Rancang Bangun Perangkat Lunak Perhitungan Indeks TeSCA Pelaksanaan Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) di Lingkungan Kampus Uky Yudatama 1, Tyo Wahyu 2 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Magelang Jl. Mayjen Bambang Soegeng Km 5 Mertoyudan Magelang 1 uky@scientist.com, 2 tyo.wahyu@gmail.com Abstrak Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan TIK di perguruan tinggi di Indonesia perlu dimunculkan instrumen pemicu dan pemacu agar perkembangan TIK di seluruh kampus dapat terus ditingkatkan. Program TeSCA yang sudah digulirkan sejak tahun 2008, kini juga lebih diarahkan untuk mendorong terjadinya percepatan dan peningkatan pemanfaatan TIK di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Program ini diharapkan dapat menjadi pemicu dan pemacu perguruan tinggi untuk melakukan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pendidikan di kampusnya. Berkenaan dengan hal diatas, maka kami merancang dan membangun suatu aplikasi perangkat lunak yang bertujuan untuk membantu suatu perguruan tinggi dalam rangka mengetahui sejauh mana pelaksanaan dan pemanfaatn TIK diterapkan, sehingga dari hasil pengukuran yang telah diperoleh dapat dijadikan sebagai pemicu dan pemacu agar perkembangan TIK di kampusnya dapat terus ditingkatkan. Kata Kunci : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Information and Communication Techology (ICT), Telekom Smart Campus (TeSCA). 1. Pendahuluan Di era globalisasi sekarang ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau sering disebut Information and Communication Techology (ICT) telah merambah ke semua aspek kehidupan, tidak terkecuali dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan, pemanfaatan TIK dapat mengubah cara dan proses belajar mengajar, sistem pengelolaan pendidikan, pelayanan kepada stakeholder, termasuk kebiasaan semua civitas akademika. Salah satu tantangan global dalam dunia pendidikan saat ini adalah bagaimana perguruan tinggi di Indonesia dapat memanfaatkan TIK untuk menunjang berbagai kegiatan pendidikannya. Pemanfaatan TIK pada akhirnya dapat menghasilkan efisiensi dan produktivitas yang tinggi dalam bidang akademik dan administratif. Selain itu perguruan tinggi juga akan mampu terus bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan TIK di perguruan tinggi di Indonesia perlu dimunculkan instrumen pemicu dan pemacu agar perkembangan TIK di seluruh kampus dapat terus ditingkatkan. TeSCA merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Telkom Indonesia. PT Tempo Inti Media Tbk (Tempo Media Group) bergabung sebagai penyelenggara program dan media partner. Program ini juga didukung beberapa lembaga antara lain Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dikti Kemdikbud), Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (Aptikom), dan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Detiknas). Program TeSCA yang sudah digulirkan sejak tahun 2008, kini juga lebih diarahkan untuk mendorong terjadinya percepatan dan peningkatan pemanfaatan TIK di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Program ini diharapkan dapat menjadi pemicu dan pemacu perguruan tinggi untuk melakukan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pendidikan di kampusnya. Berkenaan dengan hal diatas, maka kami merancang dan membangun suatu aplikasi perangkat lunak yang bertujuan untuk membantu suatu perguruan tinggi dalam rangka mengetahui sejauh mana pelaksanaan dan pemanfaatn TIK diterapkan, sehingga dari hasil pengukuran yang telah diperoleh dapat dijadikan sebagai pemicu dan pemacu agar perkembangan TIK di kampusnya dapat terus ditingkatkan. 2. Pembahasan Pengukuran dilakukan dengan index TeSCA yang didasarkan atas ZEN Framework (Gambar 1) yang tersusun atas 7 domain yakni : a. Suprastruktur Kampus. b. Infrastruktur Teknologi. c. Profil Pemangku Kepentingan. d. Ragam Pemanfaatan dan Aplikasi. e. Strategi Pendidikan Nasional. f. Dampak dan Manfaat Penerapan Teknologi. g. Komunitas Eksternal. Gambar 1. ZEN Framework a. Suprastruktur Kampus Memiliki sembilan sub-dimensi yakni Komitmen Pimpinan, Alokasi Sumber Daya, Unit Pengelola teknologi, Kebijakan dan Sistem Insentif, Renstra dan Peta Jalan, Perencanaan dan Pengorganisasian, Pengadaan dan Penerapan, Pengelolaan dan Pengembangan, serta Pemantauan dan Penilaian. Poin penting disini kampus menggelar berbagai kegiatan pendukung suprastruktur kampus seperti pelatihan bagi civitas academica kampus; memberikan insentif bagi para dosen, peneliti, karyawan, maupun staf yang secara efektif berhasil menerapkan TIK untuk meningkatkan kinerja seharihari serta memiliki kebijakan manajemen mutu yang selaras dengan pemanfaatan TIK dalam kelas atau unit kerja kampus. Penilaian juga meliputi keberadaan tim helpdesk dan struktur organisasi pendukung, manajemen sumberdaya berbagai pakai dan berdaya guna (shared resources), pengalokasikan dana investasi dan operasional dalam aanggaran tahunan untuk pengembangan TIK, serta diintensifkannya public relations (PR) dan marketing pemanfaatan TIK kampus.
b. Infrastruktur Teknologi Penilaian dibagi menjadi tiga kategori, yakni fasilitas fisik pendukung TIK kampus, infrastruktur TIK seperti jaringan transmisi, serta segmen atau klaster komputer di kampus. Fasilitas fisik pendukung meliputi fasilitas komputer di lingkungan kampus; tidak hanya yang dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar di kelas, laboratorium, dan pusat komputer, tetapi juga yang dipakai dalam kegiatan administrasi kampus. Infrastruktur TIK yang dinilai adalah kumpulan jejaring transmisi melalui darat (teristerial), laut (kabel), atau udara (wireless) yang menghubungkan unit atau berbagai bagian kampus. Secara garis besar, infrastruktur ini dibagi menjadi intranet, internet, dan ekstranet. Segmen atau kluster komputer untuk kegiatan belajar mengajar dilihat dari keberadaan pusat komputer, laboratorium, warnet, maupun penunjang operasional seperti data center, ruang server, dan help desk. Secara umum, dimensi infrastruktur teknologi terdiri atas Koneksi Jaringan, Kanal Akses dan Perangkat Keras, Piranti Lunak Sistem, Gudang Data, serta Pusat Kendali c. Profil Pemangku Kepentingan Terdiri atas empat konstituen yaitu Dosen dan Peneliti, Mahasiswa, Unsur Pemilik/Pimpinan dan pihak pengambil keputusan dalam institusi perguruan tinggi, serta Manajemen, staf dan karyawan perguruan tinggi. d. Ragam Pemanfaatan dan Aplikasi Meliputi sistem software. Yang dinilai dari dimensi ini adalah piranti program sistem operasi komputer stand alone maupun jaringan, aplikasi piranti lunak terkait penyelenggaran manajemen pendidikan untuk kegiatan belajar mengajar (application software), serta modul-modul program tambahan (tools software) dalam kegiatan perguruan tinggi misalnya membuat laporan, menganalisa database, pengadaaan aset, dsb. Enam sub-dimensi yang termasuk dimensi ragam pemanfaatan dan aplikasi adalah Referensi Sumber Informasi dan Pengetahuan, Alat Bantu dan Media Belajar-Mengajar, Model Pembelajaran Virtual dan Mandiri, Otomatisasi Administrasi dan Operasional Kampus, Piranti Komunikasi, Kolaborasi, dan Koordinasi, serta Sistem Pelaporan dan Pengambilan Keputusan. e. Strategi Pendidikan Nasional Yang diterapkan setiap kampus harus selaras dengan kebijakan pemerintah. Dimensi ini terdiri atas Implementasi E-Learning, Berbagi Sumber Daya, Pendidikan Terbuka, Pangkalan Data Terpadu, serta Jejaring Internasional. f. Dampak dan Manfaat Penerapan Teknologi Terdiri atas lima komponen yakni Peningkatan Kualitas, Efektivitas dan Efisiensi, Transparansi Manajemen, Utilisasi Sumber Daya, serta Transformasi Organisasi. Penilaian pada dimensi ini memperhatikan dua jenis manfaat TIK bagi perguruan tinggi, yaitu yang langsung maupun tidak langsung dirasakan oleh civitas academica dalam kegiatan belajar mengajar maupun Tri Dharma Perguruan Tinggi. Manfaat utama yang dirasakan langsung di antaranya peningkatan kualitas pembelajaran, pemberdayaan dosen dan staf akademik, pengelolaan sumber daya intelektual dan pengetahuan, pendukung pelaksanaan penelitian dan pengembangan, serta pengembangan inovasi pedidikan tinggi. Manfaat yang bersifat pendukung misalnya otomatisasi proses operasional dan administrasi, optimalisasi sumber daya, pendukung pengambilan
keputusan, media komunikasi dan koordinasi, serta penjalin kolaborasi dengan mitra strategis perguruan tinggi g. Komunitas Eksternal Elemen pendukung dalam kegiatan operasional perguruan tinggi. Dimensi ini meliputi unsur Pemerintah, Industri, Masyarakat, Akademisi, dan Pemilik. Gambar 3. Contoh Kuisioner Setiap domain terdiri dari beberapa parameter dan masing-masing domain memiliki bobot yang berbeda. Semua parameter dari 7 domain di atas dituangkan dalam bentuk kuesioner yang diisi sendiri (self assessment) berdasarkan data-data dari TIK yang dimilikinya. Merujuk pada isian kuesioner tersebut, nantinya akan dihitung nilai skor dari perguruan tinggi tersebut. 3. Implementasi Gambar 4. Halaman Login Gambar 5. Halaman Beranda Gambar 2. Contoh Kuisioner
Gambar 10. Laporan Hasil per Dimensi Gambar 6. Daftar Pertanyaan 4. Kesimpulan a. Salah satu program TeSCA adalah pengukuran indeks suatu perguruan tinggi yang telah mengembangkan dan mengimplementasikan ICT dalam kegiatan pendidikan. b. Selain itu TeSCA membuat kampus bisa memiliki peran lebih besar di masyarakat dengan memanfaatkan ICT yang selanjutnya bisa dimanfaatkan maksimal untuk proses belajar- mengajar di kampus. Gambar 7. Hasil berupa Grafik Batang c. Bagi perguruan tinggi, pengukuran pemanfaatan ICT di lingkungan kampus melalui program TeSCA sejalan dengan methodology 3C, dimana kampus dapat melakukan calibration (tolok ukur pencapaian ICT sehingga dapat menentukan target selanjutnya), confidence (kepercayaan diri kampus untuk menjadi referensi kampus lainnya), dan credibility (meningkatkan pengakuan terhadap kredibilitas kampus). Gambar 8. Hasil berupa Grafik Pie Daftar Pustaka [1].http://kampus.okezone.com/read/2012/03/05/373/ 587394/tujuh-dimensi-penilaian-tesca [2]http://2011.web.dikti.go.id/index.php?option=com _content&view=article&id=2527:kuisioner-tesca- 2011&catid=68:berita-pengumuman&Itemid=160. [3]. http://tescaindonesia.org/site/page/tentang-tesca Gambar 9. Hasil berupa Grafik Spider [4].http://tescaindonesia.org/news/read/menujusmart-kampus. [3] Fathansyah, 2002, Basis Data, Penerbit Informatika, Bandung. [5] Hadi Soetopo, Ariesto, 2002, Analisis dan Desain Berorientasi Objek, J & J Learning.
[6] Harianto Kristanto,2004, Konsep Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta. [7] Jogiyanto,2002, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta. [8] Marzuki, 1998, Metodologi Penelitian, Penerbit Airlangga, Surabaya [9] Palo Alto,1974, Information System Analysis : Theory and Application, Science Research Associates, California