RO 2_Pertemuan 5 dan 6 TEORI ANTRIAN

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

Lecture 3 : model Antrian dan Aplikasinya. Teknik industri 2015

Operations Management

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

Operations Management

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

Operations Management

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

Simulasi Model Sistem Jasa. DosenPengampu: Ratih Setyaningrum,MT Hanna Lestari, M.Eng

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

MODEL SISTEM ANTRIAN

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

ANTRIAN. Pasien Penonton. Dokter dan suster Penjual karcis. Perawatan kesehatan Menjual tiket Traffic Light

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara


BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

PRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN

11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI DAN SAMSAT JAKARTA TIMUR

JASA 2 [BAB V MENGELOLA ANTRIAN DAN RESERVASI] (BAGIAN I)

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAYANAN MEKANIK PADA BENGKEL RING MARKET

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Riset Operasional. Tahun Ajaran 2014/2015 ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

IMPLEMENTASI MODEL ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN

ANALISIS ANTRIAN PELAYANAN PADA PANGKAS RAMBUT MEGA

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

Masalah waiting line (teori antrian)

BAB II. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

Charyenny Ardanie dengan judul "Analisis Teori Antrian Nasabah Pada Bank Rakyat

BAB III METODE PENELITIAN

Pengantar Proses Stokastik

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 4 poin penting tentang kinerja

BAB III METODE PENELITIAN

Lecture 2 : Teori Antrian

MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK (STUDI KASUS: KANTOR LAYANAN CERENTI) TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB II LANDASAN TEORI

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen, Manajemen Operasi dan Antrian

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA MINIMARKET INDOMARET PERUMAHAN DUKUH ZAMRUD. : Windianni Amellia NPM : Pembimbing : Dr. Dra.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS ANTRIAN PADA PELAYANAN JASA GADAI STUDI KASUS PERUM PEGADAIAN CABANG CONDONG CATUR YOGYAKARTA SKRIPSI

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI 2014

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

ANALISIS ANTRIAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG BEKASI JUANDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Jurnal Metode 3(1)

Penelpon menunggu dilayani. A.K. Erlang tahun Teori Antrian

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian

BAB 2 LANDASAN TEORI

KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ANTRIAN PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG HARAPAN INDAH BEKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR

OR 2 SERI PRAKTIKUM OPERASIONAL RISET

BAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

LAPORAN RESMI MODUL IV QUEUING THEORY

Transkripsi:

RO 2_Pertemuan 5 dan 6 TEORI ANTRIAN Disarikan dari : Pangestu Subagyo, dkk., Rosihan Asmara, Dan Berbagai Sumber yang Relevan

Latar Belakang Sebagain besar operasional usaha berjalan dengan sumber daya yang terbatas salah satunya menimbulkan antrian Masalah yang timbul karena Antrian: Pemborosan Ketidaknyamana Munculnya biaya (Biaya langsung dan Biaya tidak langsung) Biaya lagsung : biaya yang muncul karena harus menyediakan fasilitas pelayanan Biaya tidak langsung : Biaya yang timbul karena orang harus mengantri/menunggu untuk dilayani Dikenalkan oleh A.K. Erlang Tahun 1909 1910.

Contoh Antrian Masukan Sistem Garis tunggu atau antrian Pesawat datang Lapangan terbang Pesawat menunggu di landasan Fasilitas Keluaran * Landasan pacu Pesawat terbang Nasabah datang Bank Nasabah (orang) Kasir Nasabah pulang Mobil datang Pencucian Mobil Mobil Tempat pencucian mobil Barang datang Bongkar muat barang Kapat dan truk Fasilitas bongkar muat Perintah Sistem komputer Program komputer CPU, Printer, dll Hasil Orang sakit Bantuan pengobatan darurat Pengunjung dtg Perpustakaan Anggota perpustakaan Mhs datang Kasus dtg Registrasi mahasiswa Skedul sidang pengadilan * individu/populasi sdh terlayani Mobil pergi Barang terbongkar Orang Ambulance Tertangani Pegawai perpustakaan Pengunjung pergi Mahasiswa Pusat registrasi Mhs pergi Kasus yang disidangkan Pengadilan Kasus selesai

Gambaran Sistem Antrian Sumber Masukan Sistem Antrian Keluaran Antri Fasilitas Pelayanan

Elemen2 Pokok Dalam Sistem Antrian 1. Sumber Masukan, sesuatu yang akan menggunakan pelayanan (bisa orang, barang, binatang, atau lainnya). Masukan ini disebut dengan populasi. Populasi dikatakan besar jika lebih banyak dari kapasitas pelayanannya. Populasi bisa terbatas atau tak terbatas. 2. Pola Kedatangan, cara/bagaimana individu-individu dari populasi memasuki sitem antrian. Pola kedangan bisa konstan atau acak (distribusi poisson) waktu antar kedatangan biasanya acak (distribusi exponensial). kadang2 ada penolakan, meninggalkan antrian 3. Disiplin Antrian, pedoman keputusan indvidu dapat massuk ke dalam antrian untuk dilayani First come first served (FCFS), Shortest Processing Time (SPT), dll. 4. Kepanjangan Antrian, ada yang terbatas dan tidak terbatas (tergantung kapasitas sistem antrian yang ada) Yang terbatass lebih kompleks 5. Tingkat Pelayanan, waktu yang digunakan untuk melayani setiap individu dalam sistem antrian (distrbusi exponensial) tingkat pelayanannya distribusi poisson (unit/jam) 6. Keluar, individu yang sudah dilayani ada peluang kembali ke populasi awal atau ke sistem antrian yang lain

1. Single Channel Single Phase Sistem Antrian Struktur Antrian Sumber Populasi M S Keluaran 2. Single Channel Multi Phase Sistem Antrian Sumber Populasi M S M S Phase 1 Phase 2 Keluaran M = Antrian S = Fasilitas pelayanan

3. Multi Channel Single Phase Sistem Antrian Struktur Antrian Sumber Populasi M S S Keluaran 4. Multi Channel Multi Phase Sistem Antrian Sumber Populasi M S M S S M S Phase 1 Phase 2 Keluaran

Model Umum Sistem Antrian Tingkat Kedatangan Tingkat Pelayanan Jumlah Fasilitas Layanan Besarnya Populasi Panjang Antrian Model Yang ada : M/M/1/I/I M/M/S/I/I M/M/1/I/F M/M/S/F/I Penjelasan : M : Tingkat kedatangan dan distribusi poisson D : Tingkat kedatangan atau tk pelayanan deterministik (konstan) K : Distribusi Erlang waktu antar kedatangan atau pelayanan S : Jumlah fasilitas pelayanan I : Sumber popuasi atau kepanjanga antrian tak terbatas (Infinitif) F : Sumber popuasi atau kepanjanga antrian terbatas

Notasi Penjelasan Ukuran λ Tingkat kedatangan rata-rata Unit/jam 1/λ Waktu antarkedatangan rata-rata Jam/unit µ Tingkat pelayanan rata-rata Unit/jam 1/µ Waktu pelayanan rata-rata Jam/unit σ Deviasi standar tingkat pelayanan Unit/jam n Jumlah individu dalam sistem pada suatu waktu Unit n q Jumlah individu rata-rata dalam antrian Unit n Jumlah individu dalam sistem total (antrian dan fasilitas Unit t pelayanan) t Waktu rata-rata dalam antrian Jam q t t Waktu rata-rata dalam sistem total Jam S Jumlah fasilitas pelayanan (channels) Unit pelayanan P Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan Ratio Q Kepanjangan maksimum sistem (antrian plus ruang Unit pelayanan) P n Probabilitas jumlah individu dalam sistem Frekuensi relative P o Probabilitas tidak ada individu dalam sistem Frekuensi relative P w Probabilitas menunggu dalam antrian Frekuensi relative c s Biaya pelayanan per satuan waktu per fasilitas pelayanan Rp/jam/server c w Biaya untuk menunggu per satuan waktu per individu Rp/jam/unit c t Biaya total = Rp/jam Notasi Dalam Sistem Antrian

Sistem Antrian Model M/M/1/I/I

Sistem Antrian Model M/M/1/I/I Seorang pengusaha restoran mulai merasakan antrian yag terlalu panjang, terutama saat jam makan siang dan makan malam. Sebagian konsumen juga mulai mengeluh soal panjangnya antrian tsb. Oleh karena itu, agar potensi hilangnya konsumen bisa dicegah, pengusaha tsb bermaksud menganalisis antrian yang ada guna mendapatkan solusi yang optimal. Informasi yng diperoleh, tingkat kedatangan rata2 saat jam-jam sibuk tsb adalah 50 pelanggan/jam, dengan tk kedatangan mengikuti distribusi Poison Waktu pelayanan aalah 1 menit/pelanggan dengan distribusi exponensial. Yang perlu diketahui penusaha tersebut adalah : 1. Tingkat kegunaan bagian pelayanan (p) 2. Jumlah rata2 pelanggan dalam antrian (nq) 3. Jumlah rata-rata pelanggan dalam sistem (nt) 4. Waktu menunggu rata-rata dalam antrian (tq) 5. Waktu menunggu rata2 dalam sistem (tt) 6. Kemungkinan akan lebih 1 pelanggan dalam sistem dan lebih dari 4 pelanggan dalam sistem

Penyelesaian Tingkat kegunaan bagian pelayanan (p) p λ μ 50 60 0,833 Jumlah rata2 pelanggan dalam antrian nq 2 λ μ(μ - λ) 2 (50) 60(60 50) 2500 600 4,1667 pelanggan Jumlah rata2 pelanggan dalam sistem nt λ μ - λ 50 60 50 5 pelanggan, atau nt p 1- p 0,833 1 0,833 5

Penyelesaian d. Waktu menunggu rata-rata dalam antrian (tq) Wq λ μ(μ - λ) 50 60(60 50) 50 600 0,0833jam atau 5 menit e. Waktu menunggu rata2 dalam sistem (tt) W 1 μ - λ 1 60 50 1 10 0,1 jam atau 6 menit

Penyelesaian f. Kemungkinan akan lebih 1 pelanggan dalam sistem dan lebih dari 4 pelanggan dalam sistem P(n>1) = 1 (P0 + P1) P(n>4) = 1 (P0 +.. + P4) Dengan Pn = 1(1 λ/µ)(λ/µ) n = (1 0,833)(0,833) 0 = 0,1667 = (1 0,833)(0,833) 1 = 0,1389 = (1 0,833)(0,833) 2 = 0,1158 = (1 0,833)(0,833) 3 = 0,0965 = (1 0,833)(0,833) 4 = 0,0804 --------------- + = 0,5983 P(n>1) = 1- P(n 1) = 1 - (0,1667 + 0,1389) = 0,6944 atau 69,44% P(n>1) = 1- P(n 1) = 1-0,5983 = 0,4017 atau 59,83%

Model M/M/S/I/I

Contoh Soal

Penyelesaian

Penyelesaian

Model M/M/1/I/F

Model M/M/S/F/I

Model M/M/S/F/I