AMINASI. MKA PROSES KIMIA Oleh SRI WAHYU MURNI PRODI TEKNIK KIMIA FTI UPN VETERAN YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
OKSIDASI OLEH SRI WAHYU MURNI PRODI TEKNIK KIMIA FTI UPN VETERAN YOGYAKARTA

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

MKA PROSES KIMIA. Sri Wahyu Murni Prodi Teknik Kimia FTI UPN Veteran Yogyakarta

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT

SIMULASI UJIAN NASIONAL 1

Kimia Proyek Perintis I Tahun 1979

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

D. Ag 2 S, Ksp = 1,6 x E. Ag 2 CrO 4, Ksp = 3,2 x 10-11

Kimia UMPTN Tahun 1981

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

Oksidasi dan Reduksi

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

bemffums.blogspot.com

Pembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:

1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.


I. Pendahuluan II. Agen Penitrasi

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

PAKET UJIAN NASIONAL 9 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

Sulistyani, M.Si.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISA KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK

Reaksi dalam larutan berair

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT

Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

LEMBARAN SOAL Larutan senyawa di bawah ini dalam air bersifat elektrolit kuat, kecuali... a. NaOH c. HCl e. Ba(OH) 2 b. H 2 SO 4 e.

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

Kelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( )

PAKET UJIAN NASIONAL 14 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

KIMIA 2 KELAS X. D. molekul-molekul kovalen yang bereaksi dengan air E. molekul-molekul kovalen yang bergerak bebas di dalam air

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian)

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

UN SMA 2015 PRE Kimia

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit

Asam + Oksida Basa Garam + air

Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi)

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter )

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!

PAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

Elektrokimia. Sel Volta

D. beta dan alfa E. alfa dan beta

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

RANCANGAN PEMBELAJARAN KBK

2. Pada senyawa berikut yang mengandung jumlah atom paling banyak terdapat pada... A. CO(NH 2 ) 2 B. Ca(NO 3 ) 2 C. Pb(NO 3 ) 2

D kj/mol E kj/mol

Butadiena, HCN Senyawa Ni/ P Adiponitril Nilon( Serat, plastik) α Olefin, senyawa Rh/ P Aldehid Plasticizer, peluas

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

Kelompok I. Anggota: Dian Agustin ( ) Diantini ( ) Ika Nurul Sannah ( ) M Weddy Saputra ( )

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Aldehid dan Keton. Sulistyani, M.Si

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

D. golongan IIIA perioda 4 E. golongan VIA perioda 5

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh SPMB/Kimia/Sipenmaru 1984

D. 8 mol S E. 4 mol Fe(OH) 3 C. 6 mol S Kunci : B Penyelesaian : Reaksi :

D. 50 E. 64. D. -1,40 kj E. -2,80 kj

Prarancangan Pabrik Aseton Sianohidrin Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

ETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

Transkripsi:

AMINASI MKA PROSES KIMIA Oleh SRI WAHYU MURNI PRODI TEKNIK KIMIA FTI UPN VETERAN YOGYAKARTA

Jenis-jenis Amina Amina adalah turunan amoniak, dimana 1 atom H atau lebih diganti dengan gugus alkil (R), aril, hidroatil atau heterosiklik. Ada tiga macam amina yaitu : Amina primer H N H R amina sekunder H N R R NH 2 O NH 2 anilin 1- aminoantraquinon NH H N CH3 difenil amina O dimetilamina amina tersier R N R R N trifenil amina H C 3 N CH3 dimetil anilin

Proses pembentukan amina dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu: 1. aminasi secara reduksi : yaitu proses pembuatan amina berdasarkan reaksi reduksi 2. amonolisis : yaitu proses pembuatan 2. amonolisis : yaitu proses pembuatan amina dari reaksi dengan amonia.

Aminasi Secara Reduksi Zat yang dapat direduksi adalah senyawa-senyawa yang telah mengandung atom N, yaitu : 1. Senyawa nitro (R-NO 2 ) 2. Senyawa nitroso (R-NO) 3. Senyawa hidroksilamin (R-NH-OH) 4. Senyawa hidraso (R-NH-NH-R) 5. Senyawa azoxybenzena (R-NH-NO-R) 6. Senyawa nitril (R-C N), azida, amida (RCO-NH 2 )

Zat-zat yang digunakan sebagai pereduksi adalah : 1. Logam dan asam Logam yang digunakan adalah : Fe, Zn, Sn, Al sebagai sumber elektron Asam yang digunakan adalah : HCl, H 2 SO 4 sebagai sumber ion H +. HNO 3 jarang digunakan karena mempunyai sifat sebagai oksidator kuat. 2. Logam dan basa Logamnya adalah : Fe, Zn, Sn, Al Basa : NaOH, KOH 3. Sulfida Untuk mereduksi sebagian senyawa polinitro aromatik menjadi nitro amina dan mereduksi aminoantraquinon menjadi antraquinon. 4. Sulfit (Na-sulfit dan bisulfit)

Zat-zat yang digunakan sebagai pereduksi adalah : (lanjutan) 5. Hidrogen (H 2 ) dengan katalis Penggunaan hidrogen sebagai reduktor, biasanya dengan katalisator. Reduksi dengan hidrogen disebut hidrogenasi. 6. Elektrolisa Ion hidrogen dihasilkan dari elektrolisa. Hidrogen inilah yang kemudian melakukan reduksi. 7. Na-hidrosulfit 8. Metal hidrida 9. Natrium dan Na-alkoholat

Pereduksi tersebut di atas memiliki kekuatan mereduksi yang berbeda. Yang paling banyak digunakan adalah logam dan asam. Dengan memilih reduktor yang sesuai dan mengatur kondisi operasi, maka reduksi dapat dihentikan tidak sampai hasil akhir. Pengaruh kekuatan zat pereduksi tersebut dapat dilihat pada hasil reduksi nitrobenzena sebagai berikut: Zn + asam NH 2 anilin NO 2 Zn + air NHOH fenilhidroksilamina nitrobenzena Zn + basa N H N H hidrazobenzena

NH 2 p-amino asetanilida NO 2 Fe + asam asetat NHCOCH 3 NHCOCH 3 p-nitroasetanilida Fe + HCl NH 2 p-fenildiamina NH 2 NH 2 NO 2 Fe + asam NH 2 m-fenildiamina NO 2 NO 2 dinitrobenzena Alkali sulfida NH 2 m-nitroanilina

Berbagai hasil reduksi nitrobenzena ditunjukkan skema berikut ini :

Reduksi menggunakan Besi dan Asam. Disebut juga reduksi Bechamp. Reaksi : 2RNO 2 + FeCl 2 + 6Fe + 10H 2 O 2RNH 3 Cl + 7Fe(OH) 2 RNO 2 + 6Fe(OH) 2 + 4H 2 O RNH2 + 6Fe(OH) 2 Apabila reaksi dijalankan pada bejana gelas, maka mula- mula terbentuk endapan kehijauan dari Fe(OH) 2, kemudian endapan coklat dari Fe(OH) 3 ; kemudian endapan coklat dari Fe 3 O 4. Reaksi: Fe(OH) 2 + 2Fe(OH) 3 Fe 3 O 4 + H 2 O Aminahidroklorida bereaksi dengan besi dan nitrobenzena: 6RNH 3 Cl + 3Fe + RNO 2 RNH2 + FeCl 2 + H 2 O

Mekanisme Elektronik : RN=O O atau o Penataan ulang : R : N.. : : O.. : : O.. : R : N.. : : O.. : : O.. : R : N.... : O.. : : O.. : (1) H.... R : N.. R : N.. : O :.. : O.. : + Fe: + 2H+.. + Fe2+ + H : O.. :.. R : N : : O.. : 2 O : O.. : (2).... R : N : O :.. + Fe: + 2H+.... R : N : O :.... H H + Fe2+ (3).... R : N : O :.... H H + 2H+ H.. R : N.. H +.. H : O.. : H R : N : H.. H + Fe.. R : N : H.. H + Fe2+

Jadi ada 3 tahap reaksi, yang setiap tahapannya membutuhkan 2 mol H 2 dan 3 atom Fe yang menjadi ion Fe 2+. Hidrogen juga dihasilkan dari reaksi samping berikut ini : R(NH 3 ) + + 2Cl - + Fe RNH 2 +FeCl 2 + H 2 3Fe + 6H 2 O 3Fe(OH) 2 + 3H 2

Termodinamika Usaha Memperbesar hasil : 1. Logam berlebih (2,5-5 mol/mol senyawa nitro) 2. HCl berlebih 3. H 2 O berlebih 4. H 2 O hasil samping tidak diusir karena berfungsi sebagai pensuspensi 5. Suhu dicari yang optimum Kinetika Untuk mempercepat Reaksi : 1. Memperbesar A 2. Logam dan asam diperbesar 3. Suhu dinaikkan sampai optimum 4. Ditambahkan zat pelarut untuk memudahkan pencampuran. Mis : alkohol, piridin dll.

Reduksi menggunakan Logam dan Alkali NaOH Reaksi adalah sebagai berikut : NaOH RNO 2 + Zn RNO + ZnO nitroso NaOH RNO + Zn + H 2 O RNHOH + ZnO hidroksilamin NaOH RNO + RNHOH Zn + H 2 O azooksibenzena RN=NR + ZnO azobenzena + NaOH RN=NR + Zn + H 2 O pekat maka : R-NH-NH-R + ZnO hidrazobenzenabila alkalinya Zn + H 2 O H 2 ZnO 2 H 2 ZnO 2 + 2NaOH Na 2 ZnO 2 + 2 H 2 O R : dapat berupa fenil, metoksi fenil, klorofenil dll.

Reduksi dengan gas Hidrogen (Hidrogenasi) Pada reduksi senyawa dengan gas hidrogen digunakan katalisator. Fungsi katalisator adalah mengganggu kestabilan hidrogen, sehingga mudah menjadi ion H +. Katalisator berfungsi mengikat elektron, sehingga H 2 dapat menjadi 2H +. katalisator Reaksi-reaksi : katalisator RNO 2 + 3H 2 RNH 2 + 2H 2 O katalisator RCN + 3H 2 RCH 2 N 2 katalisator RCONH 2 + 2H 2 RCH 2 NH 2 + 2H 2 O katalisator 2RR C=NOH + 5H 2 2(RR CH 2 NH 2 ) + H 2 O RCSNH 2 + 2H 2 RCH 2 NH 2 + H 2 S

Katalisator yang digunakan adalah : Ni, Co, Cu, Fe, Pd, Wo, Pt, Sn, Ag, dan lainlain. Logam dalam keadaan murni atau merupakan logam oksida. Katalisator Ni paling banyak digunakan karena reaktivitasnya tinggi serta bekerja dengan baik pada suhu operasi yang lebih rendah dari pada katalisator Sn ataupun Cu. Cara membuat H 2 (lihat proses hidrogenasi) Keuntungan cara ini : Kapasitas besar, H 2 murah (apabila merupakan hasil samping) Range kondisi operasi luas Tekanan : 14,7 psi beberapa ribu psi Suhu : 20-300 o C Katalisator banyak macamnya Tidak ada hasil buangan, kecuali katalisator [tidak ada masalah limbah].

Reduksi dengan Elektrolisa Secara umum reduksi dengan cara ini terkontrol dengan baik, yield tinggi dan produk samping sedikit. Proses ini digunakan untuk mereduksi senyawa alifatik, senyawa mono, di, dan trinitro aromatik menjadi nitroso, hidroksilamina, azoksi, azo, hidrazo dan amino. Elektroda : Anoda : C, Cu, Zn, Cd, Hg, Ni, Pt, Pb, Sn, amalgam Pb dan Zn. Katoda : Fe, Ni, Pt, C dan Pb. Elektrolit : H 2 SO 4, HCl, NaOH, garam-garam anorganik dan garamgaram organik. Sel : yang tahan korosi, misalnya : misal : kaca Faktor penting yang berpengaruh pada yield adalah : densitas arus, konsentrasi arus, suhu, komposisi elektroda, elektrolit dan promotor.

Contoh reaksi untuk senyawa nitro: RNO 2 + 6H + + 6e RNH 2 + H 2 O Sebagai contoh, reduksi nitrobenzena menggunakan elektrolit asam sulfat pekat : C + 6 H 5 NO 2 + 4H + 4e p-hoc 6 H 4 NH 2 + H 2 O Apabila densitas arus diturunkan ¼ nya, maka dihasilkan hidrazo sebagai berikut : RNO 2 + 6H + + 6e + H 2 O + 2H + + 2e R-N=N-R + H 2 O R-N=N-R + 2H + + 2e R-NH-NH-R

Reduksi dengan Garam Sulfida Garam-garam sulfida yang dipakai adalah : natrium sulfida (Na 2 S), Natrium hidrosulfit, natrium polisulfida,amonium sulfida dll. Proses ini digunakan untuk produksi : nitroamina dari senyawa dinitro, contoh : m-dinitrobenzena m- nitroanilin reduksi nitrofenol reduksi nitroantraquinon pembuatan senyawa aminoazo Reduksi senyawa nitro oleh alkali sulfida, berlangsung sesuai reaksi sebagai berikut : 4RNO 2 + 6Na 2 S + 7H 2 O RNH 2 + Na 2 S 2 O 3 + NaOH RNO 2 + Na 2 S 2 + H 2 O RNH 2 + Na 2 S 2 O 3 4RNO 2 + 6NaHS + H 2 O 4RNH 2 + 3 Na 2 S 2 O 3

Amonolisis Amonolisis didefinisikan sebagai proses pembentukan amina dari reaksi dengan amonia. RX + NH 3 RNH 2 + HX Dimana X dapat berupa : halogen, NO 2, SO 3 H dan lain-lain Bahan yang digunakan untuk pengaminasi adalah : 1. NH 3 gas atau cair 2. NH 3 dalam air (NH 4 OH) atau dalam pelarut organik 3. senyawa yang mengandung amonia ((NH 4 ) 2 SO 4 dll Pemilihan zat pengaminasi didasarkan pada : o suhu dan tekanan o jenis katalisator yang dipakai o kelarutan dan stabilitas zat yang diaminasi o kemungkinan adanya hasil samping o kemungkinan terbentuknya amina sekunder

Cara masuknya NH 3 dalam senyawa :(lanjutan) 1. Substitusi d. Konversi senyawa Karbonil : Hidroamonolisis Memasukkan NH 3 serta H 2 ke dalam senyawa. RCOOH + NH 3 + H 2 RCH 2 NH 2 + H 2 O RCHO + NH 3 + H 2 RCH 2 NH 2 + H 2 O RCOOR NH 3 + H 2 RCONH 2 + H 2 O e. Alkohol RCH 2 OH + NH 3 RCH 2 NH 2 + H 2 O 2. Adisi a. pada pembuatan urea CO 2 + 2 NH 3 NH C=O 2 + H 2 O b. etilen oksida CH 2 CH 2 O NH 2 + NH 3 H 2 N-CH 2 -CH 2 -OH

Ada dua macam reaksi amonolisa yaitu : 1. amonolisa : memasukkan NH 3 ke dalam senyawa 2. hidroamonolisa : memasukkan NH 3 dan H 2 dalam senyawa Cara masuknya NH 3 dalam senyawa : 1. Substitusi a.alkana RCH 3 + NH 3 RCN RCH 2 NH 2 Untuk memperoleh RNH 2 suhu harus tinggi dan katalisator kuat. b.substitusi halogen RCH 2 X + NH 3 RCH 2 NH 2 + HX c. substitusi sulfat atau sulfat RSO 3 H + NH 3 RNH 2 + H 2 SO 3

Amonolisis Alkana Untuk mengamonolisis alkana, zat pengolah yang digunakan adalah gas amoniak, karena amonolisis berlangsung pada fase gas dan suhu tinggi. Sebagai contoh adalah amonolisis metana dengan gas amonia. Reaksi : CH 4 + NH 3 HCN + 3 H 2 o o o O 2 Reaksi berlangsung pada T= 1000 o C, P = 1 atm, katalisator : Ni, Pt, Pd. Reaksi bersifat endotermis. Adanya oksigen dalam campuran pereaksi akan mengoksidasi hidrogen menjadi H 2 O. H 2 + ½ O2 H 2 O. Reaksi ini bersifat eksotermis.kebutuhan panas pada reaksi endotermis dapat dipenuhi dari reaksi oksidasi hidrogen ini.

Amonolisis Alkana(lanjutan) Untuk amonolisis alkana yang lebih panjang reaksi sulit, sebab untuk memecah hidrokarbon menjadi sianida memerlukan panas yang banyak. Keperluan panas pada amonolosis metana dicukupi dengan mengoksidasi sebagian metana : CH 4 + 2O 2 CO 2 + 2H 2 O Kalau sudah ada panas yang cukup baru gas amoniak direaksikan dengan metana. Reaksi amonolisis ini digunakan akatalis Ni, Pt dan Pd.

Amonolisis Senyawa Halogenida RCH 2 X + NH 3 RCH 2 NH 2 + HX o X dapat berupa Cl, Br atau F. Yang paling banyak adalah Cl karena paling murah. o R dapat berupa alifatik maupun aromatik. Contoh: C 6 H 5 Cl + NH 3 C 6 H 5 NH 2 + HCl o Untuk menghindari reaksi bergeser kekiri maka HCl harus diikat dengan amoniak. o Jadi diperlukan amoniak berlebihan untuk mengikat asam klorida yang terbentuk. o HCl + NH 3 NH 4 Cl o Apabila ada gugus lain dalam inti benzena maka akan mempengaruhi mudah tidaknya reaksi amonolisis.

Amonolisis senyawa Sulfonat atau Sulfat Reaksi penggantian gugusso 3 H ini sebetulnya lebih mudah dari pada reaksi substitusi halogen, sebab SO 3 H lebih besar molekulnya. Tetapi harga RCH 2 SO 3 H lebih mahal dari pada RCH 2 NH 2 sehingga jarang dibuat RCH 2 NH 2 dari alkil sulfonat. H 2 N-CH 2 -CH 2 -OSO 3 H + NH 3 H 2 N-CH 2 -CH 2 -NH 2 + H 2 SO 4 amino etilenasulfat etilen diamin Reaksi ini mahal sehingga jarang dipakai apabila tidak terpaksa, meskipun reaksinya tidak sulit.

Amonolisis Alkohol RCH 2 OH + NH 3 RCH 2 NH 2 + H 2 O amina primer Reaksi berjalan mudah, tetapi hasil yang diperoleh juga reaktif, bahkan lebih reaktif dari amoniaknya sendiri. Akibatnya kalau amina bertemu alkohol yang diolah, akan terjadi reaksi berikut ini : RCH 2 NH 2 + RCH 2 OH RCH 2 NHCH 2 R + H 2 O amina sekunder Amina sekunder ini lebih reaktif lagi, sehingga kalau masih ada alkohol akan terjadi reaksi lebih lanjut. RCH 2 NHCH 2 R + RCH 2 OH RCH -N-CH R 2 2 CH 2 R amina tertier + H 2 O

Amonolisis Alkohol(lanjutan) Reaksi tersebut terjadi jika amoniak yang tersedia sedikit, namun alkoholnya banyak. Untuk menghindarkan reaksi lanjutan jika diinginkan hasinya adalah amina primer maka: o amoniak harus sangat berlebih (ratio amoniak: alkohol besar. o Selain itu dalam reaksi terbentuk air, air harus diikat supaya tidak membentuk NH 4 OH yang apabila terjadi maka berarti amoniak pengolah berkurang. Bila dibandingkan reaktivitas RCH 2 X, RCH 2 OH dan RCH 2 SO 3 H maka pada reaksi amonolisis yang paling reaktif adalah RCH 2 X.

Amonolisis Senyawa Karbonil Meliputi : aldehid, keton, ester dan asam karboksilat. Yang paling sering diamonolisis adalah kelompok ester. Hasil yang diperoleh adalah amida. RCH 2 COOR 1 + NH 3 RCH 2 CONH 2 + R 1 OH Amida Sebagai contoh adalah amonolisis etil asetat CH 3 COOC 2 H 5 + NH 3 CH 3 CO NH 2 + C 2 H 5 OH Etil asetat etilamida etanol

Amonolisis dengan Cara Adisi Reaksi ini dijumpai pada pembuatan mono etanol amina (MEA) dari etilen oksida. CH 2 CH 2 O + NH 3 H 2 N-CH 2 -CH 2 -OH monoetanolamina (MEA) Hasil monoetanolamina bersifat lebih reaktif daripada amoniak. Sehingga apabila NH 3 kurang tetapi etilenoksida masih banyak maka akan terjadi reaksi lanjutan : MEA + CH 2 CH 2 O HO-CH 2 -CH 2 -HN-CH 2 -CH 2 -OH dietanolamina (DEA)

Jika etilena oksida masih ada, maka DEA akan melanjutkan reaksi membentuk trietanolamina (TEA) DEA + CH 2 CH 2 O HO-CH 2-CH 2-N-CH 2-CH 2-OH CH 2 CH 2 OH Trietanolamina (TEA) Oleh karenanya jika hanya diinginkan MEA sebagai hasil atau DEA atau TEA, maka perbandingan pereaksi harus diatur. Ratio amoniak/etilena oksida menentukan hasil yang diperoleh.

Contoh lain adalah reaksi pembetukan urea CO 2 + NH 3 P>, T< NH 2 C=O ONH 4 amonium karbamat NH 2 C=O ONH 4 P>, T< NH C=O 2 NH 2 urea + H 2 O

Faktor-faktor yang Mempenaruhi Amonolisa 1. Kelarutan 2. Pengadukan 3. Efek derivat halogen 4. Efek gugus nitro 5. Suhu 6. Konsentrasi NH 3

Penggunaan Katalis dalam Reaksi Aminasi Amonolisis senyawa halogen dengan katalis logam : Cu, As, Ag, CuO dan garam-garam Cu Katalisator dehidrasi: alumina,silika gel, aluminium fosfat dalam gel alumina, Ni, Co dll. Katalisator hidrogenasi berupa logam campuran (alloy) katalisator hidroamonolisis : logam Ni, Co, Cu, Ni-A, dll.

Katalisator campuran logam (Alloy) Alloy Komposisi Alloy Komposisi Cu-Al 55:45 Cu:Ni:Al 40:10:30 Ni-Al 42:58 Cu:Al:Ni 25:50:25 Co-al 30:70 Cu:Ni:Al 15:35:50 Fe-Al 51:49 Keuntungan menggunakan katalis logam campuran: o Konversi dan hasil lebih tinggi o Harga katalisator lebih murah o Perbandingan hasll amina pada kisaran yang besar.

Termodibamika dan kinetika Termodinamika 1. Usaha Untuk Memperbesar Hasil : 2. NH 3 berlebihan 3. Tekanan 4. Suhu Kinetika Usaha Untuk Mempercepat Reaksi : r = k [NH 3 ] [RX] 1. Konsentrasi NH 3 dibuat tinggi, caranya adalah dengan NH 3 cair. 2. Pengadukan Pengadukan diperlukan karena reaktan tidak saling larut. 3. Suhu Reaksi eksotermik, jadi harus dicari suhu optimum.