Shinta T. Effendy X Yudhi M. Hamzah
|
|
- Glenna Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tugas Rangkuman Artikel 06 Judul: Work Systems and IT Artifact: Does the Definition Matter? Penulis: Stephen Alter Diterbitkan oleh: CAIS, 2006 Kata kunci: IT Artifact, Work Systems, Post-Adoptive Behavior Ringkasan Artikel Abstract Selain isu mengenai rigor vs relevance dan inti dan scope dari bidang information system (IS), masih terdapat pertanyaan apakah definisi dari istilah dasar yang kurang cukup menjadi halangan untuk mencapai kemajuan. Artikel ini fokus pada definisi dari IT artifact dan work system. Artikel ini juga melihat lebih detail pada apakah definisi dari work system pada JCZ penting terhadap postadoptive behaviors. Introduction Menurut penulis, bidang IS seringkali menggunakan definisi yang kurang memenuhi untuk istilah dasarnya. Definisi yang banyak ini menyebabkan 3 masalah: Generalisasi atau hasil riset sebelumnya mengenai IS, dsb tidak dapat dikutip dengan berarti tanpa menjelaskan terlebih dahulu bagaimana penulisnya mendefinisikan istilahnya, jika didefinisikan. Sulit untuk mengakumulasi pengetahuan karena kesimpulan yang ada mengenai IS, dsb kemungkinan menggunakan istilah tsb dengan berbeda Artikel mengenai IS, dsb kadang mengambil contoh yang menunjukkan hanya karakteristik dari sebagian kategori dan bahkan seringkali tidak sesuai dengan definisi dari artikel itu sendiri terhadap istilah tsb. IT artifact pernah dibahas oleh Orlikowski dan Iacono, kemudian Benbasat dan Zmut dan Agarwal dan Lucas. Apakah ada perbedaan yang penting antara IT artifact dan IT-enabled work system. Artikel ini membandingkan definisi work system yang dikemukakan oleh Alter dan JCZ. Penulis juga berpendapat definisi dari JCZ kemungkinan mempengaruhi konseptualisasi mereka terhadap postadoptive behaviors. Artikel ini juga memberikan model alternatif yang mengilustrasikan bagaimana definisi yang berbeda dan perhatian yang lebih besar untuk isu work system mungkin akan mengarahkan ke konseptualisasi yang berbeda yang dapat memecahkan masalah yang berbeda. Comparison of Two Definitions of Work System Work system framework (WSF) dari Alter memberikan sudut pandang yang statik mngenai work system dan 9 elemen dari WSF memberikan panduan untuk memahami atau menganalisis sebuah
2 work system. Selain itu 9 elemen ini juga memberikan panduan untuk mempelajari lebih dalam ke masalah yang penting. Contohnya work practices dapat dilihat dan dianalisis melalui beberapa kacamata seperti proses bisnis, pengambilan keputusan, komunikasi, koordinasi, kontrol, dsb. Work system life cycle model (WSLC) melengkapi pandangan static dari WSF dengan memberikan sebuah pandangan dinamis dengan menyimpulkan bagaimana sebuah work system berubah seiring waktu. WSLC sifatnya iteratif, melingkupi perubahan yang terencana maupun tidak. Tujuan dari JCZ adalah untuk mengkonseptualisasikan post-adoptive behaviors daripada untuk berteori mengenai work system. Sebagai pengganti dari IT artifact, work system memberikan struktur referensi yang lebih nyaman dan lebih mudah dimengerti untuk post-adoptive behaviors. Comparison of JCZ and WSF Work practices work task dan work process yang di-refer oleh JCZ dapat mengkombinasikan information processing, communication, decision making, coordination, thinking dan physical actions. Participants keterlibatan orang dalam work system adalah perbedaan yang cukup penting. Penggunaan kata organization members daripada work system participants (yang disebutkan dalam WSF) mengimplikasikan bahwa kontraktor eksternal dan anggota organisasi lain tidak termasuk. JCZ merefer ke social structure secara eksplisit, WSF tidak, tapi hanya memandang social structure sebagai promosi, bayaran, bonus sebagai bagian dari environment di mana sebuah work system beroperasi Information JCZ tidak mencantumkan data, informasi, atau knowledge dalam definisinya. Padahal penting karena work system tidak dapat beroperasi tanpa informasi dan post adoptive behaviors untuk berbagai tipe IT berkaitan dngan ketersediaan dan kualitas informasi yang sedang atau sudah diproses. Technologies JCZ menggunakan kata feature, sebaiknya digunakan kata technology yang lebih natural Products and Services JCZ tidak menganggap products dan services diproduksi oleh work system Customers JCZ tidak me-refer customer dalam definisi work system-nya Environment dalam WSF environment mengelilingi work system dan penting untuk dipertimbangkan karena mempengaruhi performa work system. JCZ tidak jelas apakah work system berbeda dari konteksnya dan apakah environment yang berbeda harus termasuk dalam mengerti work system. Infrastructure definisi JCZ mempertimbangkan fitur teknologi yang dirasakan oleh member organisasi, tapi tidak menyebutkan infrastruktur teknis, human atau informational infrastructure Strategies JCZ tidak me-refer strategies dalam definisinya. Does the Definition Matter?
3 Perbedaannya tidak terlalu penting apabila work system digunakan sebagai istilah pengganti sebagai sinonim untuk konteks organisasi, proses bisnis, atau sistem dalam sebuah organisasi. Tetapi perbedaannya sangat penting apabila work system digunakan sebagai unit analisis untuk memahami atau menganalisis sebuah sistem dalam organisasi Effects of Omissions from the Definition Karena tujuan JCZ untuk mengeksplorasi post adoptive behavior, maka penting untuk ditanyakan apakan informasi akan meningkatkan isu yang penting dalam post adoption decision tentang penggunaan fitur teknologi tertentu. Terlepas dari keuntungan fitur teknologi yang mengasumsikan informasi tidak problematik, tapi sepertinya accuracy, timeliness, completeness, accessibility dan security dari information adalah faktor penentu yang penting untuk post-adoptive behavior. Effects of Clarity of the Definition Kalimat pertama dapat diimplikasikan bahwa sebuah work system adalah technology. Kalimat pertama dan keempat mengimplikasikan bahwa instalasi me-refer pada hardware dan software sedangkan implementasi me-refer pada work system yang baru. Kalimat ketiga: menganggap ERP sebagai work system akan mengkombinasikan banyak role, task, proses, dan struktur sosial sebagai sesuatu yang terlalu kompleks untuk dideskripsikan sebagai sebuah work system. Definisi JCZ mengenai work system mungkin mempengaruhi konseptualisasi post adoptive behavior dan bentuknya dapat mengarahkan kebingungan pada perbedaan antara IT-enabled work system dan IT application. Surat balasan dari JCZ kepada editor Surat ini merupakan balasan dari tulisan Alter diatas. Melalui paper ini, penulis ingin mengajukan pendapat bahwa Alter salah memahami paper yang mereka buat sebelumnya. Penulis setuju dengan pernyataan Alter bahwa definisi tentang work system yang mereka buat berpengaruh pada konseptualisasi dari penerapannya. Namun penulis tidak setuju dengan pernyataan Alter bahwa dengan menggunakan definisi yang dikemukakan Alter dapat meningkatkan hasil dari paper yang mereka buat. Penulis menyatakan bahwa definisi work system yang dibuat oleh mereka dan Alter sebenarnya tidak jauh berbeda. Untuk mendukung pernyataannya, penulis membandingkan ulang perbandingan antara definisi WSF dan JCZ yang dilakukan oleh Alter, yaitu : 1. Participant & Customers Alter berpendapat bahwa definisi participant oleh JCZ hanya mencakup orang-orang yang berada di dalam organisasi saja. Penulis menyanggah dengan menyatakan bahwa walaupun penulis secara eksplisit menyatakan bahwa "Organization's member" merupakan elemen inti dari work system, namun penulis tidak menafikkan participant lain. Bahkan penulis juga mendiskusikan participant lain sebagai rekan atau pakar yang juga berasosiasi dengan work system. 2. Information Alter berpendapat bahwa JCZ tidak mendefinisikan mengenai information. Penulis menyanggah dengan menyatakan bahwa peran dari information diimplikasikan pada diskusi
4 mengenai technology sense-making, work system sense-making, dan work system outcomes. 3. Products & Services Pada paper sebelumnya, penulis memfokuskan pada apa yang terjadi setelah suatu sistem diterapkan, oleh karena itu produk dan service yang dihasilkan oleh work system tidak banyak dibahas. Namun penulis membahas mengenai work system sense-making yang juga bisa dianggap sebagai hasil dari work system. 4. Environment Pada paper sebelumnya, karena penulis memfokuskan kepada apa yang terjadi setelah suatu sistem diterapkan, maka penulis membatasi diskusi tentang environment pada immediate work environment. Penulis juga melakukan beberapa klarifikasi, antara lain : Alter menyatakan bahwa definisi dari JCZ work system mempunyai keterbatasan. Dalam hal ini penulis setuju dengan menyatakan bahwa pembatasan itu berguna untuk membatasi scope dari conceptual model. Alter mengajukan conceptual model yang lebih sederhana dari two part model yang dikemukakan oleh penulis. Penulis berpendapat hal itu karena model yang digunakan Alter mempunyai level abstraksi yang lebih tinggi. Penulis juga mengemukakan perbedaan-perbedaan antara definisi work system yang mereka buat dengan work system yang dibuat oleh Alter, antara lain: 1. Goal/Objectives Alter memfokuskan diri pada mendefinisikan konseptualisasi dari work system, sementara penulis memfokuskan diri pada menkonseptualisasikan apa yang terjadi setelah sistem diterapkan. 2. Definition Alter menjadikan work system sebagai objek utama, sementara penulis menjadikan work system sebagai konteks dimana objek utama berjalan, yaitu apa yang terjadi setelah sistem diterapkan. 3. Level of Abstraction Alter menyajikan work system dalam abstraksi level tinggi, sementara penulis menyajikan work system dalam abstraksi level rendah. Balasan Alter kepada JCZ Pada paper ini, Alter merespon surat dari JCZ diatas. Poin-poinnya antara lain : 1. Work system: a system or a context JCZ mengemukakan bahwa work system merupakan suatu context. Jika itu benar, maka apa sistem yang berjalan diatas context tersebut? 2. Work system elements Alter menyatakan bahwa pemasukan elemen information, product dan service, dan customer akan membuat definisi JCZ mengenai work system lebih berguna bagi praktisi dan peneliti 3. Penggunaan kata work system yang tidak konsisten dengan definisi Menurut JCZ, work system adalah context, sementara sebuah context bisa dibuat menjadi ITenabled. Namun tidak ada penggunaan kata IT-enabled context. 4. Apakah definisi itu penting? Penulis setuju bahwa penggunaan definisi yang ia buat pada paper JCZ tidak akan memberikan dampak yang cukup berarti, namun definisi yang ia buat bisa banyak berguna
5 untuk mengidentifikasikan topik dan isu tambahan. 5. Kesamaan akhir Penulis mengemukakan kesamaan antara definisi penulis dengan definisi dari JCZ, yaitu work system walaupun ditambah dengan IT tidak akan menjadi information system.
Ringkasan Artikel Ilmiah
Ringkasan Artikel Ilmiah Oleh : Prastudy Mungkas Fauzi Judul Artikel : Work Systems and s Does the Definition Really Matter? Sumber : Communications of the Association for Information Systems (vol. 17,
Lebih terperinciISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi
Selamat Datang di Pelatihan IAPMO R&T Registration Services ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi QMS-100, Rev 1, dated 2/20/2015 1 Agenda Pengenalan Annex SL Perubahan ISO 9001 Ringkasan QMS-100,
Lebih terperinci18 REASONS WHY IT-RELIANT WORK SYSTEMS SHOULD REPLACE THE IT ARTIFACT AS THE CORE SUBJECT MATTER OF THE IS FIELD
Pertemuan V 11 Maret 2009 Kelompok 317 Asa Ramdhani (1205007023) Siti Fuaida Fithri (1205000843) 18 REASONS WHY IT-RELIANT WORK SYSTEMS SHOULD REPLACE THE IT ARTIFACT AS THE CORE SUBJECT MATTER OF THE
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem manual yang dulu dipakai semua orang, kini telah berganti menjadi sistem terkomputerisasi. Hal ini disebabkan sistem manual yang lama, mudah terjadi kesalahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Untuk memenuhi persyaratan akademik dalam menyelesaikan pendidikan pada Jurusan S1 Sistem Informasi Universitas Kristen Maranatha Bandung, maka topik tugas akhir yang diambil oleh penulis
Lebih terperinciCatatan Archimate 2.1
Catatan Archimate 2.1 Versi 0.1 Referensi The Open Group, N131 Archimate 2.1 Reference Card.pdf, https://www2.opengroup.org/ogsys/catalog/n131 Archimate 2.1 Active Structural Behavioral Passive Structural
Lebih terperinciMateri II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto
Materi II Overview Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Why Study Information Systems? Teknologi Informasi dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis secara efisien dan efektif
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem
SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Sistem: Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan dan sebagai alat pendukung operasional perusahaan.
Lebih terperinciSI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #2 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #2 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN BAB. II PANDUAN CRITICAL BOOK REVIEW / REPORT
BAB I. PENDAHULUAN Dalam setiap perkuliahan, membaca buku yang menjadi bacaan wajib atau buku yang menjadi bahan rujukan yang direkomendasikan oleh dosen merupakan hal yang penting bagi setiap mahasiswa.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Informasi Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat. (Eka Pratama, 2014). Menurut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini industri peralatan laboratorium di Indonesia sedang berkembang pesat. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya permintaan alat-alat laboratorium di Indonesia.
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN PENUGASAN CRITICAL BOOK REPORT
BAB I. PENDAHULUAN PANDUAN PENUGASAN Dalam setiap perkuliahan, membaca buku yang menjadi bacaan wajib atau buku yang menjadi bahan rujukan yang direkomendasikan oleh dosen merupakan hal yang penting bagi
Lebih terperinciHARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015
Selama bertahun-tahun, ISO menerbitkan banyak standar sistem manajemen dengan bentuk dan struktur yang berbeda. Beberapa standar sistem manajemen dengan struktur yang berbeda terkadang sulit bagi Organisasi
Lebih terperinciCHAPTER 2 INFORMATION SYSTEMS FOR COMPETITIVE ADVANTAGE
CHAPTER 2 INFORMATION SYSTEMS FOR COMPETITIVE ADVANTAGE Management Information Systems, 9 th edition, By Raymond McLeod, Jr. and George P. Schell 2004, Prentice Hall, Inc. 1 Learning Objectives: Dapat
Lebih terperinciSI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #3 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #3 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) berkembang dengan cepat, dan hal ini memberi peluang pemanfaatannya.. Perkembangan tersebut dapat memberi peluang akan inovasi produk atau
Lebih terperinciRingkasan Makalah CONDUCTING RESEARCH IN INFORMATION SYSTEMS
Kelompok 202 Rimphy Darmanegara 1203000986 Tunggul Fardiaz 1203001125 Ringkasan Makalah CONDUCTING RESEARCH IN INFORMATION SYSTEMS Alan R. Dennis CAIS Vol. 7, Article 5 2001 ABSTRACT Artikel ini menjelaskan
Lebih terperinciPENGALAMAN MENGIKUTI SEMINAR-B
PENGALAMAN MENGIKUTI SEMINAR-B Yudhi M Hamzah K 120300115X Abstrak Pada semester ini, penulis sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) memutuskan untuk mengambil mata
Lebih terperinciArsitektur Enterprise
Arsitektur Enterprise Kualitas Informasi Usefull Completness Correctness Security Up to date Sistem Informasi Enterprise Enterprise membutuhkan perencanaan Sistem Informasi yang bersifat menyeluruh dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi Konsep teknologi informasi khususnya Internet telah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
Lebih terperincimodel abstrak grafis teks memahami fungsionalitas sistem media komunikasi
System Modeling Pemodelan Sistem Aktivitas: Membuat model abstrak dari sistem berdasarkan sudut pandang tertentu. Representasi: Berupa notasi grafis maupun teks. Tujuan: Membantu analis memahami fungsionalitas
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Systems thinking merupakan pendekatan dengan cara pandang yang menganggap bahwa suatu problem merupakan satu kesatuan sistem dalam dunia yang luas. Prinsip systems
Lebih terperinciSI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur
Lebih terperinciINTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER (HUMAN COMPUTER INTERACTION)
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER (HUMAN COMPUTER INTERACTION) TUJUAN 1. Mengenal dan menjelaskan latar belakang IMK. 2. Menjelaskan konsep dasar IMK sehingga dapat menggambarkan bagaimana interaksi antara
Lebih terperinciINTEGRASI, PENGARUH DAN MASA DEPAN SISTEM CERDAS DALAM SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN
INTEGRASI, PENGARUH DAN MASA DEPAN SISTEM CERDAS DALAM SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN (Integration, Influence and The Future of Intelegence System in Management Support System) Vensy Vydia, Nursanti Irliana
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERTEMUAN 1
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERTEMUAN 1 Pertemuan 1 Pokok Bahasan Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Sub Pokok Bahasan Konsep Dasar Sistem Konsep Dasar Informasi Konsep Dasar Manajemen Pengertian Sistem
Lebih terperinciRingkasan Paper Minggu 4 Abdul Muttaqien Kelompok 311
Ringkasan Paper Minggu 4 Abdul Muttaqien 1205000029 Kelompok 311 Judul Paper: The Nature of Theory in Information System Penulis: Shirley Gregor Tahun: 2006 Kata Kunci: Theory, theory taxonomy, theory
Lebih terperinciPaktikum : 4-7 Judul Praktikum : System Development Life Cycle (SDLC)
Paktikum : 4-7 Judul Praktikum : System Development Life Cycle (SDLC) Alokasi Waktu : 1 x 110 menit 1. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa memahami tentang SDLC Mahasiswa mampu melakukan simulasi model-model
Lebih terperinciFirm Size and the Characteristics of Computer Use. William H. DeLone MIS Quarterly Desember 1981 P
Firm Size and the Characteristics of Computer Use William H. DeLone MIS Quarterly Desember 1981 P. 65-77 Pendahuluan Artikel ini mempelajari mengenai proposisi dimana suatu perusahaan dalam berbagai ukuran
Lebih terperinciPerancangan Aplikasi Basis Data. by: Ahmad Syauqi Ahsan
02 Perancangan Aplikasi Basis Data by: Ahmad Syauqi Ahsan Latar Belakang 2 Metodologi perancangan basis data dapat menggunakan alat bantu seperti Designer 2000 dari Oracle, ERWin, BPWin, dan lain sebagainya.
Lebih terperinciPengantar Sistem Informasi
Pengantar Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi 2016 Transformasi Masyarakat Masyarakat( Industri Masyarakat( Informasi Masyarakat( Agraris Aktivitas Masyarakat Informasi Business Today - Era
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.
Lebih terperinciRingkasan Paper Akhmad Mubarok Kelompok 312
Ringkasan Paper Akhmad Mubarok 1205000096 Kelompok 312 Judul Paper : Research Model In Information Systems Jurnal : Communication of the Association for Information Systems (CAIS) Tahun : 2006 Penulis
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Tempat yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah UMKM Center Provinsi Jawa Tengah yang berada di Jl. Setiabudi No. 192 Srondol Wetan, Banyumanik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sistem Informasi (SI) dalam lingkungan universitas memiliki peranan yang cukup besar bagi aktivitas penggunanya (user), baik Karyawan, pengajar, mahasiswa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terbatas pada masalah teknis yang melibatkan aplikasi database, support, aplikasi. pengelolaan sumber daya di perusahaan tersebut.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan sekarang ini, baik perusahaan skala kecil, menengah maupun yang berskala besar, sudah menggunakan IT dalam proses kerja hariannya. IT yang digunakan
Lebih terperinciENTERPRISE RESOURCE PLANNING
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 02- Pemetaan Proses & Siklus ERP PENGELOLAAN PROYEK ERP Lingkungan struktur organisasi dalam implementasi ERP bisa disesuaikan dengan kebutuhan, karena struktur organisasi
Lebih terperinciChapter 4 SOFTWARE QUALITY ASSURANCE - REVIEW
Chapter 4 SOFTWARE QUALITY ASSURANCE - REVIEW Komponen Software quality assurance 1. Pre Project Component 2. Software Project life cycle Component 3. Infrastructure component for error prevention and
Lebih terperinciKONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI dan MANAJEMEN ABDILLAH MUNDIR, SE, MM
1 KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI dan MANAJEMEN ABDILLAH MUNDIR, SE, MM Pokok Bahasan Konsep Dasar Sistem, Informasi dan Manajemen Sub Pokok Bahasan Konsep Dasar Sistem Konsep Dasar Informasi Konsep Dasar
Lebih terperinciINDUSTRIAL ENGINEERING
INDUSTRIAL ENGINEERING ENGINEERING The application of scientific and mathematical principles to practical ends such as the design, manufacture, and operation of efficient and economical structures, machines,
Lebih terperinciTOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU
TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU LD/SEM II-04/05 1 QUALITY FRAMEWORK Sistem Evaluasi Diri Sasaran dan Visi Organisasi Analisa Pengukuran Kinerja Umpan Balik Misi Benchmarking Faktor Kritis untuk Sukses ISO
Lebih terperinciBEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto
BEST PRACTICES ITG di Perusahaan Titien S. Sukamto Beberapa Best Practices Guideline untuk Tata Kelola TI 1. ITIL (The Infrastructure Library) ITIL dikembangkan oleh The Office of Government Commerce (OGC),
Lebih terperinciTechnologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen
MODUL PERKULIAHAN Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen Can IT contribute to competitive advantage? Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi Dan Bisnis Magister Akuntansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, kebutuhan rumah tangga semakin meningkat, disertai dengan gaya hidup masyarakat yang semakin konsumtif, menyebabkan pengeluaran menjadi semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada masa kini, telah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka proses-proses yang ada
Lebih terperinciCONDUCTING RESEARCH IN INFORMATION SYSTEM
CONDUCTING RESEARCH IN INFORMATION SYSTEM by Alan R. Dennis and Joseph S. Valacich Communications of the Association for Information Systems Volume 7 Article 5 July 2001 Kata Kunci : Research Methods,
Lebih terperinciABSTRAKSI. Kata Kunci: ITIL V3, ITIL v3 Service Strategy, Service Asset, Service Structure, Service Provider Type, Service Unit, Bisnis Unit
ABSTRAKSI PT. RST merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan Abrasive, Cutting Tools and Technical Equipment. PT.RST memiliki sebuah sistem berbasis ERP yang digunakan untuk mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daripada apakah mereka tinggal (Allen dan Meyer, 1990). Maksudnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, karyawan menjadi hal yang sangat penting. Perusahaan tidak akan bisa sukses tanpa ada campur tangan usaha karyawannya. Perusahaan akan tumbuh
Lebih terperinciPERILAKU ORGANISASI MODUL 01
MODUL 01 Program Studi Manajemen Universitas Pembangunan Jaya 2013 Pendahuluan Endang Pitaloka, ME Organisasi adalah satuan/unit sosial yang memiliki fungsi, terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling
Lebih terperinciChapter 1 INTRODUCTION TO COMPUTERIZED BASED INFORMATION SYSTEM. By MAHSINA, SE, MSI
Chapter 1 INTRODUCTION TO COMPUTERIZED BASED INFORMATION SYSTEM By MAHSINA, SE, MSI Email: sisin@suryasoft.net Main types of Resources: Personnel Materials Machines (facilities and energy included) Money
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 KOMPUTERISASI AKUNTANSI
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 KOMPUTERISASI AKUNTANSI Mata Kuliah : Konsep E-Business Kode Mata Kuliah/SKS : 410103100 / 3 SKS Mata Kuliah Prasyarat : - Diskripsi Mata Kuliah
Lebih terperinci11/1/2009. Framework 1 : Linked System. Manajemen
Framework 1 : Linked System Sistem Informasi Manajemen 1 Framework 2 : Nested Sytem Manajemen Sistem Informasi Framework 3 : Internal System Manajemen Sistem Informasi Organisasi 2 Getting the right information
Lebih terperinciTUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions. (Buku O Brien)
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions (Buku O Brien) Oleh : Vharessa Aknesia KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN HELPDESK
BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN HELPDESK Helpdesk pada dasarnya adalah sebuah center point dimana masalah atau issue dilaporkan dan diatur secara terurut dan diorganisasikan. Dari perspektif umum, helpdesk
Lebih terperinciKata Kunci : Information System Research, Information Technology, IT Research, IT Theory, Technological Artifact, Technology Change.
Research Commentary : Desperately Seeking the IT in IT Research ---A Call to Theorizing the IT Artifact oleh Wanda J. Orlukowski, C.Suzanne Iacono Information Systems Research, Vol. 12, June 2001, pp.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: frase COBIT 5, APO12, Manajemen, Risiko, Manajemen Risiko. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kantor Pemerintahan Kota Cimahi adalah salah satu organisasi kepemerintahan yang sudah memanfaatkan Teknologi Informasi. Dalam penerapan Teknologi informasi di kantor Pemerintahan Kota Cimahi tidak
Lebih terperinciTeknik Informatika S1
Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi
Lebih terperinciINTERAKSI MANUSIA dan KOMPUTER (HUMAN COMPUTER INTERACTION)
INTERAKSI MANUSIA dan KOMPUTER (HUMAN COMPUTER INTERACTION) Teknik Informatika Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Magister Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang PENILAIAN Kehadiran
Lebih terperinciITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada
ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada manajemen pelayanan teknologi informasi sehingga suatu
Lebih terperincipenelitian Langkah Strategis menulis proposal
Langkah Strategis menulis proposal penelitian Mengidentifikasi Argumen penting, membuat outline proposal, menulis gagasan dan masalah etis, dan menulis pendahuluan dengan model defisiensi (deficiency model
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom SEKILAS TENTANG ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ERP (Enterprise Resource Planning) menyediakan informasi tunggal untuk
Lebih terperinciPENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA
38 khazanah informatika Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA Agustinus Suradi
Lebih terperinciBAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian akhir ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan. Proses penelitian sebagaimana dibahas pada setiap bagian penelitian ini dilakukan dengan
Lebih terperinciMuhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI
Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Pengelolaan Strategik SI/TI 1 Tantangan Pengelolaan IT Perubahan teknologi (TI) semakin cepat. Aplikasi dan data semakin banyak overload informasi. Perkembangan bisnis yang semakin
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KEPULAUAN SELAYAR UPAYA DAN STRATEGI BPS KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DATA
BADAN PUSAT STATISTIK KEPULAUAN SELAYAR UPAYA DAN STRATEGI BPS KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DATA 1 of 15 Permasalahan: Ukuran Kualitas Data Ketika berbicara mengenai meningkatkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
2 sebanyak 92% pada incident bisnis kritis pada tahun 2003. Dari beberapa fakta di atas terbukti bahwa ITIL framework dapat memberikan solusi penanganan incident di perusahaan. Pada penelitian ini, ITIL
Lebih terperinciSeminar(B) Baca Paper: Siapa Takut..? Introduction. er Catatan Akhir Semester
Seminar(B) er Catatan Akhir Semester Baca Paper: Siapa Takut..? By: Rahmatri Mardiko Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Depok, Indonesia mardiko@gmail.com ABSTRACT Paper ini ditulis untuk menggambarkan
Lebih terperinciMANAGING RISK IN SOFTWARE PROCESS IMPROVEMENT: AN ACTION RESEARCH APPROACH
RINGKASAN JURNAL MANAGING RISK IN SOFTWARE PROCESS IMPROVEMENT: AN ACTION RESEARCH APPROACH MIS Quarterly Vol. 28 No. 3, September 2004 Jakob H. Iversen, Lars Mathiassen, dan Peter Axel Nielsen Kelompok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam perkembangan suatu perusahaan. Dengan bantuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era yang dewasa ini, teknologi dan informasi menjadi hal yang sangat penting dalam perkembangan suatu perusahaan. Dengan bantuan teknologi, semua pekerjaan menjadi
Lebih terperinciCLUSTERING & GRID COMPUTING. Sistem terdistribusi week 10
CLUSTERING & GRID COMPUTING Sistem terdistribusi week 10 Outline Komputasi terdistribusi dengan terkluster Komputasi terdistribusi dengan grid Tujuan dari komputasi terdistribusi adalah menyatukan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi yang memberikan pelayanan rawat inap, pelayanan medis dan pelayanan keperawatan berlangsung terus menerus untuk diagnosis dan memberikan
Lebih terperinciKEAMANAN SISTEM INFORMASI. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom
KEAMANAN SISTEM INFORMASI Gentisya Tri Mardiani, S.Kom Pendahuluan Sistem Informasi Ward, J. dan Peppard, J. (2003) Information systems as the means by which people and organizations, utilizing technology,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat membuat peran teknologi menjadi hal yang penting bagi proses bisnis di suatu perusahaan. Teknologi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi telah memberi berbagai kemudahan dalam segala bidang kehidupan dan mengubah cara berpikir baru bagi manusia. Pada mulanya sistem informasi
Lebih terperinciSystems Development Life Cycle (SDLC)
Systems Development Life Cycle (SDLC) OPINI 28 September 2010 14:04 Dibaca: 3263 Komentar: 2 0 SDLC (Systems Development Life Cycle) dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi dan teknologi pada era globalisasi seperti sekarang ini bertumbuh sangat pesat. Jumlah pengguna komputer di Indonesia pun bisa di katakan
Lebih terperinciReferensi. Buku : Systems Analysis & Design Methods (SADM), Whitten Jeffrey L, Leonny B., Kevin D., McGraw-Hill, 2004,ISBN :
Buku : Referensi Systems Analysis & Design Methods (SADM), Whitten Jeffrey L, Leonny B., Kevin D., McGraw-Hill, 2004,ISBN : 0-07-121521-2 Analisa dan Perancangan Sistem, Keneth E. Kendall, Julie E.Kendall,
Lebih terperinciE-learning dan Aspek-aspek Penting dalam Penerapannya
E-learning dan Aspek-aspek Penting dalam Penerapannya Kelompok 207 120400022X Daniel Albert Y. A. 120400061Y Michael B. Mulyadi Abstrak E-learning saat ini sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat
Lebih terperinciManajemen Proyek dan Teknologi Informasi. Information Technology Project Management, Fourth Edition
Manajemen Proyek dan Teknologi Informasi Information Technology Project Management, Fourth Edition Manajemen Proyek Secara Menyeluruh Proyek harus berjalan dalam lingkungan organisasi keseluruhan. Manajer
Lebih terperinci10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi
N. Tri Suswanto Saptadi 1 ERP stands for: Enterprise Resource Planning systems This is what it does: attempts to integrate all data and processes of an organization into a unified system. A typical ERP
Lebih terperinciMANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS RESEARCH : WHAT S THERE IN A METHODOLOGY
MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS RESEARCH : WHAT S THERE IN A METHODOLOGY Oleh Prashant Palvia, En Mao, A. F Salam dan Khalid S. Soliman Communications of the Association for Information Systems (CAIS) Volume
Lebih terperinciFAKTOR KRITIS KESUKSESAN
BAB III FAKTOR KRITIS KESUKSESAN 3.1 Definisi Sukses dan Ukuran Kesuksesan Menurut kamus online The Free Dictionary, sukses (success) memiliki definisi The achievement of something desired, planned, or
Lebih terperinciKNOWLEDGE MANAGEMENT. Model Knowledge Management. Pertemuan 3
KNOWLEDGE MANAGEMENT Pertemuan 3 : Model Knowledge Management Pertemuan 3 Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Model KM Memahami kunci utama model teoritis knowledge management yang digunakan saat
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH MEMBUAT SOFTWARE MENURUT RUP
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT SOFTWARE MENURUT RUP (RATIONAL UNIFIED PROCESS) Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best
Lebih terperinciDASAR-DASAR AUDIT SI Pertemuan - 01
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Integrity Professionalism Entrepreneurship DASAR-DASAR AUDIT SI Pertemuan - 01 PENGENALAN KONTROL DAN AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI : Mengapa Kontrol Dan Audit Teknologi Informasi
Lebih terperinciMAKALAH E-COMMERCE DISUSUN : ADHITYA SEPTYAN PUTRANTO NIM : JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
MAKALAH E-COMMERCE DISUSUN : ADHITYA SEPTYAN PUTRANTO NIM : 10.12.4585 JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Perkembangan teknologikomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan
Lebih terperinciIS Role in The Enterprises DS 2004
IS Role in The Enterprises DS 2004 Information System in The Enterprise Information Role in Enterprise management Case: Alpina System Information in digital firm Function of an Information System Resources
Lebih terperinciResearch Model in Information Systems
Research Model in Information Systems Oleh: Prashant Palvia, Vishal Midha, Praveen Pinjani CAIS Vol 17 hal 1042-1063, 2006 Kelompok : 276 Nama : Imairi Eitiveni, Nur Asyiah NPM : 1205000452, 120500069x
Lebih terperinciBAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003
BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003 2.1. Sistem Informasi Menurut Romney dan Steinbart (2012), Sistem merupakan gabungan dari dua atau lebih komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang berkembang saat ini mengharuskan segala macam bentuk transaksi diubah dari konvensional menjadi komputerisasi. Baik dari segi laporan dan proses
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Ialah sebuah set elemen atau komponen terhubung satu sama lain yang mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan (output) data dan
Lebih terperinciSistem Informasi Konsep Dasar Sistem Informasi dan Manfaatnya. Kurniawandwi.wordpress.com L/O/G/O
Sistem Informasi Konsep Dasar Sistem Informasi dan Manfaatnya Kurniawandwi.wordpress.com L/O/G/O Sistem Informasi Sistem pada dasarnya merupakan rangkaian / kumpulan dari elemen2 yang saling berinteraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan laporan Tugas Akhir yang menjelaskan secara garis besar mengenai pembahasan yang dilakukan. Bagian pendahuluan akan terdiri dari : 1. Penjelasan mengenai
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN REVIEW JURNAL
BAB. I. PENDAHULUAN PANDUAN PENUGASAN Selain critical book report, laporan hasil mini riset, review jurnal atau hasil dari penelitian termasuk salah satu bentuk penugasan yang penting dalam kurikulum KKNI
Lebih terperinciGambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia). Telkom Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciCatatan: Teks yang berwarna biru adalah teks yang harus dihapus dan diganti dengan isi yang sebenarnya.
Contoh template Functional Specification untuk Microsoft Solutions Framework Oleh: Alberto Aden Berdasarkan: MSF v3 Templates 2002 Microsoft Corporation Catatan: Teks yang berwarna biru adalah teks yang
Lebih terperinciKontrak Kuliah. Konsep Dasar Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Kontrak Kuliah Konsep Dasar Sistem Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Konsep Dasar Sistem Definisi Sistem Sistem Merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur atau komponen-komponen yang saling berkaitan,
Lebih terperinci