KERAGAMAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN DI TIMOR BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, SERTA STRATEGI PENGELOLAANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pekarangan. Pekarangan merupakan sebidang tanah yang mempunyai batas-batas tertentu,

KEANEKARAGAMAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN PADA LAHAN DATARAN RENDAH DI PROVINSI BENGKULU

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011

Perkembangan Ekonomi Makro

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN SUMBER DAYA GENETIK DI PROVINSI BENGKULU

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN

Eksplorasi Plasma Nutfah Tanaman Pangan

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

INVENTARISASI SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN LOKAL KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO

Mengenal KRPL. Kawasan Rumah Pangan Lestari

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

ANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ) AGROPOLITAN PONCOKUSUMO

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

PENGELOLAAN SUMBER DAYA GENETIK PROVINSI JAMBI TIM SDG BPTP JAMBI

Kuliah ke-2. R. Soedradjad Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam

A. Realisasi Keuangan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN HORTIKULTURA DI PROVINSI BENGKULU

LAMPIRAN 1. Tanda tangan,

Pekarangan Sebagai Pendongkrak Pendapatan Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Boyolali

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20 -

POTENSI PERTANIAN PEKARANGAN*

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

S. Andy Cahyono dan Purwanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

hasil tanaman seperti yang diharapkan. Syarat tumbuh tanaman dari faktor teknologi budidaya tanaman (T) meliputi: (a) jenis dan varietas tanaman; (b)

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) SI KIB. Soli,loilo Ll* Xak"d hdrmi4&m1{

INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT


Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

Lampiran 2. Impor Komoditi Pertanian (Dalam Volume Impor) Sub Sektor Jan-Nov 2007 Jan-Nov 2008 % 2008 Thd 2007

BAB I PENDAHULUAN. pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA GENETIK

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

BAB I PENDAHULUAN. Namun, secara umum tanaman cabai disebut sebagai pepper atau chili.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

II. PLASMA NUTFAH. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 3

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Tanaman Pangan. Food Crops

Bahan Tanaman. Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan

Kuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif. 1-2x /mgg. 2 minggu sekali

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR

PENGUJIAN KEMURNIAN BENIH DAN PENETAPAN BOBOT 1000 BUTIR BENIH

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

PROFIL PERTANIAN TERPADU LAHAN PEKARANGAN DI KOTA PADANG: TINJAUAN BUDIDAYA PERTANIAN ABSTRAK

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

EFEKTIFITAS METODE SELEKSI MASSA PADA POPULASI BERSARI BEBAS JAGUNG MANIS


I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

EKSPLORASI PLASMA NUTFAH PADI LOKAL DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA, MALUKU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

INVENTARISASI, EKSPLORASI DAN UPAYA KOLEKSI SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH

KERAGAAN INVENTARISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA GENETIK DI PULAU LOMBOK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PENGEMBANGAN LABORATORIUM LAPANGAN INOVASI PERTANIAN (LLIP) KAWASAN PERBATASAN RI-RDTL PROVINSI NTT

POLA KONSUMSI PANGAN B2SA

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN MELALUI PENGEMBANGAN TANAMAN BIOFARMAKA UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KABUPATEN KARANGANYAR

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 7 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

PENGELOLAAN BEBERAPA SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN HORTIKULTURA DI PULAU LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT

MAKALAH KEBIJAKAN POLICY PAPER PENYUSUNAN INVENTARISASI PLASMA NUTFAH/SUMBER DAYA GENETIK DI PROVINSI LAMPUNG

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA NIFUBOKE KECAMATAN NOEMUTI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA. (Selasa, 19 Mei 2015)

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

BAB I PENDAHULUAN. Sayuran merupakan salah satu komoditas unggulan karena memiliki nilai

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 33/Penmentan/OT.140/7/2008 TENTANG

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5

Daftar Harga Produk Sayuran

TENTANG MENTERI PERTANIAN,

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 BALAI PENELITIAN TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

BAB I PENDAHULUAN. Palawija dan hortikultura merupakan bagian dari tanaman pertanian yang

Tabel 4.22 Peringkat Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan. Sub Komoditas Tanaman Pangan

Dalam upaya pemuliaan tanaman, tidak jarang varietas modern hasil pemuliaan akan menggeser varietas lama. Perkembangan pembuatan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Studi Eksplorasi Varietas Pisang (Musa spp.) Lokal Tanggamus Sebagai Cikal Bakal Produk Unggulan Pertanian Lampung

Programa Penyuluhan Kab.Bangka

1.1. Latar Belakang dan Tujuan

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI ACEH

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

INVENTARISASI SUMBER DAYA GENETIK DI PROVINSI LAMPUNG

KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH PADA LAHAN KERING DI NTT

Transkripsi:

KERAGAMAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN DI TIMOR BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, SERTA STRATEGI PENGELOLAANNYA E.Y. Hosang, A. Bire, C.B. Sendow, H.L. Doga, D. Menge, dan C. Hanggongu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur Jl. Timtim Km. 32 PO Box 1022 Naibonat, Kupang 85362 - Nusa Tenggara Timur Telp. 0380-833766; Fax. 0380-833766, 829537 E-mail: bptp-ntt@litbang.pertanian.go.id ABSTRAK Sumber daya genetik (SDG) lokal merupakan bahan yang dapat dimanfaatkan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup atau sebagai sumber gen dalam perakitan varietas unggul. SDG lokal Timor Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), berpotensi untuk dikembangkan sebagai varietas toleran ekstrim kering atau dapat juga digunakan sebagai sumber gen dalam perakitan varietas unggul spesifik lokasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keragaman genetik tanaman pangan dan hortikultura di wilayah Timor Barat dan melakukan konservasi ex situ beberapa komoditas tanaman pangan yang hampir terancam punah. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan koleksi SDG lokal. Penentuan 30 sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling di lima kabupaten di wilayah Timor Barat. Konservasi ex situ untuk komoditas yang sulit diperoleh, dilakukan dengan penanaman di kebun koleksi. Dari hasil inventarisasi diketahui bahwa di Timor Barat, komoditas yang paling tinggi variasinya adalah komoditas tanaman hortikultura, sedangkan variasi tanaman pangannya rendah. Hal ini terjadi karena petani di Timor Barat mulai bertanam varietas unggul yang produksinya lebih tinggi daripada aksesi lokal. Perubahan ini semakin menguatkan perlunya dilakukan inventarisasi dan pelestarian aksesi lokal. Variasi aksesi yang ditanam di pekarangan lebih tinggi daripada yang ditanam di kebun. Sebaran spesies terbanyak terdapat pada jenis buah-buahan dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mempunyai jumlah spesies terbanyak di Timor Barat. Kata kunci: Timor Barat, keragaman genetik, sumber daya genetik. ABSTRACT Local genetic resources are materials those can be used directly for food or as genetic sources in the development of superior varieties. Local genetic resources of West Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) Province, has potential to be developed as extreme drought tolerant varieties or can also be used as genetic sources in the development of specific location superior varieties. The research was aimed to know the genetic diversity of food and horticultural crops of West Timor, NTT Province, and to develop ex situ conservation of food crops those are considered as endangered species. Research was done with the survey and collection methods of local genetic resources. The determination of 30 samples was done by cluster random sampling in five districts of West Timor. Ex situ conservation of endangered commodities was done by planting them in collection garden. Based on inventory in West Timor, horticultural crops had higher variation, while food crop variations were low. It happened because West Timor farmers planted superior varieties whose production yields were higher than local accessions. This change strengthen the need to do the inventory and conservation of local accessions. Variation of accessions planted in the yard was higher than those planted on farm. Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian 317

Distribution of species found mostly in fruit crops and Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) was the district with the largest number of species in West Timor. Keywords: West Timor, diversity, genetic resources. PENDAHULUAN Sumber daya genetik tanaman (SDG) pangan dan pertanian merupakan bahan yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung untuk mendukung ketahanan pangan. Pemanfaatan langsung SDG tanaman berupa budi daya langsung untuk memenuhi kebutuhan tanpa memerlukan perbaikan tanaman melalui pemuliaan. Pemanfaatan SDG secara tidak langsung, yaitu dengan memanfaatkan keanekaragaman bahan genetik yang terdapat di dalam SDG tanaman untuk merakit variertas unggul baru melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Keberadaan SDG tanaman sudah dirasakan manfaatnya sebagai materi dasar dalam perakitan varietas unggul baru (Asmono, 2012) Informasi keanekaragaman serta status keberadaan SDG tanaman di suatu wilayah sangat diperlukan sebagai dasar penyusunan kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan SDG pertanian untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Informasi keragaman sumber daya genetik dapat diperoleh melalui serangkaian kegiatan inventarisasi SDG tanaman, baik yang berada di lahan pekarangan rumah petani, lahan petani, maupun kebun koleksi. Data inventarisasi SDG tanaman mencakup identitas petani, lokasi, jenis/spesies tanaman yang dibudidayakan, cakupan dan deskripsi serta pemanfaatannya. Hasil inventarisasi keanekaragaman SDG tanaman dapat memberikan informasi tingkat keragaman/diversitas dan potensi pemanfaatan serta sumber keberadaannya berupa peta sebaran secara spatial. Pengumpulan SDG lokal dan data keanekaragaman SDG tanaman melalui kegiatan inventarisasi berupa survei sangat dibutuhkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelestarian SDG lokal NTT. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran keragaman genetik tanaman pangan dan hortikultura di wilayah Timor Barat, Provinsi NTT, dan melakukan konservasi ex situ beberapa komoditas tanaman pangan yang hampir terancam punah di wilayah ini serta untuk mendapatkan strategi pengelolaan SDG lokal NTT yang melibatkan berbagai pihak. METODE PENELITIAN Survei dan Koleksi SDG Lokal Inventarisasi keragaman SDG tanaman dilaksanakan di lahan pekarangan dan di ladang. Inventarisasi SDG tanaman ini dilakukan dengan metode survei dengan mendatangi lahan usaha tani petani, melakukan observasi dan wawancara dengan petani menggunakan daftar pertanyaan terbuka (Sperling dan Ashby, 2001). Metode Sampling Metode sampling yang digunakan dalam menentukan lokasi pengamatan adalah cluster random sampling, dengan sampel yang dikelompokkan ke dalam desa dan dusun lalu petani di setiap dusun dipilih secara acak dan dilakukan inventarisasi tanaman di lahan pekarangan dan ladangnya. Lima kabupaten di daratan Timor Barat yang dijadikan tempat penelitian adalah Kabupaten Belu, Malaka, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), 318 Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian

dan Kupang. Dari tiap kabupaten ditentukan sebanyak 10 desa (Gambar 1) dan dari tiap desa dipilih secara acak 30 responden atau rumah tangga dari 3 dusun di tiap desa tersebut (Tabel 1). Data keragaman SDG yang dikumpulkan adalah nomor kode koleksi, nama lembaga yang mengoleksi dan tanggal koleksi, nama lokasi tempat SDG dikoleksi, ketinggian tempat, tempat sumber benih, tipe populasi, banyaknya benih yang dikoleksi, bagian yang dimanfaatkan, dan dokumentasi foto. Konservasi Ex situ Data paspor yang dicantumkan, antara lain nomor aksesi, nama dan alamat petani donor, jenis tanaman, varietas tanaman, tanggal simpan, dan jumlah benih yang disimpan. Bahan-bahan tanaman (biji-bijian) yang dikoleksi disimpan di lemari pendingin BBTP NTT. Pembentukan Komisi Daerah Plasma Nutfah Lokal NTT Kegiatan ini diawali dengan membentuk tim internal BPTP NTT yang selanjutnya tim ini melakukan sosialisasi ke Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT, para dosen beberapa universitas di Kota Kupang, dan Sekretariat Pemerintah Provinsi NTT, sekaligus mengoordinasikannya. Selain itu, tim melakukan audiensi dengan Gubernur NTT serta pengukuhan Badan Pengurus dan rapat-rapat Komisi Daerah (Komda) SDG NTT. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan penelitian SDG tanaman di wilayah Timor Barat, Provinsi NTT, dilaksanakan melalui tiga kegiatan yang saling menunjang, yaitu survei keragaman tanaman pangan, Gambar 1. Sebaran titik sampel hasil survei keragaman genetik tanaman di Kabupaten Belu, Malaka, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), dan Kupang. Tabel 1. Jumlah petani sampel tiap kabupaten. Kabupaten Jumlah petani Jumlah pekarangan Jumlah ladang Jumlah desa Jumlah kecamatan Belu 30 30 30 10 4 Malaka 30 30 30 10 3 TTU 30 30 30 10 9 TTS 30 30 30 10 8 Kupang 30 30 30 10 8 Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian 319

sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, dan obat-obatan di pekarangan dan ladang petani, koleksi SDG, konservasi ex situ, dan penguatan jejaring kerja sama antar lembaga melalui sebuah forum komisi SDG Provinsi NTT. Keragaman Sumber Daya Genetik Tanaman Keragaman sumber daya genetik tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, rempahrempah, dan obat-obatan dibedakan antara lokasi pekarangan dan ladang. Pemisahan ini dilakukan karena perbedaan komoditas dan intensitas penanganan antara kedua lokasi tersebut oleh para petani. Spesies-spesies yang Dipelajari di Semua Wilayah Penelitian Terdapat sembilan puluh spesies tanaman yang diamati di seluruh wilayah penelitian (lima kabupaten) (Tabel 2). Dari sebaran spesies setiap komoditas di lokasi penelitian, terlihat bahwa variasi buah-buahan cukup tinggi (44 spesies) yang artinya komoditas ini yang paling banyak dikembangkan oleh petani di NTT. Sementara itu, variasi spesies tanaman pangan cukup rendah (14 spesies). Rendahnya variasi spesies ini kemungkinan disebabkan oleh komoditas pangan yang diusahakan secara luas dan para petani yang mengejar produksi tinggi sehingga terfokus pada spesies-spesies yang merupakan varietas unggul. Hal ini mengakibatkan spesies-spesies tertentu tidak dibudidayakan bahkan spesies yang memiliki produktivitas rendah cenderung ditinggalkan atau dimusnahkan (Kristamtini, 2003). Di Timor Barat, spesies yang mulai ditinggalkan adalah jewawut dan jali-jali. Beberapa komoditas tanaman pangan yang teridentifikasi antara lain padi ladang (Oriza sativa), jagung (Zea mays), sorgum (Sorghum bicolor), ubi jalar (Ipomoea batatas), ubi kayu (Manihot esculenta), dan ubi-ubi hutan (Dioscorea sp.). Komoditas tanaman sayuran yang dapat ditemukan di Timor Barat di antaranya cabe (Capsicum annum), sawi (Brassica rapa), terung (Solanum melongena), tomat (Solanum lycopersicum), mentimun (Cucumis sativus), pare (Momordica charantia), dan buncis (Phaseolus vulgaris). Komoditas buah-buahan yang teridentifikasi antara lain avokad (Persea americana), mangga (Mangifera indica), pisang (Musa paradisiaca), jambu biji (Psidium guajava), pepaya (Carica papaya), dan nangka Tabel 2. Banyaknya spesies tanaman yang diinventarisasi dari setiap komoditas. Komoditas Jumlah spesies tanaman tiap komoditas (spesies) Tanaman pangan 14 Tanaman sayuran 18 Tanaman buah-buahan 44 Tanaman rempah-rempah dan obat-obatan 14 Total 90 Tabel 3. Banyaknya spesies tanaman yang teridentifikasi di setiap kabupaten. Kabupaten Jumlah spesies Belu 52 Malaka 47 TTU 51 TTS 67 Kupang 60 320 Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian

(Artocarpus heterophyllus). Di Timor Barat juga ditemukan komoditas rempah dan obatobatan, seperti sereh (Cymbopogon citratus), lengkuas (Alpinia galanga), asam (Tamarindus indica), dan kunyit (Curcuma longa). Pada setiap kabupaten, jumlah spesies yang diusahakan sangat bervariasi (Tabel 3), keragaman spesies tertinggi terdapat di Kabupaten TTS, sedangkan terendah di Kabupaten Malaka. Dari sebaran spesies tersebut, terlihat bahwa jumlah spesies terbanyak terdapat di Kabupaten TTS (67 spesies) dibanding dengan kabupaten lainnya, sedangkan Kabupaten Malaka memiliki sebaran spesies yang paling rendah (47 spesies). Data ini menggambarkan bahwa potensi keragaman SDG tanaman pangan, hortikultura, rempah-rempah, dan obatobatan terbesar berada di Kabupaten TTS dan Kupang. Sebaran Tanaman Tiap Kabupaten Dari hasil analisis setiap spesies di setiap kabupaten teridentifikasi bahwa beberapa spesies tanaman ada di semua kabupaten, namun terdapat spesies tanaman yang hanya ada di satu kabupaten saja. Jenis tanaman yang diusahakan petani di lima kabupaten di Timor Barat ternyata lebih banyak yang diusahakan di pekarangan dibanding dengan di ladang. Di pekarangan, yang ditanam sebanyak empat spesies tanaman pangan (jagung, kacang gude, ubi jalar, dan ubi kayu) dan tiga spesies buah-buahan (pisang ambon, pisang kapok, dan pisang susu). Spesies yang banyak diusahakan di ladang hanya empat spesies, yaitu tiga spesies tanaman pangan (jagung, ubi jalar, dan ubi kayu) dan satu spesies buah-buahan (pisang kapok). Dari data ini terlihat bahwa tanaman pangan favorit yang diusahakan petani di Timor Barat adalah jagung, ubi jalar, dan ubi kayu. Hal ini terjadi karena ketiga spesies tersebut Tabel 4. Tanaman yang selalu diusahakan di pekarangan dan ladang di semua kabupaten penelitian. Macam komoditas Spesies di pekarangan Spesies di ladang Pangan pokok Jagung Jagung Ubi jalar Ubi jalar Ubi kayu Ubi kayu Kacang gude Sayuran Sawi Labu Cabe Terung Tomat Buah-buahan Jeruk nipis Pisang kapok Jeruk keprok Kelapa Mangga lokal Nangka Pepaya Sirsak Jambu mente Jambu biji Pisang ambon Pisang kepok Pisang susu Perkebunan - Kelapa Rempah dan obat-otan Sereh Jahe Lengkuas Kunyit Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian 321

dapat beradaptasi luas dengan variasi agroklimat di Timor Barat dan merupakan bahan pangan pokok, alternatif atau selingan. Dari seluruh kabupaten yang diamati, terdapat lima kelompok spesies yang ditanam di pekarangan dan ladang, yaitu tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, perkebunan, rempahrempah, dan obat-obatan (Tabel 4), dengan perbedaan sebaran spesies di tiap kabupaten (Tabel 5). Tabel 5. Spesies tanaman yang hanya teridentifikasi di setiap kabupaten. Kabupaten Spesies di pekarangan Spesies di ladang Belu Mentimun Buncis Ubi gembili Arbila Kakao Pare Vanili Malaka Pisang dili Gambas kecil Pisang batu TTU Genoak Bawang merah Mengkudu Bengkoang Pandan wangi Temulawak Gambas panjang Jagung bunga Jahe Kangkung Kunyit Labu siam Pisang berangan Ubi gembili Ubi gadung Ubi manusia TTS Kecipir Asam Kentang Bayam Kumis kucing Jeruk keprok Nenas Kacang panjang Padi ladang Keladi Salak Mengkudu Tembakau Pinang Ubi kayu U L 5 Pisang luan Wortel Sirih Sirsak Kupang Cermei Brokoli Kacang tanah Arbila Sorgum Kemangi Kopi Pisang amerika Pisang tembaga Pisang raja Gambar 2. Gambaran umum pekarangan di Kabupaten Kupang. 322 Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian

Koleksi Tanaman Benih biji-bijian (padi, jagung, kacang-kacangan, dll.) yang sudah dikoleksi sebagian disimpan di bank gen BB Biogen (Bogor), Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbiumbian (Malang), dan Balai Penelitian Buah-buahan (Solok), dan sebagian lagi disimpan dalam cold box dengan suhu yang dikontrol pada ±0 o C di BPTP NTT. Sumber daya Genetik umbi-umbian, stek batang tanaman dan anakan dikoleksi dengan ditanam di kebun koleksi BALITKABI (umbi-umbian) dan di kebun koleksi BPTP NTT. Beberapa SDG yang dikoleksi dari lokasi kajian diantaranya adalah spesies tanaman pangan, sayuran dan buah-buahan (Tabel 6). Semua aksesi yang dikoleksi dan disimpan ini akan ditanam dan dilakukan karakterisasi secara bertahap pada musim tanam tahun 2014. Selain itu, dilakukan juga rejuvinasi minimal 2 tahun sekali untuk mendapatkan benih yang memiliki daya tumbuh lebih baik. Kebun Koleksi Pengelolaan SDG juga dilakukan dengan membangun kebun koleksi yang akan dijadikan kebun koleksi plasma nutfah tanaman lokal NTT. Untuk itu, telah dilakukan persiapan Tabel 6. Sumber daya genetik tanaman pangan, sayuran dan buah-buahan yang dikoleksi dari petani di Timor Barat hingga tahun 2013. Jenis tanaman Pangan Jagung Padi ladang Kacang tunggak Sorgum Ubi jalar Ubi kayu Ubi hutan Jali-jali Jewawut Kacang koro Talas Sayuran Sawi merah Terong hutan buah kuning Buah-buahan Pisang Mangga Nangka Kelapa Jumlah aksesi yang dikoleksi 152 25 83 16 9 12 5 3 4 12 1 1 1 14 2 2 2 Gambar 3. Kebun koleksi plasma nutfah lokal NTT di BPTP NTT. Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian 323

lahan seluas 2 hektar di BPTP NTT. Ordinat kebun koleksi tersebut adalah 10º05 811 Lintang Selatan (LS) dan 124º06 518 Bujur Timur (BT) (Gambar 2). Lahan kebun ini telah ditanami beberapa tanaman hasil koleksi dari berbagai tempat di wilayah Timor Barat, di antaranya mangga, nangka, kelapa, pisang, ubi kayu, ubi jalar, jagung, kacang nasi, kacang hijau, dan kacang tanah. Pembentukan Komisi Daerah Plasma Nutfah Daerah Provinsi NTT Pembentukan komisi daerah (komda) di NTT dilakukan sesuai dengan Departemen Pertanian (2002). Pembentukan Komda NTT untuk plasma nutfah diawali dengan pembentukan panitia internal BPTP kemudian disosialisasikan kepada Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Provinsi NTT serta dosen-dosen Universitas Nusa Cendana Kupang, Universitas PGRI Kupang, Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, dan Politeknik Pertanian Kupang, serta lembaga swadaya masyarakat Care dan WFP pada tanggal 22 Maret 2013. Audiensi dengan Gubernur NTT direncanakan akan dilaksanakan pada akhir bulan Agustus 2013. Pengukuhan badan pengurus dan rapat-rapat akan dilakukan pada akhir tahun 2013. KESIMPULAN Variasi SDG tanaman pangan dan buah-buahan yang besar di lima kabupaten dan kota Timor Barat menunjukkan banyaknya komoditas yang dikembangkan oleh petani. Sebaran spesies terbanyak terdapat pada jenis buah-buahan dan kabupaten TTS merupakan kabupaten dengan jumlah spesies terbanyak di Timor Barat. Hingga tahun 2013, telah terkoleksi benih tanaman pangan lokal wilayah Timor Barat dan disimpan pada bank gen di BB Biogen (Bogor), Balitkabi (Malang), dan Balitbu (Solok) serta BPTP NTT. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini dilaksanakan dengan anggaran BPTP NTT TA 2014 dengan Nomor SP DIPA-018.09.2.567783/2014. DAFTAR PUSTAKA Asmono, D. 2012. Kajian pengelolaan berkelanjutan. Makalah Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional. Departemen Pertanian. 2002. Pedoman Pembentukan Komisi Daerah dan Pengelolaan Plasma Nutfah. Komisi Nasional Plasma nutfah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Kristamtini. 2003. Pengelolaan Plasma nutfah tanaman dalam mendukung agribisnis. Prosiding Seminar Nasional Penerapan Teknologi Tepat Guna dalam Mendukung Agribisnis. BPTP Yogyakarta kerjasama dengan INSTIPER Yogyakarta. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi. Sperling, L., J. Ashby, E. Weltzien, M. Smith, and S. McGuire. 2001. Base-broadening for client-oriented impact: Insights drawn from participatory plant breeding field experience. p. 419-435. In H.D. Cooper, C. Spillance, and T. Hodgkin (eds.) Broadening the Genetic Base of Crop Production. IPGRI/FAO. CABI Publishing. New York. 324 Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian

Form Diskusi T: Kekayaan SDG yang dilaporkan di NTT sangat banyak, bagaimana upaya pengelolaannya? J: Dengan kekayaan SDG yang sangat banyak, memang akan sulit dalam mengelola SDG kami, sehingga kami mengajak petani untuk tetap menanam aksesi lokal, walaupun hanya sedikit, kemudian kami juga mengupayakan pembangunan kebun koleksi di BPTP NTT dan saat ini kami menginisiasi pembentukan Komda SDG dengan mengajak perguruan tinggi dan pemerintah daerah. Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian 325