BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan ekonomi beberapa cara yang dilakukan seperti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

I. PENDAHULUAN. Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya: (1) menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

I. PENDAHULUAN. reksadana pertama oleh PT. BDNI Reksadana. Pengesahan Undang-Undang. sebagai salah satu instrument investasi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang. Pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

PENDAHULUAN. Berinvestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi langsung dan tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

BAB I PENDAHULUAN. maka hal yang perlu dilakukan oleh calon investor adalah menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Manusia, sadar atau tidak sadar, sejak lahir sudah mengenal. dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan atau memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Secara umum, investasi

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan munculnya Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi dan reksa dana (Samsul, 2006: 284). Maka dari itu, banyak investor yang berkeinginan untuk menanamkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.


BAB I PENDAHULUAN. darinya. Lembaga keuangan itu sendiri menurut Undang Undang No.14 / 1967

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan segmen pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persen ke depan, dibutuhkan investasi sekitar Rp Trilyun per tahun. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan untuk berinvestasi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. adalah hasil (return) dan risiko (risk). Return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara dapat mempengaruhi pasar modal lainnya di negara yang. untuk negara yang masih berkembang (

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. tahunan rata-rata sebesar 5,6% (BPS 2015). Peningkatan pertumbuhan ekonomi

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):

I. PENDAHULUAN. authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2003). Dalam Undang-

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui perusahaan investasi. Terdapat beberapa alasan seseorang me

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran investasi masyarakat Indonesia semakin meningkat dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB I PENDAHULUAN. rumah pribadi atau memiliki sebuah mobil mewah dan masih banyak tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI. Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * Keywords: investment, mutual fund, investment manager

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (pihak yang membutuhkan dana) melalui penjualan saham, obligasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice current consumption) dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice current

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. institusi keuangan syariah yang saat ini sedang berkembang pesat adalah pasar modal

Elliv Hidayatul Lailiyah Suhadak Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Reksa dana mungkin merupakan sebuah kata yang asing untuk sebagian

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibedakan menjadi dua, yakni investasi pada aktiva riil seperti emas, perak,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi a. PT. Fortis Investment

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Perbandingan imbal..., Muhariandi Rachmatullah, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. akibat inflasi di masa depan. Dari semua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

I. PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi

BAB I PENDAHULUAN. mendatang (Tandelilin, 2001). Seorang investor apabila ingin berinvestasi akan

BAB I PENDAHULUAN. pada april 2009 menjadi Rp 1,857 triliun pada September 2009.

DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur

INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks sehingga memunculkan beragam alternatif dalam berinvestasi.

Islamic Wealth Management

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan kegiatan ekonomi beberapa cara yang dilakukan seperti dengan bekerja, berdagang, maupun berinvestasi. Dalam melakukan kegiatan tersebut terdapat risiko dan return yang diterima. Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang (Martalena & Malinda, 2011), namun seringkali banyak orang yang ingin berinvestasi namun takut terhadap resiko yang dihadapi. Hal lain dalam berinvestasi adalah kebanyakan investor mengalami kebingungan untuk menentukan investasi yang akan diambil dikarenakan investor tidak memiliki data / informasi yang cukup untuk berinvestasi. Dalam berinvestasi terdapat dua alternatif yaitu investasi di pasar uang dan investasi di pasar modal. Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara. Pasar uang menurut Anoraga dan Pakarti (2001:19) mempunyai ciri: jangka waktu dana yang pendek, tidak terikat pada tempat tertentu, pada umumnya supply dan demand bertemu secara langsung. Sedangkan pengertian pasar modal dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang 1 Universitas Kristen Maranatha

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (Martalena & Malinda, 2011) dengan kata lain pasar modal merupakan wadah untuk berinvestasi. Pengertian pasar modal lainnya menurut Widoatmodjo (2012:15) adalah pasar abstrak dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Menurut Patrick dan Wai (1990) bahwa pengertian pasar modal dapat dibagi dalam tiga definisi yaitu: 1. Dalam arti luas: Keseluruhan sistem keuangan yang terorganisir, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan, surat berharga/klaim panjang pendek primer dan yang tidak langsung. 2. Dalam arti menengah: Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisir dan lembagalembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya berjangka lebih dari satu tahun) 3. Dalam arti sempit: Pasar modal adalah tempat pasar uang terorganisir yang memperdagangkan saham dan obligasi dengan menggunakan jasa makelar dan underwriter. Pada kenyataannya di Indonesia pasar modal masih belum menjadi wadah investasi yang dapat diikuti oleh semua kalangan dan masih sedikit peminat di pasar modal, hal ini dapat terjadi karena kurangnya pembekalan mengenai berinvestasi di pasar modal. 2 Universitas Kristen Maranatha

Sekjen Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia Ramelan mengatakan jumlah investor di pasar modal Indonesia masih sangat minim, Pada 18 Desember 2014, ada sebanyak 363.746 investor, atau meningkat 13,5 % dari akhir tahun 2013 yaitu 320.506 investor (Olavia, 2014). Jumlah investor pasar modal saham dari tahun 2013 menurut data pusat statistik meningkat setiap bulannya hingga bulan maret 2015, pada akhir tahun 2013 terdapat 408.045 orang yang berinvestasi pada pasar modal saham, akhir tahun 2014 terdapat 466.250 orang, dan pada akhir maret 2015 terdapat 484.688 orang yang berinvestasi. Hal ini menunjukan adanya peningkatan di pasar modal saham. Di pasar modal terdapat salah satu instrumen dimana investor yang tidak memiliki modal besar dapat berinvestasi di pasar modal, instrumen tersebut merupakan reksadana. Menurut Undang-undang pasar modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat 27 reksadana merupakan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Portofolio efek dari reksadana berupa instrumen surat berharga seperti saham dan obligasi, instrumen pasar uang maupun campuran instrumen surat berharga dalam pasar uang (Pratomo dan Nugroho, 2005). Manajer investasi merupakan pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para investor atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok investor. 3 Universitas Kristen Maranatha

Reksadana dalam perkembangannya berhasil menarik minat banyak investor karena beberapa keunggulan yang dimilikinya (Darmadji & Fakkhrudin, 2001), seperti terbukanya kesempatan bagi pemodal kecil untuk melakukan diversifikasi investasi dalam efek sehingga memperkecil resiko yang dihadapi dan efisiensi waktu. Dalam reksadana terdapat dua reksadana yaitu reksadana konvensional dan reksadana syariah. Reksadana konvensional yang sudah lebih dahulu, lalu disusul dengan berkembangnya waktu maka dibuatlah reksadana syariah yang bertujuan untuk menghimpun dana dari investor yang memegang pedoman syariah Islam. Diluncurkannya Pasar modal syariah pada tanggal 5 Mei 2000 oleh BAPEPAM yang bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) yang diawasi langsung oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS), Menurut Mc Kinsey Management Consulting Firm dalam Hassan dan Girard (2005), "Keuangan syariah adalah kekuatan baru dalam pasar keuangan". Tujuan reksadana syariah adalah untuk memenuhi kebutuhan investor yang tidak menginginkan modalnya diinvestasikan dalam bisnis yang dinilai bertentangan dengan prinsip syariah islam. Dalam reksadana syariah akan disaring investasi yang berhubungan dengan riba, gharar, minuman keras, judi, daging babi, pornografi dan senjata. Affandi (2012) Reksa dana syariah (Islamic investment funds) merupakan intermediaries yang membantu surplus unit melakukan penempatan dana untuk diinvestasikan. Islamic investment funds ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kelompok investor yang menginginkan perolehan pendapatan investasi dari 4 Universitas Kristen Maranatha

sumber dan cara yang bersih dan dapat dipertanggungjawabkan secara religius. Selanjutnya investor muslim akan meminta: 1. Highest shariah credential (Perjanjian syariah) 2.Transparency of investment guides (Transparansi penduan investasi) 3. Top quality asset management (. Kualitas manajmen investasi) 4. A range of risk-return profiles (Selisih antara risiko dan return) 5.Out-performance of alternative investment (investasi alternative yang berkinerja lebih baik) 6.Sound regulatory environment (Peraturan yang berwawasan lingkungan) 7. Liquidity (Likuiditas). Evaluasi terhadap kinerja merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam memilih jenis reksa dana yang menjadi tujuan investasi. Oleh karena itu, sebelum memilih berinvestasi pada reksa dana sebaiknya investor melakukan penilaian terhadap kinerja yang ingin dimilikinya. Namun banyak para investor tidak memiliki informasi ataupun cara untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja reksa dana, kebanyakan investor mengalami kebingungan untuk menentukan investasi yang akan diambil kebanyakan juga hanya melihat dari sisi return yang akan didapat pada suatu saat nanti. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja Reksa Dana saham adalah metode Sharpe, metode Treynor, dan metode Jensen (CAPM) yang dapat menggambarkan Reksadana mengukur seberapa besar penambahan hasil investasi yang diperoleh untuk setiap unit risiko yang diambil. 5 Universitas Kristen Maranatha

Metode Sharpe mendasarkan perhitungannya pada konsep garis awal pasar modal yaitu dengan cara membagi premi risiko dengan standard deviasinya (Tandelilin, 2001) Metode Treynor didasarkan pada premi risiko, sama dengan metode Sharpe. Namun dalam metode Treynor digunakan pembagi beta (β) yang merupakan risiko sistematik (Muzdalifa, 2009) Metode Jensen menggunakan faktor beta dalam mengukur kinerja investasi suatu portofolio yang didasarkan atas Capital Asset Pricing Model (CAPM) (Muzdalifa, 2009) Untuk melihat indikator pertumbuhan reksadana dapat dilihat dari nilai aktiva bersih (NAB) reksadana tersebut. Menurut Bapepam (1997:6) Nilai Aktiva bersih (NAB) adalah harga wajar dari suatu portofolio reksadana. Dengan kata lain NAB juga dapat menjadi indikator kinerja reksadana yang dimiliki investor. Melihat NAB reksadana per Desember 2014 mencapai Rp 240 Triliun dengan jumlah investor sekitar 400.000 orang, diperkirakan pertumbuhan NAB setiap tahunnya meningkat sekitar 15%. Sepanjang tahun 2014, berdasarkan data Otoritas jasa keuangan (OJK) total NAB industri reksadana tercatat Rp 266,22 triliun atau tumbuh sekitar 21,49% dari perolehan pada tahun 2013 yaitu Rp 219,12 Triliun. Data diatas menunjukan bahwa terjadi peningkatan dalam investor di reksadana namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih minimnya peminat dalam reksadana. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat kurang mendapatkan sosialisasi secara merata sehingga pada kenyataannya, masyarakat Indonesia masih lebih 6 Universitas Kristen Maranatha

memilih untuk menyimpan dananya di instrumen perbankan dalam bentuk tabungan dan deposito daripada di instrumen investasi dalam bentuk reksadana ataupun instrumen investasi dalam pasar modal lainnya, walaupun instrumen investasi di pasar modal menawarkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi seperti saham, reksadana, dan obligasi dibandingkan instrumen investasi lainnya. Namun dibalik itu ada tingkat risiko yang harus diterima oleh investor, oleh karena tingkat risiko yang harus ditanggung di pasar modal lebih tinggi sehingga mereka harus berhati-hati dalam mengalokasikan dananya. Reksadana dipilih sebagai penelitian ini karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah kelas menengah kebawah ditambah dengan pengetahuan akan investasi pasar modal masih sangat minim sehingga reksadana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat/investor, khususnya investor dengan modal kecil ataupun investor dengan waktu ataupun keahlian yang terbatas dalam menganalisis risiko atas investasi mereka. Oleh karena itu penelitian ini akan mengukur kinerja reksadana yang berjudul Analisis Perbedaan Kinerja Reksadana Konvensional dan Syariah menggunakan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen (Studi pada PT Mandiri Manajemen Investasi). 7 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, para investor mengalami kebingungan dalam menentukan investasi yang akan diambil karena kurangnya informasi atau data mengenai investasi serta tumbuhnya perkembangan pasar investasi seperti pasar modal dan pasar uang, khususnya dalam penelitian ini dalam investasi reksadana yang berada di pasar modal. Dengan penilaian kinerja reksadana ini maka diharapkan dapat membantu investor untuk dapat mempertimbangkan pemilihan reksadana yang tepat. Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan maka pertanyaan yang diusulkan adalah sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan evaluasi kinerja reksadana antara reksadana konvensional dan syariah Indonesia dengan metode SHARPE, TREYNOR, dan JENSEN? 8 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : Untuk menganalisis dan menguji perbedaan evaluasi kinerja reksadana konvensional dan syariah Indonesia dengan metode SHARPE, TREYNOR, dan JENSEN. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Investor Sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan reksadana Konvensional ataupun reksadana Syariah yang ada di Indonesia dan memberikan solusi kepada investor dalam penanaman investasi bentuk reksadana, sehingga dapat menentukan proporsi diversifikasi portofolio reksadana secara tepat dan dapat memilih tipe reksadana sesuai yang investor inginkan. 2. Bagi Lembaga Pendidikan Sebagai referensi penelitian ilmiah tentang reksadana konvesional dan reksadana syariah Indonesia dan dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya terhadap evaluasi kinerja reksadana Indonesia, sehingga dapat mengembangkan evaluasi kinerja reksadana konvensional dan syariah. 3. Bagi Manajer Investasi Sebagai acuan untuk memberikan penilaian evaluasi kinerja reksadana konvensional dan reksadana syariah dan dapat merekomendasikannya kepada investor yang berkepentingan sesuai dengan kebutuhan investor, baik dari sisi resiko yang diterima investor dan return yang akan diterima investor sehingga 9 Universitas Kristen Maranatha

manajer investasi dapat secara tepat dan akurat untuk mendiversifikasikan portofolio reksadana investor baik reksadana konvensional maupun reksadana syariah. 10 Universitas Kristen Maranatha