BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada pengembangan aplikasi matematika di seluruh aspek kehidupan manusia. Peran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penyakit virus Ebola merupakan salah satu penyakit menular dan mematikan

MODEL MATEMATIKA SACR PENYEBARAN VIRUS HEPATITIS C PADA PENGGUNA NARKOBA SUNTIK SKRIPSI. memperoleh gelar Sarjana Sains

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Dinamika dan Aplikasi dari Model Epidemologi Hepatitis C Ema Hardika S. ( )

BAB I PENDAHULUAN. ibu kepada anaknya melalui plasenta pada saat usia kandungan 1 2 bulan di

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan zaman saat ini yang terus maju, diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Model matematika merupakan sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus atau biasa disingkat MERS-

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular. Salah satu contohnya adalah virus flu burung (Avian Influenza),

Abstrak: Makalah ini bertujuan untuk mengkaji model SIR dari penyebaran

ANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER)

Analisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi

BAB II LANDASAN TEORI. pada bab pembahasan. Materi-materi yang akan dibahas yaitu pemodelan

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. ekuilibrium bebas penyakit beserta analisis kestabilannya. Selanjutnya dilakukan

III PEMODELAN. (Giesecke 1994)

BAB I PENDAHULUAN. Feces (kotoran manusia) yang terinfeksi oleh bakteri Vibrio cholerae

III. MODEL MATEMATIK PENYEBARAN PENYAKIT DBD

BAB III PEMBAHASAN. Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada

BAB I PENDAHULUAN. adalah penyakit menular karena masyarakat harus waspada terhadap penyakit

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Kasus HIV-

MODEL EPIDEMIK SIR UNTUK PENYAKIT YANG MENULAR SECARA HORIZONTAL DAN VERTIKAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III MODEL MATEMATIKA S I R. δ δ δ

KESTABILAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR) PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) (Studi Kasus di Kota Semarang)

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

FOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, MODEL PENYEBARAN PENYAKIT POLIO DENGAN PENGARUH VAKSINASI. RR Laila Ma rifatun 1, Sugiyanto 2

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pemodelan Penyakit Jantung Koroner Dengan Menggunakan Modifikasi Model Sei

T - 11 MODEL STOKASTIK SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Angka Reproduksi Dasar Model Matematika Penyebaran HIV Melalui Jarum Suntik pada Populasi Pengguna Narkoba

T 4 Simulasi Level Sanitasi Pada Model Sir Dengan Imigrasi Dan Vaksinasi

Oleh : Dinita Rahmalia NRP Dosen Pembimbing : Drs. M. Setijo Winarko, M.Si.

MODEL EPIDEMI RANTAI MARKOV WAKTU DISKRIT SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED DENGAN DUA PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan

PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK DI INDONESIA DENGAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR)

MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS

Analisis Model SIR dengan Imigrasi dan Sanitasi pada Penyakit Hepatitis A di Kabupaten Jember

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema

T 7 Model Sir (Suspectible Infected Recovered) Dengan Imigrasi Dan Pengaruh Sanitasi Serta Perbaikan Tingkat Sanitasi

ANALISIS DINAMIK MODEL EPIDEMI SIRS DENGAN MODIFIKASI TINGKAT KEJADIAN INFEKSI NONMONOTON DAN PENGOBATAN

DINAMIKA PERKEMBANGAN HIV/AIDS DI SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINEAR SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS AND RECOVERED)

Perencanaan Program Kesehatan: na i lisis M asa h a Kesehatan Tujuan Metode

KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI

PEMODELAN MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT VIRUS EBOLA DAN ANALISIS PENGARUH PARAMETER LAJU TRANSMISI TERHADAP PERILAKU DINAMISNYA TUGAS AKHIR SKRIPSI

Dinamik Model Epidemi SIRS dengan Laju Kematian Beragam

Simulasi Pengaruh Imigrasi pada Penyebaran Penyakit Campak dengan Model Susceptible Exposed Infected Recovered (SEIR)

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada dewasa, konsistensi

Etiology dan Faktor Resiko

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

T 1 Simulasi Laju Vaksinasi Dan Keefektifan Vaksin Pada Model Sis

ANALISIS KESTABILAN DAN PROSES MARKOV MODEL PENYEBARAN PENYAKIT EBOLA

MODEL SEIR PADA PENULARAN HEPATITIS B

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan tahap akhir dari infeksi

PENGARUH STRATEGI PULSE VACCINATION TERHADAP PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Studi Penyebaran Penyakit Flu Burung Melalui Kajian Dinamis Revisi Model Endemik SIRS Dengan Pemberian Vaksinasi Unggas. Jalan Sukarno-Hatta Palu,

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Flaviviridae dan ditularkan melalui vektor nyamuk. Penyakit ini termasuk nomor dua

ANALISIS KESTABILAN MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS SKRIPSI. Oleh : Lisa Prihutami J2A

ANALISIS MODEL MATEMATIKA UNTUK PENYEBARAN VIRUS HEPATITIS B (HBV) Devi Larasati, Dr. Redemtus Heru Tjahjana, M.Si

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DINAMIKA PROBLEMA PENYAKIT MALARIA

MODEL PENYEBARAN PENYAKIT POLIO DENGAN PENGARUH VAKSINASI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna Memperoleh derajat Sarjana S-1

Esai Kesehatan. Disusun Oleh: Prihantini /2015

Bab II Teori Pendukung

BAB I PENDAHULUAN. Gejala awal campak berupa demam, konjungtivis, pilek batuk dan bintik-bintik

BAB 1 PENDAHULUAN. Hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus. yang di akibatkan oleh virus (Arief, 2012).

Bab 11 Agent-Based Model. MA 2151 Simulasi dan Komputasi Matematika

ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

BAB II KAJIAN TEORI. representasi pemodelan matematika disebut sebagai model matematika. Interpretasi Solusi. Bandingkan Data

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN KOINFEKSI MALARIA-TIFUS

ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA MSIR PADA PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT HEPATITIS B DENGAN PEMBERIAN VAKSINASI SKRIPSI

Analisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alam, Universitas Lampung pada semester genap tahun akademik 2011/2012.

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI TUGAS AKHIR. Oleh : SITI RAHMA

BAB I PENDAHULUAN I-1

APLIKASI METODE MATRIKS GENERASI DALAM MENENTUKAN NILAI MATEMATIKA PENYEBARAN VIRUS HIV/AIDS. 10 Makassar, kode Pos 90245

ANALISIS KESTABILAN DARI SISTEM DINAMIK MODEL SEIR PADA PENYEBARAN PENYAKIT CACAR AIR (VARICELLA) DENGAN PENGARUH VAKSINASI SKRIPSI

VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI TUGAS AKHIR

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

Hepatitis Virus. Oleh. Dedeh Suhartini

1 Universitas Kristen Maranatha

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Wabah penyakit infeksi seperti penyakit SARS, flu burung, flu babi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BIFURKASI PADA MODEL SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR) DENGAN WAKTU TUNDA DAN LAJU PENULARAN BILINEAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Penyakit hepatitis merupakan suatu kelainan berupa peradangan

Model Matematika Penyebaran Penyakit HIV/AIDS dengan Terapi pada Populasi Terbuka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia yang semakin maju tidak dapat dipisahkan dari peranan ilmu matematika. Penggunaan ilmu pengetahuan di bidang matematika dalam kehidupan sehari-hari terdapat pada pengembangan aplikasi matematika di seluruh aspek kehidupan manusia. Peran matematika dalam permasalahan sehari-hari disajikan dalam pemodelan matematika. Representasi matematika yang dihasilkan dari pemodelan matematika disebut sebagai model matematika. Model matematika merupakan suatu tahap dalam pemecahan masalah berupa penyederhanaan fenomena nyata dalam bentuk matematika. Model matematika untuk mengetahui penyebaran penyakit dalam suatu wilayah disebut model epidemi. Epidemi adalah mewabahnya penyakit dalam komunitas atau daerah tertentu dalam jumlah yang banyak dan melebihi batas normal. Model matematika digunakan untuk mempelajari tingkah laku epidemi terkait apakah epidemi tersebut meluas ataukah epidemi tersebut hilang dalam beberapa waktu ke depan. Hasil yang didapatkan dari model tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan. Salah satu masalah yang dapat dimodelkan ke dalam bentuk matematika adalah penyebaran penyakit hepatitis C. Hepatitis C merupakan suatu penyakit yang menginfeksi organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). HCV merupakan jenis virus RNA dari keluarga Flaviviridae genus Hepacivirus (DirJen PP & PL Kementerian Kesehatan, 2012). HCV pertama kali diteliti pada tahun 1975 dan dipastikan keberadaannya pada tahun 1989. Peradangan organ hati akibat virus hepatitis C pada 70-80% akan terjadi kronis dan berujung pada sirosis hati serta kanker hati, namun 15-30% akan sembuh dengan sendirinya. Sekitar 170 juta orang di seluruh dunia secara kronis

telah terinfeksi HCV (Kretzschmar and Wiessing, 2006). Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 300-500 ribu penduduk meninggal setiap tahun akibat terserang penyakit hepatitis C dan 130-150 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi hepatitis C kronis. Penularan penyakit hepatitis C dapat terjadi melalui beberapa cara, di antaranya adalah melalui kontak darah antar individu, pencangkokan organ dari donor yang terinfeksi, kelahiran dari ibu yang terinfeksi, dan penggunaan peralatan jarum secara bersama-sama. Presentase penularan hepatitis C melalui penggunaan jarum suntik secara bersama-sama tergolong cukup besar terutama pada pengguna narkoba suntik. Di Indonesia, jumlah penderita penyakit hepatitis C oleh pengguna narkoba suntik mencapai 77,3% (PKNI, tanpa tahun). Besarnya jumlah penderita yang terserang penyakit hepatitis C menunjukkan bahwa penyakit tersebut berbahaya dan harus diminimalisir penyebarannya. Model epidemi yang biasa digunakan dalam menganalisa penyebaran penyakit adalah model SIR. Model ini dipelajari oleh Kermack dan McKendrick. Dalam model ini, penyebaran yang terjadi menyebabkan beberapa individu di dalam suatu populasi di mana ada individu yang rentan (susceptible), individu yang sakit karena terinfeksi virus (infected), dan individu sembuh (recovery). Untuk penyebaran penyakit tertentu bisa digunakan model epidemi SIR tetapi untuk beberapa penyakit yang lebih kompleks dapat dikembangkan menjadi model yang baru. Untuk beberapa penyakit tertentu, sebagian individu yang terinfeksi dapat berkembang menjadi kronis, sehingga perlu adanya pengembangan model yang mampu mengakomodasi karakteristik penyakit tersebut, yaitu dengan menambahkan suatu subpopulasi carrier. Pada penyebaran penyakit dengan populasi carrier, individu susceptible dapat terinfeksi karena adanya kontak dengan individu acute infection maupun individu carrier (Keeling and Pejman, 2008). Individu yang terinfeksi akut (acute infection) dalam suatu periode tertentu akan sembuh total (recovered) dengan sendirinya,

atau dapat pula berkembang menjadi pembawa virus (carrier) (Keeling and Pejman, 2008). Pada umumnya, model ini dapat diterapkan pada penyebaran virus hepatitis C, karena seorang yang terinfeksi (acute infection) virus hepatitis C bisa berkembang menjadi hepatitis kronis maupun akan sembuh dengan sendirinya (meskipun dengan presentase yang kecil). Penelitian mengenai penyebaran penyakit hepatitis C telah dilakukan oleh M. Kretzschmar dan L. Wiessing (2004) dalam Modelling the transmission of Hepatitis C in injecting drug users, dan Dontwi dkk (2010) dalam Mathematical modeling of Hepatitis C Virus transmission among injecting drug users and the impact of vaccination, dalam penelitian tersebut dibahas mengenai penyebaran hepatitis C dengan model susceptible - acute infection - chronic carrier - recovered. Model matematika pada penyebaran hepatitis C terbagi dalam 4 subpopulasi, yaitu susceptible, acute infection, chronic carrier, dan recovered. Pada model ini akan dicari pengaruh dari perubahan parameter kappa (κ) sehingga dapat menyebabkan terjadinya bifurkasi. Parameter kappa (κ) adalah parameter yang menunjukkan frekuensi rata-rata penggunaan jarum suntik bersama-sama. Analisis bifurkasi dilakukan untuk melihat apakah perubahan nilai parameter tertentu dapat menyebabkan perubahan perilaku dinamik dari model epidemi yang dibentuk. Bifurkasi adalah perubahan (kestabilan) suatu sistem yang diakibatkan oleh adanya perubahan parameter. Bifurkasi terjadi dalam sistem dinamik yang memuat satu atau lebih parameter dan ditekankan pada perubahan perilaku yang mungkin dialami jika parameter-parameter tersebut berubah. Terdapat beberapa macam jenis bifurkasi, diantaranya adalah bifurkasi saddle-node, bifurkasi transkritikal, bifurkasi superkritikal, bifurkasi pitchfork, dan bifurkasi hopf (Guckenheimer & Holmes, 1985). Pada skripsi ini digunakan model SACR berdasarkan pada penelitian M. Kretzschmar dan L. Wiessing (2004). M. Kretzschmar dan L. Wiessing menggunakan model epidemi SACR untuk

mempelajari penyebaran virus hepatitis C pada pengguna narkoba suntik. Dari perilaku dinamik model SACR akan ditentukan titik ekuilibrium kemudian dilakukan analisis kestabilan lokal pada masing-masing titik ekuilibrium. Berdasarkan analisis tersebut akan diselidiki kemungkinan terjadinya bifurkasi pada model SACR berdasarkan karakteristik bifurkasinya. Pada model ini, analisis bifurkasi digunakan untuk melihat apakah saat perubahan nilai parameter kappa (κ) penyakit hepatitis C akan berangsur menghilang atau akan menjadi endemik. B. Pembatasan Masalah Pembahasan dalam skripsi ini dibatasi hanya pada sumber penyebaran melalui jarum suntik. Pemberian terapi atau pengobatan hepatitis C tidak dibahas. Laju kelahiran yang terjadi dalam populasi diasumsikan sama dengan laju kematian. Kematian akibat infeksi hepatitis C diabaikan karena hanya terjadi kematian alami pada setiap subpopulasi. Populasi manusia diasumsikan homogen, yaitu setiap anggota populasi memiliki karakteristik yang relatif sama. Parameter-parameter yang menyaakan kondisi dari populasi adalah α, β, μ, σ, ρ, dan κ. Pada skripsi ini parameter yang digerakkan adalah parameter κ, sedangkan parameter yang lain dibuat tetap. Untuk perolehan nilai parameter tidak akan dibahas dalam penulisan skripsi ini. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah mengenai bifurkasi apa yang terjadi pada model matematika penyebaran virus hepatitis C berdasarkan karakteristiknya? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah: Menganalisis bifurkasi yang terjadi pada model matematika penyebaran virus hepatitis C berdasarkan karakteristiknya.

E. Manfaat Penelitian Penulisan skripsi ini diharapkan dapat digunakan untuk melakukan pendugaan mengenai endemik dari penyebaran virus hepatitis C, terutama pada pengguna narkoba suntik. Penulisan skripsi ini juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai bifurkasi dan aplikasinya dalam menganalisa model penyebaran virus hepatitis C.