ISSN 2302-0199 9 Pages pp. 59-67 PENGARUH KOMPETENSI, LINGKUNGAN KERJA DAN KETERSEDIAAN INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA ORGANISASI SATKER PEMBANGUNAN JALAN NASIONAL DI PROVINSI ACEH Rika Syafriliza 1, Mukhlis Yunus 2, Amri 3 1) Magister Manajemen Program Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: The purpose of this study was to determine (1) the competence, work environment and availability of information either simultaneously or partially on the performance of employees (2) competence, work environment and availability of information either simultaneously or partially on the performance of the organization, (3) the employee's performance against the performance National Road Development Satker organizations in Aceh province, (4) the effect of indirect competence, work environment and the availability of information on the performance of the organization through employee performance Satker National Road Development in Aceh province. The location of research done at the National Road Construction Work Unit in Aceh province, the number of respondents as many as 195 employees, where the technique of sampling was done by using Proportional Random Sampling. The results showed that that competence, work environment, availability of information, the performance of employees and the performance of the National Road Construction Work Unit in the province of Aceh has been running well, competence, work environment and availability of information either simultaneously or partially influence employee performance Satker National Road Development Aceh province, competence, work environment and availability of information either simultaneously or partially also affect the performance of the National Road Construction Work Unit in the province of Aceh, the research also shows that the performance of employees also directly affects the performance of the National Road Construction Work Unit in the province of Aceh and the results also prove that the employee's performance also directly affects the performance of the National Road Construction Work Unit in the province of Aceh. Keywords: Competence, Work Environment, Availability Information, Employee Performance and Organizational Performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) kompetensi, lingkungan kerja dan ketersediaan informasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja karyawan (2) kompetensi, lingkungan kerja dan ketersediaan informasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja organisasi, (3) kinerja karyawan terhadap kinerja organisasi Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh, (4) pengaruh tidak langsung kompetensi, lingkungan kerja dan ketersediaan informasi terhadap kinerja organisasi melalui kinerja karyawan Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh. Lokasi penelitian di lakukan pada Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh, dengan jumlah responden sebanyak 195 orang pegawai, dimana teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Proportional Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa kompetensi, lingkungan kerja, ketersediaan informasi, kinerja pegawai dan kinerja Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh sudah berjalan dengan baik, kompetensi, lingkungan kerja dan ketersediaan informasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh, kompetensi, lingkungan kerja dan ketersediaan informasi baik secara simultan maupun parsial juga berpengaruh terhadap kinerja Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh, penelitian juga membuktikan bahwa kinerja pegawai juga berpengaruh langsung terhadap kinerja Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh dan hasil penelitian juga membuktikan bahwa kinerja pegawai juga berpengaruh langsung terhadap kinerja Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh. Kata kunci : Kompetensi, Lingkungan Kerja, Ketersediaan Informasi, Kinerja Pegawai dan Kinerja Organisasi 59 - Volume 5, No. 1, Februari 2016
PENDAHULUAN Tugas pokok Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Aceh yaitu mempertahankan kondisi jalan dalam pengembangan wilayah yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah pengaruh pelayanan pada sistem jaringan primer jalan dan jembatan yang dilaksanakan secara efisien, efektif dan ekonomis, berdasarkan sasaran dan target yang ditetapkan untuk mencapai manfaat optimal dalam menunjang kelancaran distribusi dan mobilitas orang, barang dan jasa di jalan nasional wilayah Aceh Jalur Lintas Barat. Kompetensi merupakan suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas pengetahuan dan ketrampilan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut pekerjaan sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan pekerjaan pada tingkat yang memuaskan termasuk kemampuan mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan, menunjukkan karakteristik pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki atau dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas, menjelaskan apa yang dilakukan seseorang ditempat kerja pada berbagai tingkatan dan memperinci standar masing-masing tingkatan, mendefinisikan karakteristik, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh individu dalam menjalankan tugas sehingga mencapai standar kualitas kerja, Wibowo (2007). Masalah kompetensi dapat dijelaskan bahwa masih banyak karyawan yang memiliki kompetensi tidak sesuai dengan tugas dan fungsinya terutama dengan bidang kerja yang dilakukan oleh karyawan, hal ini tentu akan menjadi hambatan tersendiri bagi Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh dalam meningkatkan kinerja, sehingga kompetensi karyawan perlu mendapatkan perhatian dari pimpinan terutama melalui program pelatihan dan pendidikan agar karyawan mempunyai kompetensi sesuai dengan tugas dan fungsinya, terutama dengan bidang kerja yang dilakukan oleh karyawan. Sedangkan faktor yang berhubungan dengan lingkungan kerja juga memberikan dampak terhadap kinerja Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh terutama untuk mewujudkan tugas pokok yang akan diembannya yaitu mempertahankan kondisi jalan dalam pengembangan wilayah yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah pengaruh pelayanan pada sistem jaringan primer jalan dan jembatan yang dilaksanakan secara efisien, efektif dan ekonomis, berdasarkan sasaran dan target yang ditetapkan untuk mencapai manfaat optimal dalam menunjang kelancaran distribusi dan mobilitas orang, barang dan jasa di jalan nasional wilayah Aceh Jalur Lintas Barat. Sedangkan masalah ketersediaan informasi sangat diperlukan oleh Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh, yaitu informasi yang berguna bagi karyawan Volume 5, No. 1, Februari 2016-60
untuk menerima informasi tentang keluhankeluhan dari masyarakat dengan kondisi jalan nasional di Provinsi Aceh, sehingga segera dapat diatasi dengan segera. Karena semakin disadari betapa pentingnya teknologi informasi pada suatu badan pemerintahan. Fenomena yang mendasari penelitian ini adalah masih rendahnya kinerja Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh terutama dalam menyahuti aspirasi masyarakat terkait dengan pembangunan jalan dan jembatan yang merupakan urat nadi perekonomian masyarakat yang selama ini masih belum dapat direalisasikan oleh Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh, sehingga akses menuju ke berbagai tempat menjadi terhambat. Rendahnya kinerja Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh juga sangat dipengaruhi oleh rendahnya kinerja pegawai terutama dalam merealisasikan target kerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan. KAJIAN KEPUSTAKAAN Kinerja Organisasi Organisasi merupakan suatu struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Menurut Pradjudi Armosudiro organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan. (Armosudiro,2006:12). Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Kinerja Pegawai Menurut (Simanjuntak, 2005:1) kinerja karyawan adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja organisasi adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Sedangkan manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di organisasi tersebut. Kinerja karyawan mengacu pada prestasi seseorang yang diukur berdasarkan standar dan kriteria yang ditetapkan oleh 61 - Volume 5, No. 1, Februari 2016
perusahaan. Pengelolaan untuk mencapai kinerja sumber daya manusia tinggi dimaksudkan guna meningkatkan perusahaan secara keseluruhan (Fuad, 2004:55). Menurut Waldman (2004:55) kinerja merupakan gabungan perilaku dengan prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas yang ada pada masing-masing individu dalam organisasi. Pengertian kinerja Mangkunegara (2005:103) adalah sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Soeprihantono (2005:87) mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standard, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Kompetensi Kompetensi menurut Spencer Dan Spencer dalam Palan (2007) adalah sebagai karakteristik dasar yang dimiliki oleh seorang individu yang berhubungan secara kausal dalam memenuhi kriteria yang diperlukan dalam menduduki suatu jabatan. Kompetensi terdiri dari 5 tipe karakteristik, yaitu motif (kemauan konsisten sekaligus menjadi sebab dari tindakan), faktor bawaan (karakter dan respon yang konsisten), konsep diri (gambaran diri), pengetahuan (informasi dalam bidang tertentu) dan keterampilan (kemampuan untuk melaksanakan tugas). Sedangkan menurut Wibowo, (2007:109-134), mengatakan bahwa setiap organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu dan apabila tercapai barulah dapat disebut sebagai sebuah keberhasilan. Untuk mencapai keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa: kompetensi kepemimpinan, kompetensi pekerja dan disiplin kerja yang mampu memperkuat dan memaksimumkan kompetensi. Kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi menciptakan budaya kinerja tinggi, prestasi kerja dalam setiap proses sumber daya manusia, seleksi karyawan, manajemen kinerja, perencanaan dan sebagainya. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan kinerja pegawai. Karena Lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap pegawai didalam menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja oragnisasi. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Oleh karena itu penentuan dan penciptaan lingkungan kerja yang baik akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya apabila lingkungan kerja yang tidak baik akan dapat menurunkan motivasi serta semangat kerja dan akhirnya dapat menurunkan kinerja pegawai. Volume 5, No. 1, Februari 2016-62
Kondisi dan suasana lingkungan kerja yang baik akan dapat tercipta dengan adanya penyusunan organisasi secara baik dan benar sebagaimana yang dikatakan oleh Sarwoto (2006) bahwa suasana kerja yang baik dihasilkan terutama dalam organisasi yang tersusun secara baik, sedangkan suasana kerja yang kurang baik banyak ditimbulkan oleh organisasi yang tidak tersusun dengan baik pula. Dari pendapat tersebut dapat diterangkan bahwa terciptanya suasana kerja sangat dipengaruhi oleh struktur organisasi yang ada dalam organisasi tersebut. Ketersediaan Informasi Secara umum definisi Sistem Informasi adalah sekelompok elemen-elemen dalam suatu organisasi yang saling berintegrasi dengan menggunakan masukan, proses dan keluaran dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan dan dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat (Jeffrey L. Whitten, 2006 : 45). Menurut James Alter (1992) dalam buku Information System: A Management Perspective, mendefinisikan sistem informasi sebagai kombinasi antarprosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi (Mulyanto, 2009:28). METODE PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah Kompetensi, Penghargaan, Kinerja Karyawan dan kinerja organisasi Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh para pegawai pada Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh, sedangkan jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 195 orang. Peralatan Analisis Data Peralatan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah structural equation modelling (SEM) dengan bantuan program Amos. Model persamaan SEM adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan relatif rumit secara simultan (Ferdinand, 2006 : 181). HASIL PEMBAHASAN Analisis Structural Equation Modelling (SEM) Analisis selanjutnya adalah analisis Structural Equation Model (SEM) secara full model, setelah dilakukan analisis terhadap tingkat uni dimensionalitas dari indikatorindikator pembentuk variabel laten yang diuji dengan confirmatory factor analysis. Analisis hasil pengolahan data pada tahap full model SEM dilakukan dengan melakukan uji kesesuaian dan uji statistik. Hasil pengolahan data untuk analisis full model SEM: 63 - Volume 5, No. 1, Februari 2016
penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 3,372 Pengaruh Ketersediaan Informasi Terhadap Kinerja Pegawai Satker Pembangunan Jalan Gambar 1. Structural Equation Model Berdasarkan Gambar 1, dapat dijelaskan adanya pengaruh dari masing-masing variabel yaitu kompetensi, lingkungan kerja dan ketersediaan informasi terhadap kinerja pegawai dan juga terjadinya pengaruh tidak langsung terhadap kinerja organisasi melalui kinerja pegawai. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Satker Pembangunan Jalan pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai menunjukkan nilai CR sebesar 4,021 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai yang diperoleh tersebut memenuhi syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR sebesar 4,021 Pengaruh Lingkungan kerja Terhadap Kinerja Pegawai Satker Pembangunan Jalan pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai menunjukkan nilai CR sebesar 3,372 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk pengaruh ketersediaan informasi terhadap kinerja pegawai menunjukkan nilai CR sebesar 3,267 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai yang diperoleh tersebut memenuhi syarat untuk penerimaan H3 yaitu nilai CR sebesar 3,267 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Satker Pembangunan Jalan Nasional Provinsi Aceh pengaruh kompetensi terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,343 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H4 yaitu nilai CR sebesar 4,343 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Satker Pembangunan Jalan pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 5,885 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H5 yaitu nilai CR sebesar 5,885 Volume 5, No. 1, Februari 2016-64
Pengaruh Ketersediaan informasi Terhadap Kinerja Satker Pembangunan Jalan pengaruh ketersediaan informasi terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 3,206 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H6 yaitu nilai CR sebesar 3,206 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Kinerja Satker Pembangunan Jalan pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 2,501 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H7 yaitu nilai CR sebesar 2,501 Pengaruh Tidak Langsung Kompetensi, Lingkungan kerja, Ketersediaan informasi Terhadap Kinerja Satker Pembangunan Jalan Melalui Kinerja Pegawai Hasil pengujian parameter sebagaimana dijelaskan pada gambar 4.6 Hasil pengujian Structural Equation Model (SEM) menunjukkan adanya pengaruh signifikan dan positif variabel kompetensi, lingkungan kerja, ketersediaan informasi terhadap kinerja Satker Pembangunan Jalan melalui kinerja pegawai. Pengaruh langsung antara variabel variabel independent yang ada pada penelitian ini yaitu kompetensi, lingkungan kerja, ketersediaan informasi terhadap variabel dependent yaitu kinerja Satker Pembangunan Jalan Nasional Provinsi Aceh (Z), lebih besar dibandingkan pengaruhnya bila melalui varriabel intervening kinerja pegawai (Y). Pengaruh langsung antara X dan Z adalah 4,321. Sedangkan pengaruh tidak langsung lebih besar yaitu 4,343. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi, lingkungan kerja, ketersediaan informasi, kinerja pegawai dan kinerja Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh sudah berjalan dengan baik. 2. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa kompetensi, lingkungan kerja dan ketersediaan informasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh 3. Hasil penelitian in juga membuktikan bahwa kompetensi, lingkungan kerja dan ketersediaan informasi baik secara simultan maupun parsial juga berpengaruh terhadap kinerja Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh. 4. Kemudian hasil penelitian juga membuktikan bahwa kinerja pegawai juga berpengaruh langsung terhadap kinerja 65 - Volume 5, No. 1, Februari 2016
Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh. 5. Sedangkan kompetensi, lingkungan kerja dan ketersediaan informasi secara tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh melalui pencapaian kinerja pegawai. Saran 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh berdasarkan perspektif kompetensi, maka yang harus dilakukan adalah kemampuan berkomunikasi antara pegawai di lapangan agar semua kendala dapat dicarikan jalan keluar dengan baik. 2. Masalah lingkungan kerja yang perlu diperbaiki adalah masalah kebersihan ruangan harus selalu terjaga dengan bersih, dengan menyediakan tenaga kebersihan yang dapat setiap saat menjaga ruangan kerja agar tetap menjadi bersih sehingga memberikan kenyamanan dalam menjalankan aktivitas kerja. 3. Kemudian masalah ketersediaan informasi bagi setiap pegawai harus dapat ditingkatkan terutama berkaitan dengan blok model informasi yang digunakan harus selalu tersedia secara lebih terinci, sehingga pengguna informasi dapat melihat secara lebih rinci pekerjaan dan tugas yang akan dilaksanakan. 4. Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai dan Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh secara keseluruhan, maka seluruh pegawai harus mampu memberikan mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, sehingga kinerja yang diharapkan dapat dicapai dengan baik. 5. Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh sebagai suatu organisasi juga harus melakukan upaya-upaya guna meningkatkan kinerjanya, terutama dengan memperhatikan masalah kompetensi pegawai, lingkungan kerja yang nyaman dan aman, serta masalah pelayanan ketersediaan informasi bagi pengguna informasi, agar semua pegawai dapat mengakses informasi yang disediakan oleh Satker Pembangunan Jalan Nasional di Provinsi Aceh. DAFTAR KEPUSTAKAAN Armosudiro. 2006. Reward dan Punishment. Bulletin cipta karya, departemen pekerjaan umum edisi no 6/IV/ juni 2006. Baban, S. 2009. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor Pengelolaan Pasar Daerah di Kabupaten Demak, Ekobis. Semarang. Budiman, S. 2010. Kompetensi. Wikipedia. Dale, T. 2002. Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis (Memimpin Manusia). PT. Elex Media Komputindo, Dharma, A. 2003. Manajemen Prestasi Kerja, Jakarta: CV. Rajawali. Dwiyanto, A. 2007. Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi, PT. Gramedia Pustaka Utama. Fuad, M. 2004. Pemimpin dan Kepemimpinan, CV. Rajawali, Jones. 2000. People in Organization : in Introduction to Organization Behavior. MC Graw Hill Book Comp. Tokyo. Keban. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Volume 5, No. 1, Februari 2016-66
Malhotra, K. N. 2006. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Mangkunegara, A. P. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Refika Aditama. Masruhi, K.2010. Pengaruh Kompetensi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng. Jurnal Economic Resources, ISSN. 0852-1158, Vol.11 No.30, Februari 2010. Money. 1996. Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Prenhallindo, Munie. 2005. Manajemen Kinerja, Jakarta, Ghalia Indonesia. Palan, R. 2007. Competency Management: A Practicioner s Guide. Terjemahan, Wikipedia, 2010. Peter dan Watermen. 2006. Culture Organization, Rineka Cipta, Purwadarminta. 2010. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Edisi III, Yohyakarta:Gadjah Madauniversity Pres. Retno. 2010. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Penghargaan Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja di PT Pelindo IV Makassar, Jurnal Manajemen dan Bisnis. Rivai, V. 2004 Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi: PT Raja Grafindo Persada, Robbins, S. P. 2006. Perilaku Organisasi. PT. Indeks Robbins, Stephen P, dan M. Coulter. 2007. Perilaku Organisasi. PT. Indeks Schermerhorn, J. R. 2003. Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Andi, Yogyakarta. Siagian, S. 2002. Manajemen Stratejik. Bumi Aksara, Silalahi, B. 2004. Pengaruh Budaya terhadap Efektifitas Organisasi, Tarsito Bandung. Simanjuntak. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE YKPN. Sinungan. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :PT Bumi Aksara. Soeprihantono. 2005. Kinerja Karyawan, Rineka Cipta, Surjadi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Sutanto. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Bandung, Penerbit Andi Offset. Undang-undang No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan : pasal 1 (10), Waldman, P. 2004. The Press Effect, Oxford University Press. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja, Edisi Kedua, PT Raja Grafindo Persada, 67 - Volume 5, No. 1, Februari 2016