tanaman Pengaruh iklim terhadap tanaman Pengaruh Suhu Terhadap Tanaman a).suhu minimum b).suhu maksimum c).suhu optimum

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "tanaman Pengaruh iklim terhadap tanaman Pengaruh Suhu Terhadap Tanaman a).suhu minimum b).suhu maksimum c).suhu optimum"

Transkripsi

1 Pengaruh Faktor Iklim Terhadap Tanaman Pada musim kemarau sering kita melihat tanaman ada yang kering dan ada yang layu. Kering disebabkan adanya suhu yang tinggi, sedangkan layu disebabkan adanya kekurangan air. Pada musim hujan kita sering melihat tanaman kerdil dan berbuah sedikit, bahkan ada yang tidak berbuah sama sekali. Hal ini disebabkan oleh zat makanan yang tidak banyak diserap oleh tanaman karena larut oleh air hujan. Pengaruh iklim terhadap tanaman yang perlu kita ketahui adalah: suhu, sinar matahari, air, kelembaban dan angin. Pengaruh Suhu Terhadap Tanaman Dikenal ada tiga macam suhu yaitu: a).suhu minimum: adalah suhu yang paling rendah dimana tanaman masih bisa hidup, sedangkan pada suhu di bawah minimum tanaman sudah tidak bisa hidup lagi. b).suhu maksimum : adalah suhu yang paling tinggi dimana tanaman masih bisa hidup, sedangkan pada suhu di atas maksimum tanaman sudah tidak bisa hidup lagi. c).suhu optimum : adalah suhu dimana tanaman tumbuh dan berproduksi dengan sebaikbaiknya. Pada temperatur ini cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Untuk tanaman hortikultura berdasarkan kisaran temperatur optimumnya dapat dikelompokkan menjadi: (1) Tanaman dengan kisaran temperatur optimum yang rendah (cool season crops); (2). Tanaman dengan kisaran temperatur optimum yang tinggi (warm season crops). Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Tanaman Pengaruh sinar matahari pada tanaman hortikultura dibedakan atas dua: 1).Pengaruh teriknya/kerasnya sinar matahari; setiap tanaman berbeda-beda responnya terhadap kerasnya sinar matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik pada tempat yang terbuka, sebaliknya ada tanaman yang tumbuh lebih baik pada tempat yang memakai peneduh atau di tempat yang teduh. 2).Pengaruh lama/panjangnya sinar matahari terhadap tanaman; disebut juga fotoperiodisme. Perkembangan tanaman sehari-hari dipengaruhi oleh lama/panjangnya penyinaran. Perkembangan tanaman di daerah tropis berbeda dengan di daerah temperata. Menurut reaksi tanaman sesuai dengan panjangnya penyinaran maka dibedakan tiga jenis tanaman: (1) Tanaman yang membutuhkan penyinaran panjang. (2) Tanaman yang membutuhkan penyinaran pendek.

2 (3) Tanaman yang reaksinya netral. Kegagalan bagi beberapa tanaman yang dibibitkan di Indonesia seperti Paprika, jenis-jenis kubis dll disebabkan karena fotoperiodisme yang tidak sesuai. Pengaruh Air Terhadap Tanaman Merupakan kebutuhan terbesar bagi tanaman. Kandungan air tiap tanaman berbeda-beda, berkisar dari 90 % untuk tanaman muda sampai kurang dari 10 % untuk tanaman yang menua. Tanaman yang mengandung minyak kandungan airnya juga sedikit. Bagi tanaman keras atau tanaman menahun kandungan airnya akan menurun sesuai dengan umurnya. Air yang dibutuhkan oleh tanaman adalah air yang terdapat di dalam tanah yang ditahan oleh butir-butir tanah, air hujan dan air irigasi. Tanaman lebih banyak memerlukan air pada masa pertumbuhan vegetatifnya. Bila pada masa mudanya tanaman menderita kekurangan air akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri. Oleh karena itu tanaman pada masa ini sangat peka terhadap kekurangan air. Masa ini disebut masa kritis, yang tidak sama untuk semua tanaman. Misalnya untuk kentang masa kritis itu pada masa umbi terbentuk. Pengaruh Kelembaban Terhadap Tanaman Kelembaban udara berpengaruh terhadap penguapan pada permukaan tanah dan penguapan pada daun. Bila kelembaban udara tinggi sangat menguntungkan tumbuhnya cendawan/fungi yang berarti merugikan petani. Tetapi kelembaban yang tinggi akan berpengaruh terhadp tumbuhnya organ vegetatif. Pengaruh Angin Terhadap Tanaman Angin merupakan unsur penting bagi tanaman. Karena angin dapat: Mengatur penguapan/temperatur Membantu penyerbukan, lebih-lebih penyerbukan bersilang Membawa uap air, sehingga udara panas menjadi sejuk Membawa gas-gas yang sangat dibutuhkan oleh tanaman Hal-hal tersebut ditinjau dari segi keuntungannya, tetapi dari segi kerugiannya adalah:

3 Tanaman bisa terbakar karena angin Penyerbukan karena angin, bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu diisolasi Dapat menyebarluaskan gulma. Membawa serangga tertentu ke mana-mana Angin yang kencang dapat merebahkan tanaman Salah satu jalan untuk mengatasi pengaruh buruk angin, ialah dengan jalan menanam pohon penahan angin yang dapat menjamin perlindungan sejauh kali tinggi pohon pelindung. Misalnya tinggi pohon 10 meter, tanaman sejauh meter dapat dilindungi sehingga memperlambat kecepatan angin. Angin dengan kecepatan 4 5 sampai 6 7 m/sek sudah tidak mampu untuk merobohkan tanaman. Hubungan Lapisan Tanah Dengan Tanaman Tanah adalah tempat tumbuh bagi tanaman. Di lapangan pertanian tanah adalah alat produksi untuk menghasilkan hasil pertanian. Sebagai alat produksi pertanian, maka tanah berfungsi sebagai tempat tegak tanaman, sebagai tempat persediaan air dan udara sehingga akar dapat bernafas dan menghisap makanan dari dalam tanah. Secara garis besar ada tiga lapisan tanah yaitu: a). Lapisan tanah atas (top soil). Lapisan ini biasanya berwarna coklat atau kehitam-hitaman dan lebih lunak. Lapisan ini merupakan tempat tumbuhnya tanaman sehingga disebut tanah pertanian. Pada lapisan ini juga terdapat jasad hidup (mikro dan makroorganisme). b). Lapisan tanah bawah (sub soil). Lapisan ini berwarna lebih muda dan terang, lebih padat dan kandungan bahan organiknya lebih sedikit. Umumnya lapisan ini kurang subur, dan jasad hidup juga lebih sedikit. Perakaran tanaman kurang menembus lapisan ini kecuali tanaman keras yang memiliki sistem perakaran tunggang yang dalam. c). Lapisan bahan induk. Lapisan ini masih merupakan batuan pejal karena belum mengalami proses pelapukan. Batuan ini dapat digolongkan dalam batuan beku dan batuan endapan atau

4 batuan metamorfose. Dengan proses yang lama dan dipengaruhi oleh beberapa faktor bahanbahan ini akan berubah menjadi tanah di atasnya. Proses Pembentukan Tanah Perkembangan tanah dari batuan induk yang padat menjadi lunak (subsoil dan top soil) memakan waktu lama sampai ratusan bahkan ribuan tahun. Perubahan itu terjadi karena proses pelapukan karena pengaruh iklim. Yang termasuk iklim disini adalah: sinar matahari, perbedaan temperatur antara siang dan malam, keadaan musim kemarau dan penghujan, dan air hujan. Pelapukan itu sendiri ada tiga macam yaitu: pelapukan fisik, pelapukan kimia dan pelapukan biologis Pelapukan fisik Sering disebut alterasi yaitu proses pemecahan dan pelembutan batuan tanpa mengalami perubahan susunan kimia dan tak ada pembentukan mineral baru. Hasil pelapukan ini merupakan pecahan batuan dan mineral dengan susunan kimia yang sama dengan batuan aslinya. Pelapukan fisik berlangsung pada daerah yang beriklim kering dan panas. Penyebabnya adalah pergantian temperatur yang sangat besar antara siang dan malam hari. Pelapukan kimia Adalah proses pelapukan dan penguraian pecahan batuan dan mineral-mineral ke dalam unsur penyusunnya yang biasanya disertai dengan pembentukan mineral-mineral baru. Pelapukan terjadi karena pengaruh reaksi kimia, sehingga terjadilah penguraian ke dalam unsur-unsur penyusunnya. Senyawa yang larut yang terlepas bersama dengan sisa penguraian akan membentuk mineral-mineral baru. Mineral baru yang terjadi selama pembentukan tanah disebut mineral sekunder, sedang mineral asli disebut mineral primer. Penyebab utama pelapukan kimia adalah air (air yang penuh gas O2 dan CO2 menjadi katalisator reaksi kimia). Reaksi kimia yang melarutkan dan menguraikan mineral-mineral antara lain: oksidasi, reduksi, hidratasi, hidrolisis, pembentukan senyawa karbonat dan pelarutan. Contoh CaCO3 + H2O Ca(HCO3)2 (asam karbonat yang bisa melarut).

5 Pelapukan biologis Pelapukan disebabkan oleh kegiatan tanaman dan hewan, baik tingkat tinggi maupun tingkat rendah. Akar tumbuhan tingkat tinggi masuk ke dalam celah-celah (retakan) batuan dan membantu memecahkan batuan. Mikro dan makro organisme mempertinggi kandungan CO2 karena pernafasan dan juga menambah keasaman tanah. Penguraian sisa organis oleh mikroba tanah menghasilkan CO2, asam-asam organik dan anorganik yang membantu juga pelapukan secara kimia. Semua jasad hidup tanah, selanjutnya hidup dan mati pada tanah dan akhirnya membantu mempercepat pembentukan tanah. Ketiga macam pelapukan tanah tidak berdiri sendiri tetapi susul-menyusul atau bersama-sama bekerja menghancurkan batuan. Sedikit-demi sedikit dan terus-menerus proses fisik, kimia dan biologi berlangsung, sehingga terbentuklah tanah pertanian. Sifat-sifat Fisik dan Morfologi Tanah Sifat morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapangan. Sebagian dari sifat-sifat morfologi tanah merupakan sifat-sifat fisik dari tanah tersebut. Warna Tanah Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna umumnya disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik warna tanah makin gelap. Di lapisan bawah kandungan bahan organiknya rendah, warna tanah dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe. Di daerah yang selalu tergenang air seluruh tanah berwarna abu-abu karena senyawa Fe terdapat dalam keadaan reduksi (Fe ++ ). Tanah yang berdrainase baik yaitu tanah yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi (Fe +++ ) misalnya dalam senyawa Fe2O3 (hematit) yang berwarna merah atau Fe2O3.3 H2O (limonit) yang berwarna kuning coklat. Bila tanah kadang-kadang basah dan kadang-kadang kering maka disamping warna abu-abu didapat pula bercak-bercak karatan merah atau kuning. Beberapa jenis mineral seperti kuarsa dapat menyebabkan warna tanah menjadi lebih terang.

6 Tekstur Tanah Tanah terdiri dari berbagai ukuran. Bagian tanah yang berukuran lebih dari 2mm sampai lebih kecil dari pedon disebut fragmen batuan atau bahan kasar (kerikil sampai batu). Bahan-bahan tanah yang lebih halus (< 2mm) disebut fraksi tanah halus yang dapat dibedakan menjadi: Pasir : 2 mm - 50µ Debu : 50µ - 2µ Liat : kurang dari 2µ Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus (< 2 mm). Berdasarkan atas perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan liat maka tanah dikelompokkan kedalam beberapa kelas tekstur: Kasar : Pasir, Pasir berlempung Agak kasar : Lempung berpasir, Lempung berpasir halus Sedang : Lempung berpasir sangat halus, Lempung, Lempung berdebu, Debu Agak halus : Lempung liat, Lempung liat berpasir, Lempung liat berdebu. Halus : Liat berpasir, Liat berdebu, Liat Di lapangan tekstur tanah dapat ditentukan dengan memijit tanah basah di antara jari-jari, sambil dirasakan halus kasarnya yaitu dirasakan adanya butir-butir pasir, debu dan liat sebagai berikut. Pasir: rasa kasar sangat jelas; tidak melekat; tidak dapat dibentuk bola dan gulungan. Pasir berlempung: rasa kasar jelas; sedikit sekali melekat; dapat dibentuk bola yang mudah sekali hancur. Lempung berpasir: rasa kasar agak jelas; agak melekat; dapat dibuat bola mudah hancur. Lempung: rasa kasar dan tidak licin; agak melekat; dapat dibentuk bola agak teguh; dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat. Lempung berdebu: rasa licin; agak melekat; dapat dibentuk bola agak teguh, dapat dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat. Debu: rasa licin sekali; agak melekat; dapat dibentuk bola teguh,; dapat dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat. Lempung berliat: rasa agak licin; agak melekat; dapat dibentuk bola agak teguh, dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur.

7 Lempung liat berpasir: rasa halus dengan sedikit bagian agak kasar; agak melekat; dapat dibentuk bola agak teguh, dapat dibentuk gulungan mudah hancur. Lempung liat berdebu: rasa halus agak licin; melekat; dapat dibentuk bola teguh; gulungan mengkilat. Liat berpasir: rasa halus, berat, tetapi terasa sedikit kasar; melekat; dapat dibentuk bola teguh, mudah digulung. Liat berdebu: rasa halus, berat, agak licin; sangat lekat; dapat dibentuk bola teguh, mudah digulung. Liat: rasa berat, halus; sangat lekat; dapat dibentuk bola dengan baik, mudah digulung. Struktur Tanah Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan terjadi karena butirbutir pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksidaoksida besi dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda. Menurut bentuknya struktur dibedakan menjadi: Lempeng (platy) : sumbu vertikal < sumbu horisontal. Ditemukan pada horison E atau pada lapisan padas liat. Prisma: sumbu vertikal > sumbu horizontal dan bagian atasnya rata. Ditemukan di horison B tanah daerah iklim kering. Tiang: sumbu vertkal > sumbu horisontal dan bagian atasnya membulat. Ditemukan di horison B tanah daerah iklim kering. Gumpal bersudut: seperti kubus dengan sudut-sudut tajam. Sumbu vertikal = sumbu horisontal. Ditemukan di horison B tanah daerah iklim basah. Gumpal membulat: seperti kubus dengan sudut-sudut membulat. Sumbu vertikal = sumbu horisontal. Ditemukan di horison B tanah daerah iklim basah. Granuler: bulat-porous. Ditemukan di horison A Remah: bulat sangat porous. Ditemukan di horison A Di daerah curah hujan tinggi umumnya ditemukan struktur remah atau granuler di permukaan dan gumpal di horison bawah. Di daerah kering sering dijumpai tanah dengan struktur tiang atau prisma di lapisan bawah.

8 Ukuran struktur tanah berbeda-beda sesuai dengan bentuknya. Struktur lempeng ukurannya 1 10 mm, prisma dan tiang mm, gumpal 5 50 mm, granuler 1 10 mm, sedangkan remah 1 5 mm. Tanah dengan struktur baik (granuler, remah) mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan rapat. Akibatnya pori-pori tanah banyak terbentuk. Disamping itu struktur tanah harus tidak mudah rusak (mantap) sehingga pori-pori tanah tidak cepat tertutup bila terjadi hujan. Konsistensi Tanah Konsistensi tanah adalah kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Hal ini ditunjukkan oleh daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuk. Gaya-gaya tersebut misalnya pencangkulan, pembajakan dll. Tanah yang mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah. Oleh karena tanah dapat ditemukan dalam keadaan lembab, basah atau kering maka konsistensi tanah disesuaikan dengan keadaan tanah tersebut. Dalam keadaan lembab tanah dibedakan kedalam konsistensi gembur (mudah diolah) sampai teguh (agak sulit dicangkul). Dalam keadaan kering, tanah dibedakan ke dalam konsistensi lunak sampai keras. Dalam keadaan basah, dibedakan kedalam konsistensi plastis sampai tidak plastis atau tidak lekat sampai lekat. Di lapangan tanah yang dalam kondisi lembab atau kering konsistensi tanah ditentukan dengan meremas segumpal tanah. Bila gumpalan tersebut mudah hancur, maka tanah dikatakan berkonsistensi gembur atau lunak. Bila gumpalan tanah sukar hancur dengan remasan tersebut tanah dikatakan berkonsistensi teguh atau keras Sifat-Sifat Kimia Tanah Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor antara lain: sinar matahari, suhu, udara, air serta unsur-unsur hara dalam tanah (N, P, K dll). Tanah merupakan perantara

9 penyediaan faktor-faktor tersebut kecuali matahari. Pertumbuhan tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh tersedianya unsur hara dalam tanah, tetapi juga faktor-faktor lain seperti tersebut di atas. Terhadap unsur hara pertumbuhan tanaman dibatasi oleh faktor yang paling jelek (Ingat hukum minimum dari Liebig). ph Tanah Menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah. ph tanah umumnya berkisar dari 3,0 9,0. Di Indonesia umumnya tanahnya bereaksi masam dengan ph 4,0 5,5 sehingga tanah dengan ph 6,0 6,5 sering dikatakan cukup netral meskipun sebenarnya masih agak masam. Di daerah rawa-rawa sering ditemukan tanah-tanah sangat masam dengan ph kurang dari 3,0 yang disebut tanah sulfat masam (cat clay) karena banyak mengandung asam sulfat. Di daerah yang sangat kering kadang-kadang ph tanah sangat tinggi (> 9,0) karena banyak mengandung garam natrium. Pentingnya ph Tanah 1). Menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap tanaman. Umumnya unsur hara mudah diserap akar tanaman pada ph tanah sekitar netral, karena pada ph tersebut unsur hara mudah larut dalam air. Pada tanah masam unsur P tidak dapat diserap tanaman karena difiksasi oleh Al, sedangkan pada tanah alkalis unsur P juga tidak dapat diserap tanaman karena difiksasi oleh Ca. 2). Menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun. Pada tanah masam banyak ditemukan ion-ion Al di dalam tanah. Kecuali memfiksasi P juga merupakan racun bagi tanaman. Pada tanah rawa yang phnya terlalu rendah menunjukkan kandungan sulfat tinggi, yang juga merupakan racun bagi tanaman. Tanah yang terlalu masam menyebabkan banyak unsur-unsur mikro menjadi mudah larut, sehingga ditemukan unsur-unsur mikro yang terlalu banyak. Unsur mikro dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh tanaman, tetapi kalau terdapat dalam jumlah besar akan menjadi racun bagi tanaman. 3). Mempengaruhi perkembangan mikro organisme. Bakteri berkembang dengan baik pada ph tanah berkisar 5,5 atau lebih. Kurang dari 5,5 perkembangannya sangat terhambat. Jamur berkembang baik pada segala tingkat kemasaman tanah, tetapi pada ph lebih dari 5,5

10 perkembangannya bersaing dengan bakteri. Bakteri pengikat nitrogen dari udara dan bakteri nitrifikasi hanya dapat berkembang dengan baik pada ph lebih dari 5,5. Mengubah ph Tanah Tanah yang terlalu masam dapat dinaikkan ph nya dengan menambahkan kapur ke dalam tanah, sedang tanah yang terlalu alkalis dapat diturunkan ph nya melalui penambahan belerang. Koloid Tanah Koloid tanah adalah bahan mineral dan bahan organik tanah yang sangat halus sehingga mempunyai luas permukaan yang sangat tinggi per satuan berat (massa). Termasuk koloid tanah adalah liat (koloid anorganik) dan humus (koloid organik). Menurut Brady (1974) koloid berukuran 0,001µ - 1 µ, sehingga tidak semua fraksi liat termasuk koloid. Koloid tanah merupakan bagian tanah yang sangat aktif dalam reaksi-reaksi fisikokimia di dalam tanah. Partikel koloid yang sangat halus disebut micell (micro cell) umumnya bermuatan negatif. Karena itu ion-ion bermuatan positif tertarik pada koloid tersebut sehingga terbentuk lapisan ganda ion (ionic double layer). Adanya sistem seperti ini erat kaitannya dengan pertukaran kation dalam proses pemupukan. Kation-Na + sedang yang termasuk kation-kation asamadalah H + dan Al +++. Kation-kation basa umumnya merupakan unsur hara yang diperlukan tanaman. Disamping itu basa-basa umumnya mudah tercuci, sehingga tanah dengan kejenuhan basa tinggi menunjukkan bahwa tanah tersebut belum banyak mengalami pencucuian dan merupakan tanah yang subur. Kejenuhan basa berhubungan erat dengan ph tanah, dimana tanah-tanah dengan ph rendah umumnya mempunyai kejenuhan basa rendah, sedang tanah-tanah dengan ph yang tinggi mempunyai kejenuhan basa yang tinggi pula. Biologi Tanah dan Bahan Organik Tanah Biologi Tanah Tanah pertanian yang baik atau tanah yang subur yang biasanya dikerjakan oleh manusia tidak hanya terdiri dari padatan tanah, air dan udara, melainkan juga terdapat jasad-jasad hidup dalam

11 tanah. Tanpa adanya jasad hidup tanah ini, maka peredaran unsur-unsur hara akan terhenti sehingga kesuburan tanah cepat sekali merosot. Jasad hidup dalam tanah pada garis besarnya dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu: 1). Yang berasal dari tumbuh-tumbuhan : bakteria, cendawan, dan ganggang yang berukuran kecil sekali. Semua ini disebut mikroflora tanah. 2). Yang berasal dari hewan tingkat rendah seperti Protozoa dan Nematoda yang berukuran kecil disebut mikrofauna tanah, sedang yang agak besar disebut makrofauna tanah. Mikroflora bersama mikrofauna menyusun mikroba tanah. Mikroba tanah dari berbagai ukuran, sebagian besar hidup pada top soil. Semakin ke bawah baik jenis maupun jumlahnya semakin berkurang. Bahan Organik Tanah Bahan organik tanah ialah keseluruhan sisa-sisa bahan yang berasal dari jasad hidup, baik yang berupa bahan yang masih segar maupun yang sudah melalui pembusukan. Bahan organik ini mempunyai peranan penting di dalam tanah terutama pengaruhnya tehadap kesuburan tanah. Sumber Bahan Organik Tanah Sisa-sisa tanaman baik yang berupa daun-daun, ranting-ranting, batang, dan akar-akar tanaman baik yang masih segar maupun yang sudah terurai merupakan penyusun bahan organik tanah yang terbesar. Sebagian kecil tersusun atas makro dan mikrobia tanah yang sudah mati. Di dalam tanah bahan organik ini senantiasa mengalami penguraian sebagai akibat kegiatan mikroba tanah. Perombakan mulai dari yang komplek menjadi senyawa yang lebih sederhana sampai akhirnya menjadi kation dan ion-ion yang dilepaskan ke dalam tanah. Lama-kelamaan bahan organik tanah akan habis sehingga perlu mendapatkan tambahan. Tambahan itu diperoleh dari: a). Tanah-tanah hutan, daun-daun dari berbagai tanaman dan sisa hewan yang mati pada permukaan tanah.

12 b). Pada tanah pertanian bahan organik diperoleh dari sisa tanaman setelah panen, bebagai macam rumput liar, tanaman penutup tanah, dan berbagai pupuk hijau yang dimasukkan ke dalam tanah pada waktu pengolahan tanah. c). Sumber lain dari bahan organik tanah adalah pupuk kandang, kompos dan berbagai jasad hidup yang sudah mati dalam tanah. Bahan organik yang sudah membusuk akan menjadi bahan humus yang sifatnya lebih stabil. Humifikasi Huminifikasi adalah proses pembentukan humus dalam pengolahan bahan organik tanah. Bila tata udara baik dan lancar serta kelembaban cukup maka organisme yang telah mati segera diserang oleh mikro dan makrobia tanah seperti bakteri, cendawan, Protozoa dan Nematoda. Yang mudah terurai adalah dari golongan karbohidrat, protein sedang lemak dan selulose agak lambat. Lignin dan lilin karena mengandung minyak paling lambat penguraiannya. Dengan adanya penguraian ini lambat laun terjadi pengumpulan lignin dan sisa yang tahan penguraian. Kedua bahan ini bersama protein membentuk suatu senyawa baru tahan penguraian yang disebut humus. Humus berwarna coklat atau coklat kehitam-hitaman, berbentuk non kristalin, dan bersifat koloidal dan mempunyai perbandingan karbon dan nitrogen umumnya antara %. Di dalam tanah yang terpelihara baik-baik dan dimana aktivitas bakteri optimal, humus merupakan bagian terbesar dari bahan organik total, yakni %. Peranan bahan organik tanah Bahan organik yang telah mengalami penguraian, akan terjadi humifikasidan mineralisasi. Pada humifikasi akan terbentuk humus yang relatif stabil, warna coklat kehitam-hitaman dan bersifat koloidal. Sedang pada mineralisasi dilepaskan berbagai senyawa dan unsur-unsur yang berperanan sebagai unsur hara tanaman. Di dalam tanah bahan organik dan humus bercampur dengan bagian-bagian mineral tanah, sehingga bahan organik memegang peranan: 1. Mempengaruhi sifat-sifat fisik tanah:

13 a.) Warna tanah menjadi coklat kehitam-hitaman. b). Mempertinggi daya pengikatan air, mempengaruhi struktur tanah terutama pada tanah liat sehingga air dan udara menjadi lancar dan mempermudah pengolahan tanah. Pada tanah yang berpasir mempermudah terbentuk agregat-agregat tanah sekunder yang mudah mengikat air. c). Warna tanah yang coklat kehitam-hitaman dapat lebih cepat menyerap panas matahari sehingga temperatur tanah bisa naik yang dapat merangsang perkembangan dan kegiatan tanah. d). Dapat bekerja sebagai pengikat butir primer tanah sehingga dapat menaikkan kemantapan struktur tanah yang tidak mudah rusak karena air hujan. 2. Mempengaruhi sifat-sifat kimia dan kesuburan tanah a). Menaikkan nilai tukar kation tanah. b). Merupakan gudang unsur hara dengan melepaskan berbagai unsur pada mineralisasi dan humifikasi bahan organik. c). Mempertahankan reaksi tanah dan pencucian dengan mengabsorpsi kation-kation dan anionanion dalam tanah. d). Asam organik dan asam anorganik yang dilepaskan pada penguraian bahan organik, membantu menguraikan mineral-mineral dan bahan induk tanah. 3. Mempengaruhi kehidupan jasad hidup tanah Bahan organik merupakan sumber makanan dan energi bagi jasad hidup tanah pada waktu terjadinya penguraian senyawa-senyawa komplek diubah menjadi senyawa-senyawa sederhana dan unsur bebas. Tanpa adanya jasad hidup tanah unsur hara tanaman dalam bahan organik tetap dalam bentuk tidak tersedia bagi tanaman.

14 Mempertahankan Bahan Organik Tanah Usaha untuk mempertahankan bahan organik tanah dan untuk menaikkan dengan jalan sebagai berikut: 1). Mengembalikan sisa-sisa bekas tanaman, terutama bahan organik yang mempunyai nilai perbandingan C : N rendah, jangan mengadakan pembakaran sisa-sisa tanaman. 2). Adakan pergiliran tanaman yang tepat. 3). Tanah dipupuk dengan berbagai pupuk hijau, atau tanaman penutup tanah. 4). Dapat juga tanah diberi pupuk kandang dan kompos. 5). Perlu adanya tanaman tumpang sari dan tanaman penutup tanah sehingga oksidasi bahan organik secara langsung dapat dihindari. 6). Dengan mengadakan pengolahan tanah yang cukup, dan mencegah adanya erosi di musim penghujan. Tanah yang paling baik untuk tanaman adalah tanah yang subur, yang kaya akan sat hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Selain subur juga tanaman membutuhkan air yang cukup dan kepadatan tanah yang memadai. Tanaman hortikultura sangat baik tumbuh pada tanah yang remah yaitu tanah yang tidak keras dan tidak berair banyak. Untuk meremahkan tanah agar rata, setelah dibajak kemudian dicangkul. Bongkahan-bongkahan hasil pembajakan dipecah dengan cangkul sehingga tanah menjadi lembut dan remah. Dalam pengolahan tanah untuk menghindari genangan air perlu dalam petakan dibuatkan bedengan dengan lebar bedengan kira-kira 200 cm. Antara bedengan yang satu dengan yang lain dibuatkan parit dengan kedalaman kira-kira 40 cm dan lebar cm. Air dan Tanaman

15 Dalam sektor pertanian, disamping tanah, air merupakan faktor yang ikut menentukan naik turunnya produksi tanaman. Kekurangan air, kelebihan air atau pembagian air yang tidak merata mengakibatkan merosotnya hasil produksi. Tindakan untuk menguasai air dalam tanah dengan cara mengatur air dalam tanah. Mengatur air di dalam tanah Dengan masuknya teknik pertanian secara modern air dalam tanah dapat dikuasai dan diatur oleh manusia: 1). Pembajakan yang dalam menyebabkan tanah menjadi lunak dan longgar, sehingga air bisa masuk lebih dalam dan dapat ditahan. 2). Pemberian penutup tanah dan humus secukupnya dapat mengurangi larinya air sehingga dapat meningkatkan kuantitas air yang ditahan. 3). Pada tanah lereng atau miring untuk mengurangi kecepatan aliran air dapat dibikin kontur, sehingga erosi dapat dikurangi dan air dapat ditahan masuk ke dalam tanah. 4). Pada tanah yang tergenang air dapat dibuatkan drainase. 5). Melakukan penyiangan rumput-rumput liar dan pemberian mulsa untuk mengurangi penguapan tanah. 6). Dengan irigasi untuk meningkatkan pemakaian air. Diusahakan antara air yang diuapkan dengan ketersediaan air dalam tanah seimbang. Drainase Cara yang dilakukan untuk mengatasi kelebihan air Kerugian bila kelebihan air: a).perakaran tanaman akan menjadi lemah.

16 b). Aktivitas jasad hidup tanah berkurang atau sama sekali tidak ada kegiatan. c). Tanah akan menjadi terlalu dingin, sehingga perkembangan tanaman menjadi lambat. d). Pengolahan tanah menjadi sulit, biasanya tanah akan melekat pada alat-alat pengolah. e). Pertumbuhan rumput-rumput pengganggu manjade semakin liar. Gejala-gejala kelebihan air 1). Perkembangan tanaman tampak terlambat. 2). Tanaman daun-daunnya agak menguning. Sistem drainase 1. Sistem permukaan tanah Air dialirkan pada jaringan selokan yang agak menurun, dan selanjutnya diarahkan pada selokan yang lebih besar atau ke sungai. Bentuknya seperti huruf V. Mudah dikerjakan dan mudah pemeliharaannya. Namun permukaannya mudah ditumbuhi rumput sehingga biaya pemeliharaan lebih mahal karena sering dikerjakan. 2. Sistem di bawah tanah Dengan menanam pipa-pipa di bawah tanah yang telah dilubangi. Lubang bisa menyerupai titiktitik, membujur searah dengan panjang pipa atau melintang. Pipa-pipa ini disebut drain. Pipa drain ini dihubungkan dengan pipa drain yang lebih besar dan selanjutnya dibuang dalam selokan atau bak penampungan. Irigasi Tindakan memberikan tambahan air pada saat-saat cadangan air di dalam tanah tidak mencukupi. Irigasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu irigasi mutlak dan irigasi tambahan. Irigasi mutlak

17 Irigasi yang sangat diperlukan pada musim kering. Tanpa irigasi ini tanaman tidak mungkin akan dapat hidup apalagi menghasilkan. Irigasi tambahan Irigasi yang berbentuk siraman lewat pipa-pipa air. Disini tanaman masih bisa hidup tetapi hal ini sangat tergantung dengan curah hujan, lebih-lebih pada musim kemarau. Tanpa irigasi tambahan hasilnya akan sangat minim. Irigasi dengan cara ini cukup menguntungkan karena dapat digunakan pada posisi tanah bagaimanapun, baik tanah yang rata maupun yang tidak. Pada tanah yang sangat permeabelpun dapat dipakai misnya tanah pasir yang strukturnya jelek, karena alat dapat dipindah-pindahkan. Tetapi ada juga kekurangannnya yaitu pada saat terjadinya angin kencang pembagian air kurang merata. Pupuk Anorganik Untuk Tanaman Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan meramu bahanbahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi. Misalnya pupuk urea berkadar N 45-46% ( setiap 100 kg urea terdapat kg hara nitrogen). Jenis pupuk anorganik ini banyak sekali baik bentuk, warna maupun cara penggunaannya. Keanekaragaman pupuk anorganik ini sangat menguntungkan petani jika dipahami betul aturan pemakaiannya, sifat-sifatnya serta manfaatnya bagi tanaman. Ada beberapa keuntungan penggunaan pupuk anorganik yaitu 1). Pemberiannya dapat terukur dengan tepat karena takaran haranya pas. 2). Kebutuhan tanaman akan hara dapat dipenuhi dengan perbandingan yang tepat. 3). Tersedia dalam jumlah yang cukup. 4). Mudah diangkut karena jumlahnya sedikit, sehingga kalkulasi biaya angkut lebih murah. Kekurangannya, sedikit mengandung atau sama sekali tidak mengandung unsur mikro, sehingga bila diberikan lewat akar harus diimbangi dengan pemberian pupuk daun yang banyak

18 mengandung unsur mikro. Ada dua jenis pupuk anorganik yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Cara Memupuk Dengan Pupuk Anorganik Cara memupuk sangat tergantung pada jenis tanaman yang dipupuk. Ada tiga cara pemberian pupuk (kecuali pupuk daun) yaitu sebagai berikut. 1). Ditabur atau disebar Cara ini dapat diterapkan pada pupuk yang berupa butiran atau serbuk. Penaburannya dilakukan ke seluruh lahan yang akan dipupuk. Pemupukan dengan cara ditabur ini biasanya dilakukan pada tanaman yang jarak tanamnya rapat atau tidak teratur dan pada tanaman yang sistem perakarannya dangkal. Kelemahan dari cara ini memungkinkan pertumbuhan rumput pengganggu lebih cepat, kurang mengeni sasaran, dan sering terkikis air. 2). Diletakkan di antara larikan atau barisan Pada cara ini pupuk ditempatkan di antara dua larikan tanaman yang kemudian ditutup dengan tanah. dari. Cara ini sangat baik dan umumnya dilakukan pada tanaman yang ditanam secara teratur dengan jarak yang lebih leluasa. Keuntungan cara ini ialah perkembangan akar akan lebih cepat sehingga pertumbuhannya akan lebih baik. 3). Ditempatkan dalam lubang Cara ini umumnya diterapkan pada tanaman tahunan seperti buah-buahan. Lubang untuk pupuk dibuat terlebih dahulu sedalam 30 cm. Letak lubang persis di bawah tajuk di sekitar batang tanaman. Ke dalam lubang tersebut dimasukkan pupuk, lalu ditutup dengan tanah. Pada tanaman muda, lubang cukup dibuat pada jarak 10 cm dari batang. Keuntungan cara ini sama dengan larikan. Dosis Pemupukan Pupuk Anorganik Setelah memahami cara-cara memupuk, akan muncul pertanyaan seberapa banyak pupuk diberikan dan berapa banyak unsur hara yang dibutuhkan agar diperoleh hasil yang maksimal? Bagaimana cara menebak dengan tepat hara yang kurang pada tanah yang akan ditanami?

19 Memberikan jawaban atas dua pertanyaan itru kepada petani agak sulit, namun pertanyaan itu harus dijawab bila ingin sukses dalam budidaya. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1). Menganalisis tanah Maksudnya adalah pemeriksaan tanah untuk mengetahui hara yang kurang pada tanah tersebut. Dapat dilakukan di laboratorium atau balai penelitian dinas pertanian. Untuk keperluan penelitian ini diperlukan tanah sampel lebih kurang 1 kg. Sarat tanah yang akan dijadikan sampel adalah: harus bersih dari rumput; tanah dekat pohon; diambil pada kedalaman cm untuk tanaman semusim, dan 1 meter untuk tanaman tahunan. Di laboratorium tanah diteliti secara saksama. Hal-hal yang diteliti meliputi kandungan hara tanah, reaksi tanah, hara yang kurang, dan hara yang berlebih. Dari data hasil penelitian tersebut akan terungkap kondisi tanah tersebut. 2). Memperhatikan gejala pada tanaman Maksudnya adalah memperhatikan gejala-gejala yang muncul pada tanaman bila kekurangan unsur hara tertentu. Memperhatikan gejala kekurangan unsur hara pada tanaman merupakan ketrampilan dan kebiasaan. Contoh bila tanaman tampak hitam, daun bagian bawah menguning, mengering sampai berwarna coklat muda, batang pendek dan lemah, ini tandanya tanaman kekurangan unsur hara Nitrogen. 3). Menganalisis tanaman Bagian tanaman yang sudah kering dikirim ke laboratorium dan setelah itu di analisis susunan kimianya. Data hasil analisis dibandingkan dengan analisis tanaman yang sehat sehingga dapat diketahui unsur yang kurang tersebut. Hasil penelitian tersebut akan memperlihatkan zat makanan yang diperlukan tanaman. 4). Melakukan percobaan pemupukan Menentukan dosis pemupukan yang tepat pada jenis tanaman tertentu dapat ditempuh dengan membuat petak-petak percobaan misalnya dengan ukuran 2m x 2m. Cara ini banyak dilakukan

20 peneliti untuk mengetahui dosis pemupukan yang tepat bagi suatu tanaman. Petak-petak diolah secara seksama, kemudian ditaburi dengan pupuk misalnya NPK. Dosis pupuk yang ditaburkan berbeda-beda. Dengan dosis yang berbeda akan diperoleh pertumbuhan tanaman yang berbeda. Dosis pada petak yang memberikan pertumbuhan tanaman yang paling baik merupakan dosis yang tepat. Pupuk Daun dan Penggunaannya Pupuk daun termasuk pupuk anorganik yang cara pemberiannya ke tanaman melalui penyemprotan ke daun. Sebelum disemprotkan umumnya pupuk daun perlu diencerkan dengan konsentrasi tertentu sesuai dosis yang dianjurkan untuk tanaman. Penyerapan zat haranya jauh lebih cepat dibandingkan dengan pupuk akar sehingga tanaman akan lebih cepat menumbuhkan tunas dan tanah tidak rusak sehingga pemupukan lewat daun dipandang lebih berhasil dibanding lewat akar. Banyak macam pupuk daun yang dapat dijumpai di pasaran. Namun secara garis besar ada dua bentuk yaitu bentuk cair dan padat. Bentuk padat berupa kristal halus sampai berupa tepung. Kalau kita ingin berhasil menggunakan pupuk daun harus kandungan haranya kita ketahui. Ada dua kelompok pupuk daun berdasar unsur hara yang dikandungnya yaitu unsur makro dan unsur mikro. Namun rata-rata pupuk daun adalah pupuk lengkap yang mengandung unsur hara makro dan unsur mikro. Penggunaan pupuk daun melalui alat semprot. Sebelum disemprotkan ke daun ada beberapa hal yang perlu diketahui. a). Konsentrasi pupuknya harus sesuai dengan petunjuk yang ada pada kemasan, jangan berlebihan. b). Pupuk daun disemprotkan pada daun yang menghadap ke bawah. c). Penyemprotan dilakukan pada saat matahari tidak terik. Paling ideal dilakukan pada pagi atau sore hari.

21 d). Penyemprotan jangan dilakukan pada musim hujan. Pupuk Organik Untuk Tanaman Sampai tahun 1850 pupuk anorganik belum ditemukan, sehingga seluruh pemupukan menggunakan pupuk organik. Dapat dimaklumi tanah pada saat itu yang dipupuk dengan pupuk organik bertambah subur saja. Selain menambah unsur makro dan mikro pupuk organik terbukti baik dalam memperbaiki struktur tanah pertanian. Pupuk organik tidak lain dihasilkan dari pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia. Kelebihan pupuk organik sebagai berikut. 1). Memperbaiki struktur tanah. Saat penguraian bahan organik dalam pupuk organisme tanah dapat sebagai perekat dan dapat mengikat butiran tanah menjadi butiran yang lebih besar. 2). Menaikkan daya serap tanah terhadap air. Bahan organik memiliki daya serap yang besar terhadap air tanah, sehingga pupuk organik berpengaruh positif terhadap hasil tanaman terutama pada musim kering. 3). Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh organisme dalam tanah yang memanfaatkan bahan organik sebagai makanan. Dalam proses pembusukan jasad renik memperoleh makanan dan sumber tenaga. Semakin banyak pupuk organik semakin banyak pula jasad renik dalam tanah. 4). Sebagai sumber zat makanan bagi tanaman. Pupuk organik mengandung zat makanan yang lengkap tetapi kadarnya tidak setinggi pupuk anorganik, dan daya kerjanya lambat. Untuk mencapai hasil maksimal pemakaian pupuk organik hendaknya diimbangi dengan pupuk anorganik. Dengan demikian akan tercipta tanah pertanian yang kaya zat hara, strukturnya gembur atau remah, dan berwarna coklat kehitaman. Jenis pupuk organik

22 Jenis pupuk organik sangat beragam dan ditentukan oleh asal bahan pembentuknya. Dari sini lahir pupuk kandang, kompos, pupuk hijau, humus, pupuk guano. 1). Pupuk Kandang Berasal dari kotoran ternak baik padat maupun cair. Yang berasal dari feses lebih disukai dibandingkan yang berasal dai urine walaupun kandungan zat haranya lebih tinggi dari feses. Kandungan zat hara dalam pupuk kandang berbeda-beda tergantung dari jenis, usia dan makanan ternak. Dalam pupuk kandang kita mengenal istilah pupuk panas dan pupuk dingin. Pupuk panas penguraiannya sangat cepat sehingga terbentuk panas, bahan organiknya banyak yang hilang karena menguap dan berubah menjadi gas. Pupuk dingin penguraiannya berjalan sangat lambat sehingga tidak terbentuk panas. Untuk memperoleh pupuk kandang yang berkualitas harus mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut. a). Dekomposisi. Penguraian zat yang ada dalam kotoran ternak menjadi zat yang dapat diserap oleh tanaman b). Pengeringan. Dilakukan di bawah sinar matahari atau alat pengering bila cuaca mendung. Yang baik bila kadar airnya sudah menurun dari 70% menjadi 30%. c). Pengayakan. Dilakukan untuk membuang materi-materi kasar sampai diperoleh partikelpartikel yang lebih halus. d). Pemberantasan tanaman pengganggu. Menghilangkan benih-benih tanaman yang terbawa dalam pupuk kandang agar tidak mengganggu tanaman yang akan dipupuk misalnya dengan menggunakan obat khusus polaris.

23 Menggunakan pupuk kandang untuk tanaman buah-buahan dengan mengisi lubang tanam seminggu sebelum penanaman bibit. Untuk tanaman sayuran dilakukan dengan cara disebar diantara guludan, ditutup tipis dengan tanah. Ada juga menugal terlebih dahulu lalu dalam lubang tugalan diberi pupuk kandang. Untuk tanaman dalam pot pemberian pupuk kandang ¼ - ¾ bagian media tanam. 2). Kompos Merupakan pelapukan bahan-bahan berupa dedaunan, jerami, alang-alang, rumput, kotoran hewan, sampah kota dan sebagainya. Dapat dibuat oleh manusia dengan cara-cara tertentu. Kandungan zat hara dalam kompos tergantung dari bahan yang dikomposkan, cara pengomposan, dan cara penyimpanannya. Menggunakan kompos sebagai pupuk tidak jauh berbeda dengan pupuk kandang yaitu ditebarkan atau ditaruh dalam lubang tanam. 3). Pupuk Hijau Disebut pupuk hijau karena yang dimanfaatkan sebagai pupuk adalah hijauan yaitu bagianbagian daun, tangkai, dan batang tanaman yang masih muda. Umumnya yang digunakan sebagai bahan pupuk hijau adalah tanaman dari golongan Leguminosae yang kaya akan unsur nitrogen. Penggunaan tanaman Leguminosae sebagai pupuk hijau bila dibenamkan ke tanah adalah : a). memberi pengaruh baik terhadap kehidupan jasad renik tanah. b). memperkaya tanah dengan humus atau bahan organik tanah. c). mengembalikan unsur hara yang tercuci. d). menekan pertumbuhan rumput liar. e). mencegah erosi, dan melindungi tanah dari guyuran air hujan yang berlebihan. 4). Humus

24 Adalah sisa tumbuhan berupa daun, akar, cabang dan batang yang sudah membusuk secara alami lewat bantuan mikroorganisme (di dalam tanah) dan cuaca (di atas tanah). Lapisan atas tanah di hutan banyak terbentuk humus. Ciri khas humus adalah berwarna hitam sampai coklat tua. Sifatnya tidak berbeda dari kompos yaitu mudah mengikat dan merembeskan air dan gembur. Oleh karena itu mudah memperbaiki tanah yang kurang beres. Cara menggunakan tidak jauh berbeda dengan kompos. Karena sulit diperoleh pemakaian hanya terbatas pada pengisi media tanaman pot. Jarang digunakan pada lahan yang luas. 5). Pupuk Guano Bahannya berasal dari kotoran berbagai jenis burung liar dan kelelawar. Pupuk ini kaya akan berbagai unsur hara seperti N 8-13%, fosfor 5-12%, kalium 1,5-2,5%, kalsium 7,5-11%, magnesium 0,5-1%, dan sulfur 2-3,5%. Sangat baik untuk menyuburkan tanah tetapi sangat sulit diperoleh. Banyak terdapat di gua-gua kelelawar. Pemakaiannya sama saja dengan humus. Harganya bisa mencapai 7 kali lipat dari harga urea sehingga pupuk guano sering hanya digunakan pada tanaman kesayangan. 6). Pupuk organik buatan Adalah pupuk organik yang sudah melalui proses pabrikasi dan teknologi tinggi. Pupuk yang dihasilkan bersifat organik dengan bentuk fisik dan cara kerjanya seperti pupuk anorganik atau pupuk kimia. Beberapa contoh pupuk organik buatan adalah Asri Kascing, Green Asri, Biopro SO5, MSA (Mukti Sari Asri), SNN (Super Natural Nutrition), Kompos BMF, Biofert-Plus, Mitra Flora, Agro King 2000, Albatros.

SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH

SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH III. SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH Sifat morfologi tanah adalah sifat sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Sebagian dari sifat morfologi tanah merupakan sifat fisik dari tanah

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Compositae. Kedudukan tanaman selada

Lebih terperinci

Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7.

Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7. Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7. Konsistensi Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran

Lebih terperinci

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami proses dan faktor pembentukan tanah. 2. Memahami profil,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kopi Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi merupakan tanaman dengan perakaran tunggang yang mulai berproduksi sekitar berumur 2 tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Tanah Tanah adalah kumpulan benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara,

Lebih terperinci

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah Kimia Tanah 23 BAB 3 KIMIA TANAH Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah A. Sifat Fisik Tanah Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponenkomponen

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Bawang Merah merupakan tanaman yang berumur pendek, berbentuk rumpun, tingginya dapat mencapai 15-40 cm, Bawang Merah memiliki jenis akar serabut, batang Bawang Merah

Lebih terperinci

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PENGERTIAN TANAH Pedosfer berasal dari bahasa latin yaitu pedos = tanah, dan sphera = lapisan. Pedosfer yaitu lapisan kulit bumi yang tipis yang letaknya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar

Lebih terperinci

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO Sejumlah faktor iklim dan tanah menjadi kendala bagi pertumbuhan dan produksi tanaman kakao. Lingkungan alami tanaman cokelat adalah hutan tropis. Dengan demikian curah hujan,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB KARAKTERISTIK TANAH Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB Pendahuluan Geosfer atau bumi yang padat adalah bagian atau tempat dimana manusia hidup dan mendapatkan makanan,, mineral-mineral

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan TINJAUAN PUSTAKA Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan akan menjadi busuk dalam 2-5 hari apabila tanpa mendapat perlakuan pasca panen yang

Lebih terperinci

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

Kompos Cacing Tanah (CASTING) Kompos Cacing Tanah (CASTING) Oleh : Warsana, SP.M.Si Ada kecenderungan, selama ini petani hanya bergantung pada pupuk anorganik atau pupuk kimia untuk mendukung usahataninya. Ketergantungan ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan tanaman perdu dan berakar tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya. Tomat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap TINJAUAN PUSTAKA Pembibitan Kelapa Sawit Pada budidaya kelapa sawit dikenal dua sistem pembibitan, yaitu pembibitan satu tahap dan pembibitan dua tahap, namun yang umum digunakan saat ini adalah pembibitan

Lebih terperinci

IV. SIFAT FISIKA TANAH

IV. SIFAT FISIKA TANAH Company LOGO IV. SIFAT FISIKA TANAH Bagian 2 Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS SIFAT SIFAT FISIKA TANAH A. Tekstur Tanah B. Struktur Tanah C. Konsistensi Tanah D. Porositas Tanah E. Tata Udara Tanah F. Suhu

Lebih terperinci

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan tanah dari terpaan hujan, erosi, dan menjaga kelembaban,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

TANAH. Oleh : Dr. Sri Anggraeni, M,Si.

TANAH. Oleh : Dr. Sri Anggraeni, M,Si. TANAH Oleh : Dr. Sri Anggraeni, M,Si. Tanah memberikan dukungan fisik bagi tumbuhan karena merupakan tempat terbenamnya/ mencengkeramnya akar sejumlah tumbuhan. Selain itu tanah merupakan sumber nutrien

Lebih terperinci

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGOLAHAN LAHAN

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGOLAHAN LAHAN PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGOLAHAN LAHAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 1 PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGOLAHAN LAHAN A. DEFINISI Adalah pengolahan lahan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penanaman rumput B. humidicola dilakukan di lahan pasca tambang semen milik PT. Indocement Tunggal Prakasa, Citeurep, Bogor. Luas petak yang digunakan untuk

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Umum Saat Ini Faktor Fisik Lingkungan Tanah, Air, dan Vegetasi di Kabupaten Kutai Kartanegara Kondisi umum saat ini pada kawasan pasca tambang batubara adalah terjadi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang TINJAUAN PUSTAKA Sifat dan Ciri Tanah Ultisol Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang tersebar luas di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya serta sebagian kecil di pulau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. menunjang pertumbuhan suatu jenis tanaman pada lingkungan dengan faktor

II. TINJAUAN PUSTAKA. menunjang pertumbuhan suatu jenis tanaman pada lingkungan dengan faktor II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesuburan Tanah Kesuburan tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menyediakan unsur hara, pada takaran dan kesetimbangan tertentu secara berkesinambung, untuk menunjang pertumbuhan

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM SIFAT SIFAT FISIK TANAH KELAS A PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI. OLEH I Wayan Narka

PENUNTUN PRAKTIKUM SIFAT SIFAT FISIK TANAH KELAS A PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI. OLEH I Wayan Narka 0 PENUNTUN PRAKTIKUM SIFAT SIFAT FISIK TANAH KELAS A PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI OLEH I Wayan Narka FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 1 I. PENDAHULUAN Tanah merupakan akumulasi tubuh

Lebih terperinci

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme : TANAH Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah Hubungan tanah dan organisme : Bagian atas lapisan kerak bumi yang mengalami penghawaan dan dipengaruhi oleh tumbuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mempunyai prospek pasar yang unik dan menarik. Selama ini budidaya cabai dilakukan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu TINJAUAN PUSTAKA Survei dan Pemetaan Tanah Tujuan survey dan pemetaan tanah adalah mengklasifikasikan dan memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu satuan peta tanah yang

Lebih terperinci

PENYIAPAN LAHAN. Oleh : Juwariyah BP3K Garum

PENYIAPAN LAHAN. Oleh : Juwariyah BP3K Garum PENYIAPAN LAHAN Oleh : Juwariyah BP3K Garum Indikator Keberhasilan : Setelah selesai berlatih peserta diharapkan mampu : a. Menjelaskan kembali tentang pembersihan lahan tanaman bawang merah dengan baik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biotani Sistimatika Sawi Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Cair Industri Tempe Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih di kenal sebagai sampah, yang kehadiranya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup banyak digemari, karena memiliki kandungan gula yang relatif tinggi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kesadaran manusia akan kesehatan menjadi salah satu faktor kebutuhan sayur dan buah semakin meningkat. Di Indonesia tanaman sawi merupakan jenis sayuran

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. 19 TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 13 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil 5.1.1. Sifat Kimia Tanah Variabel kimia tanah yang diamati adalah ph, C-organik, N Total, P Bray, Kalium, Kalsium, Magnesium, dan KTK. Hasil analisis sifat kimia

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 13 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Sifat Kimia Tanah Data sekunder hasil analisis kimia tanah yang diamati yaitu ph tanah, C-Org, N Total, P Bray, kation basa (Ca, Mg, K, Na), kapasitas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar- akar cabang yang lurus.

TINJAUAN PUSTAKA. pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar- akar cabang yang lurus. 18 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Deptan (2010) sistematika tanaman kacang tanah adalah sebagai berikut: Divisio: Spermatophyta; Subdivisio: Angiospermae; Class: Dicotyledoneae; Ordo: Leguminales;

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Vermikompos adalah pupuk organik yang diperoleh melalui proses yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Vermikompos adalah pupuk organik yang diperoleh melalui proses yang 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Vermikompos Vermikompos adalah pupuk organik yang diperoleh melalui proses yang melibatkan cacing tanah dalam proses penguraian atau dekomposisi bahan organiknya. Walaupun sebagian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kompos Limbah Pertanian Pengomposan merupakan salah satu metode pengelolaan sampah organik menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos. Pengomposan

Lebih terperinci

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman PUPUK Out line 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman 4. Jenis pupuk 5. Proses pembuatan pupuk 6. Efek penggunaan pupuk dan lingkungan Definisi

Lebih terperinci

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super Solusi Quipper F. JENIS TANAH DI INDONESIA KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami jenis tanah dan sifat fisik tanah di Indonesia. F. JENIS TANAH

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Sub divisio: Angiospermae; Kelas : Dikotyledonae;

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd 1.Definisi Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral organic, air, udara

Lebih terperinci

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 19 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Sifat Fisik Tanah 5.1.1. Bobot Isi dan Porositas Total Penambahan bahan organik rumput signal pada lahan Kathryn belum menunjukkan pengaruh baik terhadap bobot isi (Tabel

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit semula merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan-hutan maupun daerah semak belukar tetapi kemudian dibudidayakan. Sebagai tanaman

Lebih terperinci

26/03/2010. Klasifikasi menurut bentuk. Klasifikasi Struktur Tanah. Definisi. Tipe/bentuk

26/03/2010. Klasifikasi menurut bentuk. Klasifikasi Struktur Tanah. Definisi. Tipe/bentuk Dwi Priyo Ariyanto http://www.ariyanto.staff.pertanian.uns.ac.id http://www.ilmutanahuns.wordpress.com Definisi Struktur tanah adalah penyusunan zarah-zarah tanah individual satu terhadap yang lain menjadi

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada.

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada. I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesuburan Tanah Kesuburan tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada. Produk tanaman tersebut dapat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Sawah. tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Sawah. tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau TINJAUAN PUSTAKA Tanah Sawah Lahan sawah adalah lahan yang dikelola sedemikian rupa untuk budidaya tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau sebagian dari masa pertumbuhan padi.

Lebih terperinci

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh 45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanaman Jahe Iklim Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian 200-600 meter di atas permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata berkisar 2500-4000 mm/ tahun. Sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa media tanam yang digunakan berpengaruh terhadap berat spesifik daun (Lampiran 2) dan

Lebih terperinci

Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di

Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanah Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Pengamatan sebaiknya dilakukan pada profil tanah yang baru dibuat. Pengamatan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Seledri Kedudukan tanaman seledri dalam taksonomi tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub-Divisi Kelas Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semakin meningkatnya sektor industri di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan taraf hidup penduduk Indonesia, akan tetapi dengan munculnya berbagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol 18 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol Ultisol merupakan tanah-tanah yang mempunyai horizon argilik atau kandik dengan nilai kejenuhan basa rendah. Kejenuhan basa (jumlah kation basa) pada

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Sifat Fisik Tanah Sifat fisik tanah yang di analisis adalah tekstur tanah, bulk density, porositas, air tersedia, serta permeabilitas. Berikut adalah nilai masing-masing

Lebih terperinci

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 Sesi : PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

Lebih terperinci

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 03: Batuan & Tanah

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 03: Batuan & Tanah Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 03: Batuan & Tanah Tanah Profil tanah Tanah yang kita ambil terasa mengandung partikel pasir, debu dan liat dan bahan organik terdekomposisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertambangan Pasir Besi Pasir besi merupakan bahan hasil pelapukan yang umum dijumpai pada sedimen disekitar pantai dan tergantung proses sedimentasi dan lingkungan pengendapan

Lebih terperinci

IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH

IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH Komponen kimia tanah berperan terbesar dalam menentukan sifat dan ciri tanah umumnya dan kesuburan tanah pada khususnya. Bahan aktif dari tanah yang berperan dalam menjerap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat dan Ciri Tanah Ultisol Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brazilia (Amerika Selatan). Awalnya kacang tanah

Lebih terperinci

Pengaruh ph tanah terhadap pertumbuhan tanaman

Pengaruh ph tanah terhadap pertumbuhan tanaman Pengaruh ph tanah terhadap pertumbuhan tanaman 1. Menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman. Pada umumnya unsur hara akan mudah diserap tanaman pada ph 6-7, karena pada ph tersebut

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik TINJAUAN PUSTAKA Ultisol Ultisol adalah tanah mineral yang berada pada daerah temprate sampai tropika, mempunyai horison argilik atau kandik dengan lapisan liat tebal. Dalam legend of soil yang disusun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan yang dianggap memiliki prospek yang baik. Hal ini terkait dengan semakin

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU TANAH WIJAYA

DASAR-DASAR ILMU TANAH WIJAYA DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 AIR UDARA PADATAN Massa Air = M A Volume Air = V A Massa Udara = 0 Volume Udara = V U Massa Padatan

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-8 SUMBERDAYA LAHAN

PENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-8 SUMBERDAYA LAHAN PENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-8 SUMBERDAYA LAHAN Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Dr. Ir. Budiarto, MP. Program Studi Agribisnis UPN Veteran Yogyakarta 1 TANAH PERTANIAN Pertanian berasal dari

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis, yang bersumber dari bahan-bahan yang

Lebih terperinci

Restorasi Organik Lahan. Aplikasi Organik Untuk Pemulihan Biofisik Lahan & Peningkatan Sosial Ekonomi Melalui Penerapan Agroforestri.

Restorasi Organik Lahan. Aplikasi Organik Untuk Pemulihan Biofisik Lahan & Peningkatan Sosial Ekonomi Melalui Penerapan Agroforestri. Restorasi Organik Lahan Aplikasi Organik Untuk Pemulihan Biofisik Lahan & Peningkatan Sosial Ekonomi Melalui Penerapan Agroforestri Ex-Tambang Restorasi Perubahan fungsi lahan pada suatu daerah untuk pertambangan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Sawi Sawi termasuk ke dalam famili Crucifera (Brassicaceae) dengan nama spesies Brassica juncea (L.) Czern. Jenis sawi dikenal juga dengan nama caisim atau sawi bakso.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah Ultisol dan Permasalahan Kesuburannya Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami kesuburan tanah marginal tergolong rendah. Hal ini ditunjukan

Lebih terperinci

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula. PEMELIHARAAN Dalam proses pembuatan taman pemeliharaan merupakan tahapan yang terakhir, namun tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Keberhasilan pemeliharaan bahkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai prospek cerah untuk dapat dikembangkan. Cabai dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tanah Awal Seperti umumnya tanah-tanah bertekstur pasir, lahan bekas tambang pasir besi memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Hasil analisis kimia pada tahap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pupuk Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang terdiri dari akar tunggang, akar sekunder yang tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang

Lebih terperinci

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor Data statistik menunjukkan bahwa dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir, rata-rata

Lebih terperinci

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di III. TATA LAKSANA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di laboratorium fakultas pertanian UMY. Pengamatan pertumbuhan tanaman bawang merah dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. energi dan serat kasar. Konsumsi ternak rumiansia akan hijauan makanan ternak ±

I. PENDAHULUAN. energi dan serat kasar. Konsumsi ternak rumiansia akan hijauan makanan ternak ± I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hijauan makanan ternak merupakan salah satu komponen utama pakan ternak yang harus tersedia khususnya untuk ternak rumiansia sebagai sumber energi dan serat kasar. Konsumsi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan 4 TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman (Hadisuwito, 2008). Tindakan mempertahankan dan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Parameter pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini adalah diameter batang setinggi dada ( DBH), tinggi total, tinggi bebas cabang (TBC), dan diameter tajuk.

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU TANAH

DASAR-DASAR ILMU TANAH DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SIFAT FISIK TANAH AIR UDARA PADATAN Massa Air = M A Volume Air = V A Massa Udara = 0 Volume Udara =

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (merah). Banyaknya vitamin A pada tanaman tomat adalah 2-3 kali. banyaknya vitamin A yang terkandung dalam buah semangka.

BAB I PENDAHULUAN. (merah). Banyaknya vitamin A pada tanaman tomat adalah 2-3 kali. banyaknya vitamin A yang terkandung dalam buah semangka. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) adalah tumbuhan dari familia Solanaceae. Tomat merupakan tanaman semusim, dapat tumbuh setinggi 1-3 meter. Tomat termasuk sayuran

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Organik Tanah Bahan organik tanah merupakan bagian dari fraksi organik yang telah mengalami degradasi dan dekomposisi, baik sebagian atau keseluruhan menjadi satu dengan

Lebih terperinci