PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN BOPO TERHADAP HARGA SAHAM (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan,

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON ASSET (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI) Oleh :

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gayatry, Ayu Dwi Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode Skripsi. FE Universitas Indonesia.

I. PENDAHULUAN. saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin:

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka sebagai alat analisis keterangan mengenai apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

PERANAN ANALISIS METODE Z-SCORE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sesuai pengklasifikasian Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan mulai dari tahap persiapan penelitian sampai dengan penyusunan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel

Daftar Penentuan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya Gajayana

KLASIFIKASI ITEM PENGUNGKAPAN

Analisis Tingkat Kesehatan Perbankan Konvensional dengan Metode Risk Profile, Earnings, Capital

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang sahamnya terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun bank. (Gooneratne and Hoque, 2012, p.

LAMPIRAN. No. Peneliti Judul Variabel Kesimpulan. Ukuran. perusahaan. Corporate. Governance, Ukuran. Leverage,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

I. PENDAHULUAN. juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. website Bursa Efek Indonesia dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan

ANALISIS KECUKUPAN MODAL DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP RENTABILITAS (Sensus pada Sektor Perbankan Bursa Efek Indonesia)

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

LAMPIRAN DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE. No. Pilar Indikator

BAB III METODE PENELITIAN

(ROA) DAN BOPO TERHADAP RETURN

BAB I PENDAHULUAN. membentuk Gross Domestic Product. Perkembangan pasar modal akan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian in, penulis ingin mengetahui apakah corporate social

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Nora Yacheva Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

BAB IV GAMBARAN UMUM. profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio

BAB III METODE PENELITIAN

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Risiko Kredit. (23 Mei 2012).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti kunjungi adalah pusat referensi di pojok Bursa Efek Indonesia

DAFTAR PENGUNGK APAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE)

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia saat ini. dampak yang luas terhadap sendi-sendi perekonomian dan dunia perbankan.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat explanatory research.

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (PEIODE TAHUN )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun melalui

PROGDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu pusat penjualan saham

BAB I PENDAHULUAN. serta biaya-biaya lainnya, akan tetapi juga digunakan untuk ekspansi

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

ANALISIS MODEL ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA BANK YANG LISTING DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

ANALISIS Z-SCORE PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2013 Dhika Setyo Wahyu Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED BANK RATING ( RBBR )

ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM SEKTOR PERBANKAN PERIODE TAHUN BERDASARKAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

Transkripsi:

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN BOPO TERHADAP HARGA SAHAM (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI) EGGI JULIANA NPM. 093403077 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Return On Assets (ROA) dan BOPO Terhadap Harga Saham. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sensus pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan. Dari hasil perhitungan mengenai pengaruh Return On Assets (ROA) dan BOPO Terhadap Harga Saham, untuk pengujian simultan diperoleh F hitung 24,310 > F tabel sebesar 3,35 pada tingkat keyakinan 95 % dan signifikansi 0,000. Untuk pengujian parsial pengaruh ROA terhadap Harga Saham diperoleh t hitung 2,520, t tabel sebesar 2,048 maka t hitung (2,520) > t tabel ( 2,048) dengan kriteria t < -t ½ atau t > t ½. BOPO Terhadap Harga Saham didapat t hitung -4,837, t tabel sebesar - 2,048 maka t hitung ( -4,837) < t tabel ( -2,048) dengan kriteria t < -t ½ atau t > t ½ Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Kredit yang Diberikan dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas. Kata kunci : Return on Assets, BOPO dan Harga Saham PENDAHULUAN Permasalahan yang sering timbul dalam dunia usaha di Indonesia sekarang ini sangat kompleks. Pada kenyataannya banyak sekali perbankan yang bermunculan dalam beberapa tahun terakhir ini. Sehingga dengan hal ini perbankan harus mampu mempertahankan lingkungan terutama para pelanggannya untuk dapat meningkatkan kontinuitas perbankan. Perbankan yang mampu untuk bertahan dalam kondisi dengan banyaknya persaingan, dimana dengan kondisi perekonomian yang kurang kondusif adalah perbankan yang memiliki tingkat kinerja yang baik dari manajemennya, keuangan maupun yang lainnya. Dengan pengelolaan keuangan secara optimal perbankan mampu untuk mempertahankan bisnisnya terutama yang terdaftar dalam pasar modal bursa Efek Indonesia. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang memobilisasi dana masyarakat dalam hal ini investor, yaitu dengan menyediakan sarana dan tempat untuk mempertemukan penjual dan pembeli dana jangka panjang yang disebut efek. Dalam hal ini pasar modal memiliki fungsi ekonomi yaitu menyediakan fasilitas atau tempat mempertemukan dua pihak yang memerlukan dana 1

dan pihak yang kelebihan dana (investor). Perdagangan antara (penawar) dan kelebihan dana adalah tingkat perkembangan inflasi, (pembeli) tersebut diperdagangkan nilai tukar atau kurs rupiah, keadaan dalam suatu lembaga penunjang perekonomian, dan kondisi sosial yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) politik negara yang bersangkutan. (Sunariyah, 2004). Bagi perbankan sangat Untuk mengurangi risiko penting sekali untuk menghasilkan saham dibutuhkan informasi yang aktual, akurat dan transparan. Para pertumbuhan laba, karena itulah yang diharapkan oleh pemegang investor dalam melakukan transaksi saham. Apalagi untuk sektor jual beli saham tentunya dipengaruhi perbankan, investor tidak hanya oleh beberapa faktor, yaitu faktor mikro perbankan dan faktor makro ingin melihat laba saat ini, tetapi lebih penting lagi pertumbuhan laba. ekonomi. Faktor mikro (internal Sebenarnya meskipun saat ini perbankan) yang mempengaruhi perbankan masih dalam keadaan transaksi perdagangan saham antara rugi, asal di masa depan bisa lain : harga saham, tingkat menghasilkan laba, investor akan keuntungan yang diperoleh, tingkat membeli juga, malah untuk resiko, kinerja perbankan dan perbankan yang demikian harga corporate action yang dilakukan sahamnya bisa murah pada saat ini perbankan tersebut. Sedangkan dan baru kemudian akan naik. faktor makro (eksternal perbankan) Identifikasi Masalah Bagaimana Returm on asset (ROA), BOPO dan harga saham pada emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan, Bagaimana Pengaruh Retun on assets (ROA) terhadap harga saham pada emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan, Bagaimana Pengaruh Tinjauan Pustaka Rentabilitas suatu bank digunakan untuk mengukur dan melihat keberhasilan, kemampuan serta kinerja suatu bank dalam menggunakan aktivanya secara produktif. Munawir (2001:33) mendefinisikan rentabilitas sebagai berikut : Dari pengertian-pengertian tersebut yang jadi permasalahan dalam rentabilitas adalah seberapa besar BOPO Terhadap Harga Saham Pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan, Bagaimana Pengaruh Return on assets (ROA), BOPO secara simultan Terhadap Harga Saham Pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan. Rentabilitas adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba dan dinyatakan dalam persentase. kontribusi aktiva atau modal untuk menghasilkan laba tersebut dalam satu periode tertentu. Menurut Munawir (2001:33) terdapat dua macam rentabilitas, yaitu : 1) Rentabilitas ekonomis, yaitu perbandingan antara laba usaha dengan seluruh modal yang 2

digunakan (modal sendiri dan modal asing). 2) Rentabilitas modal sendiri atau rentabilitas usaha, yaitu perbandingan antara laba yang Rasio Rentabilitas Bank yang adalah bank yang diukur secara rentailitas yang terus meningkat di atas standar yang telah ditetapkan (Kasmir, 2008:41). Faktor rentabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan juga untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/ 23 /DPNP 2001 kepada semua bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional di Indonesia, rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur rentabilitas bank adalah Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Terdapat beberapa pengertian Retun on Asset (ROA) diantaranya: Menurut (Dendawijaya, 2000:120) : Retun on Asset (ROA) adalah rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan aspek earning atau profitabilitas. ROA berfungsi untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula posisi bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. Retun on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagi berikut: tersedia untuk pemilik perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimasukkan oleh pemilik. (berdasarkan SE BI No.3/30/ DPNP tanggal 14 Desember 2001) Return on Assets = Laba Sebelum Pajak Total Aset X100% Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 : Rasio Return on Assets dapat diukur dengan perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total asset (total aktiva). Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional bank sebelum pajak. Pengertian Rasio BOPO Untuk mengukur efisiensi bank, salah satu indikator yang dipakai adalah perbandingan antara beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO). Menurut Lukman D Wijaya (2000, 120) rasio BOPO adalah : Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasi. Semakin rendah BOPO berarti semakin efisien bank tersebut dalam mengendalikan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar. Menurut Riyadi (2006 : 159) rasio BOPO adalah : BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional, semakin 3

rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan. Rasio yang disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisiensi biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Berdasarkan Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001, maka rasio ini dapat dirumuskan yaitu sebagai berikut : Rasio Biaya (Beban) Operasional = Biaya (Beban) Operasional X100% Pendapatan Operasional Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal pada Hakekatnya harga saham merupakan : Penerimaan besarnya pengorbanan yang harus dilakukan oleh setiap investor untuk penyertaan dalam perusahaan. Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. Harga suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu saham. Hipotesis Terdapat Pengaruh signifikan Return on Assets (ROA) Terhadap Harga Saham Pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan, Terdapat Pengaruh signifikan BOPO Terhadap Harga Saham Pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan, Terdapat Pengaruh signifikan Return on Assets (ROA) dan BOPO secara simultan Terhadap Yang dimaksud harga pasar saham menurut Abdul Halim (2005 : 16) Harga pasar saham adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham itu tercatat di bursa. Harga dasar suatu saham merupakan harga perdananya. Perubahan harga saham dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar sekunder. Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, maka harganya akan semakin naik. Dan sebaliknya jika semakin banyak investor yang menjual atau melepaskan maka akan berdampak pada turunnya harga saham. Harga saham merupakan nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Secara umum semakin baik keuangan perusahaan dan semakin banyak keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham, kemungkinan harga saham akan naik. Tetapi saham yang memiliki tingkat keuntungan yang baik juga bisa mengalami penurunan harga. Hal ini dapat disebabkan oleh keadaan pasar saham. Hal seperti ini tidak akan hilang jika kepercayaan pemodal belum pulih, kondisi ekonomi belum membaik ataupun hal-hal lain yang membaik. Harga Saham Pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus. Menurut Moh. Nazir (1999:63) Metode deskriptif analisis adalah: Suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, 4

objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang terjadi. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan prosedur penelitian sensus. Menurut Irawan (2004: 89), prosedur penelitian sensus adalah jika jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi penelitian. Dengan alasan tersebut, maka dalam penelitian ini tidak diperlukan teknik khusus untuk mengambil sampel. Untuk proses pengujian diperlukan beberapa tahap yaitu Operasionalisasi variabel, teknik pengumpulan data, dan alat analisa data. Sesuai dengan judul penelitian, yaitu Pengaruh Return on Assets (ROA) dan BOPO Terhadap Harga Saham, maka terdapat 3 buah variabel yang akan diukur, yaitu: 1. Variabel Independen / Variabel Bebas (X) Variabel Independen adalah suatu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (Sugiyono, 2010: 39). Bahkan variabel independen merupakan variabel yang keberadaannya menjadi faktor penyebab yang dapat mempengaruhi variabel lain, dalam hal ini variabel dependennya. Dalam hal ini, variabel independen (X 1 ) adalah Return on Asset (ROA), dan variabel independen (X 2 ) adalah BOPO. 2. Variabel Dependen / Variabel Terikat (Y) Variabel Dependen / Variabel Terikat adalah suatu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2010:39). Dalam hal ini, variabel dependen (Y) adalah harga saham. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk data yang dipublikasikan, baik catatan perusahaan maupun dari Indonesia Capital Market Directory. Adapun data diperoleh dari laporan keuangan emiten sektor perbankan yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diperoleh dari website http://www.idx.co.id yang dikeluarkan secara resmi oleh PT. Bursa Efek Indonesia. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai Retun on Assets (ROA) perbankan pada tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini sebagai berikut : Tabel 4.1 ROA dan BOPO Pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan Tahun 2011 No Stock Nama Emiten ROA (%) Predikat BOPO (%) 1 AGRO Bank Agroniaga Tbk 1,39 Sehat 91,65 Sehat Predikat 2 BABP Bank ICB Bumi Putera Tbk 1,64 Sehat 114,63 Tidak 3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 0,84 Tidak 92,82 Sehat 5

4 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk 1,49 Kurang 81 Sehat 5 BBCA Bank Central Asia Tbk 3,80 Sehat 60,9 Sangat 6 BBKP Bank Bukopin Tbk 1,87 Sehat 82,05 Sehat 7 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 2,90 Sehat 72,6 Sangat 8 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 1,53 Sehat 85,77 Sehat 9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 4,93 Sehat 66,69 Sangat 10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) 2,03 Sehat 81,75 Sehat Tbk 11 BCIC Bank Mutiara Tbk 2,17 Sehat 87,22 Sehat 12 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 2,60 Sehat 51,6 Sangat 13 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk 4,75 Sehat 118,69 Tidak 14 BJBR Bank Jabar Banten Tbk 2,65 Sehat 79,03 Sehat 15 BKSW Bank Kesawan Tbk 0,46 Tidak 96,67 Cukup 16 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 3,40 Sehat 33,6 Sangat 17 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 2,11 Sehat 86,68 Sehat 18 BNGA Bank Cimb Niaga Tbk 2,85 Sehat 76,10 Sehat 19 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 1,11 Cukup 92,75 Sehat Sehat 20 BNLI Bank Permata Tbk 1,66 Sehat 85,42 Sehat 21 BSIM Bank Sinar Mas Tbk 0,93 Kurang 93,11 Sehat 22 BSWD Bank Of India Indonesia Tbk 3,66 Sehat 67,52 Sangat 23 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 4,40 Sehat 69,88 Sangat 24 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk 2,65 Sehat 78,33 Sehat 25 INPC Bank Artha Graha Internasional 0,72 Tidak Sehat 92,43 Sehat Tbk 26 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk 2,07 Sehat 83,38 Sehat 27 MCOR Bank Windu Kenjtana 0,96 Kurang 92,97 Sehat Internasional Tbk 28 MEGA Bank Mega Tbk 2,29 Sehat 81,84 Sehat 29 NISP Bank Ocbc Nisp Tbk 1,91 Sehat 79,85 Sehat 30 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 2,02 Sehat 85,42 Sehat (Sumber : www.idx.co.id dan diolah kembali) Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Return On Assets (ROA) pada emiten bursa efek Indonesia sektor perbankan tahun 2011 dengan 4 (empat) predikat yaitu, cukup, kurang dan tidak dapat diketahui bahwa perbankan yang memiliki predikat dilihat dari tingkat ROA nya sebanyak 13 (tiga belas) perbankan diantaranya adalah Bank Agroniaga Tbk, Bank ICB Bumi Putera Tbk, Bank Jabar Banten Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Bukopin 6

Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Nusantara Parahyangan Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Bank Mutiara Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank Pundi Indonesia Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Bumi Arta Tbk, Bank Cimb Niaga Tbk, Bank Permata Tbk, Bank Of India Indonesia Tbk, Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Bank Victoria Internasional Tbk, Bank Mayapada Internasional Tbk, Bank Mega Tbk, Bank Ocbc Nisp Tbk, Bank Pan Indonesia Tbk. Tingkat ROA paling tinggi pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2011 yaitu Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar 4,93%. Semakin tinggi laba yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula ROA, hal itu berarti perusahaan semakin efektif dalam penggunaan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. Dengan demikian Emiten akan berusaha meningkatkan ROA nya karena pentingnya keuntungan bagi masa depan perusahaan. Jika terjadi kenaikan dalam ROA ini, berarti juga terjadi kenaikan laba bersih perusahaaan. Sedangkan dalam hasil penilitian juga dapat diketahui bahwa perbankan yang terdaftar di BEI yang memiliki predikat cukup yaitu Bank Internasional Indonesia Tbk dengan ROA dan perbankan yang memiliki predikat kurang yaitu Bank Sinar Mas Tbk, Bank Ekonomi Raharja Tbk dan Bank Windu Kenjtana Internasional Tbk. Serta dilihat dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa perbankan yang memiliki predikat tidak dan memiliki ROA nya rendah yaitu Bank Capital Indonesia Tbk 0,84%, Bank Kesawan Tbk 0,46%, dan Bank Artha Graha Internasional Tbk. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa BOPO pada emiten bursa efek Indonesia sektor perbankan tahun 2011 dengan 5 (lima) predikat yaitu sangat,, cukup, kurang dan tidak dapat diketahui bahwa perbankan yang memiliki predikat sangat dilihat dari tingkat BOPO nya sebanyak 7 (tujuh) perbankan diantaranya adalah Bank Central Asia Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Of India Indonesia Tbk, Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Untuk perbankan dengan predikat yang dilihat dari tingkat BOPO tahun 2011 sebanyak 20 (dua puluh) perbankan diantaranya adalah Bank Agroniaga Tbk, Bank Capital Indonesia Tbk, Bank Ekonomi Raharja Tbk, Bank Jabar Banten Tbk, Bank Bukopin Tbk, Bank Nusantara Parahyangan Tbk, Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Bank Mutiara Tbk, Bank Bumi Arta Tbk, Bank Cimb Niaga Tbk, Bank Internasional Indonesia Tbk, Bank Permata Tbk, Bank Sinar Mas Tbk, Bank Victoria Internasional Tbk, Bank Artha Graha Internasional Tbk, Bank Mayapada Internasional Tbk, Bank Windu Kenjtana Internasional Tbk, Bank Mega Tbk, Bank Ocbc Nisp Tbk, Bank Pan Indonesia Tbk. Dan untuk perbankan dengan predikat cukup pada tahun 2011 yaitu Bank Kesawan Tbk. Sedangkan untuk perbankan dengan predikat tidak pada tahun 2011 yaitu Bank ICB Bumi Putera Tbk dan Bank Pundi Indonesia Tbk. Nilai rasio BOPO yang ideal berada antara 50% -75% sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. 7

Bank yang nilai rasio BOPO nya tinggi menunjukkan bahwa bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. tersebut tidak beroperasi dengan Dengan demikian tingkat efisien sehingga kemungkinan suatu BOPO paling tinggi pada sektor bank dalam dalam kondisi perbankan yang terdaftar pada BEI bermasalah semakin besar. Semakin tahun 2011 yaitu Bank Pundi kecil rasio ini berarti semakin Indonesia Tbk sebesar 118,69% efisiensi biaya operasional yang (tidak ) dan paling rendah Bank dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 33,6% (sangat ). Harga saham mengindikasikan seberapa besar saham perusahaan yang bersangkutan diminati oleh masyarakat dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut : Tabel 4.3 Harga Saham Pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan No Stock Nama Emiten Harga Saham Tahun 2010 (Rp) Harga Saham Tahun 2011 (Rp) 1 AGRO Bank Agroniaga Tbk 168 118 2 BABP Bank ICB Bumi Putera Tbk 135 73 3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 102 160 4 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk 2.500 2.050 5 BBCA Bank Central Asia Tbk 6.400 8.000 6 BBKP Bank Bukopin Tbk 626 580 7 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 3.875 3.800 8 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 1.230 1.300 9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 5.250 6.750 10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1.577 1.163 11 BCIC Bank Mutiara Tbk 50 50 12 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 5.535 4.100 13 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk 138 116 14 BJBR Bank Jabar Banten Tbk 1.450 910 15 BKSW Bank Kesawan Tbk 404 710 16 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.392 6.750 17 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 164 139 18 BNGA Bank Cimb Niaga Tbk 1.910 1.220 19 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 780 420 20 BNLI Bank Permata Tbk 1.790 1.360 21 BSIM Bank Sinar Mas Tbk 405 270 22 BSWD Bank Of India Indonesia Tbk 600 600 23 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 2.640 3.400 24 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk 139 129 25 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 107 96 26 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk 1.330 1.430 27 MCOR Bank Windu Kenjtana Internasional Tbk 150 187 28 MEGA Bank Mega Tbk 2.770 3.500 29 NISP Bank Ocbc Nisp Tbk 1.700 1.080 30 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 1.140 780 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa harga saham pada emiten bursa efek Indonesia sektor perbankan yang mengalami peningkatan dari akhir tahun 2010 sampai akhir tahun 2011 sebanyak 10 (sepuluh) perbankan yaitu Bank Capital Indonesia Tbk, Bank Central 8

Asia Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Bank Kesawan Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk, Bank Mayapada Internasional Tbk, Bank Windu Kentjana Internasional Tbk, Bank Mega Tbk. Sedangkan untuk perbankan yang harga saham penutupannya sama dari tahun 2010 sampai 2011 yaitu Bank Mutiara Tbk dan Bank Of India Indonesia Tbk. Untuk perbankan yang harga saham penutupannya mengalami penurunan dari tahun 2010 sampai 2011 sebanyak 18 (delapan belas) diantaranya adalah adalah Bank Agroniaga Tbk, Bank ICB Bumi Putera Tbk, Bank Ekonomi Raharja Tbk, Bank Bukopin Tbk, Bank Jabar Pengaruh Return On Assets (ROA) Secara Parsial Terhadap Harga Saham Pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan Hasil perhitungan SPSS versi.16 antara ROA terhadap Harga Saham dapat diketahui Nilai t hitung yang didapat dari uji t adalah sebesar 2,520 jika dibandingkan dengan t tabel dimana α = 5 % dan df = 30-2=28, didapat t tabel sebesar 2,048 maka t hitung (2,520) > t tabel ( 2,048). Dengan diperoleh uji signifikasi sebesar 0,018 lebih kecil dari tingkat α= 0,05. Karena t hitung > t tabel, maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa hipotesis diterima dan kaidah keputusan Ho ditolak dan Ha diterima hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dapat diterima artinya bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Dengan kata lain Return On Asset (ROA) secara parsial berpengaruh signifikan Terhadap Harga Saham Pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Banten Tbk, Bank Nusantara Parahyangan Tbk, Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank Pundi Indonesia Tbk, Bank Bumi Arta Tbk, Bank Cimb Niaga Tbk, Bank Internasional Indonesia Tbk, Bank Permata Tbk, Bank Sinar Mas Tbk, Bank Victoria Internasional Tbk, Bank Artha Graha Internasional Tbk, Bank Ocbc Nisp Tbk, Bank Pan Indonesia Tbk. Harga saham tertinggi pada sektor perbankan yang terdaftar pada BEI tahun 2011 yaitu Bank Central Asia Tbk dengan harga saham pada penutupan Rp. 8.000 dan terendah yaitu Bank Mutiara Tbk dengan harga saham pada penutupan Rp. 50. Perbankan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Syahrir dan Marzuki (1999:50) bahwa faktor faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham diantaranya adalah Laba perusahaan. Perolehan laba yang dicapai perusahaan, semakin besar tingkat laba perusahaan semakin besar pula harapan investor untuk memperoleh dividen dan kepastian keberlangsungan perusahaan sehingga akan meningkatkan minat investasi dan mendorong pergerakan harga pasar saham. Dan searah dengan studi empiris oleh Novi Indriana (2008) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengaruh BOPO Secara Parsial Terhadap Harga Saham Pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan Hasil dari perhitungan SPSS versi.16 diketahui antara BOPO terhadap Harga Saham diperoleh 9

nilai t hitung yang didapat dari uji t adalah sebesar -4,837 jika dibandingkan dengan t tabel dimana α = 5 % dan df = 30-2=28, didapat t tabel sebesar - 2,048 maka t hitung ( -4,837) < t tabel ( -2,048). Dengan diperoleh uji signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat α= 0,05. Maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna kaidah keputusan Ho ditolak dan Ha diterma hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis diterima artinya bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Dengan kata lain BOPO secara parsial berpengaruh signifikan Terhadap Harga Saham Pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan. Hal ini sesuai dengan teori menurut Ananto (2007:58) yang menyatakan tingginya harga saham dapat dijadikan dasar pembuatan keputusan dalam hal pendanaan, selain itu terdapat hal yang lebih penting lagi bagi para pemilik perbankan yaitu dengan tingginya nilai saham yang mencerminkan laba per lembar saham (earning per share) akan meningkat, laba yang diperoleh adalah dengan membandingkan penghasilan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan apabila pendapatan perbankan lebih besar jika dibandingkan dengan biaya operasional maka perbankan tersebut mendapatkan laba. Dan searah dengan studi empiris oleh Novi Indriana (2008) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengaruh Return On Assets dan BOPO secara Simultan Terhadap Harga Saham Pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan Hasil perhitungan SPSS versi 16 diperoleh nilai r yaitu sebesar 0,802 dan koefisien determinasi sebesar 0,617 atau 61,7%. artinya jika ROA dan BOPO bersama-sama meningkat atau memberikan dampak positif, maka Harga Saham pun akan memberikan dampak positif atau meningkat pula. Dari hasil perhitungan SPSS versi 16 (lampiran) diperoleh nilai Fhitung sebesar 24,310 dengan kriteria penolakan Ho, jika Fhitung > Ftabel, dengan mengambil taraf signifikan sebesar 5 %, maka dari tabel distribusi Fsnedecor diperoleh F ;k ; (n-k-1) = 30-2-1 adalah sebesar 3,35 atau dengan melihat sig F yaitu 0,000 yang artinya dengan lebih kecil dari 5 % maka menunjukkan signifikan. Dikarenakan 24,310 lebih besar dari 3,35 dan sig F sebesar 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain ROA (X1) dan BOPO (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham (Y) sebesar koefisien determinasi 0,617 atau 61,7 %. Hal ini sesuai dengan teori menurut Smith and Skousen (2000:132) yang menyatakan Informasi tentang laba atau tingkat return yang diperoleh perbankan yang tercermin dalam laporan keuangan akan menimbulkan reaksi terhadap harga saham perbankan. Apabila nilai rentabilitas yang diperoleh perbankan tinggi, maka deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham juga tinggi sehingga investor banyak yang tertarik untuk menanamkan investasi di perbankan. Sebaliknya, apabila laba yang diperoleh perbankan rendah, maka deviden yang akan dibagikan kepada pemegang sahan akan rendah sehingga akan menurunkan minat investor untuk menanamkan investasi di perbankan. Dan searah dengan studi empiris 10

Novi Indriana (2008) yang menyatakan bahwa ROA dan BOPO Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Return On Assets (ROA) dan BOPO Terhadap Harga Saham Pada Emiten Bursa Efek Indonesia Sektor Perbankan penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Tingkat Return On Assets (ROA) paling tinggi pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 yaitu Bank Rakyat Indonesia Tbk sebesar 4,93% dengan predikat (sangat ) dan paling rendah Bank Kesawan 0.46% dengan predikat (tidak ). Tingkat BOPO paling tinggi pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2011 yaitu Bank Pundi Indonesia Tbk sebesar 118.69% dengan predikat (tidak ) dan paling rendah Bank Mandiri Persero 33.6% predikat (sangat ). Sedangkan harga saham tertinggi pada sektor perbankan yang terdaftar pada BEI tahun 2011 yaitu Bank Central Asia Tbk dengan harga saham pada penutupan Rp. 8,000 dan terendah yaitu Bank Mutiara Tbk dengan harga saham pada penutupan Rp. 50. 2. Berdasarkan hasil pembahasan didapat bahwa Return On Assets (ROA) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada emiten bursa berpengaruh signifikan terhadap harga saham. efek indonesia sektor perbankan. 3. Berdasarkan hasil pembahasan didapat bahwa BOPO secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 4. Berdasarkan hasil pembahasan bahwa ROA dan BOPO secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham sebesar koefisien determinasi 0,617 atau 61,7 % pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2011. Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna baik bagi kemajuan perusahaan, adapun saran tersebut adalah : 1. Berdasarkan simpulan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan dari ROA dan BOPO terhadap harga saham. Dengan demikian beberapa hal yang perlu ditingkatkan oleh pihak bank, diantaranya : a. Diharapkan kepada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk terus meningkatkan dividen nya agar dapat lebih menarik minat investor untuk berinvestasi. b. Diharapkan kepada perusahaan agar meningkatkan kinerja perusahaan 11

sehingga semakin membaik perusahaan maka akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya. 2. Bagi penelitian selanjutnya Dari hasil penelitian diketahui bahwa secara simultan semua variabel DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. (2005). Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat. Agnes Sawir. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan ; Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Alimansyah & Padji, 2003. Kamus Istilah Akuntansi. Bandung: Yrama Widya. Amirin, Atmaja, Lukas Setia, 1994. Manajemen Keuangan, Buku Satu, Andi Offset, Yogyakarta Bambang Riyanto.(1997). Dasar- Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE Darmadji, Tjiptono dan Hendi, M, Fakhruddin, 2001. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab, Edisi Pertama, Jakarta Dendawijaya, Lukman, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan. Kedua, Ghalia Indonesia Eduardus Tandelilin. (2001). Analisis Investasi dan berpengaruh secara signifikan. Sehingga saran yang dapat diberikan adalah Apabila akan melakukan penelitian pada objek yang sama diharapkan variabel yang diteliti adalah variabel selain dari ROA dan BOPO. Manajemen Portofolio Edisi. Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariante dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Dipenegoro. Gujarati, Damodar. 2006. Alih Bahasa: Zain Sumarno. Basic Econometrics. Jakarta: Erlangga. Harnanto. (1992). Akuntansi Keuangan Intermediete. Yogyakarta: Liberty Husnan, Suad (2001). Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek) Buku 2 Edisi 4 Cetakan Pertama. Yogyakarta : BPFE. Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Margaretha, Farah. (2004). Teori dan Aplikasi Manajemen. Keuangan. Jakarta: PT GramediaWidisarana Indonesia. Martono, SU dan D.Agus Harjito,2005, Manajemen Keuangan ;Yogyakarta: 12

Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UI. Mas ud Machfoedz (1994), Financial Ratio Analysis and The Predictions of Earnings Changes in Indonesia. Mohammad. Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Munawir, 2001. Akuntansi Keuangan dan Manajmen, Edisi Pertama, BPFE,. Yogyakarta Sunariyah, 2004, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Penerbit UPP AMP YKPN : Yogyakarta. Syahrir dan Marzuki. 1999. Pendewasaan pasar modal. Jakarta: Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia. http://www.idx.co.id. Diakses pada tanggal 25 April 2013 Riyadi, Slamet. 2004. Banking Asset & Liabillity Management. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Edisi ke-2: Jakarta Santoso, Singgih. 2010. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Smith and Skousen 2000. Accounting for income taxes and statement of cash flows : S.N. Soeharsono, Irawan. 2004. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Edisi ke Tigabelas, cetakan ke Lima belas. Bandung: Cv Alfabeta. Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan teori,konsep dan aplikasi. Edisi Pertama. Cetakan ketujuh. Penerbit Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi Yogyakarta. 13