A. PENDAHULUAN B. EVOLUSI SISTEM MANAJEMEN MUTU C. KONSEP MUTU D. PENGERTIAN MUTU E. PENGERTIAN MUTU PANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
A. PENDAHULUAN B. EVOLUSI SISTEM MANAJEMEN MUTU C. KONSEP MUTU D. PENGERTIAN MUTU E. PENGERTIAN MUTU PANGAN

Awal Perkembangan Sistem Manajemen Mutu. Awal Kehidupan Manusia. Pangan. Tiap individu / keluarga memenuhi kehidupan sendiri

Perkembangan Mutu: Sejarah dan Pengertian mutu. 1.Pendahuluan 2.Sejarah Mutu 3.Pengertian Mutu 4.Organisasi Mutu Industri. 1.

Pengendalian dan Penjaminan Mutu

KEWIRAUSAHAAN-II. Laporan Perkembangan Usaha melalui Pengelolaan Kualitas. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis

QUALITY. Karakteristik produk dan jasa yang memberi kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. (American Society for Quality Control)

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah

Quality Management. D Rizal Riadi

SEJARAH PERKEMBANGAN KUALITAS. Nur Hadi Wijaya, STP, MM

Manajemen Produksi dan Operasi

Business AnalysisAnalisis Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

Manajemen Mutu. Eko Pujiyanto,S.Si.,M.T. Hp : URL :

QUALITY ASSURANCE (QA) vs QUALITY CONTROL (QC)

PENGERTIAN DAN SEJARAH MANAJEMEN MUTU

Manajemen Operasional MANAJEMEN MUTU

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Genap 2104/2015. EMA503 - Manajemen Kualitas

PENGANTAR DAN DEFINISI MUTU

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA UJIAN AKHIR SEMESTER

Kualitas Perangkat Lunak. Dasar Rekayasa Perangkat Lunak

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Negara kita sedang memasuki era perdagangan bebas. Dalam

Statistical Process Control

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Ganjil 2016/2017. EMA503 - Manajemen Kualitas

BAB 1 SISTEM MANAJEMEN MUTU

PENGANTAR DAN DEFINISI MUTU PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia, Badan Pusat Statistik, Jakarta.

MANAJEMEN OPERASIONAL M. KURNIAWAN. DP BAB 3 MANAJEMEN KUALITAS

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

MANAGEMENT INDUSTRI (QUALITY CONTROL) By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. 1

MANAJEMEN MUTU MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KEDUA BELAS BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MUTU. Disusun: Ida Yustina

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, perusahaan dituntut agar tetap mampu mempertahankan eksistensinya

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pun pengusaha asing. Para pengusaha yang ingin tetap dan terus bertahan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat

10/6/ Pengantar

Negara Indonesia dengan areal pertanian yang luas dan subur merupakan. tempat yang ideal bagi industri pertanian. Pertanian mempakan sektor yang amat

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9.

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD

STANDARDISASI (STD) Oleh: Gunadi, M.Pd NIP (No HP ) data\:standardisasi_gun 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo Oleh: Dr. Ir. Eddy Herjanto, SE. MSc

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas)

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Service menurut Gronroos (1990). A SERVICE IS AN ACTIVITY OR SERIES OF ACTIVITY OF MORE OR LESS INTANGIBLE

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

DEFINISI & FUNGSI KUALITAS. Nur Hadi Wijaya, STP, MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

Konsep Mutu Dan Akreditasi PUSKESMAS & FKTP (#4) posted by admin on August 28, SYNCORE - always deliver value

Kegiatan Diagnosa IKM oleh Konsultan Diagnosis IKM (Shindan Shi) Doni Primadi

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. pangsa pasar dunia tekstil dan penggunaan mesin-mesin atau alat-alat industri

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena

MUTU PELAYANAN KESEHATAN Dasar-dasar Pemahaman

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik

BAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

kualitas Lely Riawati, ST, MT P e n g e n d a l I A N k u A l i T A s

Studi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA

PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA

MANAJEMEN MUTU. Pendekatan Manajemen Mutu: Kaizen Total Quality Management

BAB I PENDAHULUAN. Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI MANAJEMEN KUALITAS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang model

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Peranan Evaluasi terhadap Strategi Bisnis Perusahaan dalam Mencanangkan Kebijakan Mutu Barang

Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah

BAB 5 ASPEK MUTU PRODUK

PENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan mempunyai perencanaan dan tujuan akhir yang ingin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

PERUBAHAN PARADIGMA MANAJEMEN LAMA DAN KOTEMPORER: MEMAHAMI INFORMASI AKUNTANSI BIAYA. Agusman

Standar Kualitas Internasional

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September Strategi. Pembelajaran. - Standar Kompetensi - Relevansi - Penjelasan Kontrak

MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Measuring Customer Satisfaction. MA4282 Kapita Selekta Statistika II Semester II 2014/ Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian produk terhadap SNI

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara semakin meng-global. Hal ini

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Kualitas. Definisi kualitas menurut beberapa ahli yang banyak dikenal antara lain :

Transkripsi:

A. PENDAHULUAN B. EVOLUSI SISTEM MANAJEMEN MUTU C. KONSEP MUTU D. PENGERTIAN MUTU E. PENGERTIAN MUTU PANGAN

Awal Kehidupan Manusia Tiap individu / keluarga memenuhi kehidupan sendiri Tidak efisien karena setiap individu mempunyai kelebihan Masalah mutu belum ada Kering Baking Gulung Pangan Giling Adonan

Saat kerjasama saling menguntungkan (barter) barang >< barang barang >< jasa Awal transaksi ekonomi Mutu merupakan kesepakatan antar individu pada saat barter

Awal Perkembangan Sistem Manajemen Mutu ± 5000 tahun yang lalu Bukti sejarah Zaman Nebukadnezar, di Babilonia (602 502 SM) spesifikasi bangunan, pangan dsb Di Cina (1644 SM) ada spesifikasi keramik Karakter mutu diekspresikan kualitatif 1700 M, kebiasaan memberi cap mulai populer (ada beberapa produsen membuat satu jenis barang) 1800-an, adanya undang-undang pencegahan pemalsuan

Sampai Akhir Abad 19 Konsep Sistem Jaminan Mutu Tidak Banyak Berubah PRINSIP : Pemeriksaan mutu oleh konsumen Adanya konsep keterampilan Pemberian cap (merk, reputasi) Jangkauan pasar terbatas Pameran dagang pertama th.1851 di Crystal Palace,London

1. Evolusi Sistem Manajemen Mutu Perkembangan sistem manajemen mutu dipengaruhi faktor-faktor : skala produksi kerumitan proses produksi perkembangan persyaratan konsumen kemajuan teknologi

Pameran dagang II th.1889 di Eiffel Tower Pameran dagang III th.1893 di Chicago, Illinois Pameran dagang IV th.1900 di Paris

Perubahan-perubahan penting dalam perkembangan sistem manajemen mutu terjadi hampir setiap 20 tahun sepanjang abad ke-20 Evolusi TQM Quality Assurance Foremen Inspection Operator 1900 1918 1937 1960 1980

Operator Quality Control Jumlah produksi relatif kecil Seseorang (kelompok kecil orang) membuat produk Mengendalikan sendiri seluruh pekerjaan (membeli bahan, mengukur dsb) Memeriksa hasil pekerjaan baik produk antara maupun produk akhir Sering disebut pengrajin

F o r e m e n Jumlah produksi mulai meningkat Pekerja dikelompokkan, dan diarahkan oleh seorang mandor Mandor tidak bekerja membeli barang Gaji mandor lebih tinggi dari pekerja Awal dari konsep pabrikasi dengan skala besar

Inspection Quality Control Selama Perang Dunia I, sistem pabrikasi semakin kompleks Skala produksi semakin besar Mutu produk, banyak mendapat gangguan Diperlukan Full Time Inspector Organisasi inspeksi (pemeriksaan) dipisahkan dari produksi

Statistic Quality Control Pada Perang Dunia II, produksi bersifat massal Pemeriksaan 100 %, produk tidak memungkinkan Digunakan teknik penarikan contoh (sampling) Sampling dan Control Chart dimulai oleh Walter A. SHEWART pada 1930-an dan dikembangkan selanjutnya oleh DEMING

Q u a l i t y A s s u r a n c e Pada 1960-an terjadi pergeseran dari konsep pengendalian mutu (quality control) ke sistem jaminan mutu (quality assurance) Pengendalian mutu hanya terbatas dalam pengendalian proses pada aspek produksi (hanya departemen produksi) Untuk menjamin mutu diperlukan perencanaan, perancangan, pengadaan bahan, transportasi, penyimpanan dan sebagainya (semua departemen) Sebagai awal dari Total Quality Control yang akhirnya lebih tepat disebut dengan TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

Total Quality Management ( TQM ) Konsep awal adalah TQC, dikembangkan oleh Armand V. Feigenbaum (General Electric) pada 1960-an Konsep awal : memperluas tanggung jawab mutu dari departemen produksi ke seluruh departemen di dalam perusahaan Di Jepang dikembangkan prinsip : tanggung jawab mutu merupakan tanggung jawab seluruh karyawan (gugus kendali mutu) Company Wide Quality Control (CWQC), pada 1968 Bentuk paling akhir dari TQM yang terstandarisasi adalah ISO- 9000 (diawali 1987). Saat ini telah dua kali bersi revisi ISO Versi 2000

2. Perkembangan Sistem Manajemen Mutu di Jepang Setelah PD II, Jepang dikenal dengan produk-produk bermutu rendah dengan harga murah Pada 1950 DEMING membantu Jepang melakukan sensus dan memperkenalkan Statistical Proces Control (SPC) dan teknik pemecahan masalah (Siklus PDCA) 1954, J.M. JURAN melatih para Top Manajer perusahaan Jepang 1956, serial radio (13 minggu), pelatihan supervisor 1959, serial TV mingguan untuk Foremen disusun oleh ISHIKAWA 1962, diterbitkan majalah Gemba to Quality Qontrol Mei, GKM pertama terdaftar 1982, ada 148.106 GKM dengan anggota 1.305.780 1968, dicetuskan CWQC oleh ISHIKAWA

3. Perkembangan Sistem ManajemenMutudiKorea Korea banyak meniru Jepang dalam pengembangan sistem manajemen mutu Memulai program promosi mutu pada 1962 (awal tahap pembangunan I) Bentuk-bentuk kegiatan promosi : pembinaan kelembagaan, pendidikan / pelatihan, pengembangan / pembinaan GKM, penerbitan majalah mutu, penyelenggaraan kongres, lokakarya dan seminar mutu secara teratur Pada 1978, Korean Standar Association (KSA) telah melatih 300.000 tenaga. Tercatat 110.000 GKM, 572 perusahaan mendapat sertifikat industri. Sejak 1978, promosi mutu telah beralih dari pemerintah ke swasta Seperti di Jepang, ada bulan mutu yaitu bulan Nopember

4. Perkembangan Sistem Manajemen Mutu di Amerika Serikat Pendekatan awal mengikuti praktek-praktek di Eropa (keterampilan dagang pengrajin pemimpin pengrajin) Revolusi industri di Eropa menciptakan sistem fabrikasi pengrajin pegawai pabrik ; inspeksi produk akhir Sistem Taylor akhir abad 19, memisahkan konsep perencanaan dan pelaksanaan (Scientific Management) produktivitas meningkat ada dampak negatif terhadap mutu departemen inspeksi terpusat (Chief Inspector)

4. Perkembangan Sistem Manajemen Mutu di Amerika Serikat (lanjutan) Perang Dunia II (1940-an) Produksi massal mutu menurun (Delivery Time prioritas) 1960 Konsep TQC (Feigenbaum), tapi pendekatan scientific management sulit dihilangkan 1970-an Kalah dari Jepang (elektronik, automobil, mesin dsb) 1980-an Mulai melakukan praktek-praktek mutu Jepang (GKM, KAIZEN, Just in Time, House of Quality) 1987 The National Institute of Standards & Technology (NIST) memperkenalkan Malcolm Balridge Quality Award

5. Perkembangan Sistem Manajemen Mutu di Indonesia Kurang Informasi Terutama dari tahap Operator / Foremen ke tahap berikutnya Seolah-olah langsung ke tahap TQM / ISO-9000 Titik berat upaya pemerintah : membuat standar sampai dengan 1983 telah dirumuskan ± 1500 standar (SII, SP, SPI) 1984 dibentuk DSN, tetapi kedudukan, tugas pokok, fungsi dan susunan pengurus baru 1989 Tugas utama : koordinasi, sinkronisasi, pembinaan kerjasama antar instansi standarisasi / metrologi Kegiatan utama : SII SP SPI SNI

5. Perkembangan Sistem Manajemen Mutu di Indonesia (lanjutan) 1998 : DSN BSN 1992 : KAN (Komite Akreditasi Nasional) Bagian BSN Sertifikasi lembaga sertifikasi (personil, sistem mutu, manajemen lingkungan, produk, HACCP, pelatihan) Jumlah Lembaga Sertifikasi (2002) Sistem Mutu Personil : 14 buah : 5 buah Sistem Manajemen Lingkungan : 3 buah Sistem HACCP : 2 buah Nopember : bulan mutu (sejak 1992) 2001 : - Sertifikat ISO-9000 : 384 perusahaan - Sertifikat ISO-14000 : 21 perusahaan

Green (1994): 6 Konsep 1 2 3 Mutu sebagai kebagusan. Pada konsep ini, penekanan didasarkan pada highlevel standards Mutu sebagai kesesuaian dengan kegunaan, penekanan didasarkan pada pencapaian tujuan yang dicanangkan Mutu sebagai suatu batasan minimal, penekanan didasarkan pada memenuhi batasan minimal

4 Mutu sebagai nilai tambah. This concept emphasises the value 5 Mutu sebagai suatu nilai uang (Quality as value for money), focus on efficiency. It measures outputs against inputs 6 Mutu sebagai kepuasan konsumen (Satisfaction of the client), quality is described as: "something has quality when it meets the expectations of the consumer; quality is the satisfaction of the client".

Konsep mutu melahirkan istilah key quality characteristics, yaitu characteristics atau attributes pada barang, jasa atau sistem yang menunjang atau relevan dengan konsep mutu. Pada produk pertanian dan pangan Key quality characteristics, dapat inherent artinya berasal dari dalam barang tersebut (intrinsic), dapat pula sebagai pengaruh dari luar atau ditambahkan dari luar (exstrinsic).

J. M. Juran (1974) Kualitas atau mutu adalah kesesuaian dengan keperluan (kegunaan) bukan kebagusan. ( Quality is conformance to requirements not goodness ) Phillip B. Crosby (1979) Kualitas atau mutu adalah kesesuaian dengan keinginan

H. D. Seghezzi (1979) Derajat kesesuaian suatu produk atau jasa dengan penggunaanya yang bersifat spesifik. ( The degree to which a product or service is fit for the specified use ) A.V. Feigenbaum (1983) Gabungan dari semua faktor pada produk dan jasa, baik pada pemasaran, peralatan yang digunakan, proses pengolahan dan pemeliharaan, yang diharapkan dapat memenuhi keinginan konsumen. ( The total composite product and service characteristics of marketing engineering, manufacture, and maintenance through which the product and service meet the expectation by the customer ).

International Standard ISO Keseluruhan sifat atau karakteristik pada suatu produk yang menunjukkan kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan yang sesuai dengan tujuan produk. ( The totality of features and characteristics of a product that bear on its ability to satisfy stated or implied needs ) Menurut Kamus Webster s A usually high level of merit or superiority merit, stature, value, virtue, worth Synonyms: caliber, Degree of excellence Synonyms caliber, class, grade

PP NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria Keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan dan minuman. Key Word: Keamanan pangan, Kandungan gizi, Standar perdagangan

D a f t a r P u s t a k a Feigenbaum, A. V. 1983. Total Quality Control, Third Edition. McGraw-Hill, Inc. Juran, J.M. 1998. Juran s Quality Control Hand Book. Fourth Edition. McGraw-Hill International Tenner, A. R dan I. J. Detoro. 1992. Total Quality Management. Addison-Wesley Publishing Company.. 2000. ISO-9000. Quality Management System Fundamental and Vocabulary. ISO Copyright Office.

t e r i m a k a s i h