BAB IV ANALISIS METODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI PROYONANGGAN 06 BATANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. menganalisa data-data yang sudah terkumpul. Hal itu dilakukan agar dapat

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENGHAFAL DOA HARIAN DI KB AL BAROKAH KURIPAN PEKALONGAN SELATAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pertanyaan penelitian, paparan data dan temuan kasus

BAB I PENDAHULUAN. dicontoh atau ditiru seseorang dari orang lain (Armai Arief, 2002: 117).

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Digugu artinya

BAB IV ANALISIS DATA

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan secara teoritis maupun empiris dari hasil data

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB IV PAPARAN DATA. Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tulungagung, selanjutnya disebut sebagai data penelitian. Data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

Lampiran 1 Gambaran Umum SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang a. Sejarah berdirinya SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang Berdirinya SD Islam Taqwiyatul

BAB IV HASIL PENELITIAN

AGAMA ISLAM KOMPETENSI YANG DIUJIKAN INDIKATOR

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

I. PENDAHULUAN. tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V PEMBAHASAN. Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini.

BAB I PENDAHULUAN. persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti kejadian, serta erat hubunganya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

MANAJEMEN PENDIDIKAN YAYASAN MTA

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN UTSMAN NAJATI TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS PENANAMAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMK NEGERI 1 KARANGDADAP PEKALONGAN

BAB VI PENUTUP. dapat menetapkan kesimpulan sebagai berikut ini. Tulungagung secara umum terdiri dari:

HaidarPputra Daulay, Pendidikan Islam, Kencana, Jakarta, 2004, hlm

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik serta membina peserta didik untuk berakhlakul karimah.

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB I PENDAHULUAN. menghantarkan pendidikan menuju kemajuan adalah konsep dan. pengembangan kurikulum yang jelas di sekolah.

PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu kunci keberhasilan dalam rangka memperbaiki kualitas

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB V PENUTUP. 1. Perencanaan dari program S3 (Salam, Slaman, Sholat)

BAB IV ANALISIS. pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pengendalian diri peserta didik di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah pendidikan sudah tidak asing lagi bagi manusia, Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di SMAN Situraja kabupaten

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Di dalam bab ini akan dibahas tentang pembahasan hasil penelitian

Lampiran 1: Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK DI MADRASAH DINIYAH AWWALIYAH MIFTAHUSSSALAFIYAH LANJI PATEBON KENDAL

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB IV ANALISIS ETIKA HUBUNGAN GURU DAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 1 TIRTO PEKALONGAN

Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan arus informasi dan kemajuan tehnologi saat ini. Dimana tuntutan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penulis sajikan di bab-bab sebelumnya, baik berasal dari data-data literatur

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMAN 1 CIASEM Kabupaten Subang) dapat

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini akan dilakukan penulis dengan merujuk pada hasil

Transkripsi:

71 BAB IV ANALISIS METODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI PROYONANGGAN 06 BATANG A. Proses Pendidikan Agama Islam dengan Metode Keteladanan Metode keteladanan dalam Pendidikan Agama Islam sudah lama diterapkan di SD Negeri Proyonanggan 06 Batang. Penerapan metode keteladanan dalam Pendidikan Agama Islam tidak hanya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam saja, tetapi di semua bidang mata pelajaran. Terbukti dalam hal kenaikan kelas peserta didik yang tidak meneladani Agama Islam tidak akan naik kelas, walaupun ia memiliki prestasi mata pelajaran yang baik. Keteladanan Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Proyonanggan 06 Batang sangat ditekankan dalam semua mata pelajaran, dikarenakan SD Negeri Proyonanggan 06 Batang mempunyai visi Mewujudkan Peserta Didik Berilmu, Beriman, dan Bertaqwa. Dengan visi tersebut SD Negeri Proyonanggan 06 Batang bertujuan peserta didik untuk meneladani yang diterapkan dalam Pendidikan Agama Islam. Siswa tidak hanya pandai dalam bidang pelajaran ataupun pandai dalam bidang ilmu teknologi tetapi disini siswa diharapkan pandai dalam meneladanai yang ada di Pendidikan Agama Islam. Dari sini terlihat jelas betapa pentingnya menanamkan jiwa keteladanan Pendidikan Agama Islam sejak anak masih kecil. Ternyata dalam prakteknya di SD Negeri Proyonanggan 06 Batang banyak melahirkan alumni yang berprestasi tinggi. Hal ini dibuktikan dengan prestasi SD Negeri 71

72 Proyonanggan 06 Batang sebagai SD yang sangat menonjol di tingkat kecamatan Batang. Dimana di SD Negeri Proyonanggan 06 Batang telah beberapa kali menjuarai lomba tingkat kecamatan dalam poseni lomba bidang Agama Islam yaitu, membaca surat-surat pendek, adzan, tilawah. Itu semua berkat meneladani baik dari para dewan guru yang ada, karena suatu keberhasilan siswa tidak terlepas dari usaha guru dalam mendidik siswanya. Peneliti beragumen bahwa SD Negeri Proyonanggan 06 Batang harus mempertahankan metode keteladanan dalam Pendidikan Agama Islam, tidak perlu menjadikan faktor penghambat sebagai beban, tetapi di jadikan sebagai tanggung jawab sekolah yang harus dilaksanakan. Hal ini akan memicu kepercayaan dari masyarakat akan pentingnya pendidikan di SD Negeri Proyonanggan 06 Batang. Metode keteladanan diterapkan dalam proses belajar mengajar di SD Negeri Proyonanggan 06 Batang. Dimulai dari dewan guru meneladani Pendidikan Agama Islam. Seorang guru harus bisa mencerminkan figur yang baik yang selalu dicontoh oleh peserta didik. Dalam segala hal guru harus memberikan keteladanan yang baik, baik itu di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Karena sikap guru selalu dicontoh oleh siswanya bagaimana guru itu berperilaku siswa selalu memperhatikannya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Metode keteladanan Pendidikan Agama Islam adalah suatu metode pendidikan yang digunakan untuk memberikan contoh yang baik kepada siswa didiknya baik itu dalam perbuatan. Dalam hal ini peran seorang guru sangatlah penting bagi

73 siswanya karena siswa selalu mencontoh perbuatan gurunya. Di dalam SD Negeri Proyonanggan 06 Batang ini guru sudah berhasil menerapkan metode keteladanan, bisa dibuktikan dengan cara siswa sebelum pelajaran berdoa, membaca surat pendek dan membaca asmaul husna. Siswa selalu berjabat tangan ketika akan masuk kelas, melaksanakan wudhu, melaksanakan sholat berjamaah dan semua siswa di lingkungan sekolahan saat berlangsungnya pelajaran maupun saat istirahat saat mereka berkomunikasi dengan bapak ibu gurunya selalu menggunakan bahasa yang sopan (bahasa indonesia/bahasa krama). Semua itu tidak lepas dari peran seorang guru, di dalam lingkungan SD Negeri Proyonanggan 06 Batang tersebut guru dengan guru saat datang ke sekolahan selalu membiasakan untuk salam dan berjabat tangan selain itu mereka selalu menggunakan bahasa yang sopan saat mereka berdialog, itu semua mereka lakukan untuk memberikan sebuah contoh atau keteladanan yang baik kepada siswa, karena siswa selalu mencontoh apa yang dilakukan oleh seorang guru. Metode keteladanan Pendidikan Agama Islam tersebut sudah di praktekkan dengan baik di lingkungan SD Negeri Proyonanggan 06 Batang tersebut. Dengan cara guru selalu memberikan contoh yang baik kepada siswanya. Guru adalah sebagai suri teladan bagi siswanya maka dari itu guru di SD Negeri Proyonanggan 06 Batang selalu membiasakan mencontohkan sikap dan perilaku yang baik, sekecil apapun pelanggaran yang dilakukan oleh seorang guru maka akan mendapatkan sanksinya, begitu juga dengan siswa jika siswa melakukan sebuah pelanggaran seperti tidak berjabat tangan,

74 membaca surat pendek, membaca asmaul husna, wudhu, sholat berjamaah maka akan mendapat teguran dari guru, tetapi jika siswa masih saja melakukan pelanggaran maka akan di tegur langsung oleh kepala sekolah dan orang tua di panggil, aturan itu untuk membentuk siswa yang baik. Contoh-contoh atau keteladanan yang baik itu sangatlah penting diterapkan di lingkungan sekolah. Keteladanan itu adalah mencontoh sikap seseorang yang baik. Seperti dijelaskan bahwa keteladanan dalam bahasa arab di ungkapkan dengan kata uswah dan qudwah. Pengertian yang diberikan oleh Al-Ashfahany sebagaimana dikutip oleh Armai Arief, bahwa menurut beliau al-uswah dan al-iswah sebagaimana kata al-qudwah dan alqidwah berarti suatu keadaan ketika seorang manusia mengikuti manusia lain. Apakah dalam kebaikan, kejelekan, kejahatan, atau kemurtadan. Senada dengan Al-Ashfahany, Ibn Zakaria mendefinisikan, bahwa uswah berarti qudwah yang artinya ikutan, mengikuti yang diikuti. Dengan demikian keteladanan adalah hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh oleh seseorang dari orang lain. Namun keteladanan yang dimaksud disini adalah keteladanan yang dapat dijadikan sebagai alat pendidik Islam, yaitu keteladanan yang baik. 1 B. Faktor penghambat dan penunjang Dalam mengatasi hambatan yang ada, segenap pelaksana pendidikan di SD Negeri Proyonanggan 06 Batang selalu memberikan pengarahan kepada seluruh masyarakat bahwa sekolah di SD memiliki keunggulan lain. Dari sini 1 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputar Pers, 2002), Cet.1, hlm.117

75 dapat diambil analisa bahwa masyarakat Kelurahan Proyonanggan dalam memasukkaan anaknya ke sekolah selalu mempertimbangkan efek keduniawian dan akhirat. Terlihat jelas bahwa masyarakat lebih memilih sekolah di SD Negeri Proyonanggan 06 Batang yang menjanjikan lulus dengan prestasi tinggi dan bisa melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, yang pada ujungnya berharap anaknya akan mudah mendapatkan pekerjaan yang layak. Serta anak memiliki bekal agama yang telah diajarkan disekolah tersebut. Jika dikaitkan dengan kerangka teoritis yang peneliti sampaikan, maka dapat dianalisa bahwa metode keteladanan Pendidikan Agama Islam memberikan dampak yang positif. Melalui metode keteladanan seorang guru tidak perlu bersusah payah menjelaskan bagaimana seharusnya bersikap. Seorang guru dapat mempraktekkan secara langsung kepada peserta didik. Dengan seperti itu maka peserta didik akan sangat mudah untuk meneladani perilaku guru yang ada di Pendidikan Agama Islam. Satu-satunya alternatif yang dapat diambil oleh guru ialah melalui sikap dan perilaku keteladanan. Nampak jelas bahwa peribahasa jawa yang mengatakan guru adalah sosok orang yang digugu dan ditiru. Dengan kata lain bahwa guru atau pendidik harus mempunyai prinsip yang dapat diterima oleh peserta didik. Selain itu, segala perbuatan, sikap, dan perilaku guru harus memberikan teladan yang sesuai dengan Pendidikan Agama Islam yang dapat diikuti atau dicontoh oleh peserta didik. Seperti yang sudah berlangsung di SD Negeri Proyonanggan 06 Batang, observasi yang peneliti lakukan menunjukkan

76 adanya hubungan yang harmonis antara peserta didik dengan gurunya. Tidak ada seorang peserta didik pun yang memiliki rasa takut kepada gurunya, yang ada justru peserta didik bertawadhu, rendah diri, dan menghormati gurugurunya. Pendidik atau guru di SD Negeri Proyonanggan 06 Batang tidak pernah menunjukkan perilaku yang membuat peserta didik mempunyai rasa takut, karena semenjak kelas I peserta didik sudah dibiasakan menyandarkan rasa takutnya hanya kepada Allah Swt. Melihat kondisi peserta didik yang sudah terbiasa dengan kegiatan yang padat, maka tidak seorang peserta pun yang tidak mengikuti kegiatankegiatan yang dibuat oleh sekolah. Dalam menyusun rencana kegiatan liburan sekolah, pihak sekolah selalu berkoordinasi dan bermusyawarah dengan orang tua atau wali peserta didik, melalui rapat komite, dan rapat wali murid. Dengan cara ini orang tua atau wali peserta didik dapat memberi semangat kepada putra-putrinya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh sekolah. Jika ada permasalahan tentang pribadi peserta didik, sekolah selalu berkomunikasi dengan orang tua atau wali peserta didik. Apapun kegiatan yang direncanakan oleh sekolah dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Peneliti menanggapi bahwa langkah tersebut merupakan langkah yang positif. Melalui langkah tersebut maka tindakan moral dapat dihindari. Melihat betapa besar pengaruh budaya, maka perlu adanya penanaman keteladanan Agama Islam sejak dini. Terutama bagi peserta didik di SD Negeri Proyonanggan 06 Batang.

77 Dengan demikian peserta didik tidak akan terjerumus dalam pergaulan budaya baru yang berdampak negatif bagi perkembangan peserta didik itu sendiri. Nampak jelas bahwa ruang gerak peserta didik dibatasi oleh kegiatankegiatan yang positif. Kajian ini menunjukkan bahwa semakin banyak waktu luang yang dimiliki oleh peserta didik, maka semakin terbuka lebar kesempatan peserta didik untuk berbuat hal-hal yang kurang baik. Sebaliknya semakin sedikit waktu luang yang dimiliki oleh peserta didik, maka kesempatan berbuat hal-hal yang tercela akan semakin berkurang, bahkan tidak ada kesempatan untuk itu. Berdasarkan pembahasan diatas perilaku-perilaku pendidik yang patut diteladani oleh peserta didik adalah sebagai berikut: 1. Sopan terhadap guru 2. Bersalaman sebelum melakukan pembelajaran 3. Membaca surat pendek sebelum pelajaran 4. Membaca asmaul husna 5. Wudhu 6. Sholat berjamaah 7. Menjalankan tugas dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku 8. Menjalin kerukunan antar sesama Perilaku-perilaku diatas, SD Negeri Proyonanggan 06 Batang telah melaksanakannya dengan baik, sehingga siswa-siswi sekolah meneladani yang baik.