Kualitas Daging Kambing yang Disimpan pada Suhu Ruang Ditinjau dari Uji Subjektif dan Objektif

dokumen-dokumen yang mirip
Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus

Kualitas Daging Se i Babi Produksi Denpasar

KAJIAN KUALITAS FISIK DAN KIMIA DAGING KAMBING DI PASAR KOTA MALANG

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu 4 o C

KUALITAS DAGING SAPI WAGYU DAN DAGING SAPI BALI YANG DISIMPAN PADA SUHU DINGIN 4 0 C DITINJAU DARI ph, KADAR AIR, DAYA IKAT AIR DAN TEKSTUR SKRIPSI

Karakteristik mutu daging

Daya Simpan dan Variasi Bumbu Daging Se i Babi Produksi Kota Denpasar pada Suhu Ruang

KUALITAS KIMIA DAGING KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) JANTAN DAN KAMBING PERANAKAN BOER (PB) KASTRASI

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu - 19 o c

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat menuntut produksi lebih dan menjangkau banyak konsumen di. sehat, utuh dan halal saat dikonsumsi (Cicilia, 2008).

II. TINJAUAN PUSTAKA. alot (Chang et al., 2005). Daging itik mempunyai kandungan lemak dan protein lebih

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi protein hewani, khususnya daging sapi meningkat juga.

TINJAUAN PUSTAKA. Kerbau adalah hewan tergolong memamah biak subkeluarga bovinae dan

ABSTRAK KUALITAS DAN PROFIL MIKROBA DAGING SAPI LOKAL DAN IMPOR DI DILI-TIMOR LESTE

KETAHANAN SUSU KUDA SUMBAWA YANG DISIMPAN PADA SUHU RUANG DITINJAU DARI TOTAL ASAM, UJI DIDIH DAN UJI WARNA SKRIPSI. Oleh : Noer Syaiful Hakim

SIFAT-SIFAT FISIK DAN PARAMETER SPESIFIK KUALITAS DAGING

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat kebutuhan gizi

Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Post-Thawing Ditinjau dari Waktu Reduktase dan Angka Katalase

Pengaruh Jenis Otot dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Daging Sapi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sapi bali dikenal sebagai sapi lokal yang banyak dipelihara di Pulau Bali karena sangat

Ketahanan Daging Rendang Tanpa Pemasakan Ulang Selama Penyimpanan Suhu Ruang Berdasarkan Uji Reduktase dan Organoleptik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERBEDAAN JENIS OTOT DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP BIOLOGICAL VALUE DAGING SAPI BALI

Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ketahanan Susu Segar pada Penyimpanan Suhu Ruang Ditinjau dari Uji Tingkat Keasaman, Didih, dan Waktu Reduktase

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Total Bakteri Daging Sapi

Mutu Susu Kambing Peranakan Etawa yang Disimpan pada Suhu Ruang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk daging yang dihasilkan dari kelinci ada dua macam yaitu fryer dan roaster. Kelinci

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

Pengaruh Lama Penyimpanan dalam Lemari Es terhadap PH, Daya Ikat Air, dan Susut Masak Karkas Broiler yang Dikemas Plastik Polyethylen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Fisik Sosis Sapi

The Study of Catfish (Pangasius hypophthalmus) Freshness by Handling with Different Systems By Yogi Friski 1 N. Ira Sari 2 and Suparmi 2 ABSTRACT

PENGARUH ENZIM PAPAIN TERHADAP MUTU DAGING KAMBING SELAMA PENYIMPANAN

PENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN. (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk

I PENDAHULUAN. dikonsumsi khususnya anak anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh

PENGARUH JUMLAH BUBUK KUNYIT TERHADAP MUTU TAHU SEGAR SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU RUANG

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

PENDAHULUAN. Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai daging ayam karena. Sebagai sumber pangan, daging ayam mempunyai beberapa kelebihan lainnya

Lampiran 1 Tahapan Penelitian. Penirisan. 1 ekor karkas ayam segar. Tanpa perlakuan kitosan (Kontrol) Serbuk kitosan komersil.

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Sifat Fisik Meatloaf. Hasil penelitian mengenai pengaruh berbagai konsentrasi tepung tulang

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KONSENTRASI PEKTIN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU SELAI NANAS LEMBARAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERENDAMAN DALAM BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA

Kualitas Daging Sapi di Rumah Potong Hewan Pesanggaran Ditinjau dari Uji ph dan Daya Ikat Air

Daya Ikat Air, ph, Warna, Bau dan Tekstur Daging Sapi Bali dan Daging Wagyu

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

PENGARUH PEMBERIAN ANGKAK SEBAGAI PEWARNA ALAMI TERHADAP PRODUKSI KORNET DAGING AYAM

Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus. Pimpinan: I Wayan Batan. Wakil Pimpinan: Muhsoni Fadli

II. TINJAUAN PUSTAKA Nugget Ayam Menurut SNI (2002) nugget merupakan salah satu produk olahan daging

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Rataan Nilai Warna (L, a, b dan HUE) Dendeng Sapi dengan Metode Perlakuan Curing yang Berbeda

DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... ABSTRACT... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

KARAKTERISTIK SIFAT FUNGSIONAL KACANG MERAH REBUS DENGAN VARIASI WAKTU PEREBUSAN SKRIPSI OLEH: RICHARD WANG

KETAHANAN SUSU KUDA SUMBAWA PADA PENYIMPANAN SUHU RUANG DITINJAU DARI TINGKAT KEASAMAN (ph), UJI ALKOHOL, UJI BAU DAN UJI RASA SKRIPSI

KAJIAN MUTU IKAN TUNA (Thunnus albacares) SEGAR DI PASAR BERSEHATI KELURAHAN CALACA MANADO

HASIL DAN PEMBAHASAN

Food Science and Culinary Education Journal

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar Air dan Aktivitas Air

Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali dan Wagyu

Kualitas Susu Kambing Selama Penyimpanan pada Suhu Ruang Berdasarkan Berat Jenis, Uji Didih, dan Kekentalan

PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK ROSELA

Endah Subekti Pengaruh Jenis Kelamin.., PENGARUH JENIS KELAMIN DAN BOBOT POTONG TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAGING DOMBA LOKAL

Mutu Telur Asin Desa Kelayu Selong Lombok Timur yang Dibungkus dalam Abu Gosok Dan Tanah Liat

Hubungan antara Umur dengan Berat Karkas Depan (Fore Quarter) Ditinjau dari Potongan Primal Sapi Bali Jantan

molekul kasein yang bermuatan berbeda. Kondisi ph yang asam menyebabkan kalsium dari kasein akan memisahkan diri sehingga terjadi muatan ion dalam sus

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HEWANI. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun

Evaluasi Kualitas Produk Dadih Dalam Bentuk Bubuk Yang Dikeringkan Dengan Sinar Matahari Dan Oven

I MADE ADITYA SASTRAWAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TEKSTUR CAKE BERAS KETAN HITAM DENGAN VARIASI LAMA PENYIMPANAN SUHU DINGIN SKRIPSI OLEH: ONNY MELIANA

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemudian dikembangkan di penjuru dunia. Puyuh mulai dikenal dan diternakkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Ressang, 1982). Menurut Soeparno (1992) daging adalah semua jaringan hewan

TINJAUAN PUSTAKA. dari pada daging domba dan sapi sehingga tingkat konsumsi daging itik di

Disusun Oleh: RURIYAWATI LISTYORINI A

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KONSENTRASI BUBUK BAWANG PUTIH DAN GARAM DAPUR (NaCl) TERHADAP MUTU TAHU SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU KAMAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Daging domba berdasarkan kualitas dapat dibedakan atas umur domba,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Konversi Otot Menjadi Daging

I. PENDAHULUAN. dalam negeri maupun ekspor. Hewan ini sangat digemari, terutama di negaranegara

Kualitas Telur Ayam Konsumsi yang Dibersihkan dan Tanpa Dibersihkan Selama Penyimpanan Suhu Kamar

Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawa Selama Penyimpanan Suhu Ruang Ditinjau dari Rasa, ph dan Uji Alkohol

Transkripsi:

Indonesia Medicus Veterinus 2015 (2) : 155162 ISSN : 201788 Kualitas Daging Kambing yang Disimpan pada Suhu Ruang Ditinjau dari Uji Subjektif dan Objektif GOAT MEAT QUALITY OF STORED AT ROOM TEMPERATURE BASED ON TEST OF SUBJECTIVE AND OBJECTIVE Uli Rehlitna Sembiring 1, I Ketut Suada 2, Kadek Karang Agustina 2 Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Hewan 1, Laboratorium Kesehatan Masyarakat 2 Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Jalan PB Sudirman, Denpasar, Bali; Email : sembrongpelawina@gmail.com ABSTRAK Telah dilakukan penelitian terhadap daging kambing untuk mengetahui kualitas daging pada suhu ruang ditinjau dari uji subjektif dan objektif. Sampel diambil dari empat tempat pemotongan di kota Denpasar antara lain : di Kampung Jawa, Kampung Bugis, (Serangan) Sidakarya dan Teuku Umar. Untuk uji warna menggunakan standar warna SNI, sedangkan uji bau dan tektur diuji oleh panelis, untuk mengukur daya ikat air menggunakan metode Hamm. Kadar air dilakukan dengan pengeringan menggunakan oven selanjutnya untuk mengukur ph dilakukan dengan menggunakan ph meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat tempat pemotongan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap keenam parameter antara lain : warna, bau, tekstur, daya ikat air, kadar air dan ph sedangkan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap keenam parameter tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna daging kambing mengalami perubahan dari merah cerah menjadi merah kecoklat coklatan, bau keempat daging kambing berubah dari bau segar menjadi bau amis, tekstur keempat daging kambing berubah dari tekstur halus menjadi tekstur, daya ikat air daging kambing mengalami penurunan, kadar air keempat daging kambing mengalami penurunan dan ph daging kambing mengalami peningkatan. Daging disarankan disimpan tidak lebih dari 6 jam pada suhu ruang agar daging tetap berkualitas baik. Katakata kunci : daging kambing, daya ikat air, kadar air, ph ABSTRACT Has conducted research on goat meat to determine the quality of the meat at room temperature in terms of subjective and objective tests. Samples were taken from four cuts in the city of Denpasar, among others: in Kampung Jawa, Kampung Bugis, (Attack) Sidakarya and Teuku Umar. To test the color using ISO standard color, smell and texture while the test is tested by the panelists, to measure the water holding capacity using methods Hamm. The water content is done by using the oven drying subsequent to measure the ph is done by using a ph meter. The results showed that the four abattoir not significant (P> 0.05) for the six parameters such as: color, smell, texture, water holding capacity, moisture content and ph while the storage time was highly significant (P <0.01) against six parameters. The results showed that the goat meat color changes from bright red to red brownish coklatan, the smell of mutton fourth change of the smell of fresh into the fishy smell, the texture of the four mutton changed from smooth texture into a texture, water holding capacity mutton decreased, levels The fourth water mutton 155

Indonesia Medicus Veterinus 2015 (2) : 155162 ISSN : 201788 decreased and ph mutton increased. Suggested meat stored no longer than 6 hours at room temperature in order to keep good quality meat. Keywords : goat meat, water holding capacity, moisture content, ph PENDAHULUAN Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi. Daging merupakan salah satu hasil ternak sumber protein hewani yang bermutu tinggi dan banyak dikomsumsi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan asamasam amino esensial tubuh. Mutu protein daging cukup tinggi dan terdapat pula kandungan asam amino esesensial yang lengkap dan seimbang. Komponen utama daging adalah lemak, protein, abu dan air (Khatimah, 2002). Daging kambing umumnya dikomsumsi dalam bentuk olahan seperti sate, sop, soto, gulai, tongseng dan sebagainya yang dijajakan di pinggir jalan, rumah makan, restoran dan hotel berbintang (Sunarslim, 2009). Daya beli konsumen memilih daging yang bermutu, disamping kualitas. Kualitas kimia daging dipengaruhi oleh faktor sebelum dan setelah pemotongan. Faktor sebelum pemotongan yang dapat mempengaruhi kualitas daging adalah genetik, spesias, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan dan bahan aditif (hormone, antibiotik, dan mineral), serta keadaan stress. Faktor setelah pemotongan yang mempengaruhi kualitas daging adalah metode pelayuan, metode pemotongan, metode pemasakan, lemak intramuscular (marbling), tingkat keasamaan (ph) daging, bahan tambahan (termasuk enzim pengempuk daging), metode penyimpanan dan pengawetan, macam otot daging, serta lokasi otot (Astawan, 200). METODE PENELITIAN Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kambing segar, jenis lokal, kambing jantan dan dewasa yang diambil dari tempat pemotongan di Kota Denpasar. Daging diambil dari bagian paha masingmasing sebanyak 25 gram dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : akuades, kapas, tissue, alkohol 70% dan kantong plastik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap Split In Time dengan sampel daging kambing dari empat () tempat berbeda dan waktu pengamatan sebanyak 5 kali setiap 2 jam sekali 156

Indonesia Medicus Veterinus 2015 (2) : 155162 ISSN : 201788 yaitu jam ke, 6, 8, 10 dan masingmasing sampel diulang sebanyak 5 kali dengan rentang waktu 2 hari. Penilaian warna daging dilakukan dengan melihat warna daging dan dicocokkan dengan standar warna. Nilai skor warna ditentukan berdasarkan standar warna SNI. Untuk penetapan bau daging dilakukan dengan indra penciuman, daging kambing diletakkan di atas kertas piring sebanyak 5 gram selanjutnya dicium. Penetapan tekstur daging dilakukan dengan perabaan, daging kambing ditimbang sebanyak 5 gram selanjutnya dilakukan perabaan. Untuk mengukur daya ikat air dilakukan dengan cara penekanan, daging kambing ditimbang sebanyak 5 gram. kemudian daging tersebut diletakkan dalam lipatan kertas saring yang menyerap air diantara lempengan kaca. Kemudian ditekan dengan beban 5 kg selama 10 menit. Untuk mengukur kadar air melalui proses pengeringan melalui oven, daging kambing ditimbang sebanyak 5 gram selanjutnya di oven selama jam, dilakukan pengeringan sampai beratnya konstan. Pengukuran ph pada sampel daging kambing dilakukan dengan cara ph meter dikalibrasi terlebih dahulu dengan dicelupkannya elektroda (ujung ph meter) pada larutan buffer ph dan buffer ph 7. Setelah dikalibrasi, ph meter ditusukkan pada sampel daging sampai muncul nilai ph dengan ditandai oleh bunyi bip. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian terhadap kualitas daging kambing yang disimpan pada suhu ruang ditinjau dari uji subyektif dan obyektif. Sampel diambil dari empat tempat pemotongan di kota Denpasar antara lain : Kampung Jawa, (Serangan), Kampung Bugis, Sidakarya dan Teuku Umar adalah sebagai berikut : Hasil Uji Warna Tabel 1. Hasil Analisis Freidman dan Wilxoson terhadap Warna Daging Kambing di Empat Tempat Pemotongan di Kota Denpasar pada Penyimpanan Suhu Ruang Jam 6 8 10 Rata rata 5 5 6 7 Signifikansi 0,05 0,01 a a b b b b c c d d 157

Indonesia Medicus Veterinus 2015 (2) : 155162 ISSN : 201788 Penilaian warna daging dilakukan dengan melihat warna daging dan dicocokkan dengan standar warna. Skor terdiri dari sembilan tingkat. Dari hasil penelitian terhadap sampel daging kambing yang dipotong di kota Denpasar pada penyimpanan suhu ruang, didapatkan bahwa warna keempat sampel tersebut mengalami perubahan, dari warna merah cerah menjadi warna kecoklat coklatan pada suhu ruang. Perubahan disebabkan oleh pigmen daging pada ruang terbuka akan berinteraksi dengan oksigen sehingga warna daging akan berubah menjadi merah kecoklat coklatan dalam waktu beberapa jam. Hal ini disebabkan karena terjadi oksidasi pigmen daging menjadi metmyoglobin ( MMb) (Fernandez, 2002). Hasil Uji Bau Tabel 1.Hasil Wilxoson Rank dan Freidman Bau Daging Kambing di Empat Pemotongan di Kota Denpasar pada Penyimpanan Suhu Ruang. Waktu Rata rata 0,05 0,01 6 8 10 2 1,9 1,7 1,5 1,2 A b c d e a b c d e Hasil uji bau yang didapatkan merupakan rata rata (skor) penilaian panelis terhadap keempat sampel daging kambing berdasarkan kuisioner yang disediakan. Uji bau keempat sampel daging kambing menggunakan empat kriteria, yaitu bau daging segar (perengus) yang diberi skor penilaian empat, bau amis dengan skor penilaian tiga, bau tengik dengan skor penilaian dua dan bau busuk dengan skor penilaian satu. Dari hasil analisis didapatkan bahwa lama penyimpanan sampel daging kambing sangat berpengaruh nyata (P < 0,01) terhadap bau daging, sedangkan tempat pemotongan tidak berpengaruh nyata (P> 0.05) terhadap bau daging. Jika daging didiamkan dalam suhu ruang selama lebih dari 20 menit, maka bakteri bisa membelah (Madruga, 1999). Dalam 20 menit, jutaan bakteri terdapat pada daging. Adanya kerusakan protein oleh bakteri akan menyebabkan perubahan bau pada daging. Produk degradasi protein daging 158

Indonesia Medicus Veterinus 2015 (2) : 155162 ISSN : 201788 akan melepaskan gasgas bau seperti amonia, hidrogen sulfida, serta metil merkaptan (Suardana dan Swacita, 2009). Hasil Uji Tekstur Tabel 2. Hasil Uji Wilxoson dan Freidman terhadap Tekstur Daging Kambing di Empat Tempat Pemotongan di Kota Denpasar pada Penyimpanan Suhu Ruang. Waktu Rata rata 0,05 0,01 6 8 10 2,755 2,50 2,155 A b c d e A b c d e Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa lama penyimpanan sangat berpengaruh nyata (P < 0,01) terhadap tekstur keempat sampel dan tempat pemotongan tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap tekstur. Hasil uji tekstur yang didapatkan merupakan rata rata (skor) penilaian responden terhadap keempat sampel daging kambing. Aktivitas mikroba pada suhu ruang dapat mendregasi struktur protein pada daging sehingga tekstur daging bisa berubah (Setyarwadani, 2005). Hasil Uji Daya Ikat Air Tabel. Hasil Sidik Ragam Sampel Daging Kambing yang Dipotong di kota Denpasar pada Penyimpanan Suhu Ruang. Sumber Derajat Tingkat Kuadran F Hitung Signifikan Bebas Kuadrat Tengah Ulangan Daging Galat I Waktu Daging*Waktu Galat II 6 78,2 185,257 28,71 1608,727 6,511 576,5 19,510 61,752 2,6 02,182 10,5 9,005 0,825 2,6 _,661 1,171 _ 0,5 0,099 _ 0,000 0,2 _ Total 99 2858,586 526,65 50,09 1,2 Dari hasil analisis menunjukkan bahwa lama penyimpanan daya ikat air daging kambing yang dipotong di empat tempat di kota Denpasar pada penyimpanan suhu ruang berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap daya ikat 159

Indonesia Medicus Veterinus 2015 (2) : 155162 ISSN : 201788 air, yang menyebabkan daya ikat air menurun adalah pengaruh lama penyimpanan, periode pembentukan asam laktat yang menyebabkan penurunan ph otot postmortem, menurunkan daya ikat air dan banyak air yang berasosiasi dengan protein otot akan bebas meninggalkan serabut otot dan lama sampel disimpan pada suhu ruang daya ikat air semakin menurun (Uyun, 2008). Hasil Uji Kadar Air Tabel. Hasil Sidik Ragam Kadar Air Daging Kambing Empat Tempat Pemotongan di kota Denpasar pada Penyimpanan Suhu Ruang. Sumber Ulangan Daging Galat I Waktu Daging*Waktu Galat II Derajat Bebas 6 Tingkat Kuadrat 6,207 5,968 0,028 57,828 27,590 169,62 Kuadran Tengah 9,052 15,2 10,002 1,57 2,299 2,650 F Hitung 0,905 1,52 5,55 0,868 Signifikan 0,91 0,257 0,001 0,58 Total 99 57,21 5,78 8,76 1,2 Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan sangat berpengaruh nyata (P < 0,01) terhadap kadar air sedangkan tempat pemotongan tidak berpengaruh nyata (P> 0.05) terhadap kadar air. Semakin lama daging disimpan kadar air semakin menurun. Lama penyimpanan akan mempengaruhi kebasahan, penguapan, warna dan cita rasa sehingga air dalam daging akan menurun (Rosyidi, 2000). Hasil Uji ph Tabel 1. Hasil Sidik Ragam ph Daging Kambing di Kota Denpasar pada Penyimpanan Suhu Ruang. Sumber Ulangan Daging Galat I Waktu Daging*Waktu Derajat Bebas Tingkat Kuadrat 1,06 1,715 2,610 2,957 0,80 Kuadran Tengah 0,259 0,572 0,217 0,79 0,007 F Hitung 1,191 2,628 20,66 1,87 Signifikan 0,6 0,98 0,000 0,061 160

Indonesia Medicus Veterinus 2015 (2) : 155162 ISSN : 201788 Galat II 6 0,21 0,0 Total 99 9,9 1,8 211,115 1,05 Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ph sampel daging kambing semakin meningkat seiring penyimpanan pada suhu ruang. Meningkatnya nilai ph selama penyimpanan suhu ruang disebabkan oleh aktivitas bakteri. Dimana ph daging ultimat setelah penyembelihan adalah 5,5. Hal ini disebabkan setelah penyembelihan terhentinya aliran darah, menyebabkan ion hydrogen yang dihasilkan dari proses glikolisis dan siklus Tricarboxylic Acid (TCA) digunakan untuk mengubah asam piruvat. Untuk mencapai ph ultimat membutuhkan waktu berkisar 6 sampai 8 jam dan ph optimum berkisar 5,5 setelah daging mengalami ph optimum ph daging akan mulai meningkat seperti hasil penelitian ph mulai meningkat pada jam ke. Peningkatan nilai ph selama penyimpanan disebabkan oleh adannya perkembangan bakteri. Bakteri yang tumbuh pada daging akan merombak protein, karbohidrat, dan lemak daging yang menghasilkan senyawa yang bersifat basa seperti ammonia. Secara umum hasil metabolism ini akan meningkatkan nilai ph daging (Lawrie, 200). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan : daging kambing yang dipotong di empat tempat di kota Denpasar pada penyimpanan suhu ruang mengalami : perubahan warna yaitu merah cerah menjadi warna merah kecoklat coklatan, bau yaitu berbau segar (perengus) menjadi berbau amis, tekstur dari halus menjadi sedang, terjadi penurunan daya ikat air dan kadar air, serta terjadi peningkatan nilai ph. SARAN Untuk mempertahankan kualitas warna, bau, tekstur, DIA, KA dan ph daging pada suhu ruang sebaiknya menyimpan lebih dari 6 jam UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendukung. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada 161

Indonesia Medicus Veterinus 2015 (2) : 155162 ISSN : 201788 semua pihak yang telah memberikan dorongan baik moral maupun material dalam menyelesaikan penulisan ini. DAFTAR PUSTAKA Alvarado, C. and S. McKee. 2007. Marination To Improve Functional Propertis And Safety of Poultry Meat. J. Appl. Poult. Res 16:110 Anonim, 2010. Info Pangan dan Gizi. Kementrian Kesehatan Repoblik Indonesia. Jakarta. ISSN 0851728 VOL. XIX No. 2 El Aqsha, G., Purbowati E dan Al Baari. 2011. Komposisi Kimia Daging Kambing Kacang yang Dipelihara di Pedesaan. Jurnal Protein Vol. 1 no 2;1715 Lawrie, R.A. 200. Ilmu Daging. Edisi 5 penerjemahan Aminuddin Parakksin Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta Fernandez, D. M, Duenas, A. J. Myers, S. M. Scramlin, C. W. Parks, S. N. Carr, J. Killiefer dan F. K. Mc. Keithonline. 2008. Carcass, Meat Quality and Sensory Characteristic of Heavy Body Weight. Sci. 86 :5550 Madruga., M. S. S. G. B., Arruda,, and J. A Nascimento. 1999. Castration and Slaughter Age Efffects on Nutitive Value of The Mestico Goat Meat. Meat Science. 52: 1195. Suardana, IW., dan I. B. N., Swacita. 2009. Higiene Makanan. Edisi 1. Denpasar. Udayana University Press. Setyawardani, T dan Haryanto, I. 2005. Kajian Pengempukan Daging Kambing. Journal Animal Production. 7(2) :106110 Rosyidi, D., Ardhana, M dan Santoso, R.D.2000. Kualitas Daging Kambing Ekor Gemuk Betina Dengan Perlakuan Docking dan Tingkat Pemberian Konsentrat Ditinjau dari Kadar Air, Kadar Lemak dan Kadar Protein. Jurnal IlmuIlmu Peternakan. 7(2);106110 Uyun, N. 2008. Kualitas Kimia Daging Kambing Peranakan Etawah (PE) Jantan dan Kambing Peranakan Boer (PB) Kastrasi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. Malang (2) : 916 162