PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

dokumen-dokumen yang mirip
KEGUNAAN KITOSAN SEBAGAI PENYERAP TERHADAP UNSUR KOBALT (Co 2+ ) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

identifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berkaitan dengan

3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perindustrian. Penggunaan logam krombiasanya terdapat pada industri

PENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS

3. Metodologi Penelitian

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

SNI Standar Nasional Indonesia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Analisa AAS Pada Bayam. Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

KURVA KALIBRASI. LARUTAN STANDAR Cu 10 ppm. ANALISIS KONSENTRASI LOGAM PENGGANGGU Cu DENGAN ICP-OES LOGO

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penanaman kelapa (dataran tinggi dan dataran rendah) dapat

METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN KITOSAN DARI TULANG RAWAN CUMI-CUMI (LOLIGO PEALLI) UNTUK MENURUNKAN KADAR ION LOGAM Cd DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo, karena di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Landasan Teori

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

BAB III METODE PENELITIAN. Pani Desa Botubulohu Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato dan lokasi

Teknik Analisis dengan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS)

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

Lampiran 1. Prosedur Analisis

OPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10

ABSTRAK ABSTRACT

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penentuan Kadar Besi selama Fase Pematangan Padi Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional.

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

BAB II KAJIAN PUSTAKA. encer, meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisa larut sedikit. Asam nitrat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

3 Metodologi Penelitian

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe, Sn DAN Pb DALAM IKAN SARDEN KEMASAN KALENG T. Gunawan 1, S. Anita 2, Itnawita 2

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan

Bab III Metodologi Penelitian

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Tabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

Transkripsi:

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Zul Alfian Departemen Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Medan Abstrak Penelitian mengenai pengaruh ph dan penambahan asam terhadap kadar unsur Krom telah dilakukan. Dalam penelitian ini pelarut asam yang digunakan adalah HNO3, HCl, Aqua Regia dengan variasi ph 2.0, 2.5, 3.0, dan 3.5.Kadar Krom diukur dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) setelah penambahan pelarut asam dan memvariasikan ph larutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi maksimum dari Krom dengan menggunakan Aqua Regia dan ph optimum adalah 3. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa ph dan penambahan asam sangat berpengaruh terhadap pengukuran konsentrasi Krom dengan menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Kata kunci: ph, Unsur Krom, dan Spektrofotometer Serapan Atom PENDAHULUAN Pada spektrofotometer serapan atom nyala, sampel harus dalam bentuk larutan. Sampel dan standar dilarutkan dalam pelarut yang sama dan dibuat sesegar mungkin untuk menghindarkan efek penyimpanan. Bila sampel bukan dalam bentuk larutan maka sampel harus dilarutkan lebih dahulu. Pelarut yang digunakan adalah menggunakan asam. Asam Nitrat dan Asam Klorida merupakan pelarut yang sangat baik dan umum digunakan untuk melarutkan unsur logam yang akan dianalisis dengan metode SSA. Dengan menggunakan Asam Klorida otoionisasinya sedikit tetapi banyak senyawaan organik dan beberapa senyawaan anorganik melarut. Sedangkan Asam Nitrat bereaksi hampir dengan semua logam kecuali Au, Pt, Rh, dan Ir serta beberapa logam lain yang cepat menjadi pasif (tertutup oleh lapisan oksida yang merintangi) seperti Al, Fe, dan Cu.(Cotton, 1984) Dengan Asam Nitrat dan Aqua Regia serta Asam Sulfat pekat dingin logam Kromium menjadi pasif (tertutup oleh lapisan oksida yang merintangi). Sedangkan kromium dapat larut dengan asam klorida baik encer maupun pekat. (Vogel, 1984) Penggunaan asam yang terlalu pekat dapat pula menyebabkan gangguan dalam analisis dengan SSA. Di mana kepekatan terlalu asam akan menyebabkan nilai absorbansi menjadi lebih rendah dari pada yang semestinya dan akan mengakibatkan konsentrasi sampel (bahan) yang dianalisis akan berkurang nilai serapannya dari nilai yang sebenarnya. (Tambunan, 1998) Di dalam perlakuan awal terhadap sampel yang akan diperiksa kandungan unsur-unsurnya dengan pemakaian asam yang berbeda dan zat oksidator sama akan memberikan hasil yang berbeda pula untuk setiap logam. Hal ini diduga akibat pengaruh kemampuan perombakan dari pelarut yang digunakan dan juga ditentukan oleh 37

Jurnal Sains Kimia Vol. 11, No.1, 2007: 37-41 perbandingan volume pelarut serta bentuk organik logamnya. (Vivianti, 2003) Efek kronis dari jenis kromium (trivalen dan hekasavalen) dilaporkan meliputi kulit, iritasi membran selaput lender dan efek sistemik termasuk pada anak-anak, hati, kanker paru-paru pada pekerja pada industri pewarna yang menggunakan kromium. (John, D.H, 1969) Berdasarkan uraian di atas penulis ingin melakukan penelitian tentang sejauh mana pengaruh ph dan pelarut asam terhadap pengukuran konsentrasi dan menentukan ph optimum dan pelarut yang sesuai untuk logam Krom dengan menggunakan SSA. BAHAN DAN METODA Alat Neraca Analitis, ph meter, Spektrofotometer Serapan Atom, Botol Akuades, dan alat-alat gelas yang ada di Laboratorium Kimia. Bahan Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah HNO 3, HCl, Akuaregia, K 2 CrO 4, Akuades dan NaOH. Pembuatan Larutan Standar Cr 1000 ppm 3,7348 g K 2 CrO 4 dimasukkan ke dalam labu takar 1000 ml, kemudian dicukupkan dengan aquades, sehingga diperoleh larutan standar Cr 1000 ppm. Pembuatan Kurva Kalibrasi Dari larutan standar Cr 1000 ppm dipipet sebanyak 10 ml lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml, kemudian dicukupkan dengan aquades sampai garis batas, sehingga diperoleh larutan Cr100 ppm. Kemudian dari larutan standar 100 ppm dipipet sebanyak 10 ml lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml, kemudian dicukupkan dengan aquades sampai garis batas, sehingga diperoleh larutan Cr 10 ppm. Selanjutnya dari larutan 10 ppm dipipet masing-masing 2; 4; 8; 10 dan 20 ml lalu dimasukkan kedalam labu takar 100 ml dan diencerkan dengan aquades sampai garis batas, sehingga diperoleh larutan standar 0,2000; 0,4000; 0,8000; 1,0000; 2,0000 ppm. Penambahan Pelarut HNO 3 (p) Dari larutan standar Cr 1000 ppm dipipet memperoleh larutan Cr 1,00 ppm penambahan HNO 3 (p) dan NaOH Penambahan Pelarut HCl (p) Dari larutan Standar Cr 1000 ppm dipipet memperoleh larutan Cr 1,00 ppm. penambahan HCl(p) dan NaOH Penambahan Aqua Regia Dari larutan Standar Cr 1000 ppm dipipet memperoleh larutan Cr 1,00 ppm. 38

penambahan Aqua Regia dan NaOH HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil pengukuran kadar Krom yang diperoleh dapat dilihat seperti pada tabel sebagai berikut: Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Krom dengan Sepktrofotometer Serapan Atom No. Kadar (ppm) Absorbansi (A) 1 0.0000 0.0002 2 0.2000 0.0074 3 0.4000 0.0142 4 0.8000 0.0279 5 1.0000 0.0339 6 2.0000 0.0693 Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Kadar Krom dalam Sampel Perlakuan Pelarut Asam Ulangan ph I II III IV V1 Rata-rata Kadar(ppm) 2 0.0314 0.0320 0.0310 0.3080 0.0318 0.0314 0.9041±0.0184 2.5 0.0321 0.0325 0.0315 0.0330 0.0328 0.0324 0.9325±0.0058 3 0.0328 0.0326 0.0333 0.0324 0.0338 0.0330 0.9449±0.0069 HNO 3 3.5 0.0325 0.0320 0.0318 0.0322 0.0315 0.0320 0.9215±0.0137 2 0.0301 0.0303 0.0296 0.0291 0.0304 0.0299 0.8605±0.0196 2.5 0.0315 0.0315 0.0308 0.0310 0.0313 0.0312 0.8988±0.0120 3 0.0321 0.0323 0.0319 0.0323 0.0324 0.0322 0.9273±0.0072 HCl 3.5 0.0299 0.0294 0.0304 0.0318 0.0311 0.0305 0.8785±0.0344 2 0.0340 0.0330 0.0338 0.0335 0.0333 0.0335 0.9657±0.0144 2.5 0.0335 0.0339 0.0341 0.0332 0.0365 0.0337 0.9698±0.0064 3 0.0345 0.0342 0.0349 0.0402 0.0340 0.0356 1.0250±0.0944 Aqua Regia 3.5 0.0331 0.0328 0.0323 0.0327 0.0330 0.0328 0.9442±0.0072 39

Jurnal Sains Kimia Vol. 11, No.1, 2007: 37-41 Pembahasan Dari data pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa ph optimum untuk logam Krom adalah 3, karena pada ph ini nilai absorbansi yang diperoleh lebih besar. Ini menunjukkan bahwa bahwa pada ph ini (ph=3) tereksitasinya logam Krom lebih sempurna. Pada ph 3 atom- atom Cr dapat tereksitasi oleh energi thermal dari nyala dan menyerap sinar dengan panjang gelombang 357,9 nm dari lampu katoda (sumber radiasi) dimana intensitas sinar yang diserap oleh atom-atom logam akan sebanding dengan kandungan logam-logam dalam larutan tersebut. Sedang pada ph 2, dan ph 2.5 terlihat nilai absorbansinya lebih rendah dari absorbansi pada ph 3 yang dikarenakan pada ph ini terlalu asam(pekat) dimana terlalu asam akan menyebabkan suhu nyala berkurang dari semestinya sehingga tidak dapat secara optimum mengeksitasikan logam Krom tersebut akibatnya bacaan serapan atom menjadi lebih rendah dibanding dengan menggunakan larutan ph 3. Pada ph 3.5 nilai absorbansi menurun, disebabkan pada batas ph tersebut telah mulai terbentuk endapan sehingga pada saat eksitasi terjadi tidak keseluruhan logam Cr tersebut dapat dieksitasikan, dengan ini akan mengurangi nilai bacaan serapan atomnya. Dari data pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa pelarut asam yang sesuai untuk logam Krom adalah Aqua Regia, karena dengan penambahan pelarut ini nilai absorbansinya lebih besar. Hal ini disebabkan karena kemampuan Aqua Regia untuk mendekomposisikan logam Krom lebih sempurna, sehingga penentuan kadar abunya lebih baik. Sedangkan dengan pelarut HNO 3 dan HCl terlihat nilai absorbansinya lebih kecil. Hal ini disebabkan karena kemampuan perombakan terhadap logam Krom kurang sempurna. Rancangan Acak Lengkap untuk kadar Cr dapat dilihat pada Tabel 3 dengan variasi ph dan pelarut asam. Untuk taraf faktor pelarut asam terhadap kadar Cr F hitung > F 0,05 F hitung sebesar 52,707 adalah lebih besar dari nilai F 0,05 sebesar 2,21, berarti hipotesa nol (Ho) ditolak dan hipotesa alternatif (Ha) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pelarut asam mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kadar Krom. Untuk taraf faktor ph larutan terhadap kadar Cr F hitung > F 0,05 F hitung sebesar 14,763 adalah lebih besar dari F 0,05 sebesar 2,82, berarti hipotesa nol (Ho) ditolak dan hipotesa alternatif (Ha) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ph larutan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kadar Krom. Untuk taraf faktor interaksi terhadap kadar Cr F hitung < F 0,05, F hitung sebesar 1,2544 adalah lebih kecil dari F 0,05 sebesar 2,31, berarti bahwa hipotesa nol (Ho) diterima dan hipotesa alternatif ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi antara pelarut asam dengan ph larutan terhadap kadar Krom tidak berbeda nyata. Tabel 3. Rancangan Acak Lengkap untuk Kadar Cr dengan Variasi ph dan Pelarut Asam Sumber Derajat Bebas Keragaman Pelarut 2 ph 3 Interaksi 6 Galat 44 Umum 59 Keterangan: * = nyata tn = tidak nyata Jumlah Kuadrat 0,0727 0,0305 0,0052 0,0304 Kuadrat Tengah F hitung F tabel 5% 0,0364 0,0102 8,6667.10-4 6,9091.10-4 52,707 * 14,763 * 1,2544 tn 2,21 2,82 2,31 40

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa pelarut asam dan ph larutan sangat berpengaruh terhadap pengukuran kadar logam Krom dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Pelarut yang sesuai untuk penentuan kadar unsur Krom adalah Aqua Regia pada ph 3. Saran Dalam menganalisa kadar logam Krom hendaknya dengan menggunakan pelarut asam Aqua Regia pada ph 3. DAFTAR PUSTAKA Cotton, F. A., Wilkinson. G., 1984, Kimia Anorganik Dasar, (terjemahan), Penerbit UI- Press, Jakarta John, D. H., 1969, Practical Statistic For Chemical Research, Meuthuen and co. Ltd and Sciences Paper back, London Tambunan, Hotmian Dame. B. M., 1998, Studi Pengaruh ph Terhadap Penentuan Logam- Logam Cd, Pb, Cu, Co dan Ni dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), Skripsi Jurusan Kimia FMIPA-USU Vivianti., 2003, Studi Perbandingan Dekstruksi Logam Krom Total Menggunakan Metode Destruksi Basah dan Kering dengan Pelarut HNO 3 (p) dan HCl (p) dari Limbah Padat Industri Pelapisan Logam, Skripsi Jurusan Kimia FMIPA USU Vogel, A. I., 1984, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Edisi Kelima, PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta Walsh, A., 1955, Aplication of Atomic Absorption Spectra to Chemical Analysis Spectrochemica, Acta, Vol.7. 41