BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rentang Nilai Banyak Siswa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 5 (lima) bulan, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 4 DAFTAR NILAI IPA TIAP SIKLUS NOMOR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

No Nilai Kategori Jumlah Prosentase 1 60 Tuntas 16 anak 59,25 % 2 60 Belum Tuntas 11 anak 40,74 % Jumlah 27 anak 100 %

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

2 BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS Siswa Sebelum Tindakan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan untuk mencapai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang bangun datar dengan menggunakan media kertas lipat siswa kelas 1-B

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

Jumlah 21

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL TSTS DENGAN MEDIA ALAT PERAGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

selanjutnya dapat dibuat diagram di bawah ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini dideskripsikan dalam tiga kondisi yaitu kondisi awal (prasiklus), kondisi siklus I, dan kondisi siklus II. Hasil yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif, kualitatif, dan komparatif. 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Prasiklus) Pada kondisi awal (prasiklus), dari 29 siswa yang mengikuti tes prasiklus, hanya 7 siswa (24,14 %) yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 65). Berarti ada 21 siswa (75,86 %) yang masih di bawah KKM. Nilai rata-rata kelas juga masih belum mencapai KKM, yaitu 58,86. Tabel 3 Analisis Nilai Prasiklus No Rentang Nilai Banyak Siswa Ketuntasan (KKM=65) T BT 1 0 24 0 0 2 25 44 0 0 3 45 64 21 21 4 65 84 7 7 5 85 100 0 0 Jumlah 28 7 21 Persentase Ketuntasan Belajar 24,14 % 75,86 % Nilai Rata-rata Kelas 58,86 Rendahnya hasil belajar di atas karena peneliti belum menggunakan metode yang tepat. Hal ini sangat mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran,sehingga prestasi belajar yang dicapai siswa kurang maksimal. Peneliti hanya menggunakan metode ceramah,dan tanya jawab. Akhirnya siswa kurang akif dalam pembelajaran. Pembelajaran 28

29 masih berpusat pada guru, dan siswa hanya sebagai pendengar saja dalam proses transfer pengetahuan. Kondisi tersebut didasarkan pada hasil observasi pembelajaran prasiklus. 4.1.2 Deskripsi Siklus I 4.1.2.1 Rencana Tindakan Pada siklus I dilakukan pembelajaran dengan skenario sebagai berikut: (a) Menjelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen agar memahami masalah yang akan dibuktikan. Tujuan eksperimen adalah membuktikan kegunaan dan bahaya sinar matahari dalam kehidupan sehari-hari; (b) Menjelaskan kepada siswa tentang alat-alat serta bahanbahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, dan hal-hal yang perlu dicatat; (c) percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari; (d) pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut; (e) hipotesis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya; (f) verifikasi, kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya; (g) aplikasi konsep, setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari; (h) evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep; (i) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab. 4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Dari hasil observasi pembelajaran diperoleh data kualitatif pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut: (a) Guru sudah melakukan penjelasan kepada siswa tentang tujuan eksprimen agar memahami masalah yang akan dibuktikan dengan kualitas B (baik) (b) guru sudah melakukan penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, dan hal-hal yang perlu dicatat dengan kualitas B (baik); (c) siswa

30 melakukan kegiatan pada percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari; (d) siswa melakukan pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan dengan kualitas B (baik); (e) siswa memperoleh hipotesis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya dengan kualitas B (baik); (f) siswa melakukan verifikasi, kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok dengan kualitas B (baik); (g) siswa mengaplikasikan konsep, setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya dengan kualitas B (baik); (h) guru melakukan evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep dengan kualitas B (baik); (i) Setelah eksperimen selesai guru mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab dengan kualitas B (baik). 4.1.2.3 Hasil Tindakan Pada siklus I, dari 29 siswa yang mengikuti tes, ada 21 siswa (72,41 %) yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 65). Berarti masih ada 8 siswa (27,59 %) yang masih di bawah KKM. Nilai rata-rata kelas sudah mencapai KKM, yaitu 67,45. Tabel 4 Analisis Nilai Siklus I Ketuntasan (KKM=65) No Rentang Nilai Banyak Siswa T BT 1 0 24 0 0 2 25 44 0 0 3 45 64 8 8 4 65 84 19 19 5 85 100 2 2 Jumlah 29 21 8 Persentase Ketuntasan Belajar 72,41 27,59 % Nilai Rata-rata Kelas 67,45

31 Peningkatan hasil belajar di atas terjadi karena peneliti sudah menggunakan metode yang tepat. Hal ini sangat mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran,sehingga hasil belajar yang dicapai siswa maksimal. Pembelajaran sudah berpusat pada siswa, dan guru bertindak sebagai fasilitator. Kondisi tersebut didasarkan pada hasil observasi siswa dalam pembelajaran siklus I pertemuan 1 dan 2. 4.1.3 Deskripsi Siklus II 4.1.3.1 Rencana Tindakan Pada siklus II dilakukan pembelajaran dengan skenario sebagai berikut: (a) Menjelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen agar memahami masalah yang akan dibuktikan. Tujuan eksperimen adalah membuktikan kegunaan dan bahaya sinar matahari dalam kehidupan sehari-hari; (b) Menjelaskan kepada siswa tentang alat-alat serta bahanbahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, dan hal-hal yang perlu dicatat; (c) percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari; (d) pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut; (e) hipotesis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya; (f) verifikasi, kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya; (g) aplikasi konsep, setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari; (h) evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep; (i) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab. 4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Dari hasil observasi pembelajaran diperoleh data kualitatif pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut: (a) Guru sudah melakukan penjelasan kepada siswa tentang tujuan eksprimen agar memahami masalah yang akan dibuktikan dengan kualitas A (sangat baik) (b) guru sudah melakukan penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta

32 bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, dan hal-hal yang perlu dicatat dengan kualitas B (baik); (c) siswa melakukan kegiatan pada percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari; (d) siswa melakukan pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan dengan kualitas A (sangat baik); (e) siswa memperoleh hipotesis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya dengan kualitas A (sangat baik); (f) siswa melakukan verifikasi, kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok dengan kualitas A (sangat baik); (g) siswa mengaplikasikan konsep, setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya dengan kualitas B (baik); (h) guru melakukan evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep dengan kualitas A (sangat baik); (i) Setelah eksperimen selesai guru mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab dengan kualitas A (sangat baik). 4.1.3.3 Hasil Tindakan Pada tahap siklus II, dari 29 siswa yang mengikuti tes, ada 24 siswa (77,14 %) yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 65). Berarti masih ada 5 siswa (22,86 %) yang masih di bawah KKM. Nilai rata-rata kelas sudah mencapai KKM, yaitu 75,14. Tabel 5 Analisis Nilai Siklus II No Rentang Nilai Banyak Siswa Ketuntasan (KKM=65) T BT 1 0 24 0 0 2 25 44 0 0 3 45 64 5 5 4 65 84 21 21 5 85 100 3 3 Jumlah 15 24 5

33 Persentase Ketuntasan Belajar 77,14 % 22,86 % Nilai Rata-rata Kelas 76,00 Peningkatan hasil belajar di atas karena peneliti sudah lebih optimal menggunakan metode eksperimen. Hal ini sangat mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran,sehingga hasil belajar yang dicapai siswa maksimal. Pembelajaran sudah berpusat pada siswa, dan guru bertindak sebagai fasilitator. Kondisi tersebut didasarkan pada hasil observasi siswa dalam pembelajaran siklus II pertemuan 1 dan 2. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 4.2.1 Pembahasan Hasil Siklus I Pembelajaran pada siklus I sudah menggunakan metode eksperimen, sehingga terjadi peningkatan hasil belajar yang cukup berarti. Ketuntasan belajar mencapai 72,41 %, dan nilai rata-rata sudah melampaui KKM sebesar 67,45. Siswa semakin aktif bereksperimen mengikuti proses pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan. Sebagian siswa bahkan nampak menikmati setiap tahap pembelajaran. Mereka tahu apa yang sedang dipelajari,dan mengerti apa yang harus dilakukan untuk menguasai materi. Kondisi tersebut diperoleh berdasarkan analisis hasil observasi pembelajaran siklus I. Hasil penelitian tindakan pembelajaran pada siklus I dapat dilihat dari grafik di bawah ini:

34 Grafik 1 Ketuntasan Belajar Siklus I 80 70 60 Persentase 50 40 30 20 10 0 Tidak Tuntas Tuntas Ketuntasan 27,59 72,41 Meskipun pada siklus I sudah dicapai peningkatan hasil belajar siswa, tetapi berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat dan saran dari supervisor, peneliti memandang perlu untuk melanjutkan perbaikan pembelajaran ini pada siklus II agar tercapai hasil yang lebih optimal. 4.2.2 Pembahasan Hasil Siklus II Pembelajaran pada siklus II sudah menggunakan metode ekeperimen, sehingga terjadi peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dari pencapaian pada siklus I. Ketuntasan belajar mencapai 77,14 %,dan nilai rata-rata sudah melampaui KKM sebesar 75,14. Siswa semakin aktif bereksperimen mengikuti proses pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan. Sebagian siswa bahkan nampak menikmati setiap tahap pembelajaran. Mereka tahu apa yang sedang dipelajari,dan mengerti apa yang harus dilakukan untuk menguasai materi. Kondisi tersebut diperoleh berdasarkan analisis hasil observasi pembelajaran Hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I dapat dilihat dari grafik di bawah ini:

35 Grafik 2 Ketuntasan Belajar Siklus II 90 80 70 60 Persentase 50 40 30 20 10 0 Tidak Tuntas Tuntas Ketuntasan 22,86 77,14 Tindakan pada siklus II berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat dan saran dari dosen pembimbing diperoleh kesimpulan bahwa penelitian ini tidak perlu melanjutkan tindakan siklus berikutnya. 4.2.3 Pembahasan Hasil Antar Siklus Berdasarkan hasil penelitian perbaikan pembelajaran dari tahap prasiklus sampai dengan siklus II diperoleh informasi tentang peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan. Pada kondisi prasiklus ketuntasan belajar hanya 24,14 %, setelah dilakukan tindakan naik menjadi 72,41 % pada siklus I, dan menjadi 77,14 % pada siklus II. Nilai rata-rata kelas juga mengalami kenaikan dari semula 58,86 pada prasiklus, naik menjadi 67,45 pada siklus I, dan 75,14 pada siklus II. Tahap peningkatan hasil belajar siswa pada tiap siklus ditunjukkan dengan grafik di bawah ini:

36 Persentase Grafik 4 Ketuntasan Belajar Antarsiklus 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Prasiklus Siklus I Siklus II Ketuntasan 24,14 72,41 77,14 Kualitas aktifitas siswa dalam pembelajaran menggunakan metode eksperimen dari tahap prasiklus sampai dengan siklus II juga mengalami peningkatan. Grafik 5 Nilai Rata-rata Antarsiklus 80 70 60 Persentase 50 40 30 20 10 0 Prasiklus Siklus I Siklus II Nilai Rerata 58,86 67,45 75,14