Klien SS juga memiliki keengganan untuk memulai belajar mengenai wealth. untuk menganalisa kekayaan Klien SS agar dapat memberikan rekomendasi atas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Kekayaan diklasifikasikan sebagai tipe tingkat tinggi dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semakin berkembang. Perkembangan ini terjadi tak lepas dari para private banker

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan bisa juga berpengaruh dalam kesalahan memilih instrumen investasi.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh setiap individu dalam hal ini khususnya bagi individu pada penelitian ini yang

BAB 1 PENDAHULUAN. hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

DAMPAK ASURANSI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI. Slamet Heri Winarno

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga jaga dengan mencadangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seseorang yang sudah dapat dikatakan kaya (wealthy), tidak hanya akan

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga

SKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B

Manajemen Investasi ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA, SE, MSM UNIVERSITAS GUNADARMA

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman serta meningkatnya perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Jika seseorang memiliki saham

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. bank. Selain itu dapat juga dilakukan investasi dalam bentuk saham dengan

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, turunnya nilai kurs dan indeks harga saham gabungan dari bursa luar

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran investasi masyarakat Indonesia semakin meningkat dari tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian suatu negara.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tahunan rata-rata sebesar 5,6% (BPS 2015). Peningkatan pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

BAB I PENDAHULUAN. analisis investasi sering menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang

(Studi Kasus Penggunaan M odel Indeks Tunggal Pada Saham - Saham Indeks LQ -45 Periode Febuari Januari 2008)

BAB 1 PENDAHULUAN. megancam perekonomian negara-negara berkembang, termasuk industri asuransi.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada masa sekarang ini pasar modal merupakan sarana investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang bersumber dari investor ke berbagai pilihan sektor investasi yang tersedia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEWI WULAN HANDAYANTI B

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan suatu industri. Sumber dana dapat diperoleh suatu industri

BAB I PENDAHULUAN. Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an

BAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya tidak hanya mengelola risiko perusahaan secara korporasi, namun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah sebuah entitas yang dibentuk berdasarkan peraturan hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. dan investasi adalah hal yang paling mendominasi setiap pengeluaran yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Poerbaningsih Adi Warsito No.116. Bringin Life sebagai salah satu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. (2007:2) menyatakan bahwa An Investment is the current commitment of money

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung

BAB I PENDAHULUAN. bagi investor untuk menanamkan dananya untuk memperoleh return berupa

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas.

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan mendapatkan pertumbuhan modal (capital growth) dalam jangka

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memenuhi kebutuhan yang belum pasti di masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks sehingga memunculkan beragam alternatif dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

Ada beberapa ahli yang memberikan pendapatnya mengenai Pengertian Manajemen Keuangan:

BAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. melalui perusahaan investasi. Terdapat beberapa alasan seseorang me

JULIAH B

BAB I PENDAHULUAN. dijalankannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. transaksi antara pihak-pihak pencari dana (emiten) dengan pihak yang kelebihan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

I. PENDAHULUAN. konsumsi saat ini dan di masa datang. Sumber dana yang dibutuhkan tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. aktiva keuangan, biasanya yang mempunyai sifat jangka panjang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan bagaimana mengalokasikan penanaman modal agar dapat. Markowitz (Sukarno,2007), mengemukakan analisis mean variance

Transkripsi:

Klien SS juga memiliki keengganan untuk memulai belajar mengenai wealth management dengan usia yang tidak lagi muda, sedangkan hal ini sangat penting untuk pengelolaan kekayaan yang dimilikinya. Oleh karena itu, penulis berusaha untuk menganalisa kekayaan Klien SS agar dapat memberikan rekomendasi atas pengelolaan kekayaan yang tepat sesuai dengan pilar pertama dan kedua dalam ilmu wealth management yaitu wealth protection and preservation dan wealth growth and accumulation. Berikut adalah beberapa hal yang ingin peneliti ungkap dalam tesis ini: 1. Apakah kekayaan klien sudah mendapatkan proteksi yang memadai (wealth protection and preservation)? 2. Apakah investasi yang dilakukan sudah sesuai dengan profil klien (wealth growth and accumulation)? 3. Rekomendasi apa yang sebaiknya diberikan kepada klien terkait dengan wealth protection and preservation serta wealth growth and accumulation yang sesuai dengan profil klien? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1. Menganalisa dan mengevaluasi apakah kekayaan klien sudah mendapatkan proteksi yang memadai (wealth protection and preservation). 3

2. Menganalisa dan mengevaluasi apakah investasi yang dilakukan sudah sesuai dengan profil klien (wealth growth and accumulation). 3. Melakukan analisa atas asset yang dimiliki klien dan sikap klien terhadap resiko sehingga dapat memberikan rekomendasi mengenai apa yang sebaiknya dilakukan klien terkait dengan wealth protection and preservation serta wealth growth and accumulation. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara praktis maupun secara teoritis serta menambah wawasan dan pengetahuan mengenai wealth management. 1. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan pemahaman kepada klien mengenai wealth management beserta hal- hal terkait. Selain itu penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi untuk klien mengenai pengelolaan kekayaan yang tepat dan sesuai dengan berfokus pada pilar pertama dan kedua ilmu wealth management yaitu wealth protection and preservation serta wealth growth and accumulation.. 2. Secara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat berkontribusi pada literatur potofolio aset wealth management serta dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti- peneliti selanjutnya dalam penelitian bidang wealth management. 4

1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II: Tinjauan literatur yang memaparkan berbagai teori yang relevan dengan topik penelitian yang merupakan dasar konseptual dari penelitian ini. Pada beberapa bagian disampaikan pula hasil penelitian terdahulu yang berkenaan dengan topik yang dibahas. Bab III: Metodologi penelitian yang berisi mengenai desain penelitian, obyek penelitian, sumber data, dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Bab IV: Hasil dan pembahasan, yang berisi profil klien, analisis psikografis klien, dan rekomendasi analisis portofolio yang sesuai dengan klien. Bab V: Penutup yang berisi kesimpulan, keterbatasan, dan saran untuk penelitian di masa yang akan datang. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Wealth Management Banyak ahli meyakini tidak ada satu definisi yang pasti atas wealth management beserta produknya namun yang pasti, didalamnya mencakup jasa keuangan bagi orang kaya dan keluarganya (Maude, 2006). Wealth management merupakan salah satu bentuk perencanaan keuangan pribadi bagi HNWIs dan keluarga termasuk manajemen aset, perbankan, perencanaan estat, manajemen investasi, beserta hukum yang melingkupinya (Ting dan Yu, 2011). Tujuan dari wealth management adalah untuk dapat menjaga keberlangsungan asset dan berkembangnya aset tersebut. Menurut Hallman dan Rosenbloom (2009) produk-produk yang menjadi fokus pada bahasan wealth management adalah: - Akumulasi modal - Manajemen investasi dan properti - Perencanaan pajak pendapatan - Beban biaya pendidikan - Perencanaan pensiun - Proteksi atas resiko 6

- Perencanaan program kesehatan - Perencanaan estat - Dana sosial - Perencanaan bisnis - Dan pengelolaan keadaan tertentu 2.1.1 Proteksi terhadap Resiko Pribadi Tujuan dari proteksi terhadap resiko pribadi melibatkan resiko yang mengakibatkan kerugian seperti biaya yang timbul karena masalah kesehatan, ketidakmampuan tulang punggung keluarga dalam menghasilkan pemasukan, biaya yang berjangka panjang, kematian, dan kerugian liabilitas. Biaya perawatan kesehatan dapat berupa (i) biaya normal (ii) biaya yang berjangka waktu lebih panjang. Pos ini ditujukan untuk melindungi diri sendiri dan keluarga dalam hal kemungkinan biaya yang timbul dari munculnya masalah kesehatan. Ketidakmampuan tulang punggung dalam menghasilkan pemasukan merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam manajemen kekayaan karena hal ini akan berpengaruh terhadap posisi keuangan secara keseluruhan begitu pula 7

halnya dengan biaya yang timbul saat orang tersebut tidak bisa bekerja dalam waktu yang lama ataupun meninggal dunia. 2.1.2 Akumulasi Modal Terdapat banyak alasan mengapa seseorang terdorong untuk mengakumulasi modalnya. Beberapa diantaranya adalah (Hallman dan Rosenbloom, 2009): (i) Dana darurat; dibutuhkan untuk menghadapi keadaaan yang tidak diharapkan, membayar kerugian, dan untuk menyediakan cadangan atas resiko (termasuk resesi dan depresi ekonomi). Besaran dari dana darurat ini beragam tergantung berdasarkan berbagai faktor yang mendasarinya seperti pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga yang berfungsi sebagai sumber penghasilan dan pemasukan, stabilitas pekerjaan, aset, hutang, dan perilaku keluarga terhadap resiko; (ii) kebutuhan pendidikan; dikarenakan biaya pendidikan yang semakin meningkat baik pada pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi, perlu dilakukan perencanaan yang tepat sesuai dengan jumlah anak dan rencana pendidikan mereka; (iii) kebutuhan hari tua; dan (iv) investasi secara umum. 2.1.3 Manajemen Investasi dan Properti Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2010). Lebih lanjut dijelaskan bahwa investasi juga mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan moneter investor. Kebutuhan atas jasa profesional dalam mengelola investasi dan properti sangat tergantung pada masing- 8

masing klien. Seiring dengan meningkatnya kompleksitas, ketidakpastian, dan masalah pajak, kebutuhan atas jasa professional dalam pengelolaan investasi dan properti juga meningkat. (Hallman dan Rosenbloom 2009). 2.1.4 Perencanaan Pajak Besaran pajak sangat tergantung pada besarnya pendapatan yang didapat atas usaha. Semakin besar pendapatan maka akan semakin besar pajak yang harus dibayarkan. Pajak akan mengurangi pendapatan yang diterima oleh pelaku usaha/pihak terkait. Oleh karena itu para pelaku usaha akan berusaha untuk meminimalkan pembayaran pajak mereka 2.1.5 Perencanaan Bisnis Ketika bisnis merupakan hal yang penting bagi kekayaan seseorang dan keluarga, perencanaanya menjadi sangat penting. Beberapa hal yang termasuk dalam perencanaan bisnis adalah pemilihan entitas bisnis, operasi bisnis, perencanaan sistem kompensasi, employee benefit, dan suksesi bisnis. 2.2 Konsep Tiga Pilar Wealth Management Pengalokasian aset strategis dalam suatu portofolio merupakan salah satu hal yang utama dalam wealth management. Konsep tiga pilar dalam wealth management adalah sebagai berikut (Tandelilin, 2010): 1. Proteksi dan pemeliharaan kekayaan 9

2. Pertumbuhan dan akumulasi kekayaan 3. Distribusi dan transisi kekayaan 2.2.1. Pilar 1: Proteksi dan Pemeliharaan Kekayaan Pilar pertama dalam wealth management adalah proteksi dan pemeliharaan kekayaan. Proteksi dan pemeliharaan kekayaan dilakukan dengan tujuan menghindarkan klien dari resiko yang merugikan. Seperti yang tampak pada Gambar 2.2, terdapat beberapa alternatif untuk mengalihkan resiko: - Insurance (asuransi) - Hedge (lindung nilai), dan - Diversification (diversifikasi) Asuransi merupakan salah satu cara untuk mengalihkan resiko. Menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia : "Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu" Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu : 10

Gambar 2.1.Arsitektur Manajemen Kekayaan (Tandelilin, 2010) a. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur. b. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu. c. Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui sebelumnya). d. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tertentu. Klien dapat memilih jenis asuransi sesuai dengan kebutuhan dalam usahanya untuk mengalihkan resiko. Asuransi dapat berupa asuransi umum; misalnya asuransi kebakaran, asuransi kesehatan, dan asuransi jiwa. 11

Strategi lain yang dapat dilakukan oleh klien untuk melakukan proteksi dan pemeliharaan terhadap asetnya adalah dengan melakukan hedging (lindung nilai) melalui produk-produk keuangan yang termasuk dalam kategori futures, forward, options, maupun swap. Gambar 2.2. Pilar 1: Proteksi dan Pemeliharaan Kekayaan ( Tandelilin, 2010) Option dan futures adalah bentuk surat berharga yang diperdagangkan di pasar turunan (derivative market). Nilai dari option dan futures merupakan jabaran dari surat 12

berharga lain yang terkait (Hartono, 2010). Option merupakan suatu perjanjian antara penjual option (seller/writer) dengan pembeli option (buyer) dimana penjual menjamin hak dari pembeli untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. Sedangkan futures merupakan perjanjian antara penjual dan pembeli yang menyatakan bahwa: (i) pembeli setuju untuk membeli dari penjual dalam jumlah, harga, dan batas waktu tertentu; dan (ii) penjual setuju untuk menjual komoditi tertentu kepada pembeli dalam jumlah, harga, dan batas waktu tertentu (Tandelilin, 2010). Bahasan terakhir dari pilar pertama wealth management adalah diversifikasi. Diversifikasi penting dilakukan untuk mengurangi resiko investasi yang dilakukan oleh investor (Tandelilin, 2010). Diversifikasi oleh investor dapat dilakukan dengan membentuk portofolio berisi banyak aktiva, membentuk portofolio secara random, atau diversifikasi degan metode Markowitz (Hartono, 2010). Diversifikasi random terjadi ketika seorang investor secara acak menginvestasikan dananya pada berbagai saham yang berbeda atau pada berbagai asset yang berbeda. Investor tidak terlalu memperhatikan karakteristik-karakteristik asset yang bersangkutan dalam diversifikasi random dan investor berpendapat bahwa semakin banyak banyak jenis asset dalam portofolio maka semakin banyak manfaat pengurangan resiko yang didapat (Tandelilin, 2010). Investor tidak boleh mengabaikan informasi mengenai karakteristik asset-aset yang akan diikutsertakan dalam portofolio agar dapat mengoptimalkan manfaat pengurangan resiko atas investasi. Diversifikasi berdasarkan model Henry Markovitz 13

bersandar pada temuan Markowitz bahwa return asset berkorelasi antara satu dengan yang lainnya dan tidak independen satu sama lain sehingga resiko portofolio bukan merupakan penjumlahan seluruh resiko asset dalam portofolio melainkan juga harus mengikutsertakan efek keterkaitan antar return asset tersebut (Tandelilin, 2010). 2.2.2. Pilar 2: Pertumbuhan dan Akumulasi Kekayaan Pilar kedua wealth management mencakup pentingnya perencanaan pajak dan perencanaan investasi yang tepat. Perencanaan pajak menjadi penting karena manfaat hasil investasi akan optimal dengan besaran pajak yang tidak begitu besar. Untuk itu wealth management berusaha untuk mengelola pajak agar pajak yang dibayarkan oleh klien ada pada level minimal. Menurut Hartono (2010), investasi aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan tidak langsung. Investasi langsung dapat dilakukan dengan cara membeli langsung dari suatu perusahaan baik melalui perantara maupun tidak sedangkan investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham pada sebuah perusahaan yang memiliki portofolio aktiva keuangan dari perusahaan lain. Lebih lanjut dijelaskan bahwa investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjualbelikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau pasar turunan (derivative market). Investasi langsung dapat pula dilakukan dengan membeli aktiva keuangan melalui bank komersial. 14