PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN. Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN PENGUJIAN MUTU BENIH BUDSET TEBU G2 PADA MEDIA PASIR

SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN, PELAT DAN GULUNGAN CANAI PANAS NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

Teknik Pengambilan Contoh Benih Kapas dalam Kemasan Plastik Di PT. Nusafarm Intiland corp Asembagus Jawa Timur

SKEMA SERTIFIKASI AIR MINUM DALAM KEMASAN NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

SKEMA SERTIFIKASI BAJA PROFIL H NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

SKEMA SERTIFIKASI ALUMUNIUM SULFAT NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

VARIETAS UNGGUL BARU (PSDK 923) UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA

BAB I PENDAHULUAN. menargetkan produksi gula 5,7 juta ton pada tahun 2015 nanti. Salah satu upaya

Benih tebu SNI 7312:2008. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Tahapan di Pertanaman. Tahapan Pasca Panen. Permohonan oleh Penangkar Benih 10 hari sebelum tanam. Pengawasan Pengolahan Benih.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

SISTEM PENGAWASAN PEREDARAN BENIH SECARA BERJENJANG, TERPADU DAN BERKELANJUTAN Oleh : Badrul Munir, S.TP, MP (PBT Ahli Pertama BBPPTP Surabaya)

PENETAPAN KADAR AIR PADA BERBAGAI METODE PENGHANCURAN BENIH JARAK PAGAR. Abstract Ratri Kusumastuti, SP PBT Pertama BBPPTP Surabaya

Nomor : DL.202/408a/KDL/V/2015 Jakarta, 26 Mei 2015 Klasifikasi : Segera Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Informasi Beasiswa USAID

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/Permentan/SR.120/3/2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Uji Coba Teknologi Pertanian Novelgro pada Tanaman Padi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN AREN (Arenga pinnata,merr.)

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI. dan tujuan KUK yang sebenarnya. Seringkali penyaluran KUK semata-mata didasarkan

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

2013, No

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D

SISTEM AGRIBISNIS BIBIT TEBU ASAL KULTUR JARINGAN BPTP SULAWESI SELATAN

PEMBAHASAN. Posisi PPKS sebagai Sumber Benih di Indonesia

DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL DIREKTUR JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor: P.52/Menhut-II/2006 TENTANG PERAGAAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA LIAR DILINDUNGI MENTERI KEHUTANAN,

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

PANEN DAN PENANGANAN BENIH CENGKEH DALAM PRODUKSI BENIH BERMUTU

by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi

III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

TEKNIK BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGAN

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

KATA PENGANTAR Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan

stabil selama musim giling, harus ditanam varietas dengan waktu kematangan yang berbeda. Pergeseran areal tebu lahan kering berarti tanaman tebu

Benih lada (Piper nigrum L)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 93/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id

Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana)

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH PATIN JAMBAL (Pangasius djambal)

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BERITA NEGARA. BPOM. Uji Klinik. Persetujuan. Penvabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

TEKNIK KENDALI KONVERTER DC-DC

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PRODUKSI, SERTIFIKASI, DAN PEREDARAN BENIH

PERCEPATAN KETERSEDIAAN BENIH KENTANG BERMUTU DI INDONESIA MELALUI KEPMENTAN NOMOR : 20/Kpts/SR.130/IV/2014

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

PEMBAHASAN Hikmah Farm Produksi Kentang Bibit

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

Manual Prosedur Evaluasi Kinerja Dosen

Uji mutu fisik dan fisiologis benih sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2017

PRODUKSI BIBIT PALA MELALUI PERBANYAKAN GENERATIF DI MALUKU UTARA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2016

TEKNIK SINKRONISASI PENYEDIAAN BATANG BAWAH DAN MATA TEMPEL PADA PERBENIHAN APEL (Mallus Sylvestris Mill.)

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Diploma Tiga Teknik Komputer, Muhammad Subali, ST, MT

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Mesin, Dr. Syahbudin

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Sistem Komputer, Dr.-Ing. Farid Thalib

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STATISTIKA DOSEN : Dr. Evi Eviyanti, M.Pd. Dr. Zulherman, M.M., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan pada periode berikutnya. Jika tidak dilakukan penentuan. solusi terbaik dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

PEMULIAAN TANAMAN HUTAN

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2015

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID

KATA PENGANTAR. Jakarta, 15 Februari 2018 Direktur Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

SOHO. Design competition. SOHO Design Competition. TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta A. LATAR BELAKANG

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Taksasi Benih (Biji) (x 1.000)

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

HIGHLIGHTS. Kebutuhan biaya modal sangat rendah (termasuk pertambangan dan kontrak jasa pengangkutan) sebesar US $ 75 juta

Produksi Massal Bibit Tebu Varietas PS864 dan PS881 dengan Stabilitas Genetik Tinggi dan Bebas Virus Hasil Kultur Apeks Untuk Pengembangan di Sulawesi

PENENTUAN Mv DAN DIMENSI POLIMER SECARA VISKOMETER

Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica)

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEMANDIRIAN BENIH PERKEBUNAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Data. - Data Primer - Data Sekunder

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS

PROGRES PEMBANGUNAN SUMBER BENIH

Dalam Mengembangkan Infrastruktur dan Menyediakan Pelayanan Sumber Daya Air

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS PERKEBUNAN STRATEGIS

I. BIDANG ADMINISTRASI 1.1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI KELAS II SUKADANA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL. Nomor : P. 05 /V-PTH/2007 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI MUTU BIBIT TANAMAN HUTAN

Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak?

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

Transkripsi:

PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN I. Prfil P3GI Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indnesia (P3GI) merupakan satu-satunya lembaga yang khusus meneliti tentang gula dan pemanis, mulai dari sektr n-farm, ff-farm hingga knsep kebijakan dan tata niaga. P3GI mempunyai tugas untuk menghasilkan berbagai invasi teknlgi dan prduk bagi kemajuan masyarakat gula, khususnya petani tebu dan Pabrik Gula (PG). Adapun struktur rganisasi P3GI adalah sebagai berikut : Dalam divisi Bidang Usaha P3GI mempunyai beberapa kebun percbaan dan dikepalai leh serang Kepala Kebun Percbaan, yaitu : Kebun Percbaan Medan (Sumut) Kebun Percbaan Cintamanis (Sumsel) dan Kebun Percbaan Bungamayang (Lampung) Kebun Percbaan Takalar (Sulsel) P3GI, Kab. Pasuruan --------------------------------------------------------------------------------------------- 1

Kebun Percbaan Cirebn (Jawa Barat) Kebun Percbaan Cmal (Jawa Tengah) Kebun Percbaan Sl (Jawa Tengah) Kebun Percbaan Jengkl (Jawa Timur) Kebun Percbaan Jatirt (Jawa Timur) Kebun Percbaan Pasuruan (Jawa Timur) II. Teknik Kultur Jaringan sebagai Upaya Percepatan Swasembada Gula Prgram swasembada gula nasinal menargetkan prduksi gula 5,7 juta tn pada tahun 2014 nanti. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah rehabilitasi tanaman tebu dan penataan varietasnya. Kegiatan ini memerlukan benih tebu dalam jumlah besar, yaitu sekitar 8 Milyar mata siap salur dalam kurun waktu 2009 2014. Kebutuhan benih tersebut di atas tidak hanya dapat dipenuhi dari penyediaan bibit unggul secara knvensinal. Penyediaan bibit secara knvensinal lambat karena rendahnya tingkat penangkaran. Cara knvensinal membutuhkan waktu yang lama dalam penyediaan bibit, yaitu 4 5 tahun untuk bibit siap salur ke petani dengan tingkat penangkarannya yang rendah (8 12 kali). Rentang waktu yang lama ini juga berptensi terjadi akumulasi penyakit sistemik yang dapat menurunkan ptensi prduktivitasnya. Teknik kultur jaringan menawarkan perbanyakan bibit tebu unggul secara cepat dan berkualitas. Bibit asal kultur jaringan ini (G0) dapat menghasilkan bibit/benih generasi pertama (G1) dan dari bibit G1 dapat dihasilkan bibit generasi kedua (G2). Satu meristem/pucuk/batang tebu yang dikulturkan di labratrium akan mennghasilkan sekitar 12.000 mata bibit G2 siap salur ke petani hanya dalam waktu sekitar 1,5 tahun saja. Bibit yang diperleh pada generasi kedua ini relatif seragam keragaannya serta sehat dan murni varietasnya. P3GI telah menyalurkan bibit tebu unggul G2 sebanyak 14 juta mata ke petani tahun 2011 yang lalu. Saat ini, P3GI sedang melakukan revitalisasi labratrium kultur jaringan guna meningkatkan kapasitas P3GI, Kab. Pasuruan --------------------------------------------------------------------------------------------- 2

prduksi bibit G2 dengan dana 3 Milyar yang diperleh dari pemegang saham PT. Riset Perkebunan Nusantara (PT. RPN). Setelah direvitalisasi, kapasitas prduksi labratrium kultur jaringan akan meningkat dari 250 ribu planlet (G0) menjadi 1 juta planlet per tahun. Dengan demikian, P3GI siap menyalurkan 30 juta mata bibit G2 varietas tebu unggul pada tahun 2012 ini dan lebih dari 100 juta mata pada tahun 2013 nanti. III. Pengambilan Cnth benih Benih Tebu G2 dalam bentuk budset sebelum diedarkan harus dilakukan uji labratrium leh labratrium penguji, dalam hal ini adalah Balai Besar Perbenihan dan Prteksi Tanaman Perkebunan Surabaya. Pengambilan cnth benih bertujuan untuk mendapatkan cnth dalam jumlah yang sesuai untuk pengujian dan mempunyai kmpsisi kmpnen yang sama dengan kelmpk benihnya. Cnth benih harus diambil leh petugas yang kmpeten, independen, bebas tekanan kmersial serta mengikuti aturan pengambilan cnth yang sudah ditetapkan. Kelmpk benih harus ditata atau disusun secara baik sehingga setiap wadah mempunyai kemungkinan yang sama untuk diambil cnthnya. Bila keadaan kelmpk benih atau wadah tidak memungkinkan penerapan prsedur pengambilan cnth, maka pengambilan cnth ditunda. Bila dkumen tidak lengkap dan benih secara fisik kelihatan hetergen, maka pengambilan cnth dibatalkan atau ditlak. Kelmpk benih yang diambil harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Vlume Vlume kelmpk benih harus memenuhi standar berat minimum cnth kirimdan cnth kirim kemurnian fisik dengan tleransi 5 %. Bila kelmpk benih melebihi ketentuan vlume, maka harus dipisahkan dan masing-masing diberi tanda. b. Hmgenitas Kelmpkbenih harus dihmgenkan sehingga tidak ada catatan hetergen. Apabila ada keterangan hetergenitas maka harus dilakukan pengujian P3GI, Kab. Pasuruan --------------------------------------------------------------------------------------------- 3

hetergenitas pada kelmpk benih tersebut dengan mengambil beberapa wadah. c. Wadah Setiap wadah harus ditutup rapat / disegel dan diberi label atau tanda untuk memudahkan identifikasi kelmpk benih. d. Penandaan dan penutupan wadah Semua wadah harus diberi label untuk menunjukkan identitas kelmpk benih. Petugas harus bertanggungjawab terhadap cnth kirim. Pengambilan cnth benih tebu G2 dalam bentuk budset dilakukan leh petugas BBPPTP Surabaya di KP. Pasuruan P3GI Kab. Pasuruan. Varietas benih yang diambil adalah : Benih tebu G2 varietas Bululawang (KP. Pasuruan) sebanyak 125.000 mata dengan refraksi 3 % sehingga jumlah benih sebanyak 128.800 mata dan dikirim ke KPTR Usaha Makmur di Kab. Sampang. Benih tebu berasal dari Kebun Bakalan, Desa Bakalan, Kec. Bugul, Kta Pasuruan dengan sertifikat pemeriksaan lapangan SR.120.01.06.149.6.2.2013. Benih tebu G2 varietas Bululawang (KP. Jatirt) sebanyak 125.000 mata dengan refraksi 3 % sehingga jumlah benih sebanyak 128.800 mata dan dikirim ke PT. Sulawesi Glbal Cmdity di Palu, Sulawesi Tengah. Benih tebu berasal dari Kebun Mumbul, Desa Lengkng, Kec. Mumbulsari, Kab. Jember dengan sertifikat pemeriksaan lapangan SR.120.01.221.4756.2013. Benih tebu G2 dalam bentuk budset ini dikemas dalam waring kemudian dimasukkan dalam kemasan ktak dengan ketentuan 1 label untuk 1 ktak kemasan. Dimana 1 ktak berisi 3 waring @ 350 500 budset. Skema Kerja Pengambilan Cnth Benih Pemhn mengirimkan surat permhnan pengambilan benih Petugas memeriksa dkumen asal-usul benih : cek sertifikasi pemeriksaan lapang, catat jenis kmditas, tanggal panen, jumlah kemasan, jumlah benih, tanggal pengemasan, dan tanggal pengambilan cnth. P3GI, Kab. Pasuruan --------------------------------------------------------------------------------------------- 4

Petugas menuju lkasi dan memeriksa tempat penyimpanan benih, kemudian melakukan pengambilan cnth benih. Petugas mengisi blank pengambilan cnth benih dan kaji ulang permintaan Petugas mengisi Berita Acara yang telah ditanda tangani Manager Teknis Petugas membawa cnth kirim, selanjutnya diserahkan kepada Deputi Administrasi IV. Tahapan Pengambilan Cnth Benih tebu G2 dalam Bentuk Budset Pengambilan cnth benih diawali dengan pengambilan cnth primer, kemudian cnth kmpsit, selanjutnya cnth kirim dan setelah sampai di labratrium menjadi cnth kerja. a. Pengambilan cnth primer Pengambilan cnth benih primer bisa diambil dari setiap wadah atau dari setiap titik pengambilan, pada wadah tertentu atau tumpukan benih dari lt yang sama. Cnth primer harus bersifat representatif atau mewakili lt benih. P3GI, Kab. Pasuruan --------------------------------------------------------------------------------------------- 5

Benih tebu dikemas dalam wadah berupa waring. Oleh karena itu pengambilan cnth harus diacak atau dibuat rencana pengambilan secara sistematis supaya cnth primer yang diambil memang mewakili lt benih tersebut. Pengambilan cnth diambil dari berbagai psisi yaitu bagian atas, tengah dan bawah dengan menggunakan tangan. Hal ini untuk menghindari kerusakan dari mata budset tebu tersebut. Pengambilan cnth benih tebu G2 dalam bentuk budset ini belum ada ketentuan yang mengaturnya. Sehingga dalam pelaksanaannya, pengambilan cnth primer dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 20 waring. Dan dari masing-masing waring diambil sebanyak 10 budset. b. Pengambilan cnth kmpsit Cnth primer yang diperleh selanjutnya dihmgenkan secara manual (menggunakan tangan). Kemudian digabungkan dalam satu kantng menjadi cnth kmpsit. P3GI, Kab. Pasuruan --------------------------------------------------------------------------------------------- 6

c. Pengambilan cnth kirim Cnth kirim ini diperleh dari pengurangan cnth kmpsit dengan menggunakan salah satu metde yang telah ditetapkan sehingga diperleh vlume cnth yang sesuai. Cnth kmpsit diambil sebanyak 100 budset manjadi cnth kirim. Kantng yang digunakan untuk mengemas adalah besek. Hal ini bertujuan supaya sirkulasi udara dalam besek lancar, mencegah kerusakan selama di perjalanan dan untuk menjaga kelembaban dari budset tebu tersebut. d. Pemberian tanda dan pengiriman cnth kirim P3GI, Kab. Pasuruan --------------------------------------------------------------------------------------------- 7

Cnth kirim yang diperleh kemudian diberi tanda sesuai dengan kelmpknya. Cnth kirim sesegera mungkin harus dibawa leh petugas ke labratrium penguji untuk dilakukan pengujian. e. Pengukuran diameter dan panjang budset tebu G2 Pengukuran diameter dan panjang budset tebu G2 dilakukan di Labratrium BBPPTP Surabaya dengan sampel sebanyak 10 budset. Di bawah ini prses pengukuran diameter dan panjang budset : Gb 1. benih tebu G2 (budset) yang akan diukur diameter dan panjangnya P3GI, Kab. Pasuruan --------------------------------------------------------------------------------------------- 8

Gb 2. Pengukuran diameter budset Gb 3. Pengukuran panjang budset V. Pemeriksaan Mutu Benih Tebu Budset Asal Kultur Jaringan Mutu benih tebu G2 juga harus dilakukan pengujian baik pemeriksaan lapang maupun pengujian labratrium. Benih tebu G2 dalam bentuk budset yang diuji di labratrium harus berasal dari kebun pembenihan yang telah lulus pemeriksaan lapang. Balai Besar Perbenihan dan prteksi Tanaman Perkebunan Surabaya menerbitkan Standar Operasinal Prsedur (SOP) Pemeriksaan Mutu Benih Budset / Budchip Asal Kultur Jaringan. SOP ini meliputi dua pemeriksaan yaitu : a. Pemeriksaan Administrasi Pemeriksaan teknis dilakukan dengan memeriksa dkumen asal usul benih. Asal usul benih dapat dilihat pada Sertifikat Mutu Benih yang dikeluarkan leh BBPPTP Surabaya. Bila benih yang akan diuji lulus dalam pemeriksaan lapang, maka pengujian labratrium dapat dilakukan. b. Pemeriksaan Teknis Tahapan pemeriksaan teknis : Periksa kebenaran jumlah benih yang akan dikirim Periksa kebenaran dan kemurnian varietas benih tebu dalam bentuk budset / budchip yang akan dikirim Periksa kndisi mata tunas budset / budchip Periksa kesehatan benih yang akan dikirim P3GI, Kab. Pasuruan --------------------------------------------------------------------------------------------- 9

Ukur panjang budset / budchip yang akan dikirim Ukur diameter budset / budchip yang akan dikirim Benih yang sudah diperiksa diberi label Nilai daya berkecambah (DB) dari seluruh benih cnth minimal 80 % Dan berikut Standar Mutu Benih Tebu G2 dalam bentuk budset : NO TOLOK UKUR STÁNDAR MUTU BENIH 1 Varietas Bina 2 Asal Benih Kultur jaringan 3 Tujuan Pengiriman Sesuai dkumen pengiriman 4 Tanggal Pengiriman Sesuai dkumen pengiriman 5 Jumlah Benih Sesuai dkumen pengiriman 6 Kemurnian Varietas 100 % 7 Panjang Budset Minimal 5 cm 8 Diameter Budset Minimal 1,5 cm 9 Kndisi Mata Tunas Segar, drman dan tidak pecah 10 Kesehatan Bebas penyakit pembuluh (RSD) 11 Label Sesuai kndisi benih yang akan dikirim 12 Jumlah benih yang diuji 100 budset 4 ulangan 13 Lama uji perkecambahan 3 minggu (pengamatan pertama = 1 minggu) 14 Perkecambahan (%) Minimal 80 % VI. Kesimpulan Pengambilan cnth benih Tebu G2 semaksimal mungkin dilakukan dengan mengambil benih secara representatif (mewakili lt benihnya) dan tidakmerusak kndisi mata budset, sehingga hasil pengujian mutu yang diperleh benar-benar memberikan hasil yang valid. P3GI, Kab. Pasuruan --------------------------------------------------------------------------------------------- 10

Sumber : BPMBTPH, 2004. Labratrium dan Metde Standar. Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hrtikultura. Fahmi, Z. I. 2012. Teknik Pengambilan Cnth Benih Kapas dalam Kemasan Plastik di PT. Nusafarm IC Asembagus Situbnd. BBPPTP Surabaya. P3GI, 2008. Prfil P3GI. www.sugarresearch.rg. diakses tanggal 18 Nvember 2013. P3GI, Kab. Pasuruan --------------------------------------------------------------------------------------------- 11