BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten Kediri pada bulan Maret-April Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. bendo Kabupaten Sidoarjo mulai bulan Maret sampai dengan September. B.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Pada penelitian Hubungan Panjang Puntung dan Indeks Massa Tubuh

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis analitik observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mojosongo, Jebres, Surakarta. Pelaksanaan penelitian bulan April 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Gang Jalak Gilingan Surakarta dan di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek. Penelitian dilakukan di Bagian Sewing CV S Sukoharjo.

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasuonel dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu waktu, baik data pelatihan APN maupun data motivasi bidan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian akan dilakukan di pondok pesantren Darut Taqwa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. B. Jenis Penelitian. C. Populasi dan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali. dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengaitkan aspek paparan (sebab) dengan efek. Pendekatan yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangtempel Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah analitik Cross Sectional.Cross sectional yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif correlational

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

Transkripsi:

28 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian survei analitik observasional dengan metode cross sectional. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Manahan Kota Surakarta pada bulan Februari-Maret 2015. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini karena Puskesmas Manahan sebagai salah satu Puskesmas di Kota Surakarta yang aktif melaksanakan deteksi dini kanker serviks. Di samping itu masih tingginya kasus kanker serviks tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker serviks. C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Populasi sasaran pada penelitian ini adalah wanita pasangan usia subur, sedangkan populasi sumber adalah wanita pasangan usia subur yang datang memeriksakan diri di Puskesmas Manahan Kota Surakarta pada rentang bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Maret 2015. Ukuran sampel dalam penelitian ini menyesuaikan analisis multivariat yang digunakan. Dalam menentukan ukuran sampel untuk analisis multivariat, rasio yang digunakan untuk ukuran sampel dan jumlah variabel oleh Hair et al. dalam Murti (2013) adalah n = 15-20 subjek pervariabel independen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian yaitu sejumlah empat variabel sehingga ukuran sampel yang dibutuhkan adalah 60-80 subjek penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik fixed exposure sampling merupakan skema pencuplikan yang dimulai dengan memilih sampel berdasarkan status paparan subjek yaitu terpapar oleh faktor yang diduga mempengaruhi terjadinya penyakit, sedangkan status penyakit subjek bervariasi mengikuti status paparan subjek. Dalam 28

29 pengambilan besar sampel menggunakan 1:3 sehingga didapatkan wanita yang melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks sebanyak 20 dan 60 wanita pasangan usia subur yang tidak melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks. Wanita pasangan usia subur yang dimaksud dalam penelitian ini adalah wanita yang memiliki pasangan dan aktif secara seksual serta berusia 23-50 tahun. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: wanita pasangan usia subur yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Manahan; wanita usia subur yang telah aktif secara seksual; wanita pasangan usia subur tidak dalam kondisi hamil atau nifas. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan variabel yang dianalisis, berikut ini dijelaskan definisi operasional dari masing-masing variabel: Variabel Dependen: 1. Penggunaan deteksi dini kanker serviks Definisi konsep : Tindakan yang dilakukan untuk mencegah terkena kanker serviks dengan melakukan deteksi dini kanker serviks metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) minimal satu kali dalam jangka waktu lima tahun. Skala pengukuran : Nominal. Hasil ukur dikelompokkan dalam kategori: tidak, jika wanita pasangan usia subur tidak pernah melakukan pemeriksaan tes IVA minimal satu kali dalam jangka waktu lima tahun dan ya jika wanita pasangan usia subur pernah melakukan pemeriksaan tes IVA minimal satu kali dalam jangka waktu lima tahun. Variabel Independen 2. Persepsi ancaman penyakit Definisi konsep : Proses kognitif yang digunakan untuk mengartikan ancaman yang dilihat/dirasakan terhadap risiko

30 penyakit kanker serviks yang akan muncul. Skala pengukuran : Numerik. Untuk memudahkan analisis hasil ukur dikelompokkan dalam kategori: lemah jika < mean dan kuat jika > mean. 3. Efikasi diri Definisi konsep : Keyakinan bahwa seorang wanita pasangan usia subur dapat memberikan keputusan melakukan deteksi dini kanker serviks Skala pengukuran : Numerik. Hasil ukur dikelompokkan dalam kategori: rendah jika < mean dan tinggi jika > mean. 4. Teman sebaya / peer group Definisi konsep : Orang lain yang diduga memiliki pengaruh dan dapat menimbulkan perilaku seorang wanita pasangan usia subur untuk melakukan deteksi dini kanker serviks. Skala pengukuran : Numerik. Hasil ukur dikelompokkan dalam kategori: lemah jika < mean dan kuat jika > mean. 5. Niat melakukan deteksi dini kanker serviks Definisi konsep : Keinginan yang berasal dari diri sendiri untuk melakukan deteksi dini kanker serviks. Skala pengukuran : Numerik. Hasil ukur dikelompokkan dalam kategori: lemah jika < mean dan kuat jika > mean. E. Alat dan Metode Pengumpulan Data 1. Instrumen penelitian Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks.

31 2. Uji instrumen Sebelum alat pengumpul data digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen pada responden unruk keperluan uji validitas dan reliabilitas. Validitas isi dari kuesioner dinilai dengan cara memeriksa apakah item-item pertanyaan di dalam kuesioner memang sudah sesuai dengan isi (content) dati masing-masing variabel yang diteliti, khususnya variabel komposit seperti persepsi ancaman penyakit, efikasi diri, teman sebaya dan niat terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks. Isi masing-masing variabel tersebut dinilai kesesuaiannya dengan definisi variabel sebagai hasil sintesis dari teori-teori yang relevan, yang umumnya digunakan oleh peneliti dalam penelitian serupa sebelumnya dan pakar di bidang penelitian tersebut. Berdasarkan dari sintesis teori, penggunaan definisi variabel menurut peneliti sebelumnya dan pakar, selanjutnya isi dari masing-masing variabel dijabarkan dalam sejumlah kisi-kisi (Tabel 3.1, 3.2, 3.3, 3.4). Selanjutnya kisi-kisi tersebut dituangkan dalam pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Sebuah kuesioner memiliki validitas ini yang tinggi jika semua item pertanyaan kuesioner relevan dan meliputi semua aspek isi variabel yang akan diukur. Tabel 3.1 Instrumen untuk mengukur variabel persepsi ancaman Aspek/Elemen No Item Total Item Favorable Unfavorable 1. Persepsi kerentanan 2. Persepsi keparahan Subtotal 1,2 3,4,5,6,8 7 3 4 8 Tabel 3.2 Instrumen untuk mengukur variabel efikasi diri Aspek/Elemen No Item Total Item Favorable Unfavorable 1. Keyakinan dapat melakukan 2. Kemampuan untuk melakukan Subtotal 1,3,4 2,5,6,7,8 3 5 8

32 Tabel 3.3 Instrumen untuk mengukur variabel teman sebaya Aspek/Elemen No Item Total Item Favorable Unfavorable 1. Hal kepemilikan 2. Hal informasi 3. Hal pengaruh 4. Hal manfaat Subtotal 1 2,3,10,11,12 4,6 7,8,9 5 1 5 3 3 12 Tabel 3.4 Instrumen untuk mengukur variabel niat melakukan deteksi dini Aspek/Elemen No Item Total Item Favorable Unfavorable 1. Norma subjektif 2. Sikap Subtotal 1,2,5 3,4 6 4 2 6 Penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner, dengan memperhatikan tata-bahasa, susunan item-item pertanyaan, sehingga masing-masing item pertanyaan dapat dipahami oleh subjek penelitian dengan benar. Pada prinsipnya untuk memastikan validitas muka, peneliti mengkaji sejauh mana item-item pertanyaan dalam kuesioner telah disusun dengan kaliat yang baik, jelas, tidak terlalu panjang, dan setiap item pertanyaan hanya menanyakan sebuah pertanyaan. Dengan demikian masing-masing item pertanyaan tidak menimbulkan multitafsir, dan jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang sesungguhnya. Berdasarkan dari tinjauan sejumlah teori, penelitian ini memastikan bahwa variabel-variabel yang diteliti diukur dengan benar sesuai dengan teori yang relevan (concurrent validity), dan tidak sesuai dengan teori-teori yang tidak relevan (discriminant validity). Validitas kriteria suatu pengukuran sebuah alat ukur dengan membandingkannya secara kuantitatif dengan alat ukur standar emas. Karena dalam penelitian ini tidak ada standar emasnya, maka dibuatkan instrumen baru dengan cara menjadikan sintesis-sintesis dari kajian teori sebagai patokan dalam penaungan dalam pembuatan kuesioner. Karena instrument ini belum bersifat baku, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas di populasi sumber dan berada di dalam

33 sampel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan sebelum pengambilan data menggunakan ukuran sampel sebanyak 15 orang di Puskesmas Manahan. Setelah dilakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama (Siregar, 2013). Pada penelitian ini uji reliabilitas menggunakan metode test and retest kemudian dilakukan tes reliabilitas dengan Alpha Cronbach menggunakan rumus sebagai berikut: α = 2 S j 1 2 1 S x k k Keterangan : α = koefisien reliabilitas alpha k = jumlah item Sj = varians responden untuk item I Sx = jumlah varians skor total Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000) yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria jika alpha atau r hitung: 1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik 2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima 3. < 0,6 = Reliabilitas kurang baik Kuesioner yang telah diujicobakan sebelum melaksanakan penelitian ini terdiri atas 37 pertanyaan. Dari item pertanyaan tersebut diperoleh empat item pertanyaan dengan korelasi item total r < 0,20, sehingga dieliminasi dari kuesioner. Empat pertanyaan yang dieliminasi dari masing-masing variabel yaitu pertanyaan pada variabel persepsi ancaman penyakit dan tiga pertanyaan dari variabel teman sebaya. Setelah dilakukan eliminasi empat item pertanyaan, dilakukan kajian ulang validitas isi. Hasilnya, eliminasi empat item pertanyaan tersebut tidak mengurangi validitas isi dari masing-masing variabel. Setelah itu dilakukan uji ulang reliabilitas setelah dilakukan eliminasi item pertanyaan. Hasilnya diperoleh korelasi item total >

34 0,20 untuk masing-masing item pertanyaan dan alpha croanbach > 0,60. Jadi kuesioner yang dihasilkan memenuhi syarat minimal konsistensi internal. Mula-mula terdapat 37 item pertanyaan, setelah dieliminasi diperoleh 33 item pertanyaan yang selanjutnya digunakan dalam pengambilan data penelitian ini. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan dibantu interviewer lain yang sudah diberi penjelasan sebelumnya dengan cara memberikan kuesioner pada sampel yang telah ditentukan. F. Prosedur Pengolahan Data Setelah data terkumpul melalui kuesioner, selanjutnya dilakukan pengolahan data dimulai dengan proses edit (editing) merupakan prosedur awal yang dilakukan setelah data terkumpul dan sebelum diolah. Peneliti memeriksa hasil jawaban pada kuesioner, memeriksa kelengkapan, memperbaiki kualitas dan menghilangkan keraguan data. Setelah dilakukan editing, peneliti memberikan skor (scoring) yaitu pemberian nilai terhadap setiap nomor pernyataan sesuai dengan jawaban yang diberikan responden, yaitu: 1. Persepsi ancaman penyakit; positif (SS=4, S=3, KS=2, TS=1) dan pernyataan negatif (SS=1, S=2, KS=3, TS=4). 2. Efikasi diri; positif (SY=4, Y=3, AY=2, TY=1).dan pernyataan negatif (SY=1, Y=2, AY=3, TY=4). 3. Teman sebaya; positif (Y=2, T=1) dan pernyataan negatif (Y=1, T=2). 4. Niat: positif (Y=2, T=1) dan pernyataan negatif (Y=1, T=2) Proses selanjutnya yaitu coding yang dimaksudkan untuk mempermudah saat melakukan tabulasi dan analisis. Pada proses ini dilakukan dengan mengklasifikasikan data atau jawaban menurut kategori dan diberikan kode untuk mempermudah dalam pengolahan data. Setelah dilakukan editing, scoring, dan coding, peneliti melakukan tabulasi (tabulating) yaitu dengan memproses data dan memasukkan data responden dalam tabel sesuai skor jawaban dan kemudian dimasukkan dalam tabel.

35 G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan program komputerisasi. Karakteriktik masing-masing variabel yang diteliti dengan menggunakan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap-tiap variabel, selanjutnya data dideskripskan dalam bentuk tabel dan narasi. Setelah dilakukan analisis univariat, hasilnya akan diketahui karakteristik atau distribusi masing-masing variabel dan dilanjutkan dengan analisis bivariat. Analisis bivariat pada penelitian ini melibatkan variabel kategorikal/nominal baik untuk variabel independen maupun dependen. Hubungan antar variabel ditunjukkan oleh Odds Ratio (OR) dan kemaknaan statistik dari odds ratio tersebut diuji dengan Chi Square dengan rumus: X² = Keterangan: X 2 = nilai Chi square f o = frekuensi yang diobservasi f e = frekuensi yang diharapkan Hubungan antar variabel tersebut dilanjutkan dengan analisis multivariat menggunakan model regresi logistik ganda. Persamaan regresi yang digunakan sebagai berikut: Ln = Keterangan: p = probability untuk melakukan deteksi dini kanker serviks 1-p = probability untuk tidak melakukan deteksi dini kanker serviks X1 = persepsi ancaman penyakit (0=lemah, 1=kuat) X2 = efikasi diri (0=rendah, 1= tinggi) X3 = keterlibatan teman sebaya / peer group (0=lemah, 1=kuat) X4 = niat melakukan deteksi dini kanker serviks (0=lemah, 1=kuat) a = konstanta

36 Hubungan antar variabel yang diteliti ditunjukkan dengan OR = eks (b). Signifikansi statistik dari OR diuji dengan uji Wald dan asilnya ditunjukkan oleh nilai p. Interpretasi hasil adalah sebagai berikut: OR = 1 : tidak ada pengaruh antara persepsi ancaman peyakit terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks. : terdapat pengaruh persepsi ancaman penyakit terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks. Persepsi ancaman menurunkan kemungkinan wanita pasangan usia subur menggunakan deteksi dini kanker serviks. 1 > OR > : terdapat pengaruh persepsi ancaman penyakit terhadap penggunaan deteksi dini kanker serviks. Persepsi ancaman meningkatkan kemungkinan wanita pasangan usia subur menggunakan deteksi dini kanker serviks.