BAB II PERENCANAAN BISNIS USAHA MIE JAWA BEBAS FORMALIN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PERENCANAAN BISNIS BAKSO BUAH DURIAN. pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PEMBAHASAN. pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

BAB II PROPIL PERUSAHAAN USAHA MIE ACEH. : Jln. Krakatau Pasar 3 No.79 Medan

BAB II PERENCANAAN BISNIS BAKSO CENAT CENUT. : Jalan Brigjend Hamid Medan

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

BAB II PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA

NASI GORENG SEHAT ENAK TENAAANN...

BAB II PEMBAHASAN. : Jln. Setia Budi Kalpataru No.2A. Tempat/Tgl Lahir : P.Sidimpuan, 1 Juli Nomor Telepon :

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, namun makanan merupakan masukan yang sangat

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. : Jalan Pemuda I, Rawamangun-Jakarta Timur

BAB II WARUNG SEHAT. 2.1 Profil Usaha. 2.2 Biodata Pemilik/Pengurus Usaha. Data Usaha Warung Sehat. 1. Nama Usaha WARUNG SEHAT. 2.

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK. DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : Kelas : S1. SI.

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis nasi kuning.

BAB I PENDAHULUAN. Mie, siapa sih yang tidak mengenalnya? Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa makanan ini mulai digemari anak anak

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS : GAGAH PRAYOGI : / S1-SI-2F STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB II PERENCANAAN BISNIS ES BUAH FRESH FRUIT. Ingin menjadikan Es Buah sebagai minuman yang sehat dan bergizi

USAHA RUMAH MAKAN. bisnis rumah makan, Sebelum anda menginvestasikan. waktu anda untuk belajar tentang

PROPOSAL USAHA BAKWAN HUNGARIA. Owner. Rasa Kentang Indonesia

TUGAS PENGANTAR BISNIS Bussines Plan

BAB II PEMBAHASAN. Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama

BAB II PEMBAHASAN. Di dalam suatu usaha seorang pemilik harus memiliki data usaha yang

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

Peluang Bisnis Makanan Cepat Saji

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II PROFIL BISNIS

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Ringkas Perusahaan Bakso Goreng Krenyeous

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN RENCANA BISNIS SOSIS BAKAR TYSON. Disusun oleh : RAMADHIAN EKA PUTRA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER

PROPOSAL Kedai Goyang lidah PasundanPeluang Bisnis

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

KATA PENGANTAR. AMROZI Page 1

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

SOSIS BAKAR MIGI KAYA RASA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

(Diferentiated Marketing)

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB II SATE NAULI KHAS TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk memperoleh laba agar dapat terus hidup dan berkembang. Untuk

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB II USAHA RISOL SAYUR WUENAK SEBAGAI LANGKAH AWAL MENJADI ENTREPRENEUR SUKSES

PROPOSAL USAHA KECIL MENENGAH (KRIPIK IKAN MUJAIR)

BAB II DESKRIPSI ASPEK ASPEK USAHA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BAB II ISI. bergerak dalam bidang produk kue atau jajanan tradisional. Bagi para peminat dan

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN METODE FULL COSTING

PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA MIE JAWA BEBAS FORMALIN TUGAS AKHIR

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA CAFE. Jurusan : Akuntansi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Profil Perusahaan. Nomor Telepon Mulai Berdiri Januari status bangunan menyewa sedangkan fasilitas lainnya

BAB II PERCETAKAN MAKMUR JAYA

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M

TUGAS BUSINESS PLAN KEWIRAUSAHAAN RAINBOW SIOMAY TUGAS PRIBADI. MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN Kls.12 SEMESTER GENAP 2015/2016

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa

PROPOSAL USAHA SPAGHETTI PENTOL

SATE PALEMBANG BUMBU JIRET (BIJI KARET)

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

BAB II PERENCANAAN BISNIS NASI GORENG KEBAB. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, yang mana dalam data

PELUANG BISNIS USAHA MIE AYAM. Oleh : NAMA : YATIMAN KELAS : S1 SI 2C NIM :

JATIM BASAUKA : Jamur Tiram Bakar Sauce Kacang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PELUANG USAHA JAMUR KRIUK

PROPOSAL USAHA MIE PELANGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kegiatan-kegiatan usaha dewasa ini bergerak dengan pesat. Salah satu

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN BISNIS WARUNG MINI. Disusun Oleh : Shandy Eksani Putra ( ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI REGULER

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. para konsumen mempunyai banyak alternatif pilihan dalam menggunakan produk

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian NO KEGIATAN MINGGU KE. Di dalam kegiatan pengumpulan data, penulis melakukan riset mulai tanggal

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Persiapan yang wajib diperhatikan para calon pengusaha warung kopi :

Kuisioner untuk konsumen pesaing ( Konsumen Restoran Super Gepeng Pekalongan )

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Break Even Point Sebagai Dalam Perencanaan Laba Pada Warung Mie Ayam Bakso Super Urat. Disusun Oleh : Teddy Wira Hadi

LAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ekonomi yang semakin cepat menimbulkan pesatnya

Peluang Bisnis Rumah Makan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB II PERENCANAAN BISNIS USAHA MIE JAWA BEBAS FORMALIN A. Data Perusahaan Nama Perusahaan : Mie Jawa Bebas Formalin Bidang Usaha : Kuliner Jenis Produk/Jasa : Makanan & Minuman Alamat Usaha : Jln. Armada No. 12 Medan Nomor Telepon : 088261735620 Mulai Berdiri : 1 Oktober 2010

B. Biodata Pemilik/Pengurus Nama : Irdina Wulandari Jabatan : Pimpinan Tempat/Tgl Lahir : Kisaran, 11 Juli 1990 Alamat Rumah : Jln. Avros Gg. Mancang No. 3 Medan Nomor Telepon : 081260771828 Alamat Email : are.dina@yahoo.com Pendidikan Terakhir : SMA

C. Biodata Karyawan Nama : Mora Budi Artha Jabatan : Staf Produksi Tempat/Tgl Lahir : P.Siantar, 22 Mei 1990 Alamat Rumah : Jln. A.H Nasution No. 30 Medan Nomor Telepon : 087749464224 Alamat Email : morz_gokil@yahoo.co.id Pendidikan Terakhir : SMA

Nama : Windy Annisa haque Jabatan : Staf Adm. & Keuangan Tempat/Tgl Lahir : Medan, 22 Juli 1990 Alamat Rumah : Jln. Sei Kera Gg. Rahim No. 117U Medan Nomor Telepon : 085275706122 Alamat Email : wdy.haque@yahoo.com Pendidikan Terakhir : SMA

Nama : Sawaluddin Ilham Tarigan Jabatan : Staf Pelayanan Tempat/Tgl Lahir : Kisaran, 17 April 1990 Alamat Rumah : Jln. Sei Kera Gg. Rahim No. 117U Medan Nomor Telepon : 085275706133 Alamat Email : sawaluddinilham@yahoo.co.id Pendidikan Terakhir : SMA

D. Struktur Organisasi Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan suatu bisnis diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan bisnis tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam bisnis. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat tercapai. Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan itu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerja sama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit.

Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu. Landasan yang mendasari pendirian I ini adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan dan minuman, serta gizinya. Dengan adanya I ini diharap dapat membantu memberikan lapangan pekerjaan, disisi lain juga membantu pemerintah dari segi pajak. Adapun struktur organisasi dari Mie Jawa Bebas Formalin ini adalah sebagai berikut : Irdina Pimpinan Mora Staf Produksi Windy Staf Administrasi & Keuangan Sawal Staf Pelayanan Gambar 1.1 : Struktur Organisasi Mie Jawa Bebas Formalin 1.Uraian Tugas A. Pimpinan (Pemilik) 1. Menetapkan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk mendapatkan hasil operasi yang optimal. 2. Memimpin, mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan langsung terhadap bagian keuangan, produksi dan pelayanan.

3. Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern maupun ekstern. 4. Menjalin hubungan dengan konsumen, sehingga pemilik mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Dari masukan itu, pemilik dapat melakukan perubahan yang sesuai dengan keinginan konsumen. B. Bagian Keuangan 1. Melaksanakan tugas bagian penerimaan uang dari penjualan. 2. Bertanggung jawab atas keamanan keuangan yang ada. 3. Melakukan perhitungan atas keuangan yang diperoleh dari penjualan, lalu melakukan pembukuan. 4. Menyusun anggaran secara periodik. C. Bagian Produksi 1. Melakukan produksi dari bahan baku menjadi barang jadi. 2. Bertanggung jawab akan kebersihan dari proses produksi. 3. Melakukan proses produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan, untuk menjaga cita rasa. D. Bagian Pelayanan 1. Bertanggung jawab akan pesanan yang dilakukan oleh konsumen 2. Menjalin hubungan dengan konsumen dengan pelayanan yang ramah dan sopan. 3. Bertanggung jawab akan pengantaran pesanan konsumen.

E. Aspek Pasar dan Pemasaran E1. Produk yang dihasilkan : 1. Mie Jawa Basah Original : Rp 8.000 Mie jawa yang disajikan terdiri dari bahan : mie tanpa formalin, sawi segar, daging dengan kualitas baik, tidak menggunakan penyedap rasa, dan sehat. Gambar 1.2 2. Mie Tiaw Jawa : Rp 8.000 Dikemas secara menarik mie jawa tiaw tentunya akan menambah cita rasa para penikmatnya. Gambar 1.3

3. Mie Goreng Jawa : Rp 8.000 Mencoba terobosan baru dengan menggunakan ide unik, agar pelanggan tidak bosan dengan menu yang disajikan. Gambar 1.4 a. Produk Produk produknya terdiri dari : 1. Mie jawa : Mie jawa basah original, mie tiaw jawa, mie goreng jawa a. Minuman botol / soft drink b. Place Lokasi yang dipilih cukup strategis yaitu di di kawasan Jalan Armada, karena mempertimbangkan kedekatan lokasi usaha dengan pasar sasaran yaitu para pelajar, mahasiswa, karyawan dan masyarakat umum di sekitar lokasi namun tidak menutup kemungkinan untuk menerima pelanggan dari luar kota c. Price Harga yang kami tetapkan termasuk harga yang terjangkau dan cukup bersaing dengan bisnis sejenis.

d. Promotion Promosi yang kami gunakan adalah menyebarkan brosur di sekolah,jalanjalan, dan memasang poster dan pamflet. E2. Keunggulan Kompetitif Produk Mie Jawa 1. Menggunakan bahan- bahan alami. 2. Kebersihan dan kenyamanan yang terjamin. 3. Penyajian yang menarik. 4. Harga yang terjangkau. E3. Gambaran Pasar Mie jawa merupakan salah satu hidangan yang digemari di Indonesia. Dilihat dari faktor daya beli dan minat konsumen terhadap mie jawa, khususnya mie yang enak, unik, sehat, serta harga yang terjangkau, maka kami optimis bahwa produk mie jawa yang dipasarkan akan terjual dan disambut baik oleh konsumen. Apalagi produk mie jawa yang kami pasarkan memiliki kualitas baik dan keunikan yang membuat konsumen tertarik untuk mencoba tanpa harus kecewa. Ada beberapa cara atau jalan untuk memasarkan mie jawa ini. Bisa dengan menggunakan gerobak dorong, dengan berkililing, bisa juga menempati sebuah kios atau menyewa ruko ataupun membeli waralaba. Tapi saya lebih condong dalam membuka di ruko, namun perlulah dilihat lokasi tempat membuka usaha ini. Lokasi strategis itu mungkin diseputaran pasar induk atau pasar sentral dekat sekolah atau wilayah kantor.

Adapun jenis- jenis produk yang ditawarkan sebagai berikut : TABEL 2.1 Jenis-Jenis Produk NO NAMA MENU UNIT HARGA(Rp) 1 MIE JAWA BASAH ORIGINAL @ 8.000 2 MIE TIAW JAWA @ 8.000 3 MIE JAWA GORENG @ 8.000 4 SOFT DRINK @ 4.000 E4. Target Pasar Secara umum target pasar dari usaha Mie Ayam Jawa Bebas Formalin ini adalah semua kalangan masyarakat. Tapi disamping itu ada 3 cara dalam melakukan segmentasi diantaranya : 1. Geografi : Jika dilihat dari segi geografinya, I ini didirikan di daerah yang dikelilingi oleh lingkungan yang ramai, dekat dengan sekolah, wilayah perkantoran, dekat dengan konsumen, sehingga dapat dikatakan lokasi ini memenuhi syarat syarat pemilihan lokasi. 2. Demografi : Konsumen yang dituju adalah konsumen yang berada di sekitar lokasi I namun target utamanya didasarkan pada : 1. Usia : 5 tahun ke atas 2. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

3. Tingkat Ekonomi : difokuskan untuk kalangan anak sekolah, pegawai kantor dan kalangan menengah. E5. Trend Perkembangan Pasar Kami membuka I ini karena mie jawa merupakan makanan yang memiliki keanekaragaman dan juga sangat terjangkau harganya oleh semua kalangan. Ini bisa dilihat dari banyaknya pedagang mie dan hampir selalu ada disetiap tempat komplek perumahan. Ini membuktikan bahwa antusias masyarakat terhadap kuliner mie sangat tinggi dan tidak pernah hilang penggemarnya. Jika dilihat pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh terhadap usaha mie jawa kami. Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu, perekonomian Indonesia berubah drastis. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena dampak negatif. Krisis moneter tersebut sangat merugikan sehingga mereka tidak dapat mempertahankan bisnisnya. Namun tidak sedikit bisnis bisnis yang dapat menghadapi krisis moneter, mempertahankan bisnisnya sehingga tetap exist sampai saat ini bahkan ada yang mengalihkan bisnisnya ke bisnis lain juga dan ada juga yang mencoba bisnis bisnis baru sehingga krisis moneter ini bukan dianggap buruk, melainkan menjadi peluang bisnis yang baik, maka tidak heran apabila banyak bisnis bisnis baru yang sukses di masa krisis moneter sehingga kini terus berkembang.

E6. Proyeksi Penjualan Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 1 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya. Dengan mengambil asumsi bahwa proyek mie ayam ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 22 porsi mie dan 20 botol minuman maka omset yang diharapkan adalah Rp 256.000,-/hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga mie jawa sesuai dengan harga yang ditetapkan setiap menunya dengan rincian sebagai berikut : Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan Harian Mie Jawa Bebas Formalin No Nama Menu Banyak (Unit) @ Jumlah Harga (Rp) 1 Mie Jawa Basah 10 8.000 80.000 Original 2 Mie Tiaw Jawa 5 8.000 40.000 3 Mie Jawa Goreng 7 8.000 56.000 4 Soft Drink 20 4.000 80.000 Total 256.000

Dengan tabel proyeksi penjualan per hari seperti di atas maka dapat disimpulkan Mie Jawa Bebas Formalin menjual kurang lebih 1200 porsi di tambah dengan minuman ringan pada bulan pertama penjualan usaha ini. E7. Analisis Pesaing 1. Ancaman persaingan segmen yang ketat : sangat kuat karena adanya I lain di sekitar lokasi. Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya. Untuk usaha mie ayam ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area kantor dan sekolah sangat tinggi, adanya pesaing yang berbedabeda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini. 2. Ancaman pendatang baru : Untuk usaha mie jawa ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda, misalnya mie aceh, sate, burger, dan sebagainya. Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan produk mie jawa ini. 3. Ancaman peningkatan kekuatan tawar pembeli : termasuk kecil di bisnis ini karena harga yang ditawarkan oleh I ini sangat terjangkau sehingga dapat diterima oleh pembeli. 4. Ancaman peningkatan kekuatan tawar pemasok: termasuk rendah, karena kami dapat membeli bahan baku kami dari berbagai

tempat yang dapat kami temui di beberapa tempat sehingga kami tidak tergantung pada satu pemasok saja. Dalam hal ini kami dapat bebas melakukan pergantian pemasok. F. Analisis SWOT Kekuatan (Strength) : 1. Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik. 2. Kami memiliki beraneka ragam menu dengan menggunakan mie dan serta aneka jus dan minuman ringan lainnya. 3. Tanpa bahan pengawet. 4. Higienis 5. Harga terjangkau dan bersaing. 6. Pramuniaga yang sopan dan ramah. 7. Kecepatan pelayanan 8. Penyajian dari makanan dan minuman yang unik dan menarik. 9. Kekreatifan menciptakan menu-menu baru. 10. Suasana yang nyaman dengan dilengkapi musik. 11. Tenaga kerja/sdm yang sudah terlatih. 12. Suasana yang nyaman dan sejuk dapat menambah selera makan pelanggan. Kelemahan (Weakness): 1. Kapasitas tempat parkir yang terbatas.

Peluang (Opportunity) : F. Kesempatan untuk memperluas lahan bisnis. G. Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat. Ancaman (Threat) : 1. Jumlah pesaing lokal yang relative banyak. 2. Kenaikan bahan baku. 3. Masuknya pemain asing dalam bisnis ini. G. Aspek Produksi Produksi biasanya timbul setelah dilakukan riset atau penelitian terhadap konsumen, produk apa yang sedang diinginkan konsumen serta sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan dan pengembangan produk pada hakikatnya adalah meliputi berbagai macam aktivitas marketing dan hal tersebut merupakan sebuah fungsi yang berorientasi pada konsumen. Proses produksi menghasilkan produk. Pengusaha haruslah memikirkan tentang mutu produk yang tergantung dari berbagai aspek termasuk desainnya. Sebelum merencanakan desain atau produk, kita harus mengetahui atribut produk seperti bentuk produk, warna, bungkus, merek, label, prestise perusahaan, dan sebagainya. Atribut produk tersebut selalu memiliki 2 aspek yaitu atribut yang menunjukkan aspek yang tangible yaitu aspek teknis yang tercermin dalam bentuk fisik produknya dan aspek intangible yaitu aspek sosial budaya, yang tercermin pada tanggapan masyarakat terhadap pemakaian produk tersebut. Dengan

memakai produk yang desain atau atribut-atribut lainnya (bungkus, merek dagang, dan sebagainya) yang menarik bagi si pembeli, maka dia akan merasa bangga bahkan merasa berada pada status sosial tertentu. Tabel 2.3 Bahan Baku No Uraian Banyak @ Jumlah Harga Perhari 1 Mie 3 kg 9.000 27.000 2 Ayam 2 kg 12.000 24.000 3 Telur 22 butir 800 17.600 4 Sawi 1 kg 3.000 3.000 5 Minyak Makan 2 kg 9.000 18.000 6 Bumbu jadi 2 kg 5.000 10.000 JUMLAH 99.600 Tabel 2.4 Bahan Penolong No Uraian Banyak @ Jumlah Harga Perhari 1 Kecap Manis 1 botol 3.000 3.000 2 Garam 1 bungkus 1.500 1.500 3 Bawang Goreng 1 bungkus 5.000 5.000 4 Daun Sop ½ kg 5.000 2.500 5 Kerupuk 1 kg 6.000 6.000 6 Timun 1 kg 2.000 2.000 7 Tomat 1 kg 5.000 5.000 25.000

Proses Produksi : a. Tumis bawang putih, bawang merah sampai harum lalu masukkan bumbu bumbu yang sudah digiling halus. b. Tambahkan air sekucupnya, sayur kol, sawi manis dan daun bawang. c. Campurkan mie yang sudah dicuci dan tutup wajan selama 3 menit. d. Tambahkan kecap dan penyedap rasa sekucupnya. e. Setelah kuah agak mongering lalu diangkat dan disajikan dengan suiran ayam dan bawang goreng. H. Analisis SDM Kompetensi SDM Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimilik oleh seseorang sehingga dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Jadi anda dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan anda karakteristik apakah yang diperlukan agar dapat mencapai prestasi. Dalam hal memilih karyawan kami harus benar-benar menempatkan seseorang ahli pada bidangnya. Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha

pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan, karena tenaga kerja yang ada masih memadai. Pada bagian keuangan, kami mengharuskan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan minimal SMA yang mengerti keuangan, karena dalam hal ini karyawan harus mengerti mengenai penyusunan anggaran dan penghitungan atas keuangan yang diperoleh dari penjualan. Pada bagian produksi, karyawan yang dipilih tidak harus memiliki tingkat pendidikan, karena yang diprioritaskan pada bagian ini adalah karyawan yang pintar mengolah bahan baku menjadi barang jadi dengan rasa dan kualitas yang baik. Setidaknya karyawan memiliki pengalaman dalam hal masak-memasak. Pada bagian pelayanan, karyawan yang dibutuhkan memiliki pendidikan terakhir SMA/Sederajat, berpenampilan menarik, ramah, sopan, serta bertanggung jawab terhadap pesanan konsumen. Tabel 2.5 Gaji JABATAN JUMLAH GAJI Pimpinan 600.000 Staf Produksi 500.000 Staf Adm. & Keuangan 500.000 Staf Pelayanan 500.000

I. Rencana Pengembangan Usaha 1. Strategi Produksi Dalam strategi produksi Mie Jawa Bebas Formalin akan terus meningkatkan kualitas rasa dari mie jawa itu sendiri dan juga meningkatkan pelayanan dan kepuasan konsumen. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang. 2. Strategi Organisasi dan SDM Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi berupa bonus, ataupun tunjangan lainnya. 3. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu dengan promosi melalui spanduk yang dipajang, dan dengan kualitas rasa yang enak akan menimbulkan promosi dari mulut ke mulut. Selain itu melalui kecanggihan teknologi Mie Jawa Bebas Formalin juga dapat memasarkan produknya. Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis. Untuk itu, Mie Jawa Bebas Formalin memasarkan produknya selain secara offline juga melalui dunia

maya (online), sehingga akan lebih banyak orang lagi yang mengetahui tentang Mie Jawa Bebas Formalin. 4. Strategi Keuangan Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat. J. Analisis Keuangan Rencana Sumber Modal Sumber dana untuk memulai bisnis ini, pemilik memakai sumber dana dengan menggunakan modal yang dimiliki dan ditambah dengan meminjam modal dari orang tua. Tabel 2.6 Sumber Pendanaan No. Uraian Jumlah 1 Modal Sendiri Rp 15.000.000 2 Pinjaman 0 Total Pendanaan Rp 15.000.000

Tabel 2.7 Proyeksi Cash Flow Keterangan Unit Harga Per Unit Total Fixed Assets : - - - Rak/steling 1 1.800.000 1.800.000 Alat-alat Dapur - - 300.000 Kompor Gas 1 200.000 200.000 Kursi Makan 15 50.000 750.000 Meja Makan 5 200.000 1000.000 Meja Kasir 1 200.000 200.000 Kursi Kasir 1 100.000 100.000 Aktiva Tetap Lain : Piring Kaca 30 3000 90.000 Gelas Kaca 30 2000 100.000 Sendok/Garpu 50 2000 100.000 Kain Pembersih meja 5 2000 10.000 TOTAL 4.650.000

Tabel 2.8 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi Uraian Jumlah a. Tanah 0 b. Bangunan 2.000.000 c. Peralatan 4.650.000 d. Peralatan Kantor 0 e. Alat angkut/gerobak 0 f. Infrastruktur 0 g. Biaya pra operasi 0 Jumlah 6.650.000

Tabel 2.9 Cash Inflow Penjualan Asumsi Penjualan Perhari Asumsi Penjualan Perbulan Penerimaan Perbulan 22 porsi (8.000) + 10 botol I 6.480.000 minuman (4.000) 176.000 + 40.000 = 216.000 216.000 x 30 hari 24 porsi + 10 botol minuman II 6.960.000 192.000 + 40.000 = 232.000 232.000 x 30 hari 26 porsi + 12 botol minuman III 7.680.000 208.000 + 48.000 = 256.000 256.000 x 30 hari 28 porsi + 14 botol minuman IV 8.400.000 224.000 + 56.000 = 280.000 280.000 x 30 hari 30 porsi + 16 botol minuman V 9.120.000 240.000 + 64.000 = 304.000 304.000 x 30 hari 32 porsi + 17 botol minuman VI 9.720.000 256.000 + 68.000 = 324.000 324.000 x 30 hari 34 porsi + 19 botol minuman VII 10.440.000 272.000 + 76.000 = 348.000 348.000 x 30 hari 36 porsi + 20 botol minuman VIII 11.040.000 288.000 + 80.000 = 368.000 368.000 x 30 hari 38 porsi + 21 botol minuman IX 11.640.000 304.000 + 84.000 = 388.000 388.000 x 30 hari 40 porsi + 22 botol minuman X 12.240.000 320.000 + 88.000 = 408.000 408.000 x 30 hari 42 porsi + 23 botol minuman XI 12.840.000 336.000 + 92.000 = 428.000 428.000 x 30 hari 44 porsi + 24 botol minuman 352.000 + 96.000 = 432.000 XII 432.000 x 30 hari 12.960.000

Tabel 2.10 Total Pembiayaan dalam 1 bulan pertama No. Jenis Biaya Kebutuhan Kebutuhan Biaya Jumlah per hari per bulan satuan Variabel Cost Bahan Baku dan Bahan Penolong 1 Mie 3 kg 90 kg 9.000 810.000 2 Ayam 2 kg 60 kg 12.000 720.000 3 Telur 22 butir 660 butir 800 528.000 4 Sawi 1 kg 30 kg 3.000 90.000 5 Minyak Makan 2 kg 60 kg 9.000 540.000 6 Bumbu jadi 2 kg 60 kg 5.000 300.000 7 Gas 1 tabung 75.000 75.000 8 Biaya Penolong 750.000 Total Variable Cost 3.813.000 Fixed cost 1 Peralatan 4.650.000 2 Gaji 2.100.000 3 Bangunan 2.000.000 Total Fixed Cost 8.750.000 Total Cost Rp 12.563.000

A. PENERIMAAN Tabel 2.11. RENCANA ARUS KAS MIE JAWA BEBAS FORMALIN TAHUN 2011 (dalam ribuan rupiah) Bln 0 Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 5 Bln 6 Bln 7 Bln 8 Bln 9 Bln 10 Bln 11 Bln 12 Penerimaan Penjualan 0 6480 6960 7680 8400 9120 9720 10440 11040 11640 12240 12840 12960 Penambahan Modal 15.000 - - - - - - - - - - - - Sub Total Penerimaan 15.000 6480 6960 7680 8400 9120 9720 10440 11040 11640 12240 12840 12960 B. PENGELUARAN Pembelian Bahan Baku 0 3063 3070 3077 3084 3091 3098 3105 3112 3119 3126 3133 3140 Bahan Penolong 750 754 758 762 766 770 774 778 782 786 790 794 Kapasitas Produksi dan Perlengkapan 4650 - - - - - - - - - - - - Gaji Pimpinan 0 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 Gaji pegawai 3 orang 0 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 Promosi 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 Sub Total Pengeluaran 4700 5963 5984 6005 6026 6047 6068 6089 6100 6121 6140 6163 6194 C. SELISIH KAS 10.300 517 976 1675 2374 3073 3625 4351 4940 5519 6100 6677 6766 D. SALDO KAS AWAL 0 10.300 10.817 11.793 13468 15842 18915 22540 26891 31831 37350 43450 50127 E. SALDO KAS AKHIR 10.300 10.817 11.793 13468 15842 18915 22540 26891 31831 37350 43450 50127 56893

PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 3 TAHUN KE DEPAN MIE JAWA BEBAS FORMALIN Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 10% per tahun Tabel 2.12 Proyeksi Laporan Arus Kas UUUUrUuUuian TTahTTt 1 2 3 a. Sumber dana (in flow) 134.520.000 147.972.000 162.769.200 b. Penggunaan dana (out flow) (total variable cost + total fixed cost) 77.627.000 85.389.700 93.928.670 c. Arus kas bersih (net flow = a b) 56.893.00 62.582.300 68.840.530 d. Keadaan kas awal 0 62.582.000 e. Keadaan kas akhir (c + d) 56.893.000 119.893.300 131.422.830 Perhitungan Tahun ke 2 sampai dengan Tahun ke 5 diperoleh dengan rumus : Thn ke 2 = Penggunaan dana tahun pertama x 10% + Penggunaan dana tahun pertama

K. Analisis Resiko Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu : 1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang deisebabkan oleh kejadian-kejadian yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen. 2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadiankejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer. 3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadiankejadian alam seperti bencana alam. A. Analisis Resiko Usaha Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan. 1. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini. 2. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir. 3. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. 4. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

B. Antisipasi Resiko Usaha 1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil. 2. Dengan antisipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar. 3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif. 4. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.