ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PENJAHITAN BISBAN PADA PRODUKSI SANDAL DI CV. ALFIAN JAYA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

Analisis Kualitas Pada Produksi Botol RC Cola 800 ml di PT. IGLAS (Persero) dengan menggunakan Peta Kendali Demerit

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MODUL 1

Seminar Hasil ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS KINERJA UNIT KEBERSIHAN DAN ADMINISTRASI AKADEMIK DI JURUSAN STATISTIKA ITS DENGAN METODE SIX SIGMA

Pendahuluan. Tinjauan Pustaka. Metodologi. Analisis dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran. Klik_. Klik_. Klik_. Klik_. Klik_

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X

Prosiding Manajemen ISSN:

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 30 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

Seminar Hasil Tugas Akhir

STATISTICAL PROCESS CONTROL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PENGEMASAN MINYAK GORENG DI PT SALIM IVOMAS PRATAMA Tbk SURABAYA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK. MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP)

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

Prosedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif

ANALISIS EFISIENSI MESIN POMPA PADA RUMAH POMPA PDAM SURABAYA UNIT X DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: Resty Dwi S.

PEMODELAN KUALITAS PROSES

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra.

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method

ANALISIS KUALITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PRODUK DI PT. KATWARA ROTAN GRESIK

KAJIAN SIX SIGMA DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PADA BAGIAN PENGECEKAN PRODUK DVD PLAYERS PT X

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTEMUAN #11 ANALISIS PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) 6623 TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

ANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus

Proses pembuatan roti lebih didominasi oleh pekerjaan manual seperti membuat adonan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT ) DI PT.

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

PIPA PVC PUTU WITRI DEWAYANTI Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT. Co Pembimbing: Wibawati, S.Si, M.Si. Kamis, 7 Juli 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI

PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MEWMA

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

BAB 2 LANDASAN TEORI

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk)

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

GRAFIKPENGENDALI VARIABEL

PENDAHULUAN. CuSum. Univariate EWMA MEWMA. Multivariate Hotelling. Kosumen. Kualitas Baik. Peta Kendali. Pengendalian Kualitas

ANALISIS USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PERAKITAN PINTU MOBIL PADA PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DMAIC

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan produk dan jasa yang digunakan (Ariani, 2004). Konsumen

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum (Studi Kasus di PDAM Gresik)

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

Analisis Pengendalian Kualitas dan Kemampuan Proses Machining untuk Produk Komponen Bracket A320 di PT. X

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi

LOGO. Pengontrolan Kualitas Produksi Mebel Di PT. Majawana dengan Diagram Kontrol Multivariat Atribut Berdasarkan Jarak Chi-Square

Danang Triagus Setiyawan ST. MT

BAB III METODE PENELITIAN

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

Transkripsi:

J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN *( Diah Ayu Novitasari Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Cacat suatu produk merupakan salah satu ukuran kualitas produk yang dapat diamati secara langsung oleh konsumen. Konsumen tidak akan menerima produk yang dibeli jika terdapat kecacatan dalm produk tersebut. Semakin banyak produk cacat maka kualitas proses semakin rendah. Untuk itu perusahaan harus mampu mengurangi produk yang cacat. Pengawasan yang ketat terhadap proses produksi menjadi suatu hal yang sangat penting untuk mengurangi jumlah produk yang cacat. Usaha yang penting dilakukan adalah dengan melakukan kontrol produk terhadap cacat atau tidaknya suatu barang. Untuk menggambarkan variasi jumlah cacat per unit produk pada suatu produksi dari waktu ke waktu, dapat digunakan salah satu peta kendali atribut yaitu peta c. Pada perhitungan secara manual didapatkan nilai BKA = 1.17 dan nilai BKB = -.57, namun karena jumlah cacat tidak mungkin kurang dari nol maka ditetapkan nilai BKB =. Karena nilai Cp < 1 maka batas spesifikasi yang ada lebih kecil dari sebaran pengamatan yang dilakukan sehingga proses pembuatan pembatas buku perlu ditingkatkan agar sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Sedangkan Cpk <1 maka mean proses berada di luar batas spesifikasi yang berarti akurasi rendah. Kata Kunci: Pembatas buku, Peta kendali c, diagram pareto, diagram ishikawa, analisis kapabilitas. PENDAHULUAN Salah satu ukuran kualitas produk adalah cacat dan tidak cacat. Semakin banyak produk cacat maka kualitas proses semakin rendah dan sebaliknya, semakin sedikit produk yang cacat maka semakin tinggi kualitas proses. Untuk itu perusahaan harus mengurangi produk yang cacat atau menciptakan rancangan dengan inovasi baru untuk menghindari kekecewaan konsumen. Pengawasan yang ketat terhadap proses produksi menjadi suatu hal yang sangat penting untuk mengurangi jumlah produk yang cacat. Usaha yang penting dilakukan adalah dengan melakukan kontrol produk terhadap cacat atau tidaknya suatu barang. Benda yang cacat adalah unit produk yang tidak memenuhi satu atau beberapa spesifikasi untuk produk itu. Tiap satu benda cacat dapat memuat satu atau beberapa jenis cacat. Untuk menggambarkan variasi jumlah cacat per unit produk pada suatu produksi dari waktu ke waktu, dapat digunakan salah satu peta kendali atribut yaitu peta c. Dalam penelitian ini dibahas penggunaan peta kendali c untuk mengevaluasi proses pembuatan pembatas buku dengan cara mengamati proses pengukuran, pengguntingan dan kebersihan dari bagian-bagian pembatas buku yang meliputi badan, jendela dan ban. Melalui peta c akan diketahui pula apakah proses terkendali secara statistik serta apakah proses pembuatan pembatas buku tersebut kapabel.

E K B I S, V o l. X I V, N o. E d i s i S e p t e m b e r 1 5 73 Uji Kerandoman Data Uji ini dilakukan dengan cara mengukur kerandoman populasi yang didasarkan atas data hasil pengamatan melalui data sampel (Sugiyono, ). Uji ini berdasarkan adanya suatu runtun (run test), yaitu barisan abjad-abjad atau tanda-tanda yang identik yang diikuti dengan satu abjad atau satu tanda yang berbeda. Uji run ini akan mengkonversi banyaknya run ke dalam statistik Z dengan pendekatan distribusi normal (Andi, 199). Hipotesis : H : Data pengamatan telah diambil secara acak dari suatu populasi H 1 : Data pengamatan tidak diambil secara tidak acak dari suatu populasi Statistik Uji yang digunakan adalah : observed exp ected Z ) (1) var iance Dimana : observed banyaknya runs dalam sampel A B exp ected 1 () N A B( A B N) var iance (3) N ( N 1) Keterangan: A = jumlah observasi diatas k. B = jumlah observasi di bawah atau sama dengan k. N = jumlah observasi. K = nilai rata-rata. Keputusan : Tolak H jika P-value < nilai α (.5). Peta C Peta pengendali atribut c merupakan peta control yang digunakan jika karakteristik kualitas bersifat atribut yaitu karakteristik kualitas yang tidak bisa diukur secara numerik melainkan hanya dapat membedakan seperti cacat atau tidak cacat (Grant, 1991). Peta pengendali atribut terdiri dari empat macam peta yaitu peta p, peta np, peta c dan peta u. Peta c merupakan salah satu peta control atribut selain peta p, np, dan u. pada peta c digambarkan variasi jumlah cacat per unit produk dari suatu proses produksi dari waktu ke waktu. Dalam kasus ini setiap produk dianggap sebagai satu unit dan didalamnya memuat cacat, jumlahnya bias lebih dari satu. Untuk menetapkan batas kendali, digunakan prinsip distribusi poisson karena jumlah kesempatan untuk terjadinya cacat dalam setiap unit tidak terhingga, sementara peluang (probabilitas) terjadinya cacat dalam setiap unit mendekati nol. Hal ini disebabkan karena dalam proses produksi selalu diusahakan agar tidak terjadi cacat dengan cara mengkondisikan faktorfaktor M+1E ( Manusia, metode, mesin, material dan lingkungan). Batas kendali peta c adalah sebagai berikut: BKA c 3 c > () BKB c 3 c (5) Peta pengendali untuk ketidaksesuaian kadang-kadang dibentuk dengan menggunakan pemeriksaan produk %, sehingga menyebabkan banyak unit dalam sampel tidak konstan. Dari peta kontrol dapat dievaluasi mengenai kondisi proses yaitu proses dalam keadaan terkendali apabila semua titik pengamatan berada diantara batas kendali dan menyebar secara secara random (acak). Proses dapat dikatakan terkendali jika: 1. Tidak ada titik yang berada diluar batas kendali (terkendali secara statistik).. Nilai Cp >1 3. Nilai Cpk >1 Diagram Ishikawa Diagram Ishikawa adalah diagram yang menyajikan suatu permasalahan

J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 secara lengkap untuk menyatakan hubungan antara masalah atau akibat dengan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya suatu masalah, sehingga memungkinkan dilakukan suatu analisis yang lebih terperinci dalam menemukan sebab-sebab timbulnya suatu masalah, ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang ada. Kualitas yang akan diperbaiki dan dikendalikan disebut karakteristik kualitas dan komposisi yang menyebabkan penyebaran atau sumber masalah disebut dengan faktor. Kegunaan Diagram Ishikawa adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya masalah dan akibatnya dalam bentuk nyata. Membantu mengantisipasi timbulnya suatu masalah 3. Mengidentifikasi penyebab dari suatu masalah sehingga dapat diketahui sumber terjadinya suatu masalah. Mengantisipasi suatu masalah sehingga mendapatkan kontrol yang baik Pengertian lain dari diagram Ishikawa yaitu diagram yang menyerupai tulang ikan yang dapat memberitahu suatu masalah secara lengkap dengan rumus : M + E dimana M adalah 1. Mesin. Manusia 3. Metode. Material Sedangkan E adalah Environment atau diartikan Lingkungan (Montgomery, 5). Kapabilitas Proses Kapabilitas proses merupakan suatu analisis variabilitas relatif terhadap persyaratan atau spesifikasi produk serta untuk membantu pengembangan produksi dalam menghilangkan atau mengurangi banyak variabilitas yang terjadi. Kapabilitas proses ini merupakan suatu ukuran kinerja kritis yang menunjukkan proses mampu menghasilkan sesuai dengan spesifikasi produk yang diterapkan oleh manajemen berdasarkan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan (Gaspersz, ). Ada dua cara memikirkan variabilitas ini : 1. Variabilitas yang menjadi sifat atau alami pada waktu tertentu yakni variabilitas seketika. Variabilitas meliputi waktu Diantara penggunaan data yang utama dari analisis kemampuan proses adalah sebagai berikut : 1. Memperkirakan seberapa baik proses akan memenuhi toleransi. Membantu pengembang atau perancang produk dalam memilih atau mengubah proses 3. Membantu dalam pembentukan interval untuk pengendalian interval antara pengambilan sampel. Menetapkan persyaratan penampilan bagi alat baru 5. Memilih diantara penjual yang bersaing. Mengurangi variabilitas dalam proses produksi Indikator kapabilitas proses adalah : 1) Indeks Cp a. spesifikasi Cp = (BSA BSB ) / () b. 1 spesifikasi Cp = c BSB BSA c atau (7) Menurut Breyfogle (), nilai standar sigma untuk Cp dapat dikelompokkan dalam 3 kategori : 1. C P = maka proses sudah sesuai harapan. C P < maka proses berada diluar batas spesifikasi 3. C P > maka proses sudah sesuai spesifikasi ) Indeks Cpk

Sample Count E K B I S, V o l. X I V, N o. E d i s i S e p t e m b e r 1 5 75 Nilai standar sigma untuk Cpk adalah sebagai berikut : 1. Cpk <, menunjukkan rata-rata proses diluar batas spesfikasi, berarti akurasi rendah.. < Cpk < 1.5, menunjukkan akurasi dan presisi masih rendah jika nilai Cpk < 1.5, tetapi jika nilai Cp > 1.5, maka presisi tinggi tetapi akurasi rendah. 3. Cpk > 1.5, jika diikuti nilai Cp > 1, maka proses kapabel dan akurasi serta presisi tinggi. Tetapi jika nilai Cp < 1, berarti tingkat akurasi tinggi dan presisi rendah. METODOLOGI PENELITIAN Sumber data yang akan dijadikan sebagai bahan analisis dalam penelitian ini adalah jumlah pembatas buku yang cacat diantara 3 pembatas buku yang dibagi kedalam subgroup dengan ukuran sampel masing-masing 3. Data diambil dari industri rumah yang membuat pembatas buku. Langkah-langkah analisis data penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan uji kerandoman data jumlah cacat pada pembatas buku.. Membuat peta kendali c berdasarkan jumlah cacat pada pembatas buku. 3. Membuat diagram pareto berdasarkan jenis cacat pada pembatas buku.. Membuat diagram ishikawa dari dua jenis kategori cacat terbanyak pada pembatas buku. 5. Menghitung kapabilitas proses pembuatan pembatas buku HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Kerandoman Data Hipotesis yang digunakan untuk uji kerandoman data pada jumlah pembatas buku yang cacat adalah sebagai berikut : H : Data pengamatan diambil secara acak dari suatu populasi H 1 : Data pengamatan yang diambil secara tidak acak dari suatu populasi Statistik Uji : Run Test Daerah penolakan : Tolak Ho jika Asymp-Sig < Tabel 1. Uji Kerandoman dari jumlah cacat Runs above and below K, The Observed number of runs 1 The Expected number of runs 15,9333 Asymp-Sig, Berdasarkan pengujian, didapatkan nilai Asymp-Sig (p-value),. Karena nilai p-value lebih besar jika dibandingkan dengan maka terima H. Sehingga data jumlah cacat pada pembatas buku bersifat random. Peta kendali c Setelah diketahui bahwa data memenuhi asumsi random dan distribusi poisson, maka dapat dilanjutkan dengan pembuatan peta kendali c sebagai berikut: BKA = c 3 c BKB = c 3 c 1 1 1 1 1 3 C Chart of C1 5 Sample 7 9 UCL=1.1 _ C=7. LCL= Gambar 1. Peta C Berdasarkan gambar 1 dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembuatan pembatas buku telah terkendali secara statistik, karena semua titik pengamatan berada didalam batas kendali. Perhitungan manualnya sebagai berikut :

J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 BKA = c 3 c = 7. + 3*(.793) = 1.17 BKB = c 3 c = 7. + 3*(.793) = -.57 Pada perhitungan secara manual didapatkan nilai BKA = 1.17 dan nilai BKB = -.57, namun karena jumlah cacat tidak mungkin kurang dari nol maka ditetapkan nilai BKB =..1 Diagram Ishikawa untuk jenis cacat dalam pengguntingan Diagram ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang pada jenis cacat penguntingan ban dan pengguntingan badan. Measurements Environment suasana tidak Cause-and-Effect Diagram Material Methods garis kurang jelas menggunting dg tergesa-gesa Personnel Machines tidak profesional gunting Gambar. Diagram Ishikawa pengguntingan ban Diagram ishikawa di atas menunjukkan bahwa faktor-faktor yang pada jenis cacat penguntingan ban 1. Manusia :Tidak profesional.. Mesin :Gunting yang digunakan tidak berkualitas 3. Metode :Menggunting dengan terges-gesa. Material : Garis kurang jelas 5. Lingkungan : Suasana kurang Diagram Ishikawa untuk jenis cacat dalam pengguntingan badan Diagram ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang pada jenis cacat penguntingan ban dan pengguntingan badan. Measurements Environment suasana tidak Cause-and-Effect Diagram Material Methods garis kurang jelas menggunting dg tergesa-gesa Personnel Machines tidak profesional kurang SDM gunting Gambar 3. Diagram Ishikawa pengguntingan badan Diagram ishikawa di atas menunjukkan bahwa faktor-faktor yang pada jenis cacat pengguntingan badan. 1. Manusia/Operator :Tidak professional dan kurang SDM.. Alat /Mesin :Gunting yang digunakan tidak berkualitas 3. Metode :Menggunting dengan terges-gesa. Material : Garis kurang jelas 5. Lingkungan :Suasana kurang Kapabilitas Proses Analisis Kapabilitas Proses digunakan untuk mengetahui seberapa baik proses pembuatan pembatas buku berupa mobil. Batas spesifikasi atas yang telah ditentukan adalah Kapabilitas proses tidak cukup hanya dengan mengetahui bahwa proses dalam keadaan terkendali, melainkan ada dua criteria yang lain yang juga harus dipenuhi, yaitu memenuhi batas-batas spesifikasi serta memiliki tingkat presisi dan akurasi yang tinggi.

DPU Sample Count Per Unit Expected Defects E K B I S, V o l. X I V, N o. E d i s i S e p t e m b e r 1 5 77 15 5 9 7 1 3 U Chart 5 Sample Sample Gambar. Diagram Kapabilitas proses Perhitungan manualnya sebagai berikut : Dengan = c =.793 BSA BSB Cp.39 (.793) BSA c 7. Cp ( A).535 3(.793) c BSB 7. Cp ( B).93 3(.793) = -.535 Karena nilai Cp < 1 maka batas spesifikasi yang ada lebih kecil dari sebaran pengamatan yang dilakukan sehingga proses pembuatan pembatas buku perlu ditingkatkan agar sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Sedangkan Cpk <1 maka mean proses berada di luar batas spesifikasi yang berarti akurasi rendah. KESIMPULAN 7 Cumulative DPU Poisson Capability Analysis of C1 9 UC L=1.1 _ U=7. LC L= Summary Stats (using 95.% confidence) Mean Def: 7. Lower C I:.15 Upper C I: 9.73 Mean DPU: 7. Lower C I:.15 Upper C I: 9.73 Min DPU:. Max DPU: 11. Targ DPU:. Observed Defects Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa data jumlah cacat produk pembatas buku berasal dari populasi yang acak dan berdistribusi Poisson. Peta Control atribut C menunjukkan bahwa proses pembuatan pembatas buku berada a, Bandung. 1.5. 7.5 5. 3 1 Tar 5. Poisson Plot 7.5 Dist of DPU. dalam keadaan terkendali. Berdasarkan diagram pareto didaptkan kesimpulan bahwa jumlah cacat terbanyak terletak pada pengguntingan ban dan pengguntingan badan. Diagram Ishikawa menunjukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya cacat adalah pekerja yang kurang professional, alat gunting yang kurang berkualitas, lingkungan produksi yang tidak, material dengan garis yang kurang jelas, dan metode yang digunakan saat pembuatan pembatas buku yang tergesagesa. Semua hal diatas menyebabkan proses pembuatan pembatas buku tidak kapabel dikarenakan Cp dan Cpk kurang dari 1. DAFTAR PUSTAKA [1] Andi, 199. Panduan Lengkap SPSS. for windows, Wahana Komputer, Bandung. [] Breyfogle, F.W, 3. Implementation Six Sigma, Smart Solutions Using Statistical Methods, John Willey & Sons, Inc. New Jersey. [3] Gaspersz, V., (), Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi dengan ISO 91:, MBNQA, dan HACCP, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. [] Grant, (1991), Pengendalian Mutu Statistik, Erlangga, Jakarta. [5] Montgomery, Douglas C, (5), Introduction to Statistical Quality Control Fifth Edition. John Wiley &Sons, Inc, New York. [] Sugiyono,(), Statistika Nonparametris untuk penelitian, CV Alfabet