BAB V INDIKASI KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN PELUANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4 METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

DAFTAR ISI. Kata Pengantar..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, teknologi,

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

Perkembangan Penanaman Modal dan Sektor-sektor I Nyoman Karyawan 63

: Arief Budiman Npm : Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pemb : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Sektor Ekonomi Unggulan Kabupaten Malinau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

Bab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH. 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan

3. METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

III. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

I. PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi di Indonesia menyebabkan terjadinya pergeseran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

Boks 2. PERINGKAT DAYA SAING INVESTASI DAERAH PROVINSI JAMBI

: ANALISIS SWOT. Waktu : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan (selama 100. : Membangun pemahaman dan skill praja mengenai. Teknik Analisis SWOT

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Master Plan

Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama Peningkatan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global Malang, 17 Mei

BAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi)

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian, kesimpulan yang didapat adalah :

BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI. merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif.

Oleh : Ir. Hervian Tahier Wakil Ketua Umum

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan sebuah bengkel untuk mampu mengatur strategi sehingga bengkel

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE KAJIAN

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VISI DAN MISI. "Terwujudnya Garut yang Mandiri dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik Menuju Ridlo Allah SWT.

Analisis Strategi Pemasaran Kota Jakarta Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta

III. METODE PENELITIAN

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

IMC 2. Analisa pasar dengan SWOT dan BCG Matrix. Berliani Ardha, SE, M.Si. The meaning of tulips is generally perfect love.

BAB.I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB III METODE PENELITIAN

Data PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 ( Juta Rupiah) dan Laju Pertumbuhan PDRB Karesidenan Kedu Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Secara Geografis Sorong terletak pada kawasan persilangan empat penjuru

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya

III METODE PENELITIAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1

Jenis data Indikator Pengamatan Unit Sumber Kegunaan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir,

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

sektor investasi dalam negeri, namun peningkatan dari sisi penanaman modal asing mampu menutupi angka negatif tersebut dan menghasilkan akumulasi

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

: ANALISIS SWOT. Waktu : 2 (dua) kali tatap muka pelatihan (selama 200. : Membangun pemahaman dan skill praja mengenai. Teknik Analisis SWOT

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA. KAKI BOGOR H. EFFENDI Fahri Asyari

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN. Secara jelas telah diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 32

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan.

BAB I PENDAHULUAN. mesin pertumbuhan (engine of growth). Kota yang memiliki aspek pembangunan

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

Transkripsi:

BAB V INDIKASI KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN PELUANG 5.1 Analisis SWOT Analisis strengths, weakness, oppurtunities dan threats (SWOT) adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini berdasarkan pada logika untuk dapat memaksimalkan kekuatan ( Strengths) dan Peluang ( Oppurtunities) dan sekaligus secara bersamaan dapat meminimalkan Kelemahan ( Weakness) dan Ancaman (Threats). Dengan demikian perencana strategis ( Strategic Planner) harus menganalisis faktor faktor strategis (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Kinerja pembangunan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut dapat dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT membandingkan antara faktor eksternal opportunities dan threats dengan faktor internal strengths dan weakness. Analisis atas faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal berupa peluang dan ancaman, dapat dipergunakan untuk melakukan analisis atas strategi pengembangan investasi Kabupaten Banyuasin, selanjutnya digambarkan dalam diagram analisis SWOT (Gambar 5.1) Kabupaten Banyuasin 2013-2025 125

Gambar 5.1 Diagram Analisis SWOT Berbagai Peluang Kuadran 3 Kuadran 1 Strategi Turn-around Strategi agresif Kelemahan Internal Kekuatan Internal Kuadran 4 Kuadran 2 Strategi Defensif Berbagai ancaman Strategi Kompetitif advantage Kabupaten Banyuasin 2013-2025 126

1. Kuadran - 1 Posisi pada kuadran 1 merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah memaksimalkan potensi dan sumber daya yang ada untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar-besarnya (growth oriented strategy) 2. Kuadran 2 Pada posisi kuadran 2, meskipun terdapat ancaman yang datang dari luar, daerah masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara menggunakan berbagai keunggulan komparatif yang dimiliki Kabupaten Banyuasin untuk diubah menjadi keunggulan kompetitif 3. Kuadran 3 Posisi kuadran 3, fokus strategi yang perlu diambil adalah meminimalkan masalah-masalah internal sehingga tetap dapat menarik investor serta merebut peluang pasar yang lebih baik. 4. Kuadran 4 Kabupaten Banyuasin 2013-2025 127

Posisi kuadran, merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan. Pemerintah menghadapi berbagai ancaman eksternal dan internal. Berdasarkan berbagai potensi kewilayahan, potensi kependudukan, potensi perekonomian dan keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Kabupaten Banyuasin, serta realitas dan dinamika penanaman modal di Kabupaten Banyuasin, maka beberapa komponen dalam analisis SWOT rencana umum penanaman modal di Kabupaten Banyuasin dipaparakan sebagai berikut:sebagai berikut ; Strenght ( Kekuatan ) 1. Keadaan Geografis Kabupaten Banyuasin : - Letak yang Strategis di jalur lalulintas antar provinsi (darat) dan jalur lalulintas laut internasional di pantai timur sumatera (laut) - Kondisi Topografi dan jenis tanah yang baik untuk pengembangan investasi pertanian dan industri. - Memiliki Potensi Pertanian,Kehutanan dan perikanan 2. Potensi Kependudukan dan Ketenagakerjaan: - Memiliki laju pertumbuhan penduduk yang cukup stabil - Tersedianya tenaga kerja non skiil yang melimpah 3. Sosial budaya Masyarakat Kabupaten Banyuasin 2013-2025 128

- Penuh keterbukaan - Bersahabat - Memiliki beragam suku (akibat adanya program transmigrasi) - Adanya Jiwa Kewirausahaan masyarakat Adanya Sikap Inovatif Masyarakat - Tingkat Adopsi Masyarakat yang tinggi terhadap hal positif 4. Ada perangkat kebijakan ( Law enforcement ) dan kelembagaan organisasi yang jelas, antara lain ; - Peraturan tentang Investasi - Peraturan Pemerintah Daerah 5. Keinginan yang kuat dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten dan masyarakat untuk memajukan kegiatan Investasi di Kabupaten Banyuasin 6. Iklim Investasi di Kabupaten Banyuasin: - Secara statistik nilai ICOR Kabupaten Banyuasin sangat baik,sehingga investasi yang dilakukan akan produktif, efisien dan berdaya saing tinggi relatif terhadap daerah lain di Sumsel. Kabupaten Banyuasin 2013-2025 129

- Pola pembangunan yang menunjang kegiatan Investasi - kemudahan bagi investor - Pergeseran sektor ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan Tersier mendukung investasi lebih masif Weakness ( Kelemahan ) 1. Sebagian wilayah Kabupaten Banyuasin relatif sulit di jangkau (harus menggunakan jalur sungai) 2. Kesulitan Pembangunan/ pengembangan sarana dan prasarana dibeberapa potensi peluang investasi : - Kawasan Perkotaan Metropolitan Palembang; sebagai kawasan ekonomi tingkat.regional, memerlukan sinergitas infrastruktur dan pembangunan antar daerah. - Kawasan Pelabuhan Tj. Api-api;sebagai KEK, dibatasi oleh permasalahan izin alih fungsi hutan lindung 3. Promosi dan sosialisasi peluang investasi di Kabupaten Banyuasin yang masih kurang. 4. Pendidikan penduduk Banyuasin relatif masih rendah, yang menyebabkan SDM lokalnya kalah bersaing. 5. Potensi Peluang Investasi yang belum di garap secara optimal. 6. Faktor Kelembagaan yang belum mapan antara lain Manajemen Kabupaten Banyuasin 2013-2025 130

(Pengelolaan ) Penanaman Modal di Kab. Banyuasin masih di bawah Bappeda. 7. Masih rendahnya nilai investasi yang di tanamkan para investor dan Masih rendahnya realisasi dari rencana investasi yang telah ditandatangani 8. Minimnya sarana dan prasarana penarik Investor : - Infrastruktur (Jalan, Jembatan, Pelabuhan, Listrik dan sebagainya) - Kurang tersedianya sarana transaksi bisnis 9. Kewenangan perijinan investasi sebagian masih menjadi kewenangan pemerintah pusat dan propinsi. Opportunity ( Peluang ) 1. Adanya otonomi daerah mendukung pengembangan investasi didaerah 2. Potensi Peluang Investasi yang masih terbuka lebar 3. Salah satu wilayah yang akan dikembangkan dalam rencana induk pengembangan Investasi Sumsel 4. Banyaknya pihak (domestik maupun asing) yang bisa diajak kerja sama dalam rangka promosi investasi di Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin 2013-2025 131

5. Adanya kesempatan kerjasama antar daerah 6. Kemajuan teknologi Threats ( Ancaman ) 1. Ilegal Fishing 2. Ilegal Logging 3 Kerusakan lingkungan akibat efek negatif dari perkebunan sawit dan industri yang tidak ramah lingkungan 4. Masuknya budaya asing ( degradasi, sosial,budaya,moral ) 5. Kondisi Politik yang kadang tidak stabil Kabupaten Banyuasin 2013-2025 132