Kelompok 202 Rimphy Darmanegara Tunggul Fardiaz

dokumen-dokumen yang mirip
Contributing Knowledge to Electronic Knowledge Repositories: An Empirical Investigation

Sociological Paradigms and Organizational Analysis

PENGALAMAN MENGIKUTI SEMINAR-B

Kelompok 165 Kelas Seminar B Tahun 2006

Ringkasan Paper : Sociological Paradigms and Organizational Analysis

Chapter 1 INTRODUCTION TO COMPUTERIZED BASED INFORMATION SYSTEM. By MAHSINA, SE, MSI

Kata Kunci : Systems Development, Information systems management, Software quality, TQM theory, Software process improvement.

SILABUS MEDIA DAN SUMBER BELAJAR PENGALAMAN BELAJAR ALOKASI WAKTU PENILAIAN MATERI POKOK

TINGKAT PENERIMAAN MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN. Abstrak

USABILITY KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA PT. MEGA KONSTRUKSI NEW PONTIANAK

INFORMATION SYSTEMS AS A REFERENCE DISCIPLINE FOR NEW PRODUCT DEVELOPMENT

Tidak Kenal Maka Tidak Sayang: Kiat Mensosialisasikan Makalah Internasional Kepada Komunitas Sistem Informasi Indonesia

SILABUS MEDIA DAN SUMBER BELAJAR ALOKASI WAKTU PENGALAMAN BELAJAR KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK INDIKATOR PENILAIAN. Mahasiswa mengenal perusahan yang

$ [8] [176] Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen

BAH 7 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang dikelola dan dipantau saat ini (Hunton & Bagranoff, 2004). Dan

INTEGRASI, PENGARUH DAN MASA DEPAN SISTEM CERDAS DALAM SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN

Ringkasan Artikel Social Paradigm and Organizational Analysis Chapter 1-3

PENGALAMAN MENGIKUTI KULIAH SEMINAR

MANAJEMEN KOMUNIKASI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan yang begitu cepat dan persaingan yang semakin ketat menuntut

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

Shinta T. Effendy X Yudhi M. Hamzah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INFORMATION TECHNOLOGY RELATEDNESS UNTUK MENDUKUNG KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN SYARIAH

MANAGING RISK IN SOFTWARE PROCESS IMPROVEMENT: AN ACTION RESEARCH APPROACH

Kata Kunci : IS contracting, IS staffing issues, Management of IS, IS project teams

Pengantar Sistem Teknologi Informasi

Sociological Paradigms and Organisational Analysis, Element of the Sociology of Corporate life

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian ini mempunyai direktorat-direktorat yang dapat menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Hal senada pun diungkapkan oleh Gunawan (2013, hlm. 48) menyatakan

PERANAN GURU DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Salah satu yang sangat urgen untuk menjadi perhatian para pendidik adalah berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pengajaran maya.

Pertemuan 12 Manajemen Komunikasi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya proses perencanaan pembangunan di masing-masing daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Sosiological paradigm and organization analysis

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI. Defri Kurniawan, M.Kom

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Skenario Perkembangan SI dalam Perusahaan

Perubahan Paradigma Fungsi Perpustakaan bagi Perguruan Tinggi

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

BAB III LANDASAN TEORI

Model DKIW dalam Berbagi Pengetahuan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT

Usulan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri Berbasis KKNI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu

Pengelolaan Informasi: Pentingnya Sumberdaya Konseptual

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS RESEARCH : WHAT S THERE IN A METHODOLOGY

BAB II LANDASAN TEORI

RINGKASAN SILABUS OBJEKTIF

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh:

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KNOWLEDGE SHARING PADA PERGURUAN TINGGI

TESIS ANALISA DAN DESAIN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang sangat besar. Berbagai alasan yang menjadi dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Decision Support System. by: Ahmad Syauqi Ahsan

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions. (Buku O Brien)

Decision Support System (DSS)

Sistem Informasi. Ser i - 01

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi

IF3240 Sistem Informasi. Semester II 2017/18 Teknik Informatika ITB

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan konsep Sistem Informasi Manajemen, tahapan pengembangannya, serta dapat menyiapkan

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Model Knowledge Management. Pertemuan 3

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI

BAB 6 Kesimpulan dan Saran

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI SERVIS STRATEGI & DESIGN 2KA30

Konsep & Perencanaan Model Bisnis E-Commerce

PENINGKATAN MANAJEMEN ADMINISTRASI DATA DAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA PUSAT KE- GIATAN BELAJAR MASYARAKAT DI KABUPATEN BANGKALAN

Fungsi utama manajemen : perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi

GIST: A Model for Design and Management of Content and Interactivity of Customer-Centric Web Sites

Ringkasan Jurnal THE IMPLICATIONS OF INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE FOR BUSINESS PROCESS REDESIGN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Meyer & Kolbe (2005) dalam papernya yang berjudul Integration of

Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MG-308 Sistem Informasi Manajemen (Management Information System)

2.1 Dasar Teori E-Learning

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis, Kontrol, System Development Management Control, dan Sistem Informasi. v Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

Ketika saya pertama kali diminta untuk memberikan kata pengantar

Transkripsi:

Ringkasan Penelitian Mengenai Pentingnya Knowledge Dan Knowledge Management System Berbasis IT Beserta Dampak- Dampak Yang Ditimbulkannya Pada Organisasi I. Pendahuluan Knowledge merupakan bagian vital dalam kehidupan sosial manusia modern. Selain itu, dalam sebuah organisasi, peran knowledge yang dimiliki secara keseluruhan dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi kerja dari organisasi yang bersangkutan. Dalam era informasi penting untuk disadari bahwa aliran knowledge kedalam dan keluar organisasi berlangsung sangat cepat. Dengan pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi, revolusi penyebaran dan pemanfaatan knowledge bukan merupakan hal yang aneh. Banyak organisasi dewasa ini mengadopsi dan mengimplementasikan knowledge management system sebagai sarana dalam menunjang proses-proses yang terkait dengan pemberdayaan knowledge yang mereka miliki. Namun, untuk mewujudkan budaya berbagi knowledge dalam suatu organisasi bukanlah hal mudah. Selain faktor internal, berupa sifat dasar dari knowledge itu sendiri, hal lain yang biasanya menjadi kendala adalah kesiapan individu-individu dalam organisasi dalam mengadaptasi perubahan menuju kearah learning organization. Makalah ini merupakan ringkasan dari penelitian studi literatur yang kami lakukan terhadap lima buah paper. Pembahasan dimulai dengan tinjauan tentang knowledge itu sendiri dan bagaimana knowledge dikelompokkan untuk knowledge management system yang sesuai. Setelah itu dilanjutkan dengan pembahasan mengenai knowledge transfer dan proses-proses knowledge management lainnya dan peranan teknologi informasi didalamnya yang mempengaruhi transformasi budaya suatu organisasi. Pada bagian akhir makalah ini, kami merangkum beberapa isu tentang penerapan knowledge management system berbasis IT dinegara berkembang dan pemanfaatannya dalam e-government.

II. Studi Literatur II.A. Klasifikasi Knowledge Pemanfaatan knowledge dan knowledge management system yang optimal sangat bergantung pada klasifikasi dari knowledge itu sendiri. Hal ini penting karena knowledge yang didapat akan digunakan oleh sebuah organisasi yang terdiri dari beragam individu yang mempunyai keunikannya masing-masing. Burrel dan Morgan mengusulkan empat paradigma tentang cara melihat suatu knowledge. Keempat paradigma tersebut ialah: radical humanist, radical structuralist, interpretive dan functionalist[bur79]. Keempat paradigma tersebut lahir dari tarik-ulur antara sudut pandang para filsuf kontemporer yang melihat knowledge dari sisi yang berbeda. Deetz mengusulkan empat discourse alih-alih paradigma. Discourse tersebut adalah: normative, interpretive, critical and dialogic. Schultze melakukan penelitian terhadap makalah-makalah yang membahas mengenai keempat discourse Deetz[SCH02]. Dari penelitiannya, Schultze et al mengklasifikasikan knowledge dan bentuk knowledge management yang sesuai untuk studi lebih lanjut. Discourse normative menitikberatkan penggunaan knowledge untuk kegiatan problem solving dan decision making dengan pemanfaatan teknologi informasi, seperti DBMS, dalam mendukung proses didalamnya. Discourse interpretive menitikberatkan pada pemanfaatan knowledge oleh individu daripada knowledge itu sendiri. Discourse critical menitikberatkan perimbangan hak akses terhadap knowledge dan aspek sosio-politik dalam hal kesamaan hak dalam memperoleh knowledge. Discourse dialogic menitikberatkan proses transformasi budaya suatu organisasi yang menerapkan teknologi informasi dalam proses knowledge management-nya. Dari klasifikasi ini terlihat bahwa jenis knowledge yang berbeda pada organisasi yang berbeda memerlukan implementasi IT pada tingkat yang berbeda pula. Implementasi IT pada knowledge management system yang digunakan juga tergantung pada budaya asal organisasi dan individu didalamnya. Yaitu sejauh mana IT telah diterapkan dalam proses-proses organisasi. Karena bagaimanapun IT hanya berperan sebagai penunjang dalam manajemen informasi sebuah organisasi.

II.B. Penerapan IT Dalam Knowledge Management Tingkat virtualness[gri03] dari suatu organisasi memegang peranan penting dalam adaptasi sebuah knowledge management system berbasis IT. Organisasi yang telah terbiasa memanfaatkan IT dalam kesehariannya (lebih virtual) menyebakan individu didalamnya lebih mudah beradaptasi dengan peran knowledge management system berbasis IT dibanding dengan organisasi yang kurang virtual atau tradisional. Selain itu proses transfer knowledge berlangsung lebih cepat dan transformasi knowledge dari bentuk tacit menjadi implisit juga lebih mudah. Namun penggunaan IT bukannya tanpa masalah. Griffith et al menemukan bahwa dengan implementasi IT dalam knowledge management system bisa menimbulkan dampak yang sifatnya sosial dalam organisasi bersangkutan. Misalnya, sebelum implementasi IT dalam proses transfer knowledge, pemilik asal knowledge(knower) adalah individu yang unik. Setiap kali ada individu lain yang membutuhkan knowledge yang hanya diketahui oleh knower tadi, maka ia harus bertemu langsung dan menanyakannya kepada knower tersebut. Dengan diimplementasikannya IT dalam proses knowledge management, knower tadi bisa merasa kehilangan keunikannya karena semua knowledge yang diketahuinya harus diserahkan ke sistem untuk diketahui semua orang. II.C. Isu Dalam Proses Knowledge Management Masalah yang disebutkan pada paragraf terakhir bagian sebelumnya adalah contoh isu pada proses knowledge storage, yang merupakan salah satu proses dalam knowledge management. Yaitu bagaimana tindakan organisasi dalam mensiasati agar knower mau berbagi knowledge yang diketahuinya kepada individu lain. Misalnya dengan memberi penghargaan atau bentuk insentif lain kepada knower tersebut. Masalah lain adalah pada proses knowledge transfer. Yaitu bagaimana semua unit dalam organisasi memperoleh knowledge secara efektif dan efisien. Seperti dipahami bersama bahwa knowledge base suatu organisasi adalah sangat besar dan berisi aneka ragam informasi dan knowledge. Namun unit-unit yang berbeda pasti hanya memerlukan subset tertentu saja dari knowledge yang tersedia didalam knowledge base. Jika suatu unit memerlukan knowledge dalam rangka penunjang untuk mengambil keputusan, akan

sangat tidak efisien apabila harus mencari-cari keseluruh knowledge base. Mengingat kecepatan dalam pengambilan keputusan adalah hal yang kritikal dalam persaingan dengan kompetitornya. Oleh karena itu, knowledge management system yang baik harus menyediakan mekanisme bagi penggunanya untuk memberi masukan tentang kredibilitas suatu knowledge[pos05]. Urgensinya adalah agar dengan adanya masukan dari pengguna ini, pemelihara dan administrator knowledge management system bisa lebih baik lagi dalam mengklasifkasi knowledge dalam knowledge base. Salah satu caranya adalah dengan meminta pengguna sistem untuk memberi rating. Apakah knowledge yang dicarinya sesuai dengan keperluannya atau tidak. Namun perlu diperhatikan bahwa mekanisme pemberian rating ini rentan akan sabotase. Bisa saja pengguna memberikan rating secara asal-asalan sehingga hasil akhirnya bisa jadi sebuah klasifikasi yang tidak benar. II.D. Penerapan Knowledge Management pada Pemerintahan ( e-government ) Aplikasi knowledge management systems yang telah berhasil diimplementasikan di tingkat organisasi dapat pula diimplementasikan untuk tahap yang lebih lanjut di tingkat pemerintahan. Knowledge management systems yang cocok untuk e-government pada sebuah negara berkembang adalah knowledge management system berbasiskan komunitas virtual [WAG03], hal ini disebabkan karena komunitas virtual dapat menyediakan informasi secara cepat dan akan selalu memiliki nilai kebaruan karena melibatkan para anggota dari komunitas virtual itu dan biaya untuk pengadaan knowledge management ini lebih murah dibandingkan dengan biaya pengadaan knowledge management di tingkat enterprise. Penerapan knowledge management di tingkat pemerintahan atau negara dapat turut mencerdaskan kehidupan bangsa karena knowledge management system di tingkat pemerintahan memiliki potensi mencerdaskan dan dapat menyejahterakan masyarakat dengan membagi pengetahuan dengan harga terjangkau dan dapat mendekatkan pemerintah terhadap rakyatnya karena rakyat dapat mendapatkan pelayanan pemerintah khususnya dalam bentuk informasi dan layanan lainnya.

II.E. Kesimpulan Penerapan knowledge management berbasiskan IT pada suatu organisasi, baik di organisasi tingkat perusahaan maupun di tingkat pemerintahan memiliki banyak manfaat dan nilai tambah yang sebelumnya tidak didapat. IT memungkinkan proses pencarian dan penyampaian knowledge lebih cepat dibandingkan dengan metode lainnya yang lebih manual. Namun untuk membuat knowledge management systems yang baik dibutuhkan infrastruktur yang bagus dan sumberdaya manusia yang siap untuk menggunakan sistem itu, karena sistem yang berhasil bila sistem itu digunakan oleh individu-individu yang ada dalam organisasi itu. III. Daftar Pustaka 1. [ALA01]Alavi, Maryam and Leidner, Dorothy E. Review: Knowledge Management And Knowledge Management Systems: Conceptual Foundations And Research Issues, MIS Quarterly, Volume 25, March 2001. 2. [BUR79]Burrel, Gibson and Morgan, Gareth. Social Paradigms And Organizational Analysis. Elements Of The Sociology Of Corporate Life, Heineman, London, 1979. 3. [GRI03]Griffith, Terri L., Sawyer, John E. and Neale, Margaret A. Virtualness And Knowledge In Teams: Managing The Love Triangle Of Organizations, Individuals And Information Technology, MIS Quarterly,Volume 27, June 2003. 4. [POS05]Poston, Robin S. and Speier, Cheri. Effective Use Of Knowledge Management Systems: A Process Model Of Content Ratings And Credibility Indicators, MIS Quarterly,Volume 29, June 2005. 5. [SCH02]Schultze, Ulrich and Leidner, Dorothy E. Studying Knowledge Management In Information Research Systems: Discourses And Theoretical Assumptions, MIS Quarterly, Volume 26, September 2002. 6. [WAG03]Wagner, Christian, Cheung, Karen, Lee, Fion and Ip, Rachel. Enhancing E-Government In Developing Countries: Managing Knowledge Through Virtual Communities, EJISDC 14, 2003.