Profil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan Iin Indawati, Tjandrakirana, Rinie Pratiwi Puspitawati Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang Gedung C Lt.2 Surabaya 6021, Indonesia e-mail: iin.nowere@gmail.com Abstrak anya mendengarkan penjelasan materi dari guru. Selain itu, LKS belum bisa mengaktifkan siswa dalam bertanya dan membuat pertanyaan. Atas dasar itu maka tela dilakukan penelitian pengembangan yang berorientasi pada model 4-D dan ber untuk mendapatkan LKS pertanyaan dari aspek struktur penyajian, materi, dan baasa pada Manusia. Sasaran penelitian ini adala LKS pertanyaan. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif, dengan asil telaa baik dan layak digunakan (98,5) sedangkan asil respon siswa positif (92,96). Simpulan bawa dikembangkan layak digunakan. Kata kunci: model pengembangan 4-D, active learning dengan pertanyaan, Alat Indera Manusia I. PENDAHULUAN Perubaan kurikulum dari KBK menjadi KTSP, menuntut kreativitas guru untuk mengembangkan dan mencari alternatif pembelajaran. Pembelajaran tersebut memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sala satu langka yang dapat mewujudkan arapan tersebut adala penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada materi pelajaran biologi, konsep materi sering diajarkan dengan mempresentasikan materi atau peserta didik mempelajari konsep biologi dengan cara apalan seingga kurang mengoptimalkan kerja otaknya, anya belaan otak kiri yang bekerja sementara belaan otak kanan kurang begitu diperatikan (Macmuda, 2008). Keaktifan peserta didik dapat diwujudkan dalam beberapa bentuk kegiatan sala satunya adala pertanyaan. Sebagian besar peserta didik cenderung diam ketika guru meminta mereka untuk pertanyaan tentang materi pelajaran yang tela disampaikan. Observasi yang dilakukan peneliti di SMPN 2 Dawarblandong Mojokerto ternyata selama proses pembelajaran peserta didik anya mendengarkan penjelasan dari guru dan mereka cenderung diam dan tidak ada pertanyaan yang diajukan. Atas dasar permasalaan di atas, peneliti perlu mencari solusi agar peserta didik ikut terlibat aktif dalam menemukan konsep materi pelajaran sala satunya melalui pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif memiliki banyak yang melibatkan siswa mencari konsep materi pelajaran, sala satunya yaitu pertanyaan. Menurut Silberman (2011) pertanyaan yaitu proses pembelajaran yang diawali dengan pertanyaan yang dibuat ole peserta didik. Pertanyaan tersebut dapat menjadi pijakan siswa untuk mencari dan menemukan konsep dalam pembelajaran tersebut. Peserta didik dikatakan aktif belajar apabila mereka mengalami proses berpikir dan mencerna konsep materi di dalam otaknya. Menurut Silberman (2011) al tersebut dapat berlangsung sala satunya melalui proses bertanya, seingga diperlukan suatu alat konkrit sala satunya adala Lembar Kegiatan (LKS) yang melati siswa untuk pertanyaan dan memaami siswa untuk memaami konsep (Depdiknas, 2004). Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMPN 2 Dawarblandong, guru dan siswa suda menggunakan LKS tetapi LKS-nya belum bisa meningkatkan keaktifan siswa dalam pertanyaan karena siswa anya menuliskan pengetauannya (menjawab pertanyaan) di LKS, ole karena itu peneliti mengintegrasikan active learning dengan pertanyaan yang di dalamnya terdapat kegiatan membuat pertanyaan, melakukan percobaan, dan menjawab pertanyaan. Sala satu materi dalam pembelajaran Biologi di SMP kelas IX yaitu Alat Indera Manusia dengan kompetensi dasar Mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan ubungannya dengan keseatan. Sala satu konsep yang terangkum dalam materi ini yaitu macam-macam indera pengecap/lida meliputi rasa manis, asin, asam, dan pait. Materi ini tidak cukup anya dipelajari dengan menerima konsep yang dijelaskan guru tetapi dibutukan suatu kegiatan misalnya melakukan percobaan agar peserta didik muda memaami konsep dan terlibat aktif dalam pemerolean konsep tersebut. Agar pemerolean konsep siswa bermakna maka sebelum melakukan praktikum, siswa diminta untuk pertanyaan yang relevan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ole Rini (2011) tentang pengembangan perangkat pembelajaran biologi learning materi ama dan penyakit pada tumbuan kelas VIII di SMP menyatakan bawa asil belajar siswa mencapai 87,5 dan respon siswa positif 88. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan suatu penelitian dengan judul Pengembangan Lembar Kegiatan IPA SMP Berorientasi Active BioEdu Vol. 1/ 2/Oktober 2012 P a g e 17
Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan. Rumusan masala pada penelitian ini yaitu: Bagaimanaka kelayakan Lembar Kegiatan IPA SMP pertanyaan dari aspek struktur penyajian, materi, dan baasa? Adapun dari penelitian ini iala untuk mengasilkan LKS IPA SMP berorientasi active pertanyaan yang layak dari aspek struktur penyajian, materi, dan baasa. II. METODE Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan LKS dengan mengadopsi model 4-D yaitu Define, Design, Develop, Disseminate. namun taap disseminate tidak dilaksanakan. Penelitian pengembangan LKS dilakukan di Jurusan Biologi, FMIPA UNESA, sedangkan ujicoba dilakukan di SMPN 2 Dawarblandong, Mojokerto. Sasaran dalam penelitian ini iala LKS strategi belajar pertanyaan pada Manusia. Instrumen dalam penelitian ini adala lembar telaa kelayakan LKS untuk dosen dan guru, serta lembar angket respon siswa. Metode pengumpulan data adala metode telaa kelayakan LKS ole 2 dosen biologi dan 1 guru biologi dengan menggunakan lembar penilaian telaa kelayakan LKS, serta metode angket yang diisi ole siswa. Data asil penelitian yang diperole berupa asil telaa kelayakan LKS learning dengan pertanyaan pada Manusia, asil tentang ketepatan pertanyaan siswa bila dibandingkan dengan kunci LKS, dan respon siswa yang dianalisis secara deskriptif kualitatif. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini meliputi data tentang asil telaa kelayakan LKS learning dengan pertanyaan pada Manusia asil tentang ketepatan pertanyaan siswa bila dibandingkan dengan kunci LKS, dan respon siswa. Penilaian telaa kelayakan LKS dilakukan pada draft II, kemudian saran/komentar dugunakan untuk memperbaiki LKS. Draft II yang suda direvisi ole peneliti kemudian diujicobakan ke siswa SMPN 2 Dawarblandong, Mojokerto. Adapun asil penelitian disajikan pada tabel berikut: TABEL I. HASIL TELAAH KELAYAKAN LKS 1 SAMPAI LKS 4 Aspek yang Ditelaa Aspek Struktur Penyajian 1. Judul Aspek yang Ditelaa judul? b. Apaka judul tersebut suda 0 1 1 0,67 materi? Rata-rata tiap komponen 0,8 2. Alokasi Waktu waktu? b. Apaka alokasi waktu yang diberikan sesuai dengan kegiatan yang ada di dalam LKS?. Tujuan Pembelajaran pembelajaran? b. Apaka kata kerja operasional? c. Apaka pembelajaran pokok baasan? 4. Petunjuk Kegiatan a. Apaka di dalam petunjuk kegiatan? b. Apaka petunjuk kegiatan tersebut menggunakan kalimat yang singkat dan jelas? c. Apaka petunjuk kegiatan tersebut 5. Alat dan Baan a. Apaka di dalam alat dan baan untuk melakukan BioEdu Vol. 1/ 2/Oktober 2012 P a g e 18
Aspek yang Ditelaa percobaan? b. Apaka alat dan baan yang digunakan muda didapatkan dan ada di lingkungan sekitar tempat tinggal? c. Apaka alat dan baan yang digunakan suda kebutuan yang ada? 6. Prosedur Kegiatan a. Apaka di dalam prosedur kegiatan? b. Apaka prosedur sistematis? kegiatan suda tersusun dengan c. Apaka prosedur kegiatan muda dipaami? 7. Pertanyaan a. Apaka pertanyaan pembelajaran? b. Apaka pertanyaan kegiatan yang tela ditentukan? c. Apaka pertanyaan 8. Penyajian a. Apaka penampilan LKS ini menarik? b. Apaka penulisan LKS ini menggunakan jenis uruf yang tepat seingga muda terbaca? c. Apaka penulisan LKS ini menggunakan ukuran uruf yang tepat seingga muda terbaca? d. Apaka cara penyajian LKS ini tersusun secara sistematis? 9. Komponen Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan a. Apaka LKS suda memperkenalkan active learning Aspek yang Ditelaa dengan strategi belajar b. Apaka fenomena dapat merangsang munculnya Aspek Materi 1. Materi ringkasan materi? b. Apaka ringkasan materi yang ada di LKS suda Manusia? c. Apaka materi kebenaran konsep? d. Apaka materi 2. Fenomena a. Apaka fenomena menggunakan kalimat yang singkat dan jelas? b. Apaka fenomena c. Apaka fenomena merangsang munculnya Aspek Baasa 1. Baasa a. Apaka baasa b. Apaka baasa tingkatan usia? c. Apaka baasa komunikatif? Rata-rata Keseluruan 0,985 Presentase Rata-rata Keseluruan() 98,5 Keterangan: P1 = Prof. Dr. dr. Tjandrakirana, M.S, Sp.And P2 = Dr. Raarjo, M.Si P = Heru Sulistijono, S.Pd TABEL II. HASIL ANALISIS KETEPATAN PERTANYAAN SISWA BILA DIBANDINGKAN DENGAN KUNCI LKS Jenis LKS Ketepatan Pertanyaan Bila Dibandingkan dengan Kunci LKS Ya Presenta Tidak Presenta BioEdu Vol. 1/ 2/Oktober 2012 P a g e 19
LKS 1 Pertanyaan 2 LKS 2 Pertanyaan 2 LKS LKS 4 se () se () 11 7, 4 26,67 1 86,67 2 7 11 7, 4 26,67 TABEL II. I HASIL ANALISIS RESPON SISWA Pertanyaan 1. Apaka penampilan LKS ini menarik? 2. Apaka LKS ini merupakan LKS yang baru buat kalian?. Apaka cara penyajian LKS ini menarik minat dan peratianmu untuk mempelajarinya? 4. Apaka penulisan muda dibaca? 5. Apaka baasa 6. Apaka kalimat 7. Apaka judul yang dicantumkan menarik dan pokok baasan? 8. Apaka kalian merasa cukup dengan waktu yang dicantumkan untuk melakukan kegiatan yang ada pada LKS? 9. Apaka isi LKS pembelajaran yang akan dicapai? 10. Apaka kalian muda membaca 11. Apaka kalian menyukai kegiatan membaca 12. Apaka LKS ini dapat membuat kalian termotivasi Respon Ya Tidak 1 86,67 2 Pertanyaan untuk bertanya? 1. Apaka kalian muda membuat pertanyaan yang berkenaan dengan Manusia dengan membaca 14. Apaka kalian muda melakukan percobaan sesuai dengan prosedur kegiatan yang tertulis dalam LKS? 15. Apaka kalian menyukai kegiatan melakukan percobaan yang 16. Apaka pertanyaan dalam LKS muda dimengerti? 17. Apaka kalian dapat menjawab pertanyaan dalam LKS berdasarkan asil percobaan? 18. Apaka dengan LKS ini kalian muda memaami Manusia? Respon Ya Tidak 1 86,67 2 1 86,67 2 Rata-rata Presentase 92,96 7,04 Berdasarkan tabel di atas dapat diketaui bawa rata-rata presentase kelayakan LKS 1, LKS 2, LKS, dan LKS 4 ditinjau dari struktur penyajian, materi, dan baasa yaitu masing-masing sebesar 98,5 dan dikategorikan sangat baik yang artinya LKS ini sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran (Riduwan, 2009). Hal ini dikarenakan dikembangkan memenui kriteria yaitu meliputi judul, alokasi waktu, pembelajaran, petunjuk kegiatan, alat dan baan, prosedur kegiatan, pertanyaan, penyajian, komponen pertanyaan, materi, fenomena, dan baasa. Pada lembar telaa yang digunakan, komponen-komponen tersebut dimasukkan ke dalam tiga aspek yaitu aspek struktur penyajian, materi, dan baasa. Selain itu, LKS ini sangat layak digunakan karena memenui komponen active pertanyaan yang tidak terdapat pada biasanya digunakan ole siswa SMPN 2 Dawarblandong dalam proses pembelajaran sebelumya. pertanyaan merupakan LKS BioEdu Vol. 1/ 2/Oktober 2012 P a g e 20
yang berisi kegiatan membuat pertanyaan melalui membaca bacaan/fenomena, melakukan percobaan, dan menjawab pertanyaan. pertanyaan menstimulasi peserta didik untuk aktif bertanya mengenai materi pelajaran. Active pertanyaan pada diasilkan dalam penelitian ini terliat ketika siswa bekerja berdasarkan petunjuk kegiatan pada LKS. Adanya petunjuk kegiatan dapat menuntun siswa untuk melakukan serangkaian kegiatan yang tela ditentukan di LKS. bekerja berdasarkan petunjuk kegiatan yang tersusun secara sistematis termasuk di dalamnya terdapat kegiatan membaca teks pada akirnya siswa mampu pertanyaan berdasarkan teks disajikan. Kemampuan siswa untuk merumuskan pertanyaan yang relevan dengan teks fenomena pada LKS mencerminkan informasi yang akan digali ole siswa. Hal ini dapat diliat dari besarnya presentase siswa yang merumuskan pertanyaan dengan tepat berdasarkan disajikan pada LKS. Pada LKS 1 sebesar 100 siswa mampu merumuskan pertanyaan ke-1 dan 7, pada pertanyaan ke-2 dengan tepat berdasarkan disajikan pada LKS. Pada LKS 2 sebesar sebesar 80 siswa membuat pertanyaan ke-1 dan 86,67 pada pertanyaan ke-2 dengan tepat berdasarkan disajikan pada LKS. Pada LKS sebesar 7, dan LKS 4 sebesar 9, siswa mampu merumuskan pertanyaan dengan tepat berdasarkan disajikan pada LKS. Dari sebaran perolean presentase, tampak asil yang diperole lebi dari 61. Hal tersebut memberikan gambaran bawa fenomena di awal LKS dapat membantu siswa merumuskan pertanyaan dengan benar. Ini berarti LKS tersebut layak digunakan sebagai LKS belajar aktif (active learning). Dengan belajar pertanyaan, diarapkan siswa akan berpikir dan menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini pernyataan bawa pertanyaan memiliki dampak positif bagi siswa diantaranya yaitu meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar, membangkitkan minat dan rasa ingin tau siswa teradap masala yang dibicarakan, mengembangkan pola berpikir dan belajar aktif siswa sebab bertanya itu sendiri adala berpikir (Kusumaningtyas, 2010). memberikan pengalaman dan pengalaman memimpin orang berpikir (Trianto, 2010). Dalam melakukan percobaan, siswa menggunakan alat dan baan kegiatan yang tertulis di LKS. Alat dan baan dapat membantu siswa memodelkan proses penginderaan yang dapat dilakukan dengan alat indera mereka sendiri. akan menggali informasi dari kegiatan pemodelan tersebut. Dengan demikian siswa secara mandiri akan menemukan suatu konsep tentang Manusia. Selain itu, adanya kegiatan praktikum yang menggunakan alat dan baan yang tertulis di LKS akan memberikan keterampilan psikomotorik bagi siswa. Hal ini sesuai dengan prinsip teori konstruktivis yang menyatakan bawa siswa arus menemukan dan membangun sendiri pengetauan di dalam benaknya (Nur, 1999). IV. SIMPULAN Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bawa LKS IPA SMP yang learning dengan pertanyaan dari aspek struktur penyajian, materi, dan baasa layak digunakan. DAFTAR RUJUKAN Depdiknas. 2004. Pedoman Umum Pengembangan Baan Ajar Sekola Menenga Atas. Jakarta: Depdiknas. Indawati, Iin. 2012. Pengmbangan Lembar Kegiatan IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Surabaya: Unesa. Kusumaningtyas, Eka. 2010. Pengembangan LKS Berorientasi Active Learning dengan Strategi Learning Starts Wit A Question pada Materi Sistem Pernapasan Manusia di SMA Negeri Kediri. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Surabaya: Unesa. Macmuda, Umi dan A. W. Rosyidi. 2008. Active Learning dalam Pembelajaran Baasa Arab. Malang: UIN Malang Press. Nur, M., P.R. Wikandari, B. Sugiarto. 1999. Teori Belajar. Surabaya: Unesa University Press. Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Rini, Dia Bayu. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Berorientasi Active Learning Materi Hama dan Penyakit pada Tumbuan Kelas VIII di SMP. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Surabaya: Unesa. Silberman, Melvin L. 2011. Active Learning 101 Cara Belajar Aktif. Bandung: Nusamedia. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovati-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Selain itu, active pertanyaan pada LKS ini terliat ketika siswa melakukan percobaan prosedur kegiatan pada LKS. Ini sala satu karakteristik active learning menurut Bonwell (1995) dalam Macmuda (2008) yaitu siswa tidak anya mendengarkan penjelasan secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran. Dengan melakukan percobaan akan mempermuda siswa dalam menemukan konsep Manusia. Selain itu, siswa juga akan lebi muda mengingat konsep karena konsep tersebut diperole siswa secara mandiri. Hal ini teori Jon Dewey yang menyatakan bawa betapa pentingnya bekerja karena bekerja BioEdu Vol. 1/ 2/Oktober 2012 P a g e 21