepuasan kerja. Susanto (2010) mengatakan bahwa konflik kerja-keluarga (work-family conflict) merupakan konflik yang terjadi pada individu akibat menanggung peran ganda, baik dalam pekerjaan (work) maupun keluarga (family), karena waktu dan perhatian terlalu tercurah pada salah satu peran saja. Work family conflict adalah dua arah dimana tuntutan pekerjaan mengganggu tuntutan keluarga atau tanggung jawab misalnya tanggung jawab peduli keluarga terganggu dengan tanggung jawab yang berhubungan dengan pekerjaan yang menciptakan beberapa hasil yang

tidak diinginkan seperti stres, kesehatan yang buruk, konflik yang berhubungan dengan pekerjaan, ketidakhadiran dan turnover (Gahyyur dan Jamal, 2012). Robbins dan Timothy (2013) mendefinisikan work family conflict sebagai pertentangan yang terjadi akibat adanya dua kepentingan yang tidak sejalan didalam lingkungan rumah tangga dan organisasi. Jam kerja yang panjang, tekanan kerja, tingginya tuntutan pekerjaan, penggunaan teknologi canggih membuat sulit bagi karyawan untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan mereka dan komitmen kerja, situasi ini memunculkan tantangan terbesar dari masalah manajemen sumber daya manusia yaitu Work Family Conflict (Nadeem, 2009). Kepuasan kerja merupakan sesuatu yang bersifat individual dan setiap individu memiliki tingkat kepuasan berbeda sesuai sistem nilai yang berlaku pada dirinya (Rivai dan Sagala, 2011:856). Umar (2010) menyatakan bahwa kepuasan kerja memperlihatkan perasaan karyawan tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan. Hal yang serupa juga dinyatakan oleh Mathis dan Jackson (2011) bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang positif yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang. Kepuasan kerja sulit didefinisikan karena rasa puas itu bukan keadaan yang tetap melainkan dapat dipengaruhi dan diubah oleh kekuatan-kekuatan baik dari dalam maupun dari luar lingkungan kerja (Suwatno dan Priansa, 2011). Observasi awal yang telah dilakukan peneliti terhadap 15 orang karyawan wanita pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Cabang Denpasar tahun 2013-2015, mendapatkan hasil bahwa terdapat beberapa karyawan yang

memiliki niat untuk meninggalkan perusahaan karena keinginannya sendiri. Karyawan yang mempunyai niat untuk meninggalkan perusahaan karena niatnya sendiri dikarenakan karyawan tersebut berpindah tempat tinggal ataupun telah mendapatkan kesempatan kerja lebih baik ditempat lain. Terdapat juga karyawan wanita yang memiliki niat untuk meninggalkan perusahaan dikarenakan kesulitan di dalam membagi waktu antara keluarga atau pekerjaan, apalagi pekerjaan yang berhubungan dengan bank cenderung lebih menghabiskan banyak waktu di kantor dibandingkan dengan keluarganya. Beberapa karyawan wanita juga memiliki keinginan keluar dari perusahaan dikarenakan beban kerja yang tidak sesuai dengan keahlian karyawan tersebut, gaji yang tidak sepadan dengan kinerja karyawan, kurangnya kesempatan dari karyawan wanita untuk memperoleh kenaikan jabatan, kurangnya bantuan dari pimpinan saat karyawan mengalami kesulitan kerja dan hubungan kurang baik antara karyawan wanita dengan rekan kerjanya. Tabel 1.1 berikut memaparkan data jumlah turnover intention karyawan wanita PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Cabang Denpasar periode 2013-2015.

Tabel 1.1 Data Turnover Intention karyawan wanita PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Cabang Denpasar periode 2013-2015 No 1 PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Cabang Denpasar BRI Cabang Gajah Mada 2 BRI Cabang Renon 3 BRI Cabang Gatot Subroto Tahun Jumlah karyawan wanita Jumlah karyawan pria Karyawan keluar Karyawan Masuk 2013 63 67 12 4 2014 55 84 12 14 2015 57 77 2 0 2013 47 62 2 5 2014 50 62 3 6 2015 53 62 2 5 2013 29 53 5 5 2014 29 53 9 9 2015 29 56 9 9 Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Cabang Denpasar, 2015 Berdasarkan data pada tabel 1.1 terlihat bahwa adanya indikasi keinginan karyawan wanita untuk meninggalkan perusahaan, terutama pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Cabang Denpasar. Terlihat pada data tabel 1.1, BRI Cabang Gajah Mada pada tahun 2015 terdapat dua orang karyawan yang meninggalkan perusahaan tetapi belum ada karyawan yang masuk sebagai pengganti, hal ini disebabkan karena bagian personalia BRI Cabang Gajah Mada merasa tanpa adanya tambahan karyawan BRI Cabang Gajah Mada masih dapat beroperasi. Berdasarkan data pada tabel 1.1 BRI Cabang Renon terdapat dua orang karyawan yang meninggalkan perusahaan dan lima orang yang masuk ke dalam perusahaan, hal ini dikarenakan bagian personalia BRI Cabang Renon merasa perlu mencari tambahan karyawan terutama pada bagian account officer untuk meningkatkan pemasaran kredit. Berdasarkan data pada tabel 1.1 terlihat bahwa jumlah karyawan keluar dan karyawan masuk pada BRI Cabang Gatot Subroto cenderung seimbang, artinya setiap ada karyawan yang keluar dari perusahaan, bagian personalia BRI Cabang Gatot Subroto langsung membuka

lowongan untuk mengisi kekosongan yang ada pada perusahaan. Turnover intention dapat timbul dikarenakan karyawan wanita merasa kesulitan didalam menghadapi work family conflict yang merupakan konflik peran ganda yang menuntut seseorang membagi perannya antara keluarga dan pekerjaan. Adanya peran ganda tersebut mengakibatkan karyawan wanita pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Cabang Denpasar harus memilih untuk fokus pada pekerjaanya atau keluarga, nantinya dengan adanya pilihan tersebut akan timbul turnover intention dari karyawan wanita tersebut. Selain itu faktor kepuasan kerja seperti promosi jabatan juga menjadi penyebab turnover intention pada perusahaan, dikarenakan proses promosi yang lama mengakibatkan karyawan wanita banyak yg berpikir untuk meninggalkan perusahaan. Hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap work family conflict dan turnover intention yang menunjukan adanya research gap antara penelitian yang satu dengan yang lainnya. Penelitian sebelumnya dilakukan pada 335 responden dari empat Universitas Sektor Publik di Islamabad yang menemukan hasil bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara work family conflict dan turnover intention (Raza-ullah et al., 2014). Erkmen dan Esen (2014) juga menunjukkan bahwa work family conflict berpengaruh terhadap turnover intention dengan tanggung jawab terhadap keluarga sebagai prediktor utama turnover intention. Terdapat hasil yang berbeda dalam penelitian yang dilakukan oleh Lathifah (2008) pada Auditor Kantor Akuntan Publik di Indonesia bahwa work family conflict tidak berpengaruh terhadap turnover intention.

Waspodo dkk (2013) melakukan penelitian pada PT. Unitex di Bogor yang menemukan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention karyawan. (Yucel, 2012 ; Mahdi et al., 2012), kedua penulis menyatakan terdapat pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention, namun Ningsih dan Arsanti (2014) membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif kepuasan kerja terhadap turnover intention. Yuliana dan Yuniasanti (2013) menemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara work family conflict dengan kepuasan kerja pada polisi wanita di POLRES Kulon Progo. Penelitian oleh Anafarta (2011) melakukan riset yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara work family conflict dan kepuasan kerja yang menghasilkan adanya hubungan yang rendah atau berbanding terbalik antara work family conflict dan kepuasan kerja, tetapi terdapat hasil yang berbeda dari penelitian Susanto (2010) bahwa work family conflict yang meliputi jobspouse conflict, job-parent conflict dan job-homemaker conflict tidak mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap kepuasan kerja pengusaha wanita anggota IWAPI Cabang Kota Semarang. Indikasi permasalahan terkait turnover intention yang terjadi setiap tahunnya pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Denpasar, membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kembali terkait variabel tersebut. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengambil judul Peran Mediasi Kepuasan Kerja Dalam Pengaruh Antara Work Family Conflict dan Turnover Intention pada Karyawan Wanita di PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Cabang Denpasar.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah sesuai dengan latar belakang di atas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah work family conflict secara signifikan berpengaruh terhadap turnover intention pada karyawan wanita PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Cabang Denpasar? 2) Apakah work family conflict secara signifikan berpengaruh terhadap turnover intention melalui kepuasan kerja pada karyawan wanita PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Cabang Denpasar? 3) Bagaimanakah peran kepuasan kerja dalam memediasi pengaruh work family conflict dan turnover intention pada karyawan wanita PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Cabang Denpasar? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan spesifik sesuai dengan rumusan masalah, antara lain: 1) Untuk menganalisis pengaruh work family conflict terhadap turnover intention. 2) Untuk menganalisis pengaruh work family conflict terhadap kepuasan kerja. 3) Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja berpengaruh terhadap turnover intention.

1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian secara langsung maupun tidak langsung bagi pihakpihak terkait, antara lain: 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi, referensi, serta sebagai sarana belajar untuk peneliti lain yang nantinya akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai subjek maupun objek yang terkait di dalam penelitian ini. Peneliti juga dapat belajar lebih banyak terkait fakta-fakta dan isu-isu yang terjadi di lingkungan kerja saat ini. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini memberikan gambaran dan pemahaman bagi perusahaan terkait Peran Mediasi Kepuasan Kerja dalam pengaruh antara Work Family Conflict dan Turnover Intention pada Karyawan Wanita di PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Cabang Denpasar. Diharapkan menjadi sumber informasi dan digunakan sebagai referensi bagi perusahaan dalam mempertimbangkan evaluasi kinerja karyawannya. 1.5 Sistematika Penelitian Untuk mendapatkan gambaran mengenai penelitian ini, maka penyajiannya disusun dalam beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab yang satu dengan lainnya mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan Merupakan bab yang menguraikan tentang latar belakang masalah yang diikuti rumusan pokok permasalahan yang diteliti, tujuan, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Merupakan bab yang berisikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan keadilan organisasi, kepuasan kerja dan keinginan keluar. Pada bab ini juga menguraikan beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini dan hipotesis penelitian. BAB III Metode Penelitian Merupakan bab yang berisikan metode penelitian yang meliputi objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian Merupakan bab yang berisikan gambaran umum perusahaan dan pembahasan hasil penelitian. BAB V Simpulan dan Saran Merupakan bab penutup yang memuat simpulan dari hasil pembahasan penelitian dan saran-saran.