|
|
- Yuliana Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Wilayah Semarang Timur memiliki tiga pasar yaitu Pasar Gayamsari, Pasar Pedurungan,dan Pasar Parangkusuma. Pada masing masing pasar terdapat tempat pemarutan kelapa dan penggilingan daging. Tempat pemarutan berjumlah sebanyak 37 tempat, yang terdiri dari 23 tempat pemarutan kelapa dan 14 tempat penggilingan daging. Penelitian dilakukan di tempat yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu para pekerja yang bekerja 4 tahun dan bersedia menjadi responden. Dari 23 tempat pemarutan kelapa, terdapat 19 tempat yang dapat dilakukan penelitian sesuai dengan kriteria inklusi. Waktu kerja pemarut kelapa pukul , selain itu ada juga pemarut yang bekerja pukul Waktu yang dibutuhkan untuk memarut 1 butir kelapa kurang lebih 1 menit. Dalam sehari pemarut dapat menghasilkan parutan kelapa sekitar butir. Terdapat 10 tempat yang dapat dilakukan penelitian pada penggilingan daging. Para penggiling daging bekerja pukul , dan ada juga yang tutup pada pukul Dalam sehari penggiling rata-rata menghasilkan gilingan sebanyak kg daging. Penelitian ini dilakukan selama 4 hari, yaitu pada tanggal Agustus Pengambilan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan observasi. Selain itu juga dilakukan pengukuran pada mesin yang digunakan untuk mengetahui besar vibrasi mesin. Pengukuran besar vibrasi dilakukan pada hari ke 4 terhadap mesin penggilingan dan pemarutan kelapa. Cara pengukuran dengan memasang Vibration meter yang telah dikalibrasi pada
2 permukaan yang bergetar. Vibration meter diletakkan pada bagian mesin yang terbuat dari logam. 2. Analisis Univariat a. Usia Berdasarkan distribusi frekuensi usia responden diperoleh data bahwa semua pekerja berada pada kelompok umur produktif yaitu tahun 42 (100 %). Minimal umur yang didapat dari penelitian adalah 26 tahun dan maksimal 60 tahun. Rata- rata umur pekerja adalah 44,9 tahun, dengan standart deviasi 10,07 tahun. b. Pendidikan Jenjang pendidikan responden pekerja pemarutan kelapa dan penggilingan daging dipaparkan dalam tabel 4.1 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden Pendidikan n % Tidak tamat SD 3 10,3 Tamat SD 13 44,8 Tamat SMP 3 10,3 Tamat SMA 7 24,1 Tamat PT 3 10,3 Jumlah Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas pendidikan responden adalah tamat SD, yaitu sebanyak 13 orang (44,8%). c. Jenis Pekerjaan Distribusi frekuensi berdasarkan jenis pekerjaan responden ditunjukan pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Jenis Pekerjaan Responden Jenis pekerjaan n % Pemarut kelapa 19 65,5 Penggilingan daging 10 34,5 Jumlah Jenis pekerjaan responden terbanyak yaitu 19 orang (65,5%) bekerja sebagai pemarut kelapa.
3 d. Jenis Kelamin sebagai berikut. Distribusi frekuensi jenis kelamin responden pada tabel 4.3 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Jenis kelamin n % Laki laki 18 62,1 Perempuan 11 37,9 Jumlah Sebagian besar responden adalah berjenis kelamin laki laki yaitu sebanyak 18 orang (62,1%). e. Masa kerja Masa kerja responden berkisar antara 4 tahun sampai dengan 30 tahun. Rerata masa kerja yang didapat adalah 13,9 tahun dengan standart deviasi 8,3. f. Hasil Rerata Parutan Kelapa Dalam Sehari Rerata parutan kelapa yang dihasilkan responden sebanyak 115,7 butir. Pemarut kelapa paling banyak menghabiskan 400 butir kelapa dalam sehari. g. Hasil Rerata Penggilingan Daging Dalam Sehari Penggilingan daging dalam sehari reratanya mencapai 168 kg, dengan hasil gilingan paling banyak yaitu 300 kg dalam sehari. h. Penggunaan APD Semua responden (100%) yang bekerja baik sebagai penggiling daging dan pemarut kelapa tidak menggunakan APD yang berupa sarung tangan atau tongkat kayu. i. Lama Paparan Vibrasi Lama paparan vibrasi responden dapat didistribusikan seperti tabel 4.4 sebagai berikut ini.
4 Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Lama Paparan Vibrasi Responden Lama Paparan Vibrasi n % Bekerja <8 jam 10 34,5 Bekerja 8 jam 19 65,5 Jumlah Responden dengan lama paparan vibrasi 8 jam sehari mencapai 19 orang (65,5%). j. Besar Paparan Vibrasi Besar paparan vibrasi yang dihasilkan baik pada mesin penggiling daging dan pemarutan kelapa, semuanya menghasilkan besar vibrasi yang melebihi NAB yaitu 4 m/s 2. Rerata besar Vibrasi yang dihasilkan adalah 35,98m/s 2. Vibrasi tertinggi yang dihasilkan adalah sebesar 78,7 m/s 2 dan vibrasi terendah yaitu 7,5m/s 2. k. Keluhan Subjektif HAVS 1) Distribusi Frekuensi Keluhan Responden Hasil penilaian keluhan berdasarkan pada pertanyaan tentang keluhan di kuesioner. Jika responden menjawab ya maka diberi nilai 1, jika tidak maka nilai 0. Berdasarkan jawaban responden, dan skor dijumlahkan. Dari semua skor yang diperoleh, data menghasilkan distribsi normal, sehingga menggunakan nilai mean, yaitu 3,83. Bila nilai 3,83 maka responden termasuk mengalami keluhan subjektif, jika < 3,83 maka responden tidak mengalami keluhan subjektif. Frekuensi keluhan responden terhadap paparan vibrasi, terdapat pada tabel 4.5 di bawah ini : Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Keluhan Responden keluhan n % Tidak ada keluhan 13 44,8 Ada keluhan 16 55,2 Jumlah
5 Berdasarkan jawaban responden diketahui bahwa sebanyak 16 orang (55,2%) menyatakan mengalami keluhan HAVS. Keluhan subjektif HAVS terjadi pada 10 pekerja pemarutan kelapa dan 6 pekerja penggilingan daging. 2) Distribusi Frekuensi berdasarkan kuesioner Keluhan Subjektif Distribusi responden berdasarkan ada tidaknya keluhan subjektif ditunjukkan tabel 4.6. berikut. Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi KeluhanResponden Jawaban No Indikator Ya Tidak n % n % 1 Nyeri lengan atas 22 75,9 7 24,1 2 Nyeri lengan bawah 14 48, ,7 3 Kesemutan pada jari 16 55, ,8 4 Rasa tertusuk sekitar telapak tangan Ujung jari terasa kaku 13 44, ,2 6 Jari kurang dapat digerakkan 8 27, ,4 7 Sulit untuk mengepal 4 13, ,2 8 Kekuatan genggaman menurun 1 3, ,6 9 Nyeri siku tangan 9 31, ,0 10 Nyeri bahu 11 37, ,1 11 Nyeri leher 4 13, ,2 Berdasarkan tabel 4.6. diketahui sebagian besar responden mengalami nyeri lengan atas sebanyak 22 orang (75,9%) terdiri dari 15 pekerja pemarutan kelapa dan 7 pekerja penggilingan daging. Kesemutan pada jari sebanyak 16 orang (55,2%) terdiri dari 12 pekerja pemarutan kelapa dan 5 pekerja penggilingan.
6 l. Bagian Jari yang Sakit Responden dengan keluhan pada bagian jari terdapat pada tabel 4.7 sebagai berikut ini. Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Bagian Jari Yang Sakit Responden Bagian jari sakit n % Ibu jari 1 3,4 Jari telunjuk 1 3,4 Jari tengah 8 27,6 Merasakan semua 7 24,1 Tidak ada rasa sakit 12 41,4 Total Sebanyak 12 orang (41,4%) tidak ada rasa sakit pada bagian jari manapun. m. Waktu Nyeri tangan Frekuensi waktu nyeri tangan yang dialami responden ditunjukkan pada tabel 4.8 sebagai berikut. Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Waktu Nyeri Tangan Responden Waktu nyeri n % Pagi 6 20,7 Malam 19 65,5 Tidak dirasakan 4 13,8 Jumlah Keluhan nyeri pada tangan dirasakan responden mayoritas pada waktu malam, yaitu sebanyak 19 orang (65,5%). 3. Analisis Bivariat a. Hubungan Antara Besar Paparan Vibrasi dengan Keluhan Subjektif HAVS Perhitungan statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak didapatkan hasil karena tidak ada variasi dari data yang diperoleh. Hal ini terjadi karena semua hasil pengukuran melebihi NAB (4 m/s 2 ) untuk 8 jam.
7 b. Hubungan Antara Lama Paparan Vibrasi dengan Keluhan Subjektif HAVS Hubungan antara lama paparan vibrasi dengan keluhan subjektif HAVS, dapat ditunjukkan pada tabel 4.9 Tabel 4.9. Hubungan Antara Lama Paparan Vibrasi dengan Keluhan Subjektif HAVS Lama Keluhan total % p paparan Tidak ada keluhan Ada keluhan vibrasi n % n % < 8 jam 8 72,7 3 27, jam 5 27, , ,027 Total 13 44, , Hasil tabulasi silang antara lama paparan vibrasi dengan keluhan subjektif HAVS menunjukkan bahwa dari 11 orang dengan lama bekerja < 8 jam sebanyak 8 orang(72,7%) yang menyatakan tidak ada keluhan dan 3 orang (27,3%) yang menyatakan ada keluhan. Sedangkan dari 18 orang yang bekerja 8 jam sebanyak 5 orang (27,8%) tidak ada keluhan dan 13 orang (72,2%) menyatakan mengalami keluhan. Perhitungan statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil nilai p = 0,027, sehingga ada hubungan bermakna antara lama paparan vibrasi dengan keluhan subjektif HAVS B. Pembahasan 1. Besar Paparan Vibrasi Penelitian ini dilaksanakan pada tempat pemarutan kelapa dan penggilingan daging yang difokuskan pada vibrasi dari mesin yang dapat mengenai pekerja. Berdasarkan hasil pengukuran vibrasi dari mesin pemarutan kelapa dan penggilingan daging di pasar, bahwa semua vibrasi yang dihasilkan oleh mesin pemarut kelapa dan penggilingan daging melebihi NAB. Rerata vibrasi yang dihasilkan mesin adalah 35,98m/s 2. Vibrasi tertinggi yang dihasilkan adalah sebesar 78,7 m/s 2 dan vibrasi terendah yaitu 7,5m/s 2. Tingginya
8 vibrasi dapat dimungkinkan dipengaruhi oleh kurangnya perawatan mesin dan tidak adanya bantalan peredam getaran. 44 Hasil wawancara menunjukkan bahwa responden tidak pernah melakukan perawatan mesin karena mereka beranggapan bahwa mesin masih bisa berfungsi dengan baik. Responden baru akan melakukan perbaikan mesin apabila mesin mengalami kerusakan. Hasil observasi memperlihatkan bahwa banyak mesin yang tidak menggunakan bantalan peredam getaran, mesin diletakkan di tempat seadanya, misalnya lantai keramik tanpa alas. Bantalan peredam berguna untuk meredam getaran 45 agar elemen mesin memiliki putaran atau gerakan bolak balik secara halus, aman, dan mesin awet. 46 Umur mesin dapat dilihat dari cat pada mesin yang telah mengelupas dan beberapa bagian yang terbuat dari besi yang telah berkarat. Hal itu bisa menunjukkan umur mesin sudah cukup tua, memungkinkan juga untuk terjadinya vibrasi yang tinggi,. Selain itu, para pekerja jarang untuk membersihkan pada bagian mesin giling. Selama ini mereka hanya membersihkan tempat proses sisa gilingan baik kelapa maupun daging. 2. Lama Paparan Vibrasi. Lama paparan vibrasi pekerja dihitung dari awal sampai selesai bekerja dalam satu hari. Sebagian besar pekerja bekerja 8 jam yaitu sebanyak 19 orang (65,5%). Paling lama pekerja bekerja selama 11 jam sebanyak 2 orang. Seharusnya kontak paparan vibrasi paling lama 8 jam. 32 Waktu pemaparan getaran yang lama dapat mengakibatkan kerusakan pada tulang tulang dan sendi. Pemaparan yang lama terhadap getaran, terutama bila bersamaan dengan faktor lain yang berbahaya seperti suhu dingin, kebisingan dan beban statis dapat mengakibatkan timbulnya penyakit akibat getaran Keluhan subjektif Hand Arm Vibration Syndrome Hasil wawancara dengan pekerja pemarut kelapa dan penggilingan daging mengatakan bahwa mereka sebagian besar merasakan nyeri lengan atas sebanyak 22 orang (75,9%) dan
9 kesemutan pada jari sebesar 16 orang (55,2%). Meskipun keluhan lain seperti rasa tertusuk sekitar telapak tangan, ujung jari terasa kaku, jari kurang dapat digerakkan, sulit untuk mengepal, dan kekuatan genggaman menurun jarang dirasakan, tetapi ada beberapa responden yang mengeluhkannya walaupun dalam jumlah kecil dan tidak dialami merata oleh semua responden. Beberapa responden dikategorikan terkena keluhan subjektif HAVS sesuai dengan skor yang diberikan yaitu 3,83. Keluhan subjektif HAVS seperti rasa nyeri pada tangan; rasa kebas, baal/kesemutan; kadang kadang rasa nyeri dapat menjalar sampai lengan bawah, siku, dan leher, terkadang juga di daerah bahu, tetapi biasanya hanya terbatas di distal pergelangan tangan saja; rasa nyeri yang dirasakan dapat mengakibatkan sulit untuk menggenggam dan mengepal. 13 Gejala ini dapat merupakan gejala awal untuk terjadinya HAVS. Para pekerja yang tangannya terpajan alat alat yang bergetar dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah sehingga mengurangi suplai darah ke saraf Hubungan Besar paparan vibrasi dengan keluhan subjektif HAVS Uji Chi-Square tidak dapat dilaksanakan karena semua getaran yang dihasilkan melebihi NAB. Hal tersebut dikarenakan pada pengukuran yang dilakukan ditemukan bahwa nilai getaran melebihi NAB yang telah ditentukan untuk 8 jam kerja. Waktu pemaparan getaran yang lama dapat mengakibatkan kerusakan pada tulang tulang dan sendi. Pemaparan yang lama terhadap getaran, terutama bila bersamaan dengan faktor lain yang berbahaya seperti suhu dingin, kebisingan dan beban statis dapat mengakibatkan timbulnya penyakit akibat getaran. 22 Tingginya nilai vibrasi yang ditemukan bisa dimungkinkan karena kurangnya perawatan mesin, dan tidak adanya bantalan mesin. Meski getaran melebihi NAB 13 responden (44,8%) menyatakan tidak mengalami keluhan, tetapi sebanyak 16 responden
10 (55,2%) menyatakan mengalami keluhan. Bila getaran yang mengalir di dalam tubuh manusia makin tinggi, maka frekuensi getaran yang diserap makin tinggi. 22 Jenis kelamin juga dapat mempengaruhi untuk tingkat risiko keluhan otot. Kekuatan otot wanita sekitar dua pertiga dari kekuatan otot pria, sehingga daya tahan otot pria lebih tinggi dibanding wanita. 24 Pada pekerja pemarut kelapa yang terdapat 11 orang wanita, dan 7 diantaranya mengalami keluhan. Tahap umur tahun, seorang pekerja akan mengalami kerentanan terhadap keluhan HAVS.(referensi) Pekerja penggiling daging dan pemarut kelapa yang bekerja di wilayah Semarang Timur, sebagian besar mengalami keluhan HAVS pada umur tahun sebanyak 16 orang pekerja. Masa kerja 4 tahun mempunyai kerentanan untuk mengalami gangguan kesehatan dan semua pekerja memliki masa kerja 4 tahun. 23 Namun sebanyak 13 orang yang tidak merasakan mengalami keluhan. Dimungkinkan walaupun pekerja bekerja dengan besar getaran melebihi batas NAB tetapi karena kondisi fisik yang sudah terbiasa dan beradaptasi dengan getaran sehingga pekerja tidak merasakan hal tersebut sebagai keluhan. 5. Lama paparan vibrasi dengan keluhan subjektif HAVS Uji statistik yang menggunakan Chi-Square menunjukkan ada hubungan lama paparan vibrasi dengan keluhan subjektif HAVS, dengan p = 0,027. Lama paparan vibrasi yang dialami responden 8 jam dirasakan sebanyak 19 orang (65,5%). Lamanya paparan vibrasi ini dapat meningkatkan risiko untuk terjadinya HAVS. Usia responden dari 26 sampai 60 tahun dengan masa kerja responden dari 4 sampai 30 tahun, rata rata mengalami lama paparan 7,72 jam setiap harinya. Vibrasi yang bersumber dari alat akan ditransmisikan ke tangan dan lengan dari pekerja yang memegang alat tersebut. Bila pekerja terpapar getaran secara terus menerus akan mengakibatkan
11 perubahan anatomi vaskuler, dimana terdapat hipertrofi dari pembuluh darah disertai dengan kerusakan sel endotel. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya keluhan subjektif HAVS. 15 Efek getaran yang ditimbulkan tergantung dari besar getaran, lama penggunaan dan frekuensi. 18 Selain itu tingkat intensitas getaran yang lebih tinggi serta waktu pemaparan yang lama akan mengakibatkan kerusakan pada tulang tulang dan sendi. Pemaparan yang lama terhadap getaran, terutama bila bersamaan dengan faktor lain yang berbahaya seperti suhu dingin, kebisingan dan beban statis dapat mengakibatkan timbulnya penyakit akibat getaran. 22 Penelitian ini sesuai dengan penelitan tentang paparan getaran mesin gerindra dan keluhan subjektif (Hand Arm Vibration Syndrome) pada Tenaga Kerja di Abadi Dental Laboratorium Gigi Surabaya. Dalam penelitian tersebut menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lama kerja dengan keluhan kesehatan. 10 C. Keterbatasan Penelitian 1. Tidak ada scoring yang baku untuk menentukan keluhan subjektif HAVS. Pada penelitian ini ada tidaknya keluhan hanya didasarkan penilaian cut of point. 2. Tidak semua populasi dapat dijadikan sampel untuk penelitian.
12
BAB I PENDAHULUAN. kimia, biologi, ergonomi, psikologis. 8 Salah satu jenis lingkungan kerja fisik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang kesehatan masyarakat yang memfokuskan perhatian pada masyarakat pekerja baik yang ada di sektor formal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu penelitian yang bersifat penjelasan pada setiap variabelnya melalui pengujian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Deskripsi lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Pasar Pedurungan dan Pasar Gayamsari yang terletak di Kota Semarang bagian timur dengan membutuhkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hand Arm Vibration Syndrome(HAVS) 1. Hand Arm Vibration Syndrome Hand Arm Vibration Syndrome merupakan sindroma yang diakibatkan karena mengoperasikan alat yang bergetar secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research yaitu penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan dan menganalisa suatu
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Jumlah pekerja pelintingan rokok di PT. Djitoe Indonesia Tobako
BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Jumlah pekerja pelintingan rokok di PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta sebanyak 119 orang yang semua berjenis kelamin perempuan dan jumlah yang dijadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak tenaga kerja untuk mengoperasikan peralatan kerja industri.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, akan terjadi perubahan-perubahan yang bertujuan untuk mendapatkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Hal ini didukung dengan adanya perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berulang-ulang. Salah satunya adalah mengetik atau menekan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tangan merupakan salah satu anggota gerak tubuh yang paling sering digunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh
Lebih terperinciKELUHAN SUBJEKTIF CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEMERAH SUSU SAPI DI BOYOLALI
KELUHAN SUBJEKTIF CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEMERAH SUSU SAPI DI BOYOLALI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Oleh: RIYADI J110050041 DIPLOMA
Lebih terperinciAbstrak. Pendahuluan. Secaria, et al, Hubungan Paparan Getaran Mesin Gerinda...
Hubungan Paparan Getaran Mesin Gerinda dengan Terjadinya Keluhan Hand Arm Vibration Syndrome pada Pekerja Mebel Informal (The Correlation Between Exposure of Grinder Machine Vibration with The Occurrence
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri sektor Informal merupakan kegiatan yang dikaitkan dengan kerajinan tangan, dagang atau kegiatan ekonomi kecil-kecilan 1. Industri sektor informal tidak memiliki
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penambangan Emas Desa Hulawa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Penambangan Emas Desa Hulawa Lokasi penambangan Desa Hulawa merupakan lokasi penambangan yang sudah ada sejak zaman Belanda.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas kerja adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu. (15) Umumnya
Lebih terperinciBAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil analisa data di 3 group pekerjaan
BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil analisa data di 3 group pekerjaan departemen water pump PT. X. Hasil analisa data meliputi gambaran tingkat pajanan ergonomi, keluhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara barat misalnya Inggris dan Amerika Serikat kejadian nyeri punggung (terutama nyeri pada punggung bagian bawah) telah mencapai proporsi epidemik. Satu survei
Lebih terperinciBAB VI HASIL. Universitas Indonesia. Gambaran faktor-faktor..., Ami Kesumaningtyas, FKM 33 UI, 2009
BAB VI HASIL A. Distribusi Frekuensi Karakteristik Individu a) Distibusi Umur, Jenis Kelamin, status merokok, riwayat penyakit sebelumnya, keluhan subjektif nyeri Tabel 1 Distribusi Karakteristik Individu
Lebih terperinciLampiran 1. Percepatan getaran pada tangan operator
LAMPIRAN Lampiran 1. Percepatan getaran pada tangan operator Ulangan Data getaran pada stang kendali sumbu x sumbu y sumbu z a hav 1 1,6 1,3 2 4,13 2 1,5 1,3 2 3,97 3 1,5 1,4 2 4,11 4 1,6 1,4 1,9 4,07
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga manusia dalam proses produksinya, terutama pada kegiatan Manual Material Handling (MMH). Aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angkatan kerja tahun 2009 di Indonesia diperkirakan berjumlah 95,7 juta orang terdiri dari 58,8 juta tenaga kerja laki-laki dan 36,9 juta tenaga kerja perempuan. Sekitar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mencoba untuk mencari hubungan variabel paparan getaran mekanis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode Observasional Analitik, yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Peneliti mencoba
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang menjelaskan antara variabel bebas dan variabel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi 2.1.1. Pengertian Ergonomi Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat kerja. Lingkungan tempat kerja merupakan
Lebih terperinciLampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun
Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN KELUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PANDAI BESI DITINJAU DARI SIKAP KERJA DAN ALAT PELINDUNG DIRI DI KUALA BEGUMIT KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. Subjek pada penelitian ini semua berjenis kelamin wanita dengan
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Kondisi Subjek Subjek pada penelitian ini semua berjenis kelamin wanita dengan karakteristik yang dibahas adalah umur, berat badan, tinggi badan dan antropometri. 6.1.1 Umur Umur
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Analisis Univariat 5.1.1 Konsentrasi Partikulat yang Diukur Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan di lokasi pertambangan Kapur Gunung Masigit, didapatkan bahwa total
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Kejadian TBC Usia Produktif Kepadatan Hunian Riwayat Imunisasi BCG Sikap Pencegahan
Lebih terperincisesuatu dari satu tempat ke tempat lainnya. Pentingnya transportasi terlihat pada
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Menurut UUD 1945 pasal 27 ayat 2 dijelaskan bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pekerjaan dan penghidupan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Leher manusia adalah struktur yang kompleks dan sangat rentan terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Leher manusia adalah struktur yang kompleks dan sangat rentan terhadap iritasi. Bahkan 10% dari semua orang akan mengalami nyeri leher dalam 1 bulan. Potensi pembangkit
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desian Cross Sectional yang bertujuan mengukur variabel bebas (independen) yaitu umur, jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Jenis Kelamin Variabel Terikat Masa Kerja Carpal Tunnel Syndrome Lama Kerja Sikap Kerja Gambar 3.1 Kerangka Konsep 31 32 B. Hipotesis 1.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN OBJEK PENELITIAN PT. Sinar Pantja Djaja Sritex Group adalah perusahaan nasional yang bergerak di bidang spinning (pemintalan benang), yang menghasilkan benang tekstil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS ATAU RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis dan metode penelitian yang dilakukan adalah Explanatory Research (penelitian penjelasan), karena penelitian menjelaskan hubungan variabel
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER
LAMPIRAN 60 Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER Tanggal: Lokasi: Nama: Usia: (L/P) tahun 1. Lama penyemprotan (per proses): 3 jam 2.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. bidang penggilingan padi. Penggilingan Padi Karto terletak di Desa Bangun
digilib.uns.ac.id 40 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penggilingan Padi Karto merupakan industri informal yang bergerak di bidang penggilingan padi. Penggilingan Padi Karto terletak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang beralamat di Jalan Kolonel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan kondisi tubuh serta tenaga yang dimiliki oleh masing-masing individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesiasebagian warga berprofesi nelayan, kegiatan yang dilakukan oleh nelayan harus sesuai dengan kondisi tubuh serta tenaga yang dimiliki oleh masing-masing
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini menggunakan Explanatory research yaitu penelitian yang menghubungkan antara variabel melalui pengujian hipotesa yang telah
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT
PENELITIAN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT Merah Bangsawan*, Holidy Ilyas* Hasil survey di pabrik es di Jakarta menunjukkan terdapat gangguan pendengaran
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG BAWAH PADA PEKERJA PEMELIHARAAN TERNAK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG
LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG BAWAH PADA PEKERJA PEMELIHARAAN TERNAK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG Saya Widi Nusuci Anugrah, mahasiswi Fakultas Ilmu-ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman Kecamatan Kota Tengah. 3.1.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciSURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Umur/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian.
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Gambaran Aktivitas Pekerjaan Butik LaMode merupakan usaha sektor informal yang dikelola oleh pemilik usahanya sendiri. Butik pada umumnya menerima jahitan berupa kebaya dan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
70 BAB V HASIL PENELITIAN Hasil dan analisis hasil pengamatan dan pengukuran terhadap variabel pada penelitian ini disajikan sebagai berikut : 5.1 Kondisi Subjek Penelitian 5.1.1 Analisis deskripsi karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut International Labour Organisation (ILO), setiap tahun terjadi masalah-masalah akibat kerja. Setiap tahun ada 270 juta pekerja yang mengalami kecelakaan akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan pertambahan tenaga kerja menimbulkan berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah meningkatnya penyakit
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Kondisi Lapangan Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat usaha informal pejahitan pakaian di wilayah Depok, khususnya Kecamatan Sukmajaya. Jumlah tempat usaha
Lebih terperinciHUBUNGAN GETARAN LENGAN-TANGAN DEGAN HAND ARM VIBRATION SYNDROME PADA PEKERJA BAGIAN PEMOTONGAN DAN PENGHALUSAN PENGRAJIN GITAR DI SUKOHARJO
HUBUNGAN GETARAN LENGAN-TANGAN DEGAN HAND ARM VIBRATION SYNDROME PADA PEKERJA BAGIAN PEMOTONGAN DAN PENGHALUSAN PENGRAJIN GITAR DI SUKOHARJO Afdim Febryandra Mastha, Siswi Jayanti, Suroto Bagian Keselamatan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang kesehatan masyarakat yang memfokuskan perhatian pada masyarakat pekerja baik yang ada di sektor formal
Lebih terperinciBAB IV HASIL telah berubah lagi menjadi PT. Indo Acidatama Tbk. Indonesia di bawah supervisi dari Krup Industri Teknik GMBH Jerman Barat
BAB IV HASIL A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Perusahaan ini didirikan di Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah dengan luas lahan ± 11 Ha. Pada mulanya perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emosional setelah menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisioterapi adalah bentuk pelayanan yang di tunjukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
Lebih terperinciHUBUNGAN GETARAN MEKANIS MESIN GERINDA DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI KOTA DENPASAR.
HUBUNGAN GETARAN MEKANIS MESIN GERINDA DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI KOTA DENPASAR 1 Grace Pandiangan, 2 Ari Wibawa, 3 Indah Adiputra, 4 I Putu Gede Adiatmika 1,2 Program
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian eksplanatory research dengan metode observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eplanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih dengan rancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreativitas manusia sehingga kreativitas manusia adalah sumber ekonomi. pada produksi kreativitas dan inovasi manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kreatif merupakan penyumbang untuk pertumbuhan ekonomi bangsa dan dianggap semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian. Industri ini menjadi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Sehingga jenis kelamin, merokok dan trauma tidak memiliki kontribusi terhadap
BAB V PEMBAHASAN Karakteristik responden meliputi umur, masa kerja, jenis kelamin, merokok dan trauma. Di mana untuk karakteristik jenis kelamin semua responden adalah perempuan, tidak merokok dan tidak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Responden Penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah adalah ibu primigravida
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Responden Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah adalah ibu primigravida yang mengalami nyeri persalinan kala 1 fase aktif di RSB Mutiara Bunda-Salatiga.
Lebih terperinciPERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL Otong Andi Juhandi (30402785) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Kontak Person : Otong Andi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PEKERJA PEMBUATAN DODOL DI TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2016 Identitas Umum Responden 1. Nama : 2. Usia (thn) : 3. Jenis Kelamin : L/P
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
48 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Diagram alir penelitian ini seperti yang digambarkan dalam gambar 3.1, gambar 3.2 dan gambar 3.3. Gambar 3.1 Flowchart Diagram Penelitian (1) 49
Lebih terperinciANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA
60 ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA Friska Pakpahan 1, Wowo S. Kuswana 2, Ridwan A.M. Noor 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciERGONOMI PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi:
PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi: Ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan pekerjaannya secara fisik sesuai dengan pekerjaannya, lingkungan kerjanya serta peralatan yang digunakannya. Secara ideal ergonomik:
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PENELITIAN
BAB 6 HASIL PENELITIAN 6.1 Karakteristik Responden Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pengemudi travel X-Trans Jakarta dengan trayek Jakarta-Bandung yang berjumlah 60 orang. Namun seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan komputer khususnya di perkotaan sudah sangat lazim, tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari anak-anak, ibu rumah
Lebih terperinciLampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN
Lampiran 1 88 SURAT IJIN PENELITIAN Lampiran 2 89 SURAT IJIN SURVEI AWAL PENELITIAN Lampiran 3 90 SURAT IJIN PENELITIAN Lampiran 4 91 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penilaian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai faktor-faktor risiko ergonomi yang mempengaruhi besarnya tingkat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Sinar Mas Seluller adalah badan usaha atau bisnis yang bergerak dibidang jasa penjualan gadget terutama Handphone dan kebutuhan akan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Kejadian Miopia pada Anak di SDN Cemara Dua Surakarta telah dilakukan pada
BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian mengenai Hubungan Tinggi Badan menurut Umur dengan Kejadian Miopia pada Anak di SDN Cemara Dua Surakarta telah dilakukan pada akhir Mei 2013-Juni 2013. Screening miopia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade Area (AFTA) semakin pesat. Hal ini membuat persaingan antara industri besar, industri menengah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian Explanatory research yaitu penelitian yang menghubungkan antara variabel melalui pengujian hipotesa yang telah dirumuskan,
Lebih terperinciBAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Keterbatasan Penelitian Penelitian terhadap proses pekerjaan finishing yang terdiri dari pemeriksaan kain, pembungkusan kain, dan pengepakan (mengangkat kain) ini memiliki
Lebih terperinciBAB III TEMUAN PENELITIAN
BAB III TEMUAN PENELITIAN Bab ini merupakan bab yang menjabarkan temuan penelitian yang mencakup : karakteristik responden, peran significant others, konsep diri, kemampuan mereduksi konflik dalam pemutusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakekat ilmu pengetahuan selalu mengalami perkembangan melalui pembelajaran, penyempurnaan, atau temuan baru secara interaktif, berkolaborasi dengan berbagai kajian
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Kondisi Subjek Kondisi subjek yang diukur dalam penelitian ini meliputi karakteristik subjek dan antropometri subjek. Analisis kemaknaan terhadap karakteristik subjek dilakukan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA AKTIVITAS KERJA FISIK DENGAN METODE STRAIN INDEX (SI)
TUGAS AKHIR ANALISA AKTIVITAS KERJA FISIK DENGAN METODE STRAIN INDEX (SI) (Studi Kasus: Pabrik Roti CV. Aji Kurnia, Boyolali) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot skeletal yang disebabkan karena tubuh menerima beban statis, atau bekerja pada postur janggal secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel bebas dan variabel terikat melalui pengujian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta Perusahaan Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta merupakan Bandar Udara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk jenis explanatory research atau penelitian penjelasan. Penelitian ini menguji hipotesis yang menyatakan hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif. Tipe penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan Juli tahun 2016 di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan mist blower merek Yanmar tipe MK 15-B. Sistem yang digunakan pada alat tersebut didasarkan oleh hembusan aliran udara berkecepatan tinggi. Oleh karena
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan dan keselamatan kerja. Industri besar umumnya menggunakan alat-alat. yang memiliki potensi menimbulkan kebisingan.
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia berkembang semakin pesat khususnya dalam bidang teknologi dan industri. Peningkatan pemanfaatan teknologi dalam dunia industri memberikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan data dari kelurahan desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Batu bata Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah dibersihkan dari kerikil dan batu-batu lainnya. Tanah ini banyak ditemui di sekitar kita. Itulah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai sistem muskuloskeletal. Gangguan muskuloskeletal (musculoskeletal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melaksanakan sebuah pekerjaan dapat membuat seseorang berisiko mengalami gangguan atau cedera. Kebanyakan cedera akibat kerja biasanya mengenai sistem muskuloskeletal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas manual material handling atau penanganan material secara manual masih menjadi sebagian besar aktivitas yang ada di dunia industri seperti aktivitas pengangkatan,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini di desain melalui pendekatan cross-sectional study yaitu rancangan suatu studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rukun Tetangga (RT) dan 3 Rukun Warga (RW). Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tapa Kecamatan Kota Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Paguyaman adalah satu dari 6 (Enam) kelurahan yang ada di kecamatan kota tengah dengan luas 0,75 Km 2 terdiri dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Karakteristik dasar subyek penelitian Penelitian dilakukan sejak 22 Juni 2016 sampai 1 Agustus 2016 di Puskesmas Pandak I Bantul. Sampel penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat
Lebih terperinciMUSCULOSKELETAL DISORDERS. dr.fauziah Elytha,MSc
MUSCULOSKELETAL DISORDERS dr.fauziah Elytha,MSc Muskuloskeletal disorder gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima beban statis secara berulang dan terus menerus dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengkajian hubungan manusia dengan lingkungan kerja sebenarnya sudah lama dilakukan oleh manusia, tetapi pengembangannya yang lebih mendalam baru dilakukan setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan nasional Bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Primatexco Batang Jawa Tengah, perusahaan ini merupakan pabrik yang memproduksi kain mori untuk bahan
Lebih terperinci