BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era Globalisasi dan perubahan-perubahan ekonomi membawa dampak cukup besar bagi dunia bisnis di Indonesia. Persaingan domestik maupun internasional yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut mempunyai keunggulan produk, jasa, biaya dan sumber daya manusia untuk mempertahankan eksistensi perusahaan di dalam dunia bisnis. Salah satu aspek terpenting dalam menciptakan suatu keunggulan bersaing adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Sumber daya manusia merupakan penggerak utama dalam pencapaian visi dan misi suatu perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan akan terwujud apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas diharapkan mampu merespon dengan cepat dan mampu menghadapai berubahan di dalam dunia bisnis. Keterkaitan karyawan dalam perusahaan adalah sangat dominan, sehingga perhatian yang serius terhadap pengelolaan sumber daya manusia (SDM) mutlak diperhatikan. Karyawan sebagai sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan kebutuhan yang beraneka ragam. Kebutuhan ini bersifat fisik maupun nonfisik yang harus dipenuhi oleh perusahaan agar dapat hidup secara layak dan manusiawi. Mengingat sumber daya manusia merupakan aset penting dalam suatu perusahaan, usaha untuk memelihara hubungan yang berkesinambungan dan serasi dengan para karyawan dalam setiap perusahaan menjadi sangatlah penting. Selain menciptakan hubungan yang serasi, kesetaraan gender di dalam perusahaan sangat penting dalam pengelolaan SDM. Berdasarkan hakikat kesetaraan dan keadilan gender terdapat kesamaan kondisi bagi pria maupun wanita untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan penuh dalam berkontribusi pada kegiatan pembangunan, politik, ekonomi, sosial dan budaya (Vitayala, 2009). Hal ini berarti termasuk melaksanakan peran dan
tanggung jawab sebagai karyawan perusahaan sesuai dengan keadilan struktural di dalam organisasi. Pada umumnya, tujuan utama sebuah perusahaan adalah meningkatkan keuntungan dengan cara meningkatkan produktivitas. Peningkatan produktivitas harus sejalan dengan peningkatan kinerja karyawan. Artinya, produktivitas yang tinggi tidak akan tercapai apabila kinerja karyawan menurun. Untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan harus mampu menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan rangsangan bagi karyawan agar mereka merasa puas terhadap sistem yang berjalan di perusahaan. Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor utama dalam peningkatan produktivitas perusahaan. Salah satu tujuan penerapan Quality of Work Life (QWL) dalam suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kepuasan karyawan terhadap karyawanan. Penerapan QWL yang baik merupakan perhatian perusahaan dalam membentuk kepuasan kerja karyawan. Faktor faktor usaha QWL bukan hanya pada bagaimana perusahaan dapat menyebabkan karyawan menjadi lebih baik, melainkan juga menyebabkan karyawanannya menjadi lebih baik. Unsur QWL yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan karyawan adalah melalui tingkat partisipasi karyawan, pengembangan karir, penyelesaian konflik, komunikasi, kesehatan kerja, keselamatan kerja, lingkungan yang aman, kompensasi yang layak, serta faktor kebanggaan terhadap organisasi (Cascio, 2006). QWL secara operasional menggambarkan aktivitas yang dapat dirasakan oleh karyawan sebagai usaha-usaha yang mengarah pada terciptanya kualitas kehidupan kerja yang lebih baik. Kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia suatu perusahaan. Kepuasan karyawan terpenuhi, mereka akan cenderung memiliki motivasi untuk meningkatkan kinerjanya, sebaliknya ketidakpuasan akan mengakibatkan menurunnya kinerja yang diperlihatkan dengan perlakuanperlakuan negatif seperti keterlambatan bekerja, ketidakhadiran, pemogokan, tingginya tingkat keluar masuk karyawan dan tindakan negatif lainnya yang dapat merugikan perusahaan.
Kepuasan merupakan hal yang bersifat individual, setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda, sehingga pengukurannya pun sangat bervariasi. Salah satu cara dalam mengukur tingkat kepuasan karyawan yaitu dengan mengetahui perasaan atau persepsi karyawan terhadap penerapan QWL. Penerapan QWL merupakan suatu upaya untuk mencapai kinerja yang unggul, yang tinggi dan upaya untuk mencapai kepuasan diri dan lingkungan kerja yang optimal (Arifin, 1999). Karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi, pada umumnya akan memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan. Komitmen karyawan sangatlah penting bagi perusahaan. Komitmen karyawan yang tinggi akan memberikan kontribusi kepada perusahaan untuk meningkatkan produktivitas baik karyawan maupun perusahaan. Kebutuhan karyawan yang telah terpenuhi oleh perusahaan akan memberikan rasa puas karyawan. Tingkat kepuasan dan komitmen sangat dipengaruhi oleh karakteristik individu masing-masing. Karakteristik individu tersebut salah satunya adalah jenis kelamin yang telah membedakan individu sebagai sifat dasar pada kodrat manusia. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, atau lebih dikenal dengan sebutan PGN, merupakan Badan Usahan Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang distribusi dan transmisi gas. PT PGN merupakan salah satu BUMN yang telah go public. Pada pertengahan tahun 2011, kinerja laba bersih 18 BUMN yang sudah go public secara agregat juga mengalami peningkatan sebesar 36,44% dibanding 2010. Lima BUMN terbuka yang memiliki kinerja terbaik adalah PT Telkom Tbk, PT Bank BRI Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT PGN Tbk, dan PT Bank BNI Tbk 1. Di tahun 2010, PGN mencatat peningkatan laba usaha sebesar 17,7% menjadi Rp 9,04 triliun dari Rp 7,676 triliun, hal ini memperlihatkan pertumbuhan bisnis Perseroan 2. Tinggi rendahnya kinerja perusahaan tidak lepas dari dukungan para karyawan. Peningkatan daya saing, kinerja dan masalah produktivitas perusahaan terletak pada kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM makan akan semakin tinggi kinerja perusahaan. 1 2 BUMN Track. 12 September 2011. Kinerja Tengah Tahun Menggembirakan. http://www.bumntrack.com/index.php/rubrik/show_rubrik_detail/27/533 Laporan Annual Tahhun 2010 PT PGN Tbk
Salah satu aspek utama yang menjadi fokus Manajemen PGN untuk mendukung peningkatan kinerja perusahaan adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Seiring persaingan yang semakin meningkat, PGN melakukan optimalisasi dalam pengelolaan sumber daya manusia dengan tetap memperhatikan kepentingan karyawan, baik berupa kepentingan yang bersifat material maupun non material. Sebagai bagian dari pelaksanaan kebijakan pengelolaan SDM yang berkualitas dan memperhatikan kepentingan kedua belah pihak, manajemen menjaga hubungan dengan karyawan secara baik. PGN memandang karyawan sebagai mitra dalam upaya meningkatkan laba, mitra dalam melaksanakan tugas operasional dan mitra dalam meningkatkan produktivitas. PGN merasa sangatlah penting menciptakan kondisi kerja yang kondusif bagi karyawannya, dalam menciptakan kepuasan dan komitmen karyawan terhadap perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti kualitas kehidupan kerja yang diterapkan oleh PT. PGN Tbk. Oleh karena itu penelitian ini berjudul ANALISIS PENERAPAN QUALITY OF WORK LIFE (QWL) TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) Tbk) 1.2. Perumusan Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam menggerakkan jalannya operasional perusahaan untuk mencapai tujuan. Tujuan perusahaan dapat tercapai apabila karyawan memiliki komitmen untuk menjalankan strategi pencapaian tujuan. Komitmen karyawan tercipta dikarenakan adanya rasa puas karyyawan baik terhadap karyawanannya maupun lingkungan kerja. Agar kepuasan kerja karyawan selalu konsisten maka setidak tidaknya perusahaan selalu memperhatikan lingkungan dimana karyawan melaksanakan tugasnya. Lingkungan kerja yang kondusif sangat berpengaruh terhadap kepuasan karyawan. Penerapan Quality of Work Life merupakan salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan salah satu bentuk keperdulian perusahaan dalam membentuk kepuasan kerja bagi karyawan. Faktor-faktor QWL yang diterapkan oleh perusahaan apa saja yang sangat
berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan komitmen karyawa. Mengingat bahwa, tidak semua karyawan beranggapan bahwa uang merupakan faktor kepuasan. Dalam menciptakan kepuasan kerja serta komitmen karyawan terhadap perusahaan, perusahaan harus memperhatikan karakteristik dari setiap individu karyawannya. Tingkat kepuasan dan komitmen dipengaruhi oleh karakteristik individu masing-masing karyawan. Karakteristik individu tersebut salah satunya adalah jenis kelamin yang telah membedakan individu sebagai sifat dasar pada kodrat manusia. Berdasarkan hal ini, akan menjadikan dasar bagaimana perusahaan harus memperlakukan karyawan-karyawannya berdasarkan status gender tersebut. Perumusan permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Faktor apa yang dapat merefleksikan penerapan QWL pada PT PGN berdasarkan persepsi karyawan? 2. Bagaimana tingkat kepuasan kerja dan komitmen karyawan terhadap perusahaan pada PT PGN Tbk? 3. Bagaimana pengaruh penerapan QWL terhadap kepuasan kerja dan komitmen karyawan pada PT PGN Tbk? 4. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen karyawan PT PGN? 5. Apakah terdapat perbedaan antara tingkat kepuasan kerja dan komitmen karyawan PT PGN Tbk berdasarka gender? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat merefleksikan penerapan QWL pada PT PGN Tbk. 2. Menganalisis tingkat kepuasan kerja dan komitmen karyawan terhadap perusahaan pada PT PGN Tbk. 3. Menganalisis pengaruh penerapan QWL terhadap kepuasan kerja dan komitmen karyawan pada PT PGN Tbk. 4. Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen karyawan PT PGN Tbk. 5. Menganalisis perbedaan tingkat kepuasan kerja dan komitmen karyawan PT PGN Tbk berdasarkan gender.
1.4. Kegunaan Penelitian Penelitian ini berguna untuk : 1. Hasil penelitian Kualitas kehidupan kerja (Quality of Work Life (QWL)), dan kepuasan kerja terhadap komitmen karyawan diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu manajemen khususnya manajemen sumber daya manusia. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan, khususnya untuk perusahaan yang mengelola sumber daya manusia dalam perpatokan hasil pengujian empiris konstruk tersebut, seperti : 1) Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan perusahaan untuk melakukan perbaikan kualitas kehidupan kerja (QWL) dalam lingkungan perusahaan, sehingga kepuasan dan komitmen karyawan dapat ditingkatkan. Peningkatan kepuasan dan komitmen karyawan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas karyawan; 2) Membantu pihak manajemen dalam menyusun formulasi ideal dari sebuah kualitas kehidupan kerja, sesuai dengan ciri dan karakteristik yang dibutuhkan. 1.5. Batasan Penelitian Agar pembahasan penelitian lebih fokus, penelitian ini lebih mengarah kepada persepsi karyawan terhadap penerapan Quality of Work Life (QWL) pada perusahaan PT PGN Tbk. Terdapat 9 (Sembilan) faktor Quality of Work Life (QWL) yang diteliti berdasarkan Cascio (2006) yaitu partisipasi karyawan, pengembangan karir, penyelesaian konflik, komunikasi, kesehatan kerja, keselamatan kerja, keamanan kerja, kompensasi yang layak dan kebanggaan karyawan. selanjutnya faktor-faktor QWL akan digunakan untuk melihat pengaruh kualitas kehidupan kerja suatu perusahaan terhadap tingkat kepuasan kerja dan komitmen karyawan. Pengukuran kepuasan kerja dengan mengunakan metode Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ). Faktor yang membentuk kepuasan karyawan pada penelitian ini dibatasi pada 5 (lima) faktor yaitu karyawanan itu sendiri, promosi, gaji, pengawasan dan rekan kerja (Luthans, 2006).