DAMPAK PENGARUH SOSIAL DAN KONDISI FASILITAS TERHADAP NIAT ADOPSI MEDIA SOSIAL OLEH UMKM ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
Data Anaysis. 6ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI FARMER MANAGED EXTENSION ACTIVITIES (FMA) OLEH PETANI HORTIKULTURA DI KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

ADOPSI TEKNOLOGI SOSIAL MEDIA PADA PELAKU UMKM AGRIBISNIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DI KABUPATEN SLEMAN

Hannix Sulistyowati 2 NIM Abstrack

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI SIFOSTER XL AXIATA DI SMK MUHAMMADIYAH MAGELANG. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN KUESIONER ONLINE DAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (STUDI KASUS PT.

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE

III. METODE PENELITIAN

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan UNEJ Digital Repository Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING

DETERMINAN MINAT PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES) (Studi pada Pemerintah Desa di Kabupaten Ponorogo)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG PETERNAKAN AYAM PETELUR DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

PENGARUH PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDU (Studi Kasus pada Perum BULOG Divisi Regional Jawa Tengah)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.5, No.4, 2016: ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

Gunadarma Tagline. Loo

ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA SMA NEGERI I SERAM BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness Terhadap Buying Interest dan Buying Decision Melalui Aplikasi Go-Jek di Kota Samarinda

Artikel Ilmiah. Peneliti : Marliona Phesa Haurissa. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMANFAATAN SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES): ANALISIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

Pengaruh Antara Media Sosial dan Sosialisasi Informasi Terhadap Minat Memilih Perguruan Tinggi

- Memiliki hasil penjualan tahunan paling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

Presentasi Sidang Akhir Tugas Akhir

Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada PT.

BAB III METODE PENELITIAN

Peran Knowledge Management Dalam Meningkatkan Kinerja Universitas. The Role Of Knowledge Management In Enhancing Performance University

ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN SISWA PADA MADRASAH TSANAWIYAH DENGAN PENDEKATAN POST-ACCEPTANCE MODEL YANG DIPERLUAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

Gunadarma Tagline. Loo

Krismatya et al., Pengujian Teori Technology Acceptance Model (Tam) Untuk Memprediksi Penerimaan Sistem

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Transkripsi:

DAMPAK PENGARUH SOSIAL DAN KONDISI FASILITAS TERHADAP NIAT ADOPSI MEDIA SOSIAL OLEH UMKM ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO Yuni Puji Lestari, Nuning Setyowati, Hanifah Ihsaniyati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No. 36 A, Kentingan, Surakarta 57126, Telepon +62 271 637457 Email: yunipuji.lestari@ymail.com Telp. 085725638508 Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel pengaruh sosial, kondisi fasilitas, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, dan sikap terhadap niat adopsi media sosial oleh UMKM Rotan di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Metode dasar yang digunakan adalah deskriptif analitis. Populasi dalam penelitian ini adalah para pelaku UMKM Rotan yang ada di Kecamatan Gatak. Jumlah sampel yang digunakan adalah 120 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan proporsional sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan survei dengan bantuan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan teknik Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan software SmartPLS 2.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan media sosial. Kondisi fasilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap niat menggunakan media sosial. Persepsi kegunaan memiliki tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap dan niat dalam menggunakan media sosial. Persepsi kemudahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi kegunaan dan sikap terhadap penggunaan media sosial. Sikap terhadap penggunaan media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat dalam menggunakan media sosial. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa secara umum pelaku UMKM Rotan yang ada di wilayah penelitian dapat dijelaskan oleh Technology Acceptance Model. Kata Kunci: Pelaku UMKM Rotan, Media sosial, Niat menggunakan media sosial, Structural Equation Modelling (SEM), Metode Technology Acceptance Model (TAM) Abstract : This study aims to understand the relationship among the key technology adoption factors including social influence, facilitating conditions, and individual perceptions of technology (i.e. usefulness, ease of use, attitude towards using and intention to use). Determining the location of the research was done by intentionally in Gatak Sub-District, Sukoharjo. The survey method was employed to collect data from Rattans Small & Medium Enterprises (SMEs). The sampling method used proportional random sampling. 120 Rattan SMEs were participated in this study. A structural equation modeling (SEM) analysis technissque from the Partial Least Square (PLS) software was used to analyze data validity and reliability in the measurement model and examine causal relationships among the constructs in the structural model. The findings showed that social influence had a significant effect on perceived usefulness, facilitating conditions had a significant effect on intention to use social media, perceived usefulness had no significant effect on attitudes toward using and intention to use social media, perceived ease of use had a significant effect on perceived usefulness and attitudes towards using of social media, attitude toward using had a significant effect on the intention to use social media. Keywords: Rattan SMEs, Social Media, Intention to use social media, Structural Equation Modelling (SEM), Technology Acceptance Model (TAM)

PENDAHULUAN Perkembangan media sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap keberlangsungan usaha dari UMKM yang ada saat ini, termasuk UMKM Rotan. UMKM Rotan merupakan salah satu industri berbasis rotan yang memiliki nilai tambah tinggi, menyerap tenaga kerja serta memberikan kontribusi terhadap perekonomian, baik dalam bentuk kontribusi terhadap PDB maupun terhadap perolehan devisa dari ekspor. Data BPS dan Sucofindo Tahun 2012 (diolah) dalam Rustandi (2013) menyatakan bahwa nilai ekspor rotan dan produk rotan pada Tahun 2009 mencapai 167.753, 576 (US $), untuk Tahun 2010 nilainya 138.079,002 (US $), Tahun 2011 ekspor produk rotan mencapai 117.220,000 (US $) serta untuk nilai ekspor produk rotan Tahun 2012 mencapai 202.680,000 (US $). Oleh karena itu, penelitian tentang UMKM Rotan penting dilakukan karena UMKM ini memiliki kontribusi terhadap perekonomian nasional. UMKM Rotan di Indonesia tersebar di beberapa wilayah, salah satunya adalah di Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. UMKM Rotan yang ada di wilayah ini sebagian besar tergabung dalam satu kelompok klaster yang bernama Forum Rembuk Klaster Industri Rotan Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Sentra industri ini mengekspor kerajinan rotan sekitar 120 kontainer per bulan, terutama ke negara-negara Eropa, seperti Spanyol, Belanda dan Inggris, selain itu juga di ekspor ke Amerika Serikat, Australia dan ke beberapa negara Asia. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa UMKM Rotan merupakan jenis usaha yang prospektif. Wilayah pemasaran yang luas memberikan keuntungan tersendiri bagi UMKM Rotan agar produknya dikenal masyarakat. Hal tersebut akan sangat berhubungan dengan perkembangan teknologi media sosial, yang dapat menyebarkan informasi secara langsung tanpa adanya batasan baik batas daerah maupun batas negara. Oleh sebab itu, seharusnya teknologi media sosial telah diterapkan sepenuhnya pada pelaksanaan usaha di tingkat UMKM Rotan ini, tetapi hal tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan. Menurut penuturan nara sumber, Sekretaris Forum Rembuk Klaster Industri Rotan Trangsan menyatakan bahwa saat ini hanya sekitar 25% UMKM Rotan yang telah mengaplikasikan media sosial dalam menjalankan usahanya. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengkaji UMKM Rotan ini dari niat adopsi media sosial. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) dengan menambahkan variabel eksternal yang berupa pengaruh sosial dan kondisi fasilitas. Technology Acceptance Model (TAM) ini diperkenalkan pertama kali oleh Davis pada Tahun 1989. Model ini tidak hanya dapat digunakan untuk memprediksi saja namun juga dapat menjelaskan atau mengaitkan hubungan yang terjadi antar faktor yang ada. Jogiyanto (2007) menyatakan bahwa TAM digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem informasi yang ada.

Penelitian ini penting untuk dilakukan yaitu menawarkan inovasi yang dapat diadopsi untuk mengembangkan usaha industri kerajinan rotan yang dijalankan. Inovasi yang dimaksud adalah melalui media sosial. Oleh karena itu perlu adanya identifikasi faktor penetu niat adopsi media sosial bagi UMKM Rotan sehingga dapat memberikan manfaat bagi pemerintah, khususnya bagi Dinas Koperasi dan UMKM dalam penentuan kebijakan untuk mengembangkan serta menjaga keberlangsungan usaha UMKM Rotan. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat bagi pemerintah untuk dapat memberikan stimulus atau rangsangan kepada UMKM Rotan di Kecamatan Gatak ini dengan menawarkan wawasan terkait inovasi yang dapat diadopsi untuk mengembangkan bisnis rotan yang ada yaitu media sosial. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk : menganalisis pengaruh dari pengaruh sosial terhadap persepsi kegunaan media sosial; menganalisis pengaruh kondisi fasilitas terhadap niat menggunakan media sosial; menganalisis pengaruh persepsi kemudahan dalam menggunakan media sosial terhadap persepsi kegunaan dan sikap terhadap penggunaan media sosial; menganalisis pengaruh persepsi kegunaan media sosial terhadap sikap dan niat menggunakan media sosial; menganalisis pengaruh sikap terhadap penggunaan sosial media terhadap niat menggunakan media sosial pada UMKM Rotan di Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. METODOLOGI PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Penelitian ini dilakukan dengan teknik survei. Daerah yang dijadikan sebagai obyek penelitian adalah Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang didukung oleh data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku UMKM Rotan yang ada di Kecamatan Gatak. Responden dalam penelitian ini adalah para pelaku UMKM Rotan yang ada di Desa Trangsan dan Desa Luwang. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah dengan proportional random sampling. Hair et al (2006) menyatakan bahwa dalam pengambilan jumlah sampel yang akan digunakan diperoleh dari perbandingan 20:1, dimana setiap 1 variabel membutuhkan 20 responden. Variabel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 6 variabel, sehingga jumlah responden yang dibutuhkan adalah 120 responden. Tabel 1. Penentuan Jumlah Sampel Penelitian No. Desa Jumlah UMKM Rotan (unit) Jumlah Sampel (unit) 1 Mayang 2-2 Trangsan 165 108 3 Luwang 19 12 Jumlah 186 120 Sumber: Forum Rembuk Klaster Industri Rotan Trangsan, 2013

Tabel 2. Kriteria Penilaian PLS Kriteria Penjelasan Evaluasi Model Pengukuran (Measurement Model/Outer Model) Convergent validity Nilai standardize loading factor > 0,50. Discriminant validity Nilai AVE (average variance estracted) > 0,50 dan diharapkan nilai kuadran dari AVE harus lebih besar daripada uji korelasi antar variabel laten. Composite Reliability Digunakan untuk mengukur internal consistency (pc) dan nilainya harus diatas 0,7. Evaluasi Model Struktural (Structural Model/Inner Model) R Square Hasil R 2 sebesar 0,67, 0,33, dan 0,19 untuk variabel laten endogen dalam model struktural mengindisikasikan bahwa model baik, moderat, dan lemah Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode resampling bootstrap yang dikembangkan oleh Geisser dan Stone. Pengujian dilakukan dengan t-test, yaitu apabila diperoleh p- value 0,05 (α = 5%) maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini dinyatakan diterima. Analisis Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Estimasi Koefisien Jalur Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model struktural harus signifikan. Nilai signifikansi diperoleh dengan metode bootstrapping. Sumber: Ghozali 2011. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Structural Equation Modelling Pengujian Model Pengukuran (Outer Model) Discriminan Validity Tabel 5. Nilai AVE AVE Keterangan Pengaruh Sosial 0,549804 Valid Kondisi 0,680179 Valid Fasilitas Persepsi 0,900082 Valid Kegunaan Persepsi 0,861009 Valid Kemudahan Sikap 0,884199 Valid Niat 0,966107 Valid Sumber: Analisis Data Primer Tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh variabel memiliki nilai AVE > 0,50. Artinya variance dari indikator dapat dijelaskan sebanyak 50% atau lebih. Hal tersebut memiliki makna bahwa bahwa indikator-indikator yang digunakan telah memenuhi validitas diskriminan. Convergen Validity Gambar 2. Bagan Hasil Pengujian terhadap Indikator dalam Variabel Berdasarkan Gambar 2 dapat diketahui bahwa setiap indikator dalam variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini memiliki nilai yang lebih besar dari

0,5. Artinya hubungan antara indikator dengan konstruknya berkorelasi tinggi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa indikator yang digunakan pada penelitian ini telah memiliki validitas konvergen. Composite Reliability Tabel 6. Composite Reliability Composite Keterangan Reliability Pengaruh Sosial 0,825967 Reliabel Kondisi 0,893749 Reliabel Fasilitas Persepsi 0,972993 Reliabel Kegunaan Persepsi 0,961197 Reliabel Kemudahan Sikap 0,968252 Reliabel Niat 0,991305 Reliabel Sumber: Analisis Data Primer Tahun 2014 Berdsarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai composite reliability yang dihasilkan yaitu > 0,70. Hasil yang ditunjukkan pada pengujian yang dilakukan telah sesuai dengan teori yang ada. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan pada penelitian ini dapat dikatakan telah memenuhi reliabilitas komposit. Pengujian Model Struktural (Inner Model) Tabel 7. Nilai R Square R Square Kategori Pengaruh Sosial - - Kondisi Fasilitas - - Persepsi - - Kemudahan Persepsi Kegunaan 0,467072 Moderat Sikap 0,574869 Moderat Niat 0,662948 Moderat Sumber: Analisis Data Primer Tahun 2014 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel persepsi kegunaan, sikap dan niat memiliki nilai R square antara 0,33 sampai 0,67. Hal tersebut mengindikasikan model masuk dalam kategori moderat. Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa variabel persepsi kegunaan dapat dijelaskan oleh variabel pengaruh sosial dan persepsi kemudahan sebesar 46,70% sedangkan 53,3%-nya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model dan eror. Variabel sikap penggunaan media sosial dapat dijelaskan oleh variabel persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan sebesar 57,48%. Niat dalam penggunaan media sosial dapat dijelaskan oleh variabel persepsi kegunaan, sikap dan kondisi fasilitas sebesar 66,29% sedangkan sisanya dijelakan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model dan eror. H1 : Pengaruh sosial memiliki pengaruh terhadap persepsi kegunaan media sosial. Hipotesis 1 pada penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara pengaruh sosial dengan persepsi kegunaan media sosial. Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui nilai p-value pada pengaruh sosial terhadap kegunaan adalah 0,000669005 ( 0,05). Hal tersebut berarti bahwa Hipotesis 1 diterima. Hasil ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh sosial yaitu pengaruh dari lingkungan sosial yang berupa kelompok (klaster), orang terdekat, maupun relasi kerja (pelanggan) terhadap para pelaku UMKM Rotan terkait dengan kegunaan dari media sosial. Hal tersebut berarti bahwa semakin tinggi tingkat pengaruh sosial yang ada akan meningkatkan persepsi kegunaan media sosial oleh UMKM Rotan. Dorongan yang diberikan oleh para orang-orang terdekat para pelaku

UMKM Rotan maupun relasi kerja berpengaruh terhadap pembentukan pesepsi kegunaan, bahwa penggunaan media sosial dapat memberikan banyak keuntungan yang dapat diperoleh para pelaku UMKM Rotan di Kecamatan Gatak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Sumarsono (2011) yang menyatakan bahwa pengaruh sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi kemanfaatan (kegunaan). H2 : Kondisi fasilitas memiliki pengaruh terhadap niat menggunakan media sosial. Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah terkait dengan kondisi fasilitas yang ada, yaitu tentang pengaruh kondisi fasilitas terhadap niat menggunakan media sosial. Nilai p- value yang diperoleh pada uji bootstarping yang dilakukan adalah 0,045660981 ( 0,05), sehingga hipotesis 2 diterima. Berdasarkan hasil tersebut berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara kondisi fasilitas dengan niat menggunakan media sosial. Semakin memadai kondisi fasilitas yang ada akan meningkatkan niat pelaku UMKM Rotan terhadap penggunaan media sosial. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Venkatesh et al (2003), yang menyatakan bahwa kondisi fasilitas tidak signifikan atau tidak berpengaruh terhadap niat dalam menggunakan teknologi karena pengaruh dari kondisi fasilitas telah ditangkap oleh espektasi usaha. Kondisi fasilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah adanya akses jaringan internet sendiri, pengetahuan yang dimiliki oleh para pelaku UMKM Rotan terkait dengan media sosial, pendampingan yang dilakukan oleh organisasi maupun pedoman yang jelas terkait dengan penggunaan media sosial. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa organisasi sebagai salah satu wadah yang dapat mengembangkan bisnis rotan para anggotanya, memiliki andil yang besar dalam menumbuhkan niat anggotanya untuk menggunakan media sosial. Media sosial memiliki banyak manfaat untuk mengembangkan usaha rotan yang ada, sehingga melalui kegiatan pendampingan sebagai salah satu bentuk fasilitasi oleh klaster terkait dengan penggunaan media sosial sangatlah diperlukan. H3 : Persepsi kegunaan akan berpengaruh terhadap sikap terhadap penggunaan media sosial. Hipotesis ketiga yang diajukan pada penelitian ini adalah terkait pada pengaruh dari persepsi kegunaan dengan sikap terhadap penggunaan media sosial. Pada hipotesis kali ini didapatkan nilai p-value sebesar 0,29108104 (> 0,05), berarti hipotesis 3 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pada penelitian ini tidak terdapat pengaruh signifikan antara persepsi kegunaan terhadap sikap terhadap penggunaan media sosial. Artinya semakin tinggi persepsi kegunaan tidak serta merta mempengaruhi tingginya sikap terhadap penggunaan media sosial. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mursito dkk. (2013). Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh nyata antara persepsi kegunaan terhadap sikap penggunaan teknologi media sosial. Pada penelitian ini, hal tersebut dapat terjadi karena adanya kendala

internal yang dimiliki oleh para pelaku UMKM Rotan. Pelaku UMKM Rotan yang ada di wilayah penelitian menganggap bahwa meskipun telah mengetahui manfaat yang diberikan oleh media sosial terhadap keberlangsungan usaha yang dijalankan, tetapi hal tersebut belum merubah minat untuk menggunakan media sosial. Hal ini dapat dikaitkan dengan tingkat pendidikan para pelaku UMKM Rotan yang didominasi oleh lulusan sekolah dasar (52%). Tingkat pendidikan akan mempengaruhi pola pikir seseorang. Bagi para pelaku UMKM yang berada pada tingkat pendidikan dasar, bahkan tidak lulus sekolah dasar akan menganggap bahwa menggunakan teknologi seperti media sosial merupakan suatu langkah yang belum perlu. Disamping pemasaran yang telah dilakukan hanya berada di lingkup wilayahnya saja (mensuplai pabrik), menurut sebagian besar pelaku UMKM yang ada, fasilitas media sosial tergolong pada barang mewah yang jarang dimiliki oleh para UMKM Rotan yang notabene adalah pelaku usaha yang berada pada skala usaha mikro (74,17%). H4 : Persepsi kegunaan akan berpengaruh terhadap niat menggunakan media sosial. Hipotesis selanjutnya pada penelitian ini adalah berkaitan tentang pengaruh antara persepsi kegunaan dengan niat menggunakan media sosial. Pada hasil pengujian hipotesis ini didapatkan nilai p-value sebesar 0,177954635 (>0,05), maka hipotesis 4 ditolak. Hal ini berarti bahwa persepsi kegunaan tidak berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan media sosial. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa para pelaku UMKM Rotan yang ada di wilayah penelitian belum memiliki keinginan yang kuat untuk menggunakan media sosial, karena media sosial dianggap belum mampu meningkatkan kinerja mereka (belum memberikan manfaat yang nyata) terutama dalam melakukan promosi produk. Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Watjatrakul (2013) yang menyatakan bahwa persepsi kegunaan tidak berpengaruh nyata dalam memotivasi mahasiswa untuk bersikap positif terhadap free voluntary service. Banyak hal yang melatarbelakangi hal tersebut. Salah satunya dapat dikaitkan dengan tingkat pendidikan serta skala usaha yang dimiliki oleh pelaku UMKM Rotan yang ada di wilayah penelitian. Tingkat pendidikan yang umumnya masih rendah menyebabkan pola pikir yang cenderung tidak mau keluar dari zona aman saat ini. Selain itu, sebagian besar responden yang bermatapencaharian sebagai pelaku UMKM Rotan ini adalah orang-orang yang yang telah menjalankan usahanya lebih dari 10 tahun (83,33%), sehingga para pelaku UMKM Rotan tersebut lebih memilih cara aman dalam berdagang. Selain itu, juga ditunjang oleh skala usaha yang masih kecil, maka sebagian besar dari para pengrajin tersebut hanya mengandalkan kegiatan menjadi suplier pabrik. Oleh karena itu, meskipun menggunakan media sosial itu menguntungkan, sebagian besar pelaku UMKM yang ada belum menggunakannya saat ini. H5 : Persepsi kemudahan dalam menggunakan media sosial akan berpengaruh terhadap persepsi kegunaan.

Hipotesis 5 pada penelitian ini adalah terkait dengan diduga adanya pengaruh positif antara persepsi kemudahan terhadap persepsi kegunaan. Hasil yang didapatkan adalah nilai p-value sebesar 1,92486E- 15 (<0,05). Hasil tersebut menyatakan bahwa hipotesis 5 pada penelitian ini diterima. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kemudahan dalam menggunakan media sosial dengan persepsi kegunaan media sosial. Artinya, semakin tinggi persepsi kemudahan akan meningkatkan persepsi kegunaan media sosial. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Watjatrakul (2013), yang menyatakan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh nyata terhadap persepsi kegunaan. Beradasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini, para pelaku UMKM Rotan merasa bahwa kemudahan dalam mengakses media sosial akan sangat berpengaruh terhadap persepsi kegunaan media sosial. Pernyataan terkait dengan persepsi kemudahan yang digunakan adalah kemudahan media sosial untuk dipelajari. Hal ini akan berpengaruh terhadap responden untuk terampil dalam menggunakan media sosial. Kegunaan atau manfaat yang ditawarkan oleh media sosial sebenarnya telah diketahui oleh para pelaku UMKM Rotan yang ada di wilayah penelitian. Penggunaan media sosial penting untuk kemajuan usaha, tetapi hal ini selalu diakitkan dengan keadaan fasilitas yang kurang memadai terkait dengan ketersediaaan akses internet. Dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yang ada di wilayah penelitian belum memiliki akses jaringan internet secara mandiri. Para responden tersebut mengetahui apa itu media sosial seperti e-mail, facebook, maupun blog, tetapi para pelaku UMKM Rotan tersebut masih ragu untuk menggunakan media sosial ini. Persepsi kemudahan yang terkait dengan aksesibiltas media sosial menjadi permasalah klasik yang juga dapat dikaitkan dengan skala usaha yang masih berada pada skala rumah tangga. H6 : Persepsi kemudahan akan berpengaruh terhadap sikap terhadap penggunaan media sosial. Hipotesis keenam yang dipakai pada penelitian ini adalah adanya pengaruh antara persepsi kemudahan dengan sikap terhadap penggunaan media sosial. Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan adalah didapatkan nilai p- value sebesar 5,33587E-11 (<0,05), maka hipotesis 6 diterima. Terdapat pengaruh signifikan antara persepsi kemudahan terhadap sikap terhadap penggunaan media sosial. Artinya semakin tinggi persepsi kemudahan akan meningkatkan sikap (positif) terhadap penggunaan media sosial. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Watjatrakul (2013) yang menyatakan bahwa sikap mahasiswa terhadap university s mobile service dipengaruhi oleh persepsi kemudahan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa apabila seseorang percaya media sosial mudah digunakan maka dia akan menggunakannya. Kemudahan yang ditawarkan oleh media sosial menyebabkan para pelaku UMKM Rotan yang ada di wilayah penelitian bersikap positif terhadap media sosial yang ada. Semakin mudah dan bermanfaat media sosial akan

meningkatkan niat pelaku UMKM Rotan untuk menggunakan media sosial melalui sikap yang positif terhadap media sosial. H7 : Sikap terhadap penggunaan media sosial akan berpengaruh terhadap niat menggunakan media sosial. Hipotesis terakhir pada penelitian ini adalah diduga adanya pengaruh antara sikap terhadap penggunaan media sosial dengan niat menggunakan media sosial. Pada penelitian ini didapatkan nilai p-value sebesar 3,51217E-30 (<0,05), maka hipotesis yang diajukan dapat diterima. Terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap terhadap penggunaan media sosial dengan niat menggunakan media sosial. Artinya semakin tinggi atau positif sikap terhadap penggunaan media sosial akan meningkatkan niat dalam menggunakan media sosial. Berdasarkan hasil penelitian di lapang menunjukkan bahwa sebagian besar para pelaku UMKM Rotan yang ada di wilayah penelitian memiliki sipak positif terhadap penggunaan media sosial. Dalam artian mereka setuju terhadap pendapat bahwa penggunaan media sosial itu merupakan suatu tindakan yang positif dan menguntungkan bagi usaha yang mereka jalankan. Analisis Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Niat Adopsi Media sosial Pengaruh Sosial Indirect effect: 1) Pengaruh Sosial persepsi kegunaan niat = (0,213) x (-0,072) = -0,01534 2) Pengaruh sosial Persepsi Kegunaan Sikap Niat = (0,213) x (0,063) x (0,815) = 0,01094 Pengaruh sosial memiliki pengaruh tidak langsung yang lebih besar apabila melewati jalur menuju ke persepsi kegunaan, sikap dan niat. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa semakin besar tingkat pengaruh sosial yang ada akan mempengaruhi persepsi kegunaan dari media sosial sehingga akan meningkatkan sikap positif dari para pelaku UMKM Rotan terhadap media sosial. Berdasarkan hal tersebut maka akan berpengaruh terhadap semakin tingginya niat dalam menggunakan media sosial oleh pelaku UMKM Rotan. Kondisi Fasilitas Direct effect: Kondisi fasilitas Niat = 0,110 Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa kondisi fasilitas memiliki pengaruh langsung terhadap niat dalam menggunakan media sosial. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya koefisien jalurnya adalah sebesar 0,110. Artinya semakin memadainya kondisi fasilitas akan dapat meningkatkan niat dari para pelaku UMKM Rotan untuk menggunakan media sosial. Persepsi Kegunaan Direct effect: 1) Persepsi Kegunaan Niat = -0,072 Indirect Effect: 1) Persepsi Kegunaan Sikap Niat = (0,063) x (0,815) =0,05135 Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa persepsi kegunaan memiliki pengaruh tidak langsung yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh

langsungnya terhadap niat menggunakan media sosial. Artinya, persepsi kegunaan akan memiliki pengaruh yang besar lewat pengaruhnya terhadap sikap terhadap penggunaan media sosial. Selanjutnya, melalui sikap positif yang ditunjukkan oleh para pelaku UMKM Rotan yang ada terhadap penggunaan media sosial akan menumbuhkan serta meningkatkan niat para pelaku UMKM Rotan tersebut dalam menggunakan media sosial. Persepsi Kemudahan Indirect Effect: 1) Persepsi Kemudahan Persepsi Kegunaan Niat = (0,587) x (-0,072) = -0,04226 2) Persepsi Kemudahan Persepsi Kegunaan Sikap Niat = (0,587) x (0,063) x (0,815) = 0,03014 3) Persepsi Kemudahan Sikap Niat = (0,716) x (0,815) = 0,58354 Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa persepsi kemudahan akan memiliki pengaruh tidak langsung yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh langsungnya terhadap niat penggunaan media sosial. Analisis koefisien jalur yang besar ditunjukkan melalui jalur dari persepsi kemudahan menuju sikap dan niat dalam menggunakan media sosial. Persepsi kemudahan akan dapat mempengaruhi sikap terhadap penggunaan media sosial, sehingga apabila para pelaku UMKM Rotan telah bersikap positif terhadap penggunaan media sosial maka akan mampu meningkatkan niat para pelaku UMKM Rotan tersebut dalam menggunakan media sosial. Sikap terhadap Penggunaan Media sosial Direct effect: Sikap Niat = 0,815 Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa variabel sikap memiliki pengaruh langsung terhadap niat dalam menggunakan media sosial. Sikap yang positif terhadap penggunaan media sosial akan mempengaruhi niat dalam menggunakan media sosial, sehingga semakin tinggi sikap (semakin positif) terhadap penggunaan media sosial maka akan meningkatkan tingginya niat dalam menggunakan media sosial. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pengaruh sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan media sosial oleh pelaku UMKM Rotan di Kecamatan Sukoharjo, kondisi fasilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap niat menggunakan media sosial oleh UMKM Rotan di Kecamatan Gatak, persepsi kegunaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap dan niat dalam menggunakan media sosial oleh UMKM Rotan di Kecamatan Gatak, persepsi kemudahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi kegunaan dan sikap terhadap penggunaan media sosial oleh UMKM Rotan di Kecamatan Gatak, sikap terhadap penggunaan media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat menggunakan media sosial oleh UMKM Rotan di Kecamatan Gatak. Oleh karena itu, dapat disarankan bagi pelaku UMKM Rotan yang ada agar demi sedikit merubah mindset bisnis mereka sehingga mereka mau mengadopsi inovasi yang

ditawarkan yaitu media sosial. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencari dan memperbarui informasi terkait dengan kegunaan, keuntungan serta pengaplikasian media sosial. Bagi Forum Rembug Klaster Industri Rotan Trangsan diharapkan lebih giat lagi dalam melakukan sosialisasi terkait kegunaan atau manfaat dan keuntungan media sosial serta dengan pemberian motivasi yang terkait dengan pemantapan mindset bisnis kepada pelaku UMKM Rotan yang ada di Kecamatan Gatak. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo, khususnya Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kabupaten Sukoharjo hendaknya memberikan rangsangan atau stimulus terhadap pelaku UMKM Rotan di Kecamatan Gatak dengan menawarkan wawasan terkait inovasi yang dapat diadopsi untuk mengembangkan bisnis mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan sosialisasi terkait dengan kegunaan dan keuntungan media sosial, serta dengan memberi pelatihan pembuatan blog maupun akun jejaring media sosial seperti facebook dan twitter. DAFTAR PUSTAKA Davis, F.D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly. 13(3): 319-340. Forum Rembuk Klaster Industri Rotan Trangsan. 2013. Data Anggota Forum Rembuk Klaster Industri Rotan Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Hair, J.T., Anderson, R.E., Tatham, R.L., Black, W.C. 2006. Multivariate Data Analysis. 6ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Jogiyanto, H.M. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi Offset. Maharani, M., Achmad, H.N.A, Hanim, M.A. 2012. Faktor-Faktor PengaruhMedia Sosial Terhadap Keunggulan Bersaing : Studi Kasus Coffee Toffee Indonesia. Jurnal Teknik Pomits Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6. Mursito, D., Marcellinus, M., Nuning, S., Meiyanto, E.S. 2012. Pemanfaatan Teknologi Media sosial Dalam Mendukung Pengembangan E-Business Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Di Kota Surakarta. Surakarta: LPPM UNS. Poetri, A.R. 2010. Adopsi E-Commerce dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) bagi UMKM (Studi Kasus pada UMKM Kota Solo Tahun 2010). [Skripsi]. Surakarta: Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Sebelas Maret. Rustandi, D. 2013. Pelarangan Ekspor Rotan Mentah Meningkatkan Daya Serap Industri Dalam Negeri Sebesar 80% dan Peningkatan Jumlah Tenaga Kerja Sebesar 400%. http://pustekolah.org/index.php/det ail/380/ pelarangan-ekspor-rotanmentah-meningkatkan-daya-serapindustri-dalam-negeri-sebesar-80- dan-peningkatan-jumlah-tenagakerja-sebesar-400. Diakses pada 18 Januari 2014. Sumarsono. 2011. Analisis Minat Berperilaku Mahasiswa Dalam Menggunakan Teknologi Informasi. JEBA, Vol.13, No.1, Maret 2011. Venkatesh, V., Morris, M.G., Davis, G.B., Davis, F.D. User acceptance of information technology: toward

a unified view. MIS Quarterly 2003;27(3):425 78. Watjatrakul, B. 2013. Intention To Use A Free Voluntary Service: The Effects Of Social Influence, Knowledge And Perceptions. Journal of Systems and Information Technology Vol. 15 No. 2, 2013. Bangkok: Department of Information Technology, Assumption University, Bangkok, Tahiland.

Lampiran Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) P-Value Ket. Peng Sosial -> Kegunaan Konds Fasilitas -> Niat 0,213078 0,227980 0,064868 0,064868 3,284787 0,000669005 Diterima 0,109930 0,119018 0,064584 0,064584 1,702121 0,045660981 Diterima Kegunaan -> Sikap 0,062626 0,064869 0,113510 0,113510 0,551726 0,29108104 Ditolak Kegunaan -> Niat -0,072471-0,077298 0,078198 0,078198 0,926764 0,177954635 Ditolak Kemudahan -> Kegunaan Kemudahan -> Sikap 0,566966 0,559898 0,062915 0,062915 9,011585 1,92486E-15 Diterima 0,715682 0,711583 0,101117 0,101117 7,077732 5,33587E-11 Diterima Sikap -> Niat 0,815163 0,814666 0,053422 0,053422 15,258870 3,51217E-30 Diterima Sumber: Analisis Data Primer Tahun 2014