ditawarkan, dimana saja, kapan saja, dan siapa saja tanpa memandang batasan bisa mengakses internet. Kemunculan internet juga membawa kita mengenal me

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang. Namun kini di beberapa Negara seperti Amerika, banyak yang

kemudian ia semakin yakini setelah ia berada di bangku perkuliahan. Perasaan ingin dilindungi merupakan alasan mengapa James tertarik kepada sesama je

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi telah mendorong timbulnya komunitas baru yakni

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subjek berasal dari keluarga tidak harmonis, sejak kecil subjek berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan ini, kita dituntut untuk menjalani aktifitas hidup yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan isu gay di Indonesia meskipun tidak dikatakan pesat, kini

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

Sumber : diakses pada 18 November pukul WIB

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tuhan menciptakan jenis manusia menjadi dua yaitu pria dan wanita.

BAB I PENDAHULUAN. seperti rasa kasih sayang, rasa aman, dihargai, diakui, dan sebagainya.memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai aspek kehidupannya. Kemajuan teknologi seperti televisi, ponsel,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan maka. kesimpulan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan lingkungannya atau dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak pertama kali kita dilahirkan, kita langsung digolongkan berdasarkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. Keragaman dimasyarakat memerlukan sosialisasi dan memerlukan interaksi

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia secara umum menyukai orang yang memiliki karakteristik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengalaman hidup sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Apa yang dimaksud komunukasi daring sinkron dan asinkron? Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Daring Sinkron dan Asinkron

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasar kodratnya, manusia ditakdirkan berpasang-pasangan membangun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Yayasan Srikandi Pasundan, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

tersisih ", mengandung pengertian bahwa kaum gay pada akhirnya tetap

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan komunitas homoseksual ini sebenarnya telah diakui oleh

BAB I PENDAHULUAN. seksual kepada sesama jenisnya, disebut gay bila laki-laki dan lesbian bila

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman.

BAB I PENDAHULUAN. Lesbi merupakan suatu fenomena sosial yang tidak lagi mampu disangkal

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman ini, perkembangan teknologi khususnya smartphone memang

BAB I PENDAHULUAN. bertukar pikiran, berbagi informasi dan cenderung memerlukan bantuan orang lain tidak terbatas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koeswinarno (2004: 7-8) dalam bukunya Hidup Sebagai. layaknya perempuan. Orang-orang yang berperilaku menyimpang dari

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. 2001). Untuk selanjutnya kaum homoseksual yang berjenis kelamin pria dan

LAMPIRAN. Pertanyaan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya diperoleh gambaran bahwa

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (2. Melaksanakan Komunikasi Daring Sinkron)

Frequently Asked Questions (FAQ) Gratis Uang Saku Rp ,- dengan Aplikasi Mobile Mandiri Fiestapoin

BAB 1 PENDAHULUAN. Homoseksual berasal dari bahasa Mesir yaitu homo yang artinya

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini menyangkut hal-hal pribadi dan dipengaruhi oleh banyak aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan McMullin (1992) (dikutip dalam Siahaan, 2009: 47) mengungkapkan

Panduan Pengguna Mobile App APLIKASI GRATIFIKASI ONLINE (GOL)

Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. Jadi singkatnya Seks bisa disebut juga sebagai Jenis kelamin biologis.

Frequently Asked Questions (FAQ) Gratis 1 Cup Chatime dengan Fiestapoin App

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai individu yang kompleks memiliki orientasi

Written by Daniel Ronda Saturday, 08 February :22 - Last Updated Wednesday, 29 October :08

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencapaian kebermaknaan hidup dapat diartikan lebih luas sebagai usaha manusia

Tips dan Fitur WhatsApp yang Belum Banyak Diketahui

BAB I PENDAHULUAN. ketika ia dilahirkan, baik ia dilahirkan sebagai orang kaya atau miskin, berkulit

Written by Daniel Ronda Sunday, 05 October :20 - Last Updated Tuesday, 11 November :22

berbeda saat ia berada di SMA, ia sadar bahwa ia merasakan ketertarikan dengan teman-teman perempuannya, informan merasa wanita itu perlu

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. homoseksual atau dikenal sebagai gay dan lesbian masih kontroversial.

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Contohnya handphone merek Blackberry. Dengan segala. keunggulan yang dipunyai oleh Blackberry, handphone ini siap menyerbu

Gambar 3.1: Web WhatsApp

BAB II LANDASAN TEORI. Bradburn (1969 dalam Ryff, 1989) membedakan psychological

Bab 1. Pendahuluan. elektronik. Media hiburan ini yang sering disebut dengan dorama atau serial televisi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

INSTAGRAM CAROUSEL, FITUR TERBARU DARI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

COPING KAUM GAY DALAM PENYESUAIAN SOSIAL MASYARAKAT DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Homoseksualitas adalah salah satu fenomena sosial yang kontroversial

BAB I PENDAHULUAN. manusia juga mahluk yang memiliki keterikatan dengan hadirnya orang lain

SMARTPHONE SEBAGAI PEMANTAU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media pemebelajaran adalah salah satu komponen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan makhluk hidup lainya. Manusia memiliki kecenderungan seksual

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

TIPS MEMILIH SMARTPHONE ANDROID UNTUK GAMING

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia. Pengguna internet dapat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang pengarang akan mencoba menggambarkan realitas yang ada ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. dirinya adalah seorang homoseksual. Hal ini karena di Indonesia masih banyak

Panduan Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, dan bahkan terus meningkat. Saling membenci antar etnik atau saling

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. seksual umumnya dibahas seolah-olah hanya merupakan karakteristik individu,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam dunia global menuntut setiap perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat banyak orang

UKDW BAB I : PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang besar bagi perkembangan dunia perfilman. Film di era modern ini sangat

BAB V PENUTUP. Pemberian telepon genggam oleh orang tua kepada anak di SDN. Ungaran 01 pada dasarnya sebagai alat komunikasi mereka untuk dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain untuk hidup bersama dalam suatu kelompok atau masyarakat. Setiap orang tidak mampu hidup sendiri tanpa melakukan hubungan atau kerja sama dengan orang lain dikarenakan pada kodratnya manusia memiliki keterbatasan dan sejak lahir sudah dibekali naluri untuk berhubungan dengan orang lain. Manusia memiliki banyak kebutuhan hidup yang hanya dapat dipenuhi melalui hubungan sosial dengan orang-orang yang ada di sekitar kita. Hubungan timbal balik antara manusia (aksi dan reaksi) inilah yang disebut interaksi sosial. Interaksi sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung seperti tatap muka, sedangkan interaksi tidak langsung bisa kita jumpai ketika kita menggunakan internet untuk berinteraksi dan berkomunikasi kepada sesama manusia. Internet menjadi jembatan yang menghubungkan antara manusia yang satu dengan manusia lainnya. Internet memudahkan kita berkomunikasi, dengan adanya email serta media sosial (Facebook, Twitter, Messenger) kita bisa berkomunikasi dan chatting dengan orang yang kita cintai selama berjam-jam. Internet juga dengan mudah dapat diakses tidak hanya melalui komputer atau laptop tetapi juga dengan telepon genggam. Dengan adanya internet dan kemudahan mengakses yang 1

ditawarkan, dimana saja, kapan saja, dan siapa saja tanpa memandang batasan bisa mengakses internet. Kemunculan internet juga membawa kita mengenal media sosial yang merupakan sebuah media online yang memungkinkan penggunanya untuk berhubungan tanpa melalui ruang dan waktu. Di dalam media sosial seseorang dapat membuat profil, melihat daftar pengguna yang ada, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung. Dengan media sosial kemudahan berkomunikasi melalui layar kepada siapa saja secara personal yang kita tuju dan dengan adanya profil mengenai pengguna, seseorang bisa menunjukkan identitas asli mereka atau menyembunyikan identitas mereka. Untuk mereka yang merasa dikucilkan atau malu dengan jati diri mereka, tanpa rasa malu atau tidak nyaman dapat mengekspos diri mereka melalui media sosial. Mereka yang tidak dianggap di masyarakat kita biasa termasuk dalam kelompok minoritas. Salah satu contoh kelompok minoritas yang terdapat di Indonesia adalah kaum homoseksual atau gay. Pada hakekatnya homoseksual dapat diartikan sebagai kelainan terhadap orientasi seksual yang ditandai dengan timbulnya rasa suka terhadap orang lain yang mempunyai jenis kelamin yang sama. Homoseksual (gay) juga mengacu pada interaksi seksual atau romantis diantara pribadi yang berjenis kelamin sama. Namun di Indonesia, masyarakat masih kuat memegang nilai-nilai budaya pernikahan antara lelaki dan perempuan (heteroseksual) dan keluarga memiliki anggapan bahwa hubungan seksual dan emosional hanya berlaku untuk lelaki dan perempuan saja, sedangkan hubungan sesama jenis merupakan perilaku 2

menyimpang. Nilai-nilai budaya pernikahan tersebut juga diperkuat dengan nilainilai religious (keagamaan) yang ada pada sebagian besar masyarakat Indonesia (GAYa Nusantara 2007). Nilai-nilai yang ada pada masyarakat tersebut menyebabkan adanya stereotype negatif terhadap pria homoseksual di dalam masyarakat, yang terkadang menimbulkan adanya tindakan-tindakan pelecehan maupun perlakuan diskriminatif secara langsung maupun tidak langsung. Pria homoseksual di Indonesia masih tergolong kelompok minoritas. Karena perlakuan dan prasangka negatif dari masyarakat tersebut, sebagian dari pria-pria homoseksual cenderung menutup diri dan menyembunyikan orientasi seksual mereka (in the closet) dengan berperilaku layaknya kaum heteroseksual. Oleh karena itulah dalam kehidupan sosial, priapria homoseksual cenderung membentuk kelompoknya sendiri dimana mereka dapat dengan leluasa mengeluarkan jati diri mereka sebagai homoseksual tanpa harus merasa akan ditolak, tidak diterima, atau bahkan dikucilkan. Pria-pria homoseksual juga tidak terlepas dari interaksi sosial yang dilakukan sehari-hari baik terhadap lawan jenis maupun sesama jenis. Mereka juga tidak terlepas dari kebutuhan hidup yang juga ingin dipenuhi melalui interaksi dengan sesama manusia. Kehadiran media sosial yang merupakan jembatan penghubung komunikasi yang terjadi di masyarakat, membuat siapa saja bisa menggunakan media sosial, termasuk pria homoseksual (gay). Perkembangan teknologi di bidang komunikasi membawa keberagaman pada media sosial, salah satunya dengan kemunculan media sosial yang ditujukan bagi mereka yang merupakan pria homoseksual (gay). 3

I.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dilihat bahwa tuntutan dari nilainilai budaya pernikahan (heteroseksual) yang diperkuat pula dengan adanya nilainilai religious (keagamaan) yang dianut dalam masyarakat Indonesia menimbulkan sikap-sikap negatif berupa diskriminasi terhadap pria homoseksual (gay). Hal itu menyebabkan pria homoseksual (gay) cenderung menyembunyikan identitas diri mereka. Mereka hanya akan membuka diri dan bersikap apa adanya ketika berada di dalam kelompoknya. Kemunculan media sosial khusus untuk pria homoseksual (gay) memungkinkan mereka untuk bisa melakukan interaksi, berkomunikasi dan menemukan teman antar sesama gay dan dengan leluasa membuka jati diri mereka. Pria homoseksual (gay) tidak hanya berkomunikasi secara face to face namun secara online. Melalui media sosial ini, mereka bisa menemukan teman sesama homoseksual (gay) dan bisa berinteraksi jarak dekat maupun jauh dengan lawan bicara mereka. Media sosial khusus pria homoseksual ini bernama Grindr. Grindr adalah sebuah aplikasi media sosial yang ditujukan untuk para pria homoseksual dan biseksual. Aplikasi ini dapat ditemukan pada ios, Blackberry dan Android. Dapat di download secara gratis di Apple App Store dan Google Play. Aplikasi ini memanfaatkan perangkat geolocation, yang memungkinkan pengguna untuk mencari pria lain dalam waktu dekat. Pria yang muncul tersusun dari jarak yang paling dekat dengan pengguna sampai yang paling jauh. Pengguna dapat melihat foto pria yang tertera pada foto profil di Grindr, dan dengan meng- 4

klik foto pria tertentu maka akan ditampilkan profil pengguna, lalu terdapat pilihan untuk chatting, mengirim gambar dan lokasi dimana pengguna berada. Pada bulan Januari 2011, Grindr memenangkan penghargaan Best Mobile Dating Site di awards idate 2011. Pada Januari 2012, Grindr diumumkan sebagai pemenang dari TechCrunch s 2011 Crunchies Award for Best Location Application di Upacara Tahunan Awards Kelima Crunchies di San Francisco di The Davies Symphony Hall, dan masih banyak penghargaan yang diraih Grindr. Terdapat interaksi yang terjadi melalui media sosial Grindr yang digunakan oleh para pria homoseksual (gay). Interaksi yang dilakukan oleh para pengguna juga melalui suatu proses. Terdapat faktor-faktor yang membuat para pria homoseksual (gay) kemudian menggunakan aplikasi Grindr ini. I.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, penulis merumuskan satu masalah pokok, yaitu: Bagaimana proses interaksi pria homoseksual (gay) melalui media sosial Grindr? I.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah penulis kemukakan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui proses interaksi pria homoseksual (gay) melalui media sosial Grindr. 5

I.5. Kegunaan Penelitian Penulis sangat mengharapkan penelitian yang penulis lakukan ini tidak hanya berguna bagi penulis saja, namun juga berguna bagi pihak-pihak lain yang memerlukan. Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Kegunaan Akademis Penelitian ini akan sangat berguna sebagai pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang komunikasi interpersonal, komunikasi melalui media dan penelitian lanjutan yang berhubungan dengan proses interaksi pria homoseksual (gay) melalui media sosial Grindr. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini akan sangat berguna untuk menambah pengetahuan mengenai proses interaksi melalui media sosial, khusunya proses interaksi pria homoseksual (gay) melalui media sosial Grindr. I.6. Sistematika Penulisan Sistematika dari penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang dan masalah yang akan dianalisis serta tujuan dan kegunaan dari penelitian ini. BAB II OBJEK PENELITIAN 6

Dalam bab ini, penulis akan memaparkan secara spesifik mengenai objek yang diteliti, yaitu proses interaksi pria homoseksual (gay) melalui media sosial Grindr. BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini, penulis akan memaparkan lebih dalam mengenai konsepkonsep ataupun teori-teori yang penulis anggap cocok untuk menjadi acuan dalam melakukan penelitian ini. Pada bab ini akan diuraikan secara detail konsep, definisi, dan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan penulis teliti. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini, penulis menjelaskan mengenai pendekatan penelitian, metode penelitian dan teknik pengumpulan data yang akan penulis pakai dalam melakukan penelitian ini. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian yang telah penulis lakukan serta analisis lebih mendalam mengenai hasil penelitian tersebut. BAB VI PENUTUP Bagian terakhir dari penelitian ini, menyimpulan keseluruhan hasil dari penelitian secara singkat. 7