3 BAB III LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA. SURAT PENGAKUAN...ii. SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

KAJIAN AVAILABILITAS PADA SISTEM PARALEL

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS TINGKAT KENDALAN DAN PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN MESIN POMPA DISTRIBUSI PADA PDAM TIRTA MUARE ULAKAN SAMBAS

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

Universitas Bina Nusantara

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI HASIL

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN TUBER DAN BOTTOMER DENGAN METODE ANALISIS RELIABILITAS DI PT X

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

BAB II LANDASAN TEORI

Penentuan interval penggantian komponen secara preventif untuk meminimumkan total biaya penggantian akibat kerusakan mesin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengukuran dan Peningkatan Kehandalan Sistem

PERHITUNGAN MEAN TIME TO FAILURE RODA GERINDA SILICONE CARBIDE Ø 205 mm PADA MESIN GERINDA. Firlya Rosa 1, Edrward Prawiro 2 ABSTRAK

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Kukuh Prabowo

Analisis Pemeliharaan Mesin Raw Mill Pabrik Indarung IV PT Semen Padang

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di:

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yaitu meliputi data dan metode analisis data yang digunakan untuk menentukan interval

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

OPTIMASI PROGRAM PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PUMPING UNIT AREA 12 NORTH PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penjelasan yang lebih lengkap dari tiap langkah adalah sebagaiberikut :

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI)

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berdasarkan teori teori yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. data

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

PENENTUAN INTERVAL WAKTU OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN WIRE SCREEN PADA MESIN WIRE PART DENGAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. MOUNT DREAM INDONESIA

PENJADWALAN PERAWATAN PENCEGAHAN KOMPONEN KOPLING DAN REM PADA MOBIL PANCAR DI DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG *

RELIABILITAS & FUNGSI HAZARD. 05/09/2012 MK. Analisis Reliabilitas Darmanto, S.Si.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. terbanyak. Urutan komponen kritis HGF WS adalah sebagai berikut: a = belt drive; b

JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN KERUSAKAN KOMPONEN OIL SEAL PADA MESIN BALL MILL DENGAN KRITERIA MINIMISASI TOTAL ONGKOS *

Evaluasi Deviasi dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif dan Preventif

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMELIHARAAN KENDARAAN TAKTIS DAN KHUSUS DI SATBRIMOBDA DIY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)

BAB II LANDASAN TEORI

Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA IMPLEMENTASI METODE PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MESIN MILLING PADA PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA. Wahyudi Susanto

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN DAN JUMLAH TENAGA KERJA PADA PERALATAN SUB UNIT RKC 3 DI PT. X PABRIK TUBAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA *

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Distribusi Probabilitas Kontinyu Teoritis

Transkripsi:

3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemeliharaan (Maintenance) 3.1.1 Pengertian Pemeliharaan Pemeliharaan (maintenance) adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau untuk memperbaikinya sampai, suatu kondisi yang bisa diterima. 3.1.2 Tujuan Pemeliharaan Tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefinisikan sebagai berikut 1. Untuk memperpanjang usia kegunaan aset, yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya. Hal ini terutama penting di negara-negara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian. Di negara-negara maju kadangkadang lebih menguntungkan untuk mengganti daripada memelihara. 2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi/ jasa dan mendapatkan laba investasi maksimum (return of investment) yang mungkin. 19

3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadam kebakaran dan penyelamat, dan sebagainya. 3.2 Efisiensi Perawatan Perawatan yang baik akan dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan pada waktu proses produksi sedang tidak berjalan. Semakin sering perawatan suatu mesin dilakukan akan meningkatkan biaya perawatan. Disisi lain bila perawatan tidak dilakukan akan mengurangi performa kerja dari mesin tersebut. Pola maintenance yang optimal perlu dicari supaya antara biaya perawatan dan biaya kerusakan bisa seimbang pada total cost yang paling minimal. Grafik 3.1 Hubungan Biaya dengan Maintenance Level Sumber : wahjudi, 2000 3.3 Pengujian Distribusi Data Menurut Nasution dan Barizi (1983) pengujian normalitas data dapat digunakan dengan menggunakan salah satu tipe uji yang termasuk ke dalam uji Kolmogorov_Smirnov. Menurut Siegel (1988), uji Kolmogorov_Smirnov merupakan suatu tes goodness of fit yaitu pengujian dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara distribusi sampel pengamatan dengan suatu distribusi teoritis 20

tertentu. Uji ini mencakup perhitungan distribusi frekuensi kumulatif yang akan terjadi dibawah distribusi teoritisnya, serta membandingkan distribusi frekuensi tersebut dengan distribusi frekuensi kumulatif hasil observasi. Bentuk hipotesis yang dipakai untuk tes kenormalan data adalah : Ho : Data berdisrtibusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak menolak H0 berdasarkan P-Value adalah sebagai berikut : 1. Jika P-value < Į, maka H0 ditolak 2. Jika P-value > Į, maka H0 tidak dapat ditolak. Dalam program SPSS digunakan istilah significance (yang disingkat Sig.) untuk P-Value; dengan kata lain P-Value = Sig, (Uyanto, 2006). Menurut Hasan (2003), penerimaan H0 terjadi jika nilai uji statistik berada diluar nilai kritisnya, dan penolakan H0 terjadi jika nilai uji statistik berada didalam nilai kritisnya. 3.4 Reliability dan Availability 3.4.1 Reliability (Keandalan) Reliability ini sangat berkaitan dengan design / rancangan dari alat / komponen dari mesin / sistem. Dimana keandalan dari sebuah sistem (contoh : mobil) tergantung dari keandalan komponen yang menyusun mesin tersebut (contoh : alat-alat penggerak, alat-alat keselamatan, rem, dll). Reliability ini tidak pernah mencapai 100 % (tidak ada / pernah terjadi kegagalan / kerusakan). 21

Dimana tingkat / derajat kerusakan yang terjadi ( λ ) akan berubah -ubah, seperti yang ditunjukkan dalam kurva bak mandi. Gambar 3.2 Keandalan Mesin Keterangan : 1. Kondisi O A : terjadinya kegagalan cukup besar / sering. Infant mortality failures. 2. Kondisi A B : terjadinya kegagalan relatif kecil, konstan dan acak. 3. Kondisi B : tingkat kegagalan mulai meningkat lagi, diakibatkan oleh metal fatique, erosion, decreased elasticity, meningkatnya tahan, dll.(similar physical degradation). Pemeliharaan mesin bertujuan untuk menekan terjadinya kerusakan tidak terencana dengan total biaya perawatan dan perbaikan yang minimal. Dalam analisa keandalan waktu kerusakan mesin ditentukan dengan konsep probabilitas yang menggunakan pendekatan beberapa bentuk distribusi statistik yang sesuai. Dengan diketahuinya parameter-parameter distribusi waktu antara kerusakan (Mean Time Between Failure = MTBF atau Mean Time To Failure = MTTF) maka diketahui rata-rata waktu operasi mesin keandalan dan laju kerusakan mesin. 22

Sedangkan waktu perbaikan digunakan untuk menghitung MTTR (Mean Time To Repair). Dari nilai MTBF/MTTF dan MTTR maka diketahui nilai availability mesin. Selain itu, dalam pemelharaan juga harus diperhitungkan aspek biayanya. Data biaya tenaga kerja, biaya penggantian komponen dan pelumasan mesin serta keuntungan yang hilang digunakan untuk menghitung biaya pemeliharaan (MC = Maintenace Cost) dan biaya kerusakan (Failure Cost). Dari nilai keandalan mesi n serta biaya pemeliharaan (MC) dan biaya kerusakan (FC) dapat dicari nilai optimalnya untuk menentukan interval perawatan mesin (S) yang meminimalkan total biaya (TMC) dengan nilai keandalan mesin yang maksimal. Kurva Keandalan Gunakan prosedur berikut untuk menggambar Kurva keandalan. 1. Dari catatan sejarah peralatan, tabulasi Time Antara Kegagalan (TBF). Berhati-hatilah untuk tidak menyertakan selain data kegagalan, termasuk penutupan dijadwalkan akan mendistorsi sampel. 2. Daftar Waktu Antara Kegagalan (T BF) dari yang terpendek sampai yang terpanjang dan pada saat yang sama jumlah kegagalan setiap interval dimulai dengan 1 sebagai waktu singkat, yaitu, n = 1, 2, 3,..., N dimana N adalah jumlah total dari interval kegagalan. Ditabulasikan. 3. Hitung probabilitas untuk mendapatkan waktu antara kegagalan lebih besar dari masing-masing interval kegagalan tabulasi menggunakan persamaan berikut: 23

R (t) = [(N - n) + 1] / (N + 1) 4. Probabilitas kegagalan pada jam-jam atau kurang t adalah F (T) dan dihitung dengan menggunakan persamaan: F (t) = 1 - R (t) 5. Plot nilai-nilai R (t) terhad ap waktu antara kegagalan (TBF) pada nomograph lalu tarik garis lurus secara visual sesuai dengan poin diplot. Ini adalah Kurva Keandalan. 6. Pada Kurva keandalan, tarik garis lurus secara vertikal ke bawah pada Garis B ke Waktu Antara skala Kegagalan untuk mendapatkan nilai efisiensi ( ) dari skala parameter yang digunakan dalam perhitungan nanti. 7. Lalu tarik garis yang sejajar dengan Kurva keandalan di Point A. Pada perpotongan garis 2 dan ordinat atau R (t) skala, gambar garis horizontal 3 untuk memotong tambahan skala parameter β, µ / dan σ /. Parameter terbentuk, dibaca langsung dari skala pertama dan nilai skala kedua digunakan untuk menghitung Mean Time Antara Kegagalan (MTBF). MTBF = ( / ) 8. Bandingkan menghitung MTBF dengan mean aritmetik dari Waktu Antara Kegagalan, X. Jika nilai-nilai berbeda secara signifikan satu sama lain, sesuaikan Curve Keandalan sampai perbedaan itu cukup kecil (kurang dari 20 persen). 24

Keterangan : β σ : skala parameter : efisiensi : Rata-rata : standart deviasi 3.4.2 Availability (availabilitas) Availability (availabilitas) adalah suatu konsep yang berhubungan dengan probabilitas suatu peralatan untuk melakukan operasi secara memuaskan pada kondisi tertentu dan suatu periode tertentu. Secata matematis availabilitas dapat dinyatakan sebagai rasio waktu operasional dengan waktu menganggurnya (down time). Fungsi Kepadatan Kemungkinan Kerusakan Dalam membahas masalah perawatan, pada umumnya digunakan fungsi kepadatan probabilitas karena fungsi kerusakan tergantung pada variabel waktu, yang bentuknya merupakan kurva kontinyu (Jordin, 1993). Kerusakan dapat terjadi secara kontinyu dalam selang waktu (0, 8). Variable waktu kerusakan X1, X2, X3,., dari komponen yang berbeda bersifat acak ( random variable) dan tidak saling bergantung (mutually independent). Persamaan kurava dari kepadatan kemungkinan sebagai f(t), luas daerah dibawah fungsi kepadatan kemungkinan menyatakan besarnya probabilitas kerusakan dimana luas total sama dengan satu. 25

3.4.3 Beberapa Fungsi Distribusi Kerusakan a. Distribusi Eksponensial Distribusi Eksponensial sering terjadi pada komponen-komponen yang mengalami kerusakan dengan penyebab yang acak ( random causes), seperti adanya beban tiba tiba yang berlebihan. Distribusi ini ternyata paling sesuai dengan untuk komponen elektronika. Distribusi eksponensial merupakan distribusi yang paling banyak digunakan dalam masalah reliabilitas dimana laju kerusakannya: λ(t) = λ, suatu konstanta Fungsi kepadatan probabilitas : Fungsi distribusi kumulatif : Fungsi Keandalan : Rataan dan variansi μ = MTTF (Mean Time to Failure) 26

b. Distribusi Normal Berguna untuk menggambarkan pengaruh pertambahan waktu ketika dispesifikkan waktu antar kerusakan dengan ketidakpastian untuk menggambarkan katergantungan terhadap waktu. Fungsi laju kepadatan probabilitas Fungsi distribusi kumulatif Dengan bantuan tabel normal untuk Z,variabel random: Dimana Ф = fungsi distribusi normal standar Sehingga persamaan CDF dapat disederhanakan dengan bantuan z, menjadi: Fungsi keandalan : 27

Laju kerusakan : (Jardine, 1987) c. Distribusi Lognormal Distribusi ini berguna untuk menggambarkan distribusi keruskan untuk distribusi yang bervariasi. Fungsi kepadatan probabilitas : Fungsi distribusi kumulatif : Dengan bantuan tabel normal untuk z, variabel random standar : Sehingga persamaan CDF dengan bantuan tabel normal untuk z menjadi : Fungsi Keandalan : 28

Dimana: Ф = distribusi normal standar µ = mean dari ln(t) s = standar deviasi dari ln(t) Laju kerusakan : d. Distribusi Weibull Distribusi Weibull merupakan distribusi yang paling banyak digunakan. Parameter distribusi weibul adalah parameter skala a, parameter bentuk ß, dan parameter lokasi γ. Parameter skala juga disebut parameter karakteristik, parameter benruk disebut juga weibull slope, dan parameter lokasi disebut juga sebagai umur minimum. Banyak digunakan dengan adanya parameter dalam distribusi weibull sehingga perilaku kerusakannya lebih mudah dimodelkan. Fungsi kepadatan variabel random t distribusi weibull : Fungsi kumulatif variabel random x distribusi weibull : 29

Distribusi weibull dua parameter memiliki umur minimum sama dengan nol, maka fungsi distribusi kumulatifnya menjadi : Karena distribusi Weibull tiga parameter selalu dapat di konversi menjadi dua parameter, maka selanjutnya digunakan distribusi weibull dua parameter. Parameter bentuk ß menentukan bentuk dari distribusi. Dengan meningkatnya harga ß, maka harga µ distribusi akan mendekati nilai parameter skala a, yang berfungsi menempatkan distribusi sepanjang sumbu x. Fungsi laju kerusakan distribusi Weibull adalah : Fungsi kendalan : Rataan : Variansi : (Ebeling, 1997) 30

3.4.4 Pengujian Hipotesa Distribusi Data Untuk pengujian kecocokan data terhadap suatu distribusi teoritis tertentu, dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satu diantantaranya adalah dengan metoda chi-square dan pengujian Kolmogorov Smirnov (K-S). Pengujian kecocokan didasarkan pada baiknya kesesuaian yang ada antara frekuensi terjadinya pengamatan dan distribusi yang telah dihipotesakan. 3.4.5 Keputusan Penggantian Komponen Untuk mendapatkan interval perwatan mesin dalam hal ini penggantian komponen, maka ditinjau dari segi biaya terendah akan didapatkan perhitungan biaya dengan rumus : Keterangan : 1. tp adalah panjang selang waktu 2. Cp adalah biaya untuk satu penggantian preventif 3. Cf adalah biaya untuk satu penggantian karena rusak sebelum saat penggantian prefentif 4. R(tp) adalah probabilitas komponen andal dalam selang waktu tp 5. F(tp) adalah probabilitas komponen rusak dalam selang waktu tp (Ebeling, 1997) 31