BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Event Study. Studi peristiwa (event study)

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

Karisma Tejo Widaghdo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. kelancaran sistem pembayaran, dan sebagai pengatur dan pengawas perbankan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

: Annisa Rachmah Syawiyanti NPM : Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto, MBA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah 15 (lima belas) Wajib

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) BAGUS ANANTO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH EVA,MVA DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan

PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Validitas & Reliabilitas (Sert)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci : Abnormal return, Volume Perdagangan Saham, Event Study, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif Gambaran Umum Perusahaan PT.

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2808

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

Data Capital Adequacy Ratio Bank Pemerintah dan Bank Swasta BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham (trading volume activity) sebelum dan sesudah Pilpres 2014. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham yang termasuk dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan yang masuk dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2014 yang mengambil variabel harga saham dan volume perdagangan saham. Sedangkan sampel yang diambil adalah harga saham dan volume perdagangan 24 perusahaan yang masuk dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII). Indeks ini juga memperdagangkan saham-saham perusahaan pilihan dengan ketentuan antara lain operasinya tidak bertolak belakang dengan Syariat Islam dan kinerja perusahaan pun terbilang baik. Sampel penelitian ini ditentukan dengan pertimbangan dan kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) 2. Perusahaan yang terpantau pergerakan harga sahamnya pada tanggal 7, 8 dan 10, 11 juli 2014. 71

72 3. Perusahaan yang terpantau pergerakan volume perdagangan sahamnya pada tanggal 7, 8 dan 10, 11 juli 2014. B. Analisis Data 1. Pengujian Efisiensi Pasar Penelitian ini memakai pengujian efisiensi pasar yang merupakan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form). Hal ini dikarenakan informasi yang terkandung dalam Peristiwa Pilpres 2014 merupakan informasi yang dipublikasikan. Informasi tersebut akan mengakibatkan pergeseran harga saham menuju harga ekuilibrium yang baru. Jika pasar bereaksi dengan cepat untuk mencapai harga ekuilibrium yang baru, maka pasar tersebut merupakan pasar yang efisien. Sebaliknya jika pasar bereaksi dengan lambat, maka hal ini menunjukkan adanya asimetri informasi. Pasar yang demikian merupakan pasar yang tidak efisien. Pengujian ini dilakukan dengan cara menghitung abnormal return 24 saham yang digunakan sebagai sampel penelitian. Abnormal return dihitung selama empat hari bursa, yaitu dari tanggal 7 Juli 2014 (t 2) sampai dengan 11 Juli 2014 (t+2). Perhitungan abnormal return dilakukan dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2010. Hasil perhitungan abnormal return selanjutnya dianalisis dengan menggunakan bantuan software SPSS 16. Pengujian ini meliputi statistik deskriptif, uji normalitas, dan uji

73 beda (t-test). Hasil pengujian ini menunjukkan adanya reaksi pasar yang signifikan disekitar Peristiwa Pilpres 2014. Pasar bereaksi signifikan pada tanggal 8 dan 10 Juli 2014 yang menunjukkan pasar bereaksi dengan cepat dan tidak berkepanjangan. Hal ini berimplikasi bahwa pasar modal di Indonesia termasuk pasar yang efisien dalam bentuk setengah kuat (semistrong form). 1.a. Statistik deskriptif Statistik Deskriptif adalah cabang dari statistik yang berhubungan dengan penggambaran atau peringkasan data penelitian sehingga data tersebut mudah untuk dipahami. Statistik deskriptif dalam penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang harga saham dalam hal ini abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham. Sampel penelitian sebanyak 24 perusahaan selama 4 hari dengan 2 hari sebelum dan 2 hari sesudah dengan penyajian data dilakukan menggunakan model panel data, jadi jumlah data yang diteliti dalam penelitian ini sebanyak 24 x 2 = 48 data penelitian. Analisis statistik deskriptif penelitian ini dapat dilihat dari nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi pada variabel abnormal return selama periode penelitian. Berikut ini hasil pengujian statistik deskriptif terhadap variabel tersebut:

74 Tabel 3. Statistik Deskriptif Abnormal Return Pengujian Efisiensi Pasar Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Juli_7 24 -.000003.048738.01694356.002838280.013904677 Juli_8 24 -.024586.012965 -.00573613.001910696.009360458 Juli_10 24 -.054486.039665.00969564.003736460.018304840 Juli_11 24 -.059186.037082 -.02143949.003968596.019442071 Valid N (listwise) 24 Sumber: Output SPSS 16 Tabel 3 menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return tertinggi terjadi pada tanggal 7 Juli 2014 (t 2) dengan nilai 0,.01694356 dengan standar deviasi 0,013904677. Sedangkan rata-rata abnormal return terendah terjadi pada tanggal 8 Juli 2014 (t 1) dengan nilai - 0,00573613 dan standar deviasi 0,009360458. 1.b. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data pada variabel abnormal return selama periode penelitian. Uji normalitas ini menggunakan one-sample kolmogorov-smirnov z-test. Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka data

75 tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Uji normalitas terhadap variabel tersebut memperlihatkan hasil sebagai berikut Tabel 4. Uji Normalitas Abnormal Return Pengujian Efisiensi Pasar One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Juli_7 Juli_8 Juli_10 Juli_11 N 24 24 24 24 Normal Parameters a Mean.01694356 -.00573613.00969564 -.02143949 Std. Deviation.013904677.009360458.018304840.019442071 Most Extreme Differences Absolute.117.103.166.147 Positive.117.103.137.126 Negative -.111 -.079 -.166 -.147 Kolmogorov-Smirnov Z.575.506.814.719 Asymp. Sig. (2-tailed).895.960.521.680 Sumber: Output SPSS 16 Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada variabel abnormal return selama periode penelitian > 0,05. Oleh karena nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel tersebut berdistribusi normal. Dengan demikian, analisis data dalam pengujian ini dapat dilanjutkan dalam statistik parametrik menggunakan onesample t-test. 1.c. Uji Beda (t-test)

76 Uji beda (t-test) digunakan untuk menguji rata-rata abnormal return selama periode penelitian. Uji beda (t-test) ini menggunakan onesample t-test. Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi < 0,05 maka rata-rata abnormal return tidak sama dengan nol, artinya terdapat reaksi pasar yang signifikan. Sebaliknya, jika nilai signifikansi > 0,05 maka rata-rata abnormal return sama dengan nol, artinya tidak terdapat reaksi pasar yang signfikan. Uji beda (t-test) terhadap rata-rata abnormal return selama periode penelitian memperlihatkan hasil sebagai berikut:

77 Tabel 5. Uji Beda (t-test) Abnormal Return Pengujian Efisiensi Pasar One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Difference T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper Juli_7 5.970 23.000.016943559.01107213.02281499 Juli_8-3.002 23.006 -.005736134 -.00968871 -.00178356 Juli_10 2.595 23.016.009695641.00196618.01742510 Juli_11-5.402 23.000 -.021439495 -.02964916 -.01322983 Sumber: Output SPSS 16 Tabel 5 menunjukkan bahwa reaksi pasar yang signifikan terjadi pada tanggal 8 Juli 2014 (t 1) dan 10 Juli 2014 (t+1). Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata abnormal return tanggal 8 Juli 2014 adalah -0, 005736134 dengan nilai signifikansi 0,006 serta rata-rata abnormal return tanggal 10 Juli 2014 adalah 0,009695641 dengan nilai signifikansi 0,016. Oleh karena nilai signifikansi pada kedua tanggal tersebut < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata abnormal return pada kedua tanggal tidak sama dengan nol, artinya terdapat reaksi pasar yang signifikan pada kedua tanggal tersebut.

78 2. Pengujian Hipotesis 1 Pengujian ini dilakukan dengan cara menghitung abnormal return 24 saham yang digunakan sebagai sampel penelitian. Abnormal return dihitung selama empat hari bursa, yaitu dari tanggal 7 Juli 2014 (t 2) sampai dengan 11 Juli 2014 (t+2). Hasil perhitungan abnormal return selanjutnya dikelompokkan dalam dua periode, yaitu periode sebelum dan sesudah. Periode sebelum merupakan rata-rata abnormal return untuk masing-masing saham dari t 2 sampai dengan t 1. Periode sesudah merupakan rata-rata abnormal return untuk masing-masing saham dari t+1 sampai dengan t+2. Perhitungan abnormal return dilakukan menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2010. Hasil perhitungan abnormal return selanjutnya dianalisis menggunakan bantuan software SPSS 16. 2.a. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi pada variabel ratarata abnormal return sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. Pengujian statistik deskriptif terhadap variabel tersebut memperlihatkan hasil sebagai berikut:

79 Tabel 6. Statistik Deskriptif Abnormal Return Pengujian Hipotesis 1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation AR_Sebelum 48 -.024586.048738.00560371.016395680 AR_Sesudah 48 -.059186.039665 -.00587193.024422335 Valid N (listwise) 48 Sumber: Output SPSS 16 Tabel 6 menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return sebelum Peristiwa Pilpres 2014 adalah 0,00560371 dengan standar deviasi 0,016395680. Rata-rata abnormal return sesudah Peristiwa Pilpres 2014 adalah -0,00587193 dengan standar deviasi 0,024422335. 2.b. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data pada variabel abnormal return sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. Uji normalitas ini menggunakan one-sample kolmogorov-smirnov z- test. Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Uji

80 normalitas terhadap variabel tersebut memperlihatkan hasil sebagai berikut: Tabel 7. Uji Normalitas Abnormal Return Pengujian Hipotesis 1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test AR_Sebelum AR_Sesudah N 48 48 Normal Parameters a Mean.00560371 -.00587193 Std. Deviation.016395680.024422335 Most Extreme Differences Absolute.097.068 Positive.097.054 Negative -.060 -.068 Kolmogorov-Smirnov Z.674.470 Asymp. Sig. (2-tailed).755.980 Sumber: Output SPSS 16 Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada variabel abnormal return sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014 > 0,05. Oleh karena nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel tersebut berdistribusi normal. Dengan demikian, analisis data dalam pengujian ini dapat dilanjutkan dalam statistik parametrik menggunakan paired-samples t-test.

81 2.c. Uji Beda (t-test) Uji beda (t-test) digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. Uji beda (t-test) ini menggunakan paired-samples t-test. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis 1 diterima, artinya terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Umum Pilpres 2014. b. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis 1 ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. Uji beda (t-test) terhadap perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014 memperlihatkan hasil sebagai berikut:

82 Tabel 8. Uji Beda t-test Abnormal Return Pengujian Hipotesis 1 Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of Std. Std. Error the Difference Sig. (2- Mean Deviation Mean Lower Upper T df tailed) Pair AR_Sebelum - 1 AR_Sesudah.011475639.023540695.003397807.004640134.018311145 3.377 47.001 Sumber: Output SPSS 16 Tabel 8 menunjukkan bahwa t-value adalah 3,377 dengan nilai signifikansi 0,001. Oleh karena nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis 1 yang menyatakan terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014 diterima. Dengan demikian, pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05) secara statistik terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. 3. Pengujian Hipotesis 2 Pengujian ini dilakukan dengan cara menghitung Trading Volume Activity (TVA) 24 saham yang digunakan sebagai sampel penelitian. TVA dihitung selama empat hari bursa, yaitu dari tanggal 7 Juli 2014 (t 2) sampai dengan 11 Juli 2014 (t+2). Hasil perhitungan TVA

83 selanjutnya dikelompokkan dalam dua periode, yaitu periode sebelum dan sesudah. Periode sebelum merupakan rata-rata TVA untuk masing-masing saham dari t 2 sampai dengan t 1. Periode sesudah merupakan rata-rata TVA untuk masing-masing saham dari t+1 sampai dengan t+2. Perhitungan TVA dilakukan menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2010. Hasil perhitungan TVA selanjutnya dianalisis menggunakan bantuan software SPSS 16. 3.a. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi pada variabel ratarata TVA sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. Pengujian statistik deskriptif terhadap variabel tersebut memperlihatkan hasil sebagai berikut: Tabel 9. Statistik Deskriptif TVA Pengujian Hipotesis 2 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation TVA_Sebelum 48.000193.008966.00231398.002281458 TVA_Sesudah 48.000149.022088.00327681.004132668 Valid N (listwise) 48 Sumber: Output SPSS 16

84 Tabel 9 menunjukkan bahwa rata-rata TVA sebelum Peristiwa Pilpres 2014 adalah 0,00231398 dengan standar deviasi 0,002281458. Ratarata TVA sesudah Peristiwa Pilpres 2014 adalah 0,00327681 dengan standar deviasi 0,004132668. 3.b. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data pada variabel TVA sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. Uji normalitas ini menggunakan one-sample kolmogorov-smirnov z-test. Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Uji normalitas terhadap variabel tersebut memperlihatkan hasil sebagai berikut:

85 Tabel 10. Uji Normalitas TVA Pengujian Hipotesis 2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test TVA_Sebelum TVA_Sesudah N 48 48 Normal Parameters a Mean.00231398.00327681 Std. Deviation.002281458.004132668 Most Extreme Differences Absolute.275.233 Positive.275.233 Negative -.176 -.225 Kolmogorov-Smirnov Z 1.907 1.612 Asymp. Sig. (2-tailed).001.011 Sumber: Output SPSS 16. Tabel 10 menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada variabel TVA sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014 > 0,05. Oleh karena nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel tersebut berdistribusi normal. Dengan demikian, analisis data dalam pengujian ini dapat dilanjutkan dalam statistik parametrik menggunakan paired-samples t-test. 3.c. Uji Beda (t-test) Uji beda (t-test) digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata TVA sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. Uji beda (t-test) ini

86 menggunakan paired-samples t-test. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis 2 diterima, artinya terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. b. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis 2 ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. Uji beda (t-test) terhadap perbedaan rata-rata TVA sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014 memperlihatkan hasil sebagai berikut: Tabel 11. Uji Beda (t-test) TVA Pengujian Hipotesis 2 Paired Samples Test Paired Differences Std. Std. Error 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2- Mean Deviation Mean Lower Upper T df tailed) Pair 1 TVA_Sebelum - TVA_Sesudah -.000962833.003208101.000463050 -.001894369 -.000031298-2.079 47.043 Sumber: Output SPSS 16

87 Tabel 11 menunjukkan bahwa t-value adalah -2,079 dengan nilai signifikansi 0,043. Oleh karena nilai signifikansi < 0,05 (0,043 < 0,05) maka hipotesis 2 yang menyatakan terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014 diterima. Dengan demikian, pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05) secara statistik terdapat perbedaan rata-rata TVA yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. C. Pembahasan 1. Pembahasan Pengujian Efisiensi Pasar Hasil pengujian efisiensi pasar menunjukkan bahwa reaksi pasar yang signifikan terjadi pada tanggal 8 Juli 2014 (t 1) dan 10 Juli 2014 (t+1). Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata abnormal return tanggal 8 Juli 2014 adalah -0,005736134 dengan nilai signifikansi 0,006 serta rata-rata abnormal return tanggal 10 Juli 2014 adalah 0,009695641 dengan nilai signifikansi 0,016. Oleh karena nilai signifikansi pada kedua tanggal tersebut < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata abnormal return pada kedua tanggal tersebut tidak sama dengan nol, artinya terdapat reaksi pasar yang signifikan pada kedua tanggal tersebut. Reaksi pasar yang signifikan pada tanggal 8 Juli 2014 (t 1) menunjukkan bahwa informasi yang terkandung dalam Peristiwa Pilpres 2014 sudah bocor ke publik. Informasi yang terkandung dalam

88 publikasi tersebut merupakan informasi yang direspon oleh investor sehingga mengakibatkan pasar bereaksi pada saat publikasi tersebut dilakukan. Reaksi pasar atas publikasi tersebut ditunjukkan dengan rata-rata abnormal return yang bernilai negatif dan signifikan pada tanggal 8 Juli 2014 (t 1). Rata-rata abnormal return yang bernilai negatif menunjukkan bahwa informasi yang terkandung dalam peristiwa politik tersebut dianggap sebagai berita buruk (bad news). Secara keseluruhan, berdasarkan hasil uji beda (t-test) menggunakan one-sample t-test, maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal di Indonesia termasuk pasar yang efisien dalam bentuk setengah kuat (semistrong form). Hal ini dikarenakan pasar bereaksi dengan cepat dan tidak berkepanjangan. Pasar bereaksi pada tanggal 8 Juli 2014 untuk merespon informasi yang terkandung dalam Peristiwa Pilpres 2014. 2. Pembahasan Pengujian Hipotesis 1 Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. Terlihat dar nilai t-value menunjukkan 3,377 dengan nilai signifikansi 0,001. Oleh karena nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis 1 yang menyatakan terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014 diterima. Dengan demikian, pada

89 tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05) secara statistik terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. Terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014 tidak terlepas dari kondisi pasar modal di Indonesia yang efisien dalam bentuk setengah kuat (semistrong form). Hal ini berdasarkan hasil pengujian efisiensi pasar yang menunjukkan bahwa pasar hanya membutuhkan waktu satu hari untuk merespon informasi yang terkandung dalam suatu peristiwa. Pasar bereaksi signifikan pada tanggal 8 Juli 2014 (t 1) untuk merespon informasi yang terkandung dalam Peristiwa Pilpres 2014. Selain itu, pasar juga bereaksi signifikan pada tanggal 10 Juli 2014 (t+1) untuk merespon informasi yang terkandung dalam peristiwa politik tersebut. Dengan kata lain, pasar bereaksi namun tidak signifikan pada tanggal 7 dan 11 Juli 2014. Reaksi pasar yang signifikan inilah yang mengakibatkan secara statistik terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. Hasil Penelitian ini diperkuat oleh penelitian Nunung Nurhaeni (2009), Fenny Trisnawati (2011), Muhammad Isra Armin (2011), yang menyimpulkan bahwa terdapat adanya perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah Peristiwa

90 3. Pembahasan Pengujian Hipotesis 2 Hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham atau trading volume activity (TVA) yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. Hal ini dibuktikan oleh nilai t-value yang menunjukan -2,079 dengan nilai signifikansi 0,043. Oleh karena nilai signifikansi < 0,05 (0,043 < 0,05) maka hipotesis 2 yang menyatakan terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014 diterima. Dengan demikian, pada tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05) secara statistik terdapat perbedaan rata-rata TVA yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. Adanya perbedaan rata-rata TVA yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014 tidak terlepas dari banyaknya media massa yang mengikuti dan mengawasi proses jalannya Pilpres 2014 dari awal sampai akhir yang dilakukan oleh KPU beserta relawan serta Timses masing-masing calon lalu kemudian menginformasikannya melalui media cetak maupun media elektronik. Hasil dari Pilpres 2014 dapat diketahui dan diikuti dengan segera oleh investor. Hal ini mengakibatkan volume perdagangan saham pada periode sebelum lebih tinggi dibandingkan periode sesudah, sehingga mengakibatkan secara statistik terdapat perbedaan

91 rata-rata aktivitas volume perdagangan saham yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Pilpres 2014. Hasil Penelitian ini diperkuat oleh penelitian Nunung Nurhaeni (2009), Muhammad Isra Armin (2011), Rif at Syauqi Baiquni (2014), yang berkesimpulan bahwa terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity) antara sebelum dan sesudah peristiwa.