BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

PROPOSAL LAPORAN AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI. merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

Nofianty ABSTRAK

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI KAJIAN

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II URAIAN TEORITIS. adalah penelitian yang dilakukan oleh Alamia (2006), yang meneliti Analisis

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

BAB III METODE KAJIAN

: ANALISIS SWOT. Waktu : 2 (dua) kali tatap muka pelatihan (selama 200. : Membangun pemahaman dan skill praja mengenai. Teknik Analisis SWOT

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat, tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu

BAB II KERANGKA TEORI

ANALISIS SWOT LABORATORIUM IPS. CONTACT PERSON:

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan. dalam pengembangan industri dodol durian.

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1789

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

Judul Penelitian Ilmiah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA

STRATEGI PENGEMBANGAN SMA KATOLIK St. AUGUSTINUS KEDIRI MENUJU SEKOLAH BER-AKSELERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di. berikut: yang pertama yaitu wawancara kepada manager BAZNAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENYEWAAN MOBIL PADA PT.MULIA SASMITA BHAKTI

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha.

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

BAB II STRATEGI DAN ANALISIS SWOT. likuidasi, dan joint venture. Strategi adalah tindakan potensial yang

: Budi Utami, SE., MM

Bab 3 Metodologi Penelitian

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem Informasi. mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran (Suryana, 2001:98). Oleh sebab itu, strategi pemasaran dapat diformulasikan dengan mengkombinasikan kinerja seorang pebisnis dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya supaya dapat mencapai target yang ditentukan. 2.2 Definisi SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) Keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan disebut analisis SWOT. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) merupakan cara untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan internal (Kotler, 2009:51). berikut: Adapun elemen-elemen yang membentuk adanya SWOT adalah sebagai 2.2.1 Strengths (Kekuatan) Kekuatan yang dimiliki oleh satuan bisnis merupakan kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada kepemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha di pasaran. Adapun contoh bidang-bidang yang menjadi keunggulan adalah kekuatan pada sumber keuangan, citra positif, keunggulan kedudukan di pasar, hubungan dengan pemasok, loyalitas pengguna produk dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan. 2.2.2 Weaknesses (Kelemahan) Kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satun bisnis merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan 13

14 kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, produk yang tidak ataupun kurang diminati, maupun strategi pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar. 2.2.3 Opportunities (Peluang) Peluang pemasaran (marketing opportunity) adalah wilayah kebutuhan dan minat pembeli, dimana perusahaan mempunyai probabilitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan tersebut dengan menguntungkan (Kotler, 2009:52). Terdapat sumber-sumber peluang pasar yang utama. Sumber peluang pasar tersebut meliputi kegiatan pemasokan sesuatu yang persediaannya sedikit, serta memasok produk atau jasa yang ada dengan cara yang baru atau unggul (Kotler, 2009). Ada beberapa cara untuk mengungkapkan kemungkinan perbaikan produk atau jasa: metode deteksi masalah meminta saran dari konsumen, metode ideal membuat konsumen membayangkan versi ideal produk atau jasa, dan metode rantai konsumsi meminta konsumen membuat diagram tentang langkah-langkah mereka dalam memperoleh, menggunakan, dan menyingkirkan produk atau jasa yang seluruhnya baru (Kotler, 2009:53). 2.2.4 Threats (Ancaman) Ancaman lingkungan merupakan tantangan yang ditempatkan oleh tren atau perkembangan yang tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan penjualan atau laba akibat tidak adanya tindakan pemasaran defensif (Kotler, 2009:55). 2.2.5 Identifikasi Situasi Internal dan Eksternal Sebelum menetapkan berbagai kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang bagi suatu usaha, diperlukan identifikasi situasi internal dan eksternal. Identifikasi situasi tersebut mengenai situasi lingkungan saat ini,

15 dan kecenderungan perubahan di masa depan yang terjadi di lingkungan makro, industri maupun situasi internal. 2.2.5.1 Identifikasi Situasi Internal Untuk mengidentifikasi situasi internal suatu perusahaan, dipergunakan Matrik Profil Kompetitif, matrik ini dipergunakan untuk menganalisis posisi relatif perusahaan untuk dibandingkan dengan perusahaan pesaing. No. Faktor Strategis Tabel 2.1 Contoh Tabel Competitive Profile Matrix Bobot Perusahaan Pesaing 1 Pesaing 2 Rating Bobot Skor Rating Bobot Skor Rating Bobot Skor 1 P 0,20 3 0,6 2 0,4 2 0,4 2 Q 0,20 1 0,2 4 0,8 1 0,2 3 R 0,40 2 0,8 1 0,4 4 1,6 4 S 0,10 4 0,4 3 0,3 3 0,3 5 T 1,10 3 0,3 3 0,3 3 0,3 Total 1,00 2,3 2,3 2,8 Sumber: (Freddy Rangkuti, 2006) Keterangan: 1. Bobot Dilihat dari seberapa penting aspek tersebut dalam organisasi 2. Rating (R) Diisi mulai dari 0 sampai 4. Nilai 0 menunjukkan bahwa organisasi sangat lemah di aspek Profil Kompetitif, sedangkan angka 4 menunjukkan organisasi sangat kuat di aspek Profil Kompetitif. 3. Bobot Skor (BS) Hasil perkalian bobot dengan skor dari suatu aspek

16 4. Total Total nilai menunjukkan posisi persaingan (daya saing) organisasi terhadap organisasi lain. Kekuatan dan kelemahan organisasi dapat dilihat dengan membandingkan skor organsisasi pada setiap Profil Kompetitif, dengan organisasi pesaing. Skor yang lebih tinggi dibandingkan organisasi sejenis adalah menunjukkan kekuatan, sedangkan skor yang rendah menunjukkan kelemahan. 2.2.5.2 Identifikasi Situasi Eksternal (Identifikasi Lingkungan) Identifikasi terhadap situasi lingkungan eksternal meliputi pemantauan terhadap situasi lingkungan saat ini dan kecenderungan perubahan di masa depan. Pada umumnya struktur lingkungan usaha dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. General Environment (Lingkungan Umum atau Lingkungan Makro) 2. Operating Environment (Lingkungan Operasi atau Lingkungan Mikro) 3. Internal Environtment (Lingkungan Internal) 2.3 Analisis IFAS (Internal Strategic Factors Analysis) dan EFAS (Eksternal Strategic Analysis Summary) 2.3.1 Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength dan Weakness perusahaan.

17 2.3.2 Eksternal Strategic Analysis Summary (EFAS) EFAS merupakan suatu alat analisa yang menyajikan kondisi eksternal perusahaan untuk menentukan faktor peluang dan ancaman yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Langkah yang perlu dilakukan yakni dengan memperhitungkan terlebih dahulu kesesuaian antara penilaian internal dan eksternal yang dilihat dari hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada responden. Tabel 2.2 Tingkat Kesesuaian Penilaian Internal dan Eksternal No. Penilaian Internal Penilaian Eksternal Tingkat 1 2 3 4 5 6 SS S KS STS Nilai SS S KS STS Nilai Kesesuaian Sumber: Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis Universitas Mayjen Sungkono (UNIMAS) Mojokerto (%) Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Nilai : SSx4, Sx3,KSx2, STSx1 Tingkat Kesesuaian: Nilai Internal/Nilai Eksternal x 100%

18 Untuk mempermudah perhitungan selanjutnya, data tersebut disajikan ke dalam tabel berikut ini: Tabel 2.3 Perhitungan Penilaian Internal dan Eksternal No. Keterangan Penilaian 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 S (Strength) Kekuatan W (Weaknesses) Kelemahan O (Opportunities) Peluang T (Threats) Ancaman (Internal) Penilaian (Eksternal) I +E Sumber: Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis Universitas Mayjen Sungkono (UNIMAS) Mojokerto Kemudian nilai tersebut dimasukkan ke dalam matrik IFAS maupun EFAS yang dapat dilihat dalam contoh seperti ini:

19 Tabel 2.4 IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) No. Faktor-faktor Internal Bobot Rating Skor S (Strengths) Kekuatan 1 A 0,18 3,00 0,54 2 B 0,16 3,00 0,48 3 C 0,14 4,00 0,56 W (Weaknesses) Kelemahan 4 D 0,14 2,00 0,28 5 E 0,18 1,00 0,18 6 F 0,20 2,00 0,40 Tabel 2.5 EFAS (Eksternal Strategic Factors Analysis Summary) No. Faktor-faktor Eksternal Bobot Rating Skor O (Opportunities) Peluang 1 A 0,18 3,00 0,54 2 B 0,16 3,00 0,48 3 C 0,14 4,00 0,56 T (Threats) Ancaman 4 D 0,14 2,00 0,28 5 E 0,18 1,00 0,18 6 F 0,20 2,00 0,40 Sumber: Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis Universitas Mayjen Sungkono (UNIMAS) Mojokerto Perhitungan bobot untuk IFAS dan EFAS dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut: Bobot = I + E Jumlah I + E (S dan W) Untuk IFAS

20 Bobot = I + E Jumlah I + E (O dan T) Untuk EFAS Rating 1 2 3 4 I + E 60 120 180 240 Dimana: I = Internal E = Eksternal 60 = 1 x jumlah responden (Misal: 60 orang) 120 = 2 x jumlah responden 180 = 3 x jumlah responden 240 = 4 x jumlah responden Skor= bobot x rating Makna dari rating 1-4 untuk kekuatan dan peluang (S dan O) 1 = Tidak Baik 2 = Cukup Baik 3 = Baik 4 = Sangat Baik Sedangkan untuk kelemahan dan ancaman (W dan T) 1 = Tidak Berat 2 = Cukup Berat 3 = Berat 4 = Sangat Berat

21 2.3.3 Analisis SWOT Analisis SWOT merupakan suatu analisis yang digunakan dalam mengidentifikasi situasi yang dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari sebuah satuan bisnis. Setiap pebisnis perlu melakukan analisis keempat kategori dalam analisis SWOT. Hal ini dikarenakan, dalam menentukan strategi yang tepat dalam memasarkan produk ataupun jasa, haruslah ditetapkan dengan pertimbangan yang matang dengan menganalisis situasi yang terjadi baik internal maupun eksternal. Oleh sebab itulah, SWOT menjadi salah satu instrumen yang digunakan dalam melakukan analisis sebelum mengambil keputusan dalam suatu organisasi. Seberapa besar pengaruh yang dapat diberikan dari hasil analisis SWOT terhadap jalannya usaha tersebut tergantung pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk mampu memaksimalkan peranan kekuatan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam perusahaan tersebut dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. Hasil yang diharapkan tentunya dapat dicapai dengan pemilihan dan penentuan strategi yang efektif oleh para penentu strategi. Perlu pula untuk disadari bahwa ancaman bagi suatu usaha dapat berupa peluang bagi pelaku usaha lainnya. Penerapan analisis SWOT dilakukan dengan pembandingan secara sistematik antara peluang dan ancaman eksternal di satu pihak dan kekuatan dan kelemahan internal di pihak lain. Tujuan utamanya yakni untuk dapat mengidentifikasikan dan mengenali satu dari empat kategori yang bersifat khas dalam keselarasan situasi internal dan eksternal dalam sebuah bisnis.

22 Berikut ini adalah gambaran posisi kuadran pada SWOT yang dihadapi sebuah organisasi beserta strategiya: BERBAGAI PELUANG KELEMAHAN INTERNAL 3. Mendukung Strategi turn-around 4. Mendukung Strategi defensif 1. Mendukung Strategi agresif KEKUATAN INTERNAL 2. Mendukung Strategi diversifikasi BERBAGAI ANCAMAN Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT Penjelasan mengenai diagram 2.1 menurut Freddy Rangkuti (2006:20): Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa). Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah

23 meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer. Kuadran 4:Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. 2.3.4 Matrik TOWS IFAS Strengths (S) 1. Tentukan 5-10 EFAS faktor-faktor kekuatan internal Opportunities (O) Strategi SO 1. Tentukan 5-10 Ciptakan Strategi yang faktor-faktor peluang menggunakan kekuatan eksternal untuk memanfaatkan peluang Threats (T) Strategi ST 1. Tentukan 5-10 Ciptakan Strategi yang faktor-faktor peluang menggunakan kekuatan eksternal untuk mengatasi ancaman Sumber: (Ismail Solihin, 2013) Weaknesses (W) 1. Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal Strategi WO Ciptakan Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Strategi WT Ciptakan Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Diagram 2.2 Matrik TOWS

24 1. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2. Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.