KINERJA LALU LINTAS JALAN PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL EMPAT LENGAN PATUNG KUDA PAAL DUA MANADO. Johanis E. Lolong ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT PELAYANAN PERSIMPANGAN BERSIGNAL JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO. James A. Timboeleng ABSTRAK

TUNDAAN DAN TINGKAT PELAYANAN PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN KAROMBASAN MANADO

KINERJA LALU LINTAS PERSIMPANGAN LENGAN EMPAT BERSIGNAL (STUDI KASUS: PERSIMPANGAN JALAN WALANDA MARAMIS MANADO)

BAB III LANDASAN TEORI. lintas (traffic light) pada persimpangan antara lain: antara kendaraan dari arah yang bertentangan.

BAB III LANDASAN TEORI. lebih sub-pendekat. Hal ini terjadi jika gerakan belok-kanan dan/atau belok-kiri

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.5, April 2013 ( ) ISSN:

TINJAUAN EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALULINTAS PADA PERSIMPANGAN PAAL DUA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali)

KONDISI DAN KARAKTERISTIK LALU LINTAS

ANALISA KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL DI RUAS JALAN S.PARMAN DAN JALAN DI.PANJAITAN

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS : JLN. RAYA KARANGLO JLN. PERUSAHAAN KOTA MALANG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jalan. Ketika berkendara di dalam kota, orang dapat melihat bahwa kebanyakan

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI KINERJA SIMPANG LIMA BERSINYAL ASIA AFRIKA AHMAD YANI BANDUNG

EVALUASI DAN PERENCANAAN LAMPU LALU LINTAS KATAMSO PAHLAWAN

TINJAUAN PUSTAKA. ruas jalan bertemu, disini arus lalu lintas mengalami konflik. Untuk. persimpangan (

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.1, November 2012 (16-21)

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBALIKAN ARAH ARUS LALU LINTAS TERHADAP KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Nonongan Kota Surakarta)

EVALUASI PENGENDALIAN LALU LINTAS DENGAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. simpang terutama di perkotaan membutuhkan pengaturan. Ada banyak tujuan dilakukannya pengaturan simpang sebagai berikut:

DAFTAR ISTILAH KARAKTERISTIK LALU LINTAS. Arus Lalu Lintas. UNSUR LALU LINTAS Benda atau pejalan kaki sebagai bagian dari lalu lintas.

PERBANDINGAN PENGUKURAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL MENGGUNAKAN PROGRAM aasidra 2.0 dan MKJI 1997 (STUDI KASUS: PERSIMPANGAN PAAL 2 MANADO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah ruas jalan atau lebih yang saling bertemu, saling berpotongan atau bersilangan.

EVALUASI KINERJA SIMPANG HOLIS SOEKARNO HATTA, BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI KINERJA JALAN DAN PENATAAN ARUS LALU LINTAS PADA AKSES DERMAGA FERRY PENYEBERANGAN SIANTAN

Analisa Panjang Antrian Dengan Tundaan pada persimpangan Bersignal Jl. Raden saleh dengan Jl.Balai kota Medan (STUDI KASUS) SURYO UTOMO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, maka dengan ini penulis mengambil referensi dari beberapa buku dan

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

DAFTAR ISI JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL JALAN 17 AGUSTUS JALAN BABE PALAR KOTA MANADO

Analisa Kinerja Simpang Bersinyal Pingit Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci : Tingkat Kinerja, Manajemen Simpang Tak Bersinyal.

Waktu hilang total : LTI = 18 KONDISI LAPANGAN. Tipe Lingku ngan Jalan. Hambatan Samping Tinggi/ren dah. Belok kiri langsung Ya/Tidak

PERENCANAAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JALAN SULTAN HASANUDIN DAN JALAN ARI LASUT MENGGUNAKAN METODE MKJI

ANALISA PEMILIHAN MODEL PENYELESAIAN PERSIMPANGAN BERDASARKAN VOLUME KENDARAAN (STUDI SIMPANG JL. DEMAK JL. DUPAK/DUPAK RUKUN)

EVALUASI KINERJA SIMPANG PATUNG NGURAH RAI (SIMPANG JALAN I GUSTI NGURAH RAI JALAN AIRPORT NGURAH RAI)

KAJIAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL BUNDARAN KECIL DAN SIMPANG TAMBUN BUNGAI DI PALANGKA RAYA KALIMANTAN TENGAH

BAB IV PEMBAHASAN. arus dan komposisi lalu lintas. Kedua data tersebut merupakan data primer

JURNAL EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL PADA SIMPANG TIGA JALAN CIPTOMANGUNKUSUMO JALAN PELITA KOTA SAMARINDA.

ANALISA KINERJA PELAYANAN SIMPANG CHARITAS KOTA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL (Studi Kasus : Simpang Jalan Kemuda 3 Jalan Padma Jalan Seroja Jalan Kemuda)

PERHITUNGAN KINERJA BAGIAN JALINAN AKIBAT PEMBALIKAN ARUS LALU LINTAS ( Studi Kasus JL. Kom. Yos Sudarso JL. Kalilarangan Surakarta ) Naskah Publikasi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Kondisi Lingkungan Jalan Simpang Bersinyal Gejayan KODE PENDEKAT

STUDI KINERJA SIMPANG BERSINYAL JALAN CIPAGANTI BAPA HUSEN BANDUNG

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Empat Telukan Grogol Sukoharjo) Naskah Publikasi Tugas Akhir

Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan Jalan Sam Ratulangi Menurut MKJI 1997

TINJAUAN PUSTAKA. derajat kejenuhan mencapai lebih dari 0,5 (MKJI, 1997).

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP ANGKA HENTI STOP. Ridayati Program studi Teknik Sipil STTNAS

KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Simpang Jalan Tak Bersinyal

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi kinerja simpang tiga Jl. A. Yani Jl. Pangeran Antasari

PERENCANAAN SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG CIUNG WANARA DI KABUPATEN GIANYAR

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG TIGA JL. KUPANG INDAH JL. RAYA KUPANG JAYA JL. DUKUH KUPANG UTARA 1 SURABAYA

DAFTAR ISI. Judul. Lembar Pengesahan. Lembar Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL SECARA TEORITIS DAN PRAKTIS

ANALISIS PENGARUH KINERJA LALU-LINTAS TERHADAP PEMASANGAN TRAFFIC LIGHT PADA SIMPANG TIGA (STUDI KASUS SIMPANG KKA)

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS : SIMPANG EMPAT BERSINYAL DEMANGAN) ABSTRAK

Alumni Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Bengkulu Jl. Raya Kandang Limun, Bengkulu Telp. (0736)

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapan-tahapan dalam

PEMODELAN LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL DI KOTA YOGYAKARTA (STUDI KASUS SIMPANG PINGIT

ANALISA KINERJA SIMPANG JALAN MANADO BITUNG JALAN PANIKI ATAS MENURUT MKJI 1997

BAB III LANDASAN TEORI

Gambar 2.1 Rambu yield

BAB IV ANALISIS DATA. Data simpang yang dimaksud adalah hasil survey volume simpang tiga

MANAJEMEN LALU LINTAS DI SEKITAR PERSIMPANGAN JL. PASARMINGGU - JL. KALIBATA - JL. DUREN TIGA JL. PANCORAN TIMUR DI JAKARTA

PERBANDINGAN PENILAIAN TINGKAT PELAYANAN JALAN MENURUT PM 96/2015 DAN KM 14/2006

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entah jabatan strukturalnya atau lebih rendah keahliannya.

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG EMPAT TAMAN DAYU KABUPATEN PASURUAN)

SIMPANG TANPA APILL. Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL BERLENGAN EMPAT (STUDI KASUS SIMPANG SURABAYA, BANDA ACEH)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja dari suatu

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN KALIGARANG JALAN KELUD RAYA JALAN BENDUNGAN RAYA

EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL DENGAN METODE MKJI 1997 (Studi Kasus Simpang Tiga Jalan Ketileng Raya-Semarang Selatan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI PENERAPAN BELOK KIRI LANGSUNG PADA SINMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG TIGA SUPRIYADI)

2.6 JALAN Jalan Arteri Primer Jalan Kolektor Primer Jalan Perkotaan Ruas Jalan dan Segmen Jalan...

ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah 1.3. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN LALU LINTAS DI SEKITAR JALAN RAYA ABEPURA DI JAYAPURA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Ruas Jalan A. Data Umum, Kondisi Geometrik, Gambar dan Detail Ukuran

PENDAHULUAN. Traffic light merupakan sebuah teknologi yang mana kegunaannya adalah untuk mengatasi antrian dan dapat mempelancar arus lalu lintas

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

KINERJA SIMPANG LIMA TAK BERSINYAL JL. TRUNOJOYO, BANDUNG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA MARANATHA BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.7, November 2014 ( ) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat yang mempunyai

TINJAUAN PUSTAKA. Simpang jalan merupakan simpul transportasi yang terbentuk dari beberapa

PERENCANAAN ULANG GEOMETRIK PADA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus : Simpang Kisaran Meulaboh)

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Transkripsi:

KINERJA LALU LINTAS JALAN PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL EMPAT LENGAN PATUNG KUDA PAAL DUA MANADO Johanis E. Lolong ABSTRAK Bagian yang rawan dan sering terjadi konflik lalu lintas adalah persimpangan karena menghubungkan beberapa ruas jalan, pada daerah ini terjadi berbagai jenis pergerakan kendaraan yang akhirnya menimbulkan tundaan dan antrian kendaraan yang panjang. Dan keadaan ini umumnya di kenal dengan kemacetan arus lalu lintas. Untuk mengurangi kemacetan di persimpangan biasanya pada persimpangan tersebut di lengkapi dengan lampu pengatur lalu lintas dan rambu rambu lalu lintas. Dengan adanya konflik yang terjadi di simpang Patung Kuda Paal 2 Manado, maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap arus lalu lintas. Dalam menganalisa kinerja arus lalu lintas di butuhkan data lapangan, kondisi geometrik meliputi lebar pendekat, kondisi arus lalu lintas selama 7 hari dari hari senin, dengan waktu pengamatan selama 12 jam per hari dari pukul 06.00-18.00, kondisi lingkungan berupa ukuran kota, tipe lingkungan jalan, dan kelas hambatan samping.metode yang di gunakan untuk menghitung tundaan pada simpang ini adalah metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI (1977). Tundaan Rata-rata simpang pada persimpangan Patung Kuda Paal 2 D = 23,04 det/smp LOS C. Kata kunci : persimpangan, tingkat pelayanan, tundaan, kapasitas 1. PENDAHULUAN Transportasi merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan perekonomian. Seringkali timbul masalah yang sangat mempengaruhi kelancaran bertransportasi. Salah satu contoh masalah yang sering didapati dan kita alami sendiri adalah kemacetan, dimana persimpangan merupakan salah satu titik rawan terjadinya kemacetan. Persimpangan yang dikendalikan dengan lampu lalu lintas tujuannya untuk menghindari atau mengurangi terjadinya kecelakaan, kelambatan kendaraan, dan meningkatkan kapasitas dari persimpangan tersebut terutama persimpangan dengan arus yang padat. Untuk itu perlu adanya perhatian terhadap persimpangan terutama dari segi perencanaan. Di Kota Manado, Persimpangan Patung Kuda paal 2 merupakan persimpangan yang padat lalu lintasnya, karena daerah ini menghubungkan daerah pemukiman dengan daerah bisnis, persekolahan, dan perkantoran ataupun sebaliknya. 2. LANDASAN TEORI 1). Tingkat Pelayanan / Kinerja Jalan Tingkat pelayanan (Level of Service) atau kinerja jalan merupakan pengukuran kualitatif yang menerangkan tentang kondisi kondisi operasional dalam suatu aliran lalu lintas. Tingkat pelayanan suatu persimpangan (biasanya pada persimpangan berlampu lalu lintas) menurut HCM 85 Amerika didapatkan dengan melihat waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melewati suatu simpang dibandingkan terhadap situasi tanpa simpang atau disebut dengan Tundaan (Delay). Kriteria tingkat pelayanan untuk simpang bersignal : Tingkat pelayanan A B C D E F Tabel 1 : Tingkat Pelayanan Sumber : HCM 85 hal 9-4 Tundaan (Delay) (det/kend) < 5,0 5,1 15 15,1 25 25,1 40 40,1 60 > 60 Tingkat Pelayanan A : pergerakan yang lancar/sangat baik dan sebagian besar kendaraan tiba pada saat lampu hijau. Tingkat Pelayanan B : pergerakan baik, kendaraan yang berhenti pada tingkat TEKNO-SIPIL/Volume 09/No. 55/April 2011 14

ini lebih banyak dari kendaraan pada LOS A. Tingkat Pelayanan C : pergerakan yang kurang baik dan atau waktu siklus yang lebih panjang. Jumlah kendaraan yang berhenti sangat berpengaruh pada tingkat ini walaupun masih banyak kenndaraan yang melewati persimpangan ini. Tingkat Pelayanan D : pergerakan yang buruk dan pengaruh kemacetan lebih terlihat pada tingkat ini. Akibat dari waktu siklus yang panjang atau rasio kendaraan yang tinggi dan rasio kendaraan henti menurun. Tingkat Pelayanan E : pergerakan yang buruk akibat dari nilai tundaan yang tinggi, biasanya menujukan nilai waktu siklus yang panjang dan rasio kendaraan yan tinggi. Tingkat Pelayanan F : kondisi macet total atau ketika arus kedatangan melebihi kapasitas persimpangan tersebut. dari 2). Tundaan (Delay) Tundaan adalah waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melalui simpang apabila dibandingkan lintasan tanpa melalui suatu simpang. Tundaan terdiri dari tundaan lalu lintas yaitu waktu menunggu yang disebabkan oleh interaksi lalu-lintas dan tundaan geometri yang disebabkan oleh perlambatan dan percepatan kendaraan yang membelok disimpangan dan atau yang terhenti karena lampu lalu lintas. Tundaan yang digunakan sebagai indikator tingkat pelayanan dari masingmasing pendekat maupun suatu simpangan secara menyeluruh adalah Tundaan rata-rata. C. METODOLOGI PENELITIAN 1). Diagram Alir Penelitian Gbr 1. MULAI PENGUMPULAN DATA Data Geometrik Persimpangan Pola Gerakan & Waktu Sinyal Arus Lalu - Lintas A ANALISA KINERJA LALU LINTAS Kapasitas Derajat Kejenuhan Panjang Antrian Kendaraan Terhenti Tundaan KESIMPULAN SELESAI Diagram Alir Penelitian 2). Penentuan Lokasi Hal hal yang dipertimbangkan dalam pengumpulan data dapat diperinci sebagai berikut : 1. Kondisi Geometri 2. Kondisi Lalu Lintas Pergerakan lalu lintas Jenis kendaraan Aktivitas sekitar lokasi 3. Pengaturan dan kontrol lalu lintas Awal dan akhir hijau dalam setiap fase signal Tanda lalu lintas dan marka jalan Bedasarkan pertimbangan di atas, maka ditetapkan penelitian dilakukan pada Persimpangan Patung Kuda Paal 2 karena kendaraan kendaraan yang melalui pesimpangan tersebut dapat mewakili komposisi kendaraan yang diamati. Kendaraan yang ditinjau mengikuti pedoman dari MKJI 97, meliputi : Kendaraan ringan ( Light Vehicle = LV ) TEKNO-SIPIL/Volume 09/No. 55/April 2011 15

Kendaraan berat ( Heavy Vehicle = HV ) Sepeda motor ( Motor Cycle = MC ) 3). Metode Perhitungan Dalam menganalisa kinerja lalu lintas jalan digunakan pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. D. PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 1). Kondisi Fisik Kota Manado Kota Manado terletak di wilayah Utara Pulau Sulawesi dan merupakan Ibukota Propinsi Sulawesi Utara. Kota Manado terletak pada 10 o 40 LU dan 124 o 35 BT. Luas wilayah administratif Kota Manado adalah 15.726 Km 2. Jumlah penduduk Kota Manado berdasarkan data yang diberikan Badan Pusat Statistik Kota Manado berjumlah 424.111 jiwa. 2). Kondisi Geometrik dan Lingkungan Persimpangan Daerah persimpangan Patung Kuda berada di Kelurahan Paal 2 Kecamatan Wenang Kotamadya Manado dan menghubungkan dua ruas jalan yaitu Jalan Martadinata dan Jalan Yos Sudarso. Tataguna lahan di daearah persimpangan ini antara lain terdapat persekolahan, perkantoran, pertokoan, terminal dan rumah ibadah. Gbr 2. Kondisi Geometrik Persimpangan Patung Kuda Paal 2 3). Waktu Siklus Dari hasil pengamatan pada persimpangan terdapat 3 fase dengan data data sebagai berikut : Gbr 3. Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase pada Persimpangan Patung Kuda 0 2 23 3 82 Gbr 4. 30 44 3 33 Fase II 110 79 28 3 Fase III Waktu Siklus Persimpangan Patung Kuda 4). Analisa Kinerja Lalu Lintas 4.1 Arus Lalu Lintas Arus lalu lintas yang digunakan dalam perhitungan adalah arus lalu lintas pada saat paek hour. a. Pendekat Timur (Terminal Paal 2) LTOR-Total = 2 smp/jam ST-Total = 171 smp/jam RT-Total = 8 smp/jam LTOR-Total = 5 smp/jam ST-Total = 257 smp/jam RT-Total = 65 smp/jam LTOR-Total = 1213 smp/jam ST-Total = 280 smp/jam RT-Total = 0 smp/jam LTOR-Total = 100 smp/jam ST-Total = 169 smp/jam RT-Total = 1368 smp/jam 4.2 Kapasitas C = S x di mana : S = Arus jenuh dasar g = Waktu hijau c = Waktu siklus dari hasil perhitunngan didapatkan nilai kapasitas setiap pendekat adalah sebagai berikut : a. Pendekat Timur (Terminal paal 2) C = 458 smp/jam C = 690 smp/jam C = 470 smp/jam C = 1957 smp/jam 4.3 Derajat Kejenuhan D S = Fase I di mana : D S = Derajat kejenuhan Q = Arus lalu lintas C = Kapasitas Dengan menggunakan persamaan di atas didapatkan nilai derajat kejenuhan yaitu : a. Pendekat Timur (Terminal Paal 2) D s = 0,396 D s = 0,473 TEKNO-SIPIL/Volume 09/No. 55/April 2011 16

D s = 0,595 D s = 0,507 4.4 Panjang Antrian Untuk DS > 0,5 : NQ 1 = 0,25 x C x Untuk DS < 0,5 : NQ 1 = 0 NQ 2 = c x x (g/c) NQ = NQ 1 + NQ 2 QL = Dengan menggunakan persamaan di atas didapatkan panjang atrian pada setiap pendekat yaitu : a. Pendekat Timur (Terminal Paal 2) QL = 70 m QL = 60 m QL = 54 m QL = 79 m 4.5 Angka henti dan Kendaraan Terhenti a. Angka henti Pendekat Timur : N S = 0,9 x x 3600 4,6 = 0,9 x x 3600 182x110 = 0,746 Pendekat Utara, N S = 0,790 Pendekat Selatan, N S = 0,836 Pendekat Barat, N S = 0,678 b. Jumlah kendaraan terhenti Pendekat Timur : N SV = Q x N S = 182 x 0,746 = 136 smp/jam Pendekat Utara, N SV = 258 smp/jam Pendekat Selatan, N SV = 234 smp/jam Pendekat Barat, N SV = 672 smp/jam 4.6 Tundaan Dengan menggunakan bantuan pedoman MKJI (tabel dan grafik) maka didapatkan kinerja jalan yang ditinjau dengan melihat nilai tundaan pada masing-masing pendekat dan simpang. a. Tundaan rata rata setiap simpang (D) D = DT + DG Pendekat Timur, D = 37,06 det/smp Pendekat Utara, D = 41,61 det/smp Pendekat Selatan, D = 45,23 det/smp Pendekat Barat Selatan, D = 29,22det/smp b. Tundaan simpang rata-rata, D = 34,81 det/smp E. P E N U T U P 1). Kesimpulan Dari hasil analisa didapatkan nilai Derajat Kejenuhan (DS) untuk masing-masing pendekat yaitu : Pendekat Timur DS = 0,396, Pendekat Utara DS = 0,473, Pendekat Selatan DS = 0,595 Pendekat Barat DS = 0,507 Sedangkan kinerja lalu lintas/level Of Service (LOS) dengan melihat nilai Tundaan Rata-rata untuk masing-masing persimpangan dan untuk masing masing pendekat pendekat adalah : Tundaan rata-rata untuk pendekat timur, D = 37,06 det/smp LOS D. Tundaan rata-rata untuk pendekat utara, D = 41,61 det/smp LOS E. Tundaan rata-rata untuk pendekat selatan, D = 45,23 det/smp LOS E Tundaan rata-rata untuk pendekat barat, D = 29,22 det/smp LOS D. dan Tundaan simpang rata-rata = 34,81 det/smp LOS D 2). Saran Hal hal yang dapat disarankan untuk memperbaiki kineja lalu lintas pada persimpangan ini adalah : 1. Dari segi pengaturan lampu lalu lintas perlu dilakukan peninjauan kembali seperti dengan merubah waktu siklus dikarenakan tundaan yang besar diakibatkan panjangnya waktu siklus. 2. Dari segi geometrik jalan yaitu dengan menambah kapasitas jalan dalam hal ini dengan pelebaran jalan. F. DAFTAR PUSTAKA Anonimus. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Direktorat Jendral Bina Marga Pusat Penelitian dan pengembangan Jalan. Bandung Anonimus. 1999. Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Lalu Lintas di Wilayah Perkotaan. Direktorat BSLLAK. Jakarta Anonimus. 1985. Highway Capacity Manual. National Research Council. Washington D.C. C. J. Khisty dan Kent Lall. 2003. Dasar- DasarRekayasa Transportasi. Jilid 1 dan 2. Erlangga. Jakarta TEKNO-SIPIL/Volume 09/No. 55/April 2011 17

Clarckson C. dan Hicks G. R. 1999. Teknik Jalan Raya. Jilid 1. Erlangga. Jakarta Joustin K. C. 1990. Transportation Engineering and Introduction. Washington On State University. Prentice Hall Inc. TEKNO-SIPIL/Volume 09/No. 55/April 2011 18

TEKNO-SIPIL/Volume 09/No. 55/April 2011 19