Studi Pengaruh Variasi Bentuk Geometri Potensial Penghalang pada Kasus Difusi Plasma dengan Metode Particle-In-Cell (PIC)

dokumen-dokumen yang mirip
Copyright all right reserved

Pembahasan Soal SNMPTN 2012 SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS.

BAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT

Studi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

Reproduksi Kurva Magnetisasi bagi Superkonduktor Mesoskopik Tipe II Berdasarkan Simulasi Numerik Persamaan TDGL

Elektron Bebas. 1. Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam

Pembahasan Simak UI Fisika 2012

Getaran Dalam Zat Padat BAB I PENDAHULUAN

TUGAS KOMPUTASI SISTEM FISIS 2015/2016. Pendahuluan. Identitas Tugas. Disusun oleh : Latar Belakang. Tujuan

SIMULASI ALIRAN PANAS PADA SILINDER YANG BERGERAK. Rico D.P. Siahaan, Santo, Vito A. Putra, M. F. Yusuf, Irwan A Dharmawan

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

BAB V PERAMBATAN GELOMBANG OPTIK PADA MEDIUM NONLINIER KERR

Simulasi Geometri Nanoserat Hasil Pemintalan Elektrik

SIMAK UI Fisika

jawaban : Jadi pada grafik V terhadap t sumbu Vv = o sedangkan pada sumbu t,t = 0 grafik yang benar adalah grafik D. Jawab: D

A. 5 B. 4 C. 3 Kunci : D Penyelesaian : D. 2 E. 1. Di titik 2 terjadi keseimbangan intriksi magnetik karena : B x = B y

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

Pengukuran Tinggi Permukaan Air Berbasis Gelombang Ultrasonik Menggunakan Kalman Filter

UM UGM 2017 Fisika. Soal

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

SIMAK UI 2013 Fisika. Kode Soal 01.

Solusi Penyelesaian Persamaan Laplace dengan Menggunakan Metode Random Walk Gapar 1), Yudha Arman 1), Apriansyah 2)

Pemodelan Matematika dan Metode Numerik

ANALISIS SIMULASI GEJALA CHAOS PADA GERAK PENDULUM NONLINIER. Oleh: Supardi. Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta

PROJEK 2 PENCARIAN ENERGI TERIKAT SISTEM DI BAWAH PENGARUH POTENSIAL SUMUR BERHINGGA

Fisika UMPTN Tahun 1986

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

LATIHAN UJIAN NASIONAL

FISIKA 2014 TIPE A. 30 o. t (s)

JAWABAN ANALITIK SEBAGAI VALIDASI JAWABAN NUMERIK PADA MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI ABSTRAK

SIMULASI SMOOTHED PARTICLE HYCRODYNAMICS DUA DIMENSI DENGAN METODE DETEKSI PARTIKEL PERMUKAAN

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

PELUANG PARTIKEL PLASMA BERADA PADA DIMENSI DEBYE AKIBAT GANGGUAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DENGAN MENGGUNAKAN PERSAMAAN SCHRÖDINGER SISKA CLARA SARI

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari interaksi di antara penyusun inti tersebut. Penyusun inti meliputi

BAB 4 LOGICAL VALIDATION MELALUI PEMBANDINGAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Gas elektron bebas yang mencakup: Elektron

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 )

HASIL DAN PEMBAHASAN

FI-2283 PEMROGRAMAN DAN SIMULASI FISIKA

D. 6 E. 8. v = 40ms -1 Ep =?

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan medan hidrodinamik. Pertama, dengan menentukan potensial listrik V dan

Pengukuran Tinggi Permukaan Air Berbasis Gelombang Ultrasonik Menggunakan Kalman Filter

Induksi Elektromagnetik

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

Sidang Tugas Akhir - Juli 2013

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

BAB III PEMBAHASAN. dengan menggunakan penyelesaian analitik dan penyelesaian numerikdengan. motode beda hingga. Berikut ini penjelasan lebih lanjut.

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA

BAB I Muatan Listrik dan Hukum Coulomb

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

steady/tunak ( 0 ) tidak dipengaruhi waktu unsteady/tidak tunak ( 0) dipengaruhi waktu

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

Simulasi Dinamika Molekular Proses Adhesi pada Model Nanopartikel 2D

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

HANDOUT MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD. Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd.

Contoh klasik dari persamaan hiperbolik adalah persamaan gelombang yang dinyatakan oleh

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4

UN SMA IPA 2013 Fisika

1. Di bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai...

STUDI MAGNETISASI PADA SISTEM SPIN MENGGUNAKAN MODEL ISING 2D

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

SOLUSI EKSAK GELOMBANG SOLITON: PERSAMAAN SCHRODINGER NONLINEAR NONLOKAL (NNLS)

Bab IV Simulasi Metode Monte Carlo Mengatasi Masalah dalam Distribusi Data

KAJIAN NUMERIK PENGARUH DIMENSI PADA PARAMETER BENAHAN SUPERKONDUKTOR TIPE II BERBENTUK PERSEGI PANJANG

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan

I. Pendahuluan Listrik Magnet Listrik berkaitan dengan teknologi modern: komputer, motor dsb. Bukan hanya itu

Hukum Gauss. Pekan #2. Hukum Gauss Pekan #2 1 / 17

TOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.

Theory Indonesian (Indonesia) Sebelum kalian mengerjakan soal ini, bacalah terlebih dahulu Instruksi Umum yang ada pada amplop terpisah.

KISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

Mata Pelajaran : FISIKA

LAPORAN PENELITIAN KAJIAN KOMPUTASI KUANTISASI SEMIKLASIK VIBRASI MOLEKULER SISTEM DIBAWAH PENGARUH POTENSIAL LENNARD-JONES (POTENSIAL 12-6)

D. 75 cm. E. 87 cm. * Pipa organa terbuka :

PENYELESAIAN PERSAMAAN SCHRODINGER TIGA DIMENSI UNTUK POTENSIAL NON-SENTRAL ECKART DAN MANNING- ROSEN MENGGUNAKAN METODE ITERASI ASIMTOTIK

EFEK REDAMAN PADA SIMULASI KONVERVI ENERGI GELOMBANG LAUT MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN PRINSIP RESONANASI. Oleh

GETARAN DAN GELOMBANG

PERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMAL BERBAGAI LOGAM DENGAN METODE GANDENGAN

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984

Distribusi Medan Akustik dalam Domain Interior dengan Metode Elemen Batas (Boundary Element Method)

BAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe.

Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul

Solusi Numerik Persamaan Gelombang Dua Dimensi Menggunakan Metode Alternating Direction Implicit

Perpaduan Metode Newton-Raphson Dan Metode Euler Untuk Menyelesaikan Persamaan Gerak Pada Osilator Magnetik

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. analitik dengan metode variabel terpisah. Selanjutnya penyelesaian analitik dari

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

Transkripsi:

Studi Pengaruh Variasi Bentuk Geometri Potensial Penghalang pada Kasus Difusi Plasma dengan Metode Particle-In-Cell (PIC) Muliady Faisal1,a), Acep Purqon2,b) 1 Magister Sains Komputasi, FMIPA ITB 2 Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA ITB a) muliadyfaisalalmandary@gmail.com b) acep@fi.itb.ac.id Abstrak Fenomena plasma sangat menarik untuk diteliti baik secara eksperimental maupun simulasi. Dalam studi ini akan dibahas pengaruh variasi bentuk geometri potensial penghalang pada sebuah simulasi model aliran plasma pada kasus distribusi kerapatan muatan dan potensial listrik dengan menggunakan metode ParticleIn-Cell (PIC), dengan menghitung kerapatan muatan dan potensial listrik yang diturunkan dari persamaan Poisson. Dalam metode PIC, elektron dan proton merupakan sumber dari plasma. Secara numerik step waktu yang digunakan yaitu setiap 1 detik dengan periode plasma selama 200 detik dan grid yang digunakan yaitu 16 10. Pada variasi bentuk geometri potensial penghalang, ketika potensial penghalangnya diperbesar ke sumbu x dapat mengakibatkan berkurangnya distribusi kerapatan muatannya, sedangkan jika potensial penghalangnya diperbesar ke sumbu y dapat mengakibatkan semakin sedikit partikel yang dapat terdistribusi. Inti dari penelitian ini adalah membahas model difusi sederhana yang diharapkan bisa diaplikasikan pada plasma suhu rendah (300 K sampai 400 K) khususnya plasma medis. Kata-kata kunci: PIC, kerapatan muatan, potensial listrik PENDAHULUAN Metode yang digunakan simulasi dalam difusi plasma ini adalah PIC. PIC adalah teknik untuk mengsimulasikan gerakkan partikel yang bermuatan atau plasma dalam sebuah bidang (dimensi 2) atau ruang (dimensi 3). Persamaan Poisson adalah persamaan standar yang digunakan untuk menghitung medan elektrostatis dalam simulasi PIC [1-3]. Adapun sumber plasma bersumber dari elektron dan proton. Metode ini bekerja dengan baik ketika menunjukkan fenomena menarik dimana pada skala waktu sebanding dengan sebanding dengan frekuensi elektron plasma dan skala spasial sebanding dengan Panjang Debye, bila ada pemisahan elektron dan proton. Panjang Debye ( λ D ) adalah jarak maksimum antara elektron dan ion dimana elektron masih di pengaruhi oleh proton. Simulasi ini sangat mendukung osilasi dari elektron. Osilasi elektron sangat berperan dalam mengkaji fenomena skala waktu yang terjadi, yaitu: skala waktu terpendek yang mungkin terjadi dari frekuensi gelombang rendah, skala waktu proton, skala waktu tumbukan, 270

dan skala waktu transportasi elektron [4]. Untuk menghindari resolusi skala waktu osilasi elektron digunakan Algoritma Implisit [5-11]. Namun, simulasi PIC juga menghadapi kesulitan yang lebih mendasar yang timbul dari keadaan dari quasineutrality. Quasineutrality adalah keadaan dimana kerapatan partikel elektron dan proton hampir sama [12]. Ada beberapa hal yang menyebabkan simulasi plasma menjadi rumit, yaitu: kehadiran bidang eksternal dan induksi diri elektromagnetik, interaksi antar-partikel, kehadiran benda padat, dan skala waktu karakteristik yang berbeda di mana proton dan elektron merambat. Maka penyederhanaan akan memiliki dampak yang luar biasa pada kecepatan komputasi, karena integrasi waktu dapat dilakukan pada skala waktu proton jauh lebih besar. Akhirnya, dengan asumsi bahwa kepadatan gas yang cukup rendah sehingga tabrakan partikel dapat diabaikan. Partikel elektron dan proton saling berinteraksi satu sama lain. Simulasi plasma umumnya memerlukan setidaknya 1 juta partikel untuk mengurangi kesalahan numerik. Pada paper ini akan dipecahkan masalah pengaruh variasi bentuk geometri penghalang pada pernyebaran difusi plasma yang meliputi kerapatan muatan dan potensial listiknya. METODE Metode yang digunakan bersumber dari blog Particle-In-Cell (PIC) Consulting yaitu : The Electrostatis Particle-In-Cell (ES-PIC) Metohd dan Simple Particle-In-Cell Code In Matlab. Nilai kerapatan muatan adalah jumlah banyaknya partikel bermuatan dalam dimensi ruang. Untuk mencari nilai kerapatan muatan digunakan rumus: ρ = e(z p n p ne ) (1) dimana: ρ = kerapatan muatan e = elektron Zp = jumlah rata-rata proton n = jumlah proton ne =jumlah elektron. Sedangkan untuk mencari potensial listriknya, pertama-tama menggunakan Hukum kedua Newton: dx =v dt dv q = E dt m (2) (3) dimana: q = muatan partikel m = massa partikel E = medan elektrostatis Medan elektrostatis dapat dinyatakan dalam gradient potensial listrik: E = φ Berdasarkan Persamaan Poisson: 2φ = (4) ρ ε0 (5) Sehingga potensial listriknya dapat dicari. dimana: φ = Potensial listrik ε 0 = Permitivisitas ruang bebas 271

DIAGRAM ALIR Mulai Inisialisasi konstanta Kerapatan muatan Potensial listrik Medan listrik Perpindahan partikel Partikel pembangkit Tidak Keadaan tunak Ya Selesai Gambar 1. Diagram alir penelitian 272

Adapun konstanta yang digunakan dalam simulasi ini, akan diperlihatkan pada tabel berikut: Tabel 1. Parameter konstanta yang digunakan dalam simulasi Parameter konstanta Keterangan n0 Kerapatan muatan pada /m3 Te Temperatur elektron pada 1 ev Tp Temperatur proton pada 0.1 ev φ0 Potensial penghalang awal = 0 φp Bidang potensial penghalang = -5 vdrift Kecepatan injeksi plasma = 7 km/s Tabel 2. Ukuran dimensi bidang dan step waktu yang digunakan dalam simulasi Parameter Keterangan nx Jarak kurva dalam sumbu x = 16 ny Jarak kurva dalam sumbu y = 10 ts Periode injeksi plasma = 200 detik dt Step waktu yang digunakan untuk mengamati difusi plasma = 1 detik Kerapatan muatan: ρ = e(z p n p ne ) (6) Potensial listrik: φi 1, j 2φi, j + φi +1, j x 2 + φi, j 1 2φi, j + φi, j +1 y 2 Medan listrik: E x,i = = φi φ 0 exp n n p e ε 0 kte φi +1, j φi, j (7) (8) x Perpindahan partikel: q v k +0,5 = v k 0,5 + E t m k +1 k k + 0.5 t x = x +v (9) (10) Generate pembangkit: fm = M M M Ri 12 i =1 2 (11) 273

HASIL DAN PEMBAHASAN Data partikel bermuatan (plasma) diperlihatkan dalam grafik dibawah ini: Gambar 2. Data distribusi pertikel bermuatan Pada saat t = 0 detik sampai t = 25 detik kecepatan distribusi partikelnya sangat cepat, dimana partikel yang terdistribusi 0 sampai 5000. Pada saat t = 25 detik sampai t = 110 detik kecepatan distribusi partikelnya mulai melambat dimana partikel yang terdistribusi dari 5000 sampai 10.000. Pada saat t = 110 detik sampai t = 200 detik kecepatan distribusi partikelnya semakin melambat dimana partikel yang terdistribusi dari 10.000 sampai 12.000. Pada gambar diatas, trend grafiknya makin lama semakin menurun dengan regresi persamaan linearnya: (13) Y = 55.95 x + 2469.6 dan R 2 = 0.9268 (14) Penghalang untuk sumbu x, pada sumbu yawal = 1 dan yakhir = 5 akan diperlihatkan sebagai berikut : Gambar 3. Kerapatan muatan dan potensial listrik pada sumbu x, dimana xawal = 4 dan xakhir = 5 274

Gambar 4. Kerapatan muatan dan potensial listrik pada sumbu x, dimana xawal = 4 dan xakhir = 6 Gambar 5. Kerapatan muatan dan potensial listrik pada sumbu x, dimana xawal = 4 dan xakhir = 7 Gambar 6. Kerapatan muatan dan potensial listrik pada sumbu x, dimana xawal = 4 dan xakhir = 8 275

Gambar 7. Kerapatan muatan dan potensial listrik pada sumbu x, dimana xawal = 4 dan xakhir = 9 Gambar 8. Kerapatan muatan dan potensial listrik pada sumbu x, dimana xawal = 4 dan xakhir = 10 Setelah memperhatikan beberapa gambar diatas, dapat diketahui bahwa pengaruh perubahan geometri potensial penghalang pada sumbu x dimana xakhir yang semakin meningkat adalah pada kerapatan muatan kecepatan distribusinya semakin berkurang dan bidang yang tidak ditempati plasma semakin meluas. Ini dapat dilihat dengan semakin meluasnya daerah yang berwarna putih. sedangkan daerah potensial listrik dari minus 5 sampai minus 7. Hasil variasi bentuk geometri potensial penghalang untuk sumbu y, pada sumbu xawal = 4 dan xakhir = 6 akan diperlihatkan sebagai berikut: Gambar 9. Kerapatan muatan dan potensial listrik pada sumbu y, dimana yawal = 1 dan yakhir = 3 276

Gambar 10. Kerapatan muatan dan potensial listrik pada sumbu y, dimana yawal = 1 dan yakhir = 4 Gambar 11. Kerapatan muatan dan potensial listrik pada sumbu y, dimana yawal = 1 dan yakhir = 5 Gambar 12. Kerapatan muatan dan potensial listrik pada sumbu y, dimana yawal = 1 dan yakhir = 6 277

Gambar 13. Kerapatan muatan dan potensial listrik pada sumbu y, dimana yawal = 1 dan yakhir = 7 Gambar 14. Kerapatan muatan dan potensial listrik pada sumbu y, dimana yawal = 1 dan yakhir = 8 Setelah memperhatikan gambar diatas, dapat diketahui bahwa pengaruh perubahan geometri potensial penghalang pada sumbu y dimana yakhir yang semakin meningkat adalah pada kerapatan muatan semakin sedikit partikel dari plasma yang dapat terdistribusi dan bidang yang tidak ditempati oleh partikel plasma semakin meluas. Bahkan partikel plasma yang tidak dapat terdistribusi lebih banyak daripada jika sumbu xnya yang ditingkatkan. Ini dilihat dari luasnya daerah yang berwarna putih. Sedangkan daerah potensial listriknya dari minus 4 sampai minus 6. Ini setingkat lebih banyak daripada perubahan geometri potensial penghalang pada sumbu x. KESIMPULAN Distribusi kecepatan partikelnya semakin lama semakin berkurang karena menuju keadaan tunak (steady state). Pada kerapatan muatan, partikel dapat menembus sebagian potensial penghalang sedangkan pada potensial listrik, partikel sama sekali tidak dapat potensial penghalang. Tingkat kesalahan pada simulasi ini yaitu 7.32%. Untuk kerapatan muatan dalam kasus variasi perubahan bentuk geometri pada potensial penghalang. Pada kenaikan sumbu xakhir kerapatan muatannya masih lebih besar daripada kenaikan sumbu yakhir. Untuk potensial listrik pada kenaikan sumbu xakhir daerah yang berpengaruh potensial listrik yaitu minus 5 sampai minus 7 sedangkan pada kenaikan sumbu yakhir daerah yang berpengaruh potensial listrik yaitu minus 4 sampai minus 7, ini berarti lebih besar dari kenaikan sumbu xakhir. Saran untuk penelitian selanjutnya hitunglah kerapatan muatan dan potensial listrik pada dimensi lain serta hitung aliran pergerakan magnetnya. REFERENSI 1. 2. 3. 4. C. K. Birdsall dan A. B. Langdon, Plasma Physics via Computer Simulation (Hilger, Bristol, 1991). R. W. Hockney dan J. W. Eastwood Computer Simulation Using Particles (Hilger, Bristol, 1988). T. Tajima,Computational Plasma Physics(Addison Wesley, Reading, MA, 1989). C. K. Birdsall dan A. B. Langdon, Plasma Physics via Computer Simulation (Hilger, Bristol, 1991), p.56 278

5. 6. 7. J. Denavit, Time-filtering particle simulations withgpdt @1.J Comput. Phys.42.337 (1981). R. J. Mason, Implicit moment particle simulation of plasmas, J. Comput. Phys.41.233 (1981). A. Friedman, A. B. Langdon dan B. I. Cohen, A direct method for implicit particle-in-cell simulations, Comments Plasma Phys. and Controlled Fusion6,25 (1981) 8. A. B. Langdon, B. I. Cohen dan A. Friedman, Direct implicit large time step particle simulations in plasmas, J. Comput. Phys.51.107 (1983). 9. J. U. Brackbill dan B. I. Cohen, eds., Multiple Time Scales (Academic Press, San Diego, 1985), Chaps. 8, 9, 11 10. D. W. Hewett dan D. J. Lawson, Solution of simultaneous partial differential equations using dynamic ADI: Solution of the streamlined Darwin field equations, J. Comput. Phys.101.11 (1992) 11. C. K. Birdsall dan A. B. Langdon, Plasma Physics via Computer Simulation (Hilger, Bristol, 1991), pp. 339 345. 12. K. Wiesemann. A Short Introduction to Plasma Physics. AEPT, Ruhr-Universitat Bochum, Germany (2014) 279