METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan September November

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Mathla ul Anwar Bandar Lampung di kelas

I. PENDAHULUAN. alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sekedar penguasaan. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

III. METODE PENELITIAN. Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 44 orang terdiri dari 22 siswa lakilaki

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII, yang berjumlah 25 siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil di SMA Negeri 7 Bandar

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun ajaran 2012/2013 menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 semester genap SMA N 7

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 di SMP Negeri 4

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMAN 13 Bandar

III. METODE PENELITIAN. semester genap Tahun Pelajaran Kelas yang dijadikan subjek

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negri 1 Natar kelas XI IPA 1 dan XI

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian adalah SMP Negeri 28 Bandar Lampung Tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 di

III. METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 semester ganjil SMA N 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung pada

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I)

BAB III METODE PENELITIAN. Hopkins,1993). Langkah-langkahnya terdiri dari tahap perencanaan,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB III METODE PENELITIAN. Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.. Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan juli 2013 tahun pelajaran. 2013/2014 di SMP Negeri 22 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

III. METODE PENELITIAN

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

SILABUS. Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Alokasi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap pada bulan Januari 2011

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Krui pada semester genap tahun

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung pada bulan. Oktober Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011.

SILABUS PEMBELAJARAN. : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMA Negeri 1

Sistem Pernafasan Manusia

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang diadakan di SD Negeri 3

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 17 anak yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) AWAL

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Oleh Evy Astuti NIM

SILABUS (Kelas eksperimen)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 di

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April yaitu pada semester genap tahun. pelajaran 2014/2015 di SMAN 16 Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

Diagram kondisi Pendidik di SDN Pangempon

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

III. METODE PENELITIAN. yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Pringsewu.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Disusunoleh: Nama : Devi Kusumaningrum NIM :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

Guru sedang mengoreksi hasil kerja kelompok siswa

Transkripsi:

18 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan September November 2010 di kelas VIIIF semester ganjil SMP Negeri 1 Padangratu Tahun Pelajaran 2010/2011. Dasar pemilihan kelas VIIIF karena keterampilan proses sains siswa rendah. Untuk memecahkan masalah yang dirumuskan, ada beberapa faktor yang diamati yaitu : a. Faktor siswa, yaitu akativitas belajar dan keterampilan proses sains siswa (meliputi keterampilan mengamati, mengklasifikasikan, menafsirkan, dan meramalkan). b. Faktor guru, yaitu kemampuan guru dalam merencanakan, menyusun dan menggunakan model inkuiri terpimpin, partisipasi guru dalam membantu siswa meningkatkan aktivitas belajar dan keterampilan proses sains siswa, serta kemampuan guru dalam menilai aktivitas belajar dan keterampilan proses sains siswa melalui penerapan model inkuiri terpimpin.

19 B. Prosedur Tindakan Prosedur penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas menurut Hopkins (1993:83). Diagram alur penelitian tindakan ini dapat dilihat pada gambar 1. Kajian teoritis tentang model inkuiri terpimpin, bahan ajar, menyusun silabus, menyusun instrumen penelitian Observasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung, pembentukan kelompok siswa Rencana Tindakan I Menyusun perangkat pembelajaran untuk tindakan I (Sistem Pernapasan Manusia) Pelaksanaan Tindakan I Melaksanakan model inkuiri terpimpin Analisis dan Refleksi Hasil Tindakan I (Identifikasi kekurangan dan kelebihan) Rencana Tindakan II Membuat rencana pembelajaran untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I (Sistem Gerak Manusia) Pelaksanaan Tindakan II Melaksanakan model inquiri terpimpin Rencana Tindakan III Membuat rencana pembelajaran untuk memperbaiki kekurangan pada siklus II (Sistem Peredaran Darah Manusia) Analisis dan Refleksi Tindakan III (Identifikasi kelebihan dan kekurangan) Analisis dan Refleksi Tindakan II (Identifikasi kelebihan dan kekurangan) Pelaksanaan Tindakan III Melaksanakan model inkuiri terpimpin Kesimpulan dan Rekomendasi Gambar 2. Diagram alur penelitian tindakan kelas model Hopkins

20 Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Uraian dari tahapan-tahapan tersebut adalah: a. Tahap Perencanaan (1) Menetapkan materi pokok, yaitu sistem pernapasan manusia, sistem gerak manusia dan sistem peredaran darah manusia. Setiap materi pokok teridiri dari 3 sub materi pokok. Sub materi pokok sistem pernapasan manusia terdiri dari : organ-organ penyusun sistem pernapasan manusia, mekanisme pernapasan manusia serta kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia. Sub materi pokok sistem gerak manusia terdiri dari : tulang-tulang penyusun rangka manusia, otot dan sendi, serta kelainan dan penyakit pada sistem gerak manusia. Sedangkan sub materi pokok sistem peredaran darah manusia terdiri dari : darah, peredaran darah pada manusia, serta kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia. (2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk masingmasing siklus. (3) Mengelompokkan siswa secara heterogen sebanyak 6 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang. (4) Menyusun instrumen penelitian berupa : 2 macam lembar observasi aktivitas, yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi kinerja guru dalam mengelola pembelajaran di kelas, Lembar Kerja Kelompok (LKK), dan perangkat tes keterampilan proses sains untuk

21 mengetahui peningkatan keterampilan proses sains siswa selama proses pembelajaran dalam setiap siklus. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan adalah mengelola proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terpimpin. Tahapan kegiatannya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu : Siklus I Pertemuan I Kegiatan Awal (15 menit) 1) Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran materi organ-organ penyusun sistem pernapasan manusia. 2) Guru memberikan motivasi dengan menunjuk seorang siswa ke depan kelas. Kemudian siswa tersebut diminta untuk menarik napas dan menghembuskannya secara perlahan. Lalu guru bertanya kepada siswa yang lain Apakah udara yang kita hirup maupun yang kita hembuskan melewati hidung ketika kita bernapas? Mengapa? (rongga hidung merupakan organ penyusun saluran pernapasan manusia yang langsung berhubungan dengan udara luar sehingga berperan sebagai organ terluar untuk keluar masuknya udara). 3) Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan Apakah yang dimaksud dengan bernapas, dan Apa sajakah organ-organ penyusun saluran pernapasan manusia?

22 4) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran pada hari ini bertujuan untuk mengetahui organ-organ penyusun saluran pernapasan manusia dan fungsinya. Kegiatan Inti (55 menit) 1) Menjelaskan secara garis besar tentang organ-organ penyusun sistem pernapasan manusia. 2) Menempatkan siswa pada kelompoknya masing-masing berdasarkan pembagian kelompok yang telah ditetapkan sebelumnya. 3) Guru membagikan LKK yang berisi permasalahan yang akan dikaji dan didiskusikan bersama anggota pada setiap kelompok. 4) Guru menjelaskan secara singkat mengenai kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam LKK 5) Guru mengarahkan agar tiap kelompok menuliskan hipotesis terhadap masalah yang telah diberikan. 6) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing mengenai hasil pengamatan yang telah diperoleh untuk menjawab beberapa pertanyaan di LKK. 7) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. 8) Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan mendeskripsikan informasi yang sebenarnya mengenai organ-organ penyusun saluran pernapasan pada manusia. 9) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dimengerti. 10) Guru meminta siswa mengumpulkan LKK yang telah didiskusikan.

23 Kegiatan Akhir (10 menit) 1) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung 2) Guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Guru memberikan tugas rumah kepada siswa. Pertemuan II Kegiatan Awal (15 menit) 1) Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran materi mekanisme pernapasan manusia. 2) Guru memberikan motivasi dengan menunjuk seorang siswa ke depan kelas. Kemudian siswa tersebut diminta untuk bernapas sambil memegang dada dan perutnya. Lalu guru bertanya kepada siswa yang lain Apakah yang terjadi dengan rongga dada dan perut, ketika kita menghirup udara (oksigen)? Mengapa? (rongga dada akan membesar sedangkan rongga perut menyusut yang diakibatkan karena aktifitas otot-otot antar tulang rusuk dan otot diafragma). 3) Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan Apakah yang dimaksud dengan proses inspirasi dan ekspirasi?. 4) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran pada hari ini bertujuan untuk mengetahui proses inspirasi dan ekspirasi pada mekanisme pernapasan dada dan perut.

24 Kegiatan Inti (55 menit) 1) Menjelaskan secara garis besar tentang mekanisme pernapasan manusia. 2) Menempatkan siswa pada kelompoknya masing-masing berdasarkan pembagian kelompok yang telah ditetapkan sebelumnya. 3) Guru membagikan LKK yang berisi permasalahan yang akan dikaji dan didiskusikan bersama anggota pada setiap kelompok. 4) Guru menjelaskan secara singkat mengenai kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam LKK. 5) Guru mengarahkan agar tiap kelompok menuliskan hipotesis terhadap masalah yang telah diberikan. 6) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing mengenai hasil pengamatan yang telah diperoleh untuk menjawab beberapa pertanyaan di LKK. 7) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. 8) Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan mendeskripsikan informasi yang sebenarnya mengenai mekanisme pernapasan manusia. 9) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dimengerti. 10) Guru meminta siswa mengumpulkan LKK yang telah didiskusikan. Kegiatan Akhir (10 menit) 1) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. 2) Guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.

25 3) Guru memberikan tugas rumah kepada siswa. Pertemuan III Kegiatan Awal (15 menit) 1) Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran materi kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia. 2) Guru memberikan motivasi dengan menunjuk seorang siswa ke depan kelas. Kemudian siswa tersebut diminta untuk memperagakan seseorang yang sedang menggigil dan bersin-bersin. Lalu guru bertanya kepada siswa yang lain Dari ciri-ciri yang telah diperagakan oleh teman kalian, penyakit apakah yang dideritanya? Bagaimana cara mencegah dan mengobati penyakit tersebut? (Penyakit flu/influenza, pencegahannya : menghindari kontak langsung dengan si penderita dan membiasakan hidup bersih. Pengobatan : minum obat sesuai dosis dan aturan serta membiasakan mengkonsumsi vitamin C, untuk menjaga kekebalan tubuh). 3) Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan Sebutkan contoh penyakit pada sistem pernapasan manusia yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus?. 4) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran pada hari ini bertujuan untuk menjelaskan beberapa contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan, cara pencegahan dan upaya mengatasinya.

26 Kegiatan Inti (35 menit) 1) Menjelaskan secara garis besar tentang kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia. 2) Menempatkan siswa pada kelompoknya masing-masing berdasarkan pembagian kelompok yang telah ditetapkan sebelumnya. 3) Guru membagikan LKK yang berisi permasalahan yang akan dikaji dan didiskusikan bersama anggota pada setiap kelompok. 4) Guru menjelaskan secara singkat mengenai kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam LKK. 5) Guru mengarahkan agar tiap kelompok menuliskan hipotesis terhadap masalah yang telah diberikan. 6) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing mengenai hasil pengamatan yang telah diperoleh untuk menjawab beberapa pertanyaan di LKK. 7) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. 8) Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan mendeskripsikan informasi yang sebenarnya mengenai kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia. 9) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dimengerti. 10) Guru meminta siswa mengumpulkan LKK yang telah didiskusikan. Kegiatan Akhir (30 menit) 1) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung.

27 2) Guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Guru memberikan tes keterampilan proses sains materi sistem pernapasan manusia. Siklus II Pertemuan I Kegiatan Awal (10 menit) 1) Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran materi tulang-tulang penyusun rangka manusia. 2) Guru memberikan motivasi dengan menunjuk seorang siswa ke depan kelas. Kemudian siswa tersebut diminta untuk berdiri tegak di depan kelas. Lalu guru bertanya kepada siswa yang lain Apakah yang menyebabkan teman kalian bisa menopang seluruh bagian tubuh sehingga Ia dapat berdiri dengan tegak? Mengapa demikian? (tubuh manusia dapat berdiri tegak karena memiliki rangka yang berfungsi untuk menopang dan menegakkan tubuh). 3) Guru memberikan apersepsi dengan bertanya Apakah yang dimaksud dengan rangka tubuh manusia? dan sebutkan 3 fungsi rangka!. 4) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran pada hari ini bertujuan untuk merinci tulang-tulang penyusun rangka manusia dan menguraikan fungsi rangka sebagai bagian dari sistem gerak manusia. Kegiatan Inti (60 menit) 1) Menjelaskan secara garis besar tentang tulang-tulang penyusun rangka manusia.

28 2) Menempatkan siswa pada kelompoknya masing-masing berdasarkan pembagian kelompok yang telah ditetapkan sebelumnya. 3) Guru membagikan LKK yang berisi permasalahan yang akan dikaji dan didiskusikan bersama anggota pada setiap kelompok. 4) Guru menjelaskan secara singkat mengenai kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam LKK 5) Guru mengarahkan agar tiap kelompok menuliskan hipotesis terhadap masalah yang telah diberikan. 6) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing mengenai hasil pengamatan yang telah diperoleh untuk menjawab beberapa pertanyaan di LKK. 7) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. 8) Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan mendeskripsikan informasi yang sebenarnya mengenai tulang-tulang penyusun rangka manusia. 9) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dimengerti. 10) Guru meminta siswa mengumpulkan LKK yang telah didiskusikan. Kegiatan Akhir (10 menit) 1) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. 2) Guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Guru memberikan tugas rumah kepada siswa.

29 Pertemuan II Kegiatan Awal (10 menit) 1) Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran materi otot dan sendi. 2) Guru memberikan motivasi dengan menunjuk seorang siswa ke depan kelas. Kemudian siswa tersebut diminta untuk memegang bahu sebelah kanan dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan diputar ke depan dan ke belakang. Lalu guru bertanya kepada siswa yang lain, Apakah yang menyebabkan tulang lengan dapat bergerak sehingga teman kalian bisa memutar lengan ke depan dan belakang? Mengapa demikian? (Adanya otot dan sendi menyebabkan tulang-tulang dapat digerakkan. Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan berelaksasi menyebabkan tulang bergerak, sedangkan sendi memungkinkan gerakan tulang yang lebih bebas dan leluasa). 3) Guru memberikan apersepsi dengan bertanya Apakah yang dimaksud dengan otot dan sendi?. 4) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran pada hari ini bertujuan untuk merinci macam-macam otot dan sendi penyusun sistem gerak manusia. Kegiatan Inti (60 menit) 1) Menjelaskan secara garis besar tentang otot dan sendi. 2) Menempatkan siswa pada kelompoknya masing-masing berdasarkan pembagian kelompok yang telah ditetapkan sebelumnya.

30 3) Guru membagikan LKK yang berisi permasalahan yang akan dikaji dan didiskusikan bersama anggota pada setiap kelompok. 4) Guru menjelaskan secara singkat mengenai kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam LKK. 5) Guru mengarahkan agar tiap kelompok menuliskan hipotesis terhadap masalah yang telah diberikan. 6) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing mengenai hasil pengamatan yang telah diperoleh untuk menjawab beberapa pertanyaan di LKK. 7) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. 8) Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan mendeskripsikan informasi yang sebenarnya mengenai otot dan sendi. 9) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dimengerti. 10) Guru meminta siswa mengumpulkan LKK yang telah didiskusikan. Kegiatan Akhir (10 menit) 1) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. 2) Guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Guru memberikan tugas rumah kepada siswa. Pertemuan III Kegiatan Awal (10 menit) 1) Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran materi kelainan dan penyakit pada sistem gerak manusia.

31 2) Guru memberikan motivasi dengan mengajukan pertanyaan, Siapakah diantara kalian yang pernah mengalami keseleo?. Apakah yang menyebabkan kalian bisa keseleo dan bagaimana cara mengobatinya? (Keseleo terjadi karena otot tertarik secara tiba-tiba ketika kita melakukan gerakan yang berlebihan. Cara mengobatinya istirahatkan otot yang sedang cidera, kompres dengan es untuk mengurangi pembengkakan, kemudian menekan bagian yang cidera dengan menggunakan perban khusus). 3) Guru memberikan apersepsi dengan bertanya Sebutkan contoh-contoh kelainan tulang yang disebabkan karena kebiasaan posisi duduk yang salah?. 4) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran pada hari ini bertujuan untuk mengetahui beberapa contoh kelainan dan penyakit pada sistem gerak manusia, cara mencegah dan mengobatinya. Kegiatan Inti (40 menit) 1) Menjelaskan secara garis besar tentang kelainan dan penyakit pada sistem gerak manusia. 2) Menempatkan siswa pada kelompoknya masing-masing berdasarkan pembagian kelompok yang telah ditetapkan sebelumnya. 3) Guru membagikan LKK yang berisi permasalahan yang akan dikaji dan didiskusikan bersama anggota pada setiap kelompok. 4) Guru menjelaskan secara singkat mengenai kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam LKK.

32 5) Guru mengarahkan agar tiap kelompok menuliskan hipotesis terhadap masalah yang telah diberikan. 6) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing mengenai hasil pengamatan yang telah diperoleh untuk menjawab beberapa pertanyaan di LKK. 7) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. 8) Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan mendeskripsikan informasi yang sebenarnya mengenai kelainan dan penyakit pada sistem gerak manusia. 9) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dimengerti. 10) Guru meminta siswa mengumpulkan LKK yang telah didiskusikan. Kegiatan Akhir (30 menit) 1) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. 2) Guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Guru memberikan tes keterampilan proses sains materi sistem gerak manusia. Siklus III Pertemuan I Kegiatan Awal (10 menit) 1) Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran materi darah.

33 2) Guru memberikan motivasi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa Makanan yang telah kalian cerna, akan diubah menjadi sari-sari makanan yang kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Bagaimanakah sari-sari makanan tersebut diedarkan ke seluruh tubuh?. (Sari-sari makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui peranan komponen darah, yaitu plasma darah). 3) Guru memberikan apersepsi dengan bertanya Apasajakah komponen - komponen penyusun darah manusia?. 4) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran pada hari ini bertujuan untuk merinci komponen-komponen penyusun darah, mendeskripsikan mekanisme pembekuan darah dan menjelaskan pembagian golongan darah pada manusia. Kegiatan Inti (60 menit) 1) Menjelaskan secara garis besar tentang darah. 2) Menempatkan siswa pada kelompoknya masing-masing berdasarkan pembagian kelompok yang telah ditetapkan sebelumnya. 3) Guru membagikan LKK yang berisi permasalahan yang akan dikaji dan didiskusikan bersama anggota pada setiap kelompok. 4) Guru menjelaskan secara singkat mengenai kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam LKK. 5) Guru mengarahkan agar tiap kelompok menuliskan hipotesis terhadap masalah yang telah diberikan.

34 6) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing mengenai hasil pengamatan yang telah diperoleh untuk menjawab beberapa pertanyaan di LKK. 7) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. 8) Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan mendeskripsikan informasi yang sebenarnya mengenai darah. 9) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dimengerti. 10) Guru meminta siswa mengumpulkan LKK yang telah didiskusikan. Kegiatan Akhir (10 menit) 1) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. 2) Guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Guru memberikan tugas rumah kepada siswa. Pertemuan II Kegiatan Awal (10 menit) 1) Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran materi peredaran darah manusia. 2) Guru memberikan motivasi dengan memerintahkan seorang siswa berdiri di depan kelas. Kemudian guru meminta siswa tersebut untuk menarik napas dan menghembuskannya secara perlahan. Lalu guru bertanya kepada siswa yang lainnya. Apakah oksigen yang kalian hirup, nantinya akan diedarkan oleh darah ke seluruh bagian tubuh?. Bagaimanakah darah melakukannya?. (Oksigen dalam darah akan diikat oleh

35 hemoglobin sel darah merah, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui organ-organ peredaran darah (jantung dan pembuluh darah). 3) Guru memberikan apersepsi dengan bertanya Apasajakah organ-organ penyusun sistem peredaran darah manusia?. 4) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran pada hari ini bertujuan untuk merinci organ-organ penyusun sistem peredaran darah manusia, dan menjelaskan mekanisme peredaran darah besar dan kecil. Kegiatan Inti (60 menit) 1) Menjelaskan secara garis besar tentang mekanisme pernapasan manusia. 2) Menempatkan siswa pada kelompoknya masing-masing berdasarkan pembagian kelompok yang telah ditetapkan sebelumnya. 3) Guru membagikan LKK yang berisi permasalahan yang akan dikaji dan didiskusikan bersama anggota pada setiap kelompok. 4) Guru menjelaskan secara singkat mengenai kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam LKK. 5) Guru mengarahkan agar tiap kelompok menuliskan hipotesis terhadap masalah yang telah diberikan. 6) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing mengenai hasil pengamatan yang telah diperoleh untuk menjawab beberapa pertanyaan di LKK. 7) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. 8) Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan mendeskripsikan informasi yang sebenarnya mengenai peredaran darah manusia.

36 9) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dimengerti. 10) Guru meminta siswa mengumpulkan LKK yang telah didiskusikan. Kegiatan Akhir (10 menit) 1) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. 2) Guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Guru memberikan tugas rumah kepada siswa. Pertemuan III Kegiatan Awal (10 menit) 1) Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran materi kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia. 2) Guru memberikan motivasi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa Apakah kalian pernah mendengar tentang penyakit anemia? Apakah penyebab dari penyakit tersebut, dan bagaimanakah cara mengatasinya? (Penyakit anemia disebabkan karena kekurangan zat besi sehingga hemoglobin darah berkurang. Penyakit ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi, seperti daun papaya dan bayam. Apabila keadaannya sudah parah, perlu dilkukan transfusi darah) 3) Guru memberikan apersepsi dengan bertanya Apasajakah penyakitpenyakit pada sistem peredaran darah manusia, yang telah kalian ketahui?.

37 4) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran pada hari ini bertujuan untuk mengetahui beberapa penyakit pada sistem peredaran darah manusi dan upaya pencegahan/pengobatan terhadap penyakit tersebut. Kegiatan Inti (40 menit) 1) Menjelaskan secara garis besar tentang kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia. 2) Menempatkan siswa pada kelompoknya masing-masing berdasarkan pembagian kelompok yang telah ditetapkan sebelumnya. 3) Guru membagikan LKK yang berisi permasalahan yang akan dikaji dan didiskusikan bersama anggota pada setiap kelompok. 4) Guru menjelaskan secara singkat mengenai kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam LKK. 5) Guru mengarahkan agar tiap kelompok menuliskan hipotesis terhadap masalah yang telah diberikan. 6) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing mengenai hasil pengamatan yang telah diperoleh untuk menjawab beberapa pertanyaan di LKK. 7) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. 8) Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan mendeskripsikan informasi yang sebenarnya mengenai kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia. 9) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dimengerti.

38 10) Guru meminta siswa mengumpulkan LKK yang telah didiskusikan. Kegiatan Akhir (30 menit) 1) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. 2) Guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Guru memberikan tes keterampilan proses sains materi sistem peredaran darah manusia. c. Tahap Evaluasi Evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta tes keterampilan proses sains siswa. d. Tahap Refleksi Kegiatan pada tahap refleksi meliputi kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil observasi setiap siklus. Setelah dianalisis, maka dapat disimpulkan apakah dengan tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Hasil analisis data yang dilaksanakan pada tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan dalam merencanakan dan melaksanakan siklus berikutnya. Setelah tahap ini, maka akan dilaksanakan tindak lanjut yaitu kembali ke tahap perencanaan dan seterusnya sampai aktivitas belajar dan keterampilan proses sains siswa mengalami peningkatan.

39 C. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Lembar Kerja Kelompok (LKK) Lembar Kerja Siswa digunakan untuk menuntun siswa dalam proses pembelajaran. 2. Lembar observasi kinerja guru Lembar observasi kinerja guru terdiri dari keterampilan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pengajaran, dan menutup pembelajaran. 3. Lembar observasi aktivitas siswa Lembar observasi aktifitas siswa dapat berupa seluruh kegiatan dan aktualisasi yang dilakukan oleh siswa selama pembelajaran berlangsung. 4. Soal keterampilan proses sains Soal keterampilan proses sains digunakan untuk memperoleh nilai keterampilan proses sains siswa. Keterampilan proses sains diberikan dalam bentuk tes formatif berupa soal pilihan jamak yang diberikan di setiap akhir siklus. D. Data dan Model Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini meliputi nilai keterampilan proses sains siswa yang diperoleh melalui tes keterampilan proses sains, serta persentase aktivitas on task siswa yang diperoleh dari lembar observasi siswa. Data aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran (on task) diperoleh dari lembar observasi yang berisi 8 aktivitas on task, yaitu (1) mendengarkan penjelasan guru, (2)

40 bicara yang berhubungan dengan pelajaran, (3) tidak mengerjakan tugas lain, (4) tidak mengganggu teman/kelompok lain, (5) ikut terlibat dalam mengerjakan soal-soal LKK, (6) berdiskusi/bekerjasama dengan teman sekelompok dalam mengerjakan LKK, (7) tidak menyalin hasil jawaban kelompok lain, dan (8) mendengarkan kelompok lain yang sedang melakukan presentasi. Lembar observasi yang digunakan dalam pengambilan data aktivitas siswa pada saat pembelajaran sebagai berikut: Tabel 1. Data Aktivitas Siswa Saat Proses Pembelajaran No 1 2 3 4 5 Nama Siswa Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 % On Task Indikator : 1. mendengarkan penjelasan guru 2. bicara yang berhubungan dengan pelajaran 3. tidak mengerjakan tugas lain 4. tidak mengganggu teman/kelompok lain 5. ikut terlibat dalam mengerjakan soal-soal LKK 6. berdiskusi/bekerjasama dengan teman sekelompok dalam mengerjakan LKK 7. tidak menyalin hasil jawaban kelompok lain 8. mendengarkan kelompok lain yang sedang melakukan presentasi (Modifikasi dari Sunyono, 2009:51) Selain aktivitas siswa, kinerja guru (pengelolaan pembelajaran guru) juga diamati pada penelitian ini. Data tentang kinerja guru diperoleh dari lembar observasi kinerja guru, yang dinilai oleh oleh guru mitra. Hasil dari obervasi ini dapat membantu guru dalam mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan. Aspek yang diamati meliputi keterampilan membuka kegiatan pembelajaran, keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran dan

41 keterampilan menutup pelajaran. Aspek yang akan diamati dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2. Data Pengelolaan Kinerja Guru No. Aspek yang Diamati A. Keterampilan Membuka Kegiatan Pembelajaran 1. Menyampaikan SK, KD, indikator dan tujuan pembelajaran. 2. Memberikan motivasi 3. Memberikan apersepsi Jumlah Aspek yang terlaksana Prosentase (%) tindakan Kategori penilaian B. Keterampilan Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran 1 Menjelaskan garis besar materi 2. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok 3. Menjelaskan sintak inkuiri terpimpin 4. Menjelaskan aktivitas-aktivitas on task siswa 5. Membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis 6. Membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan 7. Membimbing siswa dalam mendiskusikan hasil penyelidikan Membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi 8. kelompok Jumlah Aspek yang terlaksana Prosentase (%) tindakan Kategori penilaian C. Keterampilan Menutup Kegiatan Pembelajaran 1. Membimbing siswa dalam merumuskan kesimpulan 2. Mengevaluasi pelaksanaan sintak inkuiri terpimpin 3. Memberikan tugas Jumlah Aspek Yang Terlaksana Prosentase (%) tindakan Kategori penilaian (Modifikasi dari Sunyono, 2009:2) Dilakukan Ya Tidak E. Teknik Analisis Data 1) Data kualitatif Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Aktivitas siswa yang diamati yaitu aktivitas siswa yang relevan dengan kegiatan pembelajaran (on task). Untuk menghitung

42 persentase keaktifan on task siswa pada setiap pertemuan dapat digunakan rumus: Ai % Ai x 100 % N Keterangan: % Ai = Persentase keaktifan siswa pada setiap pertemuan Ai = Jumlah aspek aktivitas on task yang dilakukan siswa N = Jumlah seluruh aspek aktivitas on task yang diamati (Modifikasi dari Sudjana, 2002:69) Rataan aktivitas on task siswa setiap pertemuan dapat dihitung dengan menggunakan rumus: %Asi % Ai N Keterangan: %Asi = Rataan aktivitas on task siswa setiap pertemuan % Ai = Jumlah persentase keaktifan siswa pada setiap pertemuan N = Jumlah siswa yang hadir Berikut ini adalah kriteria keaktifan siswa yang dimodifikasi dari Arikunto (1992:17) : Antara 75% - 100% (6-8 indikator terlaksana) = sangat aktif Antara 50% - 74% (4-5 indikator terlaksana) = cukup Antara 0% - 49% (1-3 indikator terlaksana) = kurang Kinerja guru dianalisis dengan cara menghitung jumlah aspek yang dilakukan guru, dibagi total aspek yang diamati, dikalikan dengan seratus persen. Kinerja guru Jumlah aspek yang dilakukan Total aspek yang diamati x100%

43 Kriteria penilaian kinerja guru dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. Kriteria kinerja guru Persentase (%) tindakan Kategori penilaian 81% - 100% Sangat baik 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup 0% - 40% Kurang (Modifikasi dari Arikunto, 1992:17) 2) Data kuantitatif Data kuantitatif berupa keterampilan proses sains siswa. Nilai keterampilan proses sains siswa dianalisis dengan cara jumlah skor benar dibagi jumlah skor maksimal dikalikan dengan seratus. Skor Keterampil an ProsesSains Jumlah skor benar Jumlah skor maksimal x100 Berikut ini adalah kriteria keterampilan proses sains siswa yang dimodifikasi dari Arikunto (1992:17): 75-100 = Tinggi 50-74 = Sedang 0-49 = Rendah F. Indikator Kinerja Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah : 1. Persentase aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran (on task) berkategori sangat aktif mencapai 80 % dalam setiap siklusnya. 2. Rataan keterampilan proses sains siswa berkategori tinggi mencapai 80 dalam setiap siklusnya. 3. Persentase kinerja guru selama proses pembelajaran berkategori sangat baik mencapai 80 % dalam setiap siklusnya.