BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakna angka mulai dari pengumpulan, penafsiran dan penyajian hasil.(suharsini, 2006).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, sehubungan dengan itu peneliti menggunakan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MAN Pamekasan. 27 januari 1992 sampai sekarang. 2. Meningkatkan kualitas lulusan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PAUD Sahabat Ananda berada di Perumahan Puncak Permata Sengkaling blok

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. dilaporkan dalam tabel 4.1 ; 4.2 ; 4.3 berikut ini : Tabel 4.1 Disribusi responden menurut kelompok umur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB IV HASIL PENELITIAN. plastic ini sendiri adalah Bpk. Soegianto. Perusahaan ini terbilang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB IV ANALISIS DATA. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase. Laki-Laki % Perempuan % Total %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. 1. Sejarah. Sejak awal didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, sebagai Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB III METODE PENELITIAN. model deskriptif korelatif, dengan menggunakan pendekatan croos sectional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Identivikasi Variable Penelitian. Identifikasi Variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era yang semakin modern saat ini, bekerja menjadi kunci utama untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

Bab IV Analisis dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data tersebut dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2002).

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen.

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepentingan umum. Beralamat di Jl. Basuki Rachmad No. 100 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. teori-teori yang ada melalui pengukuran variabel-variabel dengan prosedur

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket 1) Validitas Pengujian validitas penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat mengukur iklim organisasi dan kepuasan kerja karyawan di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang. Setiap item indikator dikatakan valid apabila indeks korelasi product moment indikator mencapai derajad 0,300. Hasil pengujian pada masing-masing variabel yaitu, iklim organisasi dan kepuasan kerja karyawan adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Iklim Organisasi No Aspek Item valid Item gugur 1. Kepemimpinan 1,2, 3,4,5,6, 7,8 0 8 2. Motivasi 9,11, 12 13, 14,15, 16 10 8 3. Komunikasi 17,18,19, 20,21,22, 23 0 7 4. Interaksi 24,25,26,27, 28,29, 30,31,32 0 9 5. Pengambilan keputusan 33,34,35, 36, 37 0 5 6. Penetapan tujuan 38, 39,40, 41,42,43 0 6 Jumlah 42 1 43 67

68 Berdasarkan korelasi aitem total korelasi dapat diketahui bahwa skala iklim organisasi yang terdiri dari 43 butir aitem dinyatakan sebanyak 1 aitem yang tidak valid karena aitem tersebut gugur. Dalam pengambilan data peneliti membuang aitem yang tidak valid, sedangkan aitem yang valid sebanyak 42 aitem. Tabel 4.2 Hasil Validitas Kepuasan Kerja No Aspek Item valid Item gugur 1. Ganjaran yang pantas 1,2,4,6,9,11 13 2. Kondisi kerja yang mendukung 3,5, 7,8,10,12, 13, 14,15, 16,17,18 0 5 3. Rekan kerja yang mendukung 20,23,24,25, 19,21,22 7 4. Kesesuaian antara kepribadian dan pekerjaan 26,27,28,29 0 4 Jumlah 20 9 29 Dari hasil uji validitas skala kepuasan kerja di atas, diketahui aitem yang valid berjumlah 20 aitem. Aitem inilah yang dijadikan instrument dalam penelitian. Dalam mengambil data penelitian, seperti halnya pemakaian instrument iklim organisasi peneliti membuang aitem dikarenakan tidak valid yaitu sebanyak 9 aitem.

69 2) Uji realibilitas data Reliabilitas adalah indek yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukkan tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Koefisien Alpha Keterangan Iklim Organisasi 0,953 Reliabel Kepuasan Kerja 0,797 Reliabel Berdasarkan hasil uji reliabilitas kedua angket di atas, diperoleh hasil bahwa data diatas dikatakan reliable atau andal, jika rhit > rtab. Dimana pada angket iklim organisasi tersebut diperoleh hasil nilai reliabilitas sebesar 0,953 lebih besar dari 0,6. Sedangkan pada angket kepuasan kerja tersebut diperoleh hasil bahwa didapat nilai koefisien reliabilitas adalah 0,797 juga lebih besar dari 0,6 sehingga angket tersebut layak untuk dijadikan instrument pada penelitian yang dilakukan. (Arikunto, 1992;107) B. Paparan Hasil Penelitian 1. Iklim Organisasi

70 Untuk mengetahui klasifikasi iklim organisasi, maka subyek di bagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, rendah yang didasarkan pada distribusi normal. Dan untuk menentukan jarak masing-masing tingkat klasifikasi terlebih dahulu mencarai rata-rata skor total (mean) dan standart deviasi dari masing-masing variabel. Dari perhitungan menggunakan program SPSS versi 18.0 for windows diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Output Mean Dan Standar Deviasi Variabel Iklim Organiasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation VAR00001 50 101.00 174.00 139.5600 17.88188 Valid N (listwise) 50 Sedangkan untuk mean hipotetik adalah sebagai berikut: µ = (i max + i min) k 2 = (5+1)x42 2 = 126 σ = 1/6 (x max x min) = 1/6 ( 174 101) = 0,167 (73) = 12,191

71 Berdasarkan perhitungan rumus mean hipotetik diatas diperoleh mean sebesar 126. Sedangkan standar deviasi (SD), sebesar 12,191. Nilai -nilai tersebut digunakan untuk menentukan kategorisasi dari variable iklim organisasi pada karyawan. Dalam kategorisasi kali ini peneliti menggunakan tiga tingkatan, yakni kategori tinggi, kategori sedang, kategori rendah. Untuk menentukan besaran frekuensi dari kategori-kategori tersebut menggunakan rumusan. Agar lebih jelas tentang rumusan tersebut, perhatikan table di bawah ini. a) Kategorisasi Tabel 4.5 Rumusan Kategori Iklim Organisasi Rumusan Katagori Skor Data X>(µ+1.σ) Tinggi X > 138,191 (µ-1.σ) X < (µ+1.σ) Sedang 113,809 X< 138,191 X < (µ-1.σ) Rendah X < 113,809 b) Analisis Prosentase Tabel 4.6 Hasil Prosesntase Variabel Iklim Organisasi Variabel Katagori Kriteria Frekuensi % Iklim Tinggi X 138,191 22 44% Organisasi Sedang 113,809 X< 25 50% 138,191 Rendah X < 113,809 3 6% Jumlah 50 100% Dari data di atas, dapat diketahui bahwa iklim organisasi menurut responden yang paling tinggi berada pada kategori sedang dengan nilai 50%

72 (25 orang), sedangkan yang berada pada kategori tinggi sebesar 44% (22 orang) dan pada kategori rendah sebesar 6% (3 orang). Ini berarti bahwa sebagian karyawan menyatakan sedang mengenai iklim organsiasi yang terdapat diperusahaan. Diagram 4.1 2. Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan, maka subyek di bagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, rendah yang didasarkan pada distribusi normal. Dan untuk menentukan jarak masing-masing tingkat klasifikasi terlebih dahulu mencarai rata-rata skor total (mean) dan standart deviasi dari masing-masing variabel. Dari perhitungan menggunakan program SPSS versi 18.0 for windows diperoleh hasil sebagai berikut:

73 VAR00002 Valid N (listwise) Tabel 4.7 Output Mean dan Standar Deviasi Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 50 52.00 82.00 64.7600 6.02227 50 µ = (i max + i min) k 2 = (5+1)x20 = 60 2 σ = 1/6 (y max y min) = 1/6 ( 82 52) = 0,167 (30) = 5,01 a. Kategorisasi Tabel 4.8 Rumusan Kategori Kepuasan Kerja Karyawan Rumusan Katagori Skor Data X>(µ+1.σ) Tinggi X > 65,01 (µ-1.σ) X < (µ+1.σ) Sedang 54,99 X< 65,01 X < (µ-1.σ) Rendah X < 54,99

74 b. Analisis Prosentase Tabel 4.9 Hasil Prosesntase Variabel Kepuasan Kerja Variabel Katagori Kriteria Frekuensi % Kepuasan Kerja Tinggi X > 65,01 25 50% Sedang 54,99 X< 65,01 21 42% Rendah X < 54,99 4 8% Jumlah 50 100% Dari data di atas, dapat diketahui bahwa tingkat kepuasan kerja yang dimiliki oleh responden yang paling tinggi berada pada kategori tinggi dengan nilai 50% (25 orang), sedangkan yang berada pada kategori sedang sebesar 42% (21 orang) dan pada kategori rendah sebesar 8% (4 orang). Ini berarti bahwa sebagian besar responden mengenai tingkat kepuasan kerja diperusahaan masuk dalam kategori tinggi. Diagram 4.2

75 3. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis ini berfungsi untuk mengetahui ada atau tidak ada hubungan (korelasi) iklim organiasi dengan kepuasan kerja, sehingga dilakukan analisis korelasi produck moment dari Karl Pearson dengan menggunakan program SPSS 18.0 for windows untuk menguji hipotesis dari dua variabel tersebut. Berdasarkan hasil uji hipotesis hubungan antara iklim organsiasi dengan kepuasan kerja maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Korelasi Product Moment Iklim Organisasi Kepuasan Kerja Iklim Organisasi Pearson Correlation 1.449(**) Sig. (2-tailed).001 N 50 50 Kepuasan Kerja Pearson Correlation.449(**) 1 Sig. (2-tailed).001 N 50 50 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Hasil analisis Uji Product Moment antara iklim organsiasi dengan kepuasan kerja karyawan menunjukkan bahwa nilai rxy = 0,449 dan p = 0,001 (p < 0,05). Berdasarkan dugaan awal yang diajukan bahwa ada hubungan positif antara iklim organsiasi dengan kepuasan kerja karyawan. Terbukti H1 diterima, antara keduanya adalah signifikan karena p < 0,05 dapat dijelaskan dengan (rxy = 0,449; Sig= 0.001 < 0,05).

76 D. Pembahasan Hasil Penelitian Keberhasilan Bank mencapai sasaran strategis sangat bergantung dari dukungan, kontribusi, dan komitmen dari SDM Bank yang berkualitas serta memiliki kompetensi yang tepat dalam memaksimalkan performa organisasi. Karyawan yang berkompeten dan berorientasi pada nasabah merupakan faktor yang menjamin terealisasinya tujuan yang ditetapkan oleh Bank Panin kepada nasabah dalam memberikan layanan perbankan yang unggul. Untuk mencapai hal tersebut Bank Panin secara konsisten terus mendorong pengembangan individu-individu di dalamnya. Dengan sistem karir dan penilaian performa kerja yang komprehensif, Bank Panin memastikan bahwa karyawan mendapatkan reward yang sesuai. Selain itu sistem pengembangan yang disusun secara berjenjang mengikuti pengembangan tanggung jawab dan kemajuan karir setiap individu turut menopang terbentuknya SDM unggul. Tingkat iklim organisasi di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang sebagian besar responden menyatakan sedang. Hasil tersebut dapat mengindikasikan bahwa selama ini para karyawan memberikan tanggapan secara positif terhadap kepemimpinan yang ditetapkan oleh bank. Selain itu para pegawai juga termotivasi untuk bekerja secara maksimal diperusahaan serta komunikasi diperusahaan juga memberikan dukungan atas aktivitas yang harus diselesaikan para karyawan. Kondisi iklim organisasi dalam hal ini mengenai interaksi menunjukkan bahwa para karyawan merasakan adanya kenyamanan dalam bekerja sehingga tidak merasakan adanya tekanan kerja yang terlalu tinggi dari perusahaan.

77 Proses pengambilan keputusan dan penetapan tujuan serta pengendalian pada perusahaan berdasarkan keputusan bersama sehingga antara karyawan dan perusahaan dapat terjalin hubungan yang baik. Beberapa kondisi iklim organsiasi ini dapat mendukung aktivitas rutin yang dilakukan oleh karyawan. Kondisi iklim organisasi yang sedang tersebut juga mengindikasikan bahwa selama ini para karyawan dalam bekerja diperusahaan merasakan adanya dukungan dari kondisi iklim organisasi meskipun tidak secara maksimal. Kondisi iklim organisasi tersebut tidak menghambat proses penyelesaian pekerjaan pada masing-masing karyawan serta tidak memberikan dampak negatif atas seluruh aktivitas yang dilakukan para karyawan diperusahaan. Davis dan Newstrom (2001: 25) memandang iklim organisasi sebagai kepribadian sebuah organisasi yang membedakan dengan organisasi lainnya yang mengarah pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang organisasi sehingga karakteristik organisasi yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya yang mengarah pada persepsi masingmasing anggota dalam memandang organisasi. Tingkat kepuasan kerja di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang sebagian besar responden menyatakan tinggi. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa dalam bekerja para karyawan merasakan bahwa ganjaran yang diberikan, kondisi kerja, kondisi rekan kerja dan kesesuaian antara kepribadian dan pekerjaan telah sesuai dengan harapan dalam bekerja di perusahaan. Kepuasan kerja para karyawan juga dapat mencerminkan keinginan karyawan untuk tetap bekerja

78 diperusahaan dengan segala bentuk fasilitas dan beban kerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Tingkat kepuasan kerja karyawan tersebut dapat menunjukkan bahwa para karyawan dalam bekerja diperusahaan merasakan bahwa fasilitas serta kondisi yang terdapat diperusahaan telah dirasakan sesuai dengan harapan namun demikian tidak begitu memberikan jaminan secara maksimal kepada para karyawan dalam beraktivitas diperusahaan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa jaminan kepuasan kerja yang diberikan perusahan kepada karyawan dirasakan karyawan sesuai dengan harapan. Handoko (1998:132) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah Keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Hasil analisis menununjukkan bahwa terdapat hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja karyawan di Micro Banking Management PT. Bank Panin Tbk Surabaya Cendana Cabang Malang. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa dengan semakin baiknya iklim organisasi maka kepuasan kerja karyawan akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Davis Newstrom (1996:23) menyatakan bahwa iklim organisasi dapat mempengaruhi motivasi, prestasi dan kepuasan kerja. Iklim mempengaruhi hal tersebut dengan membentuk harapan pegawai tentang konsekuensi yang akan timbul dari berbagai

79 tindakan. Para karyawan mengharapkan imbalan, kepuasan, frustasi atas dasar persepsi mereka terhadap iklim organisasi. Iklim yang sehat merupakan rencana jangka panjang. Simamora (1993:31) penciptaan iklim hubungan karyawan dalam hal kenyakinan, kepercayaan dan keterbukaan merupakan pertimbangan mendasar. Iklim organisasi seperti itu dianggap sejalan dengan produktivitas yang tinggi dan implementasi strategi organisasi yang efektif. Jika iklim organisasi merupakan iklim terbuka dan memancing karyawan untuk mengutarakan ketidakpuasan dan perhatian seperti itu dapat ditangani dengan cara yang positif. Iklim keterbukaan tercipta apabila karyawan memiliki kenyakinan yang tinggi dan percaya pada keadilan keputusan dan tindakan manajerial. Menciptakan iklim keterbukaan, keyakinan dan kepercayaan amat tergantung pada nilai dan tujuan manajemen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa upaya perusahaan untuk menciptakan kepuasan kerja para karyawa dalam bekerja diperusahaan dapat dilakukan dengan menciptakan iklim organisasi yang tepat sesuai dengan harapan para karyawan dan instansi dimana para karyawan bekerja. Semakin baik iklim organisasi maka upaya untuk menciptakan kepuasan para karyawan dalam bekerja diperusahaan juga semakin tinggi. Menciptakan iklim organisasi yang baik akan mampu membawa anggota atau karyawan untuk meningkatkan kepuasan dalam bekerja diperusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan persepsi yang diharpakan antara pimpinan dan karyawan maka akan menciptakan

80 ketidakpuasan para anggotanya dalam bekerja diperusahaan. Apabila kondisi ini terjadi maka akan terjadi penyalahgunaan antara hak dan kewajiban karyawan maka menyebabkan terjadinya permasalahan terkait dengan kepuasan kerja karyawan dan pada akhirnya dapat mempengaruhi pencapaian kinerja karyawan diperusahaan. Kenyataan ini menunjukan bahwa dengan semakin baiknya kondisi iklim organisasi maka dengan sendirinya upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan dapat terbentuk dan pada akhirnya karyawan dapat bekerja sesuai denan ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi.