PEMODELAN MINIMIZE TOTAL BIAYA PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES MANUFAKTURING PRODUK FURNITURE Sutriso B., Abd. Haris, Romadho Jurusa Maajeme - Fakultas Ekoomi, Uiversitas Widya Dharma Klate Jl. Ki Hajar Dewatara-Klate Utara (57438) Telp. 0272-322363; Fax.0272-323288 E-mail. lpmk.uwidha@gmail.com Abstrak Pegedalia kualitas merupaka usaha preveetif (pecegaha) sebelum terjadi kesalaha, da megarahka agar kesalaha tidak terjadi. Persoala pegedalia kualitas adalah bagaimaa mejaga da megarahka agar produk da jasa dapat memeuhi stadar kualitas yag direcaaka. Tujua peelitia ii utuk (1). Memecahka masalah kerusaka produk dega metode SQC (Statistical Quality Cotrol), (2). Meetuka biya kualitas total miimum (miimize total cost quality) yag meliputi QCC (Quality Cotrol Cost) da QAC (Quality Assurace Cost). Peelitia dilakuka dega metode observasi secara medalam (idept observatio), pegumpula data secara lagsug pada obyek observasi yaitu pegedalia kualitas pada proses maufaktur produk furiture, aalisis data megguaka formula statistiscal Quality Cotrol (SQC) utuk megetahui batas cotrol atas (UCL) da batas cotrol bawah (LCL) yag dilegkapi dega cotrol chart. Hasil aalisis cotrol charts meujukka bahwa rata-rata kerusaka produk sebesar 2,6 % dari 96.500 produk yag diperiksa. Uper Cotrol Limit (UCL) sebesar 3,1 %, Lower Cotrol Limit (LCL) 2,1 %. Total biaya miimum kualitas sebesar Rp. 18.909.379 yag terdiri dari Quality Cotrol Cost sebesar RP. 9.456.579 da Quality Assurace Cost sebesar Rp. 9.452.800. Sedagka aálisis itesitas pegedalia kualitas yaki produk rusak yag bear-bear terjadi sebayak 2.531 uit, jumlah produk rusak yag dikehedaki yaitu yag meaggug biaya kualitas teredah (q*) sebayak 3.376 uit. Key word: Uper Cotrol Limit, Lower Cotrol Limit, Miimum QCC, Miimu QAC I. PENDAHULUAN Kegiata pegedalia kualitas merupaka usaha preveretif (pejagaa) da dilaksaaka sebelum kesalaha kualitas produk tersebut terjadi. Persoala pegedalia kualitas adalah bagaimaa mejaga da megarahka agar produk dapat memeuhi kualitas sebagaimaa yag telah direcaaka. Dega demikia peraa pegedalia kualitas produk sagat petig da bergua bagi perusahaa. Utuk megetahui apakah peraa pegedalia kualitas sudah dilakuka dega baik atau belum oleh perusahaa, biasaya aalisis yag diguaka yaitu cotrol charts da aalisis itesitas pegedalia kualitas. Aalisis tersebut diguaka utuk megetahui seberapa besar tigkat kerusaka produk yag terjadi da utuk megetahui biaya pegawasa kualitas yag efisie. Peelitia bertujua utuk: (1). Memecahka masalah yag berkaita dega kerusaka produk dega metode SQC, (2). Meetuka biaya kualitas total miimum (miimize total cost quality) II. TINJAUAN PUSTAKA Pegedalia kualitas adalah suatu aktivitas (maajeme perusahaaa) utuk mejaga da megarahka agar kualitas produk (da jasa) perusahaa dapat dipertahaka sebagaimaa yag telah direcaaka. Tekik yag diguaka dalam pegedalia kualitas diataraya dega metode cotrol chart. Metode tersebut diguaka utuk megetahui rata-rata kerusaka produk da besarya peyimpaga-peyimpaga yag terjadi. 2.1. Metode SQC 1. Metode cotrol chart. Aalisis utuk megetahui rata-rata kerusaka peyimpaga, batas atas da batas bawah pegawasa kualitas produk. 1) Rata-rata kerusaka: Fakultas Tekik Uiversitas Wahid Hasyim Semarag E.1
E.1. Pemodela miimize total biaya pegedalia kualitas... (Sutriso B., dkk.) X P Dimaa: P = rata-rata kerusaka produk X = jumlah produk rusak = jumlah produk diobservasi 2) Stadar deviasi p( 1 p) Sp Dimaa: P = rata-rata kerusaka produk Sp = stadar deviasi/peyimpaga = jumlah produk diobservasi 3) Batasa Pegawasa. - Batasa pegawasa atas (Upper Cotrol Limit = UCL)= P + 3 Sp - Batasa pegawasa bawah (Lower Cotrol Limit = LCL)= P 3 Sp 1. Pegedalia kualitas aka berjala baik jika kerusaka produk masih dalam batas ormal yaitu terletak atara batasa pegawasa atas (UCL) da batasa pegawasa bawah (LCL). 2. Apabila kerusaka produk di atas garis UCL maka perusahaa aka megalami kerugia yag dikareaka jumlah kerusaka produk tiggi da jika jumlah kerusaka produk di bawah LCL maka perusahaa aka memperoleh keutuga/laba besar yag dikareaka jumlah kerusaka produkya sedikit. 2.2 Miimize Total Biaya Pegedalia Mutu Metode yag diguaka utuk megetahui jumlah produk rusak yag optimal yaitu jumlah produk rusak dega biaya pegedalia mutu yag miimum. Biaya-biaya yag diperhitugka adalah: 1) Biaya pegawasa kualitas R. o QCC q 2) Biaya jamia mutu QAC = c.q 3) Total biaya atas kualitas TQC = QCC + QAC Dimaa: TQC = total biaya atas kualitas QCC = total biaya pegawasa kualitas QAC = total biaya jamia mutu/kualitas 4) Jumlah produk yag rusak dega biaya miimum R. o Q* c Dimaa: Q* = jumlah produk optimal R = jumlah produk ditest o = biaya pegetesa setiap kali test c = biaya jamia mutu tiap uit III. PENERAPAN MODEL DAN PEMBAHASAN 3.1 Aalisis Cotrol Charts Rata-rata kerusaka dari produk yag diperiksa, - Jumlah produk yag diperiksa = 96.500 uit - Jumlah produk yag rusak = 2.531 uit - Persetase kerusaka E.2 ISBN 978-602-99334-1-3
P X rata-rata 2.531 96.500 0,026 2,6 % 96.500 12 8041,67 - Stadar Deviasi (peyimpaga) SP P(1 P) 0,026 (1 0,026) 8041,67 0,025324 8041,67 0,0000031 0,0017746 - Batasa pegawasa Batasa Atas (Upper Cotrol Limit = UCL) UCL P 3SP 0,026 3 (0,0017746) 0,026 0,0053238 0,031atau 3,1 % Batasa Bawah (Low Cotrol Limit = LCL) LCL P 3SP 0,026 3(0,0017746) 0,026 0,0053238 0,021atau 2,1% Dari perhituga dega metode cotrol charts diperoleh batas atas sebesar 0,031 atau 3,1 % da batas bawah sebesar 0,021 atau 2,1 %. Dega melihat batasa pegawasa yaitu batas atas (UCL) da batas bawah (LCL) serta kejadia selama satu tahu, maka dikataka bahwa pegedalia kualitas terhadap mebel sudah dilaksaaka dega baik, karea kerusaka produk yag terjadi masih dalam batas wajar yaitu masih terletak atara batas atas da batas bawah. Kejadia-kejadia itu bila digambarka tampak sebagai berikut: Fakultas Tekik Uiversitas Wahid Hasyim Semarag E.3
E.1. Pemodela miimize total biaya pegedalia kualitas... (Sutriso B., dkk.) Gambar 1. Grafik Cotrol Charts Idikator-idikator kerusaka produk da sebab terjadiya kerusaka produk: 1. Produk rusak digudag sebelum barag dijual seperti: kotor, pecah, cacat da laiya 2. Produk rusak merupaka hal yag ormal terjadi dalam proses pegolaha produk, seperti : berlubag, cacat, kotor. 3.2 Aalisis Miimize Total Biaya Pegedalia Kualitas Dega megguaka aalisis itesitas pegawasa kualitas, jumlah produk rusak yag meaggug biaya teredah sebayak 3376 uit da total biaya atas kualitasya sebesar Rp. 18.909.383 yag terdiri dari QCC sebesar Rp. 9.449.093 da QAC sebesar Rp. 9.460.290 Apabila diadaka perbadiga atara q* yag dikehedaki dega q (produk rusak) yag bear-bear terjadi terdapat selisih sebesar 3376-2.531 = 845 uit. Selisih ii meujukka bahwa produk rusak yag bear-bear terjadi lebih kecil dari produk rusak yag dikehedaki. Maka dapat dikataka bahwa itesitas pegawasa kualitas yag dilaksaaka telah berjala dega baik. Sedagka perhitugaya aka ampak seperti tabel berikut. Tabel 1. Jumlah produk rusak (q), masig-masig biaya (QCC, QAC, TQC) q (Uit) QCC (Rupiah) QAC (Rupiah) TQC (Rupiah) 1000 31.924.414 2.800.000 34.725.414 2000 15.962.707 5.600.000 21.562.707 3000 10.641.805 8.400.000 19.041.805 3376 9.456.579 9.452.800 18.909.379 5000 6.385.082 14.000.000 20.385.082 Sumber : data primer yag diolah Grafik QCC, QAC, TQC (Jutaa Rupiah) ditujukka pada gambar berikut: Gambar 2. Grafik biaya kualitas E.4 ISBN 978-602-99334-1-3
Keteraga : Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa : 1. QCC aka meuru apabila jumlah produk rusak meigkat da sebalikya QCC aka meigkat apabila jumlah produk rusak meuru. 2. QAC aka meuru apabila jumlah produk rusak juga meuru da sebalikya QAC aka meigkat apabila jumlah produk rusak juga meigkat. 3. Dega jumlah produk rusak sebayak 3376 uit aka diperoleh biaya QCC sebesar Rp. 9.456.579, biaya QAC sebesar Rp. 9.452.800 da biaya TQC = Rp. 18.909.379 IV. KESIMPULAN 1. Aalisis Cotrol Charts Jumlah produk yag diperiksa sebayak 96.500 uit Rata-rata kerusaka produk sebesar 0,026 atau 2,6 % Utuk batasa pegawasaya: Batas atas (UCL) sebesar 0,031 atau 3,1 % Batas bawah (LCL) sebesar 0,021 atau 2,1 % Dega demikia hasil aálisis cotrol chart meujukka bahwa pegedalia kualitas telah dilaksaaka dega baik, karea jumlah produk rusak masih dalam batas yag wajar yaitu terletak atara batas atas da batas bawah. 2. Aalisis miimize total biaya pegedalia kualitas 1) Produk rusak yag bear-bear terjadi sebayak 2531 uit. 2) Jumlah produk rusak yag dikehedaki yaitu yag meaggug biaya kualitas teredah (q*) sebayak 3376 uit. 3) Total biaya atas kualitas sebesar Rp. 18.909.379 yag terdiri dari biaya QCC sebesar RP. 9.456.579 da biaya QAC sebesar Rp. 9.452.800. Dega demikia itesitas pegawasa kualitas telah dilaksaaka dega baik, karea jumlah produk rusak yag bear-bear terjadi sebayak 2531 uit lebih kecil dari jumlah produk rusak yag dikehedaki sebayak 3376 uit. DAFTAR PUSTAKA Agus Ahyari, 2000, Maajeme Produksi, BPFE-UGM, Yogyakarta. Elwood S. Buffa da Rakesh K. Sari, 1999, Maajeme Operasi da Produksi Moder, Biarupa Aksara, Jakarta. Fadi Tjiptoo, 1995, Total Quality Maagemet, Adi Offset, Yogyakarta. Gasperz V, 1997, Maajeme Kualitas, PT. Gramedia, Jakarta. Idriyo Gitosudarmo, 1993, Sistem Perecaaa da Pegedalia Produksi, BPFE-UGM, Yogyakarta. Lalu Sumayag, Dasar-Dasar Maajeme Produksi da Operasi, Salemba Empat, Jakarta. Fakultas Tekik Uiversitas Wahid Hasyim Semarag E.5