SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENUNTUN PRAKTIKUM SIFAT SIFAT FISIK TANAH KELAS A PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI. OLEH I Wayan Narka

Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7.

SIFAT-SIFAT TANAH PARANITA ASNUR

DASAR-DASAR ILMU TANAH

DASAR-DASAR ILMU TANAH WIJAYA

DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 1. Tabung (ring) tembaga dengan tutup Tahapan-tahapan pengambilan contoh tanah tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. =^

Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan

IV. SIFAT FISIKA TANAH

Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di

Sifat-sifat Fisika Tanah ILMU TANAH (DASAR-DASAR ILMU TANAH)

Munsell Soil Color Charts

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 05: Sifat Fisika (1)-Tekstur Tanah

BAB I PENDAHULUAN BAB II. Sifat sifat Fisika Tanah 1

WARNA TANAH Hue Valu l e u Chroma

06/11/2012. Tekstur Struktur Konsistensi Warna Temperatur Lengas Udara

PUSTAKA YANG DIGUNAKAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

29/12/2010. Tekstur Struktur Konsistensi Warna Temperatur Lengas Udara

BAB 2 KOMPONEN FISIK DAN MORFOLOGI TANAH

Bab IV. Hasil Pengujian dan Analisis

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

DASAR ILMU TA AH 0 5: : S

TINJAUAN PUSTAKA. Erodibilitas. jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi tanah adalah ilmu yang mengamati sifat tanah dalam berbagai lapisan

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH

SIFAT-SIFAT FISIK TANAH 2

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

Tabel Lampiran 1. Sifat Kimia Tanah di Wilayah Studi Penambangan PT Kaltim Prima Coal

e 0 Tidak Lekat (non sticky)

HUBUNGAN TANAH - AIR - TANAMAN

Warna Tekstur Tanah Struktur Tanah Konsistensi Pori

BAB II TI JAUA PUSTAKA

Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara pedologi, tanah didefinisikan sebagai bahan mineral ataupun organik di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. lahan pasir pantai Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen dengan daerah studi

II. TINJAUAN PUSTAKA

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam dunia pertanian, tanah mempunyai peranan yang penting, tanah sangat

TUGAS TUTORIAL IRIGASI DAN DRAINASE : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (2)

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian

BAB III PERANCANGAN. Tabel 3.1. Ciri-ciri Horison Generik pada klasifikasi tanah. Nilai Indikator Horison O A E B. Indikator

KARAKTERISITK SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN PRODUKSI RENDAH DAN TINGGI DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA III DERAJAT KERUT TANAH

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TANAH PENETAPAN TEKSTUR TANAH METODE PIPET

17/02/2013. Matriks Tanah Pori 2 Tanah. Irigasi dan Drainasi TUJUAN PEMBELAJARAN TANAH DAN AIR 1. KOMPONEN TANAH 2. PROFIL TANAH.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sifat-sifat Tanah. Sifat Morfologi dan Fisika Tanah. Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar

Morfologi dan Sifat Fisik Tanah

Deskripsi Pedon Tanah (lanjutan)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanah. B. Sifat Fisik Dan Mekanik Tanah. 1. Tekstur Tanah

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH

TUGAS EKOLOGI TUMBUHAN DISUSUN OLEH : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

26/03/2010. Klasifikasi menurut bentuk. Klasifikasi Struktur Tanah. Definisi. Tipe/bentuk

tanaman Pengaruh iklim terhadap tanaman Pengaruh Suhu Terhadap Tanaman a).suhu minimum b).suhu maksimum c).suhu optimum

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Metode Penelitian. diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari

URAIAN PENGAMATAN PROFIL TANAH LOKASI BPP SEMBAWA

Sifat-sifat fisik tanah. Texture Structure Soil density Bulk density Moisture content Porosity Measurement methods

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

EKO K SARI A R. 2011

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Morfologi Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batubara Karakterisasi Morfologi Tanah di Lapang

PENUNTUN PRAKTIKUM TANAH DAN PEMUPUKAN (PDB 1207) Dikeluarkan oleh: LABORATORIUM TANAH/SUMBERDAYA LAHAN

Y = mu. Posisi lereng : Lereng atas Bentuk lereng : Cembung Elevasi : 97mdpl Bahan lnduk : Napal. Horizon Kedalaman Keterangan (cm)

II. TINJAUAN PUSTAKA. menerus menyebabkan kerusakaan sifat fisik tanah dan selanjutnya akan

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Infiltrasi adalah gerakan air permukaan tanah masuk ke dalam

I. PENDAHULUAN. Tanah Ultisol atau dikenal dengan nama Podsolik Merah Kuning (PMK)

I. PENDAHULUAN. Besar jenis tanah suatu massa (unit massa) tanah yang seharusnya dinyatakan gr/cm 3. Volume

II. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Laporan. Praktikum Dasar Ilmu Tanah. Tekstur. Cynthia Diesta Firly Hari Selasa, WIB Assisten : Himawan

LAMPIRAN. Deskripsi Profil I (Desa Sionggang Selatan) Profil I Horison Kedalaman Keterangan

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh dalam hal

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

PENENTUAN BOBOT ISI TANAH(BULK DENSITY) UJI LAB

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hantaran Hidrolik

Tabel 1. Deskripsi Profil di Lokasi Penelitian Horison Kedalaman Uraian

TINJAUAN PUSTAKA. dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler (gerakan air ke arah lateral) dan gravitasi

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan pengamatan profil tanah dalam langkah awal penelitian dan pengamatan terhadap tanah.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lampiran 1 Hasil pengamatan kedalaman tanah dan batuan (bedrock) untuk pemasangan peralatan pengamatan hidrokimia di DAS mikro Cakardipa.

I. PENDAHULUAN. induk batuan sedimen masam (Soil Survey Staff, 2006). Di Indonesia jenis tanah

I. PENDAHULUAN. Tanah itu merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Nanas merupakan salah satu tanaman hortikultura, yang sangat cocok

Lampiran 1. Deskripsi Profil

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Parangtritis, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY mulai

BAB IV STRUKTUR TANAH

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting

TATA CARA PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. media tanamnya. Budidaya tanaman dengan hidroponik memiliki banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

Kondisi Lansekap. Dataran berombak. Muara Sungai. Perbukitan terjal. Dataran bergelombang. Lahan berbatu

Transkripsi:

III. SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH Sifat morfologi tanah adalah sifat sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Sebagian dari sifat morfologi tanah merupakan sifat fisik dari tanah tersebut. Batas Batas Horison Batas satu horison dengan horison lainnya dalam suatu profil tanah dapat terlihat jelas atau baur. Pada pengamatan lapang ketajaman peralihan horison ini dapat dibedakan beberapa tingkatan, yaitu dikatakan a. nyata (bila lebar peralihan kurang dari 2,5 cm), b. jelas (lebar peralihan 2,5 6,5 cm ), c. berangsur (lebar peralihan 6,5 1,25 cm) dan d. baur (lebar peralihan > 12,5 cm). Disamping topografi dari batas horison tersebut dapat rata, berombak, tidak teratur atau terputus. 3.1. Warna Tanah Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya oleh perbedaan kandungan bahan organik, apabila kandungan bahan organik dalam tanah tinggi maka tanah akan berwarna kelam atau gelap, bentuk dan banyaknya senyawa Fe dalam tanah, kondisi drainase dalam tanah atau keadaan basah dan kering yang silih berganti, pada saat kondisi tanah basah maka suasananya reduktif besi dalam bentuk Fe ++ meninggalkan bercak warna abu-abu kebiruan, dan bila kondisi kering maka kondisinya oksidatif besi dalam bentuk Feri (Fe +++ ) dan warna merah kuning. Warna tanah ditentukan dengan menggunakan warna-warna baku yang terdapat dalam buku Munsell Soll Color Chart. Dalam warna baku ini warna disusun oleh tiga variabel yaitu ; hue, value dan chroma. Hue : adalah warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya, hue dibedakan menjadi 16

5 R ; 7,5 R ; 10 R; 2,5 YR; 5 YR; 7,5 YR; 10 YR; 2,5 Y ; 5 Y, yaitu mulai dari spektrum paling merah (5R) sampai spektrum dominan paling kuning (5 Y). Value : Menunjukkan gelap terangnya warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan, yang dibedakan dari 0 sampai 8 dimana makin tinggi nilai value menunjukkan warna makin terang. Chroma : Menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum, juga dibagi dari 0 sampai 8, semakin tinggi nilai chroma menunjukkan kemurnian spektrum atau kekuatan warna spektrum makin meningkat. Warna tanah dicatat dengan menggunakan notasi, misalnya 7,5 YR 5/4 (Coklat). Ini berarti bahwa tanah mempunyai hue = 7,5 YR, Value = 5 dan chroma = 4 yang secara keseluruhan disebut coklat. 17

3.2. TEKSTUR TANAH Tanah terdiri dari butir-butir tanah berbagai ukuran. Bagian dari tanah yang berukuran > 2 mm disebut Bahan kasar yaitu berupa kerikil atau kerakal. Bahan-bahan yang berukuran lebih halus dibedakan menjadi : Pasir : 2 mm - 5 0 μ Debu : 50 μ 2 μ Liat : < 2 μ Tektur tanah adalah perbandingan relatip (dalam persen) antara fraksi pasir, debu dan liat, tektur tanah sangat penting kita ketahui karena komposisi ketiga fraksi penyusun tanah menentukan sifat-sifat fisika, fisikokimia dan sifat kimia tanah. Berdasarkan atas perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan liat maka tanah dikelompokkan ke dalam beberapa macam kelas tekstur yaitu sbb : a. Kasar : - Pasir - Pasir berlempung b. Agak Kasar : - Lempung berpasir - Lempung berpasir halus c. Sedang : - Lempung berpasir sangat halus - Lempung - Lempung berdebu d. Agak halus : - Debu - Lampung Liat - Lempung Liat berpasir - Lempung liat berdebu e. Halus : - Liat berpasir - Liat berdebu 18

- Liat - Tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang kecil sehingga sulit menahan air dan unsur hara. - Tanah bertekstur liat mempunyai luas permukaan yang besar sehingga kemampuan tanah menahan air dan mengikat unsur hara tinggi. - Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur kasar. Di lapangan (lahan) tekstur tanah dapat ditentukan dengan memijit tanah basah diantara jari-jari, sambil dirasakan halus kasarnya yaitu dirasakan adanya butir pasir, debu dan liat, yaitu sbb : Pasir : rasa kasar sangat jelas, tidak melekat dan tak dapat dibentuk bola. Pasir berlempung : rasa kasar agak jelas, agak melekat, dapat dibentuk bola, mudah hancur. Lempung : rasa tidak kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat. Lempung berdebu : rasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, gulungan dengan permukaan mengkilat. Debu : rasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dapat digulung dengan permukaan mengkilat. Lempung berliat : rasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur. Lempung liat berpasir : rasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dapat dibentuk gulungan mudah hancur. Lempung liat berdebu : rasa halus agak licin, melekat, dapat dibentuk 19

Liat berdebu Liat bola teguh, gulungan mengkilat. : rasa halus, berat dan agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, mudah digulung. : rasa berat, halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, mudah digulung. Penetapan tekstur di laboratorium dapat dilakukan dengan analisa mekanis, yang umumnya dipakai metode pipet dan metode hydrometer bouyoucus, kedua metode ini didasarkan atas perbedaan kecepatan jatuh partikel-partikel di dalam air. Selanjutnya hasil dari analisa laboratorium yang berupa persentase dari fraksi tanah dimasukkan ke dalam diagram segitiga tekstur USDA. 3.3. STRUKTUR TANAH Struktur tanah adalah penyusunan partikel-partikel tanah primer seperti pasir, debu dan liat membentuk agregat-agregat, yang satu agregat dengan lainnya dibatasi oleh bidang belah alami yang lemah. Agregat yang terbentuk secara alami disebut ped, sedangkan bongkah tanah hasil pengolahan tanah disebut Clod. Struktur dapat memodifikasi pengaruh tekstur dalam hubungannya dengan kelembaban, porositas, tersedianya hara, kegiatan jasad hidup dan pertumbuhan akar tanaman. Struktur tanah merupakan gumpulan kecil dari butir-butir tanah, gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda. Bentuk struktur : menurut bentuknya struktur dapat dibedakan menjadi : - Bentuk lempeng - Prisma - Tiang - Gumpal bersudut - Gumpal membulat - Granuler (Bulat porous) - Remah (Bulat sangat porous) 20

Ukuran : Ukuran struktur berbeda-beda sesuai dengan bentuknya. - Struktur lempeng mempunyai ketebalan < 1 mm - > 10 mm - Prisma dan tiang < 10 mm 00 mm - Gumpal antara < 5 mm 50 mm - Granuler < 1 mm - > 10 mm - Remah < 1 mm > 5 mm Kemantapan atau tingkat perkembangan Struktur Tingkat perkembangan struktur ditentukan berdasarkan atas kemantapan atau ketahanan bentuk struktur tanah terhadap tekanan. Ketahanan struktur tanah dibedakan menjadi : a. Tingkat perkembangan lemah (butir struktur tanah mudah hancur). b. Tingkat perkembangan sedang (butir struktur tanah sukar hancur) c. Tingkat perkembangan kuat (butir struktur tanah sukar hancur), hal ini sesuai dengan jelas tanah dan tingkat kelembabannya. Tanah permukaan yang banyak mengandung humus umumnya mempunyai tingkat perkembangan kuat. Tanah dikatakan tidak bertekstur bila butir-butir tanah tidak melekat satu dengan yang lainnya (lepas), misalnya tanah pasir, atau saling melekat menjadi satu kesatuan yang padu atau kompak dan disebut massive atau pejal. Tanah dengan struktur baik (granuler) akan mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan tanah mudah diolah. Struktur tanah yang baik apabila bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan rapat, akibatnya pori tanah banyak terbentuk, disamping itu struktur tidak mudah rusak (mantab) sehingga pori tanah tidak cepat tertutup. Tiga golongan bahan koloid tanah dikenal sebagai bahan perekat di dalam proses pembentukan agregat-agregat tanah, yaitu : a. Mineral-mineral liat b. Oksida-oksida besi dan mangan yang bersifat koloid 21

c. Bahan organik koloid, termasuk gum yang dihasilkan oleh aktipitas jasad renik. 3.4. KONSISTENSI Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Hal ini ditunjukkan oleh daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuk. Gaya tersebut misalnya pencangkulan, pembajakkan dsb. Tanah yang mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah. Karena tanah dalam keadaan lembab, basah dan kering maka penyifatan konsistensi tanah harus pada kondisi tersebut. Dalam keadaan lembab, tanah dibedakan ke dalam konsistensi gembur (mudah diolah) sampai teguh (agak sulit dicangkul), yaitu ditentukan dengan meremas segumpal tanah bila gumpalan tanah mudah haancur maka tanah dikatakan berkonsistensi gembur bila lembab dan lunak bila kering dan bila tanah sukar hancur maka dikatakan berkonsistensi teguh bila lembab dan keras bila kering. Dalam keadaan kering tanah dibedakan ke dalam konsistensi lunak sampai keras, dalam keadaan basah dibedakan plastisitasnya yaitu dari plastis sampai tidak plastis atau kelekatannya yaitu lekat dan tidak lekat. 3.5. BULK DENSITY Bulk Density atau kerapatan lindak menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Bulk Densikty = Berat Tanah Kering ( g) Volume Tanah Kering ( cc) Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk densitynya, yang berarti makin sulit dilalui air dan ditembus akar tanaman. Bulk density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap hektar tanah, yang didasarkan pada berat tanah perhektar. 22

3.6. PARTICLE DENSITY Particle density merupakan berat tanah kering per satuan volume partikel-partikel (padat) tanah (tidak termasuk ruang pori). Dengan mengetahui besarnya bulk density dan partikel density maka dapat dihitung banyaknya (%) pori-pori total tanah yaitu sbb : Bulk Density x100% 5 Bahan Padat Tanah Particle Density 3.7. PORI - PORI TANAH Pori-pori tanah merupakan bagian dari tanah yang tidak terisi bahan padatan tanah (terisi oleh udara dan air). Pori tanah dapat dibedakan menjadi : a. Pori kasar (macro pore) b. Pori halus (micro pore) Pori kasar terisi udara dan air gravitasi (air yang mudah hilang karena gaya gravitasi) Pori halus berisi air kapiler atau udara. Tanah pasir akan memiliki pori kasar lebih banyak dari pada tanah liat, tanah dengan banyak pori kasarnya akan sulit menahan air sehingga tanaman mudah kekeringan, sedang tanah liat total porinya lebih tinggi dari tanah pasir. Porositas tanah dipengaruhi oleh : a. Kandungan bahan organik b. Struktur tanah c. Tekstur tanah. Apabila tanah memiliki struktur granuler atau remah serta kandungan bahan organiknya tinggi maka akan memiliki porositas yang tinggi, serta tanah yang massive atau pejal porositasnya rendah. Sedangkan tanah pasir akan memiliki pori makro yang banyak sehingga sulit menahan air. Padas merupakan bagian dari tanah yang mengeras dan padat sehingga tidak dapat ditembus akar tanaman ataupun air. Karena itu dalam penyifatan tanah di lapang dalamnya padas dan kekerasannya perlu diteliti. 23

Kedalaman efektif adalah kedalaman tanah yang masih dapat ditembus akar tanaman, yang dapat diamati dengan melihat penyebaran akar tanaman. Tabel 1. Perbedaan koloid liat dan koloid humus No. Koloid Liat Koloid Humus 1. Tersusun dari - Karbon - Oksigen - Hidrogen Tersusun dari - Silikon - Aluminium - Oksigen 2. Berbentuk kristal Tidak berbentuk kristal 3. Daya jerap lebih kecil Daya jerap lebih tinggi 4. Mantap Mudah hancur, mudah dibentuk 24