1. Apa dan Mengapa diperlukan Quick Wins 2. Langkah-langkah Perumusan Quick Wins 3. Langkah-langkah Penetapan Quick Wins 4. Langkah-langkah Penerapan

dokumen-dokumen yang mirip
QUICK WINS. buku 7. Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 13 tahun 2011

PEDOMAN PELAKSANAAN QUICK WINS

Dokumen Usulan Program Percepatan (Quick Wins)

KESIAPAN PUSDIKLAT MIGAS UNTUK BERKONTRIBUSI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI (QUICK WINS) DI KESDM

Rencana Kerja Tim Manajemen Perubahan tahun 2017

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Langkah-langkah Penyusunan Road Map Pemda. Kementerian PAN dan RB

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

QUICK WINS : MEKANISME LAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 02 TAHUN 2012 TENTANG

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

Disampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

MEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/ LEMBAGA

KEMENTERIAN PAN REFORMASI BIROKRASI 2012

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2

IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH

Menetapkan Tim Manajemen Perubahan. Menyusun Tugas tugas dan Mekanisme Kerja Tim Manajemen Perubahan

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

MEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/ LEMBAGA

MENETAPKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN. MENYUSUN TUGAS TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM MANAJEMEN PERUBAHAN

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN QUICK WINS BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 31 MEI 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

4. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi ; 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

REFORMASI BIROKRASI KATA PENGANTAR

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH

Tim Reformasi Birokrasi

Strategi Perubahan Dalam Rangka Implementasi Reformasi Birokrasi

Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi. Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB

BIROKRASI INDONESIA. Panjang, Berbelit dan Mahal

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

23/08/2013. Disampaikan Oleh: Asisten Deputi Pemantauan dan Evaluasi Program RB Daerah

MEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/ LEMBAGA

AGENDA REFORMASI BIROKRASI MELIPUTI (DELAPAN) AREA PERUBAHAN. 1. Manajemen Perubahan 2. Penataan Peraturan PerundangUndangan

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

Penetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko

DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA. 1. Manajemen Perubahan. 4. Penataan Ketatalaksanaan. 6. Penguatan Pengawasan

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 97 TAHUN 2015 TENTANG

Laporan Kemajuan Reformasi Birokrasi LAN

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

9. Memberikan Dukungan Kepada Asesor dalam Melakukan Penilaian terhadap Komponen Pengungkit

1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan

-34- Tim pelaksana program reformasi birokrasi Sekretariat Kabinet pada tahun 2011 ini adalah sebagai berikut:

GUBERNUR SULAWESI BARAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14A/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG TIM REFORMASI BIROKRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ REPUBLIK INDONESIA,

Instrumen PMPRB menilai progress pelaksanaan PENGUNGKIT dan HASIL berdasarkan bukti-bukti dengan menggunakan quality cycle

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN

REFORMASI BIROKRASI KATA PENGANTAR

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

PEDOMAN PENGUSULAN, PENETAPAN, DAN PEMBINAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PEMERINTAH DAERAH BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI REFORMASI BIROKRASI

TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

QUICK WINS REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN DAN BADAN KEAHLIAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM QUICK WINS PUSAT PERANCANGAN UNDANG-UNDANG BADAN KEAHLIAN DPR RI

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 30 TAHUN 2012

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

PEDOMAN MEKANISME KERJA PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI BUPATI SINJAI,

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut

EXECUTIVE SUMMARY. Pedoman pelaksanan program dan kegiatan reformasi birokrasi Kementerian Pertahanan dijabarkan ke dalam 4 (empat) bagian, yaitu :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

1. Apa dan Mengapa diperlukan Quick Wins 2. Langkah-langkah Perumusan Quick Wins 3. Langkah-langkah Penetapan Quick Wins 4. Langkah-langkah Penerapan Menerapkan Quick Wins

Quick Wins Quick wins atau juga sering disebut low-hanging fruit adalah suatu inisiatif yang mudah dan cepat dicapai yang mengawali suatu program besar dan sulit Merupakan sebuah aktivitas nyata dan dirasakan manfaatnya secara cepat oleh pemangku kepentingan utama eksternal dan internal Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah Mengapa Diperlukan Quick Wins 1. Quick Wins diperlukan untuk memperoleh momentum awal yang positif dan juga kepercayaan diri untuk selanjutnya melaksanakan reformasi birokrasi secara konsisten dan berkelanjutan; 2. Memberikan image positif bagi pelaksanaan reformasi birokrasi sehingga dapat menurunkan penilaian pesimis tentang pelaksanaan reformasi birokrasi; 3

Merumuskan Menetapkan Melaksanakan 4

1. Identifikasi Pemangku Kepentingan Utama Mereka yang sangat memiliki kepentingan terhadap keberadaan kementerian/lembaga Mereka yang memberikan pengaruh terhadap penilaian berhasil atau tidaknya kementerian/lembaga dalam melaksanakan tugasnya Mereka yang memperoleh dampak dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kementerian/lembaga 5

1. Identifikasi Pemangku Kepentingan Utama No Pemangku Kepentingan Utama 1 2 3 4 5 6

2. Identifikasi Keluaran Utama Keluaran utama adalah output yang dihasilkan dari pelaksanaan tugas dan fungsi utama (core business) kementerian lembaga Keluaran utama adalah output yang digunakan oleh stakeholders sesuai dengan kepentingannya Keluaran utama menjadikan fungsi pemerintah yang dilaksanakan oleh kementerian/lembaga 7

2. Identifikasi Keluaran Utama No Keluaran Utama 1 2 3 4 5 8

3. Identifikasi Harapan Pemangku Kepentingan Utama Harapan pemangku kepentingan antara lain berkaitan dengan: Kualitas dari keluaran utama kementerian/lembaga Kecepatan proses penyelesaian dari produk utama Ketepatan Kepastian Perilaku aparat Kepastian 9

3. Identifikasi Harapan Pemangku Kepentingan Utama No 1 2 3 4 5 Keluaran Utama K/L/ Pemda Ekspektasi Pemangku Kepentingan Utama 10

4. Penilaian Tingkat Pencapaian Kinerja Saat Ini 1. Untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah saat ini yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi yang menjadi core businesses dari Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. 2. Data atau informasi dari para pemangku kepentingan utama dapat diperoleh melalui base line survey, wawancara, focused group discussion, analisis statistic, desk research, dan sebagainya. Penggunaan instrumen ini juga dilakukan dalam langkah 3 untuk mengidentifikasi harapan stakeholder Catatan: Langkah ini juga dilakukan dalam rangka penyusunan Road Map dan Manajemen Perubahan 11

4. Penilaian Tingkat Pencapaian Kinerja Saat Ini Lakukan base line survey, wawancara, focused group discussion, analisis statistic, desk research, dan sebagainya Pengolahan Data dan Informasi Menjadi dasar untuk melaksanakan langkah selanjutnya 12

4. Penilaian Tingkat Pencapaian Kinerja Saat Ini No Keluaran Utama Harapan Utama 1 2 3 4 5 Ambil yang skornya < 4 Tingkat Pencapaian Kinerja (Skor 1-5) 1 = buruk sekali 5 = baik sekali 13

5. Peningkatan Kinerja 1. Analisis terhadap peningkatan kinerja organisasi, khususnya kinerja yang memiliki skor kurang dari 4 (yang berarti meningkatkan area ini akan memberikan dampak yang besar bagi para pemangku kepentingan). 2. Analisis juga berupaya untuk mengidentifikasikan tingkat kesulitan melakukan perbaikan kinerja dimaksud dan memastikan apakah peningkatan kinerja dimaksud dapat dilakukan kurang dari 12 bulan, masih di dalam kendali penuh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang bersangkutan, dan apakah masih termasuk bagian dari area reformasi birokrasi yang dicanangkan Pemerintah. Proses untuk menentukan skor dan persentasi perbaikan dilakukan melalui kesepakatan antara pimpinan dan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Lebih lanjut, aspek ini juga sudah mulai mengindentifikasikan kandidat untuk Quick Wins; 14

5. Peningkatan Kinerja No Keluaran DenganTingkat Pencapaian Kinerja (Skor < 4) Dapat Ditingkatkan? Seberapa Besar Estimasi Perbaikannya? Dalam Kendali Penuh? Bagian Dari reformasi birokrasi? Kurang Dari 12 Bulan? Kandidat Quick wins? 1 Y/T % Y/T Y/T Y/T 2 3 4 5 15

6. Penyiapan Sumber Daya 1. Mengidentifikasikan sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan calon Quick Wins yang telah diidentifikasikan sebelumnya. 2. Sumber daya dapat mencakup ketersediaan sumber daya manusia, biaya dan juga keahlian. Aspek ini juga memeriksa sekali lagi apakah kandidat quick wins yang diusulkan memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan dan memilih maksimum tiga (3) quick wins terbaik bila jumlah program yang diusulkan dan memenuhi persyaratan cukup banyak 16

6. Penyiapan Sumber Daya No Kandidat Quick wins Apa Yang Harus Diperbaik? Bagaimana Memperbaikinya? Tingkat Kesulitan Perbaikan (Tinggi, Sedang, Rendah) Sumber Daya Tersedia? (Orang, Biaya dan Keahlian) 1 2 3 4 5 17

7. Penetapan Quick Wins 1. Tetapkan quick wins yang diharapkan dapat meningkatkan kredibilitas, reputasi dan kepercayaan terhadap anda di mata para pemangku kepentingan 2. Persiapkan peluncuran (launching) quick wins secara resmi kepada para pemangku kepentingan agar mereka dapat memantau dan mengawasi dengan baik 18

7. Penetapan Quick Wins NO KRITERIA YA TIDAK 1 Merupakan program reformasi birokrasi 2 Merupakan bagian utama dari peran, tugas, fungsi, dan karakteristik Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah 3 Memberikan dampak perubahan yang besar 4 Manfaat perbaikan dan perubahan dapat dirasakan secepatnya (waktu pelaksanaan kurang dari 12 bulan) 19

Tahap Persiapan 1. Pembentukan Tim Kerja dan Struktur / Organisasi Kerja 2. Penyusunan Rencana Kerja, Jadwal Kerja dan Target Penyelesaian serta Anggaran 3. Penyusunan Metode Monitoring & Evaluasi serta Mekanisme Pelaporan Tahap Implementasi dan Monitoring & Evaluasi 4. Pelaksanaan Quick Wins 5. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi 20

8. Tahap Persiapan LANGKAH AKTIVITAS KELUARAN 1 2 3 Pembentukan Tim Kerja Pembentukan Struktur/Organisasi Kerja Penyusunan Rencana dan Jadwal Kerja serta Target Penyelesaian Penyusunan Anggaran Menyusun dan Menetapkan: Metode Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Quick Wins Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan Quick Wins Tim kerja Struktur/Organisasi Tim Kerja Rencana dan Jadwal Kerja Target Penyelesaian Anggaran Metode Monitoring dan Evaluasi Rancangan Laporan Pelaksanaan Quick Wins 21

9. Tahap Implementasi dan Monitoring dan Evaluasi LANGKAH AKTIVITAS KELUARAN 1 2 Pelaksanaan aktivitas sesuai dengan rencana dan jadwal kerja Penyelesaian quick wins sesuai target dalam jadwal kerja Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan quick wins Laporan kemajuan pelaksanaan penyelesaian quick wins secara berkala Penyelesaian quick wins Hasil monitoring dan evaluasi Usulan/rekomendasi perbaikan 22

10. Pelaporan 1. laporan berkala dan tahunan menjelaskan capaian kemajuan yang dihasilkan. 2. Mencakup langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan 23

Rumuskan Quick Wins Tetapkan Quick Wins Buat Rencana Pelaksanaan 24