PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016

dokumen-dokumen yang mirip
FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEUANGAN I. VISI. Uraian Misi II.

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016


21 Universitas Indonesia

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

Bab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2011

Penyusunan. Gambaran Implementasi ADIK. Konsep Dasar Penataan ADIK. Implementasi ADIK. Penyusunan Informasi Kinerja

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beberapa kementerian dan lembaga yang membawahi bidang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Pridensial, yaitu pelaksanaan sistem pemerintahan dipimpin oleh

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

BAB III ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

Keuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu. peningkat- an efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja birokrasi dalam

BAB III DESKRIPSI PROFIL APLIKASI SMART. Direktorat Jenderal Anggaran mempunyai misi sebagai berikut: meningkatkan kualitas perencanaan;

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia. Demi terciptanya suatu good governance, pada tahun

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

Kualitas dan sistem pengawasan APBN ditingkatkan untuk menjamin pelaksanaan APBN yang transparan dan akuntabel

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. penganut NPM karena sesuai dengan semangat NPM untuk meningkatkan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 38/PMK.09/2009 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN DEPARTEMEN KEUANGAN TAHUN 2009 MENTERI KEUANGAN,

Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan

LAPORAN KINERJA DJA

LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

REVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1)

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Keuangan Tugas Pokok, Fungsi, Struktur Organisasi Kementerian Keuangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun anggaran 2013, kewenangan atas pengesahan Daftar Isian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

K A T A P E N G A N T A R

Frequently Asked Questions (FAQ) Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

2.1 Rencana Strategis

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED. Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA-K/L

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENGELOLAAN PNBP DAN TANTANGAN KEDEPAN

1. Tujuan dan Landasan Konseptual PBK; 2. Kerangka PBK; 3. Syarat Penerapan PBK; 4. Tahapan Kegiatan Penerapan PBK; 5. Mekanisme Penganggaran.

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TANGGAL 31 JANUARI 2011 TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG

Kebijakan Pengelolaan BMN. Direktorat Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Desember 2013

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

: Menteri Dalam Negeri, Kepala BNPP, Ketua KPU, Ketua Bawaslu

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran

SEKILAS TENTANG ANALISIS KEBIJAKAN BELANJA PUBLIK/NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016 Jakarta, 10 Februari 2015

Dalam rangka penguatan penganggaran berbasis kinerja, dilakukan penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) dalam RKA KL, dan akan diterapkan mulai perencanaan penganggaran TA 2016. (Pasal 24 PMK No.136/PMK.02/2014 tentang Juksunlah RKA K/L) 2

OUTPUT DAN OUTCOME PERLU DITATA KARENA BELUM MENCERMINKAN KUALITAS BELANJA K/L 180% 160% 140% 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Hasil Evaluasi Kinerja Tahun 2012 88,86% Penyerapan Anggaran 79,37% Konsistensi (ketepatan waktu) 163,94% Pencapaian Keluaran 35,97% Efisiensi Analisis atas seluruh output dalam RKA- K/L 2012: 1. Jumlah output terlalu banyak (output tahun 2012 berjumlah 11.702) 2. Banyak output bersifat administratif, bukan substantif mis: laporan dan dokumen (jenis ini teridentifikasi sekitar 3.879 output dengan pagu sebesar Rp45,1 triliun) 3. Banyak output yang berkarakteristik input, misalnya kendaraan, komputer, gedung (teridentifikasi sekitar 360 jenis output dengan pagu sebesar Rp168,3 triliun) 4. Target output tidak jelas baik bagi yang menyusun maupun bagi yang mengevaluasi (lihat tabel data anomali sejumlah 2.141 kasus) 3

Penataan ADIKdilakukan dengan menggunakan konsep dasar Logic Model (LM) YOU/WE INPUT AKTIVITAS OUTPUT COSTUMER OUTCOME What we have What we do What we produce/ deliver Mengubah kesadaran Bisa Sadar Paham Tahu Mengubah kebiasaan Status Biasa Mau Mengubah kondisi Konsep dasar Logic Model (LM) = alat bantu untuk merumuskan outcome dan output level atas yang memiliki benang merah dengan otcome dan output level di bawahnya 4

Contoh Logic Model Sederhana Liburan Keluarga Input Proses Output Outcome Anggota Keluarga Anggaran Mobil Mengendarai mobil menuju Bumi Perkemahan Tiba di bumi perkemahan Setiap anggota keluarga saling memahami satu sama lain Peralatan kemah Membangun tenda Memasak Tenda yang didirikan Sajian masakan Ikatan keluarga yang kuat 5

KONSEP LOGIC MODEL (1) PMK No.136/PMK.02/2014 Tentang Petunjuk Penyusunan Dan Penelaahan RKA K/L Arsitektur RKA K/L berbasis pada hasil (Outcome) Outcome Indikator Target PROGRAM Output Aktivitas Indikator Target Input Suatu outcome akan dicapai apabila telah tersedia atau diproduksi output yang diperlukan. Untuk menghasilkan suatu output diperlukan serangkaian aktivitas dimana dalam melaksanakan berbagai aktivitas dimaksud diperlukan berbagai sumberdaya (input). 6

KONSEP LOGIC MODEL (2) Sasaran pembangunan nasional (impact) NASIONAL Sasaran strategis K/L (outcome/impact) K/L Input Aktivitas Ouput Indikator Target Outcome Indikator Target Sasaran program (outcome) ESELON I Input Aktivitas Ouput Indikator Target Outcome Indikator Target Sasaran kegiatan (output) ESELON II Input Aktivitas Ouput Indikator Target Outcome Indikator Target Proses / Aktivitas Input Kemen Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kemen Keuangan (DJA) menggunakan pendekatan LM dalam menyusun dokumen perencanaan dan penganggaran dengan tujuan memperkuat hubungan antara outcome, output, aktivitas, dan input. 7

RUMUSAN OUTCOME & OUTPUT K/L*) HARUS MERUJUK KE VISI & MISI PRESIDEN *) OUTPUT DENGAN PERSPEKTIF KELUAR 8

9

"Tugas kita semua dan utama adalah menjalankan visi dan misi Presiden. Tidak ada lagi yang namanya visi dan misi menteri. Karena yang ada hanya program operasional menteri. Sekali lagi yang ada program operasional menteri" Rapat perdana kabinet kerja di kantor presiden, Jakarta, Senin (27/10/2014). 10

HAL HAL YANG AKAN DILAKUKAN KE DEPAN Menyempurnakan rumusan output dan outcome dalam dokumen RKA KL: Rumusan outcome & output K/L menyempurnakan referensi rumusan sasaran strategis dalam Formulir 1 RKA KL Rumusan outcome & output Eselon I menghapus referensi rumusan sasaran strategis dan menyempurnakan sasaran program dalam Formulir 2 RKA KL FORMULIR 1 : RKA LEVEL KL FORMULIR 2 : RKA LEVEL ESELON 1 FORMULIR 3 : RKA SATKER 11

LANGKAH LANGKAH PENATAAN ADIK (1) Rumuskan sasaran strategis (outcome K/L) dengan memperhatikan: Visi & misi K/L (di bawah Kabinet Kerja) Tugas dan fungsi K/L (di bawah Kabinet Kerja) Analisis sasaran strategis (existing) dalam Formulir 1 Aplikasi RKA KL 2015: Klasifikasikan mana outcome yang berorientasi keluar dan yang berorientasi ke dalam Sesuaikan dengan Rencana Strategis K/L 2015 2019 Sesuaikan dengan visi & misi K/L Sesuaikan dengan tugas dan fungsi K/L Buat outcome dengan rumusan yang lebih umum Lengkapi dengan indikator outcome 12

LANGKAH LANGKAH PENATAAN ADIK (2) Rumuskan sasaran program (outcome Eselon I) dengan memperhatikan: Visi & misi Eselon I Tugas dan fungsi Eselon I Analisis hasil (existing) dalam Formulir 2 Aplikasi RKA KL 2015: Klasifikasikan output berorientasi keluar dan output berorientasi ke dalam Sesuaikan dengan Rencana Strategis Eselon I K/L 2015 2019 Sesuaikan dengan visi & misi Eselon I K/L Sesuaikan dengan tugas dan fungsi Eselon I K/L Buat output dengan rumusan yang lebih umum Lengkapi dengan indikator output 13

CONTOH PENATAAN ADIK KEMENTERIAN KEUANGAN (KONSEP TOP DOWN) 14

VISI & MISI KEMENTERIAN KEUANGAN KMK 36/KMK.01/2014 tentang Cetak Biru Program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Tahun 2014-2025 Visi Kementerian Keuangan: Menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif di abad ke 21 Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian Keuangan mempunyai 5 misi: a. Mencapai tingkat kepatuhan pajak, bea dan cukai yang tinggi melalui pelayanan prima dan penegakan hukum yang ketat; b. Menerapkan kebijakan fiskal yang prudent; c. Mengelola neraca keuangan pusat dengan risiko minimum; d. Memastikan dana pendapatan didistribusikan secara efisien dan efektif; e. Menarik dan mempertahankan talent terbaik di kelasnya dengan menawarkan proposisi nilai pegawai yang kompetitif. Pasal 8UU N0. 17/2003 tentang Keuangan Negara: Menteri Keuangan mendapat penugasan dari Presiden: pelaksanaan kekuasan atas pengelolaan fiskal 15

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KEUANGAN 16

LOGIC MODEL (LM) KEMENKEU DJPK Tusi utama Kemenkeu adalah dalam bidang fiskal sebagai dasar pengelolaan APBN (pendapatan, belanja, dan pembiayaan), dan pengelolaan kekayaan negara. DJA BELANJA DJPB PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA KEBIJAKAN FISKAL BKF DJPU PEMBIAYAAN PENDAPATAN DJBC DJP Setjen, Itjen, dan BPPK sebagai supporting unit bagi pencapaian fungsi fiskal, pendapatan, anggaran belanja, pembiayaan dan pengelolaan kekayaan negara melaksanakan fungsi Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan. DJKN ITJEN DJA DJKN SETJEN BPPK Kemenkeu memiliki 6 Tema : 1) Fiskal, 2) Pendapatan, 3) Belanja, 4) Pembiayaan, 5) Pengelolaan Kekayaan Negara, 6) Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan. 17

OUTCOME & OUTPUT KEMENTERIAN KEUANGAN OUTCOME OUTPUT 1. Kebijakan fiskal yang berkualitas. Rekomendasi Kebijakan Fiskal 2. Meningkatnya penerimaan negara 1. Layanan perpajakan 2. Layanan kepabeanan dan cukai. 3. Kebijakan PNBP 4. Pengurusan penyelesaian piutang Negara 5. Layanan lelang 6. Layanan Pemanfaatan Kekayaan Negara. 3. Belanja negara yang optimal dan efisien 1. Alokasi APBN yang tepat dan efisien 2. Layanan perbendaharaan negara. 3. Layanan Desentralisasi Fiskal 4. Pembiayaan APBN yang optimal Pengelolaan utang 5. Optimalisasi pengelolaan kekayaan negara Layanan pengelolaan kekayaan negara yang berkualitas OUTCOME Organisasi Kementerian Keuangan yang Profesional dan Akuntabel OUTPUT INTERNAL 1. Layanan Organisasi dan Manajemen Kinerja 2. Layanan TIK yang terintegrasi 3. Layanan Perencanaan dan Pengembangan SDM 4. Layanan Pengelolaan Keuangan 5. Program diklat yang akomodatif 6. Layanan Pengawasan Internal. 7. Layanan Tugas Teknis lainnya. 18

PENYEMPURNAAN FORMULIR 1 RKA KL: SASARAN STRATEGIS K/L DALAM RKA KL VS OUTCOME LOGIC MODEL FORMULIR 1 RKA KL RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA RUMUSAN LOGIC MODEL A. KEMENTERIAN : (015) KEMENTERIAN KEUANGAN Menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang B. VISI : inklusif di abad ke 21 C. MISI : Mencapai tingkat kepatuhan pajak, bea dan cukai yang tinggi melalui 1 pelayanan prima dan penegakan hukum yang ketat. 2 Menerapkan kebijakan fiskal yang prudent. 3Mengelola neraca keuangan pusat dengan risiko minimum Memastikan dana pendapatan didistribusikan secara efisien dan 4 efektif. Menarik dan mempertahankan talent terbaik di kelasnya dengan 5 menawarkan proposisi nilai pegawai yang kompetitif. D. SASARAN STRATEGIS OUTCOME KL Kebijakan fiskal yang berkualitas 1Tingkat pendapatan yang optimal Meningkatnya penerimaan negara Tingkat kepercayaan stakeholders yang tinggi dan citra yang 2 meningkat yang didukung oleh tingkat pelayanan yang handal 3Tingkat kepatuhan wajib pajak, kepabeanan, dan cukai yang tinggi Alokasi belanja negara yang tepat sasaran, tepat waktu, efektif, 4 Belanja negara yang optimal dan efisien efisien dan akuntabel Tata kelola yang yang tertib transparan, dan akuntabel dalam 5 pelaksanaan belanja negara. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan hubungan 6 keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan daerah Terciptanya tata kelola yang tertib sesuai peraturan perundangundangan, transparan, kredibel, akuntabel, dan profesional dalam 7 pelaksanaan hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Terpenuhinya pembiayaan APBN melalui utang secara tepat waktu, 8 Pembiayaan APBN yang optimal cukup, dan efisien. Terciptanya kepercayaan para pemangku kepentingan (investor, 9 kreditor, dan pelaku pasar lainnya) terhadap pengelolaan utang yang transparan, akuntabel, dan kredibel. 10 Terciptanya struktur portofolio utang yang optimal. 11 Terciptanya pasar SBN yang dalam, aktif, dan likuid. 12 Efisiensi dan akurasi pelaksanaan belanja negara. 13 Optimalisasi pengelolaan kas. Optimalisasi tingkat pengembalian dana di bidang investasi dan 14 pembiayaan lainnya. Peningkatan pelayanan masyarakat melalui penyempurnaan 15 pengelolaan BLU. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan 16 negara. Terciptanya sistem perbendaharaan negara yang modern, handal 17 dan terpadu. Terlaksananya perencanaan kebutuhan barang milik negara yang 18 Optimalisasi pengelolaan kekayaan negara optimal Terlaksananya penatausahaan kekayaan negara yang handal dan 19 akuntabel Terwujudnya pemanfaatan BMN berdasarkan prinsip the highest and 20 best use Tercapainya peningkatan kualitas pelayanan pengelolaan kekayaan 21 negara 22 Terwujudnya database nilai kekayaan negara yang kredibel Terwujudnya regulator bidang pasar modal dan lembaga keuangan 23 yang amanah dan profesional Terwujudnya pasar modal dan lembaga keuangan non bank sebagai 24 sumber pendanaan yang mudah diakses, efisien dan kompetitif. Terwujudnya pasar modal dan lembaga keuangan non bank sebagai 25 sarana investasi yang menarik dan kondusif dan sarana pengelolaan risiko yang handal. Terwujudnya industri pasar modal dan lembaga keuangan non bank 26 yang stabil, resilience dan liquid. Tersedianya kerangka regulasi yang menjamin adanya kepastian 27 hukum, keadilan dan keterbukaan (fairness and transparency). Tersedianya infrastruktur pasar modal dan lembaga keuangan non 28 bank yang kredibel, dapat diandalkan dan berstandar internasional. 29 Terwujudnya SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi Organisasi Kementerian Keuangan yang Profesional dan Akuntabel 30 Terwujudnya organisasi yang handal dan modern 31 Terwujudnya good governance 32 Terwujudnya dan termanfaatkannya TIK yang terintegrasi 33 Tercapainya akuntabilitas laporan keuangan 19

VISI & MISI DJA DITURUNKAN DARI VISI & MISI MENKEU VISI Memacu pengelolaan APBN yang berkualitas untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. MISI Memacu kualitas pengelolaan APBN dari perencanaan, penyusunan, hingga pelaporan; Menggunakan monitoring dan evaluasi secara efektif untuk meningkatkan kualitas perencanaan; Mendorong kerjasama dengan stakeholders dalam rangka pemberdayaan di keseluruhan proses; Terus menerus meningkatkan kualitas sistem dan proses penganggaran; Membangun kapabilitas SDM dan organisasi internal. KMK 36/KMK.01/2014 tentang Cetak Biru Program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Tahun 2014 2025 Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran. Fungsi : perumusan kebijakan di bidang penganggaran; pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran; penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penganggaran; pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penganggaran; pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Anggaran. 20

OUTCOME DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN OUTCOME 1 Ketepatan anggaranbagipengguna Anggarandalam mewujudkan target Pemerintah. Indikator: Jumlah revisi anggaran (kali) Hasil dalam aplikasi RKA KL OUTCOME 2 PNBP yang optimal Indikator: Jumlah PNBP (Rp) 21

OUTPUT DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN OUTPUT 1 Alokasi anggaran yang akurat bagi pendanaan program Pemerintah Indikator: Jumlah alokasi anggaran untuk program dengan kriteria informasi kinerja yang baik (%) Deviasi antara target dan realisasi capaian output (%) OUTPUT 2 Regulasi PNBP yang efektif Indikator: Jumlah regulasi PNBP yang diterbitkan (buah) Akurasi target penerimaan (%) 22

PENYEMPURNAAN FORMULIR 2 RKA KL: OUTCOME ESELON I DALAM RKA KL vs LOGIC MODEL FORMULIR 2 3 RKA KL RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI RUMUSAN LOGIC MODEL A. KEMENTERIAN : (015) KEMENTERIAN KEUANGAN B. UNIT ORGANISASI (03) DITJEN ANGGARAN B. VISI : Memacu pengelolaan APBN yang berkualitas untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. C. MISI : Mengembangkan Kebijakan Fiskal yang Sehat, Berkelanjutan, Hati hati (Prudent), dan Bertanggungjawab Memacu kualitas pengelolaan APBN dari perencanaan, 1 penyusunan, hingga pelaporan; Menggunakan monitoring dan evaluasi secara efektif 2 untuk meningkatkan kualitas perencanaan; Mendorong kerjasama dengan stakeholders dalam 3 rangka pemberdayaan di keseluruhan proses; Terus menerus meningkatkan kualitas sistem dan 4 proses penganggaran; 5 Membangun kapabilitas SDM dan organisasi internal. D. SASARAN STRATEGIS 1Tingkat pendapatan yang optimal OUTCOME ESELON I PNBP yang optimal 2 Tingkat kepercayaan stakeholders yang tinggi dan citra yang meningkat yang didukung oleh tingkat pelayanan yang handal 3 Tingkat kepatuhan wajib pajak, kepabeanan, dan cukai yang tinggi Alokasi belanja negara yang tepat sasaran, tepat waktu, 4 efektif, efisien dan akuntabel Tata kelola yang yang tertib transparan, dan akuntabel dalam 5 pelaksanaan belanja negara. Ketepatan anggaran bagi Pengguna Anggaran dalam mewujudkan target Pemerintah. 6 s.d. 28 HASIL (OUTCOME) Terlaksananya fungsi penganggaran sesuai dengan peraturan perundang undangan dan kebijakan Pemerintah OUTPUT ESELON 1 Alokasi anggaran yang akurat bagi pendanaan program Pemerintah INDIKATOR KINERJAUTAMA PROGRAM Indikator 1. Jumlah alokasi anggaran untuk program dengan kriteria informasi kinerja yang baik (%) 2. Deviasi antara target dan realisasi capaian output (%) Regulasi PNBP yang efektif Indikator 1. Jumlah regulasi PNBP yang diterbitkan (buah) 2. Akurasi target penerimaan (%) NOMENKLATUR KEGIATAN Pengelolaan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (ABPP) Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain Lain (BSBL) Penyusunan Rancangan APBN Pengelolaan PNBP dan Subsidi Pengembangan Sistem Penganggaran Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Anggaran Harmonisasi Peraturan Penganggaran 23

Tabel Yang Harus Dilengkapi Isinya... FORM 1: RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN KINERJA ANGGARAN (Rp), TARGET DAN REALISASI KINERJA TARGET/PAGU 2015 2016 2017 2018 2019 OUTCOME: Meningkatnya penerimaan negara Indikator: Tax Ratio (%) Jumlah PNBP (Rp) OUTPUT: Layanan perpajakan Indikator: Rasio realisasi penerimaan perpajakan dengan targetnya (%) AKTIVITAS: Menyusun target penerimaan perpajakan Mengadministrasikan penerimaan perpajakan dari WP INPUT: Sumberdaya Manusia Gedung dan Bangunan Peralatan dan Mesin Bahan perkantoran Norma/Standar/Pedoman/Ketentuan Dukungan Anggaran Jakarta, Juli 2014 MENTERI KEUANGAN SELAKU PENGGUNA ANGGARAN, NAMA PEJABAT 24

FORMULIR 1 RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA NO SEMULA (EKSISTING) MENJADI (USULAN PENATAAN ADIK) 1 KEMENTERIAN Diisi sesuai dengan nomenklatur K/L yang baru 2 VISI Diisi dengan visi K/L yang baru, jika ada 3 MISI Diisi dengan misi K/L yang baru, jika ada 4 SASARAN STRATEGIS (33 SS, termasuk SS Bapepam LK) SASARAN STRATEGIS Diisi dengan Sasaran Strategis (=Outcome K/L) sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis 5 INDIKATOR OUTCOME K/L *) Diisi dengan indikator Sasaran Strategis 6 OUTPUT K/L *) Diisi dengan Output K/L 7 INDIKATOR OUTPUT K/L *) Diisi dengan indikator Output K/L *) Belum ada dalam Formulir 1 eksisting. 25

FORMULIR 2 RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI NO SEMULA (EKSISTING) MENJADI (USULAN PENATAAN ADIK) 1 KEMENTERIAN Baris ini diusulkan dihapus, agar tampilannya hanya fokus ke Eselon 1 2 UNIT ORGANISASI Diisi nomenklatur Eselon I sesuai dengan nomenklatur yang baru 3 VISI Diisi dengan visi Eselon I yang baru, jika ada 4 MISI Diisi dengan misi eselon I yang baru, jika ada 5 SASARAN STRATEGIS Baris ini diusulkan dihapus, agar tampilannya hanya fokus ke Eselon 1 6 PROGRAM Diisi dengan nama program program Eselon I 7 HASIL (OUTCOME) SASARAN PROGRAM Diisi dengan Sasaran Program (=Outcome Eselon I) sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis 8 INDIKATOR KINERJA UTAMA PROGRAM INDIKATOR OUTCOME ESELON I *) Diisi dengan indikator Sasaran Program 9 OUTPUT ESELON I *) Diisi dengan Output Eselon I 10 INDIKATOR ESELON I *) Diisi dengan indikator Output Eselon I *) Belum ada dalam Formulir 1 eksisting. 26

PENYEMPURNAAN KPJM DAN REVIEW ANGKA DASAR Penataan ADIK dalam RKA K/L akan diikuti dengan penyempurnaan pengisian prakiraan maju: Rumusan output dan outcome dalam ADIK harus dapat dituangkan dalam alokasi jangka menengah (prakiraan maju); Prakiraan maju disusun pada level program dengan pendekatan top down. Untuk menjamin agar target output dan outcome sebagaimana tertuang dalam Renstra dapat tercapai, prakiraan maju yang telah disampaikan masing masing K/L harus direview dengan menggunakan konsep logic model untuk menghasilkan angka dasar tahun berikutnya. Review baseline akan dilakukan dengan menggunakan tabel tambahan penataan ADIK (fokus pada output dan outcome); Meningkatkan peran budget analyst dalam mereview usulan anggaran. 27

TERIMA KASIH 28