APLIKASI INTEGRAL DALAM MENGHITUNG BANYAK POLUTAN YANG MASUK KE DALAM EKOSISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

MAKALAH KALKULUS Integral Turunan Limit

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media/ Alat

KERUSAKAN LINGKUNGAN

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

Satuan Acara Perkuliahan SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK. Jam pembelajaran per Pertemuan kelas 150 menit Pertemuan praktikum 0 menit Kegiatan lain

Integral Tak Tentu. Modul 1 PENDAHULUAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

KALKULUS INTEGRAL 2013

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan sehingga tidak sama lagi

INTEGRAL. disebut integral tak tentu dan f(x) disebut integran. = X n+1 + C, a = konstanta

DERIVATIVE Arum Handini primandari

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP

BAB II LANDASAN TEORI

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Kalkulus II. Institut Teknologi Kalimantan

LEMBAR KERJA SISWA 1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STRATA-1 STMIK UBUDIYAH

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

integral = 2 . Setiap fungsi ini memiliki turunan ( ) = adalah ( ) = 6 2.

Integral dan Aplikasinya

BAB I INTEGRAL TAK TENTU

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 2. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

INTERGRAL. Sifat dasar dari bentuk integral tak tentu sebagai berikut.

12/3/2015 PENGELOLAAN SDA PENGELOLAAN SDA PENGELOLAAN SDA

= F (x)= f(x)untuk semua x dalam I. Misalnya F(x) =

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RPS MATA KULIAH KALKULUS 1B

Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

= + atau = - 2. TURUNAN 2.1 Definisi Turunan fungsi f adalah fungsi yang nilainya di setiap bilangan sebarang c di dalam D f diberikan oleh

INTEGRAL. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Integral tak tentu Fungsi aljabar Derivatif Antiderivatif A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

MAKALAH MATEMATIKA DASAR TURUNAN (DIFERENSIAL)

TUGAS ARTIKEL KIMIA DAN LINGKUNGAN INDUSTRI YANG BERJUDUL PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM KOMPETENSI GANDA DEPAG S1 KEDUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

INTEGRAL MATERI 12 IPS ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

INTEGRAL ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit)

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 61

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Teknik Tenaga Elektrik/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

FUNGSI DELTA DIRAC. Marwan Wirianto 1) dan Wono Setya Budhi 2)

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

MA3231 Analisis Real

Modul 1 : Barisan dan Deret Takhingga. Kegiatan Belajar 1 : Barisan Takhingga. Kegiatan Belajar 2 : Deret Takhingga.

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 1. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

INTEGRAL ( MAT ) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono. Nip PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN

MATEMATIKA INDUSTRI 1 RESUME INTEGRAL DAN APLIKASI

Definisi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH : Kalkulus 2 (2 SKS) JENJANG/JURUSAN : S1-Teknik Elektro/Mesin/Industri

Penerapan Turunan Fungsi Dalam Bidang Kimia

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGENDALIAN PERSEDIAAN MINYAK SAWIT DAN INTI SAWIT PADA PT PQR DENGAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ)

masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat. lingkungan tidak memenuhi syarat penghidupan bagi manusia.

Definisi & Rumus Dasar

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORETIS. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan mengaplikasikan turunan fungsi pada

INTISARI KALKULUS 2. Penyusun: Drs. Warsoma Djohan M.Si. Open Source. Not For Commercial Use

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL

CONTOH SOAL UJIAN SARINGAN MASUK (USM) IPA TERPADU Institut Teknologi Del (IT Del) Contoh Soal USM IT Del 1

Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

SILABUS DAN KONTRAK BELAJAR: MATEMATIKA DASAR. Arum Handini Primandari, M.Sc.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

MODEL PERUBAHAN KETINGGIAN AIR TERHADAP WAKTU PADA CERAMIC WATER FILTER

digunakan untuk menyelesaikan integral seperti 3

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER(RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA

Pencemaran Lingkungan

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB. Kesehatan Lingkungan

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 75

PENGENALAN KONSEP DERIVATIF, DAN PENERAPANNYA DALAM PENYELESAIAN PROBLEMATIKA FISIKA. Ashari 1 & Budiyono 2. Abstrak

16. INTEGRAL. A. Integral Tak Tentu 1. dx = x + c 2. a dx = a dx = ax + c. 3. x n dx = + c. cos ax + c. 4. sin ax dx = 1 a. 5.

INTEGRAL (ANTI DIFERENSIAL) Tito Adi Dewanto S.TP

Kuesioner Penelitian

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan menggunakan turunan fungsi pada

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA

MAKALAH. Bantuan dalam Penghitungan Integral Tentu KALKULUS LANJUT Dosen Pengampu: Sugeng Riyadi S.Si M.Pd DISUSUN OLEH: Kelompok V

LUAS DAERAH DI BAWAH KURVA SUATU FUNGSI

MA3231 Analisis Real

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

KLASIFIKASI LIMBAH. Oleh: Tim pengampu mata kuliah Sanitasi dan Pengolahan Limbah

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ) PADA PKS. PT. ABC

asimtot.wordpress.com BAB I PENDAHULUAN

Oleh: ANA KUSUMAWATI

ANALISIS VARIABEL REAL 2

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

APLIKASI INTEGRAL DALAM MENGHITUNG BANYAK POLUTAN YANG MASUK KE DALAM EKOSISTEM KALKULUS I Oleh Reyka Bella Desvandai 121810101080 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2015

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i DAFTAR ISI... ii BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan... 2 1.4 Manfaat... 2 BAB 2. LANDASAN TEORI... 3 2.1 Sejarah Integral... 3 2.2 Integral Tentu... 3 2.3 Aplikasi Integral dalam Biologi... 4 2.4 Polutan dalam Ekosistem... 4 BAB 3. PEMBAHASAN... 6 BAB 4. KESIMPULAN... 7 DAFTAR PUSTAKA

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Integral merupakan invers atau kebalikan dari diferensial. Integral memiliki banyak kegunaan dalam berbagai bidang, misalnya bidang ekonomi, astronomi, permodelan dalam ilmu biologi, ilmu fisika, dan ilmu kimia. Prinsip-prinsip integral diformulasikan oleh Isaac Newton dan Gottfried Leibniz pada abad 17 dengan memanfaatkan hubungan erat yang ada antara anti turunan dan integral tentu, yaitu suatu hubungan yang memungkinkan kita untuk menghitung secara mudah nilai yang sebenarnya dari banyak integral tentu tanpa perlu memakai jumlah Riemann. Pada dasarnya integral terbagi atas dua macam, yaitu integral tentu dan integral tak tentu. Integral tentu adalah suatu integral yang dibatasi oleh suatu nilai tertentu yang biasa disebut sebagai batas atas dan batas bawah. Integral ini biasanya digunakan untuk mencari luas suatu area maupun volume suatu benda putar. Namun dalam kenyataannya konsep integral bisa diaplikasikan dalam berbagai bidang termasuk ilmu biologi antara lain : mengukur volume darah yang mengalir dalam pembuluh darah, mengubah energy menjadi gerak otot, mengukur banyak polutan yang memasuki ekosistem dan lain sebagainya. Dalam makalah ini saya lebih menspesifikkan perhitungan integral untuk mengukur banyak polutan yang memasuki ekosistem. Jumlah Polutan ini sudah cukup mengkhawatirkan bagi ekosistem di lingkungan kita. Bukan hanya di Negara kita, di berbagai Negara pun kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh polutan tersebut sudah begitu tinggi. Penggunaan bahan-bahan kimia, limbah tekstil, asap kendaraan, dan sampah-sampah plastik yang tidak dapat terurai oleh tanah menjadi penyebab semakin tidak seimbangnya lingkungan. Oleh karena itu aplikasi perhitungan jumlah polutan yang masuk dalam ekosistem ini dengan menerapakan konsep integral tentu merupakan langkah awal untuk mengetahui seberapa banyak dampak polutan yang dihasilkan oleh salah satu pabrik. Sehingga mampu meminimalisir kerusakan lingkungan yang akan terjadi.

1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu, bagaimana konsep Integral Tentu jika diaplikasikan ke dalam bidang biologi khususnya untuk menghitung banyak polutan yang memasuki ekositem. 1.3 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memberikan penjelasan konsep integral tentu yang diaplikasikan ke dalam ilmu biologi khususnya untuk mengukur banyak polutan yang memasuki ekosistem. 1.4 Manfaat Manfaat penulisan makalah ini yaitu agar mahasiswa mengetahui konsep integral tentu dapat diaplikasikan ke berbagai bidang salah satunya bidang Biologi.

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Integral Georg Friedrich Bernhard Riemann (1826 1866) merupakan seorang matematikawan yang pada kala itu merupakan mahasiswa dari salah satu universitas Gottingen yang merupakan pusat matematikawan dunia. Riemann-lah yang memberi kita definisi modern tentang integral tentu, yaitu tentang jumlah Riemann sebagai jumlah luas siku empat (Purcell, 1987). Konsep dasar integral berbatas (integral tentu) atau integral Riemann sesungguhnya telah diperkenalkan oleh Archimedes dalam abad ketiga sebelum Masehi dalam usahanya menghitung luas daerah bidang datar yang dibatasi oleh kurva-kurva kontinu. Namun, pada abad ke-17 Newton dan Liebniz menemukan teorema yang dalam banyak hal mampu menghitung integral tertentu dengan lebih ringkas tanpa melalui pelimitan jumlah Riemann. Teorema ini diberi nama Teorema Dasar Kalkulus (TDK) dan berfungsi sebagai jembatan antara kalkulus diferensial dan kalkulus integral (Anton, 1988). 2.2 Integral Tentu Integral merupakan invers atau kebalikan dari diferensial. Pada dasarnya integral terbagi atas dua macam, yaitu integral tentu dan integral tak tentu. Integral tentu adalah suatu integral yang dibatasi oleh suatu nilai tertentu yang biasa disebut sebagai batas atas dan batas bawah. Integral ini biasanya digunakan untuk mencari luas suatu area. Bentuk umum dari integral tentu adalah sebagai berikut : b a y x = [f x ] a b Integral tentu terbagi atas dua macam, yaitu integral tentu sebagai limit jumlah Riemann dan integral berdasarkan teorema dasar kalkulus. Integral tentu dapat digunakan untuk mendefinisikan dan menghitung panjang, luas, volume yang memuat juga konsep volume benda putar, usaha/kerja, momen dan

pusat massa. Untuk menyelesaikan persoalan pada konsep integral tentu maka muncul teknik pengintegralan yang bersifat integral parsial dan dengan menggunakan aturan rantai maka muncul aturan substitusi yang mencakup juga substitusi trigonometri (Yeni, 2013). Pendiferensialan integral tentu menurut Newton dan Leibniz yang dikemukakan dalam Teorema A adalah sebagai berikut : Andaikan f kontinu pada interval tertutup [a,b] dan andaikan x sebarang titik (variabel) dalam [a,b]. Maka x D x [ f t dt] = f(x) 0 Teorema B (Teorema Dasar Kalkulus Kedua) Purcell (1984) Misalkan f (karenanya terintegrasikan) pada [a,b] dan misalkan F sebarang anti turunan dari f pada [a,b]. Maka x a f t dt = F b F(a) 2.3 Aplikasi Integral dalam Biologi Integral tentu dapat digunakan untuk menghitung luas. Ini tidak mengherankan oleh karena integral tersebut memang diciptakan untuk keperluan tersebut. Akan tetapi integral tersebut dapat digunakan untuk banyak persoalan lainnya. Hampir tiap besaran yang dapat dianggap sebagai hasil pemotongan sesuatu menjadi bagian-bagian lebih kecil, aproksimasi tiap bagian, penjumlahan dan pengambilan limit apabila tiap bagian mengecil, dapat diartikan sebagai suatu integral (Purcell,1987). Sejauh ini belum banyak contoh penggunaan integral tentu di bidang Biologi yang dapat dibahas. Hal ini, mungkin karena jenis fungsi yang banyak digunakan di bidang biologi masih sedikit dibicarakan (jurnal Biologi, 2013). 2.4 Polutan dalam Ekosistem Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,zat energi,dan atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kulitas lingkungan turun sampai

ke tingkat tertentu menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. (Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 1982) Zat atau bahan yang menyebabkan polusi disebut dengan polutan. Suatu zat yang disebut sebagai polutan, apabila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Kategori suatu zat disebut polutan apabila jumlahnya melebihi keadaan normal, berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Polutan dapat bersifat merusak sementara dan merusak dalam jangka waktu panjang. Jenis polusi yang banyak dirasakan saat ini, salah satunya polusi udara. Polutan yang menyebabkan polusi udara ini terbagi menjadi polutan primer dan polutan sekunder. Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber polusi udara. Contohnya, karbon monoksida yang langsung dihasilkan dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Contohnya, pembentukan ozon dalam smog fotokimia (http://ciiprutt.blogspot.com/2012/10/limbah-atau-polutan.html). Menurut (Andhika,2004), adanya polutan dalam suatu lingkungan (ekosistem), dalam waktu singkat, dapat menyebabkan perubahan biokimiawi suatu organisme. Selanjutnya perubahan tersebut dapat mempengaruhi perubahan fisiologis dan respon organisme, perubahan populasi, komposisi komunitas, dan fungsi ekosistem. Berdasarkan Polutan (Bahan Pencemar),polusi dapat dikelompokkan menjadi polusi karena bahan fisik, kimia, dan biologi. a. Polusi karena Bahan Fisik Polusi ini disebabkan bahan pencemar fisik berupa bahan-bahan yang sukar hancur, seperti alumunium, fisik, kaca, dan karet sintetis. b. Polusi karena Bahan kimia Polusi ini disebabkan bahan pencemar kimia, seperti zat radoaktif, logam (Hg,Pb, As, Cr dan Cd), detergen, minyak, pupuk organik, dan pestisida. c. Polusi karena Bahan Biologi Polusi ini disebabkan pencemar biologi berupa mikroorganisme, misalnya salmonella thyposa, Escherichia coli, dan Entamoeba coli.

BAB 3. PEMBAHASAN Diambil dari Martono (1993) Banyaknya polutan yang memasuki suatu ekosistem dapat bervariasi menurut waktu tergantung pada berbagai faktor. Misalkan, banyaknya limbah suatu pabrik yang dialirkan ke Danau pembuangan dapat bertambah jika produksi pabrik meningkat atau alat penyaring limbah pabrik menjadi tidak efisien. Berikut merupakan contoh aplikasi integral tentu dengan kasus menghitung jumlah polutan yang masuk ke dalam ekosistem : Contoh Kasus : jika banyaknya limbah yang terkumpul di suatu ekosistem setelah satuan waktu dapat kita misalkan t, maka laju populasi pada ekosistem itu sama dengan dx dt, sehingga banyaknya limbah yang terkumpul di dalam ekosistem dari waktu t = a sampai t = b menjadi t=b t=a dx dt dt Jika suatu pabrik mengganti saringan udara setiap 90 hari dan t hari setelah penggantian saringan udara banyaknya sulfur dioksida yang terlepas ke udara adalah 25 t 10 satuan berat per hari adalah : 90 25 t 0 10 dt Jadi, dimisalkan = t u = 0, u = 9, sehingga integral menjadi : 10, maka 10du = dt dan t = 0, t = 90. masing-masing 90 25 ( t ) dt 0 10 9 = 250 u 1/2 du 0 = 250[ 2 3 u3 2] = 4500 satuan berat Jadi banyak limbah yang terkumpul ekosistem adalah 4500 satuan berat.

BAB 4. KESIMPULAN Berdasarkan kasus diatas diperoleh kesimpulan bahwa konsep kalkulus integral, khususnya integral tentu dapat diaplikasikan ke berbagai bidang termasuk biologi. Dengan menggunakan Teorema Dasar Kalkulus konsep integral dapat digunakan untuk menghitung jumlah polutan yang masuk ke dalam ekosistem.

DAFTAR PUSTAKA Anton, H. 1988. Calculus with Analytic Geometry. 5 th ed. John Wiley & Sons. New York. Nugroho, Andhika Puspito, 2004. Buku Ajar Ekotoksikologi (BIO 409). Universitas Gadjah Mada.[pdf] diakses pada tanggal 6 Februari 2015. [http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rj a&uact=8&ved=0cewqfjai&url=http%3a%2f%2felisa.ugm.ac.id%2fuser%2 Farchive%2Fdownload%2F24164%2F7fe710c562d99054e7165d4acee88cff&ei= GtjWVJ2lDYGVuASTs4AY&usg=AFQjCNHMwaeHhnY_wKazUkKaT0bcsTR 9Gw&sig2=WUiI1EWUbslVflvh5XvaOQ]. Jurnal Biologi Education, Ed 2013. [pdf] diakses pada tanggal 4 Februari 2015. http://www.serambimekkah.ac.id/download/edisi-oktober-2013.pdf Purcell, E.J and Varberg. 1987. Calculus with Analytic Geometry. 5 th edition. Prentice Hall, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey. Ramdani, Yeni. 2013. Pembelajaran dengan Scientific Debate Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi, Penalaran dan Koneksi Matematis Mahasiswa dalam Konsep Integral [pdf]. Universitas Pendidikan Indonesia. [diakses pada tanggal 4 Februari 2015]. http://ciiprutt.blogspot.com/2012/10/limbah-atau-polutan.html. [diakses pada tanggal 5 Februari 2015].