Struktur dan Organisasi Data 2 G R A P H

dokumen-dokumen yang mirip
Bagaimana merepresentasikan struktur berikut? A E

Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

Pertemuan 11 GRAPH, MATRIK PENYAJIAN GRAPH

GRAF. Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

LOGIKA DAN ALGORITMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Teori Dasar Graf (Lanjutan)

Teori Dasar Graf (Lanjutan)

7. PENGANTAR TEORI GRAF

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

TEORI DASAR GRAF 1. Teori Graf

CRITICAL PATH. Menggunakan Graph berbobot dan mempunya arah dari Critical Path: simpul asal : 1 simpul tujuan : 5. Graph G. Alternatif

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sebuah graf sederhana G adalah pasangan terurut G = (V, E) dengan V adalah

Graf Berarah (Digraf)

Pertemuan 15 REVIEW & QUIS

BAB II LANDASAN TEORI

merupakan himpunan sisi-sisi tidak berarah pada. (Yaoyuenyong et al. 2002)

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

Gambar 6. Graf lengkap K n

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

I. LANDASAN TEORI. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, teori graf merupakan salah satu ilmu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

TEORI DASAR GRAF 1. Teori Graf

UNIVERSITAS GUNADARMA

NASKAH UJIAN UTAMA. JENJANG/PROG. STUDI : DIPLOMA TIGA / MANAJEMEN INFORMATIKA HARI / TANGGAL : Kamis / 18 FEBRUARI 2016

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

GRAF BERARAH Definisi, Matriks, dan Relasi

Matematik tika Di Disk i r t it 2

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012/2013. Graf Berarah

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan peranannya, terutama pada sektor sistem komunikasi dan

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 DEGREE CONSTRAINED MINIMUM SPANNING TREE. Pada bab ini diberikan beberapa konsep dasar seperti beberapa definisi dan teorema

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sepasang titik. Himpunan titik di G dinotasikan dengan V(G) dan himpunan

Representasi Graph Isomorfisme. sub-bab 8.3

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Graf G adalah himpunan terurut ( V(G), E(G)), dengan V(G) menyatakan

BAB II TEORI GRAF DAN PELABELAN GRAF. Dalam bab ini akan diberikan beberapa definisi dan konsep dasar dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Konsep. Graph adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu. Contoh : Struktur organisasi

BAB II LANDASAN TEORI. Teori graf dikenal sejak abad ke-18 Masehi. Saat ini teori graf telah

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

x 6 x 5 x 3 x 2 x 4 V 3 x 1 V 1

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

v 3 e 2 e 4 e 6 e 3 v 4

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

Kode MK/ Matematika Diskrit

PENERAPAN TEORI GRAF DALAM RENCANA TATA RUANG KOTA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

Penerapan Algoritma Steiner Tree dalam Konstruksi Jaringan Pipa Gas

BAB III KONSEP DASAR TEORI GRAF. Teori graf adalah salah satu cabang matematika yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu graf G disebut himpunan titik G, dinotasikan dengan V(G) dan

EKSENTRIK DIGRAF DARI GRAF-GRAF KHUSUS

Minggu Ke XIV Uraian dan Contoh

PENGERTIAN GRAPH. G 1 adalah graph dengan V(G) = { 1, 2, 3, 4 } E(G) = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } Graph 2

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

Pertemuan 12. Teori Graf

BAB II LANDASAN TEORI

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Secara garis besar ilmu statistik dibagi menjadi dua bagian yaitu:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

Penerapan Teori Graf untuk Mencari Eksentrik Digraf dari Graf Star, Graf Double Star dan Graf Komplit Bipartit

Diktat Algoritma dan Struktur Data 2

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan definisi dan teorema yang berhubungan dengan

BAB II LANDASAN TEORI

Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

Transkripsi:

G R A P H Graf adalah : Himpunan V (Vertex) yang elemennya disebut simpul (atau point atau node atau titik) Himpunan E (Edge) yang merupakan pasangan tak urut dari simpul, anggotanya disebut ruas (rusuk atau sisi) Notasi : G(V,E) Simpul u dan v disebut berdampingan bila terdapat ruas (u,v). Graf dapat pula disajikan secara geometrik, simpul disajikan sebagai sebuah titik, sedangkan ruas disajikan sebagai sebuah garis yang menghubungkan 2 simpul. Contoh 1 : Graf G(V,E) dengan : 1. V terdiri dari 4 simpul, yaitu simpul A, B, C dan D 2. E terdiri dari 5 ruas, yaitu e1 = (A, B) e2 = (B, C) e3 = (A, D) e4 = (C, D) e5 = (B, D) A e3 D e1 e5 e4 B e2 C Banyak simpul disebut ORDER, banyak ruas disebut SIZE dari graf. Graf yang lebih umum disebut Multigraf Contoh 2 : Graf G(V,E) dengan : 1. V terdiri dari 4 simpul, yaitu simpul A, B, C dan D 2. E terdiri dari 6 ruas, yaitu e1 = (A, C) e2 = (A, A) e3 = (A, D) e4 = (C, D) e5 = (B, C) e6 = (B, C) Graph - 1 -

A e2 e3 D e1 e4 B e5 C e6 Di sini ruas e2 kedua titik ujungnya adalah simpul yang sama, yaitu simpul A, disebut Gelung atau Self-Loop. Sedangkan ruas e5 dan e6 mempunyai titik ujung yang sama, yaitu simpul B dan C, disebut Ruas Berganda atau Ruas Sejajar. Suatu graf yang tidak mengandung ruas sejajar ataupun self-loop disebut Graf Sederhana atau Simple Graf. Suatu graf G (V,E ) disebut subgraf dari G(V,E), jika V himpunan bagian dari V dan E himpunan bagian dari E. Jika E mengandung semua ruas dari E yang titik ujungnya di V, maka G disebut subgraf yang direntang oleh V (Spanning subgraf). Contoh : A e5 D G e1 e3 e4 B e2 C A D G G subgraf dari G (namun bukan dibentuk oleh V = {A,B,D}) e1 e3 B Graph - 2 -

G subgraf yang dibentuk oleh V = (A,B,D) A e5 D G e1 B e3 G R A P H B E R L A B E L Graf G disebut graf berlabel jika ruas dan atau simpulnya dikaitkan dengan suatu besaran tertentu. Jika setiap ruas e dari G dikaitkan dengan suatu bilangan non negatif d(e), maka d(e) disebut bobot atau panjang dari ruas e. DERAJAT GRAF Derajat simpul V, ditulis d(v) adalah banyaknya ruas yang menghubungi v. Karena setiap ruas dihitung dua kali ketika menentukan derajat suatu graf, maka : Jumlah derajat semua simpul suatu graf (derajat) = dua kali banyaknya ruas graf (size graf). Suatu simpul disebut genap/ganjil tergantung apakah derajat simpul tersebut genap/ganjil. Kalau terdapat self-loop, maka selfloop dihitung 2 kali pada derajat simpul. Contoh : A B F G E C D Di sini banyaknya ruas = 7, sedangkan derajat masing-masing simpul adalah : Graph - 3 -

d(a) = 2 d(d) = 3 derajat graf G = 14 d(b) = 5 d(e) = 1 (2 * 7) d(c) = 3 d(f) = 0 Catatan : E disebut simpul bergantung/akhir, yakni simpul yang berderajat satu. Sedangkan F disebut simpul terpencil, yakni simpul berderajat nol. KETERHUBUNGAN Walk atau perjalanan dalam graf G adalah barisan simpul dan ruas berganti-ganti : v 1, e 1, v 2, e 2,, e n-1, v n Di sini ruas e 1 menghubungkan simpul v i dan v I+1 Banyaknya ruas disebut panjang walk. Walk dapat ditulis lebih singkat dengan hanya menulis deretan ruas : e 1, e 2,, e n-1 atau deretan simpul : v 1, v 2,, v n-1, v n v 1 disebut simpul awal, v n disebut simpul akhir Walk disebut tertutup bila v 1 = v n, dalam hal lain walk disebut terbuka, yang menghubungkan v 1 dan v n Trail adalah walk dengan semua ruas dalam barisan berbeda. Path atau jalur adalah walk dengan semua simpul dalam barisan berbeda. Jadi path pasti trail, sedangkan trail belum tentu path. Dengan kata lain : Suatu path adalah suatu trail terbuka dengan derajat setiap simpulnya = 2, kecuali simpul awal v 1 dan v n simpul akhir berderajat = 1. Cycle atau sirkuit adalah suatu trail tertutup dengan derajat setiap simpul = 2. Contoh : Graf yang tidak mengandung cycle disebut acyclic, contoh : pohon atau tree. Suatu graf G disebut terhubung jika untuk setiap 2 simpul dari graf terdapat jalur yang menghubungkan 2 simpul tersebut. Graph - 4 -

Subgraf terhubung suatu graf disebut komponen dari G bila subgraf tersebut tidak terkandung dalam subgraf terhubung lain yang lebih besar. Contoh : Graf G terdiri dari 3 komponen B C D F A E Terlihat misalnya antara D dan A tidak ada jalur. Jarak antara 2 simpul dalam graf G adalah panjang jalur terpendek antara ke-2 simpul tersebut. Diameter suatu graf terhubung G adalah maksimum jarak antara simpul-simpul G. Contoh : Graf G (graf terhubung) terdiri dari 1 komponen C E A D G B F Jarak maksimum dalam graf G adalah 3 (yaitu antara A G atau B G ataupun C G). Jadi diameter = 3. Kalau order dari G = n, size dari G = e, dan banyaknya komponen = k, maka didefinisikan : Rank(G) = n k Nullity(G) = e (n k) MATRIKS PENYAJIAN GRAF Pandang bahwa G graf dengan N simpul dan M ruas. Graph - 5 -

Untuk mempermudah komputasi, graf dapat disajikan dalam bentuk matriks, disebut Matriks Ruas, yang berukuran (2 x M) atau (M x 2) yang menyatakan ruas dari graf. Matriks adjacency dari graf G tanpa ruas sejajar adalah matriks A berukuran (N x N), yang bersifat : 1, bila ada ruas (v i, v j ) a ij = 0, dalam hal lain Matriks adjacency merupakan matriks simetri. Untuk graf dengan ruas sejajar, matriks adjacency didefinisikan sebagai berikut : p, bila ada p buah ruas menghubungkan (v i, v j ) (p > 0) a ij = 0, dalam hal lain Matriks Incidence dari graf G, tanpa self-loop didefinisikan sebagai matriks M berukuran (N x M) 1, bila ruas e j berujung di simpul v i, m ij = 0, dalam hal lain Contoh : e5 v1 v4 v5 e4 e8 e1 e2 e6 e7 v2 e3 v3 Graph - 6 -

Matriks Ruas 1 1 1 1 2 3 3 4 1 2 2 3 4 5 3 4 5 5 atau 1 3 1 4 1 5 2 3 3 4 3 5 4 5 Matriks Adjacency : N x N v1 v2 v3 v4 v5 v1 0 1 1 1 1 v2 1 0 1 0 0 v3 1 1 0 1 1 v4 1 0 1 0 1 v5 1 0 1 1 0 Matriks Incidence : N x M e1 e2 e3 e4 e5 e6 e7 e8 v1 1 1 0 1 1 0 0 0 v2 1 0 1 0 0 0 0 0 v3 0 1 1 0 0 1 1 0 v4 0 0 0 1 0 1 0 1 v5 0 0 0 0 1 0 1 1 GRAF BERARAH (DIGRAF) Suatu graf berarah (digraf) D terdiri atas 2 himpunan : 1. Himpunan V, anggotanya disebut simpul 2. Himpunan A, merupakan himpunan pasangan terurut, yang disebut ruas berarah atau arkus. Graph - 7 -

Notasi : D(V, A) Simpul, anggota v, digambarkan sebagai titik (atau lingkaran kecil). Sedangkan arkus a=(u,v), digambarkan sebagai garis dilengkapi dengan tanda panah mengarah dari simpul u ke simpul v. Simpul u disebut titik pangkal, dan simpul v disebut titik terminal dari arkus tersebut. Graph - 8 -