Standard Costing. 1

dokumen-dokumen yang mirip
1 STANDARD COSTING

Standard Costing. Harga Pokok Standar. 1

Manfaat Harga Pokok Standar untuk:

ACTIVITY BASED COSTING

HARGA POKOK STANDAR Karakteristik Harga Pokok Standar : Proses penentuan harga pokok standar

Prosedur Penentuan Biaya Bahan Baku Standar

MODUL 11 SISTEM HARGA POKOK STANDAR (STANDAR COSTING)

BAB VIII METODE HARGA POKOK STANDAR

Standar Costing PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

Analisis Selisih Biaya Standar Dengan Biaya Sesungguhnya Untuk Pengendalian Biaya Pada Ranti Toko Roti dan Kue Selama Bulan Februari 2016

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok Proses. Keterangan Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses Pengumpulan Biaya Produksi

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

BAB III METODE PENELITIAN. variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam. Tabel 3.1.

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PADA SILFIANA BAKERY & CAKE

BAB II LANDASAN TEORITIS

Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

FACTORY OVERHEAD COST (BIAYA OVERHEAD PABRIK)

Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Manfaat Sistem Biaya Standar. Setiap badan usaha yang bergerak dalam bidang produksi akan

AKUNTANSI MANAJERIAL AGRI BISNIS [AMA]

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pabrik Kerupuk Kresna. Chriselda Destio 3EB

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

SUATU TINJAUAN BIAYA STANDAR DALAM MENETAPKAN PRODUKSI

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA

BAB II LANDASAN TEORI

BIAYA OVERHEAD PABRIK TARIP TUNGGAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi

SISTEM HARGA POKOK STANDAR

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti ini, rintangan dalam dunia bisnis semakin

Biaya Overhead Pabrik

HARGA POKOK TAKSIRAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

ANALISIS SELISIH BIAYA SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran,Aktual Dan Pembebanan

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM

ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY

Vina Chris Lady Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dosen Pembimbing : Haryono, SE., MMSI.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Pengertian Biaya Jenis-jenis Biaya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menganalisis masalah ini digunakan metode deskriptif analisis

langsung dan biaya overhead pabrik.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dilakukan oleh PT. LEKJ dalam rangka melakukan evaluasi

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan

BAB II LANDASAN TEORITIS

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

Penganggaran Perusahaan

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. MEBEL JEPARA PUTRA. Nama : Lely Yunita Sari NPM :

1. Sistem insentif yang berdasarkan satuan hasil adalah: a. Sistem Taylor d. Berdasarkan Jam Kerja b. Sistem Rowan e. b & c benar c.

Biaya statis disiapkan hanya untuk satu level tipe aktivitas

Akuntansi Manajerial Agribisnis [AMA]

Tarif Biaya Overhead dan Analisis Variansi

Biaya Overhead Pabrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Maher Deakin (1996:6) pengertian akuntansi biaya adalah suatu

Modul ke: Process Costing. Biaya produksi dengan metode process costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

ANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG

ABSTRAK. Kata kunci : standard cost, kos produksi, analisis selisih (variance). UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN ROTI UD. SHANIA BAKERY

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005:21), Data adalah faktafakta

PEMBAHASAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

PENENTUAN BIAYA PROSES: AKUNTANSI KERUGIAN PRODUKSI

Latihan Soal Akuntansi Biaya & Praktek (1)

ABSTRAK. Kata kunci : Harga Pokok Produksi, Absorption Costing, Variable Costing. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

Analisis Selisih Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada Usaha Rumahan Kerupuk Barokah

Transkripsi:

Standard Costing Harga Pokok Standar http://www.deden08m.com 1

STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dengan asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktorfaktor lain dalam keadaan normal. Harga Pokok Standard (Standard Costing) adalah pembebanan harga pokok kepada produk atau jasa tertentu yang ditentukan di muka dengan cara menentukan besarnya biaya standar dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik untuk mengolah satu satuan produk atau jasa tertentu. Pada dasarnya di dalam Harga Pokok Standar terdiri dari 3 aktivitas yaitu: (1) Penentuan Standar (2) Pengumpulan biaya yang sesungguhnya terjadi (3) Analisis selisih biaya standar dengan biaya sesungguhnya. http://www.deden08m.com 2

Manfaat Harga Pokok Standar untuk: 1. Perencanaan dan penyusunan anggaran 2.Pembuatan keputusan tentang harga jual produk, strategi pengembangan produk dan lain sebagainya. 3. Pengendalian biaya. 4. Menilai hasil pelaksanaan. 5. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya penghematan biaya. 6. Menerapkan Management by objective (MBO). 7.Membebankan biaya yang telah dikeluarkan ke produk selesai dan persediaan produk dalam proses. 8.Menekan biaya administrasi dengan menyederhanakan prosedur akuntansi. 9. Menyajikan laporan biaya dengan cepat. http://www.deden08m.com 3

Jenis-Jenis Standar: 1. Standar Teoritis(Theoretical standard) 2. Standar Dasar(Basic Standard) 3. Standar Pelaksanaan Terbaik yang Dapat dicapai (Normal Standard) Standar Teoritis disebut juga dengan standar ideal atau standar teknis merupakan suatu standar pada kondisi operasi yang sempurna, dimana semua pelaksana dan fasilitas dapat bekerja dengan tingkat yang paling efisien. Standar ini umumnya tidak digunakan untuk mengukur kinerja (prestasi suatu pelaksanaan), tetapi hanya digunakan sebagai dasar untuk menetapkan standar yang realistis. Standar dasar disebut juga dengan standar historis adalah suatu standar yang didasarkan pada informasi masa lalu. Standar ini memberikan kerangka kerja untuk membandingkan kinerja dari beberapa periode. Standar ini sering disebut sebagai standar jangka panjang(long-range standard) karena sekali ditetapkan tidak akan diubah untuk beberapa periode. Manfaat standar ini relatif sangat terbatas untuk pembuatan keputusan dan penyusunan anggaran. Kebaikan standar ini adalah relatif murah. http://www.deden08m.com 4

Standar pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai (currently attainable standard) adalah suatu standar yang didasarkan pada kondisi operasi yang efisien. Standar ini telah memperhitungkan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari terjadinya, seperti : waktu untuk pemeliharaan fasilitas, waktu istirahat, dan faktor-faktor kelelahan karyawan. Standar ini merupakan standar yang realistis dapat dicapai oleh pelaksana yang bekerja dengan efisiensi tinggi, sehingga merupakan tingkat kinerja yang banyak digunakan di dalam praktik. Standar ini sering disebut standar normal. Cara Penentuan Harga Pokok Standar: Harga Pokok Standar menyangkut biaya produksi standar, yaitu meliputi: 1. Biaya Bahan Baku Standar a. Harga bahan baku standar b. Kuantitas bahan baku standar 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar a. Tarif upah langsung standar b. Jam kerja langsung standar 3. Tarif Biaya Overhead Pabrik Standar. http://www.deden08m.com 5

Perhitungan Selisih Biaya: Selisih Biaya Bahan Baku a. Selisih Harga Bahan baku (Material Price Variance) SHBB = (H ssg H std) x Kt ssg b. Selisih Kuantitas Bahan Baku (Material Quantity Variance) SKBB = (Kt ssg Kt std) x H std http://www.deden08m.com 6

Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung a. Selisih Tarif Upah (Labor Rate Variance) STU = (TU ssg TU std) x JK ssg b. Selisih Jam Kerja / Selisih Efisiensi Upah (Labor Efficiency Variance) SJK = (JK ssg JK std) x TU std http://www.deden08m.com 7

Selisih Biaya Overhead Pabrik Analisis 2 Selisih a. Selisih Terkendali (Controllable Variance) adalah selisih antara overhead pabrik aktual yang terjadi dengan kelonggaran anggaran ( total jumlah standar dari overhead variabel yang dianggarkan untuk produksi aktual ditambah total Overhead Pabrik tetap yang dianggarkan) ST = BOP ssg - {( KN x TT ) + ( K std x TV )} b. Selisih Volume (Volume Variance) SV = ( KN K std ) x TT http://www.deden08m.com 8

Analisis 3 Selisih a. Selisih Pengeluaran (Spending Variance) adalah selisih antara biaya aktual dengan kelonggaran anggaran (suatu anggaran yang disesuaikan untuk mencerminkan tingkat aktivitas aktual) SP = BOP ssg - {( KN x TT ) + ( K ssg x TV )} b.selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance) adalah perbedaan antara jumlah biaya overhead tetap dianggarkan dengan aktivitas aktual. SK = ( KN K ssg ) x TT http://www.deden08m.com 9

c. Selisih Efisiensi ( Efficiency Variance) setara dengan tarif overhead dikalikan dengan selisih antara tingkat dasar alokasi aktual dengan jumlah standar SE = ( K ssg K std ) x T.BOP http://www.deden08m.com 10

Analisis 4 Selisih Merupakan perluasan dari analisis 3 selisih dimana Selisih Efisiensi dibagi menjadi 2 yaitu : c. Selisih Efisiensi Tetap ( Fixed Efficiency Variance) SET = ( K ssg K std ) x TT d. Selisih Efisiensi Variabel ( Variable Efficiency Variance) SEV = ( K ssg K std ) x TV http://www.deden08m.com 11

Contoh : Sebuah perusahaan garmen yang menghasilkan kemeja pria menggunakan sistem harga pokok standar dalam menghitung harga pokok dari produk yang dihasilkannya. Kapasitas normal per bulan adalah 2.500 helai kemeja yang dikerjakan dalam 10.000 jam mesin. Anggaran biaya overhead pabrik yang disusun berdasarkan jam mesin berjumlah Rp 37.500.000 di mana 60 % diantaranya bersifat variabel. http://www.deden08m.com 12

Harga pokok standar untuk menghasilkan satu helai kemeja adalah sebagai berikut : Biaya bahan baku 2 m @ Rp 12.500 = Rp 25.000 Biaya tenaga kerja langsung 5 jkl @ Rp 2.000 = Rp 10.000 Biaya overhead pabrik 4 JM http://www.deden08m.com 13

Selama satu periode telah dihasilkan kemeja sebanyak 2.490 helai dengan biaya sebagai berikut : Dipakai kain sebanyak 4990 m @ Rp 12.490 Dibayar gaji dan upah sebesar Rp 24.910.000 untuk 12.455 jam kerja langsung Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 37.320.400 dengan 9.965 jam mesin http://www.deden08m.com 14

Diminta : Hitung besarnya harga pokok standar untuk menghasilkan 1 helai kemeja. Hitung selisih biaya yang terjadi untuk menghasilkan 2.490 helai kemeja. analisis penyebab terjadinya selisih biaya tersebut. http://www.deden08m.com 15

Penyelesaian : Anggaran BOP Rp 37.500.000 Tarif BOP = Kapasitas Normal = 10.000 JM = Rp 3.750 / JM Anggaran BOP Variabel 60 % x Rp 37.500.000 Tarif Variabel = = Kapasitas Normal 10.000 JM = Rp 2.250 / JM Anggaran BOP Tetap 40 % x Rp 37.500.000 Tarif Tetap = = Kapasitas Normal 10.000 JM = Rp 1.500 / JM http://www.deden08m.com 16

Harga pokok standar per helai kemeja adalah : Biaya bahan baku : 2 m @ Rp 12.500 = Rp 25.000 Biaya tenaga kerja langsung : 5 JKL @ Rp 2.000 = Rp 10.000 Biaya overhead pabrik : Variabel : 4 JM @ Rp 2.250 = Rp 9.000 Tetap : 4 JM @ Rp 1.500 = Rp 6.000 Rp 15.000 Harga pokok standar per helai kemeja Rp 50.000 + http://www.deden08m.com 17

Perhitungan Selisih Biaya Biaya Harga Pokok Standar Harga Pokok Sesungguhnya Selisih Biaya BBB 2.490 x Rp 25.000 = 62.250.000 4.990 x Rp12.490 = 62.325.100 75.100 BTK 2.490 x Rp 10.000 = 24.900.000 12.455 x Rp 2.000 =24.910.000 10.000 BOP 2.490 x Rp 15.000 = 37.350.000 9.965 JM.. =37.320.400 (29.600) Total 124.500.000 124.555.500 55.500 http://www.deden08m.com 18

analisis Selisih Selisih Biaya Bahan Baku Rp 75.100 UV a. Selisih Harga Bahan baku SHBB = ( H ssg H std ) x Kt ssg = ( 12.490-12.500 ) x 4.990 = 49.900 FV b. Selisih Kuantitas Bahan Baku SKBB = ( Kt ssg Kt std ) x H std = ( 4.990 2.490 x 2 ) x 12.500 = ( 4.990 4.980 ) x 12.500 = 125.000 UV http://www.deden08m.com 19

Selisih Biaya Tenaga Kerja Rp 10.000 UV a. Selisih Tarif Upah (Labor Rate Variance) STU = ( TU ssg TU std ) x JK ssg = ( 2.000 2.000 ) x 12.455 = 0 b. Selisih Jam Kerja / Selisih Efisiensi Upah SJK = ( JK ssg JK std ) x TU std = ( 12.455 2.490 x 5 ) x 2.000 = ( 12.455 12.450 ) x 2.000 = 10.000 UV http://www.deden08m.com 20

Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp 29.600 FV analisis 2 Selisih a. Selisih Terkendali ST = BOP ssg - {( KN x TT) + ( K std x TV )} = 37.320.400 - {(10.000 x 1.500 ) + ( 2.490 x 4 x 2.250 )} = 37.320.400 - ( 15.000.000 + 22.410.000 ) = 37.320.400-37.410.000 = 89.600 FV b. Selisih Volume (Volume Variance) SV = ( KN K std ) x TT = ( 10.000 9.960 ) x 1.500 = 60.000 UV http://www.deden08m.com 21

analisis 3 Selisih a. Selisih Pengeluaran (Spending Variance) SP = BOP ssg - {( KN x TT ) + ( K ssg x TV )} = 37.320.400 - {( 10.000 x 1.500 ) + ( 9.965 x 2.250 )} = 37.320.400 - ( 15.000.000 + 22.421.250 ) = 37.320.400-37.421.250 = 100.850 FV b. Selisih Kapasitas SK = ( KN K ssg ) x TT = ( 10.000 9.965 ) x 1.500 = 52.500 UV http://www.deden08m.com 22

c. Selisih Efisiensi SE = ( K ssg K std ) x T. BOP = ( 9.965 9.960 ) x 3.750 = 18.750 UV analisis 4 Selisih Selisih Efisiensi dipecah menjadi dua : c. Selisih Efisiensi Tetap SET = ( K ssg K std ) x TT = ( 9.965 9.960 ) x 1.500 = 7.500 UV d. Selisih Efisiensi Variabel SEV = ( K ssg K std ) x TV = ( 9.965 9.960 ) x 2.250 = 11.250 UV http://www.deden08m.com 23

Ringkasan SHBB = Rp 49.900 FV Selisih BBB = Rp 75.100 UV SKBB = Rp 125.000 UV STU = Rp 0 Selisih BTK = Rp 10.000 UV SJK = Rp 10.000 UV http://www.deden08m.com 24

3 Selisih 4 Selisih 2 Selisih SP Rp 100.850 FV SP Rp 100.850 FV ST Rp 89.600 FV SEV Rp 11.250 UV Selisih BOP Rp 29.600 FV SE Rp 18.750 UV SET Rp 7.500 UV SV Rp 60.000 UV SK Rp 52.500 UV SK Rp 52.500 UV http://www.deden08m.com 25

Selisih Komposisi dan Selisih Hasil (Material Mix Variance dan Yield Variance) Apabila untuk menghasilkan barang jadi dibutuhkan lebih dari satu jenis bahan baku maka akan timbul selisih komposisi dan selisih hasil http://www.deden08m.com 26

Perhitungan Selisih Biaya Selisih Komposisi Bahan Baku (Material Mix Variance) SKpBB = ( Kp ssg Kp std ) x H std Selisih Hasil Bahan Baku (Material Yield Variance) SHsBB = (Hs ssg Hs std) x BBB std per unit hasil Selisih Hasil Tenaga Kerja (Labor Yield Variance) SHsTK = (Hs ssg Hs std) x BTK std per unit hasil Selisih Hasil Overhead Pabrik SHsOP = (Hs ssg Hs std) x BOP std per unit hasil http://www.deden08m.com 27

Contoh Sebuah perusahaan garmen yang menghasilkan pakaian anak-anak menggunakan sistem harga pokok standar dalam menghitung harga pokok dari produk yang dihasilkannya. Pakaian yang dihasilkan menggunakan kombinasi dua jenis kain yaitu kain motif dan kain polos. Kapasitas normal per bulan adalah 2.500 helai pakaian yang dikerjakan dalam 10.000 jam mesin. Anggaran biaya overhead pabrik yang disusun berdasarkan jam mesin berjumlah Rp 37.500.000 dimana 60 % diantaranya bersifat variabel. http://www.deden08m.com 28

Harga pokok standar untuk menghasilkan satu helai pakaian anak-anak adalah sebagai berikut : Biaya bahan baku : Kain motif : 1,5 m @ Rp 12.000 = Rp 18.000 Kain polos : 0,5 m @ Rp 14.000 = Rp 7.000 + Rp 25.000 Biaya tenaga kerja langsung : 5 jkl @ Rp 2.000 = Rp 10.000 Biaya overhead pabrik : Variabel : 4 JM @ Rp 2.250 = Rp 9.000 Tetap : 4 JM @ Rp 1.500 = Rp 6.000 + Rp 15.000 Harga pokok standar per helai pakaian anak-anak Rp 50.000 http://www.deden08m.com 29

Selama satu periode telah dihasilkan pakaian anak-anak sebanyak 2.490 helai dengan biaya sebagai berikut : Dipakai kain motif sebanyak 3.740 m @ Rp 12.000 dan kain polos sebanyak 1.250 m @ Rp 13.990 Dibayar gaji dan upah sebesar Rp 24.910.000 untuk 12.455 jam kerja langsung Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 37.320.400 dengan 9.965 jam mesin http://www.deden08m.com 30

Diminta : Hitung selisih biaya yang terjadi untuk menghasilkan 2.490 helai pakaian. analisis selisih biaya yang terjadi. http://www.deden08m.com 31

Perhitungan Selisih Biaya Biaya bahan baku : Pemakaian kain motif : 3.740 m x Rp 12.000 = Rp 44.880.000 Pemakaian kain polos : 1.250 m x Rp 13.990 = Rp 17.487.500 Total pemakaian kain : 4.990 m.rp 62.367.500 http://www.deden08m.com 32

Perhitungan Selisih Biaya Biaya Harga Pokok Standar Harga Pokok Sesungguhnya Selisih Biaya BBB 2.490 x Rp 25.000 = 62.250.000 4.990. = 62.367.500 (117.500) BTK 2.490 x Rp 10.000 = 24.900.000 12.455 x Rp 2.000 =24.910.000 (10.000) BOP 2.490 x Rp 15.000 = 37.350.000 9.965 JM.. =37.320.400 29.600 Total 124.500.000 124.597.900 (97.900) http://www.deden08m.com 33

Analisis Selisih Selisih Biaya Bahan Baku Rp 117.500 UV a. Selisih Harga Bahan baku SHBB = ( H ssg H std ) x Kt ssg Motif = (12.000-12.000) x 3.740 = Rp 0 Polos = (13.990-14.000) x 1.250 = Rp 12.500 FV SHBB. Rp 12.500 FV http://www.deden08m.com 34

b. Selisih Komposisi Bahan Baku SKpBB = (Kp ssg Kp std) x H std Motif = (3.740 75 %* x 4.990) x 12.000 = Rp 30.000 FV Polos = (1.250 25 %* x 4.990) x 14.000 = Rp 35.000 UV SKpBB. Rp 5.000 UV * Catatan : Untuk menghasilkan 1 helai pakaian anak-anak dibutuh kain motif sebanyak 1,5 m dan kain polos sebanyak 0,5 m. Dengan demikian dari 2 m pemakaian kain sebanyak 75 % adalah pemakaian kain motif dan 25 % pemakaian kain polos. http://www.deden08m.com 35

c. Selisih Hasil Bahan Baku SHsBB = (Hs ssg Hs std) x BBB std per unit hasil = (2.490 2.495**) x 25.000 = 125.000 UV ** Catatan : Setiap dipakai 2 m kain ( motif + polos ) dapat dihasilkan 1 helai pakaian anak-anak ( standar ). Jika dipakai total 4.990 m kain maka dapat dihasilkan 4.990 : 2 = 2.495 pakaian hasil standar. http://www.deden08m.com 36

Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 10.000 UV a. Selisih Tarif Upah STU = ( TU ssg TU std ) x JK ssg = ( 2.000 2.000 ) x 12.455 = 0 b. Selisih Jam Kerja / Selisih Efisiensi Upah SJK = ( JK ssg JK std ) x TU std = ( 12.455 2.495 x 5 ) x 2.000 = ( 12.455 12.475 ) x 2.000 = 40.000 FV c. Selisih Hasil Tenaga Kerja SHsTK = ( Hs ssg Hs std ) x BTK std per unit hasil = ( 2.490 2.495 ) x 10.000 = 50.000 UV http://www.deden08m.com 37

Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp 29.600 FV analisis 2 Selisih a. Selisih Terkendali ST = BOP ssg - {( KN x TT + ( K std x TV )} = 37.320.400 - {( 10.000 x 1.500 ) + ( 2.495 x 4 x 2.250 )} = 37.320.400 - ( 15.000.000 + 22.455.000 ) = 37.320.400-37.455.000 = 134.600 FV b. Selisih Volume SV = ( KN K std ) x TT = ( 10.000 9.980 ) x 1.500 = 30.000 UV http://www.deden08m.com 38

analisis 3 Selisih a. Selisih Pengeluaran SP = BOP ssg - {( KN x TT + ( K ssg x TV )} = 37.320.400 - {( 10.000 x 1.500 ) + ( 9.965 x 2.250 )} = 37.320.400 ( 15.000.000 + 22.421.250 ) = 37.320.400 37.421.250 = 100.850 FV b. Selisih Kapasitas SK = ( KN K ssg ) x TT = ( 10.000 9.965 ) x 1.500 = 52.500 UV c. Selisih Efisiensi SE = ( K ssg K std ) x T. BOP = ( 9.965 9.980 ) x 3.750 = 56.250 FV http://www.deden08m.com 39

analisis 4 Selisih Selisih Efisiensi dipecah menjadi dua selisih, yaitu : c. Selisih Efisiensi Tetap SET = ( K ssg K std ) x TT = ( 9.965 9.980 ) x 1.500 = 22.500 FV d. Selisih Efisiensi Variabel SEV = ( K ssg K std ) x TV = ( 9.965 9.980 ) x 2.250 = 33.750 FV http://www.deden08m.com 40

Untuk analisis 2, 3 dan 4 selisih, selanjutnya hitung Selisih Hasil Overhead Pabrik Selisih Hasil Overhead Pabrik SHsOP = ( Hs ssg Hs std ) x BOP std per unit hasil = ( 2.490 2.495 ) x 15.000 = 75.000 UV http://www.deden08m.com 41

Ringkasan SHBB = Rp 12.500 FV Selisih BBB = Rp 117.500 UV SKpBB = Rp 5.000 UV SHsBB = Rp 125.000 UV STU = Rp 0 Selisih BTK = Rp 10.000 UV SJK = Rp 40.000 FV SHsTK = Rp 50.000 UV http://www.deden08m.com 42

3 Selisih 4 Selisih 2 Selisih SP Rp 100.850 FV SP Rp 100.850 FV ST Rp 134.600 FV SEV Rp 33.750 FV Selisih BOP Rp 29.600 FV SE Rp 56.250 FV SET Rp 22.500 FV SV Rp 30.000 UV SK Rp 52.500 UV SK Rp 52.500 UV SHsOPRp75.000 UV http://www.deden08m.com 43

PT. ABC menghitung Harga Pokok dengan menggunakan harga pokok standar. Harga Pokok untuk menghasilkan 1 batang coklat adalah sebagai berikut: Jenis Bhn Baku Kuantitas Harga / gr Jumlah Coklat 3 gr Rp. 150 Rp. 450 Kacang 1 gr Rp. 100 Rp. 100 Gula 1 gr Rp. 50 Rp. 50 Harga Pokok Standar / unit Rp. 600 http://www.deden08m.com 44

Selama bulan Maret telah dihasilkan sebanyak 2.050 batang coklat dengan pemakaian coklat sebanyak 6.100 gr @ Rp. 150, kacang 2.000 gr @ Rp. 90 dan gula 1.900 @ Rp. 60 Diminta : a. Hitung selisih biaya bahan baku yang terjadi selama bulan Maret b. analisis selisih biaya yang terjadi ke dalam selisih harga bahan baku, selisih komposisi bahan baku dan selisih hasil bahan baku http://www.deden08m.com 45

Berdasarkan data di atas selanjutnya diasumsikan untuk menghasilkan 1 batang coklat dibutuhkan waktu 0,03 JKL dengan tarif upah Rp. 5.000/JKL dan 0,02 JM dengan tarif BOP Rp. 12.500 (TV Rp. 7.500 dan TT Rp. 5.000). Jam kerja sesungguhnya 62 jam dengan tarif upah sesungguhnya Rp. 5.500/JKL serta BOP sesungguhnya Rp. 500.000 untuk 42 JM. Kapasitas Normal adalah 40 JM. a. Hitung Harga pokok standar per batang coklat b. Hitung selisih BTK dan analisis ke dalam STU, SJK dan SHsTK c. Hitung selisih BOP dan analisis ke dalam ST, SV dan SHsBOPhttp://www.deden08m.com 46