MATERI 4 : PENGENALAN TATAGUNALAHAN DI GOOGLE EARTH

dokumen-dokumen yang mirip
Interpretasi Citra dan Foto Udara

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS,

RINGKASAN MATERI INTEPRETASI CITRA

INTERPRETASI CITRA IKONOS KAWASAN PESISIR PANTAI SELATAN MATA KULIAH PENGINDERAAN JAUH OLEH : BHIAN RANGGA J.R NIM : K

ULANGAN HARIAN PENGINDERAAN JAUH

TUGAS TERSTRUKTUR I ANALISIS LANDSKAP TERPADU

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lahan dan Penggunaan Lahan Pengertian Lahan

UNSUR DAN TEKNIK INTERPRETASI CITRA INDERAJA DARI GOOGLE EARTH

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.1.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 3 A. CITRA NONFOTO. a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik

METODE SURVEI DESKRIPTIF UNTUK MENGKAJI KEMAMPUAN INTERPRETASI CITRA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN GEOGRAFI FKIP UNIVERSITAS TADULAKO

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PERBEDAAN INTERPRETASI CITRA RADAR DENGAN CITRA FOTO UDARA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

INTERPRETASI CITRA SATELIT LANDSAT

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 5. A. IDENTIFIKASI CITRA PENGINDERAAN JAUH a. Identifikasi Fisik


Gambar 1. Lokasi Penelitian

ISTILAH DI NEGARA LAIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penggunaan Lahan

Gambar 13. Citra ALOS AVNIR

LAPORAN PENELITIAN. Oleh: Dyah Respati Suryo Sumunar

KOMPONEN PENGINDERAAN JAUH. Sumber tenaga Atmosfer Interaksi antara tenaga dan objek Sensor Wahana Perolehan data Pengguna data

Tabel 1.1 Tabel Jumlah Penduduk Kecamatan Banguntapan Tahun 2010 dan Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PETA TERESTRIAL: PEMBUATAN DAN PENGGUNAANNYA DALAM PENGELOLAAN DATA GEOSPASIAL CB NURUL KHAKHIM

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PENGINDERAAN JAUH. --- anna s file

III. BAHAN DAN METODE. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Penggunaan data informasi penginderaan jauh terutama

ACARA I SIMULASI PENGENALAN BEBERAPA UNSUR INTERPRETASI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan, Penggunaan Lahan dan Perubahan Penggunaan Lahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam interpretasi dan proses pemetaan citra

PETA SATUAN MEDAN. TUJUAN 1. Membuat peta satuan medan

4. PERUBAHAN PENUTUP LAHAN

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Pasal 12 Undang-undang Kehutanan disebutkan bahwa. penyusunan rencana kehutanan. Pembentukan wilayah pengelolaan hutan

III. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian 3.2 Lokasi Penelitian

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Interpretasi Citra Landsat Tahun 1990, 2001 dan 2010 Interpretasi citra landsat dilakukan dengan melihat karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Masyarakat Adat Kasepuhan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. wilayah yang jelas, sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang. Kota

METODE PENELITIAN. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 9. Peta Orientasi Wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok

Pemanfaatan Citra Aster untuk Inventarisasi Sumberdaya Laut dan Pesisir Pulau Karimunjawa dan Kemujan, Kepulauan Karimunjawa

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERENTANAN DAN RISIKO BANJIR. Oleh : Lili Somantri*)

Jurnal Gea, Jurusan Pendidikan Geografi, vol. 8, No. 2, Oktober 2008

Lampiran. Universitas Sumatera Utara

IV. PENGINDERAAN JAUH

Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Analisa Perubahan Tutupan Lahan di Waduk Riam Kanan dan Sekitarnya Menggunakan Sistem Informasi Geografis(SIG) dan data citra Landsat

PENGINDERAAN JAUH D. SUGANDI NANIN T

Gambar 11. Citra ALOS AVNIR-2 dengan Citra Komposit RGB 321

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi suatu kawasan hunian yang berwawasan lingkungan dengan suasana. fungsi dalam tata lingkungan perkotaan (Nazaruddin, 1996).

Aplikasi Citra Satelit QuickBird Untuk Kajian Alih Fungsi Lahan Sawah di Kota Denpasar

BAB V PEMBAHASAN Penggunaan Lahan Kabupaten Bungo Tahun 2011 dan Perubahan Penggunaannya Tahun

By. Lili Somantri, S.Pd.M.Si

APLIKASI PJ UNTUK PENGGUNAAN TANAH. Ratna Saraswati Kuliah Aplikasi SIG 2

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

KAWASAN TERPADU RIMBA DI 3 KABUPATEN PRIORITAS (Kab. Kuantan Sengingi, Kab. Dharmasraya dan Kab. Tebo)

TRY OUT UJIAN NASIONAL 027 GEOGRAFI SMA/MA

TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH (REMOTE SENSING) Oleh : Lili Somantri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tabel 11. Klasifikasi Penutupan Lahan Data Citra Landsat 7 ETM, Maret 2004

PANDUAN PRAKTIKUM MATERI 1 : PENGENALAN PETA & FOTO UDARA. Survei Tanah Dan Evaluasi Lahan

2.3.7 Analisis Data Penginderaan Jauh

BAB IV METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

Bab III Pelaksanaan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada radius 4 kilometer dari bibir kawah. (

Gambar 7. Lokasi Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lahan dan Penggunaan Lahan 2.2 Perubahan Penggunaan Lahan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEEMPAT

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Secara geografis DAS Besitang terletak antara 03 o o LU. (perhitungan luas menggunakan perangkat GIS).

BAB I PENDAHULUAN I.1.

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Titik Panas

LAMPIRAN 1 HASIL KEGIATAN PKPP 2012

Ir. Mohammad Sholichin, MT., P.hD Jurusan Teknik Pengairan, Universitas Brawijaya &

PENGINDERAAN JAUH. Beberapa satelit yang diluncurkan dari bumi oleh beberapa negara maju antara lain:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METEDOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P. 39/Menhut-II/2009,

PEMBAHASAN 5.1 Data dan Analisis Penghitungan Komponen Penduduk

q Tujuan dari kegiatan ini diperolehnya peta penggunaan lahan yang up-to date Alat dan Bahan :

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Analisis karakteristik DTA(Daerah Tangkapan Air ) Opak

KLASIFIKASI CITRA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC PADA CITRA IKONOS MULTI SPEKTRAL ( STUDI KASUS : TUTUPAN LAHAN SURABAYA TIMUR )

BAB I PENDAHULUAN. manusia di buktikan dengan terdokumentasinya dalam Al-Qur an, salah satunya

PENILAIAN DAN KUNCI PENGELOLAAN LAHAN BASAH:

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Gambar 6 Kenampakan pada citra Google Earth.

Transkripsi:

MATERI 4 : PENGENALAN TATAGUNALAHAN DI GOOGLE EARTH 1. Tata Guna Lahan 2. Identifikasi Menggunakan Foto Udara/ Citra Identifikasi penggunaan lahan menggunakan foto udara/ citra dapat didefinisikan sebagai kegiatan dalam mengkaji obyek dan fenomena pada permukaan bumi, melalui foto udara dan menentukan maknanya (dengan jalan deduksi), sesuai dengan tujuan interpretasinya.memiliki beberapa keuntungan antara lain : Memudahkan kita dalam mengidentifikasi penggunaan lahan di suatu wilayah dimanapun, serta dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Bagian yang terpenting dalam melakukan interpretasi ini adalah menyeleksi kenampakankenampakan 'yang diutamakan' dari citra dan mengenyampingkan kenampakan - kenampakan yang kurang (tidak) penting untuk tujuan pengkajian tertentu yang sedang dilakukan. Hal ini perlu diperhatikan karena citra penginderaan jauh menyajikan data-data lapangan yang lengkap dan utuh yang diabadikan pada kertas foto atau film (diapositif). Kegiatan interpretasi foto udara dapat dilakukan dengan mengenali unsur-unsur interpretasi dari suatu obyek, seperti: rona, warna, bentuk, ukuran, tekstur, pola, bayangan, tinggi, situs dan asosiasinya. Umali (1983) melakukan interpretasi dengan menggunakan urutan: 1). memisahkan dan mendeteksi rona/warna; 2). selanjutnya mendelineasi dan mengklasifikasi kelompok rona/warna; 3). Mengenali hubungan spasial,seperti: ukuran, bentuk, tekstur dan pola; 4) menemukan pola, seperti: bentuklahan, kultural, aliran, penutupan lahan dan penggunaan lahan. Selanjutnya digunakan untuk interpretasi disipliner seperti: geolofi, penggunaan lahan. Kehutanan, lingkungan, pertanian, tanah, hidrologi dan sebagainya. Dipihak lain Lo (1976) menyajikan proses interpretasi citra dengan urutan: 1). Deteksi; 2). Merumuskan identitas obyek dan elemen, berdasarkan karakteristik foto seperti: ukuran, bentuk, bayangan, rona, tekstur, pola dan situs; 3) mencari arti melalui proses analisis dan deduksi; 4). Klasifikasi: melalui serangkaian keputusan, evaluasi, dan sebagainya berdasarkan kriteria yang ada; serta 5) Deduksi, dengan menyusun atau menggunakan teori yang ada pada disiplin yang bersangkutan. 1

Unsur-unsur Interpretasi UNSUR KETERANGAN 1. RONA Tingkat kegelapan/kecerahan obyek, menggunakan spektrum lebar 0.4-0.7 µm (Hitam Putih) 2. WARNA Wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak. 3. BENTUK Wujud spesifik suatu obyek 4. UKURAN Atribut obyek yang berupa: jarak, tinggi, lereng, dan volume - Frekuensi perubahan rona pada citra 5. TEKSTUR - Pengulangan rona kelompok obyek terlalu kecil untuk dibedakan secara individual. 6. POLA - Susunan Keruangan - Susunan yang berulang 7+8. BAYANGAN + TINGGI 9. SITUS 10. ASOSIASI Bersifat menyembunyikan detil obyek Letak obyek dalam hubungannya dengan lingkungan sekitarnya Keterkaitan obyek satu dengan yang lainnya 3. Pengenalan Tata Guna Lahan Menggunakan Google Earth A. TUJUAN Untuk mengenali wujud tata guna lahan (landuse) menggunakan citra berbasis software dan teknologi google earth, agar mahasiswa dapat mempelajari karakteristik tata guna lahan melalui gambaran tangkapan spektrum oleh citra satelit di dalam google earth. B. ALAT DAN BAHAN Alat yang diperlukan, antara lain: 1. Seperangkat komputer 2. Software Google Earth 3. Printer Bahan yang diperlukan, antara lain: 1. Citra/image yang akan diidentifikasi (diambil dari google earth) C. CARA IDENTIFIKASI 1. Buka Google Earth 2. Cari daerah yang akan diidentifikasi, (kenali daerah yang akan diidentifikasi) 3. Simpan image yang akan diklasifikasi dengan mengklik file/save/save image atau dengan menekan Ctrl+Alt+S. 2

4. Identifikasi pengunaan lahan yang ada kemudian catat hasilnya. Kenali penggunaan lahan tersebut dengan mengetahui ciri-ciri utamanya seperti, asosiasi, rona, warna, dan teksturnya. Berikut ini beberapa contoh penggunaan lahan dilihat dari Google Earth. Pola penggunaan lahan dari Google Earth Penggunaan Lahan 1. Hutan alami memiliki pola tidak teratur dengan tekstur yang kasar serta rona warna gelap. Contoh Image - Tanaman tahunan (Pohon) 2. Tegalan umumnya memiliki pola yang teratur dengan rona cerah dan ditanami tanaman semusim seperti sayur-sayuran dan sebagainya. - Tanaman semusim, 3. Sawah adalah penggunaan lahan dengan vegetasi dominan tanaman padi. Memiliki bentuk yang teratur berupa petak-petak sawah. Bentuk: - Petak- petak sawah 3

4. Semak belukar pada umumnya memiliki bentuk yang kurang teratur dengan rona terang dengan dominasi tanaman semak. Semak-semak 5. Pemukiman merupakan tempat penduduk tinggal atau bermukim. Penutupan lahan ini berupa gedung, rumah, pabrik, dan lain sebagainya. - Gedung,, - Kompleks Pemukiman (perumahan), 6. Tubuh air merupakan penutup lahan yang berupa air biasanya berbentuk waduk, danau, ataupun sungai memiliki rona gelap dengan tekstur halus. Berwarna kebiruan atau gelap. - Air, - Sungai 4

5