IV. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Optimalisasi Pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) Sebagai Bahan Baku Produksi Crude Palm Oil dan Palm Kernel PT. Ukindo-Palm Oil Mill

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

Jurnal Agri Sains Vol, 1 No.02 (2017) Optimasi Produksi Crude Palm Oil (cpo) Dan Inti Sawit (Kernel) Studi Kasus PT. Mega Sawindo Perkasa

III. METODE PENELITIAN

VII. KEPUTUSAN PRODUKSI AKTUAL DAN OPTIMAL

IV. METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

OPTIMALISASI PENGADAAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS) SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI PENGOLAHAN CRUDE PALM OIL (CPO) DAN PALM KERNEL OIL (PKO)

BAB IV. METODE PENELITIAN

Dualitas Dalam Model Linear Programing

Dualitas Dalam Model Linear Programing

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS MODEL LINEAR PROGRAMMING

PROGRAM LINIER : ANALISIS POST- OPTIMAL. Pertemuan 6

OPTIMALISASI PRODUKSI KAIN TENUN SUTERA PADA CV BATU GEDE DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR

PENENTUAN KAPASITAS OPTIMAL PRODUKSI CPO DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING PADA PABRIK KELAPA SAWIT (PTPN III) SEI RAMBUTAN TUGAS SARJANA

Oleh : EBRINEDY HALOHO A

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa

OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. pada sayuran organik PT. Masada Organik Indonesia secara optimal. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat di Indonesia. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi

Analisis Sensitifitas DALAM LINEAR PROGRAMING

PENERAPAN MODEL PROGRAM LINIER PRIMAL-DUAL DALAM MENGOPTIMALKAN PRODUKSI MINYAK GORENG PADA PT XYZ

OPTIMALISASI USAHA AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

Pemrograman Linier (6)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

VII. PEMECAHAN OPTIMAL MODEL INTEGRASI TANAMAN TERNAK

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

III. METODE PENELITIAN. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data

BAB III PEMBAHASAN. = tujuan atau target yang ingin dicapai. = jumlah unit deviasi yang kekurangan ( - ) terhadap tujuan (b m )

III KERANGKA PEMIKIRAN

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

Formulasi dengan Lindo. Dasar-dasar Optimasi. Hasil dengan Lindo 1. Hasil dengan Lindo 2. Interpretasi Hasil. Interpretasi Hasil.

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Dasar-dasar Optimasi

IV METODE PENELITIAN. 8 [15 Januari 2010]

VI. ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI BENIH IKAN HIAS AIR TAWAR PADA TAUFAN S FISH FARM

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Renta Jurnal MIX, Volume V, No. 3, Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

VI ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI TANAMAN HIAS UNTUK VEGA PADA PT GODONGIJO ASRI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH. Oleh AHMAD FAUZI LUBIS

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

03 2- OPTIMALISASI PRODUKSI IKAN HIAS DI MIRANTI AQUARIUM DESA CILUAR, KOTA BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT AKHMAD MUHARRAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong)

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Ketiga tujuan tersebut antara lain: laba perusahaan yang maksimal,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDEKATAN KUANTITATIF SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF METODE PEMECAHAN MASALAH. Dewi Atika Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

I. PENDAHULUAN. salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS POSTOPTIMAL/SENSITIVITAS

IlO OPTIMALISASI PRODUKSI SERAT VISCOSE DI PT SOUTH PACIFIC VISCOSE PURWAKARTA JAWA BARAT NRP. A Oleh : TINA ROEDI YANTI KARTINI

Oleh : EBRINEDY HALOHO A

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh perusahaan adalah pencapaian laba optimum. Pencapaian laba dirasa

BAB I PENDAHULUAN. American Production and Inventory Control Society (APICS) menjelaskan

OPTIMIZATION PRODUCTION SYSTEM CATCHING AND FISH PROCESSING AT KUB (KELOMPOK USAHA BERSAMA) SINAR ROHIL

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pemerintah sedang menggalakkan produksi non-migas,

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

I. U M U M. TATA CARA PANEN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit dapat berbuah setelah berusia 3-4 tahun dengan

ANALISIS PERKEMBANGAN PRODUKSI PENJUALAN SERTA PENAWARAN CPO DI PT AGRICINAL ANALYZING OF PRODUCTION SALES AND SUPPLY GROWTH OF CPO IN PT AGRICINAL

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

LINDO. Lindo dapat digunakan sampai dengan 150 kendala dan 300 variabel

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai tempat. penyimpanan dana, membantu pembiayaan dalam bentuk kredit, serta

MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN USAHA ROTI DAN BROWNIS PADA INDUSTRI SYARIAH BAKERY DI KELURAHAN TANAMODINDI KECAMATAN PALU SELATAN KOTA PALU

BAB II KAJIAN LITERATUR

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA MATEMATIK (METODE SIMPLEKS)

/1 /.(1 tl ) 1.:,.. \ ANALISIS BIAYA DAN PENERIMAAN PRODUKSI CPO DI PTPN V SEI PAGAR KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU BOYYUSUF A

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) DAN OPTIMALISASI OUTPUT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN

BAB I PENDAHULUAN. efesien dan tangguh serta dapat menunjang sektor industri. Kemudian sektor

OPTIMASI PERENCANAAN KEUNTUNGAN PRODUKSI PADA PENGOLAHAN RENDANG DI PERUSAHAAN RENDANG ERIKA PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. Merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan Tandan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

penggunaan dari minyak tanah, LPG, briket batubara, listrik dan kayu bakar, yang dapat dirumuskan sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Adolina PTPN IV Medan, Sumatera Utara. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa PTPN IV merupakan perusahaan negara yang bergerak dalam agroindustri tanaman perkebunan serta pengolahan kelapa sawit milik pemerintah yang tetap eksis dalam memenuhi permintaan bahan baku CPO sebagai kebutuhan industri primer minyak goreng dan olein nasional. Adapun pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juni 2011-Juli 2011. 4.2. Jenis dan Sumber Data Penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pihak perusahaan, baik manajer (Administratur) kebun, Tata Usaha Keuangan untuk mengetahui kondisi operasional perusahaan dan kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam rangka pengelolaan produksi dan persediaan untuk memenuhi permintaan konsumennya. Data sekunder diperoleh dari data yang dimiliki perusahaan. Data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini diperoleh dari literatur, hasil penelitian, dan laporan manajemen perusahaan. Data tersebut berupa data penjualan dan pengolahan CPO dari bulan Januari 2008 sampai Desember 2010, data pembelian TBS dari pihak ketiga, data biaya pengadaan TBS yang dikeluarkan dari kebun sendiri, data identifikasi kebutuhan bahan baku, kapasitas pabrik dan jumlah tenaga kerja pengolahan, serta harga jual produk akhir CPO. 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan Data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dijabarkan secara deskriptif mengenai gambaran, kondisi umum dan proses produksi PKS Adolina. Data kuantitatif yang digunakan adalah data produksi CPO dan PKO selama tahun 2010. Data kuantitatif ini berupa analisis penentuan harga pengadaan bahan baku TBS (Rp/kg), biaya produksi dan keuntungan aktual perusahaan yang kemudian diolah dengan program Microsoft Excel. Hasil 20

pengolahan tersebut dijadikan sebagai dasar untuk membentuk fungsi tujuan dan kendala dalam upaya merencanakan pengadaan optimal bahan baku TBS untuk diolah menjadi CPO dan PKO. Setelah fungsi tujuan dan kendala terbentuk, data tersebut diolah dengan program linier LINDO (Linier Interactive and Discrete Optimizer). Hasil pengolahan dari program linier ini akan diperoleh tingkat penerimaan optimal yang diperoleh pada tiap tahapan waktu, penggunaan sumber daya dan sensitivitas tingkat keuntungan serta alternatif ketersediaan sumber daya dalam mengubah solusi optimum. 4.3.1. Penentuan Variabel Keputusan Penentuan variabel keputusan didasarkan pada harga produk, sumber pengadaan bahan baku dan biaya pengadaan bahan baku serta biaya pengolahan. Keuntungan yang diperoleh adalah selisih penerimaan dengan biaya. Data yang dianalisis digolongkan ke dalam fungsi tujuan dan fungsi kendala. Pengelompokan data dan formulasi model yang digunakan adalah sebagai Fungsi Pada model program linear disusun 60 variabel keputusan selama periode satu tahun. Variabel keputusan yang digunakan adalah harga CPO, harga PKO, biaya pengadaan TBS kebun sendiri, biaya pembelian TBS dan biaya pengolahan. Tabel 7. Variabel Keputusan Optimalisasi Pengadaan Bahan Baku TBS PKS Adolina Bulan/Rp Biaya TBS kebun Adolina (X1) Biaya TBS Pembelian (X2) Harga CPO (X3) Harga PKO (X4) Biaya Pengolahan (X5) Januari(1) X11 X21 X31 X41 X51 Februari(2) X12 X22 X32 X42 X52 Maret(3) X13 X23 X33 X43 X53 April(4) X14 X24 X34 X44 X54 Mei(5) X15 X25 X35 X45 X55 Juni(6) X16 X26 X36 X46 X56 Juli (7) X17 X27 X37 X47 X57 Agustus(8) X18 X28 X38 X48 X58 September(9) X19 X29 X39 X49 X59 Oktober(10) X110 X210 X310 X410 X510 November(11) X111 X211 X311 X411 X511 Desember(12) X112 X212 X312 X412 X512 21

4.3.2. Fungsi Tujuan Fungsi tujuan pada penelitian ini adalah maksimisasi keuntungan. Dalam penelitian ini keuntungan perusahaan diperoleh dengan menghitung selisih antara penerimaan dengan total biaya pengadaan bahan baku dan pengolahan. Nilai keuntungan yang diperhitungkan adalah keuntungan sebelum dikurangi biaya tetap, biaya umum atau disebut juga laba kotor. Hal ini mengingat biaya tetap tidak berubah sesuai perubahan jumlah produksi sehingga sesuai dengan asumsi yang mendasari program linier. Maksimisasi Z = (TR - TC) X ij Z = + PKernel j (β Xij) ( C1jXij) -( C2jXij) Keterangan: Z : Nilai fungsi tujuan maksimumkan keuntungan (Rp) P CPOj : Harga CPO pada bulan ke-j (Rp/kg CPO) P Kernel j : Harga Kernel pada bulan ke-j (Rp/kg Kernel) α : Tingkat rendemen produk CPO pada bulan ke-j β : Tingkat rendemen produk Kernel pada bulan ke-j B : Harga penjualan TBS dari setiap kebun pada bulan ke-j (Rp/kg) C1j : Biaya pengadaan TBS dari sumber ke-i pada bulan ke-j (Rp/Kg) C2j : Biaya pengolahan TBS dari sumber ke-i pada bulan ke-j (Rp/Kg) X ij : Jumlah bahan baku yang akan disuplai oleh sumber ke i pada bulan ke j i : Sumber bahan baku ke i (kebun sendiri dan pembelian TBS dari pihak ke tiga) J : Bulan ke-j ; 1,2,3... 12 (Januari,... Desember) 4.3.3. Penentuan Fungsi Kendala Fungsi kendala yang dirumuskan dalam penelitian ini berdasarkan ketersediaan sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Terdapat beberapa kendala yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu, kendala kapasitas produksi maksimal pabrik, ketersediaan TBS pembelian, kuota pembelian, ketersediaan tenaga kerja dan kendala transfer. 1. Kendala Kapasitas Produksi Maksimal Pabrik Pabrik kelapa sawit Adolina mempunyai kapasitas terpasang sebesar 30 ton TBS/jam. Kapasitas produksi ini merupakan pembatas, sehingga pabrik tidak dapat berproduksi melebihi kapasitasnya. Dalam kegiatan pengolahan TBS yang dilakukan oleh PKS Adolina diasumsikan pengolahan berjalan adalah 22 jam setiap harinya dan 25 hari setiap bulannya. Sehingga kapasitas nyata pabrik setiap 22

bulannya adalah : 30 ton TBS/Jam x 22 jam/hari x 25 hari/bulan = 16.500.000 kg/bulan. Fungsi kendala kapasitas produksi maksimal pabrik dapat dirumuskan sebagai : Xij Bj Keterangan : Xij Bj = Jumlah bahan baku yang dipasok kepabrik dari sumber ke i pada bulan ke j (kg/bln) = Kapasitas nyata pabrik pada bulan ke-j (kg/bulan) 2. Kendala Ketersediaan TBS Pembelian Pasokan bahan baku TBS dari kebun plasma merupakan salah satu alternatif sumber ketersediaan dalam pengolahan CPO dan PK yang sifatnya kontiniu. Berdasarkan data produksi tahun 2009 dan 2010 pembelian TBS mampu memasok sebesar 40 persen dari total pasokan TBS di PKS Adolina. Dalam hal ini diasumsikan umur tanaman kelapa sawit kebun Adolina dan plasma adalah sama. Sehingga formulasi model fungsi kendalanya adalah : X2 j 0,4 (X1 j + X2 j ) X2 j (0,4X1 j + 0,4 X2 j ) X2 j -0,4 X2 j 0,4 X1 j 0 0,6 X2 j 0,4 X1 j 0 Keterangan : µ = Persentasi koefisien pasokan TBS pembelian X1j = Jumlah pasokan bahan baku TBS dari kebun sendiri pada bulan ke-j (kg/bln) X2j = Jumlah Pasokan TBS yang dibeli dari kebun plasma pada bulan ke-j (kg/bln) 3. Kendala Kuota Pembeliaan Kebijakan yang diambil oleh PTPN IV Unit usaha Adolina dengan menetapkan batas maksimal pembeliaan TBS dari kebun plasma adalah sebesar 300 ton TBS/hari atau 6.000.000 kg/bln. Dimana pilihan pembelian ini dapat diambil ataupun tidak oleh perusahaan sehingga perusahaan dapat meningkatkan potensi produksi dari kebun sendiri. Fungsi kendalanya dapat dirumuskan sebagai berikut : X2ij R ij 23

Keterangan : X2ij Rij = Jumlah bahan baku yang dipasok dari pembelian produksi kebun pasma Pada bulan ke-j (kg/bln) = Kuota pembelian bahan baku oleh pabrik pada bulan ke-j (kg/bln) 4. Kendala Ketersediaan Tenaga Kerja Tenaga kerja yang tersedia tiap bulannya untuk mengolah bahan baku menjadi produk setengah jadi (work in process) perlu diperhitungkan sebagai kendala. Dalam tiap shift terdapat 39 orang tenaga kerja langsung yang mengoperasikan mesin pengolahan, dimana setiap hari terbagi atas 2 shift. Sehingga 1 hari tersedia tenaga kerja 78 orang. Berdasarkan perhitungan 25 hari kerja perbulannya, maka tenaga kerja yang tersedia tiap bulannya adalah 1.950 orang tenaga kerja langsung. Tenaga kerja ini pada tahun 2010 mengolah TBS sepanjang tahun. Keterangan : Cj X ij Mj Ci Xij M j = Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengolah 1 kg TBS pada bulan ke-j (HOK/kg) = Jumlah bahan baku yang dipasok dari sumber ke-i pada bulan ke-j (kg/bln) = Ketersediaan tenaga kerja pada bulan ke-j (HOK/bln) Nilai Koefisien untuk kendala ketersediaan tenaga kerja ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengolah satu kilogram TBS dari kebun sendiri dan pembelian dari plasma. Nilai ruas kanan (Right Hand Side) dalam kendala jam tenaga kerja lapangan ini adalah ketersediaan tenaga kerja lapangan yang diperhitungkan berdasarkan jumlah jam kerja dalam satu bulan. 5. Kendala Transfer Kegiatan Pengolahan Kendala transfer merupakan persentasi nilai CPO dan PK yang dihasilkan dari setiap kilogram TBS yang diolah. Rendemen TBS menghasilkan CPO adalah α persen, maka koefisien fungsi kendala adalah α sedangkan rendemen PK ialah β persen, maka koefisien fungsi kendalanya adalah β. Nilai ruas kanan (Right Hand Side) dalam kendala transfer adalah nol. X3j α (X 1j + X 2j ) X4j β (X 1j + X 2j ) 24

Keterangan : α = Rendemen CPO β = Rendemen PKO X3j = Jumlah CPO yang dihasilkan pada bulan ke-j X4j = Jumlah PK yang dihasilkan pada bulan ke-j X 1j = Jumlah TBS yang dipasok dari kebun Adolina pada bulan ke-j(kg/bln) X 2j = Jumlah TBS yang dipasok dari kebun pembelian pada bulan ke-j(kg/bln) 6. Biaya Pengolahan Biaya pengolahan adalah biaya yang digunakan selama proses pengolahan berlangsung, seperti biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan kimia, biaya bahan bakar dan biaya listrik. Biaya pengolahan pada PKS Adolina adalah biaya pengolahan CPO dan PKO. Biaya pengolahan perkilogram setiap bulannya berbeda tergantung pada harga CPO dan PKO yang dihasilkan. Biaya pengolahan dibandingkan dengan total harga CPO dan PKO merupakan koefisien ( ) kendala biaya pengolahan Keterangan : X5j (X 1j + X 2j ) X5j - X3j + X 4j 0 = Koefisien biaya pengolahan dibagi total harga CPO dan PKO X3j = Jumlah CPO yang dihasilkan pada bulan ke-j X4j = Jumlah PKO yang dihasilkan pada bulan ke-j 4.3.4. Analisis Primal Analisis primal dilakukan untuk mengetahui nilai setiap variabel keuputusan yang di peroleh serta mengetahui sumber-sumber pemborosan yang terdapat di PKS Adolina. Nilai pemborosan dilihat dari nilai reduce cost yang ada. Analisis primal dilakukan untuk mengetahui kombinasi pengadaan bahan baku TBS dari tiap sumber dalam pengolahan CPO dan PKO yang optimal untuk diproduksi pada Pabrik Kelapa Sawit Adolina sehingga diperoleh keuntungan yang maksimum. Aktivitas yang tidak termasuk skema optimal akan memiliki nilai reduced cost. Dengan membandingkan nilai dari seluruh variabel keputusan, maka dapat ditentukan kombinasi pengadaan bahan baku TBS yang berasal dari kebun sendiri dan pihak ketiga pada tingkat optimal dengan produksi aktual kebun plasma dapat diketahui alternatif kegiatan pengadaan bahan baku produksi dari tiap sumber yang digunakan perusahaan untuk mencapai keuntungan optimal. 25

4.3.5. Analisis Dual Analisis dual dilakukan untuk menilai sumberdaya yang digunakan dalam pengadaan TBS dengan melihat nilai slack/surplus dan nilai dualnya (dual price). Nilai dual (dual price) atau sering disebut dengan harga bayangan (shadow price) menunjukan perubahaan yang akan terjadi pada fungsi tujuan apabila sumberdaya yang digunakan berubah sebesar satu satuan. Nilai ini juga menunjukan batas harga tertinggi dari tiap sumberdaya (input) yang masih memungkinkan perusahaan tetap melakukan pembelian. Nilai dual sangat berperan dalam pengambilan keputusan terutama dalam hal pembelian sumberdaya. Slack/surplus adalah kelebihan atau penurunan keuntungan dari tiap pengadaan sumberdaya yang selama ini dihadapi oleh perusahaan atau organisasi. Sumberdaya yang akan menjadi amatan dalam analisis dual adalah kapasitas produksi maksimal pabrik kelapa sawit, ketersediaan TBS pembelian, batasan kuota pembelian, ketersediaan tenaga kerja dan rendemen TBS. 4.3.6. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas dilakukan pada saat solusi optimal tercapai. Analisis sensitivitas dilakukan dengan cara melihat perubahan koefisien fungsi tujuan tanpa merubah nilai optimalnya. Analisis ini berguna untuk mengetahui pengaruh perubahan pada tingkat keuntungan ketersediaan sumberdaya perusahaan tidak akan mengubah solusi optimal yang telah didapat. Pengaruh perubahan dapat dilihat dari selang kepekaan minimum (allowable decrease) dan selang kepekaan maksimum (allowable increase). Semakin sempit selang kepekaan tingkat keuntungan atau ketersediaan sumberdaya, menunjukan bahwa nilai tersebut paling peka dalam mengubah solusi optimal. Batas minimum pada fungsi tujuan menunjukkan besarnya batas penurunan nilai koefisien fungsi tujuan tanpa merubah hasil pemecahan optimal. Demikian juga sebaliknya, batas maksimum pada fungsi tujuan menunjukkan besarnya batas peningkatan nilai koefisien fungsi tujuan tanpa merubah hasil optimal. Jika perubahan-perubahan yang terjadi masih berada di dalam selang kepercayaan, maka kondisi optimal relatif stabil. Batas minimum pada kendala sebelah kanan menunjukkan besarnya batas penurunan nilai kendala sebelah kanan tanpa merubah nilai dual. Demikian juga, 26

batas maksimum pada kendala sebelah kanan menunjukkan besarnya batas peningkatan nilai kendala sebelah kanan tanpa merubah nilai dual. Jika perubahan-perubahan yang terjadi masih berada di dalam selang kepercayaan, maka nilai dual valid. Dalam penelitian ini analisis sensitivitas digunakan untuk melihat batas perubahan kapasitas produksi maksimal pabrik kelapa sawit, ketersediaan TBS pembelian, batasan kuota pembelian, ketersediaan tenaga kerja dan rendemen TBS tanpa merubah kondisi optimalnya. 4.3.7. Analisis Post Optimal Analisis post optimal dilakukan untuk mengetahui bagaimana solusi optimal yang diperoleh dari kombinasi pengadaan bahan baku TBS dalam memproduksi CPO dan PK di PKS Adolina jika terjadi perubahan terhadap parameter yang membentuk model. Pada penelitian ini dilakukan analisis post optimal dengan dua skenario. Skenario yang digunakan adalah mengetahui pengaruh penerimaan keuntungan terhadap aktivitas pengadaan bahan baku TBS dan peningkatan sumberdaya ketersediaan tenaga kerja. 4.4. Asumsi-Asumsi Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Koefisien di dalam model memenuhi asumsi-asumsi dasar dari Linier Programing. 2. Mesin Pengolahan Kelapa Sawit tidak mengalami kerusakan. 3. Tandan buah segar kebun sendiri Adolina diserap seluruhnya oleh PKS Adolina. 4. Produksi TBS dari kedua kebun untuk menghasilkan CPO dan PKO dari Pabrik Kelapa Sawit Adolina PTPN IV dapat diserap oleh pasar. 27