BAB V HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini terlebih dahulu akan membahas gambaran umum wilayah penelitian, proses penelitian dan hasil penelitian yang mencakup analisa deskriptif (univariat) serta analisa bivariat. A. Gambaran Umum Klinik Herbal Insani Depok 1. Profil Klinik Herbal Insani Depok Klinik Herbal Insani merupakan lembaga pengembangan tanaman obat Indonesia yang fokus pada produksi obat herbal. Yang didirikan pada Bulan Maret 2007. Di atas tanah seluas 280 m 2 dengan luas bangunan 2007 m 2 klinik ini memiliki 2 lantai dengan keseluruhan ruangan berlantai keramik. Tahun 2008 di bangun gudang tempat untuk penyimpanan obatobat herbal. Klinik Herbal Insani beralamatkan Jalan Mawar Raya No. 1, Perumnas, Depok Jaya, Kota Depok dengan nomor kontak yang dapat di hubungi 021-7765748, email : herbalinsani.net@gmail.com Klinik Herbal Insani merupakan klinik yang menawarkan jasa di bidang pengobatan tradisional diantaranya tehnik akupuntur, bekam, pijat saraf, pijat bayi, patah tulang, refleksi, Iridiologi. Disamping itu klinik Herbal Insani salah satu produsen obat herbal, showroom tanaman obat, jasa pelatihan dan rumah sehat alami yang menawarkan pengobatan tradisional tersebut. Adapun fasilitas-fasilitas klinik Herbal Insani terdiri 60
61 dari 5 ruang praktek, 1 ruang khusus, 1 ruang administrasi, 2 kamar mandi, 1 ruang sholat, 1 dapur, 2 tempat tidur untuk karyawan, halaman parkir. Tenaga kerja di Klinik Herbal Insani terdiri dari dokter, perawat dan fisioterapi yang telah berpengalaman dalam bidang pengobatan alternatif. Dalam pengobatannya Klinik ini memberikan harga yang terjangkau dengan kualitas terbaik tanpa menimbulkan efek samping. Adapun visi klinik Herbal Insani Depok menjadi produsen obat herbal terdepan di Indonesia. Misi mengembangkan produk obat herbal yang berkualitas, terstandar dan terjangkau oleh masyarakat, menjadikan obat herbal sebagai pilihan cerdas untuk pengobatan saat ini yang berdampingan sejajar dengan obat kimia konvensional. B. Analisa Hasil Penelitian Analisa hasil penelitian ini akan disajikan secara berurutan mulai dari analisa univariat kemudian di lanjutkan analisa bivariat, sebagai berikut : 1. Analisa Univariat Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian. Pada umumnya dalam analisis hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Sutanto, 2001). Adapun variabel yang dianalisa dalam penelitian ini mencakup umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan (karakteristik responden) dan motivasi untuk berobat Herbal di Klinik Herbal Insani Depok.
62 Pada bagian ini akan diuraikan terlebih dahulu hasil penelitian diikuti dengan penyajian tabel hasil penelitian sesuai dengan buku Modul Analisis Data (2001). a. Karakteristik Responden 1) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur di Klinik Herbal Insani Depok Umur Frequency Percent (%) < 30 tahun 45 36.9 30 tahun 77 63.1 Total 122 100.0 Berdasarkan hasil distribusi frekuensi umur yang mejadi responden di klinik Herbal Insani Depok didapatkan data dari total responden yaitu 122 orang responden menunjukkan bahwa responden yang berumur < 30 tahun sebanyak 45 responden (36.9%). Sedangkan responden yang berumur 30 tahun sebanyak 77 responden (63.1%).
63 2) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin di klinik Herbal Insani Depok Jenis kelamin Frequency Percent (%) Laki-laki 56 45.9 Perempuan 66 54.1 Total 122 100.0 Berdasarkan hasil distribusi frekuensi jenis kelamin yang menjadi responden di klinik Herbal Insani Depok didapatkan data dari total responden yaitu 122 orang responden menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 56 responden (45.9%). Sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 66 responden (54.1%). 3) Distribusi frekuensi Berdasarkan Pendidikan Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan pendidikan di klinik Herbal Insani Depok Pendidikan Frequency Percent (%) Pendidikan tinggi (SMA,PT) 90 73.8 Pendidikan rendah (SD,SMP) 32 26.2 Total 122 100.0
64 Berdasarkan hasil distribusi frekuensi pendidikan yang menjadi responden di klinik Herbal Insani Depok didapatkan data dari total responden yaitu 122 orang responden menunjukkan bahwa mayoritas responden pendidikan tinggi (SMA dan Perguruan Tinggi) sebanyak 90 responden (73.8%) dan responden pendidikan rendah (SD dan SMP) sebanyak 32 responden (26.2%). 4) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan pekerjaan di klinik Herbal Insani Depok Pekerjaan Frequency Percent (%) Bekerja 103 84.5 Tidak bekerja / IRT 19 15.6 Total 122 100.0 Berdasarkan hasil distribusi frekuensi pekerjaan yang mejadi responden di klinik Herbal Insani Depok didapatkan data dari total responden yaitu 122 orang responden menunjukkan bahwa mayoritas responden bekerja sebanyak 103 responden (84.5%) dan responden yang tidak bekerja / IRT sebanyak 19 responden (15.6 %).
65 b. Motivasi Responden Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Motivasi di klinik Herbal Insani Depok Motivasi Frequency Percent (%) Rendah 29 23.8 Tinggi 93 76.2 Total 122 100.0 Berdasarkan hasil distribusi frekuensi motivasi yang mejadi responden di klinik Herbal Insani Depok didapatkan data dari total responden yaitu 122 orang responden yang menunjukkan motivasi rendah sebanyak 29 responden (23.8%). Kemudian responden yang memiliki motivasi tinggi untuk datang berobat herbal sebanyak 93 responden (76.2%). 2. Analisa Bivariat Analisa bivariat digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Sebagai variabel independen adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan (karakteristik responden) sedangkan variabel dependen adalah motivasi untuk berobat Herbal.
66 a. Hubungan Umur dengan Motivasi Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Dengan Motivasi untuk berobat Herbal Motivasi P- Umur Tinggi Rendah Total value N % n % n % < 30 tahun 41 91.1 4 8.9 45 100 0.006 30 tahun 52 67.5 25 32.5 77 100 Total 93 76.2 29 23.8 122 100 OR (CI 95 %) 0.203 (0.065-0.629) Hasil analisis hubungan antara umur dengan motivasi untuk berobat Herbal, diperoleh responden bahwa dari 45 responden yang berusia < 30 tahun menunjukkan motivasi tinggi untuk berobat Herbal sebanyak 41 reponden (91.1%) dan menunjukkan motivasi rendah sebanyak 4 responden (8.9%). Sedangkan dari 77 responden yang berusia 30 tahun menunjukkan motivasi tinggi untuk berobat Herbal sebanyak 52 responden (67.5%) kemudian menunjukkan motivasi rendah sebanyak 25 responden (32.5%). Dilihat dari hasil uji statistik (Chi Square) didapatkan P value sebesar 0,006 yang berarti P value lebih kecil dari (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan motivasi responden untuk berobat herbal.
67 Dari nilai OR (95% CL : 0.065 0.629) dapat disimpulkan bahwa responden yang bermotivasi tinggi 0.203 kali lebih baik dibandingkan dengan responden yang bermotivasi rendah. b. Hubungan Jenis Kelamin dengan Motivasi Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dengan Motivasi untuk berobat Herbal Jenis kelamin Motivasi Tinggi Rendah Total n % n % n % P- value OR (CI 95 %) Laki-laki 41 73.2 15 26.8 56 100 Perempuan 52 78.8 14 21.2 66 100 Total 93 76.2 29 23.8 122 100 0.612 1.359 (0.589-3.134) Hasil analisis hubungan antara jenis kelamin dengan motivasi untuk berobat herbal, diperoleh responden bahwa dari 56 responden yang berjenis kelamin laki-laki menunjukkan motivasi tinggi sebanyak 41 reponden (73.2%) dan menunjukkan motivasi rendah sebanyak 15 responden (26.8%). Sedangkan dari 66 responden yang berjenis kelamin perempuan menunjukkan motivasi tinggi sebanyak 52 responden (78.8%) dan menunjukkan motivasi rendah sebanyak 14 responden (21.2%). Dilihat dari hasil uji statistik (Chi Square) didapatkan P value sebesar 0,612 yang berarti P value lebih besar dari (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan motivasi responden untuk berobat herbal.
68 c. Hubungan Pendidikan dengan Motivasi Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan pendidikan Dengan Motivasi untuk berobat Herbal Motivasi Pendidikan Tinggi Rendah Total n % n % n % Pendidikan tinggi 71 78.9 19 21.1 90 100 (SMA,PT) Pendidikan rendah 22 68.8 10 31.2 32 100 (SD,SMP) Total 93 76.2 29 23.8 122 100 P- value 0.360 OR (CI 95 %) 0.589 (0.239-1.452) Hasil analisis hubungan antara pendidikan dengan motivasi untuk berobat herbal, diperoleh responden bahwa dari 90 responden yang mempunyai pendidikan tinggi menunjukkan motivasi tinggi sebanyak 71 reponden (78.9%) dan menunjukkan motivasi rendah sebanyak 19 responden (21.1%). Sedangkan dari 32 responden yang mempunyai pendidikan rendah menunjukkan motivasi tinggi sebanyak 22 responden (68.8%) dan menunjukkan motivasi rendah sebanyak 10 responden (31.2%). Dilihat dari hasil uji statistik (Chi Square) didapatkan P value sebesar 0,360 yang berarti P value lebih besar dari (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan motivasi responden untuk berobat herbal.
69 d. Hubungan Pekerjaan dengan Motivasi Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan pekerjaan Dengan Motivasi untuk berobat Herbal Motivasi P- Pekerjaan Tinggi Rendah Total value n % n % n % Bekerja 79 76.7 24 23.3 103 100 Tidak bekerja 14 73.7 5 26.3 19 100 0.774 Total 93 76.2 29 23.8 122 100 OR (CI 95 %) 0.851 (0.278-2.604) Hasil analisis hubungan antara pekerjaan dengan motivasi untuk berobat herbal, diperoleh responden bahwa dari 103 responden yang bekerja menunjukkan 79 responden (76.7%) memiliki motivasi tinggi dan 24 responden (23.3%) memiliki motivasi rendah. Sedangkan dari 19 responden yang tidak bekerja menunjukkan 14 responden (73.7%) memiliki motivasi tinggi dan 5 responden (26.3%) memiliki motivasi rendah. Dilihat dari hasil uji statistik (Chi Square) didapatkan P value sebesar 0.774 yang berarti P value lebih besar dari (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan motivasi responden untuk berobat herbal.