PEMROGRAMAN PERSAMAAN KINETIKA REAKTOR TITIK DENGAN LABVIEW

dokumen-dokumen yang mirip
PEMROGRAMAN PERSAMAAN KINETIKA REAKTOR TITIK DENGAN LABVIEW

PEMROGRAMAN PERSAMAAN KINETIKA REAKTOR TITIK DENGAN LABVIEW

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK SIMULATOR REAKTOR NUKLIR

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK SIMULATOR REAKTOR NUKLIR

PENGARUH PERUBAHAN NILAI PARAMETER TERHADAP NILAI ERROR PADA METODE RUNGE-KUTTA ORDE 3

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR METODE NUMERIK. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Metode Numerik

PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati

EVALUASI BEBAN NOZZLE POMPA PAD A SISTEM PENDINGIN PRIMER REAKTOR RISET TRIGA BANOUNG

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks

JAWABAN ANALITIK SEBAGAI VALIDASI JAWABAN NUMERIK PADA MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI ABSTRAK

Penyelesaian Persamaan Painleve Menggunakan Metode Dekomposisi Adomian Laplace

PENGEMBANGAN SOFTWARE CPEM SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN EKSPERIMEN FISIKA REAKTOR PADA REAKTOR KARTINI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE NUMERIK SEMESTER 3 2 JAM / 2 SKS. Metode Numerik 1

PENGEMBANGAN PROGRAM PERHITUNGAN KOEFISIEN DIFUSI MATERIAL DALAM REKAYASA PERMUKAAN

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

ANALISA KESELAMATAN REAKTOR CEPAT DENGAN DAUR ULANG AKTINIDA. Mohammad Taufik *

PERBANDINGAN PENYELESAIAN SISTEM OREGONATOR DENGAN METODE ITERASI VARIASIONAL DAN METODE ITERASI VARIASIONAL TERMODIFIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. perumusan persamaan integral tidak memerlukan syarat awal dan syarat batas.

PERHITUNGAN INTEGRAL RESONANSI PADA BAHAN BAKAR REAKTOR HTGR BERBENTUK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VSOP

BAB I PENDAHULUAN. Persamaan Diferensial Stokastik (PDS) telah memegang peranan yang

PERHITUNGAN BURN UP BAHAN BAKAR REAKTOR RSG-GAS MENGGUNAKAN PAKET PROGRAM BATAN-FUEL. Mochamad Imron, Ariyawan Sunardi

Analisis Neutronik Super Critical Water Reactor (SCWR) dengan Variasi Bahan Bakar (UN-PuN, UC-PuC dan MOX)

Analisis Neutronik Teras RSG-Gas Berbahan Bakar Silisida

ANALISIS PERSAMAAN DIFUSI RUANG-WAKTU SILINDER 1-DIMENSI PADA KECELAKAAN REAKTOR UTOP (UNPROTECTED TRANSIENT OVER POWER) UNTUK JENIS REAKTOR CEPAT

MODEL MATEMATIK UNTUK MENENTUKAN LAMA JATUH BATANG KENDALI. Elfrida Saragi *, Utaja **

Analisis Neutronik pada Gas Cooled Fast Reactor (GCFR) dengan Variasi Bahan Pendingin (He, CO 2, N 2 )

Diterima editor 10 Agustus 2010 Disetujui untuk dipublikasi 28 September 2010

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODIFIKASI METODE HOMOTOPY PERTURBASI UNTUK PERSAMAAN NONLINEAR DAN MEMBANDINGKAN DENGAN MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN ABSTRACT

Kesalahan Akibat Integrasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Euler dan Trapesium

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012

EFEK PENGGUNAAN ELEMEN BAKAR SILISIDA KE- RAPATAN 4,8 gu/cc TERHADAP SIFAT KINETIKA REAKTOR RSG-GAS

PROGRAM SIMULASI PERHITUNGAN POPULASI FLUKS NEUTRON DALAM TERAS REAKTOR NUKLIR

EVALUASI TINGKAT KESELAMATAN HIGH TEMPERATURE REACTOR 10 MW DITINJAU DARI NILAI SHUTDOWN MARGIN.

ABSTRAK. Teknologi pengkode sinyal suara mengalami kemajuan yang cukup. pesat. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mendapatkan tujuan dari

PROGRAM PERHITUNGAN PENGARUH REAKTIVITAS FEEDBACK TERHADAP DINAMIKA REAKTOR MENGGUNAKAN METODA MONTE CARLO. Dra. Dwi Purwanti, MS ABSTRAK

PENYELESAIAN PERSAMAAN POISSON 2D DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN CONJUGATE GRADIENT

PENINGKATAN AKURASI DATA HRSANS DENGAN MODIFIKASI PERANGKAT LUNAK KENDALI PADA BAGIAN SAMPLE CHANGER

Penyelesaian Persamaan Poisson 2D dengan Menggunakan Metode Gauss-Seidel dan Conjugate Gradient

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Februai sampai dengan Juni 2015.

Jurnal MIPA 37 (2) (2014): Jurnal MIPA.

Metode Beda Hingga untuk Penyelesaian Persamaan Diferensial Parsial

I. PENDAHULUAN. Telah dilakukan beberapa riset reaktor nuklir diantaranya di Serpong

FAMILI METODE ITERASI DENGAN KEKONVERGENAN ORDE TIGA. Rahmawati ABSTRACT

PENGARUH POSISI DAN LINEARITAS DETEKTOR START-UP DALAM PENGUKURAN FRAKSI BAKAR RSG-GAS PADA KONDISI SUBKRITIS. Purwadi

KENDALI REAKTOR NUKLIR

PEMODELAN ARUS LALU LINTAS ROUNDABOUT

PENGGUNAAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PADA KALKULUS VARIASI ABSTRACT

SIMULATOR REAKTOR KARTINI SEBAGAI ALAT PERAGA OPERASI REAKTOR PENELITIAN TIPE TRIGA MARK II Moch. Rosyid, Nur Hidayat, Jumari

TEKNIK ITERASI VARIASIONAL DAN BERBAGAI METODE UNTUK PENDEKATAN SOLUSI PERSAMAAN NONLINEAR. Yeni Cahyati 1, Agusni 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

PENENTUAN AnPLITUDO DAN FASA FUNGSI PINDAH DAYA NOL SECARA UJl BATANG KENDALl JATUH DARI TRIGA nark II BANDUNG. paan Id. DdoeJI. .A,rJ.i.uA Xuu.

STUDI PARAMETER BURNUP SEL BAHAN BAKAR BERBASIS THORIUM NITRIDE PADA REAKTOR CEPAT BERPENDINGIN HELIUM

PERHITUNGAN BURN UP PADA REAKTOR SUB KRITIS BERDAYA SEDANG BERPENDINGIN Pb - Bi BURN UP CALCULATION OF Pb Bi COOLED MEDIUM SIZED SUBCRITICAL CORE

Asisten : Astari Rantiza/ Tanggal Praktikum : 24 Februari 2015

... Difference equation dapat diselesaikan menggunakan proses iterasi. Didefinisikan fungsi

Peran Dunia Pendidikan Dalam Memajukan Teknologi PLTN di Indonesia

PENGEMBANGAN ANTARMUKA KONVERSI FILE DATA NUKLIR TEREVALUASI PADA RENTANG SUHU TERTENTU UNTUK APLIKASI MCNP. D. Andiwijayakusuma *

METODE SEQUENTIAL QUADRATIC PROGRAMMING (SQP) PADA OPTIMASI NONLINIER BERKENDALA SKRIPSI

BAB IV DATA DAN ANALISIS HASIL PERHITUNGAN DESAIN HTTR

ANALISIS MODEL FRAKSIONAL PENYEBARAN INFEKSI KODE MALICIOUS PADA JARINGAN KOMPUTER SKRIPSI

PEREKAYASAAN SISTEM INSTRUMENTASI DAN KENDALI REAKTOR NUKLIR

FAMILI BARU METODE ITERASI BERORDE TIGA UNTUK MENEMUKAN AKAR GANDA PERSAMAAN NONLINEAR. Nurul Khoiromi ABSTRACT

Desain Reaktor Air Superkritis (Supercritical Cooled Water Reactor) dengan Menggunakan Bahan Bakar Uranium-horium Model Teras Silinder

Estimasi Solusi Model Pertumbuhan Logistik dengan Metode Ensemble Kalman Filter

METODE MODIFIKASI NEWTON DENGAN ORDE KONVERGENSI Lely Jusnita 1

PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A

KOMPARASI LAJU KONVERGENSI METODE EULER DAN RUNGE-KUTTA DALAM PENENTUAN MASSA DAN RADIUS TERSKALA WHITE DWARFS

PENGARUH VARIASI BAHAN PENDINGIN JENIS LOGAM CAIR TERHADAP KINERJA TERMALHIDROLIK PADA REAKTOR CEPAT

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni

KESIAPAN SDM ANALISIS KESELAMATAN PROBABILISTIK DALAM PLTN PERTAMA DI INDONESIA

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

VERIFIKASI DISTRIBUSI FAKTOR PUNCAK DAYA RADIAL TERAS 60 BOC REAKTOR RSG-GAS

KARAKTERISTIKA TERAS RSG-GAS DENGAN BAKAR BAKAR SILISIDA. Purwadi Pusat Reaktor Serba Guna - BATAN

III.3. Material Fisil dan Fertil III.4. Persamaan Diferensial Bateman III.5. Efek Umpan Balik Reaktivitas Suhu dan Void III.6.

Membangun Fungsi Green dari Persamaan Difrensial Linear Non Homogen Tingkat - n

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT

METODE ITERASI DUA LANGKAH BEBAS TURUNAN BERDASARKAN INTERPOLASI POLINOMIAL ABSTRACT

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

SIMULASI DINAMIKA SISTEM PARTIKEL PADA KAIN DENGAN ALGORITMA VERLET

MODUL 2 ANALISIS KESELAMATAN PLTN

SOLUSI PENYEBARAN PANAS PADA BATANG KONDUKTOR MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICHOLSON

DINAMIKA PROSES PENGUKURAN TEMPERATUR (Siti Diyar Kholisoh)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Geometri Aqueous Homogeneous Reactor (AHR) Geometri AHR dibuat dengan menggunakan software Visual Editor (vised).

METODE TRANSFORMASI ELZAKI DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA LINEAR ORDE DUA DENGAN KOEFISIEN VARIABEL ABSTRACT

PENGARUH DENSITAS URANIUM TERHADAP UMUR DAN BURN UP BAHAN BAKAR NUKLIR DI DALAM REAKTOR RSG-GAS DITINJAU DARI ASPEK NEUTRONIK

SOLUSI ANALITIK DAN SOLUSI NUMERIK KONDUKSI PANAS PADA ARAH RADIAL DARI PEMBANGKIT ENERGI BERBENTUK SILINDER

JAMINAN MUTU UNTUK PERSIAPAN PEMBANGUNAN PLTN

diajukan oleh : VERY RICHARDINA J2D005202

MODIFIKASI FAMILI METODE ITERASI MULTI-POINT UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yolla Sarwenda 1, Zulkarnain 2 ABSTRACT

Metode Iterasi Tiga Langkah Bebas Turunan Untuk Menyelesaikan Persamaan Nonlinear

PEREKAYASAAN SISTEM INSTRUMENTASI DAN KENDALI REAKTOR NUKLIR

METODE ITERASI BEBAS TURUNAN BERDASARKAN KOMBINASI KOEFISIEN TAK TENTU DAN FORWARD DIFFERENCE UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE GENERALISASI SIMPSON-NEWTON UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN KONVERGENSI KUBIK. Resdianti Marny 1 ABSTRACT

RPKPS (Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester) Program Studi : S1 Matematika Jurusan/Fakultas : Matematika/FMIPA

SIMULASI LAJU PERTUMBUHAN PENJUALAN AUTOMOTIF DENGAN METODE EKSPONENSIAL DAN GUI MATLAB DI JAWA TIMUR

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA NONLINIER ORDE DUA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN LAPLACE

Transkripsi:

PEMROGRAMAN PERSAMAAN KINETIKA REAKTOR TITIK DENGAN LABVIEW Agus Cahyono 1, Demon Handoyo, 2 dan Khairul Handono 3 1, 2, 3 P Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310 ABSTRAK PEMROGRAMAN PERSAMAAN KINETIKA REAKTOR TITIK DENGAN LABVIEW. Penyiapan suatu program perangkat lunak yang dapat mensimulasikan sistem operasi reaktor nuklir bermanfaat untuk mendukung sosialisasi PLTN kepada masyarakat. Aspek neutronik program simulator ini memodelkan sistem teras reaktor sebagai suatu titik dalam rangka untuk menyederhanakan proses simulasi dinamika reaktor. Persamaan kinetika reaktor yang dihasilkan dikenal sebagai persamaan kinetika reaktor titik. Persamaan ini merupakan persamaan differensial simultan tingkat satu, yang menghubungkan reaktivitas dengan populasi neutron. Makalah ini menyajikan program penyelesaian persamaan kinetika reaktor titik dengan metode Taylor. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah LabVIEW. Algoritma dan diagram blok pemrograman disajikan. Luaran program berhasil menunjukkan adanya suatu prompt jump densitas neutron pada awal tren iterasi yang disebabkan oleh kontribusi neutron cepat. Spread sheet EXCEL digunakan untuk mengkonfirmasi luaran program LabVIEW. Keduanya memberikan luaran yang sama. Hasil aplikasi program kinetika reaktor titik ini pada perangkat lunak simulator reaktor nuklir juga ditampilkan. Pemakaian LabVIEW dalam pemrograman kinetika reaktor titik ini menunjukkan bahwa solusi numerik dengan metode Taylor memberikan hasil yang memuaskan dan memerlukan teknik pemrograman yang relatif sederhana. Kata kunci: Pemrograman, Kinetika Reaktor Titik, Metode Taylor, LabVIEW, Simulator ABSTRACT PROGRAMMING POINT REACTOR KINETICS EQUATION USING LABVIEW. Development a program package that is able to simulate nuclear reactor operation system is useful to support socialization of nuclear power plant to society. Neutronic aspect of this simulator models reactor core as a point in order to simplify simulation process of reactor dynamics. Reactor kinetics equation obtained is known as point reactor kinetics equation. This equation is the first order of simultaneous differential equation, which relates reactivity to neutron population. This paper presents a program to solve the point reactor kinetics using Taylor method. Programming language used is LabVIEW. The algorithm and block diagram of the program are outlined. The output has identified a prompt jump in neutron density at early iteration caused by fast neutron contribution. The spreadsheet EXCEL is used to conform the output of the program in LabVIEW. Both EXCEL and LabVIEW give the same results. The result of the application of the point reactor kinetics program to nuclear reactor simulator is also presented. The use of LabVIEW in programming point reactor kinetics indicates that numerical solution using Taylor method provides satisfactory results and requires relatively simple programming technique. Keywords: Programming, Point Reactor Kinetics, Taylor Method, LabVIEW, Simulator 1. PENDAHULUAN Pencantuman opsi pemanfaatan tenaga nuklir agar mulai digunakan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah ke -3, yaitu tahun 2015 2019, sebagaimana disebutkan pada UU No. 17 tahun 2007 membuat suatu rencana jadwal pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir harus disiapkan. Selain penyiapan segala dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk -263-

perizinan dan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), penerimaan masyarakat (public acceptance) terhadap PLTN juga harus ditingkatkan. Salah satu cara peningkatan public acceptance ini adalah melalui sosialisasi PLTN kepada masyarakat. Untuk mendukung sosialisasi PLTN ini, suatu program perangkat lunak yang dapat mensimulasikan sistem operasi reaktor nuklir perlu disiapkan. Satu aspek penting dari program simulator PLTN ini adalah aspek neutronik. Untuk menyederhanakan proses simulasi dinamika reaktor, sistem teras reaktor dimodelkan sebagai suatu titik. Pemodelan reaktor sebagai satu titik ini melahirkan persamaan kinetika reaktor yang dikenal sebagai persamaan kinetika reaktor titik. Pemodelan yang diperoleh berupa persamaan differensial simultan tingkat satu, yang menghubungkan reaktivitas dengan populasi neutron. Penyelesaian persamaan kinetika reaktor titik ini dapat dilakukan dengan metode numerik [1, 2, 3]. Leif Hopkins dari Santa Fe High School [1] membandingkan dua metode solusi numerik untuk persamaan kinetika ini, yaitu metode Euler dan metode Runge-Kutta. Hasilnya memperlihatkan bahwa metode Runge-Kutta memberikan hasil yang lebih presisi. Quabili dan Karasulu [2] menyelesaikan persamaan kinetika reaktor titik ini dengan menggunakan metode aproksimasi Bourret dan linierisasi logaritmik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa aproksimasi Bourret memberikan hasil yang lebih baik dari pada linierisasi logaritmik. Metode numerik untuk penyelesaian persamaan kinetika reaktor yang relatif lebih sederhana dan memberikan hasil yang memuaskankan adalah metode Taylor, seperti yang dilakukan oleh McMahon dan Pierson [3]. Metode Taylor ini digunakan untuk menyelesaikan persamaan differensial tingkat pertama dari persamaan kinetika reaktor yang menghubungkan densitas neutron dan konsentrasi prekursor neutron kasip. Hasil yang diperoleh menunjukkan tingkat akurasi yang sebanding dengan metode numerik lainnya. Keunggulan metode Taylor adalah bahwa metode ini lebih sederhana, dan sangat akurat. Makalah ini menyajikan pemrograman persamaan kinetika reaktor titik yang diselesaikan dengan metode deret Taylor. Paket perangkat lunak yang digunakan adalah LabVIEW (Laboratory Virtual Instrument Engineering Workbench), suatu bahasa pemrograman berbasis grafis yang dikembangkan oleh National Instrument [4]. 2. TEORI Pemodelan reaktor sebagai suatu titik mengabaikan distribusi spasial fluks neutron, sehingga perilaku reaktor terhadap waktu menjadi perhatian utama. Power yang dihasilkan sangat tergantung pada waktu dan berkaitan erat dengan reaktivitas, serta karakteristik neutron cepat dan neutron lambat. Persamaan kinetika reaktor titik memodelkan perilaku reaktor menurut waktu. Solusi terhadap persamaan ini memberikan prediksi mengenai dinamika operasi reaktor nuklir dan bermanfaat untuk memahami fluktuasi power yang dialami reaktor selama start-up atau pun shutdown. Persamaan kinetika reaktor titik merupakan suatu sistem persamaan differensial densitas neutron dan konsentrasi prekursor neutron kasip. Densitas neutron dan konsentrasi prekursor neutron kasip ini menentukan perilaku menurut waktu (time-dependen level power reaktor dan dipengaruhi oleh posisi batang kendali. Persamaan kinetika reaktor titik ini bersifat deterministik dan hanya bisa digunakan untuk mengestimasi nilai rerata densitas neutron, konsentrasi prekursor neutron kasip, dan level power. Persamaan ini sebenarnya memodelkan suatu sistem populasi yang berinteraksi antara populasi neutron dan prekursor neutron kasip. Persamaan kinetika reaktor titik tanpa sumber neutron ditunjukkan pada Pers. (1) dan (2). dn 6 n( i 1 i Ci (1) dci n( ici (2) -264-

dimana: n( : populasi netron atau daya reaktor pada saat t C i ( : konsentrasi nuklida-nuklida prekursor netron kasip kelompok ke-i pada saat t : waktu generasi netron i : fraksi netron kasip kelompok ke-i : fraksi total netron kasip seluruh kelompok i : tetapan peluruhan prekursor neron kasip kelompok ke-i ρ( : reaktivitas pada saat t t : perubahan waktu i : 1, 2,., 6 Kedua persamaan tersebut menghubungkan probabilitas interaksi neutron dan fraksi neutron kasip. Pers. (2) merupakan kombinasi enam kelompok prekursor menjadi satu persamaan. Kedua persamaan ini diselesaikan secara numerik, yaitu dengan metode Taylor. Metode Taylor yang memanfaatkan deret Taylor ini berdasarkan pada pendekatan diferensiasi dan digunakan bersama dengan persamaan diferensial dan suatu nilai awal untuk mengestimasi solusi anti-derivatif persamaan diferensial. Dengan memanfaatkan sejumlah nilai konstanta dari persamaan tersebut, besaran yang tidak diketahui hanya n( dan C(, yang akan diperoleh melalui metode integrasi numerik. Ekspansi deret Taylor untuk densitas neutron dan konsentrasi prekursor neutron kasip ditunjukkan oleh Pers. (3) dan (4) [3, 5]. 2 dn 1 2 d N N ( t h) h h... (3) 2! 2 2 dci 1 2 d Ci Ci ( t h) Ci h h... (4) 2! 2 Dengan order ke-satu saja, Persamaan (1) dapat dimasukkan ke dalam Pers. (3) untuk memperoleh densitas neutron pada waktu t+h) dari densitas neutron sebelumnya, t h) h 6 h i 1 i Ci (5) Setiap prekursor neutron kasip dapat dihitung dengan menggunakan Pers. (2) dan (4), dengan order ke satu saja. Ci ( t h) Ci h h ici (6) 3. TATAKERJA PEMROGRAMAN Kegiatan pemrograman persamaan kinetika reaktor titik dengan LabVIEW dilaksanakan dengan algoritma sebagai berikut: 1. Menentukan nilai awal untuk densitas neutron (N 0 ), konsentrasi awal prekursor neutron (C 0 ), reaktivitas awal ( ), fraksi neutron kasip ( ), waktu generasi neutron kasip ( ), konstanta peluruhan prekursor ( ). 2. Menentukan increment waktu, h. 3. Menghitung perubahan densitas neutron terhadap waktu ( ) menurut Pers. (1) dengan menggunakan nilai-nilai awal tersebut. -265-

4. Menghitung perubahan konsentrasi prekursor neutron kasip terhadap waktu ( ) menurut Pers. (2) dengan menggunakan nilai-nilai awal tersebut. 5. Menghitung densitas neutron untuk waktu (t+h) dengan mengalikan densitas neutron sebelumnya dengan increment waktu, h, ditambah dengan densitas neutron pada saat t. 6. Menghitung konsentrasi prekursor neutron kasip untuk waktu (t+h) dengan mengalikan konsentrasi prekursor neutron kasip sebelumnya dengan increment waktu, h, ditambah dengan konsentrasi prekursor neutron kasip pada saat t. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan kegiatan pemrograman persamaan kinetika reaktor titik dengan LabVIEW ini menghasilkan suatu diagram blok, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram Blok Program Persamaan Kinetika Reaktor Titik Pada diagram blok ini, data kinetika yang digunakan adalah sebagai berikut: Gambar 2. Data Kinetika Reaktor Titik Tampak pada blok diagram tersebut bahwa data kinetika reaktor yang digunakan sebagai variabel global adalah I, I,, dan C i (0). Nilai C i (0) diperoleh pada saat t=0, yaitu n(0) Ci ( 0) (7) i -266-

Hasil luaran yang diperoleh untuk ρ = 0,003 disajikan pada Gambar 3 untuk iterasi selama 1 detik dan Gambar 4 untuk iterasi selama 10 detik. Gambar 3. Tren Densitas Neutron untuk Iterasi selama 1 detik Gambar 4. Tren Densitas Neutron untuk Iterasi selama 10 detik Luaran yang ditampilkan pada Gambar 3 dan 4 memperlihatkan terjadinya suatu lonjakan pada awal tren. Fenomena ini disebut sebagai prompt jump akibat dari kenaikan neutron cepat. -267-

Seiring dengan pertambahan waktu, neutron kasip memberikan kontribusi yang dominan terhadap peningkatan densitas neutron. Program kinetika reaktor titik yang dibuat dengan LabVIEW selanjutnya divalidasi dengan EXCEL. Kedua program ini memberikan luaran yang sama, seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Perbandingan Fluks Neutron dengan LabVIEW dan EXCEL Reaktivitas Fluks Neutron (neutron/cm 2.sec) LabVIEW EXCEL 0.001 1220.181 1220.181 0.002 1558.658 1558.658 0.003 2138.115 2138.115 0.004 3319.135 3319.135 0.005 6651.571 6651.571 0.006 27159.260 27159.260 0.007 2135551 2135551 0.008 1.55E+11 1.55E+11 0.009 2.70E+17 2.70E+17 0.01 8.63E+23 8.63E+23 Aplikasi dari program kinetika reaktor titik ini pada perangkat lunak simulator reaktor menghasilkan tren daya eksponensial, seperti yg ditunjukkan pada Gambar 5. Hasil ini sesuai dengan kondisi operasi reaktor Reaktor Serbaguna GA Siwabessy. Gambar 25. Tren Daya Reaktor terhadap Waktu untuk Fluks Neutron 10 14 n/cm 2 -detektor -268-

5. KESIMPULAN Hasil pemrograman persamaan kinetika reaktor titik dengan LabVIEW menunjukkan bahwa solusi numerik dengan metode Taylor memberikan hasil yang memuaskan dan memerlukan teknik pemrograman yang relatif tidak kompleks. Selain itu, paket program LabVIEW dapat digunakan secara mudah untuk menyelesaikan persamaan kinetika reaktor titik ini. Tampilan luaran yang dihasilkan menggarisbawahi keistimewaan dari LabVIEW yang superior dalam pemrograman berbasis grafis. Validasi yang dilakukan menyiratkan bahwa hasil dari pemrograman dengan LabVIEW ini memiliki akurasi yang tinggi. 6. UCAPAN TERIMAKASIH Pelaksanaan kegiatan ini memperoleh bantuan pendanaan dari PIPKPP 2011. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan BATAN melalui Kepala PRPN atas dukungan yang diberikan pada kegiatan ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ir. Kristejo Kurnianto M.Sc., Kepala Bidang Instrumentasi Reaktor dan Industri PRPN, yang telah banyak memberikan bantuan dan support demi kelancaran pelaksanaan kegiatan ini. 7. DAFTAR PUSTAKA 1. HOPKINS, L., A Comparison of Numerical Solutions to the General Neutron Point Reactor Kinetics Equations, Santa Fe High School, New Mexico, 2004. 2. QUABILI, E.R., dan KARASULU, M., Methods for Solving the Stochastic Point Reactor Kinetic Equations, ANS Volume 6, Pergamon Press, Grear Britain, 1979. 3. MCMAHON, D., dan PIERSON, A., A Taylor Series Solution of the Reactor Point Kinetics Equations, Department of Nuclear Safety Analysis, SNL, Albuquerque, New Mexico, 2008. 4. BITTER, R., MOHIUDDIN, T., dan NAWROCKI, M., LabVIEW: Advanced Programming Techniques, CRC Press, Florida, 2007. 5. DUDERSTADT, J.J., dan HAMILTON, L.J., Nuclear Reactor Analysis, John-Wiley & Sons, Inc., 1976. PERTANYAAN : 1. Bagaimana bentuk keterkaitan parameter-parameter yang ada dalam langkah-langkah penyusunan program? (GUNARWAN PRAYITNO) JAWABAN : 1. Parameter yang ada seperti reaktivitas dan data netronik digunakan untuk menghitung kondisi awal densitas netron dan konsentrasi prekursor netron kasip. Hasil yang diperoleh akan selalu di-update seiring dengan waktu. -269-